basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Menghadirkan Sejarah Para Rasul dengan Doa Mereka  Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Zainal Abidin, Cici...

Menghadirkan Sejarah Para Rasul dengan Doa Mereka 

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Zainal Abidin, Cicit Rasulullah saw dari perkawinan Husein dengan putri Kaisar Persia, memiliki titik tekan khusus pada ibadahnya. Dia lebih menekankan doa untuk merendahkan diri kepada Allah. Doanya dihiasi tangisan yang lirih dan mendalam. Hingga yang lain merasakan kesedihan pula. Bagaimana cara menikmati doa?

Memahami arti, melantunkan dengan berkali-kali dengan suara lirih dan lantang. Agar lebih membekas,  perlu juga memahami asbabul nuzul doa itu. Memahami suasana kejiwaan dari doa tersebut. Itulah yang bisa menciptakan tangisan dalam berdoa.

Kelebihan doa-doa yang diambil dalam Al Qur'an adalah mempelajari sejarah juga doa-doa spesial dan mustajab para Nabi dan Rasul.  Imajinasikan doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim saat terkepung api? Seandai kita melantunkan doa tersebut sambil berimajinasi dalam kepungan api?

Imajinasikan doa ketika Nabi Ibrahim meninggal Siti Hajar dan Ismail sendiri di padang pasir yang tandus. Imajinasikan doa Nabi Adam, ketika dia diturunkan dari Surga dan menginjakkan kaki di Bumi? Imajinasikan doa Nabi Yunus yang memanjatkan doa didalam perut ikan paus? Imajinasikan doa Thalut yang tengah menghadapi pasukan Jalut yang kuat dan besar? Berdoa harus dibarengi dengan mempelajari sejarah doa itu dipanjatkan. Itulah yang bisa membongkar kebekuan dan kekerasan hati saat berdoa.

Imajinasikan doa ketika nabi Musa dikejar oleh pasukan Firaun dan menghadapi debat terbuka dengan Firaun. Andai kita bisa menghubungkan doa dengan peristiwa riil saat doa tersebut dipanjatkan pertama kali, maka untaian doa bukan untaian kata, tetapi sebuah pengulangan sejarah dan persitiwa, seolah kita tengah berada dibarisan para Nabi dan Rasul.

Bagaimana merasakan doa Rasulullah saw yang dikepung oleh 10.000 pasukan? Bagaimana merasakan doa Rasulullah saw saat diusir dan dilempari batu oleh penduduk Thaif? Ketika doa-doa tersebut dipanjatkan okeh kita sejarang, maka rasakanlah seolah-olah kita tengah berada di samping Rasulullah saw. Kita merasakan kebersamaan bersama Rasulullah saw dalam perjuangan beliau.

Memanjatkan doa-doa para Nabi dan Rasul. Membaca sejarah ketika doa itu dipanjatkan pertama kali oleh para Nabi dan Rasul. Disitulah kita memulai sebuah interaksi imajiner dengan Nabi dan Rasul. Situlah kita melihat, menyapa, membersamai perjuangan para kekasih Allah di muka bumi. Bertemu dengan mereka dalam imajinasi, semoga menjadi bagian umat mereka di akhirat nanti.

Terperdaya Bisikan, Potret Kelemahan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bila dikalahkan hanya sebuah bis...

Terperdaya Bisikan, Potret Kelemahan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bila dikalahkan hanya sebuah bisikan, bagaimana dapat menghadapi persoalan hidup yang lainnya? Manusia terlemah adalah manusia yang terkalahkan oleh bisikan.

Bila tertipu oleh sebuah bisikan, bagaimana bisa menghadapi tipu daya kehidupan lainnya? Dunia luar katanya sangat keras, bila tertipu oleh sebuah bisikan, bagaimana bisa menghadapi kerasnya kehidupan?

Syetan dan hawa nafsu menjungkalkan manusia hanya melalui bisikan dan tipu daya. Maka, bila dengan yang paling lemah saja terkalahkan, bagaimana memenangkan pertarungan kehidupan?

Bila melawan ngantuk saja tidak bisa. Bila Tahajud saja dikalahkan oleh rasa ngantuk, bagaimana akan diamanahkan tanggungjawab kehidupan?  Bila diri dikalahkan oleh rasa malas, bagaimana bisa mengalahkan kekuatan yang lebih besar?

