basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Mulut Firaun, Mulut Penguasa Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mulut penguasa. Bagaimana karakter ucapa...



Mulut Firaun, Mulut Penguasa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Mulut penguasa. Bagaimana karakter ucapannya? Apa yang tersembunyi? Apa yang diungkapkannya? Apa maksudnya? Perlu mempelajari bagaimana komunikasi antara Nabi Musa dengan Firaun, lalu bagaimana Fir'aun mengungkapkannya pada rakyatnya.

Nabi Musa dan Harun datang ke Fir'aun dengan kelemahan lembutan. Menjelaskan bahwa mereka berdua datang sebagai utusan Allah. Membebaskan Bani Israel dari kekejaman Firaun dan membawanya keluar dari Mesir.

Nabi Musa dan Harun menjelaskan efek kedurhakaan pada Allah. Menjelaskan hari kebangkitan dan menjelaskan asal usul manusia dari tanah dan akan kembali ke tanah. Juga, menjelaskan mukjizat Nabi Musa. Lalu apa respon Firaun? Apa yang diungkapkan dan disebarkan oleh Firaun kepada seluruh rakyatnya?

Komunikasi yang penuh kelembutan ini. Penghormatan Musa kepada Firaun yang pernah mengurusnya sejak kecil. Ternyata tak bisa meyakinkan niat baik Nabi Musa pada Firaun. Bagaimana Firaun mengungkapkan hasil pertemuan ini? Disebarkan berita Hoax bahwa Musa hendak mengusir rakyat Mesir dari negrinya.

Untuk menunjukkan patriotisme  dan nasionalisme atas kecintaannya pada Mesir, Firaun menantang Nabi Musa "perang tanding" dengan ahli sihir dari seluruh Mesir. Para ahli sihir dibombardir informasi Hoax bahwa Nabi Musa dan Harun hendak mengusirnya dari Mesir dan menghapus adat kebiasaan bangsa Mesir yang utama.

Untuk menunjukkan kesangat seriusnya melawan Nabi Musa dan Harun, Firaun membuat proyek infrastruktur yang sangat ambisius dan fenomenal yaitu membuat bangunan tinggi untuk melihat Tuhan Nabi Musa dan Harun. Seluruhnya rakyatnya direkayasa menjadi pembela Firaun.

Saat perlawanan Firaun makin keras, Allah mengazab Mesir dengan air berubah menjadi darah, dipenuhi kodok, dan belalang. Lalu Firaun mengkomunikasikan pada rakyatnya bahwa semua ini disebabkan oleh kehadiran Nabi Musa. Semua bencana yang terjadi di Mesir disebabkan oleh Musa. Padahal sebenarnya oleh kezaliman dan kedurhakaan penguasa, Firaun.

Mulut Penguasa akan tetap sama dari masa ke masa, dari generasi ke generasi. Sebab, obsesi, imajinasi dan hasratnya tetap sama walaupun sudah berubah model pemerintahannya dan cara mengangkat dan menurunkannya. Haruskah menelan bulat-bulat suara mulut penguasa?

Meninggalkan Karena Allah Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Tinggalkan karena Allah. Menuju sesuatu kare...

Meninggalkan Karena Allah

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Tinggalkan karena Allah. Menuju sesuatu karena Allah. Jangan ada yang tersisa. Jangan terbesit niat dan obsesi selain Allah.

Banyak yang berkubang pada hawa nafsu, yang dicintai dan diingini. Banyak yang sulit melepaskan hawa nafsu, kebiasaan dan tradisi yang merusak dan menghancurkan. Banyak yang terus terjerumus dengan bisikan syetan.  Penyebabnya, tidak menyertakan Allah dalam meninggalkannya. Tidak ada niat-niat karena Allah dalam menjauhinya.

Mengapa manusia terus dirundung persoalan dan kesulitan? Mengapa kesedihan seperti tak pernah berujung? Karena penyelesaiannya tidak melibatkan Allah, tidak mengadukan kepada Allah, tidak mendengar petunjuk Allah. Manusia mencari jawaban dari makhluknya, dari pikiran dan pemikiran makhluk yang sama-sama bodoh, lemah dan tak berdaya. Bila seperti ini,  bagaimana bisa menyelesaikan persoalan?

