basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Memenangkan Petarungan Jiwa Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Petarungan terberat yang tak pernah berhen...

Memenangkan Petarungan Jiwa

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Petarungan terberat yang tak pernah berhenti, itulah petarungan jiwa. Medan pertarungan jiwa selalu hadir hingga kematian tiba. Pertarungan terus bergolak mewarnai helaan nafas kita.

Firaun tak bisa menaklukkan kesombongan atas kekuasaannya. Qarun dan Hamman, tak bisa menaklukkan kesombongan atas kekayaan dan ilmu pengetahuan. Padahalmereka mampu menaklukan rakyat Mesir dan pasukannya?

Kadang ibadah yang tekun ribuan tahun tak bisa memenangkan pergolakan ini. Seperti Syetan yang beribadah ribuan tahun, namun akhirnya menentang kenyataan untuk mau bersujud pada Adam. Lalu bagaimana memenangkan pertarungan dalam jiwa?

Menaklukkan diri sebenarnya hanya sebuah proses melihat substansi  diri saja. Membangun kesadaran tentang siapa diri ini? Memahami diri sebagai hamba Allah, itulah kuncinya.

Menaklukkan diri sebenarnya sebuah proses membangun kesadaran tujuan dan hakikat hidup. Apa yang diembankan dari kehidupan ini? Apa yang diamanatkan? Itulah intinya. Membangun dua kesadaran ini sangat sulit karena harus melawan ego diri, keakuan, dan kebanggaan diri.

Dalam keagungan diri harus menundukan hati? Satu sisi, manusia itu makhluk sempurna yang diberikan kemerdekaan diri, namun pada sisi lain harus menundukan diri pada Sang Pencipta? Pada satu sisi Allah sudah menundukkan alam semesta  untuk manusia, pada sisi lain Allah memerintahkan untuk mengelola hidup sesuai dengan petunjuk-Nya?
Inilah petarungan untuk menguji jiwa.

Memahami diri dan amanah kehidupan. Itulah kuncinya.

Karir Kantor, Bukan Utama Lagi Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Selama berkeliling daerah, ada fenomena...

Karir Kantor, Bukan Utama Lagi

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Selama berkeliling daerah, ada fenomena baru yang terbaca. Dahulu, karyawan hidup-mati untuk perusahaan, itulah karakter generasi pembangun. Namun bagaimana sekarang? Ada kecendrungan karir kantor tidak lagi yang utama. Mulai ada penyisihan waktu untuk dirinya sendiri.

Mereka menikmati apa pun pekerjaan yang sekarang ada, sesuai hak dan kewajibannya. Di luar jam kantor, mereka memiliki bisnis. Umumnya bisnis kuliner. Mereka enggan dipindahkan, bukan karena posisinya tidak menarik,  tetapi karena khawatir menganggu aktifitasnya di luar.

Ada juga secara level jabatan di bawah. Bergelut di ruang-ruang berdebu. Namun saat mau dipindahkan ke ruang kantor yang berAC, duduk manis di depan komputer, mereka tidak mau. Lebih memilih diposisinya sekarang.

Namun jangan tanya aktifitasnya diluar. Penghasilannya melebihi dari gaji kantornya. Sebulan sekali jalan ke luar negri menjadi tour guide. Bahasa inggrisnya, cukup fasih melebihi mereka yang memiliki posisi yang lebih tinggi. Fenomena apa ini?

Ada juga yang setiap liburan berprofesi sebagai Event Organizer Wedding, menjadi Master Of Ceremony dan Trainer. Bahkan memiliki sertifikat Trainer. Namun di kantor posisinya biasa saja. Mereka tidak memperdulikan keterkaitan antara posisi dengan gaji kantornya. Tetapi lebih mempertimbangkan berapa total uang yang diterima dari berbagai aktifitas sebagai karyawan perusahaan dan di luar kantor.

Di kantornya hanya input data. Namun aktifitasnya di luar mendesain logo, brand, melukis untuk souvenir moment tertentu dan komik. Bukankah ini bertolak belakang? Jadi Apa yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan fenomena gaya hidup ini?

Hobi Menanam Jadi Bisnis Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bertemu seorang teman. Ingin berwirausaha. Sa...

