basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Saat Allah Merahasiakan Kisah Nabi Musa di Madyan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Setelah hidup penuh...

Saat Allah Merahasiakan Kisah Nabi Musa di Madyan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Setelah hidup penuh hiruk pikuk di istana, Nabi Musa keluar dari Istana. Berlari dari upaya pengejaran dan pembunuhan. Lari ke negri yang jauh dari kota, di perkampungan, di pedesaan di wilayah Madyan. Kisah Nabi Musa seolah-olah terhenti di negri ini. Allah tak berkisah kecuali hanya akad perjanjiannya saja.

Di Madyan, selama 8-10 tahun, Nabi Musa menikah dan menata keluarga. Nabi Musa menunaikan perjanjiannya untuk bertani, berternak dan mengembala. Tak ada kisah liku-liku yang dipaparkan Allah. Mengapa tiba-tiba senyap? Mengapa Allah membawa dari Istana kota ke perkampungan terpencil? Selama 10 tahun Nabi Musa seperti tertelan oleh bumi.

Kehidupan istana memiliki nuansa yang khas. Perkampungan juga memiliki nuansa tersendiri. Masing-masing memiliki tradisi, budaya, gaya hidup, kesan yang dirasakan oleh jiwa dan mencetak pengaruhnya pada jiwa. Risalah agama harus disampaikan pada orang kaya dan miskin, berpunya dan tidak, bersih dan kotor, berperilaku lembut dan keras, baik dan buruk, saleh dan jahat, kuat dan lemah, sabar dan kalang kabut. Hidup di istana Mesir dan perkampungan Madyan sebuah penempaan sempurna bagi Nabi Musa.

Andai Nabi Musa tidak dibawa ke Madyan, bagaimana bisa memahami karakter pedesaan dan kemiskinan? Di Madyan, Nabi Musa dihibur ternyata di pedesaan dipenuhi orang yang baik dan kesiapan untuk shaleh, berbeda dengan istana yang penuh dengan intrik politik, gaya hidup mudah, santai, serba enak dan bersenang-senang.

Di Madyan, Musa menjalani takdir sebagai calon Nabi dan Rasul yaitu menjadi pengembala domba. Mencabut dan membersihkan semua sifat buruk akibat pergaulan kota dan istana. Mencabut benih kesombongan, keangkuhan, bersenang-senang, tontonan kerusakan dan kezaliman. Justru bergaul dengan masyarakat yang penuh keikhlasan, kerjasama dan toleransi.

Di Madyan merupakan periode pemisahan antara hiruk pikuk istana dengan amanah sebagai Nabi dan Rasul. Setelah jiwa Musa sudah lengkap pengalamannya dan sempurna latihannya, dengan latihan terakhir di negri asing, Madyan, maka tangan kekuasaan Allah menggiring Musa untuk rindu kepada Mesir yang pernah ditinggalkan dengan perasaan sendiri, terusir dan ketakutan.

Nabi Musa pulang bersama istrinya ke Mesir melalui jalan yang sama saat Musa dikejar-kejar oleh pembesar Istana. Ada suatu malam, dia tersesat jalan. Tak tahu jalan yang harus ditempuh. Dalam kegelapan malam, ada api yang bersinar dari sebuah pohon, inilah awal dimulainya kembali kisah Musa yang penuh dengan kisah yang mendebarkan.

Awal Memperbaiki Kehidupan? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bila ingin memperbaiki kehidupan, dariman...

Awal Memperbaiki Kehidupan?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bila ingin memperbaiki kehidupan, darimana memulainya? Salah mendefinisikan, salah melangkah semua akan sia-sia. Itulah mengapa banyak yang ingin memperbaiki hidup namun tak kunjung mendapatkan jalan tepat.

Tersesat menuju jalan perbaikan, itulah faktanya. Memperbaiki hanya dengan persepsi akal, ilmu dan pengalaman, bisa jadi benar namun bisa jadi perbaikan yang rentang waktunya pendek lalu terjerumus dan hancur kembali.

Menguak masa lalu untuk masa depan. Menguak masa kini untuk masa depan. Bisakah ilmu dan pengalaman menguak masa depan? Tentu saja bisa. Namun apakah memiliki terobosan yang revolusioner? Apakah bisa menciptakan sesuatu yang belum pernah ada?

