basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Memiskinkan Diri Setelah Berkuasa Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Sedikit meminta. Sedikit menerima. S...

Memiskinkan Diri Setelah Berkuasa

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Sedikit meminta. Sedikit menerima. Sedikit menuntut hak. Sedikit meminta jatah. Itulah pribadi yang kaya dan berbahagia. Namun mengapa para petinggi negri, selalu meminta lebih dari jatah anggaran daerah dan negara?

Semakin berkuasa, semakin tak terkira keinginannya. Seolah anggaran daerah dan negara adalah haknya. Membuat beragam cara agar anggaran masuk ke kantongnya sendiri. Anggaran menjadi wajah kamuflase memakmurkan negri, namun uangnya mengalir ke kantongnya sendiri.

Mengapa hutang ribuan trilyunan tak bisa memakmurkan? Mengapa kekayaan alam tak bisa mensejahterakan? Padahal perut kita tidak sebesar perut binatang yang besar. Padahal tubuh kita berpostur kecil-kecil. Mengapa tak bisa mengenyangkan seluruh rakyat?

Rasulullah saw tidur di atas pelepah kurma. Sehari makan, sehari berpuasa. Fatimah hidup dalam kemiskinan. Pernah suatu hari, wajah Fatimah pucat lemah karena tak ada makanan. Saat ditanya mau makanan atau didoakan saja agar kenyang oleh Rasulullah saw, Fatimah memilih didoakan agar perutnya kenyang.

Terdengar bahwa Rasulullah saw mendapatkan kekayaan banyak. Mendapatkan tanah Fandak seluas kota. Namun Rasulullah saw tetap hidup dalam kesederhanaan. Saat Fatimah mengadukan kesulitannya, Rasulullah saw hanya mengajarkan dzikir-dzikir saja. Saat Rasulullah saw wafat, seluruh kekayaannya dimasukan ke Kas Negara, tak ada yang diwariskan.

Dalam kemiskinan, mengapa Rasulullah saw mampu memberi semua permintaan kebutuhan rakyatnya? Dalam kemiskinan, mengapa Rasulullah saw bisa memberikan ratusan unta kepada kaum muslimin yang baru masuk Islam. Sehingga para petinggi kabilah Arab berkata, "Masuklah Islam, Muhammad akan memberikan keinginan kita seolah-olah dia tidak pernah takut miskin." Dalam kemiskinan pribadi, bisa memberikan harta yang banyak kepada orang lain.

Harta kekayaan berdatangan dari segala penjuru. Umar Bin Khatab akan memberikan harta tersebut pada rakyatnya. Tiba-tiba seseorang berbicara, "Saya tidak mau menerima harta tersebut sebelum Umar mengambilnya." Orang tersebut melihat sang Umar berpakaian dengan tambalan yang cukup banyak. Lalu putranya Umar berkata, "Akulah yang menanggungnya." Setelah itu barulah mereka mau mengambil harta yang dibagikan Umar. Khalifah yang tak pernah memikirkan dirinya, karena sibuk memikirkan rakyatnya.

Adakah yang miskin setelah menjadi berkuasa? Adakah yang memilih miskin ketika berkuasa? Adakah yang hartanya habis setelah menggenggam kekuasaan tertinggi? Rasullulah saw, Khalifatur Rasyidin dan Umar Bin Abdul Aziz, itulah contohnya. Mereka  menggenggam anggaran negara, menggenggam kekayaan sumber daya daerah-daerah yang pernah dikuasai Romawi dan Persia, mereka hidup memilih dalam kemiskinan namun rakyatnya hidup dalam keberlimpahan kemakmuran.

Ketika penguasa berorientasi pada kekayaan dan keserakahan, maka rakyatnya yang akan dimiskinkan oleh sistem yang dirancangnya. Sistem dirancang untuk memiskinkan bukan mengembangkan dan membangun kekayaan rakyatnya.

Apakah ada calon pemimpin yang berkarakter Khalifatur Rasyidin dan Umar Bin Abdul Aziz? Pilihlah pemimpin yang lahir dari penempaan hidup yang mereka alami. Carilah pemimpin yang perjalanan hidupnya seperti yang mereka lakukan.

