basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Prinsip Pengembangan Organisasi Kekuasaan dalam Kekhalifahan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Di Madin...

Prinsip Pengembangan Organisasi Kekuasaan dalam Kekhalifahan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Di Madinah, semua fungsi kekuasaan ada di tangan Rasulullah saw, Eksekutif, Legislatif, Yudikatif. Beliau yang Amanah, Tabligh, Fatonah, Shidiq

Khalifah berada di puncak kekuasaan. Allah pengawasnya. Allah peminta pertanggungjawabannya. Bagaimana terhindar tuntutan ini?

Pengembangan organisasi kekuasaan atas prinsip, bagaimana terhindar dari pertanggungjawaban yang berat di sisi Allah?

Pengembangan organisasi kekuasaan atas prinsip, Allah, Rasul dan Muslimin melihat pekerjaannya. Bagaimana berkarya yang maksimal?

Setelah wafatnya Rasulullah saw, organisasi kekuasaan  dikembangkan muslimin untuk menjaga prinsip-prinsip tersebut. Bukan bagi-bagi kue kekuasaan.

Abu Bakar mengembangkan organisasi kekuasaan pusat terdiri, khalifah, sekertaris, bendaharawan, dan peradilan. Juga Panglima perang

Gaji khalifah ditentukan oleh lembaga peradilan dan diumumkan di hadapan seluruh Muhajirin dan Anshar di masjid.

Bila ada persoalan, Abu Bakar mencari solusi di Al-Qur'an, lalu bertanya apakah Rasulullah saw telah memutuskan kasus Ini? Lalu bermusyawarah

Di era Umar bin Khatab, pengembangan organisasi kekuasaan terfokus pada peradilan, pemerintah daerah, lembaga perekonomian, keuangan dan pengawasan

Umar menjadikan lembaga peradilan bersifat independen tidak diintervensi pemerintah. Pengembangan Keuangan Negara.

Organisasi kekuasaan di era Umar berbeda dengan era Abu Bakar. Di era Abu Bakar berbeda dengan di era Rasulullah saw.

Walaupun struktur organisasi berbeda di setiap zaman, tetapi memiliki prinsip yang sama yaitu takut pada pertanggungjawaban dihadapan Allah.

Sumber:
Tafsir Al Azhar Jilid 2, Buya Hamka, GIP
Biografi Abu Bakar, Muhammad Shalabi, Al-Kautsar
Biografi Umar bin Khatab, Muhammad Shalabi, Al-Kautsar 

Balaghat, Tanda Keistimewaan Pemimpin Kata-kata yang membekas sampai ke dalam hati sanubari, tentu saja kata-kata yang oleh yang...

Balaghat, Tanda Keistimewaan Pemimpin


Kata-kata yang membekas sampai ke dalam hati sanubari, tentu saja kata-kata yang oleh yang mengucapkannya pun keluar dari lubuk hati sanubari pula. Kefasihan berkata-kata dan memilih butir-butir kata adalah keistimewaan seorang pemimpin. Apatah lagi Rasulullah saw selain daripada menerima wahyu yang penuh dengan fashahat dan balaghat.

Itu sebabnya Nabi Musa ketika mulai menerima pelantikan Allah menjadi Rasul, menyatakan terus terang kepada Allah, bahwa dua tidak ahli dalam memilih kata-kata, lidahnya agak kelu bercakap. Itu sebabnya dia diberi pembantu oleh Allah, yaitu Nabi Harun saudaranya.

Rasulullah saw yang berdiam di masa muda di Mekah, tempat berkumpulnya kabilah-kabilah Arab  tiap tahun, mengertilah beliau langgam (cara pengucapan) tiap-tiap persekutuan Arab. Sebab langgam Quraisy lain, langgam Madinah lain, langgam suku dari Hadramaut dan Yaman berbeda pula.

Rasulullah saw mengenal langgam itu sehingga apabila berhadapan dengan mereka, beliau bisa masuk ke dalam hati sanubari mereka, dengan memakai langgam mereka. Tetapi sebagai langgam pemersatu ialah langgam Quraisy, yang telah ditentukan Allah menjadi standar umum bahasa Arab, sampai sekarang, dengan dipilihnya menjadi bahasa wahyu.