Butuh instuisi dan firasat.  Butuh ilham dan basyirah. Namun bagaimana menajamkan instuisi, firasat, ilham dan basyirah? Siapakah yang berhak mendapatkan itu semua? Jiwa seperti apa yang diberikan anugerah seperti itu?

Bila ingin memperbaiki hidup, perbaiki dulu hubungan dengan Allah. Perbaiki cinta, rindu dan takut pada Allah. Perbaiki ibadah. Perbaiki ibadah formal dan hati. Bila mampu memperbaiki yang tersembunyi maka otomatis bisa memperbaiki yang nyata. Perbaikan fisik takkan bisa memperbaiki yang tersembunyi. Perbaikan fisik takkan langgeng.

Hidup dalam sekenario Allah. Hidup dalam garis-garis perjalanan yang sudah ditetapkan. Hidup sudah terekam ribuan tahun sebelum semesta ini diciptakan. Takdirmu dalam genggaman Allah. Mengapa tidak memperbaiki hubunganmu dengan Allah untuk memperbaiki hidupmu? Gunakan daya kekuatan Allah, jangan mengandalkan kekuatanmu yang sangat lemah dan rapuh.

Semua Nabi dan Rasul menggunakan kekuatan Allah, memohon pertolongan Allah, menghadirkan Allah. Kemukjizatan hadir atas ijin Allah bukan karena kekuatan ilmu dan ikhtiarmu. Ilmu dan ikhtiar hanya pemancing. Ilmu dan ikhtiar hanya umpan. Buatlah pancing dan umpan yang paling baik, namun siapa yang mentakdirkan ikan akan menggampirimu?

Daya kekuatan yang paling kuat adalah bila memandang tidak ada yang bisa mewujudkan sesuatu kecuali hanya ikhtiar saja. Tidak ada yang bisa bisa mewujudkan impian kecuali pertolongan Allah saja. Optimalisasi ikhtiar dan  pertolongan Allah, itulah energi besar perbaikan hidup. Ikhtiar itu berada dibalik semangatmu. Mengandalkan pertolongan Allah itu berada dibalik imanmu. Semua tersembunyi di dalam hatimu.

Titik sentral kehidupan ini adalah manusia. Titik sentral manusia adalah hati. Titik sentral perbaikan hati adalah perbaiki hubungan dengan Allah.

Keruwetan hidup karena kita tak tahu inti atom kehidupan ini. Inti atom itu adalah perbaikan hubungan dengan Allah.

Tak Menyadari Nikmat, Musibah Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ilham itu nikmat. Ide itu nikmat. Bukank...

Tak Menyadari Nikmat, Musibah

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ilham itu nikmat. Ide itu nikmat. Bukankah Allah yang memberikan Ilham? Bukankah Allah yang memberikan ide? Bukankah Allah yang memberikan ilmu dan pemahaman ke dalam hati manusia?

Andai tak merasakan itu semua. Siapa yang menciptakan hati? Jiwa? Otak? Ruh? Bukankah itu semua ciptaan Allah? Siapa yang memberikan kecanggihan yang ada pada diri? Bukankah banyak manusia yang mengakui bahwa kemampuan manusia yang digunakan saat ini baru 5-10 persen saja? Berarti luar biasa manusia itu? Siapakah Penciptanya?

Banyak yang mengakui kehebatan diri, mengapa tidak mengakui keluarbiasaan Penciptanya? Banyak yang kagum terhadap pemikiran, prestasi dan karya manusia, mengapa tidak mengakui keluarbiasaan Penciptanya?

Banyak yang berpetualang ke gunung, lautan, dasar lautan, lembah dan berbagai sudut dunia untuk menikmati keindahan semesta. Namun mengapa tidak merekam keindahan Allah? Tidak menyadari kelembutan Allah? Manusia dibatasi kasat mata.

Bisa merekam alam melalui mata adalah nikmat Allah. Mendesain Alam menjadi indah adalah nikmat Allah. Bagaimana bila bumi ini diciptakan Allah hanya sebuah kegelapan? Bagaimana bila bumi ini diciptakan hanya padang yang tandus yang gersang? Bagaimana bila Allah menghadirkan manusia di Matahari, Bulan, Jupiter, Pluto? Bagaimana manusia bisa menikmati kehidupan?

