basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Menyerang Dengan Ketenangan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Tanda kemenangan adalah ketentraman. Tand...

Menyerang Dengan Ketenangan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Tanda kemenangan adalah ketentraman. Tanda kekalahan adalah ketakutan. Tanda kebodohan adalah ketidakpedulian dengan apa yang berkembang saat ini. Inilah timbangan jiwa melihat kemenangan dan kekalahan.

Dalam film The Mask Of Zorro, sang Zorro berkata jangan menyerang dengan kemarahan. Jangan menyerang dengan nafsu. Jangan menyerang dengan emosional. Itulah mengapa Ali bin Abi Thalib tidak melanjutkan perang tanding ketika yang berbicara dan menggerakan adalah marah. Marah melenyapkan akal sehat. Marah melenyapkan strategi. Marah melenyapkan kewaspadaan. 

Umar Bin Abdul Aziz memerintahkan pasukannya untuk kembali ke negrinya, ketika kemenangan pasukannya ditenggarai karena marah. Marah akan melenyapkan dan membumihanguskan segalanya. Itulah mengapa perang Rasulullah saw perang dengan etika bukan perang total.

Ketakutan melahirkan serangan membabibuta. Terlihat hebat dan kuat. Namun sebenarnya sebuah kelemahan karena energinya terkuras lemas. Sumberdaya habis tanpa prestasi. Namun ketakutan bisa juga membuat diam dan tak berdaya. Menyerah atau membabibuta itulah produk dari jiwa yang takut.

Menyerang dengan kemarahan terlihat kuat dan hebat, namun energi jiwanya ludes digunakan untuk mengobarkan kemarahannya. Ketika menghadapi lawan sudah tak berdaya lagi. Kemarahan membuat jiwanya dikendalikan musuhnya. Kemarahan membuat apa yang dilakukannya di bawah kontrol musuhnya. Karena itulah, Jihad tidak lahir dari kemarahan tetapi lahir dari kesadaran atas iman dan takwa.

Mundur karena strategi akan berbeda dengan mundur karena ketakutan. Seperti Khalid Bin Walid yang mundur saat perang Mu'tah. Namun pasukan Romawi tak berani untuk menyerangnya. Mundur teratur bisa jadi sedang menyiap jebakan atau serangan balik. Mundur dengan lari terbirit-birit bertanda mundur dengan ketakutan dan kelemahan.

Marah adalah tanda kekalahan dan kelemahan. Takut adalah tanda kelemahan dan ketidakberdayaan. Tenang adalah tanda kekuatan dan tersembunyinya beragam strategi yang tidak pernah terduga. Pembunuh berdarah dingin biasanya mereka yang karakter tenang. Tenang bertanda penuh perhitungan dan kecerdasan.

Dalam ketenangan tersembunyi banyak ketidakterdugaan. Riset dan Development, sebuah gerakan yang diam namun penuh ketidakterdugaan. Dalam diam, seekor kucing dan singa menerkam mangsanya dengan tepat dan energi yang minimal. Hanya butuh kesabaran.

Menjalani Proses Waktu Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mulailah dari ketidaktahuan. Mulailah dari ket...

Menjalani Proses Waktu

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Mulailah dari ketidaktahuan. Mulailah dari ketidaksempurnaan. Mulailah dari banyak kesalahan. Allah saja menciptakan alam semesta selama beberapa hari, walaupun sebenarnya Dia mampu hanya dengan berfirman, "Kun fayakun."

Proses waktu adalah sarana pembelajaran juga bagian pembentukan karakter. Rasulullah saw harus menempuh 20 tahun lebih dalam dakwahnya. Nabi Nuh membutuhkan waktu 950 tahun. Nabi Yusuf butuh proses 40 tahun. Padahal mereka kekasih Allah dan dalam bimbingan Allah. Mengapa kita bernafsu instan untuk sukses?

Al Qur'an diturunkan secara berangsur-angsur. Turun ayat perayat sesuai situasi, kondisi dan permasalahan dan solusi yang dibutuhkan. Jalan keluar bisnis pun diturunkan secara berangsur sesuai tantangan bisnis yang ada. Berangsur agar ilmu yang ada diterapkan secara bertahap, ini untuk mencegah kemubaziran ilmu.

