basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Perbaiki Takwa, Bukan Ikhtiar Oleh: Nasrulloh Baksolahar  (Channel Youtube Dengerin Hati) Bertakwalah, setelah itu biarkan segal...

Perbaiki Takwa, Bukan Ikhtiar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bertakwalah, setelah itu biarkan segala sesuatu terjadi. Semua yang terjadi atas ijin Allah. Bila ada iman,  Allah akan mengilhamkan  segala sesuatu yang diperlukan ke dalam hati manusia.

Bertakwalah, biarkan jalan keluar mendatangi dengan cara tak terduga. Biarkan jalan keluar terpampang menjadi sangat berlimpah. Biarkan jalan keluar yang sibuk mengejar bukan dikejar. Bukankah saat manusia akan wafat, malaikat berlari ke timur dan barat untuk mencari apakah masih ada rezekinya?

Perbaiki takwa bukan ikhtiar. Perbaiki iman dan amal, bukan ilmu. Perbaiki istighfar, bukan kasak kusuk pada manusia. Bersihkan hati, bukan sibuk dengan meminta pada manusia. Saat bertakwa, Allah akan menggerakkan segalanya untuk menolong dan melindungi. Allah akan membimbing, memimpin dan menyinari perjalanan hidup.

Biarkan kekuatan suprarasional dan supranatural yang menyelesaikan persoalan hidup ini. Bukan dengan energi dan kekuatannya sendiri. Bukan dengan ikhtiar, kerja keras, dan kerja cerdas. Hanya dengan takwa, semua kekuatan alam semesta akan menopang.

Saat manusia mengabaikan Allah, Allah pun akan mengabaikannya. Itulah sebab mengapa kehidupan menjadi sulit dan penuh persoalan. Fokuslah menjadi hamba yang dicintai Allah dengan mencintai-Nya. Maka Allah yang akan menuntaskan persoalan hidup ini dengan Keperkasaan-Nya.

Manusia hendak menantang kehidupan, padahal dia makhluk terlemah dan terbodoh.  Manusia menjadi khalifah di muka bumi karena  kehendak Allah, bukan sebab kekuatan yang ada pada dirinya. Jadi perbaikan ketakwaan agar Allah menganugerahkan semua kekuatan dan sarana agar kehidupan ini menjadi mudah dan sederhana.

Bersedekah kepada Alam Oleh: Nasrulloh Baksolahar  (Channel Youtube Dengerin Hati) Bersedekah kepada Alam. Bukankah tanaman dan ...

Bersedekah kepada Alam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bersedekah kepada Alam. Bukankah tanaman dan buah yang dimakan oleh burung dan hama adalah sedekah? Bukankah alam selalu bertasbih kepada Allah? Membiarkan tanah tak diberi pupuk dan ditanami berarti berbuat zalim  kepada alam.

Membangun aliran air. Menjaga aliran air tetap jernih adalah sedekah. Bukankah membuang kotoran di hulu air, dilarang oleh Rasulullah saw? Bukankah membuang najis di air yang diam, dilarang oleh Rasulullah saw?

Mikro organisme yang ada di dalam tanah untuk menyuburkan tanah, mengurai unsur yang kompleks menjadi sederhana. Bukankah sangat wajar bila mikro organisme pun memakan tanaman? Bukankah mereka sudah bekerja untuk alam dan manusia? Bila manusia rela membayar upah atau berinvestasi untuk sebuah pekerjaan, mengapa terhadap mikro organisme tidak rela?

Ulat yang memakan daun dan buah. Jangkrik yang memakan daun. Apakah mereka musuh alam? Pelajari peran mereka terhadap alam dan ekosistem kehidupan, maka kita akan rela mereka memakan sedikit tanaman dan hasil panen.

Tak ada yang sia-sia. Tak ada sesuatu pun yang diciptakan dengan main-main. Seluruh makhluk Allah memiliki tujuan dan manfaat. Allah telah menciptakan segala sesuatu dengan ukuran yang tepat. Tidak akan merusak  dengan kehadirannya. Tak akan merampas yang sudah ditetapkan untuk manusia.