Hobi Menanam Jadi Bisnis

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bertemu seorang teman. Ingin berwirausaha. Saat ini masih bekerja. Hobinya menanam tumbuhan. Bagaimana caranya? Cukup lama kami berbincang bagaimana menciptakan bisnis menanam pohon. Dia meminta saran, bagaimana caranya? Bekerja tetapi bisa membangun bisnis menanam pohon?

Saran saya, agar sukses menanam pohon di ribuan hektar harus dimulai dengan kesuksesan menanam satu pohon terlebih dahulu. Perkarangan rumah di komplek yang hanya berukuran 2-3 meter harus dijadikan laboratorium dan riset. Walau menanam di 2-3 meter persegi, peralatan riset dan teknologinya harus seolah-olah sudah memiliki hektaran tanah. Sukses menanam ribuan pohon dimulai dari sukses menanam satu pohon.

Ukur kondisi mineral dan hara tanah di perkarangan rumah. Cara pohon yang cocok dengan kondisi tanah tersebut. Beli semua peralatan untuk mengetahui hal ini. Pelajari bibit dan karakternya, mana yang unggul dan yang bukan. Pelajari hama, iklim, pupuknya. Pelajari teknologi pasca panennya. Sukses satu pohon, tambah menjadi 2-3 pohon. Lalu coba dengan satu baris, lalu dua baris dan seterusnya. Bila sudah sukses dibeberapa baris pohon, barulah mencoba di tanah yang luasnya puluhan meter. Sambil bekerja bisa menjadi penelitian pohon.

Bila sudah sukses, barulah menanam lebih besar dan banyak lagi. Hubungan panen dengan kebutuhan cashflow. Alhamdulillah ternyata teman saya cukup puas. Dia sudah merasa memiliki titik terang untuk memulai mencoba merancang bisnisnya dari hobinya menanam pohon.

Memulai Bisnis itu banyak caranya. Mulailah dari yang kita bisa dulu dan merasa sreg dulu. Karena cara bisnis itu sebanyak cara berfikir, sebanyak prilaku manusia, sebanyak kemampuan manusia. Sukses banyak Cara, sebanyak apa yang dipikirkan manusia walau harus paham prinsipnya.

Bisnis itu harus terus melangkah. Jangan pernah berhenti melangkah. Hingga tak ada lagi ide untuk melangkah. Bisnis itu terus bangkit dan terus berusaha bangkit, hingga tak ada lagi energi untuk bangkit. Bila sudah tidak ada lagi Ide, bila sudah tidak ada lagi energi, bila sudah tidak ada lagi harapan, bila sudah tidak ada lagi langkah, ketika sudah tidak ada lagi yang bisa diharapkan kecuali Allah. Disitulah tanda bahwa kita sudah mengerahkan seluruh kapasitas diri kita.

Memulai bisnis hanya soal berfikir besar, fokus pada yang kecil, teruslah melangkah tanpa henti. Sebenarnya lebih susah sekolah dan kuliah daripada berbisnis.

Fisik Petarung, Buah Keimanan Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ketika seekor unta mengamuk di Madinah. ...

Fisik Petarung, Buah Keimanan

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ketika seekor unta mengamuk di Madinah. Ketika sekor singa mengaung memasuki Madinah, tak seorang pun yang berani yang mendekat. Di tangan Rasulullah saw, semua bisa ditaklukan.

Ketika ada batu besar yang tak bisa dibelah dan diangkat. Rasulullah saw yang telah berhari-hari tidak makan dalam kelaparan mampu mengangkat batu tersebut sendirian. Ketika ada pegulat paling kuat di Makkah, yang bisa menaklukan hanya Rasulullah saw. Kekuatan fisik adalah bagian dari karakter Rasulullah saw. Kekuatan fisik juga dibutuhkan dalam sebuah kepemimpinan.

Ketika perang berkecamuk, maka yang paling dekat dengan musuh adalah Rasulullah saw. Semua sahabat berlindung di belakang Rasulullah saw. Dalam setiap peperangan, siapakah yang paling diincar? Tentu pemimpinnya. Ketika Rasulullah saw dikepung di setiap peperangan yang diikutinya, apakah ada yang bisa menaklukannya? Di perang Uhud, Rasulullah pipinya terkena senjata musuh. Itulah kondisi terparah yang pernah dialaminya.