Rasulullah saw hendak bercermin pun berdoa. Hendak berpakaian berdoa. Hendak makan dan minum berdoa. Hendak keluar dan masuk rumah berdoa. Naik kendaraan berdoa. Semua gerak-gerak dan prilakunya didahulukan dengan doa. Menyertakan Allah dalam semua gerak-gerik dengan berdoa, minimal membaca bismillah. Menurut seorang ustadz, makna bismillah salah satunya memohon pertolongan Allah.

Target minimal menyertakan Allah dalam seluruh rangkaian hidup adalah menghadirkan doa dalam seluruh gerak prilaku. Batas maksimalnya, merasakan pengawasan Allah seolah-olah Allah terus melihat kita. Menghadirkan Allah dalam seluruh rangkaian kehidupan.

Berdialog dengan Allah sebelum dan setelah beraktifitas dengan rangkaian doa. Seperti prilaku manusia di akhirat yang selalu mengucapkan," Ya Allah, selamatkan." tiada henti agar terhindar dari azab akhirat.

Apa yang terjadi bila Allah meninggalkan kita? Apa yang terjadi bila Allah tidak memperdulikan kita? Apakah seluruh makhluk di jagat raya  bisa menolong? Apakah seluruh kekuasaan, kekayaan dan para pengikut bisa menolong persoalan dan kesulitan?

Alam semesta hanya sebesar debu dalam kekuasaan Allah. Mengapa manusia mengandalkan diri dan makhluk? Alam semesta tak bisa memberikan kemanfaatan kepada manusia tanpa seijin Allah, mengapa manusia  mengabaikan Allah?

Toa Masjid dan Gonggongan Anjing  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Menyandingkan suara Azan di toa Mas...

Toa Masjid dan Gonggongan Anjing 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Menyandingkan suara Azan di toa Masjid dan Mushala, dengan gonggong anjing, apakah sekedar perumpamaan tak disengaja? Apakah itu kekhilafan? Tak ada yang kebetulan dalam hidup ini. Semuanya didesain sempurna oleh Allah.

Tiba-tiba kita menggunakan referensi Arab Saudi untuk mengatur pengeras suara. Padahal sebelumnya menggembar-gemborkan bahwa Islam Nusantara yang berbeda dengan Arab. Semuanya hanya mengikuti seleranya.

Dzikir keras dan lembut ada dalil-dalilnya. Membaca Al-Qur'an keras dan lembut ada dalil-dalilnya. Semuanya ikhtilaf. Tak ada yang benar dan salah bila masuk ke ranah ikhtilaf. Yang ada mana yang memberikan kemudahan dan kemanfaatan yang lebih besar.

Di era Abbasiyah, seorang khalifah ingin mengatur bahwa fiqh yang berlaku mengikuti mazhab imam Malik. Imam Malik menolaknya, karena ilmu para Sahabat sudah menyebar ke seluruh pelosok negri. Khalifah tidak jadi masuk ke persoalan khilafiyah. Mengapa tiba-tiba penguasa  "memaksakan" persoalan khilafiyah? Khilafiyah itu akan terus ada sepanjang manusia itu ada.

Allah membongkar kedengkian manusia. Kedengkian itu jelas dari ucapan, intonasi, topik pembicaraannya. Seperti itulah Allah berfirman di Al-Qur'an. Ucapan itu menceritakan isi hati. Bila ucapan bisa dikelolanya, maka lihatlah raut wajahnya dan warna wajahnya. Seperti itulah cara membongkar isi hati menurut Al-Qur'an.

Persoalan azan dan gonggongan anjing. Persoalan banyaknya penghinaan terhadap Islam dan Umat Islam, bukan bentuk ketidaksengajaan, tetapi itulah cara Allah membongkar apa yang ada dibenak kekuasaan.  Dalam sejarah, topik pembicaraan di masyarakat di era Khalifah Abdul Malik, Sulaiman dan Umar bin Abdul Aziz sangat jauh berbeda. Pembicara masyarakat mengikuti kecendrungan penguasanya.

Di era Abdul Malik, topik pembicaraannya tentang infrastruktur. Di era Sulaiman bin Abdul Malik, topik pembicaraannya tentang makanan dan minuman. Di era Umar bin Abdul Aziz, topik pembicaraannya tentang pengokohan ibadah. Bila suatu negri, topik pembicaraannya menyudutkan Islam dan umatnya? Seperti itukah pula penguasanya?