Allah menyuruh Rasulullah saw, khusus di dalam meladeni orang-orang yang lemah iman, ragu-ragu, pikiran bercabang itu, hendaklah diberi ajaran dengan memakai kata-kata yang berbalaagah. Hal ini bukan supaya Nabi lebih dahulu belajar ilmu tersebut kepada ahli syair, ahli retorika, dan ahli pidato, sebab dengan tuntunan wahyu dan ilham, Kitab dan Hikmat, Rasulullah saw itu sendiri sudah menjadi samudera balaagah.

Balagaah sebagai ilmu belum ada di zaman Rasulullah saw, retorika, ilmu bagaimana berpidato yang menarik tidak pernah dipelajari Nabi kepada orang lain. Syair-syair jahiliyah pun beliau tidak paham dan tidak minat. Tetapi wahyu telah menuntunnya menjadi ahli balaagah utama sehingga dapat mengumpulkan 124.000 mujahidin yang kelak akan mengembangkan Islam ke Timur dan Barat.

Sumber:
Tafsir Al Azhar Jilid 2, Buya Hamka, GIP

Mekanisme Musyawarah Dalam Kekhalifahan  Waktu di Mekah, Umat Islam masi...



Mekanisme Musyawarah Dalam Kekhalifahan 

Waktu di Mekah, Umat Islam masih golongan kecil, maka tumbuhlah syura secara kelompok kecil. Setelah pindah ke Madinah, telah tumbuh masyarakat Islam dalam jamaah besar, maka tumbuhlah musyawarah secara besar pula. Masyarakat yang masih terbatas di kota Madinah, bermusyawarah bersama dalam Masjid Rasul. 

Setelah Islam meluas, Rasulullah saw mengangkat kepala-kepala perang tentaranya membebaskan suatu negri. Hendaklah kepala perang itu bermusyawarah lagi dengan orang-orang yang dianggap menjadi pembantunya. Di setiap kabilah mempunyai kepala kabilah, dengan orang-orang yang terkemuka di kabilah hendaklah dituangkan pula musyawarah antar mereka.

Setelah Rasulullah saw wafat, khalifah-khalifah yang menggantikannya mengangkat wali di wilayah seperti Usaid bin Hudair di Mekah, Muawiyah bin Abu Sofyan di Syam, Amr bin Ash di Mesir. Mereka pun diwajibkan selalu menghidupkan sistem aturan musyawarah.

Rasulullah saw tidak meninggalkan wasiat politik yang terperinci tentang teknik cara bagaimana menyusun syura itu. Sepeninggalnya, agama dan umat ini akan mengaliri semua pelosok dunia  Maka, terserahlah bagaimana hendaknya teknik melancarkan syura itu menurut keadaan tempat dan keadaan zaman.

Tidaklah Rasulullah saw mengikat kita dengan satu cara yang sudah nyata tidak akan sesuai lagi dengan zaman yang selalu berkembang. Dalam hal ini dapatlah dipakai ijtihad bagaimana caranya. Bolehlah diadakan musyawarah, bagaimana hendaknya bermusyawarah dan memungut suara serta mengambil keputusan yang di dalam bahasa sekarang, dengan prosedur sidang.

Apakah zaman sekarang ini kita akan mengadakan pemilihan umum dan Majlis Permusyawaratan Rakyat? Apakah kita akan mengadakan Dewan Perwakilan Rakyat? Apakah kita akan mengadakan Dewan Pertimbangan Agung? Apakah kita akan mengadakan Dewan Senat? Atau apakah semuanya itu akan dirombak dan dicarikan nama yang baru?

Bukan itu yang jadi soal, Al-Qur'an dan Hadist tidaklah mencampuri hal ini secara mendalam dan terperinci. Yang penting ialah ada pokok pegangan. Yaitu dalam masyarakat selalu ada syura. Sebab itu sangatlah jauh dari initi kehendak Islam suatu masyarakat yang hanya dipengaruhi oleh satu orang (satu oligarki, dinasti, kelompok, kepentingan).