Mengapa di setiap zaman, pemimpin yang tak memperdulikan dirinya selalu berhasil membangun bangsanya?

Menikmati Hiruk-Pikuknya Medsos Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati)9 Bila tidak ada hiruk-pikuk bukanlah d...

Menikmati Hiruk-Pikuknya Medsos

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)9

Bila tidak ada hiruk-pikuk bukanlah dunia. Dunia memang ajang keramaian, pesta pora dan permainan.  Dunia ajang pergolakan, perdebatan, argumentasi hingga pertarungan.  Apakah diam dari semua hiruk-pikuk adalah kebenaran?

Apakah para Nabi dan Rasul berdiam dari hikuk-pikuk? Berdiam di gua, lereng dan rumah saja? Apakah para Sahabat terdiam dari hiruk-pikuk pergolakan dunia? Apakah para Ulama Salaf terdiam  di majlis ilmu saja? Menyeru adalah bersuara. Mengajak adalah bersuara dan berargumentasi. Minimal ada pergolakan batin di jiwanya.

Semua menghentakan kuda dan pelana, bergerak menapaki darat dan mengarungi samudera, menggoreskan pena, berbicara lantang hingga dihadapan penguasa yang zalim. Bila hidup hanya terdiam, untuk apa dilahirkan sebagai makhluk sempurna? Hiruk-pikuk mungkin hanya kebisingan. Suara siapa yang didengar, itulah persoalannya. Yang paling keras dan mendominasi, biasanya yang didengarkan dan mempengaruhi jiwa dan pemikiran.

Jiwa manusia pun penuh hiruk-pikuk. Pertarungan berbagai bisikan dan pemikiran. Pertarungan beragam was-was. Perselisihan kebenaran dan keburukan. Kebimbangan teru bermunculan. Keraguan selalu ada. Itulah jiwa manusia. Bagaimana dengan dunia nyata yang dihuni milyaran manusia?

Apakah para Walisongo terdiam  dari hiruk-pikuk? Mereka mendirikan Demak. Memilih Raden Fatah sebagai Sultan. Berstrategi secara kebudayaan, sosial, seni dan ekonomi. Semua yang fitrahnya bersih pasti akan turun ke gelanggang untuk menciptakan kemaslahatan walau resikonya penuh dengan hiruk-pikuk kebisingan yang membahana.

Hiruk-pikuk adalah ujian. Apakah tetap tentram di tengah kebisingan. Apakah tetap jernih di tengah teriakan. Apakah tetap berfikir sehat di tengah hasutan. Apakah tetap tegar di tengah suara hujatan dan penghinaan? Jiwa yang lemah akan segera meminggirkan dirinya. Tak peduli dengan alasan kesucian.

Hiruk-pikuk adalah ujian. Adakah rasa benci, dendam kesumat, dan kesal? Apakah ada sakit hati, marah, ingin membalasnya? Itulah makna sebuah hiruk-pikuk, tercipta dengan kebisingan yang pekat dan membahana, agar tahu kualitas kebeningan hati manusia.

Rasulullah saw memaafkan orang yang menghinanya setiap hari. Rasulullah saw memberikan harta kepada orang yang menarik baju lehernya dengan kasar. Memaafkan orang yang sudah membuat berita palsu tentang istrinya Siti Aisyah. Ali memaafkan orang yang meludahinya. Andai tidak ada hiruk-pikuk, kita tidak tahu tentang diri kita, berada diposisi manakah?

Hiruk-pikuk memang kejam. Menghancurkan karakter melalui ucapan, tulisan dan rekayasa peristiwa. Rasulullah saw pun mengalaminya, dengan tuduhan tukang sihir, ahli tenun hingga orang gila. Bila kita membalasnya dengan dorongan tercabiknya harga diri, tandanya masih ada egosentris. Namun bila alasannya agar kebenaran tidak direndahkan, itulah tindakan yang tepat. Sebelum bertindak timbanglah, ini soal diri atau pembelaan kebenaran?

