basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Akhlak Terkena Wabah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Wabah Amwas di era Umar bin Khatab memakan korba...

Akhlak Terkena Wabah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Wabah Amwas di era Umar bin Khatab memakan korban hingga 25.000-30.000 jiwa. 8 Sahabat wafat dalam wabah ini diantaranya, Abu Ubaidah bin Jarah dan Muadz bin Jabal.

Abu Ubaidah seorang kepercayaan umat. Begitulah Rasulullah saw memanggilnya. Saat wabah mengenai tubuhnya, dia bersumpah bahwa dia pasti menolak jika apa yang menimpanya itu diganti dengan unta merah.

Dia menambahkan, "Aku berharap Allah memberi keberkahan pada wabah ini. Sebab, jika Allah telah memberikan keberkahan yang sedikit, Dia akan memberikan berkah yang banyak."

Muadz bin Jabal, yang disebut oleh Rasulullah saw sebagai orang yang paling paham tentang halal dan haram, tak lepas dari musibah ini. Seluruh istri dan anaknya wafat. Dalam kondisi ini dia berkata, "Kamu akan menemuiku insyaallah termasuk orang yang sabar. Ya Allah, berilah keluarga Muadz bagian terbanyak mendapatkan rahmat ini."

Setelah seluruh keluarganya wafat. Muadz bin Jabal terkena wabah juga. Saat ajal tiba dia berdoa, "Ya Allah, selama ini aku selalu takut kepada-Mu, maka hari ini aku mengharapkan rahmat-Mu."

Istri Abu Musa terkena wabah. Hal itu baru diketahui ketika Abu Musa  hendak  membawa pasukannya ke pegunungan bersama Abu Ubaidah.   Khalid Bin Walid yang dijuluki pedang Allah pun tak luput dari musibah ini. Empat puluh orang keturunannya wafat terkena wabah ini.

Wabah Amwas telah merenggut banyak jiwa manusia. Namun bagi Abu Ubaidah bin Jarah dan Muaz bin Jabal, wabah merupakan rahmat dari Allah, doa para Nabi dan kematian orang shaleh terdahulu.

Dalam kitab ath-Thibb, Imam Bukhari menuliskan sebuah hadist, "Tidaklah seorang hamba berada di sebuah wilayah wabah, lalu menetap di wilayah tersebut dengan sabar dalam keadaan meyakini bahwa apa yang menimpanya tidak lepas dari apa yang Allah tetapkan atasnya, kecuali ia akan mendapatkan pahala sebanding dengan orang yang mati syahid."

Andai wabah menimpa tak usah merisaukan diri. Serahkan semua urusan pada Allah. Bersikaplah seperti sikap para Sahabat yang terkena wabah.


 

Manajemen Wabah Umar Bin Khatab  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Abu Ubaidah bin Jarrah memutuskan un...

Manajemen Wabah Umar Bin Khatab 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Abu Ubaidah bin Jarrah memutuskan untuk tetap di Syam saat wabah Amwas melanda pada 17 H; dengan pertimbangan sabda Rasulullah saw, "Orang yang mati karena wabah, ia syahid." Walapun Umar Bin Khatab memerintahkannya untuk keluar dari Syam.

Abu Ubaidah bin Jarah segera memimpin penanggulangan terhadap wabah. Dia intens mengirimkan surat ke Umar bin Khatab untuk menggambarkan kondisi Syam dan beragam upaya cara penanggulangannya.

Umar Bin Khatab pun memberikan solusi, "Sesungguhnya kamu menempatkan pasukanmu di tempat yang rendah maka bawalah mereka ke dataran tinggi yang lebih aman."

Solusinya penanggulangan wabah bukan saja dari sisi medis kesehatan untuk menekan penyebaran wabah; tetapi juga memberikan tempaan maknawi dengan mengokohkan mental spiritual.

Saat wabah melanda, Abu Ubaidah berdiri memberikan khotbahnya, "Wahai manusia, sesungguhnya sakit ini rahmat Allah kepada kalian, doa Nabi kalian dan kematian orang-orang-orang shaleh sebelum kalian."

