basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Sinergi Muslimin dan Kafirin Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Berbuat baiklah, siapapun akan dibalas k...

Sinergi Muslimin dan Kafirin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Berbuat baiklah, siapapun akan dibalas kebaikannya oleh Allah. Bila pelakunya orang kafir, Allah membalasnya tuntas di dunia, namun tidak menyisakan untuknya di akhirat. Bila mukim, akan diberikan kebaikannya di dunia, dan dibalasnya di akhirat.

Rasulullah saw membuat kerjasama dengan kafir Quraisy  dalam perjanjian Hudaibiyah. Ada kesepakatan tertentu dalam situasi konflik yang memanas. Menghormati dan menepati perjanjian berlaku walaupun terhadap orang kafir.

Sinergi kaum muslimin dan yang kafir tercatat dalam piagam Madinah. Rasulullah saw mencontohkan sinergi ini. Walaupun berbeda keimanan dan aqidah, namun ada kesamaan tujuan dan kepentingan. Yaitu, keamanan, kemakmuran dan keadilan.

Mukmin dan kafir, bisakah bekerjasama? Dalam Islam terdapat konsep Kafir Dzimmi, dimana Rasulullah saw menjadi pembelanya. Konsep Kafir Dzimmi melahirkan hak dan kewajiban antara yang kafir dengan muslimin.

Saat hijrah pun, perjalanan Rasulullah saw dari Mekkah ke Madinah bersama Abu Bakar, dipandu oleh orang kafir. Perjalanan yang ditempuh bukanlah jalan biasa, jalan yang tak pernah dilalui oleh kebanyakan orang.

Hijrah yang pertama ke Habasyah, ke negri yang penguasa dan rakyat beragama  Nasrani. Walaupun kafir Quraisy menentang dakwah Rasulullah saw, namun mereka tetap mempercayakan barang dagangannya pada Rasulullah saw.

Saat berhijrah ke Thaif?  Rasulullah saw diusir. Yang memberikan anggur seorang Nasrani dari kebun yang pemiliknya orang kafir. Saat kembali ke Mekkah, Rasulullah saw mendapatkan jaminan keamanan dari seorang kafir.

Orang kafir pun bisa beramal yang baik. Karena di dalam dirinya masih ada fitrah kebaikan. Itulah sebabnya ada konsep Kafir Dzimmi. Kekafiran itu bertingkat. Dalam kekafiran ada orientasi kehidupan universal yang ingin diwujudkan oleh setiap manusia.

Berkarya Atas Dasar Kesombongan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Saat sombong, Allah membutakan hati m...

Berkarya Atas Dasar Kesombongan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Saat sombong, Allah membutakan hati manusia untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah. Jiwanya tergerak menikmati kerusakan dan menjauhi kebenaran. Itulah efek dari kesombongan. Allah telah menghukumnya saat di dunia ini.

Saat sombong telah menjadi karakter, akan sia-sia seluruh amalnya, bukan sekedar tak diterima di akhirat saja, semua karya dunia pun tak ada kebaikannya. Kekuasaannya gagal. Proyeknya mangkrak. Bisnisnya hancur. Manusia tak menyukainya.

Neraka untuk mereka yang keras hati, sewenang-wenang dan sombong. Negri akhirat itu tidak untuk mereka yang menyombongkan diri dan melakukan kerusakan. Kerusakan amat dekat pada mereka yang sombong.

Atas dasar kesombongan, Firaun membangun berbagai bangunan tinggi. Bermanfaatkah rakyatnya? Bermanfaatkah bagi generasi berikutnya? Sekarang hanya menjadi tontonan dan tempat kuburan saja.

Atas dasar kesombongan, Qarun membangun bisnis dan kekayaan, bermanfaatkah harta bagi diri dirinya? Bermanfaatkah bagi keturunannya? Semua terpendam ke dasar bumi.

Bila kesombongan menjadi dasar pijakan dalam berkarya, maka semua yang dibangunnya menjadi amal yang sia-sia. Seperti itulah Allah berfirman. Yang dibangun bukan atas dasar kemanfaatan tetapi atas dasar ego. Kesombongan takkan peduli dengan kemanfaatan. Yang terpenting egonya terpuaskan.