Jumlah setiap makhluk yang hadir di muka bumi sudah diukur dan ditetapkan dengan sempurna oleh Allah. Allah Maha Mengetahui jumlah yang tepat bagi setiap makhluk agar alam semesta tetap bertahan hingga hari kiamat. Mengapa harus memusnahkan hama dan serangga?

Tunaikan hak tanah. Tunaikan hak udara. Tunaikan seluruh hak-hak makhluk Allah yang ada di muka bumi. Jangan membunuh atau membasminya karena setiap makhluk memiliki  ajal atau waktu hidup yang telah ditetapkan Allah sehingga tidak menganggu keseimbangan alam hingga hari kiamat.

Istiqamah Dalam Bergerak Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Dalam amal dan karya, ulama salaf melihat kek...

Istiqamah Dalam Bergerak

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Dalam amal dan karya, ulama salaf melihat kekurangan amal dan cacat dirinya. Mereka selalu membandingkan karyanya dengan syarat rukun, wajib, sunah dan keutamaan lainya. Membandingkan syarat hati dengan kenyataan suasana kejiwaan yang muncul saat amal dan karya dilakukan. Setelah berkarya, istighfar lebih banyak dilantunkan daripada berbangga.

Andai merasakan keberhasilan amal dan karya, semua tidak tertuju pada dirinya. Allah telah memudahkan urusannya. Allah yang memberikan hidayah. Allah telah memberikan sumberdaya untuk bisa berkarya. Seperti Nabi Musa yang tak merasa hebat karena berhasil membelah lautan. Seperti Nabi Yunus yang tak pernah merasa luar biasa berhasil keluar dari kegelapan perut ikan paus.

Banyak para wali yang memiliki karamah. Namun mereka mengembalikannya kepada Allah bukan dirinya. Semua kehebatan dan kelebihan adalah hak preogratif Allah yang menentukannya. Para wali hanya bagaimana mengelola dirinya sesuai tuntutan Allah? Karamah dan kehebatan tidaklah penting, karena masuk surga bukan karena karamah dan kehebatan, tetapi keistiqamahan dalam beramal dan belajar.

Firaun tertipu karena selama hidupnya tak pernah sakit. Tertipu karena dianugerahi sungai Nil. Dajjal tertipu karena bisa melakukan apa saja sesuai keinginannya. Bisa menghidupkan orang mati. Bisa menurunkan hujan. Negri yang makmur bisa menjadi kering kerontang. Itulah kehebatan Dajjal. Namun apakah semua kehebatan dan kelebihan bisa menyelamatkan?

Nabi Nuh butuh 800 tahun untuk menyadarkan umatnya. Rasulullah saw membutuhkan waktu satu bulan untuk menaklukan benteng Khaibar Yahudi yang paling kokoh. Umat Nabi Musa membutuhkan waktu 40 tahun untuk bisa memasuki Palestina. Umar Bin Khatab 4 bulan membebaskan Mesir dengan panglimanya Amr bin Ash yang luar biasa. Dalam rentang waktu tersebut mereka gagal. Dalam rentang waktu tersebut juga mereka terus memperbaiki diri.

Dalam menembus benteng Khaibar, Rasulullah saw menerapkan banyak strategi. Dalam pembebasan Mesir, Umar Bin Khatab menerapkan banyak strategi. Dalam membebaskan Konstatinopel, para khalifah muslimin menerapkan banyak strategi. Dalam perang Salib, para sultan menerapkan banyak strategi. Dalam strategi banyak kegagalan, tetapi juga pembelajaran. Dalam strategi, ada pertumbuhan hasil. Itulah cara Allah mendidik dan meningkatkan kapabilitas umat. Yang terpenting, harus bergerak, berjihad dan amal.

Diam itu kebodohan yang paling bodoh. Tidak bergerak, tidak beramal dan tidak berjihad adalah kebodohan yang teramat parah. Bergerak dalam kegagalan lebih baik daripada diam yang tak memberikan apa pun bagi kehidupan. Dalam bergerak masih ada kebaikan. Dalam bergerak masih ada kemaslahatan.

