basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Jendral Kristen Yang Memusuhi Umat Islam, Ingin Wafat Dalam Bersyahadat, Bisakah? Tragedi dugaan pembantaian Tanjung Priok 1984 ...

Jendral Kristen Yang Memusuhi Umat Islam, Ingin Wafat Dalam Bersyahadat, Bisakah?


Tragedi dugaan pembantaian Tanjung Priok 1984 bentuk ketegangan politik antara rezim militer Soeharto dengan gerakan Islam saat itu sudah di luar kendali. Ini puncak perseteruan antara militer dengan kelompok yang dianggap 'membangkang' dan mengancam asas tunggal Pancasila.

Ada yang mengatakan, semua hanyalah akal-akalan pemerintah yang ingin mengadu domba Islam dengan masyarakat tentang asas tunggal Pancasila, sehingga ada alasan untuk menangkap para aktivis Islam dengan alasan subversif.

Kelompok militer asuhan mendiang Leonardus Benyamin 'Benny' Moerdani mencatat korban tewas dari kelompok Islam mencapai 18 orang. Sementara kalangan Islamis mengklaim ada lebih dari 400 orang rekan tewas dibinasakan tentara.

Ratusan orang saat itu diberondong rentetan peluru tajam dan diterjang kendaraan berat yang, melindas massa yang bertiarap di jalanan. Jerit kesakitan digambarkan berpadu dengan bunyi gemeretak tulang-tulang remuk.

Sebelumnya, pada 19 April 1978, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Daud Joesoef, menerbitkan kebijakan Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan. Dia menyatakan harus mengembalikan situasi kampus sebagai lembaga ilmiah, tanpa dicampuri urusan politik.

'Normalisasi Kampus' merupakan propaganda intelijen untuk membendung gerakan dakwah kelompok Islam di masyarakat, terutama kampus. 

Siapakah dalang ini semua? Banyak pengamat menduga yang mendesain semua ini adalah LB Moerdani
----------------------------------------

Minggu, 29 Agustus 2004, Leonardus Beni Moerdani, 72 tahun, Minggu (29/8) pagi, meninggal dunia. Dia sempat dirawat di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta, lantaran stroke dan infeksi paru-paru yang dideritanya.

Selama dirawat, dia terpaksa dibantu alat pernapasan, karena kesulitan bernapas. Bahkan, gangguan pencernaan memaksanya untuk menggunakan alat bantu selang yang dipasang di bagian perutnya.

Begitulah akhir seorang jendral yang pernah mendesain penghancuran gerakan dakwah Islam di Nusantara. Apa yang diinginkan sebelum kematiannya?
-----------------------

Dalam biografinya yang ditulis Julius Pour, Benny dikenal sebagai pemeluk Katolik yang taat. Saat bertempur Benny selalu membawa bibel yang diberikan ibunya. Belakangan, saat menjabat sebagai raja intel lalu menjadi Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia (kini Panglima TNI), Benny sempat dicap memusuhi Umat Islam.

Sebuah tulisan di buku L.B. Moerdani, 1932-2004, menyebut kalau Benny "100 persen Katolik", meski ke-Katolik-an itu tak diekspresikan secara gamblang dalam kehidupan sehari-hari. Dalam memoarnya, Menyibak Tabir Orde Baru: Memoar Politik Indonesia 1965-1998 (2014), Jusuf Wanandi bercerita bagaimana Fikri Jufri bertanya pada Benny, “Kenapa Anda tidak mau masuk Islam supaya kami bisa memilih Anda sebagai Presiden Republik ini?"

Semua yang hadir terdiam. Benny menatap tajam Fikri dan bilang: “Apa kamu pikir saya semurah itu?" dengan nada marah. “Meninggalkan keyakinan saya hanya untuk mendapat suatu jabatan? Never!"
---------------------------------

Akhir 1980an Benny mengajak Adnan, temannya, ziarah ke makam orang tua Benny di Solo, Jawa Tengah. Benny masih menjadi menteri pertahanan dan Adnan masih tinggal di Singapura.