Bila kesombongan menjadi dasar beramal yang dikejar hanya pujian, tepuk tangan, menjadi paling hebat tanpa peduli apakah bermanfaat? Yang dibangun atas dasar kesombongan akan hancur berantakan. Sebab, berbasis pujian bukan kemanfaatan.

Kesuksesan, Tanda Ajal Makin Dekat Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ibnu Abbas dikumpulkan dalam  majl...

Kesuksesan, Tanda Ajal Makin Dekat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ibnu Abbas dikumpulkan dalam  majlis pertimbangan yang tugas memberikan nasihat dan saran kepada khalifah Umar bin Khatab. Majlis yang diisi oleh Sahabat ahlul Badar. Majlis tempat kumpulnya para Sahabat yang  ilmunya sangat luas. Mengapa seorang anak muda dikumpulkan dengan para sesepuh?

Para Sahabat senior bertanya pada Umar bin Khatab, apa sebabnya Ibnu Abbas dikumpulkan bersama mereka? Ibnu Abbas didoakan oleh Rasulullah saw agar diberi kepahaman terhadap Al-Qur'an. Dia paham Al-Qur'an secara tektual mau pun kontekstual. Saat ditanya apa makna surat An-Nasr?

Para Sahabat senior menafsirkan surat An-Nasr, disaat memperoleh kemenangan dan pertolongan Allah, maka harus banyak bertasbih dan beristighfar. Sedangkan Ibnu Abbas menafsirkan, itulah tanda telah dekatnya ajal Rasulullah saw. Ada perubahan besar pada diri Rasulullah saw setelah diturunkan surat An-Nasr.

Sejak turunnya surat An-Nasr, saat Rasulullah saw sujud dan ruku, beliau membaca Subanaka wa bihamdika, wastaghfiruka wa atubu ilaika. Malam-malam Rasulullah saw diisi dengan dzikir tersebut. Hingga Siti Aisyah pun bertanya pada Rasulullah saw.

"Ya Rasulullah saw, kalimat apakah itu?" Itulah pertanyaan Siti Aisyah karena Rasulullah saw tak pernah berhenti menjaga dzikir tersebut. Di keheningan malam, hanya kalimat tersebut yang didengar oleh Siti Aisyah dari lisan Rasulullah saw.

Rasulullah saw ditawarkan kenikmatan dunia tiada tara, tanpa mengurangi nikmatnya di akhirat. Namun Rasulullah saw memilih untuk segera menghadap Allah saja. Malaikat pencabut nyawa pun telah diijinkan untuk mencabut nyawanya.

Bila usia sudah memasuki usia 40 tahun, tanda ajal sudah dekat. Saat kesuksesan sudah dibukakan oleh Allah, tanda ajal sudah dekat. Itulah yang dipahami Rasulullah saw ketika Allah membukakan kemenangan dan pertolongan-Nya saat futuh Mekkah, bukan lupa diri dengan kesombongan dan kebanggaan.

Yang Ditemui Dalam Kehidupan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Apa yang akan ditemui dalam hidup? Kaya ...

Yang Ditemui Dalam Kehidupan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Apa yang akan ditemui dalam hidup? Kaya yang menyombongkan. Miskin yang menyengsarakan. Tua yang melemahkan. Sakit  yang menestapakan. Mati yang memutuskan. Dajal yang menyesatkan. Kiamat yang menghancurkan. Tanpa takwa, hanya itu yang dilalui manusia. Adakah kebaikan di dalamnya?

Manusia terus terkepung oleh angan-angannya. Sibuk dengan obsesinya. Padahal langkah hidupnya hanya menuju kematian. Kesibukannya tak henti menghadapi tantangan yang datang silih berganti. Sibuk dengan tantangan hidup yang melelahkan hingga lupa bahwa hidup sedang menuju pada kematian.

Dunia terus diburu dan diobsesikan. Ilmu, semangat dan kekuatan hanya untuk memburu dunia. Padahal semuanya hilang, musnah, dan tak berguna bagi kematiannya. Masa tua tetap lemah. Saat sakit tak bisa dinikmati. Saat bangkrut tak bisa menolongnya. Yang diburu tak bisa menunda kematian walau satu detik sekalipun.

Melelahkan dan menyedihkan, hanya itu yang didapat di dunia ini. Kaya yang menyombongkan, bahagiakah? Hidup dalam pujian, dielukan, dihormati, dan diikuti, bahagiakah mengurus banyak orang dengan ragam kepentingan dan ambisi? Apakah pujian, dielukan, dihormati dan diikuti dapat menentramkan hati? Ketakutan terus memburu siapapun, bila tak ada tawakkal dan ridha kepada Allah.