Kepemimpinan beralih ke Muadz bin Jabal saat Abu Ubaidah bin Jarah wafat. Kehadiran dan kebersamaan pemimpin sangat diperlukan untuk memompa, menjaga, daya juang dan moralitas untuk bertahan dan menanggulangi wabah.

Saat Muadz bin Jabal terkena wabah dia berkata, "Tidak ada sesuatu dari dunia ini yang lebih senang melebihi aku mendapatkan apa yang kamu dapatkan." Lalu beliau pun wafat.

Kepemimpinan dilanjutkan ke Amru bin Ash. Dia beraksi cepat dengan berkata, "Sesungguhnya wabah ini jika sudah berjangkit, maka dia akan menyala seperti api yang menyala-nyala. Maka hendaklah kalian berlindung di pegunungan."

Ketika wabah usai, Umar bin Khatab mendatangi Syam. Umar membuat beragam paket kebijakan untuk menyelesai krisis ekonomi dan sosial akibat wabah tersebut.

Umar pun berkata, "Kami mendistribusikan kepada kalian apa yang kami miliki, mengirimkan pasukan untuk kemaslahatan kalian, mempersiapkan jalan-jalan kemudahan, menempatkan kalian di tempat yang maslahat, melapangkan kehidupan dengan baitul mal, dan menetapkan alokasi kebutuhan makan kalian."

Solusi Umar Bin Khatab mengobati kegelisahan dan memunculkan kegairahan untuk membangun Syam kembali.

Patung Liberty, Berawal Dari Simbol Petani Muslimah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Patung Liberty di...

Patung Liberty, Berawal Dari Simbol Petani Muslimah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Patung Liberty di pantai Timur Amerika, sebuah pemberian rakyat Perancis pada Amerika. Pembangunan patung ini dimulai sejak 1875 dan baru selesai 4 Juli 1884. Patung ini diberikan karena Amerika telah bebas dari perbudakan? Siapakah manusia pertama yang membebaskan manusia dari perbudakan? Di Ideologi apa yang pertama menyerukan pembebasan? Bila Islam menyerukan pembebasan budak sejak 600 M, namun Amerika baru bisa di 1884 M dalam bentuk simbol patung.. Berapa rentang waktunya?

Liberty menggambarkan sosok wanita berjubah yang menggambarkan Libertas, Dewi Romawi yang membawa obor di tangan kanannya dan sebuah buku yang bertajuk Tabula Ansata, Kitab hukum dan menggoreskan juga tanggal kemerdekaan Amerika 4 Juli 1776. Presiden Amerika, Grover Claveland, berkata mewakili rakyat Amerika saat upacara peresmian, "Kita takkan pernah lupa bahwa kebebasan telah membangun rumahnya disini, dan dia takkan mengabaikan tempat yang telah dia pilih."

Patung Liberty telah menjadi rakyat Amerika seolah-olah ingin berkata bahwa Amerika berdiri di atas kebebasan untuk semua manusia. Amerika adalah tuan rumah kebebasan. "Liberty Enlightening the World" begitu pesannya. Seorang tokoh Eropa pernah berkata bahwa seharusnya Amerika juga memiliki patung Responsibility di pantai Barat sebagai keseimbangan.

Bagaimana sebenarnya sejarah patung ini? Washington Times pada 26 Nov 2015 telah melansir, majalah Smithsonian mengungkapkan bahwa patung ini sebenarnya patung yang dipesan oleh penguasa Mesir, Said Pasha untuk menjadi maskot Terusan Suez. Slogan yang diangkat adalah "Egypt Carrying The Light of Asia." Desain awalnya menggambarkan seorang petani muslimah pelindung Terusan Suez. Mengapa menjadi patung Liberty?

Sebelum patung ini selesai, Said Pasha lengser dari kekuasaannya digantikan Ismail Pasha. Namun karena harganya sangat mahal maka penguasa baru Mesir tidak melanjutkannya. Akhirnya desain awalnya dirubah menjadi dewi Libertas untuk rakyat Amerika bukan rakyat Mesir. Bagaimana seandainya Mesir terus melanjutkan proyek ini?

Mesir negri muslim. Tak pantas membanggakan patung sebagai simbol kebesarannya. Simbol seharusnya adalah akhlak yang mulia bukan patung dan simbol kebendaan lainnya.