Hukum kehidupan adalah bertahap dan berkesinambungan. Tak ada yang sekaligus. Allah pun mengutus para Nabi dan Rasul secara bertahap. Mengapa tidak langsung Nabi pamungkas saja yang diutus?

Proses waktu adalah bagian dari ujian kehidupan. Siapa yang konsisten dan memiliki energi yang tak pernah berhenti? Siapa yang terus memperbaiki diri? Siapa yang terus berinovasi? Siapa yang selalu berfikir? Proses waktu adalah bagian dari seleksi alam. Proses waktu adalah syarat yang harus dibayarkan oleh mereka yang ingin sukses.

Orang secerdas Imam Syafii, Imam Bukhari, Imam Nawawi pun harus menjalani porses puluhan tahun untuk memahami ilmu. Kekhalifahan Bani Ummayah, Abbasiyah, Saljuk dan Turki Utsmani membutuhkan rentang waktu panjang untuk mendirikannya. Sehebat apa pun manusia tetaplah bodoh dan fakir. Waktu adalah bagian obat kebodohan. Proses waktu bagian dari saran mengumpulkan bekal untuk membangun sesuatu. Waktu adalah bagian dari solusi. Seperti itulah Hasan Al Banna berkata.

Satu tahapan adalah pondasi bagi tahapan berikutnya. Satu tahapan menumbuhkan tahapan baru yang tak diduga sebelumnya. Mereka yang terus mengarungi tahapan tersebut adalah mereka yang bisa menciptakan kesuksesan yang terus diperbaharui. Berhenti melanjutkan tahapan. Melompati sebuah tahapan sama saja membunuh sebuah kesuksesan. Mengikuti tahapan berarti menikmati proses waktu.

Nabi Ibrahim dan Zakaria, keduanya diuji dengan lamanya waktu untuk memiliki keturunan. Nabi Nuh diuji dengan lamanya waktu kesuksesan dakwah. Orang beriman diuji dengan lamanya datang pertolongan Allah. Mereka yang sukses, mereka yang beristiqamah dalam rentang waktu yang panjang.

Bersyukur-Nya Allah dan Manusia? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Manusia hanya menanam satu biji beni...

Bersyukur-Nya Allah dan Manusia?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Manusia hanya menanam satu biji benih dan menggemburkan tanah, namun Allah membalasnya dengan satu pohon yang daunnya rimbun dan buahnya tak terhitung hingga bertahun-tahun. Lalu tumbuh kembali tunas-tunas baru yang tak terhingga.

Semua bahan baku makanan dan minuman berasal dari biji dan tunas, manusia hanya mengolah dan merubah bentuknya saja. Yang memberikan akal, milyaran ilham, ide dan ilmu. Yang memberikan mata, telinga, dan hati juga Allah. Dimana peran manusia dalam kehidupan ini? Adakah makhluk baru yang bisa diciptakan manusia hingga detik ini?

Manusia hanya mengumpulkan dan menghimpun semua sumber daya yang telah Allah ciptakan. Lalu membawanya ke segala penjuru, menaruh di sebuah tempat lalu membuka tempat perdagangan. Hanya dengan cara ini Allah menganugerahkan kekayaan dan harta. Mengapa manusia jadi saling berbangga dan menyombongkan diri?

Saat kaum Saba menikmati kesuburan tanah dan keberlimpahan panen, menikmati beragam kemudahan kehidupan. Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah Maha Pengampun." Mengapa Allah tidak berfirman bahwa Dia Maha Pemberi Siksa? Allah membiarkan kaum Saba menikmati kehidupan sesuai kadar yang tidak membawanya pada kehancuran. Inilah Maha Lembut-Nya Allah.

Saat manusia beribadah dan beramal shaleh, Allah berfirman, "Sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Bersyukur." Allah mengampuni, memaafkan kelemahan, kebodohan, kekurangan manusia dalam beribadah. Namun Allah memberikan balasan tak terhingga dengan penyempurnaan pahala, kebahagiaan surga, tambahan rahmat dan karunia.