Kondisi ini bertanda, Allah sedang menyiapkan generasi baru. Saat generasi saat ini tak bisa mengambil tanggungjawab amanahnya, maka Allah akan melenyapkan generasi tersebut dan menggantinya dengan ciri mereka mencintai Allah dan Allah pun mencintai mereka. Inilah detik-detik lahirlah generasi baru. Seperti saat kaum muslimin berpecah belah saat diserbu oleh tentara Salib dan Mongol.

Sebab Keteguhan Nabi Musa dan Takutnya Firaun Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Nabi Musa sangat ketaku...

Sebab Keteguhan Nabi Musa dan Takutnya Firaun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Nabi Musa sangat ketakutan menghadapi Firaun. Bagaimana tidak, bukankah sejak dahulu mereka mengejar Musa untuk dibunuhnya? Sekarang harus memasuki Istana seorang diri? Tindakan Firaun bisa lebih kejam dan melampaui batas lagi? Bagaimana Allah memperkuat keyakinan Nabi Musa agar berani menghadapi Firaun? Apa yang dilakukan Nabi Musa untuk menghilangkan ketakutannya?

Nabi Musa berdoa agar diberikan kelapangan dada, dimudahkan urusannya dan dilancarkan lidahnya untuk berbicara. Nabi Musa memohon kepada Allah, agar mengangkat Harun, saudara laki-lakinya, agar membantunya menyeru kepada Firaun dan kaumnya karena Harun memiliki kelebihan dalam berbicara. Juga, menjadi teman untuk berdzikir kepada Allah.

Untuk mengusir ketakutan Nabi Musa, Allah menunjukkan mukjizat dari tongkat Nabi Musa.  Allah mengkisahkan kembali bagaimana Allah menyelamatkan Bayi Musa dan Ibunya dengan mengalirkannya ke sungai bahkan dipelihara oleh yang mau membunuhnya. Dikembalikan kembali ke ibuanya. Diselamatkan dari dua kali upaya pembunuhan oleh Firaun saat kecil dan remaja. Serta diselamatkan ke negri Madyan hingga berkeluarga. Kisah itu untuk meneguhkan hati.

Allah juga meneguhkan hati Nabi Musa, bahwa Allah selalu bersama, mendengar dan melihat. Allah meneguhkannya dengan Asmaulhusna-Nya dengan nama Agung-Nya. Itulah bekal yang Nabi Musa pinta dan yang Allah siapkan bagi Nabi Musa. Mengapa tidak ada persiapan kekayaan, kekuasaan, persenjataan dan bala tentara? Kezaliman itu lemah. Takdir kehancurannya sudah pasti. Jadi apa yang ditakutkan lagi?

Mengapa Fir'aun tidak berani langsung membunuhnya saat Nabi Musa dan Harun datang? Dahulu Nabi Musa hanyalah anak angkatnya. Sekarang, setibanya dihadapannya langsung mengungkap jati dirinya sebagai utusan Allah. Tuhan ego Firaun menghadapi utusan Allah. Bukankah ini sebuah kesejajaran dan kesetaraan? Firaun pun tak berani gegabah, sebab hati kecilnya tetap mengakui ada Tuhan yang sebenarnya. Yaitu, bukan dirinya.

Firaun pun menguji Nabi Musa dan Harun dengan beberapa pertanyaan. Siapakah Tuhanmu berdua, wahai Musa? Bagaimana keadaan umat-umat terdahulu? Musa menjawab bahwa Tuhan kami adalah Tuhan Yang telah memberikan bentuk kejadian kepada segala sesuatu, kemudian memberinya petunjuk. Nasib umat terdahulu sudah tercatat di Lauhul Mahfudz. Musa pun melanjutkan kisah tentang penciptaan alam, tanah, tumbuhan, nikmat Allah dan tempat kembalinya lagi, tanah.

Perkataan Nabi Musa menggentarkan hati Firaun. Ucapannya bagaikan sihir yang menghantam hati dan akalnya. Lalu Firaun pun berkata, "Apakah Musa bermaksud mengusirnya dari negri Mesir?" Rasa ketakutan sudah menghantui Firaun. Dia semakin yakin bahwa takdir mimpinya tentang kehancuran kekuasaannya akan benar-benar terjadi. Bagaimana menghancurkan kewibawaan dan kebenaran Nabi Musa? Jangan sampai ucapannya didengar oleh penduduk Mesir? Bila  didengar rakyat Mesir, maka ketuhanan Firaun akan runtuh seketika.