Dia berkata, "Nan, saya kasih tahu kamu ya, siapa tahu kamu lihat saya pada saat saya meninggal. Tolong kamu atur supaya saya dimandikan secara Islam. Dikafani," kata Benny.

Nah saat itulah Benny menambahkan wasiatnya. "Kalau saya dikafani secara Islam, kamu baca Yasin. Kalau Tina (istri Adnan) ada, dia baca syahadat 25 kali," pesan Benny.

Dapatkah Jendral yang memusuhi umat Islam mati dalam bersyahadat?
--------------------------

Ketika ajal akan menjemput Benny di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD), Adnan temannya, sedang berada di New York. Ria, putri semata wayang Benny dan Hartini, menelpon Adnan. “Papa dalam keadaan kritis, Om Adnan." Adnan pun ke Jakarta.

“Saya datang ke Rumah Sakit RSPAD pukul 20.00 dan terus menunggu pak Benny sampai meninggal dan membacakan syahadat sampai hembusan nafas terakhir," ujar Adnan. Beberapa jam sebelum Benny wafat pada 29 Agustus 2004, Try Sutrisno hadir. Di kamar Benny, Try melihat Adnan dan Tina membacakan Yasin dan syahadat.

Try pun bertanya kepada Hartini. “Bu Benny, ini Tina baca Yasin boleh?" tanya Try. "Boleh," jawab Hartini. Kepada istri Adnan Ganto, Try pun berkata, “Tina, kamu terus baca, ya."

Pastor yang hendak mengurus jenazah Benny. Sang pastor,  kaget melihat Benny dikafani.

"Ini amanat," Hartini berusaha menjelaskan.

Sang pastor bereaksi, “Oh ya?? dikafani?"

“Dikafani dan dimandikan secara Islam," balas Hartini.

Pastor bertanya lagi, “Bukan pakai celana dan jas, ya?"

Hartini tak menjawab.

Selain pastor dan Hartini, di ruangan itu ada Adnan, Tina, Ria, Widodo, dan Robby Kethek Sumampow. Widodo pun ikut menjelaskan, “Pastor, ini permintaan beliau."

Pastor bergeming.

Hartini pasrah, lalu ia berkata kepada Adnan: “Adnan, ya, sudahlah. Yang penting kita sudah mandikan secara Islam."

Kafan pun dilepaskan dari tubuh Benny dan ia dikenakan pakaian lengkap dinas militer. Jenazahnya pun kemudian dimasukkan ke dalam peti. Benny akhirnya dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, berdasarkan agama di KTP-nya: Katolik.


Sumber:
https://nasional.tempo.co/read/47180/lb-moerdani-meninggal-dunia
https://m.merdeka.com/peristiwa/kisah-jenderal-benny-moerdani-minta-dimakamkan-secara-islam-saat-meninggal.html
https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/kain-kafan-dan-lantunan-yasin-saat-benny-moerdani-wafat-cuhV
https://www.cnnindonesia.com/nasional/20180814005601-20-322021/kenangan-abdullah-hehamahua-dan-perintah-tembak-lb-moerdani

Kererkaitan Tahun Masehi dan Hijriah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Apa manfaat matahari dan bulan? ...

Kererkaitan Tahun Masehi dan Hijriah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Apa manfaat matahari dan bulan? Al-Qur'an menjawab untuk menunjukkan waktu. Tahun Masehi dan Hijriyah ada dasarnya dalam Islam.  Mengapa terus diributkan?

Perhitungan bulan untuk membimbing manusia menentukan kapan berhaji dan berpuasa. Perhitungan matahari untuk menunjukkan kapan waktunya shalat, sahur, buka puasa dan beragam perjanjian.