Allah Maha Bersyukur, satu amal manusia dibalas dengan 10 kebaikan, lalu satu kebaikan dilipat gandakan dengan tak terhingga. Bagaimana manusia menyikapi nikmat dan karunia Allah? Manusia justru menuhankan dirinya, merasa semua yang diperoleh karena kepintaran dan akalnya. Justru membalasnya dengan kedurhakaan. Alangkah malunya kita kepada Allah yang Maha Mensyukuri sedikit kebaikan manusia.

Adakah ibadah yang menyulitkan? Adakah amal shaleh yang memberatkan? Adakah zakat yang membuat kemiskinan? Adakah puasa yang menyebabkan kematian? Namun perhatikan balasan Allah yang tak terkira dan tak tak terhingga terhadap sedikit amal shaleh manusia.

Semua fasilitas kehidupan sudah disediakan Allah dengan komplit dan sempurna. Apa yang diinginkan dan dibutuhkan manusia sudah tersedia. Apa yang diangankan manusia bisa diwujudkan. Semua doa harapan manusia dikabulkan. Mengapa rasa syukur manusia tidak seperti Maha Bersyukur-Nya Allah terhadap manusia?

Mengapa Masih Ada Ketakutan? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Allah Maha Tahu tempat makan dan tinggal...

Mengapa Masih Ada Ketakutan?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Allah Maha Tahu tempat makan dan tinggal seluruh makhluk yang ada di jagat raya. Allah telah menundukkan jagat raya bagi manusia. Allah telah menundukkan langit, bumi, gunung, lautan, tumbuhan dan seluruh makhluk untuk melayani manusia. Adakah yang ditakutkan dari kehidupan ini?

Allah telah menjamin rezeki setiap makhluk yang diciptakan-Nya. Allah telah memasangkan setiap makhluk. Allah telah menulis seluruh hukum dan peristiwa di Lauhul Mahfudz. Setiap peristiwa ada tujuan, ilmu dan tanda-tanda kebesaran-Nya. Apakah masih ada yang ditakutkan dari kehidupan ini?

Manusia sudah dikaruniakan raga yang sempurna, mampu menangkal seluruh dan apa pun penyakit yang masuk ke tubuh hingga hari Kiamat. Allah telah menganugerahkan hati dan akal untuk membimbing dan menyelesaikan persoalan yang dihadapi. Apa pun yang terjadi pasti bisa dituntaskan karena potensi manusia melampaui apapun yang akan terjadi hingga hari Kiamat kelak.

Allah mengabulkan seluruh munajat doa manusia. Allah memberikan seluruh keinginan dan kebutuhan manusia dalam mengarungi kehidupan ini. Allah menolong, membimbing dan memimpin manusia dalam menghadapi liku-liku kehidupan. Adakah yang harus ditakuti dari kehidupan ini?

Malaikat selalu di sisi manusia. Malaikat yang berdzikir sambil mengelilingi Arsy terus berdoa memohon ampunan tanpa henti bagi manusia. Malaikat selalu membisik ketentraman dan ketenangan untuk mengusir was-was ketakutan yang dihembuskan oleh nafsu dan syetan. Adakah yang perlu ditakuti dari kehidupan ini?

Ketakutan adalah musuh utama manusia. Penyebabnya, ragu terhadap Allah. Ragu terhadap janji Allah. Ragu terhadap desain Allah terhadap kehidupan ini yang sudah tertulis di Lauhul Mahfudz sebelum jagat raya diciptakan. Keraguan terhadap Allah telah meremukan jiwa manusia seperti abu yang beterbangan diterpa angin.

Semestinya manusia hidup hanya dalam ketentraman saja. Tak perlu muncul kegelisahan sedikitpun bila orientasinya hanya Allah. Kesibukan manusia hanya menjadi hamba Allah dan mengelola kehidupan sesuai tuntunan, bimbingan, dan pimpinan Allah saja. Untuk apa dirisaukan dengan yang bukan tujuan penciptaan manusia? Mengapa ditakuti dengan yang bukan urusan manusia? Allah yang mengurus kehidupan ini, mengapa manusia merampas peran Allah?

Spiritualitas dan Kepiawian Bisnis Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kepiawaian berbisnis tidak lahir da...