Hiruk-pikuk pikuk ladang beragurmentasi, ladang berfikir mendalam, ladang mendapatkan sudut pandang, ladang mengkritisi dengan ilmu dan pemahaman. Jangan bergeser kepada kebencian, merendahkan dan dendam. Hiruk-pikuk itu ladang penempaan diri untuk tetap berakhlak mulia di tengah telinga dan hati yang mungkin sudah mulai memanas. Itulah jihad di tengah hiruk-pikuk yang keras.

Tegar Dengan Cita-cita Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Negri yang kehilangan prioritas. Sibuk dengan b...

Tegar Dengan Cita-cita

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Negri yang kehilangan prioritas. Sibuk dengan banyak hal yang tidak berkualitas. Fokus padahal yang tidak esensial. Menikmati permainan. Semua memenuhi ruang-ruang berita di negri ini. Wajar bila kita selalu tidak bisa membuat lompatan besar dalam membangun bangsa.

Muhammad Al Fatih, membuat lompatan sejarah karena mimpinya menaklukan Konstatinopel yang diberitakan oleh Rasulullah saw. Para Sahabat dan Tabiin membuat lompatan karena mimpinya menaklukan Romawi dan Persia. Semuanya membuat lompatan karena visi besarnya membangun peradaban rahmatan bagi semesta. Itu yang menciptakan lompatan sejarah.

Apa yang menyesakkan dada? Apa yang membuat kita resah? Itulah titik fokus kehidupan kita. Mimpi yang besar, membuat seluruh masalah menjadi kecil. Mimpi yang kecil, membuat masalah selalu menjadi besar. Membesarkan cita-cita akan menghantam  dan menatikan semua keresahan dan kesulitan dengan sendirinya. 

Mengapa orientasi hidup hanya Allah? Agar tak ada satu pun peristiwa dunia yang bisa menyusahkan hidup kita. Agar tak ada satu pun kejadian yang bisa meresahkan jiwa kita. Agar tak ada satu pun yang bisa menghambat laju hidup kita. Itulah pentingnya mimpi dan orientasi.

Mengapa para pahlawan mampu bertahan beban perjuangan yang berat? Bukan fisiknya yang kuat. Bukan tubuhnya yang kekar. Tetapi cita-citanya yang bisa melupakan dan menghancurkan seluruh sakitnya penderitaan dan kesulitan. Cita-cita menjadi penghibur dan pengobat segala perintang jalan.

Andai jiwa terlalu mudah bersedih. Andai jiwa terlalu mudah terpukul dengan keadaan, segera periksalah cita-cita dan orientasi hidup. Keduanya pasti terlalu rendah derajatnya. Keduanya terlalu hina untuk dijadikan target. Keduanya tak pantas untuk diprioritaskan.

Andai capaian hidup biasa saja. Segeralah memeriksa cita-citanya. Seberapa tinggi capaian hidup, tergantung dari tingginya cita-citanya. Capaian berbanding lurus dengan cita-cita.

Tanpa cita-cita, takkan ada kesibukan yang memberikan nilai kehidupan. Tanpa cita-cita, takkan bisa menciptakan energi kemauan. Tanpa cita-cita, hidup hanya tongkrongan obrolan semata.

Negri ini, negri tanpa cita-cita. Senang dengan obrolan di tongkrongan media sosial semata. Menyibukkan hal yang kecil. Mengabaikan hal esensial. Hanya mencari kepopuleran dari segala hal yang tidak berarti.

Menjadi Pemimpin atau Artis? Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Wajah rakyat, itulah wajah pemimpinnya. W...

Menjadi Pemimpin atau Artis?

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Wajah rakyat, itulah wajah pemimpinnya. Wajah pemimpin, itulah wajah rakyatnya. Darimana harus memulai? Bila melihat rukun wudhu, maka yang pertama dibersihkan adalah wajahnya, lalu tangannya. Maka perbaikan frontal dimulai dari perbaikan kepemimpinan, lalu aparatnya. Itulah perubahan besar sebuah masyarakat.