Bagaimana bila kita diciptakan bukan sebagai manusia?  sebagai cacing? Kuman? Jamur? Bakteri? Ayam? Ikan? Ditakdirkan sebagai manusia sebagai nikmat terbesar. Mengapa tak merasakannya?

Tak menyadari nikmat, itulah musibah. Tak menyadari nikmat, itulah azab. Itulah penyebab manusia tak merasakan bahagia.

Ragam Cara Allah Berkisah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Membaca kisah di Al-Qur'an. Bukan para ...

Ragam Cara Allah Berkisah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Membaca kisah di Al-Qur'an. Bukan para Nabi yang mengkisahkan dirinya sendiri. Ini bukan autobiografi. Bukan pula biografi, dimana orang lain yang mendatangi para Nabi dan Rasul untuk dituliskan kisahnya. Bukan pula historiografi, mengungkapkan kisah-kisah  berdasarkan fakta sejarah yang ditemukan. Tetapi Sang Perancang kehidupan itu sendiri, Allah, yang mengkisahkannya.

Perhatikan susunan katanya saat Firaun berdialog dengan Nabi Musa. Mereka, Firaun dan pembesarnya, berkata,"....." Musa menjawab, "...."  Setelah itu Allah memvonis bahwa sesungguhnya tidaklah akan mendapatkan kemenangan orang-orang yang zalim. Al-Qur'an langsung menjelaskan apa yang akan terjadi bagi zalimin.

Saat mengkisahkan Qarun, Allah memgawali kisahnya bahwa Allah yang memberinya kekayaan. Setelah itu kisah Qarun dimulai. Dalam kisah ini Allah ingin "mentertawakan" kebodohan Qarun saat memamerkan bahwa kekayaannya berdasarkan ilmu dan ikhtiarnya.

Dalam beberapa penggalan kisah, kadang Allah berfirman, "Katakanlah Muhammad..." Berarti Allah yang mendesain dan mengajarkan perkataan, kalimat, dialognya dalam berbicara, menjelaskan dan berargumentasi. Allah berkisah tetapi juga mengajarkannya langsung di kisah tersebut, seolah-olah kisah ini sedang berjalan saat ini, bukan telah terjadi.

Dalam kisah Abu Lahab, Allah mengkisahkan apa yang dilakukan oleh Abu Lahab dan istrinya terhadap Rasulullah saw di dunia, lalu kisahnya melompat pada apa yang di alami Abu Lahab di akhirat atas perbuatannya saat ini. Fragmen dunia dan akhirat langsung dihubungkan tuntas. Kisah di dunia menciptakan kisah di akhirat pula. Tidak ada kisah yang terhenti di dunia saja.

Saat Firaun berlaku angkuh dan sombong atas seruan Nabi Musa. Lalu melakukan pengejaran terhadap Nabi Musa. Allah langsung menanggapi kisah ini, "Mereka menyangka bahwa mereka tidak akan dikembalikan kepada Kami." Allah berkisah tetapi juga mengomentari, memberikan tanggapan dan kesimpulan terhadap kisah tersebut.

Allah berkisah bukan saja tentang masa lalu, tetapi juga kisah masa depan yang akan dilalui manusia. Bila manusia menikmati dan membenarkan kisah masa lalu, mengapa jarang sekali yang membenarkan kisah masa depan? Kisah kematian, pasca kematian dan akhirat. Kisah kehancuran dan jalan kehancuran di masa depan, surga atau neraka.

Pamer Kolosal Kekuasaan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Penyakit penguasa adalah pamer kekuasaan. Ini...

Pamer Kolosal Kekuasaan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Penyakit penguasa adalah pamer kekuasaan. Ini dipahami oleh pemuda yang dijuluki Ashabul Ukhdud. Bila ingin bisa membunuhnya, kumpulkan seluruh rakyat di hadapan raja. Lalu akan diberikan cara bagaimana membunuh sang pemuda shaleh tersebut.