Spiritualitas dan Kepiawian Bisnis

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Kepiawaian berbisnis tidak lahir dari bakat, ilmu, dan kepintaran. Bisnis itu lahir dari karakter kepedulian, tanggungjawab, dan ingin menyelesaikan masalah kehidupan. Bila karakter ini tidak ada maka jiwa bisnis tidak akan pernah muncul.

Bisnis itu efek dari karakter yang kita bangun, bukan tiba-tiba saja muncul. Bisnis itu sebuah efek mendidik dan penempaan diri. Bila tidak ada jiwa rendah hati dan melayani maka tidak akan muncul jiwa bisnis. Jika tidak ada karakter ingin tahu, ingin memperbaiki diri maka tidak akan pernah muncul jiwa bisnis.

Jiwa bisnis Rasulullah saw ditempa dari menggembala kambing. Seorang keturunan tokoh terkemuka kaum Quraisy ditempa dengan mengembala kambing. Melayani kambing. Mendidik kambing. Bila melayani hewan yang rendah saja mau, apalagi melayani manusia? Mendidik hewan saja bisa, maka mendidik manusia lebih bisa juga.

Merasakan dan memahami kebutuhan hewan yang tidak bisa berbicara dan berkomunikasi saja bisa, apalagi memahami kebutuhan manusia? Inti bisnis adalah memahami manusia. Memahami cara berfikir, kebutuhan, keinginan, kemalasan, kebodohan manusia itulah inti bisnis.

Membangun bisnis tak harus menjadi pemimpin yang hebat dulu. Tak harus ahli manajemen dulu. Tak harus memiliki segala persyaratan untuk menjadi bisnis hebat. Bisnis itu hanya, lakukan saja maka kepemimpinan dan manajemen akan terbentuk dengan sendirinya.

Kepemimpinan lahir dari penempaan spiritual. Kata para sufi disebut riyadhah.  Manajemen lahir dari pengasahan dan penempaan akal yang berfikir struktur dan sistematis. Jadi apa pun yang dibutuhkan dalam bisnis semuanya telah ada pada diri manusia. Hanya butuh penempaan saja.

Intervensi Ketauhidan dan Sumber Daya Alam Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Perhatikan biji tanaman, s...

Intervensi Ketauhidan dan Sumber Daya Alam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Perhatikan biji tanaman, saat bersentuhan dengan tanah, mengapa tiba-tiba menjadi benih? Muncul akar dan daun. Biji awalnya seperti benda mati, namun saat bersentuhan dengan tanah, tiba-tiba menjadi hidup dan berkembang. Ada apa dengan tanah?

Teknologi apa yang ada pada sebutir biji? Sensor apa yang terdapat pada biji? Bagaimana bisa membedakan bahwa yang disekitarnya adalah tanah atau bukan? Apakah manusia yang mengubah biji menjadi benih? Manusia hanya menaruhnya pada tanah, lalu bagaimana biji bisa mengeluarkan akar dan tunas sendiri?

Tugas manusia hanya mengolah tanah saja. Namun tanpa hujan dan sinar matahari, bisakah biji berubah menjadi benih? Tanah hanya penampung. Air hujan yang memberikan unsur hara. Matahari yang memberikan energi.  Apakah manusia bisa menciptakan tanah, air hujan dan matahari?

Allah yang Maha Berkehendak, meniupkan angin agar membawa awan ke tempat yang Allah kehendaki. Tempat seperti apa yang dikehendaki Allah? Ini yang harus diperhatikan.  Ada hukum yang dapat terbaca melalui fenomena alam yang biasa terjadi, ada juga hukum ketauhidan yang bisa diketahui hanya melalui Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw.

Manusia hanya bisa mengukur curah hujan, dari ukuran itulah manusia tahu kondisi alam seperti apa yang biasanya hujan turun. Namun ada hukum yang tidak bisa dilihat dari fenomena ini. Ada aspek ketauhidan yang tidak  pernah dibaca. Bila beriman dan bertakwa, Allah akan mencurahkan keberkahan dari langit dan bumi, ini fenomena yang tak diperhatikan manusia. Ada sarana dan fasilitas yang bisa mengintervensi kondisi alam.