Berinteraksi dengan diri sendiri, itulah awal berinteraksi dengan kehidupan. Berinteraksi dengan diri sendiri adalah training center sebelum menghadapi kehidupan.

Allah menciptakan hawa nafsu dan syetan untuk melihat jiwa kepribadian, kokoh atau lemah? Berdaya atau lunglai? sebelum menghadapi realitas kehidupan.

Allah berfirman bahwa bertahajud adalah persiapan menghadapi perkataan yang berat? Tahajud adalah sebuah perlawanan terhadap bisikan dan ngantuk. Bila bisa menaklukan bisikan kemalasan dan ngantuk, maka bisa menjadi pemanasan untuk menghadapi persoalan kehidupan yang lebih besar.

Allah menempa Rasulullah saw dan para Sahabat ra. dengan bertahajud sebelum menghadapi ujian dakwah di tengah masyarakat. Itulah penempaan awal menghadapi tantangan.

Puncak Ilmu yang Semu Oleh: Nasruloh Baksolahar  (Channel Youtube Dengerin Hati) Puncak ilmu, bukan menjadi gudang pengetahuan, ...

Puncak Ilmu yang Semu

Oleh: Nasruloh Baksolahar 
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Puncak ilmu, bukan menjadi gudang pengetahuan, gudang wawasan, gudang pemikiran. Bukan pula menjadi pribadi yang membuat orang selalu bertanya padanya, bukan menjadi tempat meminta nasihat, motivasi, solusi dan inspirasi. Bukan untuk itu kita berilmu.

Menjadi orang berilmu, bukan untuk menjadi orang yang mulia dan dimuliakan. Bukan untuk menjadi orang terhormat dengan embel-embel jabatan dan posisi. Bukan agar kekayaan dan dunia dalam genggaman. Ilmu bukan untuk membuka pintu-pintu dunia.

Bila tujuan ilmu soal kehebatan diri, maka ilmu akan menjadi sumber kerusakan yang dahsyat.  Ilmu akan menjadi ego.

Tidak semua bisa dipecahkan oleh ilmu. Ada ruang, dimana ilmu tak bisa menjangkaunya. Ada ruang dimana Ilmu berhenti di sebuah titik karena kebodohan ilmu terhadap hal tersebut. Ilmu yang luar biasa pun ada keterbatasannya. Ilmu yang paling mumpuni pun masih diliputi kebodohan yang nyata.

 Adakah ilmu yang menjangkau masa depan? Adakah ilmu yang bisa menjangkau ruh? Adakah ilmu yang bisa menjangkau besitan hati dan lintasan pikiran?

Saya pernah belajar ilmu manajemen Inventory,  Mengapa ada stock dan gudang? Karena manusia tidak bisa tepat memprediksi kebutuhan manusia di hari esok, inilah salah satu keterbatasan ilmu. Seorang auditor yang yang hebat pun tak bisa memprediksi besitan kejahatan yang berada di dalam dada manusia. Itulah mengapa kita diminta wirid surat Al Falaq dan Annas.

Puncak ilmu dan pengalaman adalah Tauhid, lailahaillallah, tiada tuhan selain Allah. Puncak ilmu adalah lahaula walaquwata ilabilahi aliyulazim, tiada daya upaya kecuali seijin Allah.  Bila ilmu belum menemukan esensi keduanya, maka hawa nafsu masih menyelimuti ilmu. Puncak segala ilmu adalah mengenal ke Maha Agungan Allah.

 Puncak dari ilmu terangkum dalam asmaulhusna Allah.

Musibah, versi Ego? Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Musibah, apakah dirasakan saat tidak menunaikan shalat wajib? Musibah bukan seke...

Musibah, versi Ego?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Musibah, apakah dirasakan saat tidak menunaikan shalat wajib? Musibah bukan sekedar ditimpa bencana, sakit dan kekurangan, dihindarkan Allah dari ketaatan pun sebuah musibah.

Tidak membaca Al Quran, tidak puasa, tidak bertahajud, tidak berzakat dan shadaqah, itu pun musibah. Ini musibah terbesar dalam hidup kita. Definisi musibah kita masih berkaitan dengan nafsu, belum menjurus pada musibah hati. Definisi musibah masih menjurus pada cinta dunia, belum menjurus pada cinta akhirat. Yang menjauhkan diri pada Allah, itulah musibah sesungguhnya.

Menangis, meratap, dan memohon bantuan, saat musibah dunia mendera. Namun bersenang-senang, tertawa terbahak-bahak saat musibah akhirat menimpa. Kita meninggalkan ketaatan kepada Allah sambil tertawa dan berbangga. Hati yang tertuju pada Allah takkan merasakan musibah dunia. Hati yang tertuju pada dunia takkan merasakan musibah akhirat. Begitulah hukum dunia dan akhirat dalam dada manusia.

Bila masih bersedih dengan kekurangan harta, kesulitan dan penderitaan, tanda jiwa masih tertuju pada dunia. Bila tak ada kesedihan saat meninggalkan ketaatan, tanda jiwa masih terbenam oleh dunia.

Orang yang paling rapuh jiwanya, merekalah yang menghamba pada dunia. Kekurangan minuman sedih. Kekurangan makan sedih. Dicaci bersedih. Sekecil apapun yang tak diinginkannya terjadi maka kesedihan akan menderanya. Kecintaan pada dunia membuat kesedihan berkepanjangan di dunia dan akhirat.

Yang disedihkan oleh pecinta akhirat hanya satu, apakah Allah murka padanya? Seperti rintihan Rasulullah saw saat diusir dari Thaif, "Ya Allah, apakah Engkau murka kepadaku? Bila bukan murka maka aku sanggup menjalaninya." Bila kesedihannya hanya murka Allah, maka takkan ada yang mengguncangkan dirinya. Inilah sumber kekuatan hidup yang sejati.

Menjauh dari Allah. Dijauhkan dari Allah. Itulah musibah sebenarnya dari kehidupan ini. Bukankah seluruh kehidupan dalam genggam-Nya?

Malamnya Sang Pemimpin Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) How to train the dragon 3, filem yang berbicar...

Malamnya Sang Pemimpin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


How to train the dragon 3, filem yang berbicara tentang kepemimpinan. Bagaimana malam-malamnya para pemimpin? Tidak tidur mendengkur, tidak menikmati hangatnya selimut, tidak menikmati empuknya kasur. Tidak juga menikmati hip-hopnya malam dengan beragam kesenangan dunia. Pemimpin bukan penikmat hawa nafsu.

Apakah kita seorang pemimpin? Lihatlah bagaimana cara kita mengisi malam-malamnya? Malam ada ukuran kualitas kepemimpinan. Malam momentum mendapatkan ilham, mendengarkan suara hati, memahami persoalan dengan hati. 

Hiicup pemimpin muda Viking dalam filem How to train the dragon, sudah belajar dari ayahnya cara pemimpin mengisi malam-malamnya. Saat rakyatnya tertidur, sang pemimpin terbangun. Duduk di sebuah tempat khusus, menghidupkan pikiran dan jiwa,  merancang masa depan, menemukan solusi di keheningan malam. Siang harinya, bermunculan inovasi-inovasinya. Kecermelangan siang hari tergantung perenungan di malam hari.

Para ulama salaf selalu memiliki mihrab. Tempat dia shalat, sujud, berdoa, menangis dan berharap kepada Allah. Ada perpustakaan pribadi, tempat dia menggali ilmu dari pendahulunya lalu disambungkan dengan inspirasi hari ini dan tantangan hari ini. Begitulah peran pemimpin sebagai penyambung khazanah masa lalu dengan masa kini.

Ketika Hiicup tertimpa masalah dengan semakin banyaknya naga di perkampungannya, dia mengingat pesan ayahnya, membaca buku di keheningan malam dan mendengar suara rakyatnya. Itulah cara pemimpin meramu kehidupan. Menghimpun hikmah dan ilmu dari berbagai saluran informasi lalu dibuat keputusan, itulah peran akal seorang pemimpin.  Lalu agamalah yang menimbangnya.

Pemimpin menikmati kesendirian untuk menyelami samudera ilmu dan kebijaksanaan di malam hari. Pemimpin menikmati kebersamaan bersama rakyatnya untuk mencerahkan dan menyelesaikan persoalan di siang hari. Itulah waktu-waktu sang pemimpin.

Berkah Gosok Gigi dan Mandi Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Gosok gigi kita, apa bedanya dengan gosok ...

Berkah Gosok Gigi dan Mandi

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Gosok gigi kita, apa bedanya dengan gosok gigi para ulama salaf?

Gosok gigi kita untuk menghilangkan bau mulut. Gosok gigi para ulama salaf untuk menyiapkan diri menghadap Allah sebelum shalat. Beda kelas, beda kualitas, beda juga efeknya, itu dari hanya sebuah aktifitas gosok gigi.