Penyakit penguasa adalah pamer kekuatan. Nabi Musa paham hal ini. Maka Firaun pun mengumpulkan seluruh ahli sihirnya untuk menghancurkan mukjizat Nabi Musa. Firaun membangun piramida untuk menunjukkan bahwa dia ingin bertemu dan melihat Tuhannya Musa.

Setiap penguasa dan pembesar  kekuasaan selalu memamerkan dan menunjukkan kekayaan dan banyaknya keturunan di hadapan para Nabi dan Rasul. Qarun memamerkan kunci-kunci kekayaannya yang hampir tak sanggup dibawa oleh para pemuda yang kuat-kuat.

Kaum Quraisy menunjukkan kekuatannya dengan mengajak seluruh kabilah-kabilahnya untuk memblokade ekonomi dan sosial kepada Rasulullah saw dan Sahabatnya. Pamer kekuasaan, kekayaan dan kekuatan, itulah karakter terpenting pencinta dan pemburu dunia.

Mengapa gerakan pamer dilakukan kolosal? Untuk merendahkan dan menghinakan para Nabi, Rasul dan orang-orang shaleh. Bila penyakit kehinaan dan ketakutan merayap di hati dan akal, akan menghentikan gerakan secara alamiah dan otomatis.

Mengapa gerakan pamer dikolosalkan? Agar yang bermental lemah, haus kekuasaan dan kekayaan, pecinta dunia dan hawa nafsu menjadi bagian gerakan para penguasa dan kezaliman. Walaupun mereka kelak hanya menjadi budak dan pesuruh saja yang paling ganas di garda terdepan.

Namun dalam Kisah Fir'aun dan Qarun, ada yang tidak terpengaruh oleh gerakan pamer kolosal tersebut, yaitu orang yang berilmu dan beriman. Para ahli sihirnya paham bahwa yang ditampilkan Nabi Musa bukanlah sihir atau olahan ilmu tetapi mukjizat. Tak mungkin mengalahkan manusia yang ditolong Allah. Para orang sholeh yang berilmu paham bahwa pameran kolosal kekayaan Qarun hanyalah tanda akan berakhirnya kekayaan Qarun.

Mentertawakan Para Pemburu Dunia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Carilah akhirat dalam segala hal. Sa...

Mentertawakan Para Pemburu Dunia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Carilah akhirat dalam segala hal. Sambungkan hati kepada Allah dalam segala hal. Sebab, semuanya berakhir di akhirat. Titik akhir perjalanannya hanya Allah. Semua persoalan kembali kepada Allah. Semuanya musnah kecuali Allah. Yang mendesain kehidupan adalah Allah.

Semua yang diada-adakan oleh manusia akan luluh lantah. Jabatan dan gelar dibuat oleh manusia untuk menentukan siapa yang paling tinggi derajatnya. Ragam jenis kekayaan dibuat oleh manusia untuk menentukan siapa yang berharga hidupnya. Diada-adakan oleh manusia, namun diperebutkan lagi oleh manusia.

Para penguasa muncul dengan dihadapan manusia dengan singgasananya, hiasan lambang kebesaran, para pembantunya, kemiliterannya dan lembaga kenegaraan lainnya. Kekuasaan hanya secarik kertas yang diputuskan oleh seseorang atas nama undang-undang saja. Mengapa pembuat undang-undang tidak menunjuk dirinya saja sebagai penguasa? Jabatan hanya permainan para pembuat jabatan.

Hartawan muncul dengan segenap model kekayaan yang dibuat oleh manusia juga. Kendaraan, perhiasan, gedung, dan segala yang dibanggakan hanya dibuat oleh manusia juga. Padahal pembuatnya tidak menginginkan sama sekali. Apakah pembuat Ferrari tetap berharap mobil tersebut ada di gudangnya?

Bersuka ria dengan makanan dan pakaian. Mengapa si pembuatnya tak sedikitpun menginginkannya? Para pembuatnya justru berharap orang lain yang mengkonsumsinya. Bila semuanya berharga mengapa tidak ditahan saja? Dimasukkan ke dalam gudang persediaannya.

Semua yang diada-adakan oleh manusia, diperebutkan, dibanggakan, disombongkan, hingga dipertuhankan. Merasa paling mulia dengan menghimpun seluruh yang diada-adakan oleh manusia, padahal para pembuatnya tak menginginkannya sedikit pun. Rugi dan bangkrut bila yang dibuatnya tak keluar dari gudangnya.