Dengan beristighfar, Allah akan menurunkan hujan, menciptakan mata air dan sungai, buah-buahan pun berlimpah. Al-Qur'an tidak menyebutkan daerah dan wilayahnya secara khusus. Tetapi hanya menyebutkan beristighfar saja. Dengan istighfar semua daerah apa pun bisa diintervensi menjadi penuh berkah dari langit dan bumi.

Intervensi ketauhidan dalam pengelolaan kehidupan. Mengubah kering kerontang menjadi subur. Merubah tandus menjadi hidup. Merubah kehancuran menjadi keberkahan, hanya bisa dilakukan dengan intervensi ketauhidan bukan ilmu dan teknologi. Ilmu dan teknologi hanya memoles saja, namun tidak akan pernah bisa menciptakan.

Perhatikan, mengapa negara-negara barat menyerbu negri-negri muslim untuk mendapatkan bahan mentah dan sumber daya alam? Ilmu dan teknologi hanya untuk mengolah apa yang sudah disediakan Allah. Namun bahan mentah dan sumber daya alam hanya bisa diciptakan dengan intervensi ketauhidan.

Kerusakan Dibiarkan Allah? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Layakah manusia tinggal di muka bumi? Sean...

Kerusakan Dibiarkan Allah?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Layakah manusia tinggal di muka bumi? Seandainya ketentuan azab terjadi hari ini, maka akan musnahlah seluruh manusia. Allah tidak mengazab manusia karena ajalnya sudah ditentukan waktunya. Allah menangguhkan sesuai yang tertulis di Lauhul Mahfudz.

Mengapa Kafirin, Musyrikin, Munafikin dan Zalimin masih berkeliaran di muka bumi? Karena waktu ajalnya sudah ditentukan di Lauhul Mahfudz. Segala kerusakannya masih dibiarkan sesuai kehendak Allah. Bagaimana akhirnya, kerusakan dan kehancurannya akan dirasakannya sendiri. Seperti itu hukum yang telah tertulis.

Rencana jahat akan kembali kepada yang merencanakan. Rencana jahat akan dihancurkan. Begitulah hukum abadinya. Mengapa rencana jahat sepertinya tak terbendung dan selalu sukses dalam operasinya? Allah Maha Lembut untuk menghancurkan semua kerusakan dan rencana jahat.

Allah berfirman bahwa mereka tinggal menunggu seperti yang telah terjadi pada umat sebelumnya. Lihatlah, mereka yang memiliki kekuatan, kekuasaan dan kekayaan yang lebih besar dari saat ini saja tak bisa merealisasikan rencana jahatnya, apalagi era sekarang? Apakah kekuatan Yahudi saat ini merupakan puncak kekuatannya? Dibandingkan era Rasulullah saw kekuatannya saat ini sangat kecil, walaupun banyak yang menganggap kekuasaan mereka sekarang sudah mengenggam dunia.

Allah mampu menghancurkan segala bentuk upaya pengrusakan. Allah mampu melenyapkan jagat raya. Semua peristiwa kembali kepada Allah. Semua yang terjadi atas kehendak Allah. Namun mengapa Allah membiarkan kerusakan terus terjadi? Allah Maha Berilmu. Semua ujian bagi yang mukim maupun Kafirin, Zalimin, Musyrikin dan Munafikin.

Malaikat terheran saat Allah tetap menjadi manusia sebagai khalifah di muka bumi, padahal gemar membuat kerusakan? Dari kerusakanlah kesadaran ketuhanan bisa ditimbulkan. Dari kerusakanlah manusia paham bahwa semua rencana kerusakan tak bisa diwujudkan. Ada kekuatan penyeimbang yang tak pernah diperkirakan. Itu Cara untuk membungkam kerusakan.

Allah akan menghancurkan semua kerusakan. Namun mengapa kerusakan justru terlihat kokoh? Lihatlah akhir para penyokongnya. Lihatlah perjalanan hidup mereka yang terus mendeklarasikan dan menyebarkannya. Itulah cara Allah menipu para pelakunya. Sedangkan kerusakannya akan dihancurkan pada waktu yang sudah tertulis di Lauhul Mahfudz.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)