basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Bila Ketaatan Tak Menjamin Surga, Untuk Apa? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Untuk apa ketaatan, bila...

Bila Ketaatan Tak Menjamin Surga, Untuk Apa?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Untuk apa ketaatan, bila dengannya tak bisa mengganti dan menyamai semua nikmat Allah ? Untuk apa ketaatan, bila dengannya tak menjamin meraih surga Allah ?

Ya....Ketaatan dan ibadah hanya untuk membuktikan syukur pada Allah. Ketaatan itu ujian, adakah iman di jiwa ? Ketaatan adalah ujian cinta. Siapakah yang dicintai ?

Dalam ketaatan, ada kesempatan untuk mengemis rahmat Allah. Seperti nabi Yunus yang dzikirnya, di perut ikan paus, di dasar lautan, lalu menembus langit. Lalu para malaikat bertanya-tanya,"Siapa yang berzikir di tempat yang asing ?"

Saat Allah menjawab bahwa dia adalah nabi Yunus. Maka para Malaikat memohon pada Allah agar dilimpahkan rahmat pada Yunus, karena di saat lapang dia sangat ketaatan pada Allah.

Bukti ketaatan, lihatlah saat waktu luang. Lihatlah saat semua kekuasaan direngkuh. Lihatlah saat kekayaan dalam genggaman. Siapa yang engkau layani ? Hawa nafsukah ? Diri mu kah ? Ambisi mu kah ?

Dengan ketaatan, ada momentum mengetuk pintu pintu rahmat Allah yang sebelumnya tertutup karena kelalaian dan kemaksiatan.

Dengan ketaatan, semoga para Malaikat punya alasan untuk memohon ampun dan rahmat pada Allah untuk kita.

Berfikir Terbaliklah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Dunia itu unik. Dikejar, dia lari. Diburu, malah...

Berfikir Terbaliklah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Dunia itu unik. Dikejar, dia lari. Diburu, malah menjauh. Dicintai, bikin menderita. Logika dunia itu berfikir terbalik. Berinteraksi dengan dunia memiliki pola berbanding terbalik.

Untuk itu mungkin pula, para inovator lahir dari mereka yang berfikir diluar kotak.

Kisah Abdurahman bin Auf ingin rugi dan miskin. Dia beli semua kurma busuk agar tak bisa dijual. Namun, justru kurma busuk itu ternyata obat seorang raja  sehingga raja rela membelinya dengan harga berlipat lipat.

Disaat krisis ekonomi, Utsman bin Affan memberikan gratis semua barang dagangannya ke penduduk Madinah. Namun yang terjadi, Allah menggantinya dengan keuntungan yang lebih besar.

Umar bin Abdul Aziz menyerah semua harta miliknya dan juga keluarga bani Ummayah ke Baitul Mall. Efeknya, negara sejahtera hingga dirasakan oleh kambing, serigala dan harimau.

Itulah dunia memang unik. Berfikir terbalik.

Ekspansifnya Gerakan Muslimin Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ruang lingkup perjuangan Rasulullah saw...

Ekspansifnya Gerakan Muslimin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ruang lingkup perjuangan Rasulullah saw tidak pernah berhenti pada satu titik, namun terus mengalami evolusi secara wilayah dan medan perjuangannya.

Secara
 wilayah, berawal dari dakwah di Mekkah, Madinah hingga ke seluruh Hijaz, hingga ke Syam.

Metode dakwahnya dari sembunyi sembunyi hingga terang terangan. Dari hanya kabilah Quraisy hingga keseluruh kabilah.

Dari sendiri, berkelompok hingga berkembang menjadi sebuah negara hingga Kekhalifahan. 

Dakwah Rasulullah saw tidak ada yang stagnan apalagi berhenti dan vakum. 

Begitu pula tentang obsesinya. Saat menawarkan dakwah, tidak hanya bicara tentang kebahagiaan surga tetapi juga kekuasaan.

Dimana saat berdakwah ke kabilah kabilah, diserukan bahwa dakwah Islam akan menyebar dari bangsa Arab dan non Arab. Juga, memegang kendali kekuasaan Arab dan non Arab.

