Potret Malam Hari
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Malam hari, Allah mengisra-mirajkan Rasulullah saw di malam hari. Nabi Musa melihat api yang menjadi penyebab diangkatnya menjadi Rasul di malam hari. Allah pun memerintahkan shalat di malam hari. Dalam Surat Ath-Thariq Allah bersumpah atas nama langit dan apa yang datang di malam hari. Apa yang datang di malam hari sehingga Allah bersumpah untuknya?
Malam hari adalah ujian. Banyak kemaksiatan yang dihadirkan di malam hari, hotel, pub, diskotik, main game dan pornografi sangat gencar di malam hari. Rencana jahat, kejahatan, ilmu hitam menjadikan malam sebagai sarananya. Kedengkian banyak yang disalurkan di malam hari. Malam hari adalah episode kelemahan manusia. Menjatuhkan musuh, dan kudeta kekuasaan semuanya di malam hari. Malam hari adalah potret kelemahan manusia. Yang paling perkasa pun tak sanggup menahan ngantuk yang menyebabkan segala kekuatannya tak berdaya.
Malam hari, saat seluruh racun dikeluarkan dari tubuh. Saat seluruh organ diistirahat. Saat kesadaran dicabut. Saat ruh kembali dalam genggaman Allah. Malam hari, bumi seperti kuburan. Alam seperti tak berpenghuni. Semua makhluk beristirahat. Dengan malam pula, manusia diistirahat untuk bermaksiat kepada Allah. Namun bagaimana dengan mereka yang bermaksiat di malam hari? Ini tanda bahwa kemaksiatannya sudah melampaui batas. Ini tanda kemaksiatannya bukan lagi kekhilafan tetapi sudah disengaja, diupayakan dan disistemkan.
Ketika maksiat diistirahatkan dengan melemahkan manusia. Di tengah kenikmatan ini, ada yang mengisinya dengan tidur mendengkur, berselimut dan menikmati waktu lapang. Ini tanda pribadi yang malas. Pribadi seperti ini tak bisa memanfaatkan momentum. Tak paham peluang. Kemudahan dari Allah hanya digunakan untuk mendengkur. Jiwa seperti ini tak layak untuk diajak untuk bangkit dan berjuang. Pribadi seperti ini ditinggalkan oleh Shalahuddin Al Ayubi dan Muhammad al Fatih. Pribadi seperti ini tak dibutuhkan dalam medan perjuangan umat.
Malam hari adalah potret diri. Ketika maksiat diistirahatkan saja tak bisa membangun amal kebaikan, bagaimana di siang hari yang godaanya terpampang di depan mata? Malam hari untuk melihat kepalsuan iman kita. Malam hari untuk melihat kemalasan. Malam hari, itulah hakikat jiwa manusia sesungguhnya. Bila malam diisi dengan dengkuran, bertanda kehidupan kita penuh kelalaian dan kemalasan. Malam hari, itulah potret kita yang asli.
Bila bisa mengelola malam hari, maka kita bisa mengelola siang hari. Bila bisa menciptakan kebaikan di malam hari, maka akan dimudahkan untuk membangun kebaikan di siang hari. Bila mampu melawan kemalasan malam hari maka akan bisa menciptakan kegairahan di siang hari. Bila mampu menghalau dinginya malam, maka dia akan bisa menerjang tantangan siang. Seperti Zainal Abidin, cucu Rasulullah saw, yang menjadikan malamnya dengan 1.000 rakaat dan membagikan makanan ke setiap fakir miskin yang ada di Madinah.
Penghuni malam akan bisa merajai dan menguasai siang. Penghuni malam akan menjadi raja di Surga. Dalam kegelapan dia bisa membangun sesuatu, apalagi saat siang? Bila mampu mengangkangi dingin dan kegelapan malam, maka sebesar apa pun tantangan dan rintangan akan bisa diatasi dengan pertolongan Allah. Malam adalah training center kehidupan. Malam adalah madrasah orang yang beriman. Malam adalah waktu istirahat bagi yang lalai.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif