basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Sumber Kreativitas Dan Solusi, Kecerdasan? Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Apakah kreatifitas dan solu...

Sumber Kreativitas Dan Solusi, Kecerdasan?

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Apakah kreatifitas dan solusi bersumber dari kecerdasan? Intelegensi yang tinggi? Gelar sekolah?

Kreativitas bukan soal kecerdasan, tetapi soal mental yang dibangun dari rasa tanggungjawab lalu mengambil peran untuk menyelesaikannya. Andai ada orang paling pintar sedunia, maka kecerdasan tidak akan muncul bila di dalam dirinya tidak memiliki tanggungjawab terhadap masalah yang dihadapinya.

Abu Bakar memiliki ide menuntaskan kemurtadan yang marak menyebar di seluruh jazirah Arab, dengan satu perkataan yang luar biasa, bahwa ini adalah tanggungjawab dirinya untuk menuntaskannya.

Umar memberikan ide brilian kepada Abu Bakar untuk menghimpun Al Qur'an karena sebuah kepedulian semakin banyaknya ahlul Qur'an yang wafat. Abdullah bin Masud memberikan ide brilian kepada Utsman bin Affan untuk membukukan Al Qur'an karena banyak kaum muslimin yang ribut tentang bacaan Al Qur'an.

Andai tidak ada kepedulian. Andai tidak ada rasa tanggungjawab. Andai tidak ada keinginan untuk mengambil peran, maka tidak akan pernah hadir kreatifitas dan solusi.

Kreativitas dan solusi bukan tentang kecerdasan. Tetapi soal mental tanggungjawab dan keinginan untuk mengambil peran.

Merasakan Kelembutan Hukuman Allah Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Persepsi azab Allah. Persepsi hukum...

Merasakan Kelembutan Hukuman Allah

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Persepsi azab Allah. Persepsi hukuman Allah. Bencana, kesulitan, dan kekurangan dipersepsikan sebagai hukum Allah terhadap manusia. Namun ada yang mempersepsikan berbeda. Dijauhkannya dari kebaikan justru sudah bertanda hukuman Allah.

Seorang ulama suatu hari terlambat shalat Subuh berjamaah. Keterlambatan ini sudah dianggap sebuah hukuman dan azab Allah pada dirinya sendiri.

Seorang ulama suatu hari tidak terbangun untuk bertahajud, ini sudah dianggap sebuah teguran Allah. Ada yang salah dalam mengelola harta. Ada yang salah dalam mengelola jiwa dari maksiat. Ada yang salah dalam mengelola waktu. Perbuatan maksiat, sudah dianggap sebagai hukuman Allah pada dirinya. Mengapa Allah membiarkan terjatuh dalam maksiat, padahal nabi Yusuf dihindarkan dari perbuatan dosa? Padahal Rasulullah saw terjaga dari semua kesalahan? Ketika tidak ada penjagaan dari Allah, bertanda ini sebuah hukuman dan teguran Allah. Apakah rasa ini ada pada kita?

Lalai dari zikir kepada Allah, sudah dianggap hukuman Allah. Mengapa Allah memalingkan dirinya dari mengingat-Nya? Ada apa pada dirinya? Sehingga Allah menjauh darinya? Ini sudah dianggap sebuah pukulan telak terhadap diri dan kehidupannya. Mungkin diri kita sudah teramat kotor dan rusak, sehingga kita dipalingkan dari mengingat Allah. Diri kita tidak layak, bukan tempat yang layak untuk mengagungkan Allah.

Ketika kita enggan membaca Al Qur'an bisa jadi ini hukuman dari Allah? Mengapa Allah memalingkan firman-Nya dari kita?  Mengapa sebuah keagungan dan kemuliaan dihindarkan dari kita? Dijauhkannya dari kemuliaan, bukankah sebuah hukuman?

Dijauhkannya dari sahabat yang bertakwa adalah hukuman dari Allah. Mengapa pribadi-pribadi yang dilimpahkan kebaikan tidak didekatkan ke kita? Salah satu tanda keberkahan hidup seseorang adalah ketika Allah mentakdirkan orang dan sahabat terdekatnya adalah orang yang bertakwa. Keberhasilan para pemimpin hebat, salah satunya kehebatan dan ketakwaan orang-orang lingkaran dalamnya.