Maka disaat kaum muslimin masih terhimpit dan terjepit, namun pembicaraan Rasulullah saw sudah menembus mimpi tentang Persia, Romawi dan Konstantinopel.

Saat kaum muslimin berada di daerah tandus, pembicaraan Rasulullah saw sudah menembus satuan pasukan muslim yang menembus lautan.

Kaum Muslimin bukan umat yang menikmati apa yang ada saja. Bukan hanya puas dengan apa yang ada. Tetapi memiliki karakter ekspansif bagi kebaikan manusia.

Prestasi, Untuk Akhiratkah? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Suatu hari, nabi Dawud mendatangi seorang...

Prestasi, Untuk Akhiratkah?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Suatu hari, nabi Dawud mendatangi seorang Rahib di sebuah goa. Di depan sang Rahib terdapat kuburan. Setiap hari sang Rahib dzikrulmaut di goa tersebut.

Nabi Dawud berkata," Kuburan siapa ini ?" Sang Rahib menunjukan sebuah lempengan tembaga di dinding goa. Dawud pun mendatangi lempengan tersebut. Apakah isi tulisannya? 

Laki-laki ini seorang raja yang berumur seribu tahun. Telah membangun seribu kota. Menaklukan seribu kelompok pasukan musuh. Juga menikahi seribu wanita. Lalu sekarang terbujur bangkai menjadi tulang belulang saja.

Bukankah laki laki tersebut sudah memiliki seluruh prestasi dunia ?  

Kelak, prestasi dunia hanya tinggal cerita. Bisa jadi  hanya tinggal tulisan. Mungkin juga hilang ditelan zaman. 

Andai prestasi dunia tak seiring dengan prestasi akhirat, apa yang tersisa ?  Apakah kehebatan dunia yang penuh kebanggaan kesombongan bisa menyelamatkan ?

Prestasi akhirat kadang tercermin dari prestasi dunia. Namun kadang prestasi akhirat tidak membutuhkan prestasi dunia.

PENDUDUK PERTAMA PALESTINA Buku : Ensiklopedi Palestina Bergambar Karya: Dr. Thariq As-Suwaidan Tak seorang pun tahu pasti kapan...

PENDUDUK PERTAMA PALESTINA

Buku : Ensiklopedi Palestina Bergambar
Karya: Dr. Thariq As-Suwaidan


Tak seorang pun tahu pasti kapankah penduduk pertama di tanah Palestina. Pun tidak ditemukan adanya petunjuk ataupun bukti yang menentukan waktu tertentu, meski diperkirakan sejarah penduduk pertama Palestina sudah ada sejak lebih dari seratus abad silam. Peninggalan-peninggalan yang ditemukan baru-baru ini berasal dari abad ke-XIV sebelum Masehi milik sejumlah kabilah bernama Nathufi, nisbat kepada lembah Nathuf yang terletak di barat Quds. Mereka memiliki jejak-jejak peninggalan yang menunjukkan keberadaan mereka. Hanya saja tidak ada yang tahu siapakah mereka ini atau dari manakah mereka datang. Hanya saja jejak-jejak mereka merupakan jejak-jejak pertama yang mengisyaratkan pendudukan pertama di tanah Palestina. Juga menunjukkan bahwa mereka adalah orang-orang pertama yang meletakkan batu pertama perkembangan manusia baik secara materi maupun pemikiran, dan mereka adalah peradaban pertama yang menekuni pertanian.