Soal ketepatan waktu, pilihlah perhitungan bulan. Soal perhitungan musim, pilihlah perhitungan matahari. Perhitungan bulan dan matahari saling melengkapi dalam memperhitungkan waktu dan apa yang harus dilakukan di setiap waktunya.

Andai tidak ada bulan dan matahari, manusia tidak akan tahu waktu, detik, jam, hari, bulan, tahun, windu dan abad. Juga tak tahu apa yang harus dilakukan. Itulah yang dijawab oleh Al-Qur'an ketika ada pertanyaan tentang bulan dan matahari.

Dengan adanya perhitungan bulan dan matahari, manusia bisa membuat perencanaan dan antisipasi sesuai dengan kejadian yang biasa terjadi dalam perputaran bulan dan matahari. Juga introspeksi diri atas waktu yang sudah dilalui.

Setiap umat memiliki penanggalan waktunya sendiri. Sesuai dengan sejarah dan kekhasan perjalanannya, namun tetap berbasiskan yang sama yaitu perjalanan bulan atau matahari. Penanggalan mencerminkan jiwa dan semangat umat tersebut.

Tahun baru Masehi ataupun Hijriyah, memiliki semangat yang sama yaitu introspeksi diri dan perencanaan langkah. Penghisaban diri sebelum dihisab oleh Allah. Mempertanyakan tentang diri sebelum ditanya oleh Allah.

Nabi Ibrahim memperhatikan perjalanan bulan, matahari dan bintang, hasilnya ketauhidan,  menjadi manusia yang dikasihi Allah. Mengapa sekarang hanya keributan soal perayaan?

Filsafat Sejarah Melalui Helicopter View Allah Allah memaparkan sebuah kisah dalam Al-Qur'an, namun Allah pun berfirman atas...

Filsafat Sejarah Melalui Helicopter View Allah



Allah memaparkan sebuah kisah dalam Al-Qur'an, namun Allah pun berfirman atas kisah yang dipaparkan-Nya. Allah mengajarkan filsafat sejarah dan mindset dalam setiap kisah yang dipaparkan-Nya.

Saat saudara-saudara Nabi Yusuf merekayasa keburukan pada Nabi Yusuf. Allah mengungkapkan bahwa kelak peristiwa ini akan terbongkar. Adakah kejahatan yang dapat terus disembunyikan dengan rapih tanpa terdeteksi?

Saat Rasulullah saw di Mekkah. Terjadi perubahan geopolitik di Syam. Persia mengalahkan Romawi. Allah memaparkannya dalam Al-Qur'an. Lalu Allah melanjutkan firman-Nya bahwa dalam waktu dekat, Romawi akan mengalahkan Persia.

Perhatikan kisah-kisah dalam Al-Qur'an, lalu pahami juga bagaimana Allah mengomentari kisah yang dipaparkan-Nya. Itulah salah satu cara menghayati dan mengambil pelajaran dari kisah di Al-Qur'an.

Saat Nabi Yusuf diambil dari sumur. Lalu disembunyikan untuk dijadikan barang dagangan, menjadi budak. Allah berfirman bahwa Allah mengetahui apa yang mereka kerjakan. Mengapa Allah berkomentar seperti ini? Apa pengaruhnya bagi jiwa manusia?

Saat Allah memaparkan kezaliman, kerusakan dan permusuhan manusia terhadap utusan-Nya. Allah langsung berfirman bahwa perbuatan mereka akan menghancurkan mereka sendiri di tempat kediamannya. Di akhirat akan disiksa dengan sangat pedih. Hal sejenis banyak ditemukan dalam Al-Qur'an

Cobalah menyikapi kejadian dan takdir yang dialami dari helikopter view Allah. Jangan persepsinya sendiri. Itu pelajaran yang dapat diambil dari pemaparan kisah-kisah dalam Al-Qur'an.