Keberhasilan Nurudin Zanky menggetarkan pasukan Frank Eropa karena hadirnya Syekh Abdul Qadir Jailani. Kehebatan Shalahuddin Al Ayubi dan Muhammad al Fatih karena pasukan, penasihat dan lingkaran ring satunya adalah para ulama dan tentara yang bertakwa.

Ketika kebaikan dijauhkan. Ketikan maksiat dan dosa dimudahkan. Ketika diri lalai dari mengingat Allah, sebenarnya itulah hukuman yang Allah terberat di kehidupan ini.

Waktu Jeda, Momentum Revolusioner  Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Waktu jeda, sebentar namun disitula...

Waktu Jeda, Momentum Revolusioner 

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Waktu jeda, sebentar namun disitulah sebuah upaya pemulihan. Shalat, sebuah jeda diantara aktifitas manusia. Tidur, waktu jeda diantara rangkaian usia manusia. Tahajud, waktu jeda diantara tidur pulas manusia. Puasa, waktu jeda di antara aktifitas asupan nutrisi ke tubuh manusia.

Membaca dan menuntut ilmu, waktu jeda diantara rutinitas yang membuat stagnan kehidupan. Berzikir dan diam, waktu jeda diantara hobi manusia yang gemar berbicara. Waktu jeda, waktu pendek untuk memperbaharui kehidupan seseorang.

Dunia adalah waktu jeda dalam rangkaian kehidupan manusia menuju akhirat. Waktu jeda menentukan arah hidup manusia. Andai tidak ada waktu jeda, kehidupan manusia akan monoton, tidak bisa melihat kebelakang dan ke depan, yang ada hanya melakukan apa yang sekarang sudah ada.

Dalam shalat ada waktu jeda yang disebut tumaninah. Menciptakan ketentraman dengan doa-doa yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Tumaninah bagian cara menciptakan khusyuk, memahami makna dan esensi gerakan shalat.

Dalam semua aktifitas ada waktu jeda di awal. Membaca berbagai doa yang berkaitan dengan aktifitas. Minimal membaca bismillah. Jeda di awal untuk menetapkan visi dan misi sebuah aktifitas, juga meneguhkan agar beristiqamah.

Sebelum mengarungi bahtera rumah tangga ada waktu jeda sejenak. Mengucapkan sebuah akad, sebuah janji, sebuah visi dan misi pernikahan. Agar semua problematika keluarga  kembali kepada akad tersebut.

Jeda waktu, sebuah waktu perpindahan dari satu aktifitas ke aktifitas yang lainnya. Setiap aktifitas butuh jeda waktu untuk menentukan rencana, tujuan, target dan moralitas yang dibangun dan dihadirkan.

Untuk melakukan perubahan besar, Imam Al Ghazali berkhalwat di sebuah daerah di Afganistan, lalu lahirlah karya monumental Ihya  Ulumudin. Dalam kesibukan harus ada ketentraman. Dalam keramaian harus ada kesendirian. Dalam hiruk-pikuk harus ada keheningan. Kesibukan, keramaian dan hiruk pikuk harus tercipta dan dirancang dari ketentraman, kesendirian dan keheningan agar terpola dan terkendali.

Sebelum menyerukan dakwah, Rasulullah saw berkhalwat di Gua Hira. Sebelum berhijrah, Rasulullah saw diisramirajkan ke Baitul Maqdis dan Langit Ketujuh. Semua kerja dan karya besar dalam sejarah manusia dimulai dari waktu jeda yang penuh dengan spiritualitas.

Kematiannya Disambut Rasulullah saw Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Abu Bakar, Umar Bin Khatab, Utsman...

Kematiannya Disambut Rasulullah saw

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Abu Bakar, Umar Bin Khatab, Utsman, Ali bin Abi Thalib termasuk 10 orang yang dijamin masuk surga. Abu Bakar selalu bersama Rasulullah saw dalam perjalanan dakwah. Dia menjadi sahabat di dunia dan akhirat. Bagaimana agar seperti mereka?