Di abad 80 sebelum Masehi, peninggalan-peninggalan sejarah pertama menunjukkan keberadaan bangunan-bangunan peradaban yang saat ini disebut Aria. Karena itulah sejumlah peneliti menganggap peradaban ini sebagai kota paling kuno di dunia. Pe ninggalan-peninggalan yang ada tidak menunjukkan kota ini sebagai sebuah kota secara utuh, tapi hanya mengisyaratkan awal-awal pendudukan manusia di bidang rumah dan bangunan, karena sebelum itu manusia hidup nomaden; berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mencari tanah subur dan air. Hanya saja kehidupan dalam arti kependudukan sudah dimulai sejak dulu kala, dan peninggalan-peninggalan sejarah pertama kependudukan manusia ditemukan di Aria, seperti yang telah disinggung sebelumnya. Namun lagi-lagi tidak diketahui siapakah yang menghuni rumah-rumah dan bangunan-bangunan ini, atau asal mula penduduknya dan dari mana mereka berasal.

1.  Kaum Kan'an

Peninggalan-peninggalan sejarah pertama yang diketahui di Palestina adalah milik sekelompok kaum bernama Kan'an, dan sekelompok kaum lain bernama Amori. Kedua suku bangsa ini adalah kabilah kabilah yang bermigrasi dari belahan utara semenanjung Arab, dan menetap di negeri-negeri Syam, tepatnya di Palestina. Ini valid dan jelas dalam sejarah Palestina, dan disepakati seluruh ahli sejarah timur maupun barat. Dengan demikian, sejarah pertama kota berasal dari penduduk pertama Palestina. Mereka berasal dari Arab Kan'an dan Amori. Yahudi sama sekali tidak ada dalam sejarah ini. Sebutan pertama Yahudi baru ada jauh beberapa abad setelahnya, seperti yang akan disampaikan dalam penjelasan rangkaian sejarah berikutnya.

2. Kaum Yebus

Banyak kabilah-kabilah Arab yang bermigrasi dari semenanjung Arab ke kawasan utara. Kabilah-kabilah ini menyebar ke berbagai negeri Syam dan kawasan pendatang Irak. Sebagian di antara mereka pindah negeri-negeri Mesir, di antaranya orang-orang Kan'an. Mereka sebelumnya menempati kawasan - kawasan tanah datar Palestina. Di antaranya juga orang-orang Yebus. Mereka ini menetap di kawasan Quds sebelum kota ini dibangun. Sejumlah kaum lainnya terpecah dan menempati kawasan-kawasan pegunungan. Mereka ini disebut Fenesia dan Amori. Seperti itulah tanah Palestina terbagi di antara kabilah-kabilah tersebut. Buku buku sejarah menyebut nama kabilah-kabilah ini sesuai pembagian wilayah penempatan negeri-negeri Palestina berdasarkan peninggalan dan bukti-bukti sejarah.

Karena itulah, tanah Palestina disebut para ilmuan peninggalan sejarah sebagai tanah Kan'an dinisbatkan kepada orang-orang Kan'an. Nama ini secara jelas disebutkan dalam kitab-kitab samawi, di antara kitab Taurat dan Injil. Yahudi sama sekali tidak disebut dalam buku-buku sejarah ataupun kitab-kitab samawi dalam rentang waktu ini. Penduduk pertama Palestina adalah kabilah-kabilah yang bermigrasi dari semenanjung Arab.

Keegoan dan Kepahaman Ilmu Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Abu Bakar As Syibli diangkat sebagai guber...

Keegoan dan Kepahaman Ilmu

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Abu Bakar As Syibli diangkat sebagai gubernur di era Abbasiyah. Diberi mahkota oleh khalifah. Saat pulang, dia bersin, tak sengaja ludahnya disapukan ke mahkota.

Khalifah mengetahuinya, dimarahi dan dicopotlah mahkota dari kepala As Syibli. As-Syibli tertegun sejenak. Dia tersadar segera berguru ke al-Junaid.

Berapa sering mahkota hati, akal dan jiwa dijadikan "sapu tangan"? Itu mahkota dari Allah. Bagaimana murka Allah padanya?

Diperintahkan As-Syibli menjadi pengemis setahun. Tak seorang pun yang mau memberinya sesuatu. Bila hina dihadapan manusia, dihadapan Allah?

As Syibli dihancurkan keegoannya, kesombongannya, kebanggaannya, setelah itu barulah Junaid Al-Baghdadi mengajarkan ilmu dan hikmah

Seseorang datang ke Abu Hanifah, dia ingin belajar. Diperintahkan orang tersebut menyendiri di rumah selama beberapa lama. Bermuhasabah dan bertaubat.