Setiap peristiwa, tanyakan pada diri, Allah Yang Ar-Rahman Ar-Rahim sedang merekayasa apa pada diri? Peristiwa dan masa depan apa yang sudah disiapkan Allah pada dirinya? Kebaikan tersembunyi apa yang sudah disiapkan? Keburukan apa saja yang akan dihindari?

Seandainya tak ada upaya pembunuhan saudara-saudara Nabi Yusuf, apakah Nabi Yusuf akan memasuki Istana dan menjadi pejabat terkemuka di Mesir?

Seandainya tak ada pembasmian bayi-bayi oleh Firaun, apakah Nabi Musa akan menikmati kehidupan di Istana? Seandainya tidak ada penyiksaan di Mekkah, apakah akan terhimpun kekuatan besar di Madinah?

Allah mengisahkan sebuah kisah, lalu berfirman atas akhir dari peristiwa tersebut, lalu memaparkan lanjutan liku-liku perjalanan tersebut hingga yang difirmankan-Nya menjadi kenyataan. Itulah salah satu keunikan pemaparan sejarah dalam Al-Qur'an

Allah mengetahui yang awal dan akhir. Sifat-Nya tercermin dalam kisah-kisah di Al-Qur'an. Allah Maha Mengetahui, Dia memahami mana yang baik dan buruk dalam kehidupan ini. Semua tercermin dalam kisah-kisah di Al-Qur'an.

Liku-liku Titik Kritis Kehidupan Nabi Yusuf Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Nabi Yakub sudah paham ak...

Liku-liku Titik Kritis Kehidupan Nabi Yusuf

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Nabi Yakub sudah paham akan kemukijzatan Nabi Yusuf. Namun mengapa perjalanan Nabi Yusuf penuh liku-likunya? Dimana kemukijzatannya? Mukjizat butuh momentum, itulah penyebab mengapa harus berjihad mengarungi hidup.

Ada 5 titik kritis di kehidupan Nabi Yusuf. Saat dimasukkan ke sumur di padang pasir. Anak keturunan Nabi jadikan budak. Digoda di tempat yang terkunci. Di penjara sebab fitnah. Mengelola kekuasaan.

Penjara bukanlah yang sulit dalam hidupnya. Sebab saat kecil sudah disiapkan Allah berupa diceburkan dirinya ke sumur di padang pasir. Fitnah yang membawanya ke penjara tak membuatnya sakit hati, karena perjalanannya menjadi budak pun karena kedengkian dari saudara-saudaranya.

Menyelesaikan rutinitas sebagai pejabat di Mesir merupakan sesuatu yang tak asing lagi, karena sejak kecil sudah bergaul erat dengan para pejabat Mesir dalam menghadapi hiruk pikuk persoalan negara dan intrik-intrik politiknya.

Ada 3 hal yang jarang bisa melakukan banyak orang. Yaitu,  mendesain dan membaca masa depan dari isyarat fenomena yang sederhana. Ujian yang hawa nafsunya sedang mencapai puncaknya. Menyayangi saat berkuasa padahal memiliki kekuatan untuk pembalasan dendam.

Kemukijzatan Nabi Yusuf ada pada pengelolaan dirinya dan mendesain masa depan dari pemahamannya atas fenomena yang sederhana. Tak ada keluarbiasaan seperti yang di alami nenek moyangnya yaitu Nabi Ibrahim. Tak ada keluarbiasaan seperti generasi berikutnya yaitu Nabi Musa, Nabi Yusya, Nabi Dawud, Sulaiman dan Isa.

Perjalanan Nabi Yusuf, dibenci saudara-saudaranya, dimasukkan ke sumur, menjadi budak, difitnah hingga masuk penjara. Lalu ada momentum yang semua orang tak bisa memecahkan persoalan bangsa. Hanya Nabi Yusuf yang bisa memecahkan persoalannya.