Kehancuran tatanan masyarakat dunia di Era Romawi dan Persia, dituntaskan dengan hadirnya pemimpin baru yaitu Rasulullah saw. Salah pengelolaan kekhalifahan Bani Ummayah dituntaskan dengan hadirnya Umar Bin Abdul Aziz. Konflik internal Ali-Aisyah-Muawiyah dituntaskan dengan hadirnya Hasan Bin Ali. Langkah terbaik dan tercepat sebuah perbaikan adalah pergantian kepemimpinan.

Hayam Wuruk hadir untuk menuntaskan kelemahan Majapahit di era sebelumnya. Raden Fatah lahir setelah perang Paregreg menghancurkan Majapahit pasca kematian Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada. Pemimpin yang lemah akan melahirkan pemimpin yang kuat di periode berikutnya.

Pemimpin yang kuat bekerja dalam diam. Tak perlu tegar pesona. Abu Bakar, Umar Bin Khatab, Utsman bin Affan mampu menuntas semua persoalan di belahan dunia dengan adil dan bijaksana hanya dari kota Madinah. Umar Bin Khatab membangun sistem pemerintahan, administrasi, birokrasi dan pemilihan kepala daerah yang sangat ketat. Umar Bin Khatab fokus membangun kebijakan, sistem, pengendalian dan manusianya. Itulah fokus kepemimpinan. Bukan membanggakan pembangunan untuk sebuah popularitas.

Allah sudah menghadiri presiden BJ Habibie untuk negri ini. Hanya dalam waktu 2 tahun, dia bisa membangun dasar pemerintah paling demokratis, menuntaskan krisi ekonomi yang memporakporanda negri. Allah sudah menghadiri Gus Dur, agar anak negri berbaur tanpa sekatan suku dan etnis. Begitulah tugas pemimpin, membangun jiwa bangsa, membangun jiwa anak negrilah yang diutamakan. Jangan sampai muncul pemimpin yang secara fisik terlihat luar biasa, tetapi menghancurkan jiwa anak bangsa dan pondasinya. Inilah kepemimpinan yang rapuh.

Umar bin Khatab bergerak dalam keheningan dan kegelapan malam. Seluruh penduduk tak ada yang mengetahui perjalanan Umar bin Khatab dari rumah ke rumah rakyatnya. Pagi harinya, persoalan mereka sudah dituntaskan oleh Umar Bin Khatab. Umar bergerak tanpa ekspose, pemberitaan yang massif, yang penting solusi selalu hadir cepat dan tepat. Itulah yang ditunggu oleh masyarakat. Mungkin kisah Umar akan tetap menjadi rahasia, seandainya para sahabatnya tidak menceritakan pasca kematiannya. 

Pemimpin selalu menyembunyikan kiprahnya, namun jelas solusinya. Pemimpin membuat keputusan dan kebijakan dari ruang-ruang kesunyian, keheningan dan ketentraman jiwa, hati dan pemikiran, namun menghadirkan kemanfaatan luar biasa bagi rakyatnya. Bila pemimpin hadir dalam riuh-rendah massa, hadir dalam gemuruh tepuk-tangan, gantilah menjadi artis jangan menjadi pemimpin.

Imam Syiah yang Mencintai dan Menghormati Seluruh Sahabat  Rasulullah saw Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Ha...

Imam Syiah yang Mencintai dan Menghormati Seluruh Sahabat  Rasulullah saw

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Membaca kitab Siyar Alam An-Nubala', karangan Imam Adz-Dzahabi, membaca biografi seluruh perjalanan Sahabat ra, Tabiin, At Tabiin dan Ulama Salaf. Membaca biografi mereka seakan mereka hadir sedanf beramal, berjihad, menuntut ilmu dan beribadah dihadapan kita. Itulah kekuatan sebuah biografi.

Imam Abu Hanifah pernah berkata membaca biografi orang sholeh lebih utama daripada membelajari ilmu yang hanya bermain di ranah akal dan pemikiran saja. Mungkin itu pula yang menyebabkan para ulama mengabadikan perjalanan manusia mulia. Mendidik dengan menghadirkan sosok bukan ilmu semata.