Lalu, Abu Hanifah memerintahkannya duduk dihadapan para ulama, cukup mendengarkan saja dan melayani mereka. Jangan bertanya dan berdebat

Kata Abu Hanifah, itulah cara memahami ilmu super cepat namun bisa melampaui ilmu para ulama yang menyampaikannya.

Imam Al-Ghazali, mencapai lompatan ilmu luar biasa setelah menanggalkan kebanggaan jabatan guru besar dan rektor universitas Nizhamiyah di era Saljuk.

Al-Ghazali beruzlah dan berkhalwat di Baitul Maqdis, lalu ke daerah Afghanistan. Di sini pula dia memperdalam hadist Al-Bukhari

Ada yang berkisah, imam Al-Ghazali memunguti sampah di halaman dañ membersihkan kamar mandi masjid. Disinilah ilmu laduni didapatkan

Kepahaman ilmu dan hikmah mendatangi mereka yang telah menghancurkan keegoan, kesombongan dan kebanggaan atas dirinya

Akhir Hidup Vladimir Lenin Pada 21 Januari 1924, tepat hari ini 95 tahun lalu, Vladimir Ilyich Ulyanov yang berada di rumahnya d...

Akhir Hidup Vladimir Lenin


Pada 21 Januari 1924, tepat hari ini 95 tahun lalu, Vladimir Ilyich Ulyanov yang berada di rumahnya di Gorki, sebuah desa berjarak dua puluh mil dari Moskwa, tiba-tiba tidak sadarkan diri, sebelum akhirnya meninggal tepat satu jam sebelum pukul tujuh malam.

Lenin memang sudah menderita sakit parah terhitung sejak pertengahan akhir tahun 1921. Berbagai penyakit, dari hiperakusis, insomnia, hingga nyeri di kepala, muncul secara berkala dan begitu menyiksanya. Politbiro pun mendesak agar Lenin meninggalkan Moskwa dan menjalani penyembuhan di Gorki. Di sana, Lenin dirawat oleh Nadezhda Krupskaya, pasangannya, dan saudara perempuannya, Anna Ulyanova, selama kurang lebih satu bulan.

Namun, keadaan Lenin tidak kunjung membaik dan ia pun kian frustrasi. Kepada Krupskaya dan Stalin, Lenin sempat meminta kalium sianida untuk bunuh diri. Tentu saja permintaan itu ditolak. Akhirnya, sebanyak 26 dokter pun didatangkan untuk mengobati penyakitnya. Beberapa di antaranya berasal dari luar negeri dengan upah yang sangat tinggi.

Setelah melakukan diagnosis selama beberapa pekan, beberapa dokter kepala menduga bahwa penyakit yang diderita Lenin disebabkan oleh oksidasi logam peluru-peluru yang bersarang di tubuhnya sejak upaya pembunuhan pada 1918 yang dilakukan Fania Kaplan, salah seorang anggota Partai Revolusioner Sosialis. Kemudian diputuskan bahwa butir-butir peluru itu harus diangkat lewat operasi yang dilakukan pada April 1922.

Namun demikian, tak banyak perubahan berarti dari kesehatan Lenin usai operasi. Gejala-gejala yang ia derita masih berlanjut dan para dokter tidak tahu secara pasti apa penyebabnya. Diagnosis kembali dilakukan dan beberapa dokter mengatakan, akibat peluru yang bersarang di tubuh sekitar empat tahun lamanya itu, Lenin mengidap neurastenia (lemah saraf) atau arteriosklerosis serebral.

Lenin mengalami stroke pertamanya pada Mei 1922. Ia tak dapat berbicara dan sebagian tubuh di sisi kanannya lumpuh. Memasuki bulan Juli, stroke itu berlangsung pulih. Secara perlahan, Lenin kembali belajar berbicara, berupaya melatih mobilitas pergerakannya, termasuk mencoba kembali cara menulis. Dan pada Oktober, ia pun dapat kembali ke Moskwa, fokus ke tugas-tugasnya, bahkan sempat menyampaikan tiga pidato panjang pada November.

