basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Sosok Progresif, Sang Intervensi Sejarah  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Siklus sejarah. Bahu membah...

Sosok Progresif, Sang Intervensi Sejarah 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Siklus sejarah. Bahu membahu dalam bangunan yang kokoh. Tumbuh menjadi besar semakin besar. Setelah itu, memasuki masa kemunduran.

Kemunduran itu bisa terjadi  bila persoalan masa kini dipecahkan dengan solusi masa lalu. Bukan mengambil jiwa masa lalu untuk memandu penyelesaian ke masa kini. Apakah Umar menyelesaikan masa kini dengan solusi masa lalu? Apakah Imam Syafii menyelesaikan masalah di Mesir dengan solusi yang ada di Baghdad?

Kemunduran bisa terjadi karena tidak bisa mengakomodasi kaum progresif yang tetap teguh pada prinsip. Kaum progresif yang tidak memiliki prinsip bisa menghancurkan. Kaum progresif yang berprinsip justru yang akan menciptakan kelenturan untuk menampung kemodernan, kemajemukan dalam bingkai yang terkendali. Ingin tahu karakter progresif, bertanyalah pada anak muda? Berikan anak muda ruang, seperti Umar dan Ali yang memberikan ruang kepada Abdullah bin Abbas dan Abdullah bin Zubair. Seperti Abu Bakar yang memberikan ruang kepada Usamah bin Zaid.

Dari orang tua kita belajar prinsip dan pakem hidup. Dari anak muda kita belajar terobosan untuk  menjawab tantangan jaman. Andai isinya hanya orang tua, apa jadinya? Bila isinya hanya anak muda apa jadinya? Dalam gerakan Soekarno-Hatta dan para pemuda pejuang kemerdekaan ada HOS Cokroaminoto yang menjadi guru bangsa. Itulah perpaduan tua dan muda.

Bila yang tua tidak mempercayai yang muda, apa jadinya? Kemandekan dan kevakuman sejarah. Bila yang muda meninggalkan yang tua, apa jadinya? Terobosan yang liar dan berpotensi merusak. Memadukan karakter orang tua dan anak muda, itulah kematangan sejarah.

Imam Ibnu Qayyim membahas tuntas tentang akhlak yang penuh kematangan dalam kitabnya Madarijus Salikin. Hamka membahasnya dalam bukunya Tasawuf Modern. Perpaduan sifat yang berlebihan dan kekurangan. Itulah kematangan.

Pemberani itu muncul dari titik tengah antara ketakutan dan keterburuan. Tangguh itu muncul dari titik tengah antara keras kepala dan bimbang. Peduli itu titik tengah antara tidak acuh dengan mania. Menimbang untuk menemukan titik tengah, itulah yang harus ditemukan oleh individu dan organisasi agar terus tumbuh dan tidak berkonflik internal.

Setiap hari, kita akan menjadi bagian masa lalu bila kita tak memahami masa kini. Setiap hari, kita akan menjadi bagian masalah bila tak mau belajar. Setiap hari, kita akan selalu bagian dari keterbelakangan bila tak memahami tuntutan masa depan. Menjadi pribadi yang selalu sesuai dengan jamannya namun mimpi dan pemikirannya harus melampaui jamannya. Itulah pribadi dan organisasi yang progresif.

Syarat Menjadi Tokoh Umat Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Hasan Al Bashri Orang tuanya hanyalah budak...

Syarat Menjadi Tokoh Umat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Hasan Al Bashri Orang tuanya hanyalah budak. Namun kemudian dimerdekakan. Namun di era khalifah Abdul Malik bin Marwan, masyarakat Bashrah sangat menghormati Hasan Al Bashri. Apa sebabnya?

Khalifah bertanya pada penduduk Bashrah, "Siapa yang menjadi tokoh di kota Bashar?" Sang penduduk menjawab, "Al Hasan." Sang Khalifah melanjutkan, "Dia hamba sahaya atau orang Arab?" Sang penduduk menjawab, "Hamba Sahaya." Sang khalifah terperangah, "Bagaimana mungkin seorang hamba sahaya menjadi tuan bagi bangsa Arab?"

Sang penduduk menjawab, "Iya, bisa." Khalifah melanjutkan, "Dengan modal apa dia memimpin?" Sang penduduk menjawab, "Dia tidak membutuhkan harta duniawi yang kita punya, dan kita membutuhkan ilmu yang dimilikinya." 

Sang Khalifah bertanya tentang ciri-ciri sifatnya. Dijawab, "Dia adalah orang yang paling cepat melaksanakan perintah Allah, dan paling banyak meninggalkan larangan Allah."