Siapa yang mampu membobol benteng terkokoh di jazirah Arab? Benteng terkokoh adalah benteng Khaibar. Yang membobolnya, Ali bin Abi Thalib dengan tangannya sendiri. Ketika selesai perang, ternyata pintu benteng Khaibar harus diangkat oleh 40 orang. Betapa kuatnya fisik Ali bin Abi Thalib?

Umar Bin Khatab menantang seluruh pemuka kaum Quraisy yang ingin menghalanginya berhijrah ke Madinah. Menantang bertarung bagi yang berani. Sebuah tantangan yang menggetarkan nyali penduduk Mekkah. Inilah Jiwa petarung Umar Bin Khatab 

Dalam semua peperangan yang dilakukan oleh kaum muslimin, adakah peperangan satu lawan satu. Umumnya satu orang muslim harus melawan 3 sampai 10 orang musuh. Lihatlah perang Badar, Uhud, Mu'tah dan sebagainya. Lihatlah peperangan di era Khalifatur Rasyidin, Bani Umayah, Bani Abbasiiyah, Saljuk, Malmuk, hingga Turki Utsmani, apakah kaum muslimin menghadapi musuh yang seimbang? Semua berat sebelah, mengapa bisa menang? Salah satunya kekuatan fisik yang prima.

Imam Ibnu Taimiyah menjadi pemimpin pasukan menghadapi bangsa Mongol. Abdullah Ibnu Mubarak, seorang Sufi, menghadapi satu regu pasukan Romawi seorang diri. Pasukan Romawi pun kocar-kacir. Muhammad bin Wasi, Sufi yang malamnya selalu menangis di mihrabnya, tampil sendiri menghadapi petarung dari Romawi yang paling gagah dan kuat di sebuah peperangan. Keimanan menciptakan kesadaran akan kekuatan fisik.

Muhammad Hanafiah putra Ali bin Abi Thalib, di era Muawiyah, mampu mengangkat orang Romawi yang paling tegap, paling berat dan paling kuat yang dikirim oleh Kaisar Romawi untuk adu tanding. Padahal orang Romawi tersebut tidak bisa mengangkat tubuh Muhammad Hanafiah yang berbadan kecil. Kekuatan fisik adalah bagian penempaan keimanan.

Ada kisah empat orang pemuda muslim, yang mampu menghancurkan beberapa kompi tentara Romawi hanya dengan berempat orang saja. Hingga akhirnya Kaisar Romawi harus menurun pasukan elit untuk mengalahkannya. Kisah ini diabadikan oleh Imam Ibnul Jauzy.

Sejarah Islam tidak saja berbicara tentang keilmuan dan akhlak tetapi juga kekuatan fisik petarung yang bersiap mengarungi terpaan berbagai medan kehidupan.

Bertauhid, Menggengam Kehidupan Oleh: Nasruloh Baksolahar (ChannelYoutube Dengerin Hati) Sumber semua ilmu adalah Tauhid. Yakin ...

Bertauhid, Menggengam Kehidupan

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(ChannelYoutube Dengerin Hati)

Sumber semua ilmu adalah Tauhid. Yakin kepada Allah. Iman kepada Allah. Sumber kebahagiaan adalah Tauhid. Sumber kekayaan adalah Tauhid. Bila tauhid sudah terpatri, seluruh kehidupan sudah ada dalam genggaman.

Belajarlah, tekunilah, pahamilah  pengetahuan yang sudah disusun oleh para Ilmuwan terdahulu. Namun bagaimana menciptakan ilmu baru, Allahlah yang akan mengilhamkannya. Bertauhid, bertafakur, membuat ujicoba, sebuah rangkaian menemukan wawasan yang belum tergali oleh siapapun. Tauhid mendorong bertafakur. Tafakur alam mendorong lahirnya sains dan teknologi. Tafakur diri mendorong lahirnya ilmu kejiwaan dan kedokteran. Tafakur masyarakat mendorong lahirnya ilmu sosial. Bila kita belum mampu mengarah seperti itu, ada apa dengan bertauhidnya kita? Mengapa tidak menjadi seorang ilmuwan?