Qarun, dielukan, dipuji, dihormati dan diikuti, dapatkah terhindar dari azab? Dapatkah terhindar dari kebangkrutan? Dapatkah terhindar dari kemiskinan lagi? Takdir tidak dalam genggaman manusia, maka semua yang terjadi tak bisa dikendalikan oleh siapapun. Bukankah banyak yang terkaya jatuh miskin?

Penguasa yang paling kuat, kaya, kuat militernya dan diktator, dapatkah terhindar dari kehancuran? Segala sesuatu ada ajalnya. Semuanya ada batas waktu yang sudah tertulis dalam Lauhul Mahfudz.

Manusia hanya berputar pada kaya, miskin, sakit, ajal, dajal dan hari kiamat. Hanya itu yang ditemui manusia. Sepanjang umur kehidupan, manusia berputar dalam lingkaran yang selalu sama. Itulah keabadian perjalanan manusia.

Hidup Bersama Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bila ingin selalu bersama Allah, hiduplah seperti...

Hidup Bersama Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bila ingin selalu bersama Allah, hiduplah seperti Rasulullah saw.  Makan dan minum seperti Rasulullah saw. Duduk, berdiri dan berjalan seperti Rasulullah saw. Melihat dan mendengar seperti Rasulullah saw. Mengelola keinginan dan kebutuhan seperti Rasulullah saw. Mengelola kekayaan dan kekuasaan seperti Rasulullah saw.

Bila ingin selalu bersama Allah, hiduplah seperti Rasulullah saw.  Makan dan minum seperti Rasulullah saw. Duduk, berdiri dan berjalan seperti Rasulullah saw. Melihat dan mendengar seperti Rasulullah saw. Mengelola keinginan dan kebutuhan seperti Rasulullah saw. Mengelola kekayaan dan kekuasaan seperti Rasulullah saw.

Untuk menuntaskan seluruh persoalan hidup. Untuk mendapatkan solusi hidup. Untuk mendapatkan kesuksesan hidup. Untuk meraih kejayaan dan kebahagiaan hidup, sangat mudah. Ikuti apa yang dilakukan oleh Rasulullah saw.

Untuk mendapatkan ide cemerlang. Untuk mendapatkan terobosan di segala bidang. Untuk mendapatkan kebrilianan dan mindset yang hebat. Hanya cukup menjalani hidup seperti Rasulullah saw. Kelak Allah swt yang akan melimpahkan rahmat-Nya. Mengkaruniakan yang diperlukan dalam mengarungi kehidupan.

Amati seluruh perjalanan hidup para Nabi dan Rasul, ada tantangan yang tak bisa dihadapi? Adakah kebuntuan yang tidak ada jalan keluarnya? Perjalanan para Nabi berawal, berakhir dan berproses yang sama, hanya tinggal menduplikasi saja.

Jalani kehidupan seperti para Nabi dan Rasul menjalani kehidupan. Bersikap dan bertindak seperti para Nabi dan Rasul. Para Nabi dan Rasul hanya mengambil peran yang diamanahi Allah, setelah itu berdoa, berikhtiar dan bertawakal saja. Solusi hidup datang dengan sendirinya karena pertolongan Allah.

Nabi Sulaiman, diberikan kekuasaan terkuat kekayaan terbanyak, istana termegah,  dikumpulkan tentaranya dari manusia, burung dan jin. Semua bukan sebab kehebatan dirinya, tetapi pemberian dari Allah sebab menjalani kehidupan sesuai peran yang diamanahi Allah.

Kezaliman Dibiarkan? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Para Nabi tetap tenang dan bahagia dalam menghad...

Kezaliman Dibiarkan?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Para Nabi tetap tenang dan bahagia dalam menghadapi kejadian apapun, karena mereka bertawakal kepada Allah. Saat hidup misinya hanya untuk Allah dan bersama Allah, hidup dan mati sama saja. Semua kondisi sama saja.

Nabi Hud mempersilahkan kaumnya untuk membuat makar jahat dan tipu daya pada dirinya. Nabi Hud menantang agar kaumnya segera melaksanakan makar tersebut. Kekuatan Nabi Hud hanya bertawakal kepada Allah saja.