Hasan Al Bashri terkenal methodelogi tasawufnya yang lebih mengedepankan takut kepada Allah. Ini sesuai dengan pesan Umar Bin Khatab kepada Abu Musa, "Pemahaman agama itu tidak ditentukan oleh luasnya pengetahuan dan banyaknya riwayat. Tetapi dalamnya pemahaman agama ditentukan oleh sikap takut kepada Allah."

Ciri-ciri takut kepada Allah adalah  cepat melaksanakan perintah Allah dan paling banyak meninggalkan larangan Allah. Itulah karakter yang melekat pada Hasan Al Bashri.

Suatu hari seseorang bertanya pada Hasan Al Bashri, "Sesungguhnya aku berusaha untuk mendirikan shalat malam,  namun tidak kuat melakukannya. Ingin bershadaqah, namun tak sanggup. Apa solusinya?" Menurut Hasan Al Bashri itu tanda kekaratan hati. Bagaimana membersihkannya? Mulailah dengan duduk bersama ulama di majlis ilmu."

Menyatukan, Bisa Berulangkah? Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mengapa hati mudah terbelah? Mengapa hat...

Menyatukan, Bisa Berulangkah?

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Mengapa hati mudah terbelah? Mengapa hati sulit disatukan? Mengapa langkah sulit berderap seirama? Mengapa perselisihan mudah tersulut? Mengapa perpisahan lebih mudah terucap padahal seruan persatuan yang sering disuarakan? Seperti inikah karakter manusia?

Entah kapan gelora merdeka atau mati berkumandang lagi untuk menyatukan? Entah kapan takbir Allahu Akbar menggerakkan seluruh potensi?  Entah kapan ulama dan pemimpin beriring sejajar bergandengan tangan lagi? Entah kapan kebersamaan hadir kembali?

Kapankah hadir kembali perjuangan yang tidak memperdulikan posisi? Kapankah misi perjuangan hanya untuk berkontribusi? Kapan hadir kembali ketika jerih payah hanya untuk mewujudkan mimpi peradaban? Kapankah ketika nurani dan iman menjadi penggerak bukan lagi perintah dan kewajiban?

Kapankah seorang yang berdiam diri bersedih karena tak bisa bergerak bersama? Kapankah seorang rela berkorban walau yang dimilikinya hanya sesuap nasi? Kapankah orang yang berdiam diri merasa merugi?

Hati ini penuh bisikan dan prasangka. Pikiran ini penuh ketercamukan. Jiwa ini lebih sering menyuruh kepada keburukan. Setiap orang memiliki obsesi dan kepentingan. Apakah tak bisa disatukan? Bukankah dzikir dan shalat selalui mewarnai untuk mengobati jiwa?  Bukankah puasa untuk mengelola bisikan hawa nafsu? Bukankah Al Quran dan As Sunnah selalu dibaca untuk meluruskan kebengkokan jiwa, hati, pemikiran, perasaan dan emosi? Lalu mengapa masih berselisih?

Di surga itu tidak ada perselisihan. Setiap pertemuannya selalu disapa dengan, "assalamualaikum."  Salam sejahtera, salam keselamatan. Saling mendoakan kebaikan dan keberkahan. Bukankah itu sudah dilakukan di dunia ini? Mengapa salam yang begitu agung tidak bisa menyatukan hati? Mengapa tak berlomba untuk mewujudkan kebaikan bagi orang lain? Mengapa masih berbicara tentang egosentris diri dan kelompok?

Bukankah akhir semua manusia adalah kematian? Bukankah akhir obsesi manusia adalah keridhaan Allah? Bukankah akhirat adalah tempat kembalinya kita semua? Bukankah kita ditanya tentang perlakuan terhadap sesama? Bukankah kambing yang berkelahi saja dimintai pertanggungjawaban? Mengapa kita terus berselisih atas nama egosentris?

Bukankah manusia ditakdirkan untuk berbeda? Ditakdirkan bersuku-suku? Ditakdirkan berbangsa-bangsa? Semua untuk saling mengenal, memahami, bekerjasama dan saling menopang, begitulah tujuan hukum perbedaan yang Allah kehendaki dari kehidupan ini. Mengapa berbeda untuk menyerang dan menghilangkan? Apa bedanya dengan binatang?

Mungkin jiwa manusia bagaikan samudera dalam dan luas yang sulit dipahami. Mungkin pemikiran manusia terlalu jauh menerobos semesta yang tak betepi. Mungkin kepentingan manusia seperti siluman yang tak terlihat dan tak terduga arah dan tempatnya. Namun bukan kitab suci untuk memperbaiki semuanya? Persoalan sebenarnya keegoan diri yang besar. Merasa diri lebih hebat dari Tuhan sehingga tak mau tunduk dan ingin bebas dengan ikatan hawa nafsu diri.