Abu Ja'far Muhammad bin Ali bin Husein bin Ali bin Abi Thalib atau dikenal juga sebagai Abu Ja'far Al Baqir. Diberi gelar Al Baqir berarti membedah ilmu hingga mengetahui sumbernya dan rahasianya. Kaum Syiah Al Imamiah menganggapnya sebagai salah satu Imam dua belas yang maksum dan mengetahui persoalan agama. Bagaimana pendapat beliau tentang para Sahabat Rasulullah saw?

Sebuah pepatah mengatakan, "Hanya orang terhormatlah yang mengetahui keutamaan orang yang mulia." Begitulah gambar singkat sosoknya. Abu Ja'far berkata, "Tempatkanlah Abu Bakar dan Umar itu sebagai pemimpin kaum muslimin dan jauhkanlah pemikiran untuk memusuhi keduanya, karena mereka berdua adalah pemimpin yang mendapatkan petunjuk."

Suatu hari seorang pengikut Syiah Rafidhah menemui Abu Ja'far yang sedang sakit, dihadapan pengikut Syiah, beliau berdoa, "Ya Allah ya Tuhanku, sesungguhnya aku rela dan cinta kepada Abu Bakar dan Umar, seandainya di dalam diriku ada ucapan selain itu, maka jauhkanlah syafaat Nabi Muhammad dari diriku pada hari kiamat."

Suatu hari sesorang bertanya tentang menghiasi pedang, Abu Ja'far membolehkan karena Abu Bakar As Shidiq pun menghiasi pedangnya. Orang tersebut bertanya dengan keheranan, "Anda mengucapkan Ash Shidiq pada Abu Bakar?"

Abu Ja'far pun berkata, "Ya, Aku mengucapkan Ash Shiddiq. Barangsiapa yang tidak mau mengucapkan Ash Shiddiq, maka Allah tidak akan membenarkan perkataannya di dunia dan akhirat."

Begitulah pemahaman satu Imam Dua Belas yang dihormati oleh kaum Syiah terhadap para Sahabat Rasulullah saw. Bagaimana sekarang, bila tidak menghormati para Sahabat Rasulullah saw?

Budaya Daerah Bila ke luar kota, ada dua tempat yang dicoba untuk dikunjungi. Yaitu, kuliner dan Museum. Dari kuliner mencari in...



Budaya Daerah

Bila ke luar kota, ada dua tempat yang dicoba untuk dikunjungi. Yaitu, kuliner dan Museum. Dari kuliner mencari inspirasi produk. Dari Museum belajar sejarah dan budaya.

Tadi siang ke kabupaten Tenggarong, mengunjungi Museum Kutai Kertanegara.  Lalu ke  Desa Taman Budaya Dayak Paman.

Di Museum ku belajar tentang bagaimana masuknya beragam budaya ke Kalimantan. Dari pengaruh Budha, Jawa hingga Islam. Semua itu terlihat dari nama dan gelar para rajanya.

Ada keunikan yang kulihat. Hindu, Budha dan Islam masuk ke Nusantara tanpa menghabisi dan memperbudak penduduk asli. Namun mengapa Barat masuk ke sebuah negri dengan semangat memperbudak dan menghabisi penduduk asli ? 

Hubungan budaya Kalimantan Timur dengan Jawa terlihat dari gamelan dan pertunjukan Wayang yang masuk ke kesultanan Kutai,  juga senjata keris. Mengapa keris yang pendek menjadi senjata keagungan para sultan baik di Kalimantan dan Jawa ? Dimana letak kehebatan keris dibandingkan tombak dan pedang ? 

Saat ke Taman Budaya Dayak, terlihat sebuah perbedaan menyolok antara budaya yang mendapat pengaruh Islam dan tidak. Itu terlihat dengan membandingkan budaya di Kutai dengan Dayak.

Menjelajah beragam daerah, dengan mencatat beragam budaya bila diseriusi bisa berbuah karya seperti Ibnu Khaldun dan Ibnu Batutah. Mungkinkah ? 

Nasrulloh Baksolahar 

Belajar Keluarbiasaan dari Para Ulama Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Membaca buku 1.000 mukjizat Rasu...