Umar Bin Khatab memarahi pemuda yang hanya berdiam di masjid. Umar Bin Khatab menegur panglimanya Amr bin Ash yang diam ragu membebaskan Mesir. Teruslah bergerak, berjihad dan beramal. Dalam ketidaksempurnaan Allah yang akan menyempurnakan. Dalam ketidaktahuan, Allah yang akan memberikan ilham. Dalam kelemahan, Allah yang menolong. Dalam kesalahan, Allah yang akan memperbaiki, mengampuni dan membongkar rahasia.

40 Hadist, Karya Arahan Rasulullah saw Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Rasulullah saw pernah bersabda ...

40 Hadist, Karya Arahan Rasulullah saw

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Rasulullah saw pernah bersabda yang intinya siapa yang menjaga 40 hadist akan diberikan kedudukan khusus. Subhanallah, banyak ulama yang meresponnya. Salah satu karya yang fenomenal adalah Arbain Nawawiyah karangan imam Nawawi.

Hadist Arbain Nawawiyah, menjadi luar biasa, karena menyeleksi hadist yang munafaqun alaih. Isinya pokok-pokok prinsip fundamental dalam memahami Islam dan syariatnya. Ketika saya mengunjungi seorang ustadz, kitab ini wajib dihafal oleh para santrinya.

Ada ulama yang mengarang kitab yang berisi 40 hadist tentang jihad. Karya ulama yang berisi 40 hadist cukup banyak. Itulah kepatuhan mereka terhadap sabda Rasulullah saw. Bagaimana dengan diri ini?

Salah satu karya yang cukup unik adalah kitab Mawaizh Ushfuriyah karangan Muhammad bin Abu Bakar Al-Ushfuri. Jejak rekam masa lalunya tidaklah mulus. Untuk menebusnya,  sang ulama mengarang kitab berisi 40 hadist. Apa keunikan kitab ini?

Kelebihan kitab ini, menjelaskan hadist dengan hikayat-hikayat. Saat Rasulullah saw bersabda tentang kedudukan Abu Bakar dan Umar bin Khatab, sang ulama mengisahkan kecelakaan-kecelakaan yang dialami oleh orang yang mengejek Abu Bakar dan Umar bin Khatab.

Saat ada hadist yang menjelaskan keutamaan orang yang sudah sepuh, sang ulama mengangkat kisah Ali bin Abi Thalib yang berjalan dibelakang orang tua yang beragama Nasrani. Ali tidak berani mendahuluinya. Lalu Malaikat menahan Rasulullah saw yang sedang rukuk agar Ali bisa mengikuti shalat berjamaah subuh.

Satu hadist dijelaskan oleh sang ulama dengan lebih dari satu kisah atau hikayat. Methodelogi menjelaskan hadist dengan kisah sangatlah jarang. Ini sebuah terobosan dalam mengokohkan pemahaman bagi mereka yang hobi dengan cerita dan kisah.

Metodologi ini mirip imam Ibnu Jauzi, yang banyak mengisahkan berbagai hikayat dalam buku dan ceramahnya. Bahkan sang imam membuat kumpulan banyak kisah bagi para dai yang tampil di depan masyarakat.  Imam Ibnu Qayyim, dalam kitab yang berisi taman orang-orang bercinta dan Ar-Ruh, banyak memaparkan banyak kisah dalam menjelaskan tema-temanya.

Bagaimana menyentuh hati? Salah satunya dengan kisah. Dengan kisah banyak orang mendapatkan inspirasi dan hikmah tanpa digurui.

Mewujudkan Mimpi Rasulullah saw Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati k) Mewujudkan mimpi Rasulullah saw. Mew...

Mewujudkan Mimpi Rasulullah saw

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati k)

Mewujudkan mimpi Rasulullah saw. Mewujudkan berita gembira yang sudah disampaikan oleh Rasulullah saw kepada umatnya. Inilah sebuah upaya bahwa kehadiran kita bagian dari perjuangan Rasulullah saw.