Kitab Suci hadir untuk mengelola keegoan agar berada diposisi sebenarnya. Kitab Suci dihadirkan untuk mengelola kepentingan, obsesi, jiwa dan kehidupan agar semuanya terarah pada satu tujuan bersama. Saat kita mengabaikannya, permusuhan dan pertentangan yang terjadi.

Islam, Benteng Pelindung Yang Kokoh Bagi Minoritas Saat kaum muslimin berhasil menguasai Persia. Umar bin Khatab membacakan janj...

Islam, Benteng Pelindung Yang Kokoh Bagi Minoritas

Saat kaum muslimin berhasil menguasai Persia. Umar bin Khatab membacakan janjinya dihadapan orang-orang Kristen Mada'in dan Persia. Janji komitmen  Umar bin Khatab sebagai berikut:

"Amma baru, aku memberi kalian pesan dan janji Allah atas diri kalian, harta kalian, keluarga kalian, dan orang-orang kalian. Aku memberikan kalian jaminan keamanan dari semua bentuk gangguan."

"Aku berkomitmen untuk berada di belakang kalian, menjadi pembela kalian dari setiap musuh yang ingin menimpakan keburukan kepada diriku dan kepada kalian. Aku berkomitmen untuk menyingkirkan setiap bentuk gangguan dari diri kalian."

"Tidak ada satu pun uskup dan pemimpin kalian yang diganti. Tidak ada satu rumah tempat ibadah kalian yang dirobohkan. Tidak akan ada sedikit pun dari bangunan kalian yang akan dimasukkan ke dalam bangunan masjid, dan tidak pula kedalam bagian dari rumah kaum Muslimin."

"Kalian tidak dibebani untuk ikut pergi berperang bersama kaum muslimin untuk memerangi musuh mereka. Tidak akan ada satu pun orang Nasrani yang dipaksa masuk Islam."

"Aku hanya punya satu syarat untuk kalian, yaitu tidak boleh ada satu orang pun dari kalian yang membantu dan mendukung musuh yang memerangi Islam, baik secara rahasia maupun terang-terangan."

"Tidak boleh kalian memberikan tempat singgah di rumah kalian kepada musuh Muslimin, tidak boleh menjalin hubungan dengan satu pun dari pihak musuh dan tidak boleh menulis surat-surat padanya."

Bila melihat karakter Umar bin Khatab, bagaimana dengan Ratu Isabel dan Ferdinand yang memurtadkan muslimin dengan penyiksaan di Andalusia? Tentara Salib yang menguasai Yerusalem? Mongol yang meruntuhkan Abbasiyah? Colombus yang memasuki benua Amerika? James Cook yang memasuki Australia?

Sumber:
Parlemen di Negara Islam Modern, Muhammad Shalabi, Al-Kautsar 

Khalid Bin Ma'dan, Merindukan Rasulullah saw Oleh: Nasruloh Baksolahar Khalid Bin Ma'dan, salah satu Imam dari ilmu fiqh...

Khalid Bin Ma'dan, Merindukan Rasulullah saw

Oleh: Nasruloh Baksolahar

Khalid Bin Ma'dan, salah satu Imam dari ilmu fiqh. Fatwanya menjadi rujukan perundangan negara di era khalifah Walid di era Bani Ummayah. Kewibawaannya menyebabkan tak satupun berani membicarakan masalah dunia dihadapannya.

Bukan sekedar ulama, beliau juga selalu menjadi orang pertama mendirikan tenda bila ada seruan jihad. Ilmu dan jihad sebuah amal yang tak terpisahkan.

Bila malam tiba, saat tubuh membaringkan di tempat tidurnya. Rasulullah saw yang pertama disebutnya, lalu disebutkan para Sahabat satu per satu dengan ungkapkan kerinduan yang mendalam. Sambil berkata, "Merekalah asal muasal dan kepada merekalah hati dan rinduku senantiasa terpaut. Ya Allah, ya Tuhanku, segeralah cabut nyawaku agar dapat bertemu mereka." Kemudian tidur dengan terus menyebutkan nama para Sahabat.

Tanda Ahli Ilmu adalah menganggap berharga orang yang beriman. Menatap dan memandang hina dirinya sendiri. Begitulah cara beliau menghormati kaum muslimin. Ketentraman hanya bisa diraih dengan menghidupkan mata hati untuk melihat apa yang dijanjikan di akhirat nanti. Bila pintu kebaikan sudah dibuka, segeralah untuk memasukinya karena kita tak pernah tahu kapan pintu itu akan ditutup.