Namun, pulihnya kesehatan Lenin itu hanya berlangsung beberapa bulan. Pada Desember, ia mengalami stroke kedua dan karenanya harus kembali dibawa pulang ke Gorki dan dirawat di sana. Kondisinya semakin parah sejak stroke ketiga menyerangnya pada Maret 1923, yang berujung kematian.

Jenazah Lenin dimasukkan ke dalam peti merah lalu diangkut dengan kereta api menuju Moskwa, untuk kemudian dibawa ke Gedung Serikat Buruh. Sekitar satu juta pelayat rela berdatangan dan mengantre di tengah cuaca dingin untuk melihat jasadnya. Sebab itu pula, upacara pemakaman Lenin baru diadakan pada hari berikutnya.

Di tengah Lapangan Merah, jenazahnya dimasukkan ke dalam sebuah mausoleum yang dibangun khusus untuknya. Pada Juli 1929, Politbiro sepakat untuk mengganti bangunan mausoleum yang bersifat sementara dengan bangunan granit permanen. Cara pemakaman demikian sejatinya sempat ditentang oleh Krupskaya, sebelum ia kemudian menyadari: hanya dengan diawetkanlah jasad Lenin dapat terus dilihat oleh siapa pun.

Perselisihan dengan Stalin dan Dibunuhnya Trotsky
Di periode menjelang kematiannya, Lenin terus memperlihatkan betapa besar energinya untuk Bolshevik. Bahkan karenanya ia sempat pula beberapa kali berselisih paham dengan Joseph Stalin.

Kisah ini dimulai pada minggu-minggu akhir 1922 dan minggu pertama 1923, ketika Lenin menulis dokumen yang kelak dinamakan “Wasiat Lenin". Dokumen ini berisi serangkaian surat yang terbagi menjadi tiga gagasan Lenin mengenai perubahan dalam struktur badan-badan pemerintahan Soviet. Ada satu hal yang menarik di dalamnya: pembahasan mengenai sifat-sifat para kamerad, Leon Trotsky dan Stalin.

Mengenai Stalin, Lenin mengusulkan agar ia dicopot dari jabatan sebagai Sekretaris Jenderal Komite Pusat Partai Komunis Rusia. Menurut Lenin, Stalin dianggap tidak cocok untuk jabatan tersebut dan untuk menggantikannya, ia pun menyodorkan nama Trotsky. Namun, Lenin turut mengkritik kepercayaan diri Trotsky yang dianggapnya kerap berlebihan dan bagaimana Trotsky terlalu sering memperhatikan urusan-urusan administrasi.

Stalin sebetulnya tahu bagaimana ketidakcocokan pandangan antara dirinya dengan Lenin. Pada pertengahan 1922, misalnya, ketika Lenin bersikeras agar negara terus mempertahankan monopolinya atas perdagangan internasional, Stalin memimpin sejumlah Bolshevik lain untuk mencoba melawan kebijakan tersebut, meski gagal.

Namun, perselisihan pribadi antar-keduanya pertama kali terjadi ketika Stalin berteriak-teriak kepada Krupskaya saat mereka sedang bertelepon. Kejadian ini membuat Lenin sangat murka hingga mengirimkan surat langsung kepada Stalin yang isinya singkat belaka, dengan intinya: “Jika Bung tidak meminta maaf atas kejadian tersebut, maka relasi di antara kita akan terpecah."

Atas berbagai hal yang terjadi, Stalin tetap berusaha menjaga citranya sebagai sosok yang paling dekat dengan Lenin. Hal ini dilakukannya agar publik tetap menganggap ia adalah orang yang tepat untuk menggantikan posisi Lenin.