Jangan bekerja untuk mewujudkan mimpimu. Jangan  berjuang untuk mewujudkan obsesi kita. Bukan ambisi kita. Bukan menunjukkan kehebatan kita. Bila seperti ini, kiprah kita bukan mata rantai kehidupan Rasulullah saw, Sahabat, Tabiin dan ulama salaf lainnya. Apakah kehidupan mereka untuk dirinya? Mimpinya? Obsesinya? Mereka ditanggalkan, mereka mewujudkan berita gembira Rasulullah saw. Mereka mewujudkan capaian-capaian umat Islam yang sudah diberitakan dan digariskan oleh Rasulullah saw.

Abu Ayub Al-Anshari, dalam kerentaannya, berada digaris depan pengepungan Konstatinopel. Syuraqah bin Malik terus mewujudkan mahkota Kisra disematkan kepalanya. Muawiyah bin Abu Sofyan membangun angkatan lautnya untuk bisa mencapai gerbang Konstatinopel. Kiprah mereka bukan untuk dirinya, pribadinya, kepentingannya, targetnya tetapi mengkoneksikan dengan target dan capaian yang telah ditetapkan Rasulullah saw.

Mimpi mu tentang bisnis, demi kekayaan? Mimpi tentang kekuasaan, demi ambisi? Mimpi mu tentang pekerjaan, demi status? Bila semua masih berkutat pada diri mu, tak layak untuk diperjuangkan karena hanya menjadi debu kesia-siaan di akhirat nanti.

Diri mu bodoh. Diri mu lemah. Diri mu miskin. Diri mu mudah terperosok dan tertipu. Allah akan menghilangkan semuanya. Allah akan menghapuskan semua kelemahan dan keburukan tersebut. Allah akan memperbaiki. Allah akan memberikan berbagai kelebihan dan kehebatan bila mimpi, obsesi, kiprah dan perjuangan bukan untuk dirimu tetapi untuk mewujudkan capaian-capaian yang telah ditetapkan Rasulullah saw.

Capaian umat ini, Islam akan menembus dinding semua Rumah. Islam akan menyebar ke setiap sudut yang dilalui siang dan malam. Apa yang telah dilakukan untuk capaian ini?

Ada masa lahirnya pemimpin Adil yang memimpin peradaban dunia. Apa yang telah dilakukan untuk mencapai ini?

Ada masa seluruh manusia tidak membutuhkan infaq dan shadaqah. Kemakmuran merata. Kesejahteraan pada puncaknya. Apa yang kita lakukan untuk mewujudkan ini?

Ada masa di mana Yahudi akan terkalahkan di bumi Palestina. Apa yang telah kita lakukan untuk mewujudkan ini? Itulah sebagian target Rasulullah saw yang dicanangkan oleh Rasulullah saw. Apakah engkau menjadi Rasulullah saw sebagai pemimpin?

Bila Rasulullah saw adalah pemimpin mu, maka target Rasulullah saw juga target mu, obsesi mu, mimpi mu dan bagian kehidupan kita. Diri mu melebur dan dileburkan ke dalam kepemimpinan Rasulullah saw.

Membuang Penilaian Manusia Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Membuang penghargaan. Membuang hukuman. Mem...

Membuang Penilaian Manusia

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Membuang penghargaan. Membuang hukuman. Membuang pujian. Membuang celaan. Membuang hasil. Membuang prestasi. Hidup itu hanya untuk berikhtiar dan berkarya dengam ikhlas dan profesional.

Gagal dan berhasil sama saja karena hidup sebuah proses yang tak pernah berhenti. Tanda kiamat diri adalah saat diri termangu, diam dan berputus asa dari medan kehidupan.

Apakah penilaian manusia adalah kondisi yang sebenarnya? Apakah penghargaan manusia adalah realita? Apakah penilaian manusia adalah fakta yang tak terbantahkan? Penilaian manusia seringkali hanya persepsi dan asumsi, rekayasa dan pencitraan, kamuflase dan sudut pandang. Penilaian manusia sering kali nisbi, terkontaminasi dengan keberpihakan, kepentingan, suka-tidak suka, emosi dan kecendrungan.