Bagaimana Nabi Yusuf mengelola kekuasaannya? Padahal tak ada kisah dia belajar menuntut ilmu pada seseorang seperti Nabi Musa. Apakah liku-liku hidupnya dapat merekayasa keilmuan secara mandiri dan otomatis?

Kemukijzatan Nabi Yusuf justru mulai terlihat saat di penjara. Bagaimana suasana penjaranya Nabi Yusuf? Apa yang dilakukan Nabi Yusuf, sehingga kemukijzatannya muncul? Bagaimana manajemen jiwanya saat di penjara?

Kegantengannya tak berarti, sebab menjerumuskannya pada kerumitan hidup yang dapat menenggelamkannya pada hawa nafsu. Kegantengannya justru dapat menjadi penyebab ketergelinciran.

Nabi Yusuf sukses menghancurkan ego dirinya. Seorang cicit bapak para Nabi tak pernah berkata, "Mengapa keturunan yang termulia menjalani kehidupan yang penuh liku-liku hingga menjadi budak?" Bukankah ini seperti bumi dan langit?

Nabi Yusuf dapat menyelesaikan persoalan krisis negara yang rumit hanya dengan mekanisme yang sangat sederhana yang biasa dilakukan oleh seorang petani biasa. Itulah kecemerlangan dan kejeniusan.

Terasa Dekat dan Keyakinan  Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Dekat, itulah mindset kita. Yang beriman, ...

Terasa Dekat dan Keyakinan 

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Dekat, itulah mindset kita. Yang beriman, azab itu dekat sehingga selalu waspada. Yang mengingkari, azab itu jauh sehingga selalu terlalaikan. 

Maut itu berjarak sangat dekat, sedekat dengan urat leher kita. Seolah dia selalu membayangi. Seperti bayangan yang selalu mengikuti. Para ulama shalih tidak mau menunggu waktu sore ketika pagi. Tidak mau menunggu waktu pagi ketika sore.

Pertolongan Allah itu sangat dekat. Itulah firman Allah kepada Rasulullah saw. Itulah sabda Rasulullah saw kepada Kaab bin Malik. Dekat itu tidak berkaitan dengan waktu dan jarak. Dekat itu berkaitan dengan keyakinan. Semua yang diyakini akan terasa dekat, begitul Ibnu Ataillah berkata dalam kitab Al Hikamnya.

Seeing is beileving. Beleiving is seeing, begitul Rhenald Kasali berkata. Dengan keyakinan semua cita-cita terasa dekat dan sudah terlihat. Seolah sudah terealisasi hari ini. Seperti Walt Disney melihat taman hiburannya, dia sudah melihat sebelum proyeknya dikerjakan.

Keyakinan membuat segala hal terasa dekat. Sifat Ihsan dan muraqabatullah myncul karena keyakinan bahwa Allah sedekat urat leher kita. Karena keyakinan bahwa Allah melihat dan mengawasi. Allah menopang rasa kedekatannya dengan iman kepada Malaikat bahwa ada dua malaikat yang selalu bersama untuk membisikan kebaikan dan mencatat semua perbuatan.

Iman adalah keyakinan. Rukun Iman dan Islam mendidik agar kita paham agar semuanya terasa dekat. Dekat dengan Allah, Malaikat, Rasulullah, Kitab Suci, Hari Kiamat, Qadha dan Qadar. Dekat dengan kalimat Tauhid, Shalat, Puasa, Zakat, Haji. Terasa dekat dan semakin dekat. Dekat agar berinteraksi dan berkomunikasi. Dekat dihati.

Terasa dekat melahirkan kerinduan. Fisiknya jauh namun terasa dekat. Seperti kerinduan Rasulullah saw kepada Mekkah saat Rasulullah saw di Madinah. Seperti kerinduan Bilal bin Rabah terhadap Mekkah. Bila tak ada rindu, berarti tak ada rasa dekat.