Sebelum wafat, Utsman bin Affan bermimpi bertemu Rasulullah saw, Abu Bakar, dan Umar Bin Khatab. Mereka tengah menanti Utsman bin Affan untuk berbuka puasa bersama. Paham ini saat terakhirnya, walau tengah dikepung oleh pemberontak, Utsman terus membaca Al Quran dan berpuasa. Saat dibunuh, Utsman sedang berpuasa dan membaca Al Quran. Utsman berbuka puasa bersama Rasulullah saw, Abu Bakar dan Umar bin Khatab di akhirat.

Para pemberontak menuntut Utsman untuk menanggalkan kekhalifahannya. Namun Utsman sadar atas sabda Rasulullah saw, bahwa dia dilarang melepaskan status khalifah walau nyawa harus menjadi taruhannya. Demi pesan Rasulullah saw, beliau rela dibunuh oleh pemberontak.

Umar Bin Abdul Aziz, bermimpi bertemu dengan Rasulullah saw dan 4 Sahabat utama. Tinggal di sebuah rumah yang besar dan indah. Duduk dan berbincang-bincang. Itulah tanda bahwa Umar Bin Abdul Aziz bagian salah satu khalifah yang termasuk Khalifatur Rasyidin yang mulia.

Imam Bukhari disaat kematiannya, dimimpikan sedang ditunggu oleh Rasulullah saw. Dalam mimpi itu, Rasulullah saw dan para Sahabat tengah menunggu seseorang. Setelah ditanya siapa yang ditunggu, ternyata yang ditunggu adalah imam Bukhari. Pada hari itu juga tersiar kabar bahwa imam Bukhari wafat.

Itulah beberapa orang mulia yang kematiannya disambut oleh Rasulullah saw. Itulah orang mulia yang kematiannya disambut oleh Rasulullah saw dan para Sahabat ra. Seperti itukah model kematian kita?

Seorang Sahabat ra datang sambil menangis menghadap Rasulullah saw. Sahabat ini menangis bukan karena ahlul neraka, tetapi apakah di surganya bersama Rasulullah saw? Ini yang meresahkan jiwa. Lalu Rasulullah saw bersabda, "Seseorang dikumpulkan bersama orang yang dicintainya." Inilah yang membahagiakannya. Sudahkah orientasi surga kita seperti Sahabat ini?

Sepanjang sepengetahuan saya ada dua hadist yang bercerita kebersamaan bersama Rasulullah saw yaitu mereka yang peduli terhadap anak yatim dan yang berbisnis dengan jujur dan amanah. Itulah dua cara untuk bersama dengan Rasulullah saw di surga nanti.

Andai tak bisa juga, ambillah peran seperti Rasulullah saw berperan dalam kehidupan ini. Berkiprah sebagai seorang dai. Berkiprah sesuai model yang dicontohkan oleh Rasulullah saw. Semoga kematian Kita, kematian yang disambut oleh Rasulullah saw.

Biarkan Harta Datang dan Pergi Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Berkunjung ke rumah teman yang profesin...

Biarkan Harta Datang dan Pergi

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Berkunjung ke rumah teman yang profesinya sebagai pengusaha telur. Karena sulit parkir, akhirnya memilih sebuah tanah kosong di pinggir jalan untuk memakirkan kendaraan saya. Di samping tanah kosong tersebut, ada rumah yang sangat bagus dibandingkan yang lainnya. Halamannya sangat luas dan terbuka. Cukup ngiler melihat rumahnya. Namun kekaguman ku hilang saat pemilik rumahnya keluar.

Tiba-tiba pemilik rumah tersebut memarahi saya karena parkir di tanah kosong tersebut. Alasannya, tanah kosong tersebut akan disapu. Padahal tanahnya penuh dengan rerumputan. Baru kali ini saya diusir parkir Di sebuah tanah kosong. Ku cari informasi ke tetangganya, katanya watak pemilik rumah tersebut memang seperti itu. Ada kisah, seorang ibu duduk di pinggir halaman rumahnya yang luas. Sang pemilik langsung memarahi. Bukankah seharusnya merasa berkah bila yang dimilikinya bisa dimanfaatkan orang lain?