Sejak Desember 1922, Politbiro bahkan menunjuknya untuk mengatur siapa yang dapat bertemu dengan Lenin. Namun, ia juga memanfaatkan ketidakhadiran Lenin dengan memberikan jabatan-jabatan penting kepada para pendukungnya. Hal tersebut dapat ditafsirkan sebagai upaya Stalin untuk mengonsolidasikan kekuatan politik.

Perpecahan antara Lenin dan Stalin kian meruncing sejak “Skandal Georgia". Hal ini bermula ketika Stalin mengusulkan agar Georgia dan negara-negara tetangganya (seperti Azerbaijan dan Armenia) digabung dengan negara Rusia yang kelak dinamakan "Republik Sosialis Federasi Soviet Transkaukasia". Usulan ini menuai banyak protes, termasuk dari Lenin, yang menganggapnya sebagai bentuk “chauvinisme Rusia Raya". Stalin balik menuduh Lenin dengan menyebut telah melakukan praktik "liberalisme nasional".

Lenin sejatinya menginginkan agar negara-negara tersebut bergabung dengan Rusia, tapi sebagai wilayah setengah merdeka di dalam sebuah persatuan yang lebih besar, dengan nama "Uni Republik Sosialis Soviet" (USSR). Pembentukan USSR diratifikasi pada Desember 1922; meskipun secara resmi bersistem federal, seluruh keputusan besar diambil oleh Politbiro di Moskwa.

Konflik lain antara Lenin dan Stalin terjadi dengan keberadaan Trotsky.

Lenin secara personal telah menunjuk Trotsky untuk menjabat sebagai Sekjen Komite Pusat Partai Komunis. Bagi Stalin, hal ini dianggap sebagai rintangan utama untuk mendominasi partai. Stalin pun menghimpun dukungan melalui Komite Pusat, dan secara bertahap barisan Oposisi Kiri dihapuskan dari jabatan berpengaruh mereka.

Adapun Trotsky dalam hal ini mendapat dukungan dari Lev Borisovich Kamenev dan Grigory Zinoviev--dua tokoh yang termasuk ke dalam tujuh pendiri Politbiro bersama Lenin, Stalin, Trotsky, juga Sokolnikov dan Bubnov. Sebelumnya, pada musim gugur 1924, Stalin telah mencopot seluruh pendukung Kamenev dan Zinoviev dari jabatan-jabatan penting.

Dua tahun setelah Lenin meninggal, musim gugur 1926, Kamenev dan Zinoviev bergabung dengan para pengikut Trotsky untuk membentuk Oposisi Bersatu melawan Stalin. Mereka juga bersepakat untuk menghentikan kegiatan faksional di bawah ancaman pengusiran, lalu secara terbuka menarik pandangan di bawah komando Stalin.

Hal ini dibalas Stalin dengan ancaman pengunduran diri pada Desember 1926 dan Desember 1927, setelah sebelumnya ia mengeluarkan Zinoviev dan Trotsky dari Komite Pusat pada Oktober 1927. Trotsky kemudian diasingkan ke Kazakhstan, sebelum dideportasi dari negara tersebut pada 1929.

11 tahun sejak itu, pada satu sore tertanggal 21 Agustus 1940, Trotsky dibunuh di sebuah negara yang berjarak 10,241 kilometer dari Rusia: Meksiko. Pelakunya: Frank Jacson alias Ramon Mercader, seorang agen Gosudarstvennoye Politicheskoye Upravlenie (GPU), unit intelijen Soviet di era Stalin.

Untuk urusan menghabisi musuh politik, Stalin sebetulnya pernah mencoba melakukan hal tersebut bahkan kepada Lenin. Hal ini diungkapkan oleh seorang ahli sejarah Russia, Lev Lurie. Kepada New York Times (7/5/2012), ia meyakini bahwa kematian Lenin akibat diracun oleh Stalin yang sudah kebelet ingin berkuasa. Selain itu, Lurie mengatakan: Rusia pada era 1920-an adalah tempat yang penuh dengan intrik ala mafia.

Namun, tentu, Lurie tidak pernah bisa membuktikan hipotesisnya yang lebih mirip desas-desus tersebut.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (403) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (302) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)