Bila mencari pujian dengan menghinakan kebenaran, maka pujian tersebut menjadi celaan padanya. Bila berani menanggung celaan demi kebenaran, maka celaan akan dibalikkan Allah menjadi pujian. Itulah beragam nasihatnya yang sempat terrekam oleh Imam Adzahabi dalam kitab Siyar A'lam An Nubala'.

Peristiwa Saat Rasulullah saw dalam Kandungan Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ada dua peristiwa yang t...

Peristiwa Saat Rasulullah saw dalam Kandungan

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ada dua peristiwa yang tercatat saat Rasulullah saw berada dalam kandungan. Yaitu, wafatnya Abdullah bin Abdul Muthalib, Ayah Rasulullah saw dan penyerbuan tentara bergajah ke Mekkah.

Abdullah bin Abdul Muthalib mengalami sakit saat pulang dari Syam. Karena tak kunjung sembuh, akhirnya beristirahat di Madinah di rumah pamannya dari Bani Adi bin An-Najjar. Selama sebulan dirawat, namun takdir kematian tak bisa dihindari. Beliau wafat dalam usia 24 tahun.

Pasukan bergajah dihancurkan Allah pada hari ahad 12 malam bulan Muharram. Sedangkan Rasulullah saw lahir pada hari senin  tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah.

Penyerbuan ke Mekkah disebabkan raja Abrahah ingin menghancurkan Kabah. Karena para peziarah tidak mau mendatangi rumah ibadah yang dibuatnya padahal sudah dibuat dari emas dan mereka tetap memadati Kabah setiap tahunnya.

Keajaibannya, Kabah sama sekali tidak dilindungi suku Quraisy dan dibiarkan raja Abrahah menghancurkannya, tetapi yang hancur justru pasukan bergajah.

Bila pasukan gajah dihadapkan ke Kabah, maka sang gajah pun merunduk diam. Abrahah memukul gajah agar berdiri dan bergerak. Namun mereka tetap diam. Namun bila diarahkan ke Yaman, gajah berdiri, bangkit dan berjalan. Bila diarahkan ke Kabah lagi, mereka merunduk diam.

Lalu Allah mengutus burung Ababil berbentuk kelelawar. Setiap burung membawa 3 buah batu. Satu di paruhnya, 2 di kakinya. Bila batu menimpa sasaran, maka binasa. Abrahah mati dalam keadaan dada terbelah dan hatinya keluar. Pasukannya binasa.

Para pengendara gajah dan pembimbing jalannya buta matanya dan hidup dari meminta-minta. Itulah cara Allah menjaga Rasulullah saw yang masih dalam kandungan.

Keajaiban Kandungan Siti Aminah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Setelah pernikahan berlangsung. Setel...

Keajaiban Kandungan Siti Aminah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Setelah pernikahan berlangsung. Setelah malam pengantin dilewati. Abdullah bin Abdul Muthalib berangkat ke Syam untuk berniaga. Siti Aminah menanti suaminya di rumah. Rupanya Allah menganugerahkan kehamilan. Itulah jabang bayinya Rasulullah saw. Bagaimana suasananya?

Saat Siti Aminah hamil, Beliau tidak merasakan sedikit pun berat dan kesulitan. Sehingga tidak merasa bahwa dia sedang hamil. Keanehannya hanya tidak haid saja.

Siti Aminah baru tersadar hamil manakala ada seseorang yang datang (malaikat) yang datang dalam kondisi antara terjaga dan tidur. Orang itu berkata, "Apakah kamu merasa sedang mengandung?" Siti Aminah menjawab, "Aku tidak tahu." Orang itu berkata kembali, "Sesungguhnya kamu sedang mengandung sayyid dan nabi umat ini." Peristiwa itu terjadi pada hari senin.

Saat persalinan hampir tiba, malaikat datang kembali sambil berkata, "Katakanlah wahai Aminah:  'Aku berlindung kepada Allah untuk anak ini dari kejahatan semua yang memiliki rasa jasad." Aminah pun mengikutinya.

Saat wanita tetangganya hadir untuk persiapan kelahirannya dengan saran agar menggantungkan sebuah besi di kedua lengannya dan ditengkuknya. Namun paginya besi tersebut hancur. Saat proses kelahiran Rasulullah saw, Siti Aminah sama sekali tidak merasakan sakit sedikit pun. Aminah diperintahkan untuk memberi nama anak itu dengan nama Ahmad.

Referensi:
1. Shifatush Shafwah, Imam Ibnu Jauzy, Pustaka Azzam, Mei 2015
2. Al Wafa, Imam Ibnu Jauzy, Pustaka Kautsar, Mei 2014

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (352) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (25) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (131) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)