Pulangnya, ku perhatikan tanah kosong tersebut. Tak ada tanda-tanda bekas disapu tempat kendaraanku tadi parkir. Namun ini sebuah pelajaran berharga, betapa kecintaan membabi terhadap harta dunia, membuat segala yang dimiliki tak boleh ada yang merasakan kemanfaatan selain dirinya sendiri. Hidup yang merana, saat dunia merasuki jiwa.

Kehidupan yang paling melelahkan, bila urusan dan perhatian tertancap pada dunia.  Hidup yang paling menggelisahkan bila dunia sudah merasuki jiwa. Dunia ini bukan milik manusia. Dunia ini milik Allah. Dialah yang mempergilirkan kekayaan dan kemiskinan pada setiap manusia. Dia yang mencabut kekayaan dan kejayaan. Dia yang memberikan kekayaan dan kejayaan kepada manusia sekehendak-Nya.

Imam Hasan Al Bashri pernah berkata, "Bila Allah melimpahkan kekayaan, waspadalah karena bisa jadi itu sebuah istidzrat. Bila Allah memalingkan kekayaan, rasakanlah ada sesuatu yang ingin dihindarkan dari Allah. Bila kita tidak merasakan itu semua, bertanda Allah telah mencabut kebaikan dari diri kita."

Kita mencari harta dan dunia hanya sekedar penunjang kehidupan. Kita berikhtiar mencari dunia hanya sekedar agar ibadah semakin khusyuk. Kita berikhitiar mencari kekayaan untuk menyembuhkan penyakit jiwa yang selalu berkeluh kesah dengan sedikitnya harta. Kita mencari harta dunia, hanya untuk menegakkan harga diri sebuah kebaikan.

Bila yang dimiliki saat ini tidak bisa menentramkan diri, tandanya berapapun kekayaan yang digenggam tidak akan bisa menentramkan jiwa kita. Bila terlalu bergembira dengan bertambahnya harta. Bila bersedih dengan kehilangan harta, bertanda bahwa harta sudah menjadi penyakit jiwa.

Biarkan harta datang dan pergi. Karena setiap yang datang pasti akan pergi. Kehidupan ibarat seorang tamu. Datang sebentar, lalu dia pergi. Hidup adalah sebuah pergiliran. Hidup itu saling bertingkat. Yang terpenting ambil kebaikan, ciptakan pahala dimana pun posisi kita berada.

Ambil kebaikan dari kekayaan kita. Ambil kebaikan dari kemiskinan kita. Ciptakan ridha Allah dari kekayaan kita. Ciptakan ridha Allah dari kemiskinan kita. Jangan pernah pusingkan kaya dan miskin, karena bukan itu hakikat kehidupan. Hakikat hidup adalah menciptakan keridhaan Allah dalam menjalani kehidupan ini.

Manajemen Hidup Menghadapi Akhir Zaman Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Hari kiamat atau kehancuran, ap...

Manajemen Hidup Menghadapi Akhir Zaman

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Hari kiamat atau kehancuran, apakah terjadi dengan tiba-tiba? Kehancuran memiliki titik awal dan tanda-tandanya. Akhir zaman itu di mulai ketika Rasulullah saw diutus ke dunia ini. Perjalanan hidup kita hari ini adalah perjalanan era akhir zaman.

Di era nabi Musa, tanda-tanda akhir zaman itu sudah diinformasikan. Di Era nabi Isa, tanda-tanda akhir zaman juga sudah diinformasikan. Dalam rentang yang begitu jauh, tanda-tanda akhir zaman dijelaskan dengan jelas. Di Era Rasulullah saw, tanda-tanda itu lebih didetailkan sangat detail.

Bagi yang menggeluti pemahaman akhir zaman, apa yang terjadi hari ini dan esok bukan sesuatu yang aneh dan asing lagi. Mereka sudah paham sebelum terjadi. Mereka sudah merasakan sebelum semua terjadi. Mereka paham tanda-tandanya, mereka pun paham menyelamatkan dan menaklukan zaman tersebut. Ini yang utama dari pemahaman akhir zaman.