Mengapa manusia mudah bersedih dan tidak bahagia? Keinginannya banyak, kebutuhannya tak terkira. Salah satu terusik, terguncanglah jiwanya. Andai orientasinya satu hanya Allah. Apakah ada yang bisa mengusik satu orientasi terbesarnya? Andai hidup ini tidak memberikan kebahagiaan, telisiklah apa yang ada di hati. Buanglah selain Allah dalam hati kita. Maka tidak ada lagi yang bisa mengguncangkan jiwa. Ilmu bahagia tentang siapa yang bersemayam didalam hati, bukan apa yang telah dimiliki. Andai belum bahagia, ada yang salah dengan tauhid kita.

Kekayaan tak perlu dikejar dan diburu seperti mengejar harta karun. Kekayaan harus diciptakan. Kekayaan yang harus menghampiri kita. Ciptakan agar uang dan sumber daya yang masuk ke kantong kita sendiri. Apa yang membuat kekayaan bergerak ke arah kita? Pahami karakter kekayaan. Pahami kemana arah kekayaan bergerak. Cukup menciptakan  sumber yang membuat kekayaan bergerak ke arah kita. Hanya dengan cara ini, saat tidur pun kekayaan akan datang sendiri ke kantong kita.

Kemana arah gerak kekayaan? Bergerak pada mereka yang menciptakan solusi dan kemudahan hidup. Bergerak kepada mereka yang berkarakter. Bergerak kepada mereka yang memiliki kompetensi dan kapasitas diri. Bergerak pada mereka yang penuh antusias. Bagaimana menciptakan pribadi seperti itu? Bertauhidlah, seluruh kepribadian seperti itu terbentuk dari iman kepada Allah. Melayani, memberi, bersemangat memberikan manfaat kepada manusia hanya milik mereka yang bertauhid. Memberikan manfaat menciptakan pengaruh dan kharisma. Memberikan manfaat membuat orang mau membayar atas manfaat yang diciptakannya.

Kekayaan tidak bergerak kepada orang yang pintar. Kekayaan tidak bergerak kepada orang yang sudah memiliki kekayaan. Kekayaan bergerak ke arah mereka yang bisa menciptakan kemanfaatan sesuai zamanya. Yang bersemangat memberikan kemanfaatan seharusnya mereka yang beriman karena mengharapkan ridha Allah. Andai hingga hari ini belum kaya, apa yang salah dari tauhid kita?

Saat meninggal Abdurrahman bin Auf mewariskan uang sebesar 250 milyar kepada satu istrinya. Padahal istrinya ada empat. Belum harta kekayaan berupa aset tak bergerak. Memberikan hadiah kepada ahli Badar sebesar 1 milyar per orang, padahal berapa jumlah yang ikut Perang Badar? Padahal Abdurahman bin Auf adalah orang yang dijamin masuk surga. Rasulullah saw memberikan hadiah kepada pemuka Quraisy yang baru masuk Islam dengan ribuan binatang ternak. Berapa kekayaan Rasulullah saw? Bertauhid menciptakan kekayaan.

Dengan bertauhid, urusan akan dimudahkan, diberikan jalan keluar yang tak terduga, dibukakan keberkahan dari langit dan bumi. Andai belum merasakan hal tersebut, adakah yang salah dari bertauhidnya kita? Bertauhid yang benar akan menggenggam kehidupan.

Bisnis Bagi Sufi Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Para Ilmuwan Barat menjuluki Junaid Al Baghdadi sebag...

Bisnis Bagi Sufi

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Para Ilmuwan Barat menjuluki Junaid Al Baghdadi sebagai Sufi besar yang terakhir. Namun bagaimana dia menghidupkan dirinya? Berbisnis hingga mencapai omset tertentu pada hari tersebut lalu dia menutup tokonya.

Abdullah Ibnu Mubarak, pengarang kitab Zuhud seorang ulama besar, darimana hidupnya? Bisnisnya sendiri. Untuk apa? Menjaga harga diri dihadapan penguasa. Agar tetap kritis dan tidak menundukkan diri pada mereka yang menggenggam kekuasaan dan kekayaan.