Setiap orang bisa berbicara dan berargumentasi. Namun apakah Nabi Musa memiliki kompetensi Sihir yang luar biasa? Bukankah hanya di Mesir saja tukang sihir yang paling hebat berada? Ini yang dipikirkan Firaun. Dibuatlah rencana jahat untuk mempermalukan Nabi Musa. Namun Firaun tak sadar bahwa Allah mengetahui segala yang gaib dan nyata. Allah sudah menyiapkan perangkat sempurna untuk mempermalukan Firaun dihadapan rakyatnya.

Sebab Timbulnya Karamah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Nabi Musa selalu membawa tongkatnya. Saat All...

Sebab Timbulnya Karamah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Nabi Musa selalu membawa tongkatnya. Saat Allah bertanya untuk apa tongkatnya, Nabi Musa menjawab, "Aku bertumpu padanya dan aku merontokkan daun dengannya untuk makanan kambingku dan masih ada lagi manfaat yang lain." Hanya itu yang diketahui oleh Nabi Musa.

Allah berfirman agar Nabi Musa melemparkan tongkatnya, tiba-tiba tongkatnya menjadi seekor ular yang merayap dengan cepat. Nabi Musa ketakutan. Setelah itu Allah berfirman agar Nabi Musa memegang ular tersebut, ular pun berubah menjadi tongkat kembali.

Peristiwa ini terjadi di lembah suci Thuwa Palestina. Saat Nabi Musa tersesat di malam hari saat pulang dari Madyan ke Mesir. Dalam tak tahu arah ke Mesir, Nabi Musa melihat api dengan harapan ada orang yang memberi petunjuk dan meminta api untuk menghangatkan tubuh bersama istrinya. Saat mendekati api tersebut, ternyata Allah mengangkat Nabi Musa di tempat ini.

Allah memerintahkan Nabi Musa agar mengkepitkan tangannya ke ketiaknya, tangannya jadi bercahaya putih tanpa cacat. Itulah dua mukjizat besar yang dianugerahkan Allah. Mukjizatnya tak pernah terduga. Mukjizatnya muncul hanya dengan mengikuti perintah Allah saja. Tak ada mukjizat dengan ilmu, akal dan kehendak ego manusia.

Mengapa mukjizatnya muncul kembali di hadapan Firaun saat menghadapi ahli sihir yang banyak dan berjajar rapih saat menghadapi Nabi Musa? Mengapa tipu daya Firaun tak berhasil mengalahkan dan mempermalukan Nabi Musa dan Harun?

Keberangkatan Nabi Musa dan Harun menghadap Firaun, bukan atas kemauannya sendiri, tetapi atas perintah Allah. Strategi dan akhlak kepada Firaun bukan gagasan Nabi Musa dan Harun, tetapi arahan dari Allah. Hingga melemparkan tongkatnya pun bukan kemauannya, tetapi perintah Allah.  Itulah sebab, Allah selalu melindungi dan menolong Nabi Musa.

Saat Firaun melakukan aksi bumi hangus terhadap kaum Nabi Musa. Allah memerintahkan Nabi Musa agar berjalan di malam hari. Juga memerintahkannya untuk melemparkan tongkatnya sehingga membelah lautan. Nabi Musa tak pernah tahu tongkatnya akan menjadi apa. Yang pasti, strategi dan kapan tongkatnya dilempar hanya mengikuti perintah Allah bukan akal, ilmu dan kehendak ego Nabi Musa.

Inilah kunci menghadirkan kemukijzatan atau Karamah. Meninggal ego diri manusia, lalu hanya mengikuti perintah Allah saja.

Saat Nabi Ayub Sakit Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Saat Nabi Ayub sakit, dia hanya berdoa, "Ya...

Saat Nabi Ayub Sakit

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Saat Nabi Ayub sakit, dia hanya berdoa, "Ya Allah, sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang." Nabi Ayub tidak berdoa sama sekali untuk mengubah keadaan dirinya. Ini bentuk kesabaran atas ujian tersebut.

Nabi Ayub tidak mengusulkan apa pun kepada Tuhannya, sebagai bentuk penghormatan dan pengagungan terhadap Allah. Dia hamba yang sabar yang dadanya tidak sempit karena menerima ujian dan tidak merasa bosan dari penyakit yang menimpanya yang tidak ada duanya sepanjang sejarah.