Sumber:
Tafsir Al Azhar Jilid 2, Buya Hamka, GIP  

Musyawarah Dasar Pengelolaan Kekhalifahan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Dasar pengelolaan kekhalifa...

Musyawarah Dasar Pengelolaan Kekhalifahan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Dasar pengelolaan kekhalifahan adalah musyawarah. Allah memberkahi, menolong dan memberikan kemenangan dari pelaksanaannya

Strategi Perang Badar, Uhud dan Khandaq adalah hasil musyawarah. Pembalikan keadaan di perang Mu'tah buah dari musyawarah.

Kemenangan Alp Arslan di Manzikert. Shalahuddin Al Ayubi di Perang Salib. Muhammad Al Fatih di Konstantinopel. Semua hasil musyawarah.

Allah tidak akan pernah mengecewakan mereka yang bermusyawarah. Inilah jaminan Allah

Musyawarah itu teguh pada prinsip syariah, lalu bagaimana mewujudkannya dalam dunia nyata? Musyawarah itu ketundukan hati atas prinsip ini.

Musyawarah itu mengkolaborasikan kekuatan Allah dan memanfaatkan potensi manusia yang sudah disediakan Allah. Dua kekuatan berpadu sangat kuat

Musyawarah itu mewujudkan kehendak Allah di alam semesta. Manusia mengembangkan sarananya agar terwujud. Itulah peran kekhalifahan

Mengapa lembaga musyawarah kenegaraan tak bisa menciptakan kemakmuran dan ketentraman? Hanya kerusakan dan kehancuran?

Tujuan Musyawarah negara hanya untuk mewujudkan kepentingan oligarki kelompok manusia bukan tujuan Allah. Itu sebab kegagalan negara

Judul Buku : Akhlaqul Karimah Penulis : Buya Hamka Penerbit : Gema Insani  Kekuatan Ingatan Kekuatan ingatan sangat menentukan k...

Judul Buku : Akhlaqul Karimah
Penulis : Buya Hamka
Penerbit : Gema Insani

 Kekuatan Ingatan

Kekuatan ingatan sangat menentukan kehidupan manusia. Kuatnya ingatan dibentuk oleh ilmu pengetahuan. Ingatan bisa bertambah kuat, bisa pula menjadi lemah. Apabila ingatan dibiarkan saja, tanpa diisi dengan pendidikan, yang melekat dalam ingatan hanyalah soal-soal yang tak bermanfaat bagi masyarakat atau ingatan itu hanya berkisar pada soal-soal yang menyangkut diri seseorang belaka. Selain dari ilmu pengetahuan, ingatan juga harus diperkuat dengan akhlak dan akal budi mulia.

Demikian pula, jika sekiranya kekuatan ingatan itu tidak dibentuk menurut mestinya dengan akal budi, walaupun banyak ilmu, ilmu tersebut bukan memberi manfaat, tetapi merusakkan kemanusiaan.

Salah satu tabiat manusia ialah rasa ingin tahu dan ingin mendapat kabar baik. Tabiat itu tidak boleh dibiarkan begitu saja, tetapi harus dituntun. Jika tidak ada kekuatan ingatan tidak pula ada pertimbangan, dia menjadi sarang takhayul dan kurafat.

Menambah ilmu adalah penting, tetapi lebih penting dari itu ialah menuntun kekuatan ingatan itu menuruti jalan yang benar karena bukanlah semata-mata banyak ilmu saja manusia itu berharga. Yang lebih penting ialah hasil dari kekuatan yang telah berilmu itu. Coba perhatikan bagaimana pentingnya pendapatan tentang mesin, listrik, radio, dan lain-lain, bukankah itu hasil dari kepandaian mengamalkan ilmu dan kekuatan ingatan?

Jika sekiranya cara belajar dan cara meneliti itu diatur dengan sebaik-baiknya, tahulah orang hakikat sesuatu karena dusta berlawanan dengan keadilan. Berbuat baik timbul dari kemuliaan budi. Jika tahu menghargai kebenaran, tahu pula menghargai diri.