Hamka pada buku serial Tasawufnya mendorong agar kaum muslimin berbisnis untuk menjaga harga diri tidak mengais dihadapan orang lain. Hamka menukil pembicaraan antara seorang Ratu Inggris dengan putrinya. Mengapa harus belajar menyulam, menjahit dan memasak? Padahal dia seorang putri raja? Dijawabnya bahwa gelombang hidup tak ada yang tahu. Bisa jadi hari ini tinggal di Istana, namun esok sudah tinggal di hutan karena kerajaanya sudah dirampas oleh pemberontak atau direbut raja lain.

Siapa yang menopang dana perang Sabil Jawa yang dipimpin oleh Pangeran Diponegoro? Dia seorang ulama pebisnis. Walau akhirnya dia syahid di perang Jawa tersebut.

Hasan Al Banna, Da'i terbesar abad ini, memberikan pesan khusus kepada para juru dakwah. Jadilah pebisnis setinggi apa pun level jabatan kita. Karena pergolakan hidup tak ada yang tahu.

Hermawan Kartajaya, Begawan Marketing, pernah terheran-heran dengan umat Islam. Nabinya, Rasulullah saw, seorang pebisnis, mengapa umatnya tidak bergelut dalam dunia bisnis? Dibawah 2% kaum Muslimin yang bergelut dalam bisnis.

Siapa mengurus makanan, minuman, sandang dan papan umat ini? Siapa yang menggengam urusan umat ini? Kaum musliminkah? Atau diserahkan kepada umat lain? Umat yang mandiri, selalu mengurusi dirinya sendiri. Tidak berbangga menjadi penonton saja!

Keyakinan, Visualisasi Nyata di Jiwa Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Hidup penuh pilihan. Apa yang dip...

Keyakinan, Visualisasi Nyata di Jiwa

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Hidup penuh pilihan. Apa yang dipilih tergantung dari keyakinan. Setiap orang menjalani hidup sesuai keyakinannya. Keyakinan selalu berbuah keberhasilan.

Sukses itu bukan soal pemilihan profesi. Yang dokter pasti sukses. Yang jadi pengumpul sampah pasti gagal. Harus menjadi direktur dulu baru sukses. Dan office boy pasti gagal. Tak selamanya hukum kehidupan selalu berbicara seperti itu. Hidup ini selalu banyak kemungkinan. Jangan berfikir linier saja. 

Sukses bukan soal pemilihan bidang kehidupan. Hanya yang bergerak di teknologi informasi yang sukses. Semua bidang kehidupan sama-sama memiliki peluang sukses yang sama besarnya. Berfikir sempit membuat peluang sukses menjadi sempit pula.

Sukses hanya butuh keyakinan. Fokus pada keyakinan. Terus berjuang di atas keyakinannya. Tekun pada keyakinan. Allah akan menguji keyakinan kita. Keyakinan yang benar atau sesaat saja?

Yang sering terjadi adalah kelabilan keyakinan. Kelabilan prasangka baiknya kepada Allah. Kelabilan langkah ketika akan memulai dan sedang dijalankan. Keyakinannya diguncang dengan kenyataan yang jauh dari keyakinannya. Ada jurang kenyataan hari ini dengan keyakinannya. Itulah ujian sebuah keyakinan.

Dikepung oleh 10.000 musuh di kota Madinah. Tetapi masih yakin bisa menaklukkan Romawi dan Persia. Dikejar penduduk Mekkah dan hampir di tangkap oleh Syurakah bin Malik tapi masih yakin bisa memberikan mahkota Kisra Persia ke Syurakah. Ditolak dakwahnya olehn seluruh kabilah yang berhaji ke Kabah tetapi masih berbicara kemenangan atas Romawi dan Persia. Itulah keyakinan Rasulullah saw.

Apakah semuanya terwujud? Ya, semuanya terwujud. Semua ini bukan karena Beliau seorang Nabi, namun seperti itulah hukum kehidupan. Sebuah kenyataan diawali dari keyakinan. Tanpa keyakinan takkan pernah ada kenyataan.

Ujian pertama adalah bisakah membangunkan keyakinan. Ujian kedua, bisakah terus merasakan kehadiran keyakinan di saat kenyataan belum sesuai keyakinannya? Ujian ketiga, Apakah keyakinan seolah-olah telah menjadi kenyataan? Keyakinan adalah visualisasi nyata dalam jiwa kita. Walau belum ada di dunia nyata.



Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (356) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (2) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (4) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (133) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)