Belajar Keluarbiasaan dari Para Ulama

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Membaca buku 1.000 mukjizat Rasulullah saw. Membaca buku karamah para Wali. Membaca beragam keajaiban dalam kehidupan ini. Dari mana sumber keluarbiasaan itu? Keluarbiasaan itu tak bisa dipelajari. Tak bisa diturunkan dan ditularkan, karena tergantung dari energi jiwa setiap manusia. Keluarbiasaan itu berasal dari interaksi hati, jiwa, pemikiran dengan Allah. Itulah kuncinya dari keluarbiasaan hidup.

Apakah nabi Ibrahim menduga api menjadi dingin? Apakah nabi Musa menduga laut akan terbelah? Apakah nabi Yunus menduga akan diselamatkan melalui ikan paus? Apakah Rasulullah saw menduga akan diberikan Al-Quran sebagai mukjizat terbesar dan terjaga di sepanjang masa? Para nabi tak ada yang tahu. Mereka hanya menyusuri jalan kebenaran, menyeru kepada Allah, mengikatkan hidupnya pada Allah dan menguatkan hidupnya pada Allah.

Membaca karamah para ulama. Sekali membaca langsung ingat seluruhnya. Imam Ahmad hafal 1.000.000 hadist. Imam Bukhari hafal 300.000 hadist dengan runutan perawinya dan kisah hidup para perawinya. Imam Syafii mampu membangun pondasi ilmu Ushul Fiqh yang menjadi acuan dalam menggali hukum syariah sesuai dengan realita dan zamannya. Dariman seluruh kekuatan itu? Bacalah biografinya, akan tahu bagaimana kekuatan hubungannya dengan Allah.

Bagaimana perjuangan rakyat Indonesia tetap hidup? Bagaimana bambu runcing bisa mengalahkan kekuatan sekutu? Bagaimana perang Jawa bisa menghancurkan VOC Belanda? Kekuatan apa yang ada didalamnya? Mari mengupas perjalanan Syekh Yusuf yang mengajarkan ilmu Tasawuf. Mari mengupas guru Pangeran Diponegoro yang mengajarkan Tasawuf. Mereka mulai membangkitkan kekuatannya melalui keyakinan pada Allah.

Imam Nawawi Al Bantani Jawai diusir dan dilarang mengajarkan ilmunya oleh Belanda di Nusantara. Akhirnya beliau bermukim di Mekkah. Mengajarkan para jamaah haji dan pemuda dari Indonesia untuk berjuang apa pun kondisinya. Begitu juga dengan Kiyai Al Khatib Al Minangkabaui. Mereka mengajarkan keyakinan pada Allah sebagai narasi perjuangan kemerdekaan.

Menurut Hamka, dalam bukunya Perkembangan dan Pemurnian Tasawuf, Jiwa yang diliputi interaksi dengan Allah menjadi tempat pulang orang yang telah payah berjalan. Menjadi tempat lari orang yang telah terdesak. Menjadi penguat pribadi yang lemah. Menjadi tempat berpijak yang teguh bagi orang yang kehilangan tempat berpijak. Seketika bangsa Indonesia terjajah 350 tahun, rakyat Indonesia kembali untuk kemurnian interaksinya dengan Allah.

Jika keduniaan sudah diborong semua oleh pihak musuh, maka umat mencari kebahagiaan di dalam perasaannya sendiri, dalam membina kebahagiaan jiwa sendiri. Tetapi apabila pemimpin bangsa Indonesia seperti Imam Bonjol, Cik Di Tiro, Diponegoro dan lain-lain hendak melawan kekuatan penjajah yang besar, maka dengan keyakinan pada Allahlah mereka memperkuat jiwanya. Keluarbiasaan selalu hadir dari keyakinan yang kuat pada Allah.

Dengan keyakinan pada Allah, Allah akan mengajari manusia dengan qalam-Nya, mengajari manusia apa yang manusia tidak diketahuinya. Jiwa besar terlahir dari mendekati Allah, memperoleh serpihan Nur Hidayah dari Allah. Jiwanya tak terkait oleh zaman dan tidak terkukung oleh tempat. Baginya terbuka rahasia dan hijab seluruh alam, berkah anugerah dan ijin Allah. Itulah energi terbesar dalam hidup ini. Itulah inti kehidupan ini; yaitu meyakini Allah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (304) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)