Bagaimana cara menggosok gigi kita? Mungkin mengikuti cara bintang iklan, mungkin hanya mengikuti saran dokter. Namun gosok gigi para ulama salaf mengikuti sunah Rasulullah saw. Dari gosok gigi, para ulama mencoba meraih keberkahan cara dan sarana. Dari gosok gigi, para ulama salaf mengetuk pintu langit untuk mendapatkan syafaat Rasulullah saw, berkah dan kerahmanan Allah.

Gosok gigi para ulama salaf tidak hanya berefek pada kesehatan, tetapi juga kebersihan jiwa dan keberkahan ilmu. Dalam kitab Talim Mutaalim, salah satu meraih kemudahan menuntut ilmu adalah dengan menggosok gigi.  Dengan gosok gigi, hati menjadi bersih, maka ilmu pun menjadi mudah untuk dipahami.

Berbeda jauh, orang yang shalat tanpa bergosok gigi dengan bergosok gigi baru menunaikan shalat. Gosok gigi menjadi sarana melipatgandakan pahala shalat. Gosok gigi menjadi sarana menyiapkan diri menghadap Allah.

Untuk apa mandi kita? Para ulama salaf, mandi bukan untuk membersihkan, mengharumkan dan menyegarkan badan. Tetapi untuk menyambut kegembiraan. Mandi untuk menyiapkan diri menghadap Allah.

Ulama Salaf  mandi untuk menyambut bulan Ramadhan, menyambut hari Jumat, menyambut Idul Fitri dan Idul Adha. Mandi untuk bersiap shalat. Itulah cara meraih keberkahan dari mandi.

Mungkin secara kasat mata, apa yang dilakukan oleh ulama Salaf sama dengan yang dilakukan kita hari ini, namun mengapa kualitas hidupnya berbeda? Mengapa kejayaannya berbeda? Mengapa keberkahan hidupnya berbeda? Mengapa keilmuannya berbeda? Berarti ada esensi lain yang tidak pernah kita lakukan.

Berkarya, Rengekkan Kepada Allah Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Jalan yang kau pilih? Seperti apa? Ja...

Berkarya, Rengekkan Kepada Allah

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Jalan yang kau pilih? Seperti apa? Jalan menuju Allahkah?  Kuatkah menjalaninya? Itu persoalannya. Jalan yang dipilih berresikokah?  Sangat sedikit yang mau dan bisa menempuh jalan ini. 

Dari sekian banyak jalan hanya Ahlussunnah wal jamah yang benar. Dari bermilyar manusia hanya puluhan ribu yang masuk surga tanpa hisab. Menurut Syeikh Abdul Qadir Jailani, dari 1 juta orang hanya 1 orang yang bisa mencapai cinta dan rindu kepada Allah. Betapa sulitnya jalan ini? Betapa sangat khususnya jalan ini?

Manusia tidak mampu menempuh jalan menuju Allah kecuali yang dikehendaki Allah. Dia yang Maha Mengetahui siapa yang layak untuk menempuh jalan ini. Dengan kebijaksanaan-Nya, Dia memilih manusia yang layak untuk menempuh jalan ini. Siapakah dia? Apa syaratnya?

Orang yang mendapatkan rahmat Allahlah yang bisa menempuh jalan ini. Orang yang mendapatkan pertolongan Allahlah yang dapat menempuhnya. Sangat sedikit yang tegar. Sangat sedikit yang tetap berjalan ditengah kesulitan dan tantangan. Siapakah yang berpeluang meraih rahmat Allah?

Sayid Qutb,dalam tafsir Fizilalil Quran, membeberkan mereka yang berpeluang mendapatkan rahmat Allah. Yaitu, orang yang mencari perlindungan Allah, orang yang mencari pertolongan Allah dengan ketaatan, dan memohon taufik-Nya agar diberi petunjuk.

Karya, kerja keras dan perjuangan di kehidupan ini bukan untuk menunjukkan kehebatan dan kepintaran diri di hadapan manusia, tapi sebuah rengekkan, sebuah ibaan kepada Allah agar menurunkan pertolongan-Nya, perlindungan-Nya dan taufik-Nya. Tiada daya upaya kecuali atas pertolongan Allah. Itulah puncak kecerdasan, karya dan kerja keras kita.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (301) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)