Apakah arti menghargai diri?
 Menghargai diri ialah membela kebenaran dan menyatakan kebenaran, berpikir menurut keyakinan sendiri, dan berkata menurut apa yang dipercayai benarnya.

Kadang-kadang timbul beberapa sebab yang membuat orang terhalang mengatakan keyakinan, atau apa yang diketahuinya. Oleh sebab itu, wajiblah orang berpikir sebelum berkata. Apabila perkataan telah keluar, suka atau tidak suka, pantang bagi manusia mengubah perkataan hanya karena menurut kehendak orang banyak.

Pantang bagi seseorang budiman melawan keyakinannya, "Lidah orang berakal terletak di belakang hatinya, dan hati orang yang bodoh terletak di belakang lidahnya."

Alangkah celakanya bila kita dicela orang dengan perkataannya, "Tuan pendusta, Tuan tidak mengatakan yang sebenarnya."

Alangkah beruntungnya apabila dikatakan orang di hadapan kita, "Tuan benar, perkataan Tuan terbukti semuanya." Orang berdusta hanyalah karena maksud yang tidak jujur, hendak menutup dosa dan malu diketahui keadaan sebenarnya, atau lantaran singkat pemandangan.

Tercela dusta mulut, tercela pula dusta perbuatan karena jika ada orang mengatakan dan melakukan suatu perkara semata-mata hendak menipu orang, perbuatan seperti itu dapat digolongkan sebagai pendusta.

Orang yang tahu suatu perbuatan benar tetapi tidak dikerjakannya atau takut mengerjakannya adalah pengkhianat. Bukan mengkhianati kepada orang lain saja, tetapi kepada dirinya sendiri, batin, dan haknya yang suci.

Munafik adalah perangai yang diberi kulit baik. Orang yang munafik ialah ia menipu orang lain dan memperdayakan, seperti musang berbulu ayam. Munafik itu adalah tanda hormat dari perangai buruk kepada perangai baik. Arti tanda hormat ialah dia memang mengaku bahwa kejujuran memang baik, tetapi dia tidak sanggup mengerjakannya.

Orang jahat mempunyai seribu alasan pelepasan diri, tetapi tiap-tiap alasan itu mengikat dirinya juga. Dia hanya mementingkan dirinya, tetapi tidak tahu aib cela diri. Dia hasad, sebab itu dia tidak melihat kebaikan orang lain. Sebab itu janganlah takabur. Takabur ada tingkat-tingkatnya pula. 

1. Mencintai diri lebih daripada penghargaan manusia yang lain.
2. Merendahkan orang lain dan memandangnya hina. 3. Membanggakan kekayaan, kelebihan ilmu, dan harta benda.
4. Tergolong takabur juga ialah kesukaan memakai gelar-gelar dan kesenangan dipuji.

Untuk melengkapi alat penjaga kekuatan ingatan ialah memperhatikan kesukaran-kesukaran yang ditempuh di zaman yang sudah-sudah, meneliti perkara yang sedang dihadapi dan mengaturnya dengan kias atau ibarat pikiran yang sederhana.

Asasnya ialah peraturan, nizham, atau organisasi, yaitu meletakkan sesuatu pada tempatnya, mengerjakan tepat waktu, dan dibayar menurut janjinya. Jika pekerjaan telah diatur dengan peraturan, pikiran tenang, hati tenteram, dan jiwa pun tenang.

Model Pemerintahan dan Pemilihan Khalifah dalam Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Seorang...

Model Pemerintahan dan Pemilihan Khalifah dalam Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Seorang Nabi sekaligus pemimpin kaumnya. Apakah baku seperti ini? Bagaimana penunjukan pemimpin dalam Al-Qur'an?

Ada Nabi yang mengangkat seseorang sebagai pemimpin kaumnya. Seperti pengangkatan Thalut oleh Nabi Yusya saat berperang melawan Jalut

Thalut terpilih sebab kuat dan berilmu. Tabut Taurat yang hilang dimiliki oleh Thalut.