Terusan Suez, Umar Bin Khatab dan Muhammad Mursi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Saat wabah, apa yang...

Terusan Suez, Umar Bin Khatab dan Muhammad Mursi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Saat wabah, apa yang diingat? Saat krisis, apa yang diingat? Saat paceklik yang hampir mengorbankan banyak manusia, apa yang diingat? Dalam sejarah dunia, lihatlah Terusan Suez.

Terusan Suez sepanjang 192 km bukanlah maha karya seorang Ferdinand de Lesseps saja. Tetapi rangkaian kerja sejarah lintas generasi. Bila itu hanya karya Ferdinand de Lesseps, mengapa dia gagal membangun Terusan Panama? Padahal jaraknya lebih pendek, hanya 90 km saja, dari Terusan Suez?

Ketika Umar bin Khatab menghadapi tahun Ramadah. Tahun dimana bebatuan Jazirah Arab menghitam karena panasnya. Tak ada tumbuhan dan hewan yang hidup. Apa yang dilakukan oleh Umar Bin Khatab? Dia menulis surat ke Amr bin Ash, yang saat itu menjadi gubernur di Mesir. Umar bin Khatab mengirimkan surat memohon bantuan logistik. Namun terkendala dengan lamannya perjalanan. Lalu apa yang dilakukan untuk mempercepat distribusi logistik? Bagaimana mengkoneksikan Mesir dan Madinah dengan cepat?

Salah satu kebijakan Umar Bin Khatab bersama Amr bin Ash adalah melakukan proyek penggalian teluk untuk menghubungkan Mesir dan Madinah lebih cepat. Umar bin Khatab membangun proyek menghubungkan sungai Nil dengan Laut Merah sehingga memudahkan distribusi makanan dari Mesir ke Mekkah dan Madinah. Para sejarawan mencatat dampak proyek ini dengan catatan emasnya.

Catatan sejarawan, "Amr bin Ash memperbaiki Laut Merah dan dia mengirimkan makanan ke Madinah melaluinya, sehingga harga makanan di Madinah sama dengan harganya di Mesir." Sebuah kebijakan luar biasa dari sudut ketahanan pangan juga peningkatan daya beli masyarakat di era krisis. Apakah proyek ini dilanjutkan? Proyek ini terus berjalan dan dimanfaatkan hingga pada masa Khalifah Al-Manshur. Yang kemudian ditutup dengan alasan keamanan. Apakah ide penggalian Kanal yang menghubungkan dua lautan hanya ide Amr bin Ash dan Umar Bin Khatab saja?

Sejak dulu Firaun-Firaun Mesir telah membuka dan membangunkan untuk menghubungkan dua lautan. Mereka mendatangkan kayu kapal dari Lebanon, besi dari Afghanistan, hingga kapur dari India dan Nusantara. Ini terbukti hasil temuan Nancy Jenkins yang abadikan dalam The Boat Beneath the Pyramid yang menyodorkan bukti bahwa ada kapal yang panjangnya 47 m dengan kayu indah dari Lebanon di dalam gurun dekat piramida.

Begitulah catatan sejarah, di tengah krisis yang menghantam. Umar bin Khatab membuat karya luar biasa berupa meneruskan karya Firaun-Firaun terdahulu membuat kanal yang menghubungkan dua lautan. Yang kemudian dilanjutkan oleh Ferdinand de Lesseps atas  perintah raja Mesir Said Pasha, Hingga dikenal sebagai Terusan Suez.

Proyek ini disempurnakan lagi oleh Presiden Mesir yang Hafidz Al-Qur'an yaitu Muhammad Mursi, yang digulingkan diktator Asisi,  sehingga bisa dilalui dua kapal sekaligus hingga waktu tunggunya menjadi 3 jam yang sebelumnya 11 jam. Pendapatan Mesir dapat melonjak luar biasa dari 5 Miliar Dollars menjadi 15 milyar dollar.

Akhlak Terhadap Perintah Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kebenaran itu hanya pada Al-Qur'an...