Semua makar jahat akan kembali kepada yang merencanakannya. Semua makar jahat akan digagalkan oleh Allah. Itulah takdir Allah yang final tertulis di Lauhul Mahfudz. Yang baik dan bermanfaat akan terus terjaga. Yang merusak akan dilenyapkan Allah.

Namrudz tak pernah mengira Nabi Ibrahim bisa selamat dari kepungan kobaran api. Firaun tak pernah mengira, Nabi Musa yang terjepit di tepian pantai dapat selamat. Jalut yang gagah perkasa tak pernah mengira, Daud kecil dapat mengalahkannya.

Pemilik kebun tak pernah mengira, hasil panen yang akan dipetiknya pada pagi hari ternyata hancur lebur, padahal malamnya masih ada dan melimpah. Padahal kebun-kebunnya sudah dipagar dan dijaga agar orang fakir miskin tak tahu bahwa besok kebun itu akan dipanen.

Semua makar jahat terhadap kebenaran, diawalnya terlihat sukses, terkendali, tak ada yang bisa menghalangi dan membendungnya. Seolah semua kejadian dalam rekayasanya. Para pembelanya bersiap-siap berpesta dan bersorak sorai. Kesombongan dan kebanggaan    keberhasilan bergelora seolah semua dalam genggamannya, sesuai rencananya. Mengapa begitu?

Untuk menghancurkan sesuatu, lemparkan benda ke atas. Semakin ke atas dan tinggi, saat jatuh akan hancur berkeping-keping.  Kelengahan terjadi saat semuanya sudah dipastikan dibawah kontrol kekuasaannya. Dibiarkan seluruh sumber dayanya totalitas habis dikerahkan, setelah itu barulah dihancurkan oleh Allah sehingga tak ada kekuatan yang tersisa lagi. Ini kepedihan yang menyakitkan.

Cara Rasulullah saw Mengelola Kekayaan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Dalam sebuah perjalanan Rasulu...

Cara Rasulullah saw Mengelola Kekayaan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Dalam sebuah perjalanan Rasulullah saw bersabda, "Yang memiliki kelebihan kendaraan, berikan kepada yang tidak memiliki kendaraan. Yang memiliki kelebihan makanan, berikan kepada yang tidak memiliki makanan." Rasulullah saw terus menyebutkan beragam kelebihan harta, sehingga para Sahabat berfikir bahwa mereka tidak memiliki hak atas harta yang melebihi kebutuhan mereka.

Leluhur Syekh Abu Hasan Al Asyari, peletak dasar mazhab Asyariah dalam aqidah, dipuji oleh Rasulullah saw. Kabilah Asyariah di Madinah memiliki karakter istimewa. Bila menghadapi musim paceklik, mereka mengumpulkan seluruh sisa makanannya, lalu dibagi sama rata.

Rasulullah saw mengapresiasi hidup menurut kebutuhannya saja. Kelebihan hartanya diberikan kepada orang lain. Tak hina, mereka yang hidup hanya memenuhi kebutuhan dasarnya saja.

Rasulullah saw tak pernah menolak bila ada seseorang yang meminta miliknya. Rasulullah saw pernah memberikan seluruh dombanya yang ada di antara dua bukit. Rasulullah saw pernah memberikan sarung yang dipakainya saat ada seseorang yang memintanya.

Umar bin Khatab pernah mengoreksi tindakan Rasulullah saw yang memberikan harta kepada orang kaya. Lalu Rasulullah saw menjawab bahwa beliau bukanlah orang yang bakhil. Bahkan Rasulullah saw pernah bersabda bahwa beliau rela memberikan domba sebanyak seluruh pohon yang ada di sebuah lembah.

Mana yang lebih dicintai harta milik sendiri atau harta pewarisnya? Tentu harta miliknya sendiri. Hartanya adalah harta yang telah disedekahkan. Sedangkan harta yang ditinggalkan adalah milik para ahli warisnya.

Adakah harta yang ditinggalkan Rasulullah saw untuk anaknya, Fatimah? Untuk cucunya, Hasan dan Husein? Tidak ada. Lalu, apakah keturunannya hidup dalam kemiskinan dan kenestapaan? Rasulullah saw membawa seluruh hartanya ke akhirat. Sedangkan kita, kekayaannya ditinggalkan di dunia dan hanya menjadi sampah saja.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (301) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)