Nabi Ayub merasa malu memohon kepada Allah agar dikeluarkan dari ujian itu. Dia menyerahkan urusannya sepenuhnya kepada Allah. Inilah sikap ketentraman dan keyakinannya bahwa Allah mengetahui keadaannya dan Dia tidak butuh kepada pernyataan yang terang dan jelas dari permintaan hamba-hamba-Nya.

Episode kisah Nabi Ayub sangatlah singkat. Setelah berdoa Allah pun berfirman, "Maka, kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakitnya. Dan, Kami kembalikan keluarganya kepadanya. Kami lipatgandakan bilangannya, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami."

Rahmat Allah tercurah disaat musibah terjadi dan setelah musibah berlalu. Dilimpahkan kesabaran dan keyakinan saat musibah terjadi. Diangkatnya musibah dan dilimpahkannya kebaikan di saat musibah berlalu. Itulah rahmat Allah dalam setiap keadaan.

Bagi yang berkomitmen pada keimanan, ujian adalah keniscayaan. Ujian adalah jalan hidup yang harus dilalui. Itulah beban ibadah, aqidah dan iman, agar terlihat yang penuh kesungguhan dan main-main.

Iman adalah amanah, tidak diserahkan melainkan hanya kepada orang yang jujur, mampu menanggung beban dan siap menunaikan kewajiban. Iman itu bukan kata manis yang diucapkan bukan pengakuan sekehendaknya, tetapi harus memiliki kesabaran melewati ujian musibah.

Dikutip dari Tafsir Fizilalil Al-Qur'an 

Tak Perlu Menunggu Kekuatan untuk Perbaikan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kebenaran hanya bisa ungg...

Tak Perlu Menunggu Kekuatan untuk Perbaikan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Kebenaran hanya bisa unggul dengan aset iman dan pertolongan Allah. Tidak dengan tampilan luar dan bentuk fisik. Untuk itulah, menaklukkan Firaun, Haman, Qarun, ahli sihir dan pembesarnya tak memerlukan kekuatan yang sepadan. Tak perlu memiliki kebesaran kerajaan, keberlimpahan kekayaan dan militer yang besar dan kuat yang menyamai kekuatan oligarki kediktatoran terlebih dahulu,  baru kemudian menegakkan kebenaran. Kebenaran memiliki jalannya sendiri untuk memenangkannya.

Apakah Nabi Musa menunggu memiliki kekuasaan seperti Firaun? Menyusun ilmu, teknologi dan kekayaan seperti Haman dan Qarun? Semuanya hanya sarana sekunder. Sarana utamanya adalah aqidah, menyampaikan dan proses pendidikan yang tak pernah berhenti.

Para Nabi dan Rasul sering dicemooh oleh pembesar musyrikin dan kafirin karena tak memiliki kekayaan dan keturunan sebanyak mereka. Mereka merasa menjadi orang yang dimuliakan Tuhan dengan fasilitas dan kekuasaan dunia. Apakah dengan kondisi ini para Nabi dan Rasul terdiam? Tak melakukan proses perbaikan?

Allah meneguhkan para Nabi dan Rasul dengan iman. Setiap ada persoalan, para Nabi dan Rasul beribadah dan berdoa. Setelah itu bagaimana Allah memberikan kemenangan tak terduga? Mukjizat, mengazab atau memberikan hidayah kepada kaumnya. Kekuatan yang dahsyat pun menjadi tergolek lemas.

Adakah perlawanan frontal? Adakah pembumihangusan, oleh para Nabi dan Rasul? Tak pernah ada. Nabi Musa dan Harun menghadap Firaun dengan lemah lembut. Bukan mengerahkan pasukan yang akan menghancurkan Mesir.

Para Nabi dan Rasul hanya menyampaikan, setelah itu diserahkan proses kepada Allah. Apakah kaum tersebut akan dihancurkan atau diberi hidayah oleh Allah? Nabi Dawud berperang di arena pertempuran Jalut dan Thalut. Rasulullah saw meladeni peperangan Quraisy setelah mendapatkan persetujuan dari Allah.

Para Nabi dan Rasul melakukan perbaikan terobosan ke dalam jalur medan bidang kehidupan yang ada. Tugasnya hanya menyampaikan setelah itu bertawakal kepada Allah. Biarkan kebenaran menyelusup ke relung hati dan akal. Biarkan fitrah nuraninya menemukan sendiri jalannya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (355) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (26) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (133) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)