Akhlak Terhadap Perintah Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Kebenaran itu hanya pada Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Yang berijtihad dengan referensi Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw, bertanda tengah berjuang bersama kebenaran.  Walapun kadang jatuh pada kesalahan pula. Namun kesalahannya dimaafkan dan dirahmati Allah dengan satu kebaikan.

Mengapa harus diributkan hasil dari ijtihad? Mengapa kebenaran hanya milik pihak tertentu bila hasil ijtihad? Mengapa harus serang menyerang bila pendapatnya hasil ijtihad dari Al-Qur'an, Sunnah Rasulullah saw yang kerangka filosofinya diambil maqashid syariah dan ushul fiqh? Bila semuanya dalam kerangka yang benar maka biarkanlah berbeda-beda, karena kadang setiap kondisi membutuhkan solusi yang berbeda-beda pula.

Yang dikedepankan saat menerima perintah Allah dan Rasulullah saw adalah bersujud, bertasbih, memuji dan tak ada kesombongan. Bersujud, karena berasal dari kebenaran yang Maha Pencipta Alam Semesta. Bertasbih, karena tidak ada cacat, cela, kesalahan, kerusakan, kerusakan, kesusahan dan semua persepsi buruk manusia. Memuji, karena banyaknya samudera kebaikan dan hikmah yang tak terkira. Tak ada kesombongan, karena manusia makhluk yang bodoh dan lemah bila tanpa bimbingan Allah dan Rasulullah saw.

Bisakah yang berasal dari tanah  menciptakan kebenaran? Bisakah yang berasal dari air mani merekayasa kebenaran? Bisakah akal yang diciptakan Allah mampu melampaui ilmu yang menciptakannya? Bisakah makhluk yang lemah melampaui kekuatan Allah yang telah menciptakannya? Kesombongan telah menciptakan kebodohan dan tak paham kebenaran pada manusia.

Ujian dan potensi manusia ada pada akal yang dikaruniakan Allah, mau menjadi Tuhan diri sendiri atau memahami kebenaran yang disediakan Allah? Ujian dan potensi manusia ada pada kebebasan yang diberikan Allah, mau mengikuti kehendaknya sendiri atau kehendak Allah? Ujian dan potensi manusia ada pada hatinya, mau mengikuti bisikan syetan dan nafsunya atau malaikat?

Manusia bodoh dan lalai, maka rutinkan membaca Al-Qur'an. Manusia sering lemah, rutinkan shalat. Manusia sering menghamba pada dirinya sendiri, maka berpuasalah. Manusia sering mengikuti keinginannya sendiri, maka berinfaqlah. Itulah cara melatih dan menempa diri.

Didiklah diri hingga pada level saat Firman Allah dan Sunnah Rasulullah saw datang akhlaknya hanya bersujud, bertasbih, memuji dan tak menyombongkan diri. Itulah akhlak mulia saat kebenaran Allah dan Sunnah Rasulullah saw datang.

Keanehan Manusia Antar Generasi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bila semuanya akan berakhir, maka ser...

Keanehan Manusia Antar Generasi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Bila semuanya akan berakhir, maka serahkan semuanya kepada Allah. Bila semuanya karunia dari Allah, nikmati dan kembalikan semuanya kepada Allah. Datang dan pergi tak membawa dan tak memiliki apa pun. Maka jadikan hidup ini hanya untuk Allah saja.

Mengapa Hidup penuh persoalan? Karena mengikuti keinginan ego sendiri. Mengapa ada kesedihan? Karena keinginannya dianggap yang terbaik. Mengapa ada keresahan? Karena khayalannya selalu menurut persepsi diri sendiri. Dengan kebodohan dan keangkuhan, manusia meniti jalan hidupnya sendiri.

Apa yang dilakukan bila hidup tidak bersama Allah? Hanya saling membanggakan, kumpul riung dengan gelak tawa, makan, minum, dan tidur. Saling ribut dan berebut. Saling jegal dan menghasut. Merancang target dan mewujudkan mimpi yang melelahkan. Hanya untuk itukah rentang umur yang panjang ini?