Huzaifah, Sahabat Rasulullah saw, merasakan fitnah yang keras di masa hidupnya pasca wafatnya Umar Bin Khatab. Dia menjelaskan beragam hadist tentang fitnah kepada para Sahabatnya. Yang bisa membaca tanda kehancuran akan bisa memahami cara penyelamatan.

Tanda-tanda fitnah didetailkan sedetail amal kebaikan. Imam Ibnu Katsir mendetailkan hadist fitnah akhir zaman pada kitabnya Bidayah wa Nihayah. Untuk apa? Agar ketaatan tidak tergelincir pada kehancuran. Agar ibadah tidak tergelincir pada pengrusakan. Agar amal tidak kontradiktif dengan tujuannya.

Rasulullah saw membagi tanda-tanda akhir zaman dengan dua tahapan. Yaitu, tanda-tanda kecil dan tanda-tanda besar. Mengapa? Agar tahu level kerusakannya. Agar tahu level kehancurannya. Agar tahu rentang waktu antara sekarang dengan masa kehancuran total. Tak ada yang tak jelas dalam kehidupan ini. Tak ada black box dalam kehidupan manusia. Perjalanan manusia, sebuah perjalanan yang terang benderang. Karena itulah Allah menyiapkan surga dan neraka sebagai buah tanggungjawab kehidupan.

Dalam mencari solusi pemecahan fitnah akhir zaman. Rasulullah saw memberikan solusi pada saat kondisi kita memiliki kekuatan, tetapi juga pada kondisi yang paling terlemah. Agar apa pun sumber daya yang ada, tidak pernah berhenti untuk meredam fitnah. Agar kita tahu strategi dalam semua kondisi internal yang kita miliki. Membanding kekuatan eksternal dan internal. Menciptakan kondisi terbaik dari kondisi internal yang ada sekarang.

Tanda-tanda akhir zaman, sebuah perjalanan yang pasti terjadi. Tugas kita memperkecil resiko dan berselancar di gelombang akhir zaman untuk menyelamatkan umat manusia.

Merasakan Akan Terjadi Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Meraih kekuatan. Menjadi yang terkuat adalah da...

Merasakan Akan Terjadi

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Meraih kekuatan. Menjadi yang terkuat adalah dambaan. Menjadi yang tak terkalahkan adalah impian. Bagaimana meraihnya?

Bila ingin menjadi yang terkuat dan terhebat, mulailah dengan menjadi yang terlemah. Lemah adalah awal titik start semua proses menuju kekuatan. Siapa yang tidak merasakan kelemahan, dia tidak akan tahu cara meraih kekuatan.

Merasakan adanya krisis, titik awal untuk menuntaskan krisis. Yang paling awal merasakan krisis, akan menjadi yang terkuat saat krisis itu terjadi.

Merasakan adanya masalah, titik awal untuk mendapatkan jalan keluar. Yang paling awal merasakan adanya masalah, akan menjadi terdepan meninggalkan yang lainnya saat masalah itu hadir secara tiba-tiba.

Kepekaan itulah kuncinya. Kepekaan merasakan kelemahan, kepekaan merasakan krisis, kepekaan merasakan masalah,  sebelum semuanya benar-benar dihadirkan dan dihadapkan dalam perjalanan kita.

Semakin peka, akan semakin awal menyiapkan diri. Semakin peka, menciptakan kemampuan membangun benteng kekuatan sebelum kelemahan, krisis dan masalah itu benar-benar hadir.

Benteng kekuatan yang kita bangun tergantung dari persepsi kelemahan, krisis dan masalah yang akan dihadapi. Bagaimana sebuah negara membangun kekuatan militernya, tergantung dari bagaimana cara musuh menghancurkan negrinya.

Kepekaan merasakan sesuatu yang akan terjadi, itulah cara awal memulai membangun sebuah kekuatan sebelum segalanya terjadi.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (248) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (381) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (273) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (446) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (185) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (206) Sirah Sahabat (128) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)