Mengapa pusing dengan penilaian manusia? Mengapa terguncang dengan celaan manusia? Mengapa bangga dengan penghargaan manusia? Mengapa lupa diri dengan eluan manusia? Mengapa berputus asa dengan hinaan manusia? Berjalanlah terus dengan ikhlas dan bimbingan kebenaran Allah.

Kehidupan jangan dikendalikan oleh persepsi orang lain. Jiwa jangan diguncang dengan persepsi manusia. Kebanggaan jangan dikendalikan oleh sudut pandang manusia. Biarkan manusia memberikan penilaian apapun, namun jalan hidup terus terbimbing dengan jalan Allah.

Jiwa tenang dan tentram bila hanya mendengarkan satu bimbingan dan arahan. Jiwa fokus bila hanya mendengarkan satu petunjuk. Jiwa tidak berkecamuk bila tertuju pada Allah.

Hanya mendengar firman Allah. Hanya mengikuti arahan Rasulullah saw. Itulah jiwa yang terfokus dan tak bisa terguncangkan.

Membawa Akhirat Ke Dunia Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Membawa suasana akhirat ke dunia. Di akhirat ...

Membawa Akhirat Ke Dunia

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Membawa suasana akhirat ke dunia. Di akhirat manusia tak bisa berkata-kata kecuali seijin Allah. Hanya para Rasul yang diberi ijin untuk berkata. Kata yang terucap hanya, "Allahuma salim, sallim." Ya Allah selamatkanlah.

Pasukan kaum Muslimin ketika melewati sungai yang pertama dipanjatkan adalah berdoa terlebih dahulu. Dengan keberaniannya menembus sungai. Maka seluruh kaki kuda berjalan di atas air. Ketika memasuki hutan, pasukan muslimin berdoa terlebih dahulu, maka hutan pun menjadi taman makanan dan minuman.

Di dunia ini manusia diberikan kebebasan untuk melakukan apa saja sekehendaknya, semaunya, seenaknya. Kebebasan inilah yang digunakan, bagaimana membawa suasana akhirat ke dunia? Bagaimana membawa pengadilan Allah ke dunia? Bagaimana membawa penghisaban Allah ke dunia?

Berkata-katalah sesuai yang dikehendaki Allah. Beramallah sesuai yang dikehendaki Allah. Melihatlah sesuai yang dikehendaki Allah. Mendengarlah sesuai yang diijinkan Allah. Berkaryalah sesuai yang dikehendaki Allah. Hiduplah sesuai yang dikehendaki Allah.

Di akhirat manusia terdiam. Kecuali yang diijinkan oleh Allah. Mengapa kita tidak mencoba melakukan yang sudah diijinkan Allah saja? Pelatihan kehidupan dunia sebenarnya untuk persiapan pelatihan kehidupan akhirat. Dunia adalah training center  membangun kehidupan di akhirat nanti.

Bukankah setiap amal memiliki peran tersendiri dalam menghadapi kesulitan di akhirat? Bukankah setiap ibadah untuk memecahkan masalah-masalah khusus yang dihadapi di akhirat nanti? Masalah akhirat sudah diberikan kunci jawabannya di dunia ini.

Semua tuntutan akhirat sudah diinformasikan. Semua masalah akhirat sudah dijelaskan. Semua kesulitan akhirat sudah terang melebihi terangnya matahari. Itulah kasih sayang Allah terhadap hamba-Nya. Menjelaskan seluruh peta perjalanan akhirat beserta kesulitan dan tantangan. Menjelaskan fase-fase perjalanan dan lamanya waktu di akhirat. Para Nabi dan Rasul dihadirkan Allah untuk menjelaskan, juga memberikan solusi terhadap peta perjalanan tersebut.

Amal Ibadah, karya kehidupan bukan saja jawaban atas kesulitan dunia tetapi juga jawaban atas kesulitan kehidupan di akhirat nanti.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (303) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)