Nabi Daud diangkat menjadi Raja sebab bisa mengalahkan Jalut. Thalut menyerahkan kekuasaan yang didapatkan dari Nabi Yusya kepada Daud

Nabi Sulaiman diberikan kekuasaan dari ayahnya sebab memiliki seluruh kemampuan dan kekuatan untuk menjadi raja.

Nabi Yusuf diberikan kekuasaan sebab kemampuannya dalam memberikan solusi agar bisa keluar dari krisis ekonomi di Mesir.

Rasulullah saw membangun negara dari sendirian hingga membangun aliansi taktis dan strategis bersama kaum Yahudi, Nasrani dan Muslimin di Madinah

Apakah Al-Qur'an mempersoalkan bentuk pemerintah Fir'aun? Mempersoalkan model pemilihan Fir'aun menjadi penguasa?

Yang dipersoalkan adalah kezaliman, kerusakan dan penentangan tauhid oleh Firaun. Bukan soal bentuk pemerintah dan pengangkatannya

Apakah Al-Qur'an mempersoalkan bentuk pemerintah raja Mesir yang mengangkat Nabi Yusuf menjadi bendaharawan raja? Tidak ada

Apakah Al-Qur'an mempersoalkan bentuk pemerintah raja Mesir yang mengangkat Nabi Yusuf menjadi bendaharawan raja? Tidak ada

Apakah Rasulullah saw mempersoalkan bentuk pemerintah Raja Habasyah, Persia dan Romawi? Tidak pernah. Fokus mendakwahkan Islam.

Bentuk pemerintahan dan model pemilihan  khalifah pada kekhalifahan? Diserahkan pada ijtihad yang dapat menciptakan kemaslahatan nyata

Apa pun model kekuasaan dan mekanisme pemilihan khalifah yang terpenting tegaknya kemaslahatan manusia dan tidak ada fitnah dalam agama ini.

Mekanisme Pemilihan Khalifah Setelah Wafatnya Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Pemiliha...



Mekanisme Pemilihan Khalifah Setelah Wafatnya Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Pemilihan Khalifah adakah yang baku? Bentuk dan struktur kekhalifahan adakah yang baku?

Rasulullah saw tidak menunjuk penggantinya, namun telah memberikan isyarat dan beberapa ketentuan dalam hadistnya yang shahih.

Sahabat memahami isyarat dan hadist, hasil musyawarah terpilihlah Abu Bakar yang sukses mempertahankan pondasi yang sudah dimulai di era Rasulullah

Abu Bakar menunjuk langsung Umar bin Khatab jadi penggantinya. Tak ada musyawarah ataupun mekanisme lainnya. Inilah Kebrilianan Abu Bakar menentukan penggantinya

Saat Umar bin Khatab bersimbah darah, dibentuk panitia adhoc. Tugasnya menentukan khalifah. Umar membuat ketentuan agar fair dan tak terjadi deadlock

Panitia Adhoc memutuskan Utsman bin Affan. Di era Utsman, perluasan wilayah dan kemakmuran berlimpah. Tak seketat dan setegas Umar bin Khatab

Utsman terbunuh tanpa meninggalkan pesan penggantinya. Hasil Musyawarah Ali penghantinya. Wilayah terjaga ditengah konflik

Ali terbunuh tanpa meninggalkan pesan penggantinya. Kaum muslimin bermusyawarah, Hasan bin Ali terpilih jadi penggantinya

Konflik internal tuntas ditangan Hasan bin Ali. Estapet kekhalifahan diserahkan ke Muawiyah bin Abu Sofyan berdasarkan hasil perjanjian.

Muawiyah bin Abu Sofyan menunjuk putranya jadi penggantinya. Berdasarkan kesepakatan harus melalui mekanisme musyawarah. Husein pun mengingatkan.

Adakah mekanisme standard dalam pemilihan khalifah? Tak ada. Fokus pada tujuannya untuk menghadirkan pemimpin yang adil

Apa pun mekanisme dipersilahkan untuk digunakan, terpenting mekanisme yang dipilih menghadirkan pemimpin bertakwa. Inilah ijtihad

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (304) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)