Manusia amat gemar berebut dan bergelut dengan kehampaan dan kepalsuan. Gemar ditipu dengan fatamorgana. Padahal ribuan generasi sebelumnya sudah tertipu. Mengapa tak belajar? Apakah karena tidak hidup di masa mereka? Bukankah Al-Qur'an sudah berkisah tentang mereka? Berkisah sejak manusia pertama.

Apa hasil sebuah kezaliman? Apa buah kekafiran, kemusyrikan, kemunafikan, dan pembangkangan terhadap kebenaran? Bagaimana akhir dari perburuan jabatan, kekuasaan, kekayaan dan popularitas? Bagaimana liku-liku hidup yang bergelut dengan semua itu? Bukankah Al-Qur'an sudah menjelaskannya?

Generasi yang memulai dan melalui jalan yang sama akan berakhir pada titik akhir yang sama.  Seperti itu hukum sejarah manusia. Mengapa manusia terus menerus mengulanginya? Padahal ini sudah memasuki fase akhir zaman? Mengapa karakter awal manusia di permulaan kehidupan sama dengan di fase akhir alam semesta?

Manusia terus berkutat dipersoalan yang sama dari generasi ke generasi, itulah sebab Al-Qur'an itu selalu terupdate solusinya di setiap generasi dan zaman. Manusia selalu jatuh di lubang yang sama, itulah tanda kebodohan abadi manusia yang tak pernah mau mengambil pelajaran, padahal penyeru kebaikan selalu dihadirkan Allah di setiap waktu dan generasi.

Tanda Kebodohan Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Siapakan penentang kebaikan? Mudah sekali dil...

Tanda Kebodohan Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Siapakan penentang kebaikan? Mudah sekali dilihat. Sangat kasat mata. Mereka yang hidup bermewahan. Mereka yang hidup menghamburkan harta. Mereka penentang yang paling keras.

Siapkan penentang kebaikan? Para penguasa dan pembesar kekuasaan. Penentang yang paling besar dari golongan ini. Sebab, para Nabi dan Rasul pun, banyak ditentang oleh golongan ini pula.

Allah menghibur Rasulullah saw saat penentangnya makin keras dan kejam. Allah mengkisahkan Nabi dan Rasul sebelumnya bahwa perjalanan mereka sama dengan yang dialami Rasulullah saw. Hiburlah diri dengan jejak para pendahulu kita.

Mengapa manusia jadi penentang kebaikan? Padahal asal usulnya dari tanah dan kembali ke tanah. Padahal asal muasal manusia menjijikkan, tidak seperti tumbuhan yang berasal dari bunga, biji, dan batang. Tidak juga hewan lain yang berawal dari telur.

Apakah manusia makhluk terkuat? Terhormat? Padahal Syetan dan Malaikat tak setuju manusia menjadi khalifah di muka bumi. Padahal banyak makhluk yang lebih kuat dari manusia. Gunung tak mau menerima amanah. Manusia mau menerima karena kebodohannya.

Hadirnya manusia di muka bumi karena kebodohannya. Satu-satunya cara menghapus kebodohan ini hanya dengan mengharapkan rahmat Allah, cahaya Allah, bimbingan Allah, pimpinan Allah. Bila mengandalkan apa yang ada pada diri manusia, akal dan jiwa, takkan bisa menembus kepahaman akan kebenaran.

Kaum Quraisy menentang Rasulullah saw, lalu Allah mengingatkan bahwa kekuatan musyrikin Quraisy lebih rendah dari sepersepuluh kekuatan umat Nabi dan Rasul sebelumnya yang sudah dihancurkan oleh Allah. Bisa jadi kekuatan penentang kebaikan saat ini lebih rendah dari umat terdahulu. Bukankah zaman dulu bisa mengirim barang melalui virtual? Bukankah zaman dulu yang mencairkan besi, dan menyelam ke lautan adalah para jin?

Bukankah Zulkarnain mampu membuat penjara yang mengelilingi gunung yang terbuat dari besi dan tembaga? Padahal di era sekarang, menghadapi Virus saja dunia kewalahan. Dalam kondisi ini, penentang kebaikan tetap bermunculan dengan kesombongan dan keangkuhannya karena memiliki kekuasaan dan kekayaan. Itulah kebodohan yang paling nyata.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (307) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (450) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)