Optimisme lahir karena rasa dekat. Seperti saat Rasulullah menggambarkan kedekatan atas pertolongan Allah. Seperti saat Rasulullah menjanjikan kemenangan terhadap Persia, Konstatinopel dan Roma. Seperti saat Syuhrail menyampaikan mimpi kemenangan kaum Muslimin dihadapan Abu Bakar. Andai semua terasa dekat, maka setiap langkah dan tantangan terasa mudah dan ringan.

Dekat itu soal keyakinan dan rasa dalam jiwa. Jiwa ini dalam pengendalian kita. Semestinya kita bisa menciptakan rasa dekat itu.

Tabir Kesuksesan Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Cerdas itu soal menciptakan solusi dan kreasi. Apakah...

Tabir Kesuksesan

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Cerdas itu soal menciptakan solusi dan kreasi. Apakah hanya buah dari intelegensi semata? Bila intelegensi dasar pijakan kecerdasan, maka dunia ini penuh ketidakadilan. Keberhasilan hanya milik mereka yang memiliki intelegensi yang sudah tercipta sejak bayi? Apakah kecerdasan tak bisa upgrade seiring bertambahnya pengalaman dan ilmu? Seperti itukah perjalanan hidup?

Ruang kecerdasan semakin melebar dan meluas. Tak lagi diukur dengan IQ saja. Tak diukur dengan kekuatan otak kiri saja, berkembang menuju otak kanan dan otak tengah. Kekuatan manusia penuh misteri. Dengan kekuatan milyaran sel otak, manusia tetap menjadi misteri bagi dirinya sendiri. Manusia tak paham dirinya sendiri. Manusia melihat dirinya hanya mengikuti persepsinya berdasarkan pemikiran dan risetnya sendiri. Hasilnya, sepanjang sejarah manusia, tidak juga tahu dirinya sendiri. Ini kebodohan yang paling nyata.

Cerdas itu bukan soal otak, tetapi soal hati. Allah mengilhamkan fujur dan takwa kepada hati. Allah yang mengajarkan manusia. Allah yang mengajarkan ilmu. Allah yang memberikan kepahaman. Allah mengilhamkan semuanya melalui hati. Menghembuskannya melalui hati bukan otak. Sepertiga akhir malam, itulah saat Allah membuka anugerah ilham yang sangat deras bagi yang mau memohonnya. Bukankah banyak karya terbaik yang lahir di momentum ini? 

Jadi, kecerdasan itu tentang seni mengelola hati. Cerdas itu tentang seni mengelola jiwa. Cerdas itu tentang seni mengelola nafsu. Modal besar kecerdasan adalah kebeningan hati. Hati wadah tempat seluruh anugerah Allah dilimpahkan  ke bumi. Melalui hati, Allah mendesain, menggerakkan dan merubah perjalanan hidup manusia. 

Koneksi manusia dengan Allah adalah hati. Ilmu dan hikmah bersemayam di hati. Kepahaman bermata air dari hati. Rahasia kehidupan terbongkar dari hati. Yang bisa mengelola hati akan bisa mengelola diri dan kehidupan. Yang bisa mengelola hati akan bisa mengelola kebahagiaan. Yang bisa mengelola hati akan bisa meraih segala yang didambakan.

Bila membaca kitab Ihya Ulumudin dan berbagai buku tasawuf para Tabiin, penekanan mereka tertuju pada pengelolaaan nafsu bila ingin meraih ilmu dan kebijaksanaan. Menyingkir penghalang antara dirinya dengan Allah. Menjadkan hati seperti tanah gembur yang siap menampung bibit-bibit ide dan pemikiran brilian dari Allah. Tazkiyatul nafs  menjadi pusat perhatian agar bisa memperbaiki kehidupan.

Tabir kesuksesan dengan diri adalah nafsu. Tabir kebahagiaan dengan diri adalah nafsu. Tabir ilmu dan kebijaksanaan dengan diri adalah nafsu. Tabir antara manusia dengan Allah adalah nafsu yang menyelimuti hati. Bila tabir penghalang itu sangat kokoh, bagaimana bisa meledakkan kemampuan diri? Tak ada yang menjebatani. Tak ada yang mengkoneksikannya. Maka hancur penghalang itu dengan menjernihkan hati.