Melihat kehidupan para pemburu dunia, seperti lelucon saja. Seperti para badut dan pelawak yang tampil di pentas sandiwara. Merasa bangga dan berharga bila ditertawakan. Dibayar dan dihargai hanya untuk ditertawakan.  Untuk itukah manusia diciptakan?

Rakyat, Kehilangan Kasih Sayang Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Seorang Yahudi masuk Islam setelah dit...

Rakyat, Kehilangan Kasih Sayang

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Seorang Yahudi masuk Islam setelah ditawan oleh seorang muslim.  Penyebabnya, Sang muslim tidak mau bertarung dengan Yahudi karena tangannya terikat. Sang muslim ingin fair dalam berkelahi. Tidak mau keroyokan. Tidak mau sang musuh dihajar dalam kondisi tangan dan kaki terikat. Sang Yahudi akhirnya menjadi tokoh dunia yang menjadi muslim. Itulah adab.

Ali bin Abi Thalib tidak bertarung ketika musuhnya terjatuh dan meludahinya. Khawatir bertarungnya karena marah bukan karena Allah. Bertarung pun masih berfikir tentang orientasi dan tujuan. Itulah uniknya iman.

Usman bin Zaid dimarahi Rasulullah saw ketika dia membunuh lawan yang sudah bersyahadat dengan alasan tindakan tersebut hanya kebohongan saja. Masih adakah adab ini?

Rasulullah saw mengutus Ali bin Abi Thalib untuk membayar diat kepada keluarga korban karena ulah Khalid Bin Walid yang membunuh musuh yang telah dikalahkannya. Hingga Rasulullah saw berdoa, "Ya Allah aku tak bertanggungjawab atas apa yang dilakukan Khalid." Apakah masih ada pemimpin yang seperti ini?

Negri ini sudah kehilangan akhlak kepada rakyatnya. Telah kehilangan kasih sayang kepada anak bangsa. Rasulullah saw terhadap musuh yang menentangnya pun masih peduli dan beretika. Pemimpin di negri ini, rakyat adalah musuh yang harus dilenyapkan. Berapa korban 22 Mei? Berapa yang terluka?

Pemerintah segera membongkar semua informasi peristiwa 22 mei hanya demi melegalkan tindakannya. Apalagi kalo bukan terrorist? Apalagi bila bukan perusuh? Apalagi bila bukan makar? Apalagi kalo bukan penentang hukum?

Senjata tercanggih dibeberkan. Panah dan peralatan lain dipaparkan. Pemerintah tak peduli dengan rakyat yang terkena peluru, dihajar dan dipukul hingga tewas dan terluka. Yang penting rekayasa sudah bisa merendam gejolak rakyat atas tuntutan pemilu yang curang.

Adakah tindakan seperti Rasulullah saw yang memarahi Usamah bin Zaid? Adakah tindakan mengganti diat kepada para korban? Padahal Rasulullah saw melakukan itu semua terhadap musuhnya? Bila terhadap rakyatnya mungkin para pelakunya sudah di Qishash. Bagi pemerintah semua tidak perlu. Peluru, gas air mata, penganiayaan itu perlu untuk menangkal perusuh versi pemerintah. Begitulah enaknya jadi penguasa. Kebal hukum terhadap dirinya sendiri.

Para korban memang diam, termasuk keluarganya. Komnas HAM berkata tidak ada pelanggaran HAM. Namun apakah mereka akan diam di akhirat nanti wahai penguasa? Apakah mereka tidak akan menuntut di hadapan Allah wahai para penguasa? Apakah mereka akan diam wahai para ahli hukum, hakim dan jaksa?

Suara mereka mungkin hilang dengan hiruk pikuk nafsu kekuasaan. Namun suara hati mereka terus mengadu dan menuntut dihadapan Allah. Ingatlah itu wahai penguasa. Ketika rakyat tak lagi mengadukan kesulitan dan keresahan, tandanya rakyat tak percaya lagi kepada para penguasa.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (233) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (356) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (2) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (4) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (133) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)