Bila semua cita-cita masih terasa jauh. Bila semua keinginan merasa tak mungkin diraih. Bukan karena engkau tidak cerdas tetapi hati mu tidak layak untuk merengkuhnya. Jiwamu belum pantas untuk menikmatinya. Ciptakan ruang kepantasan itu dengan memperbesar ruang kebeningan hati kita.

Tamsil Manajemen Era Kemakmuran, Krisis dan Konflik di Kisah Nabi Yusuf Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hat...

Tamsil Manajemen Era Kemakmuran, Krisis dan Konflik di Kisah Nabi Yusuf

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Angka 7 salah satu yang paling sering diulang dalam Al-Qur'an. Apa uniknya? Dalam kisah Nabi Yusuf, angka 7 menjadi kunci keluarnya Nabi Yusuf dari penjara. Ada apa dengan angka  7?

Tujuh sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh sapi betina yang kurus. Juga, 7 batang gandum yang hijau dengan 7 gandum yang kering. Apa maknanya?

Setelah panen berlimpah selama 7 tahun, akan tiba 7 tahun kemarau panjang, setelah itu akan datang musim hujan. Saat itulah buah anggur akan berlimpah. Dalam ilmu pertanian, keberhasilan petani baru terlihat setelah 7 kali panen.

Bagaimana menjaga hasil panen agar tahan lama? Di mimpi tersebut simpan gandum dengan batangnya. Mengapa tak membicarakan butiran biji gandum saja? Guntingan batang akan menumbuhkan cabang baru di pohon yang berpotensi menghasilkan buah yang lebih banyak.

Makan gandum beberapa bulir, lalu simpanlah. Pergunakan persediaan gandum di saat krisis, tetapi jangan dihabiskan karena di saat datang musim penghujan masih ada sisa gandum yang bisa ditanam. Era itulah anggur pun atau buah-buahan pun akan berlimpah. Rentetan kisah  gandum diakhiri dengan buah anggur.

Era memanen dan krisis akan sama rentang waktunya. Mengapa tidak lebih lama atau sedikit era krisis atau era memanen? Agar manusia mudah mengantisipasi? Mengapa era krisis diapit oleh dua kondisi yaitu era panen gandum dan buah-buahan?

Krisis itu sesuatu yang mudah untuk ditanggulangi, karena diawali panen yang melimpah. Hanya, bagaimana manajemen saat panen? Agar krisis tidak menciptakan kematian dan kehancuran?

Krisis akan menciptakan kondisi yang lebih menggairahkan dan memakmurkan dibandingkan dengan era panen, tinggal bagaimana manajemen krisis? Jangan makan seluruh biji gandum. Setelah krisis, gandum dan anggur akan berbarengan muncul.

Bagaimana pengelolaan sumber daya yang dimiliki mampu melewati era krisis yang panjang? Simpan gandum dengan batangnya, jangan hanya biji bulirnya saja.

Di era krisis, Nabi Yusuf mampu menyelesaikan persoalan pribadinya yang sangat mendasar yaitu bertemu dengan ayahnya Nabi Yakub, adiknya Benyamin dan menuntaskan perselisihan dengan saudara-saudara tertuanya. Pergunakan krisis untuk menuntaskan persoalan yang tidak dapat dipecahkan di era kemakmuran.

Nabi Yusuf memiliki sumber daya untuk menghadapi krisis. Saudara-saudaranya tidak siap. Hilangkan persoalan dengan sumber daya yang dimiliki, bukan dengan membalas dendam tetapi dengan membantu dan menolong. Karena sumber persoalan adalah ketergelinciran karena bisikan syetan bukan jati diri manusianya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (177) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)