basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Rasulullah saw dan Wilayah Nusantara ? Rasulullah saw paham Nusantara. Di Hikayat Raja Pasai abad 14 tertulis, beliau  memerinta...

Rasulullah saw dan Wilayah Nusantara ?

Rasulullah saw paham Nusantara. Di Hikayat Raja Pasai abad 14 tertulis, beliau  memerintahkan Sahabatnya berdakwah di wilayah Sumatera

Siapakah Sahabat yang mematuhi berdakwah di Nusantara karena termotivasi sabda Rasulullah saw? Sa'ad bin Abu Waqash dan Muawiyah bin Abu Sofyan?

Sejarawan UI, menduga Saad bin Abi Waqqash pernah singgah di Sumatera dalam perjalanannya ke Tiongkok sebagai utusan Utsman bin Affan

Buya Hamka menduga, Muawiyah bin Abu Sofyan pernah berkunjung ke kerajaan Kalingga di Jawa Timur. Ini bentuk ketaatan pada Rasulullah saw?

Tak ada hadist yang mendukung pernyataan di Hikayat Raja-Raja Pasai. Namun di Al-Qur'an tertulis produk unggulan dari Barus Sumatera Utara, yaitu Kafur

Kafur, produk dari Timur Jauh sudah dikenal oleh bangsa Arab jauh sebelum Kenabian Rasulullah saw. Diduga dari sini Rasulullah saw kenal Sumatera

Mufassir, Thahir bin Asyur, menjelaskan bahwa Kafur sejenis minyak pohon yang berasal dari daerah China dan Jawa (Nusantara)

Orang Arab sampai awal abad 20, menyebut orang melayu yang datang atau bermukim di Arab, tak peduli asalnya, menyebutnya sebagai orang Jawa

Sejak Abad ke-7, pada catatan dinasti Tang 671 M (Rasulullah saw wafat 632 M) di pantai Barat Sumatera telah ada pemukiman Arab dengan penguasanya dari mereka sendiri.

Jadi masuk akal bila Rasulullah saw telah mengenal Sumatera (Nusantara) karena Beliau memiliki wawasan geopolitik yang baik.

Sumber:
Jas Mewah, Tiar Anwar Bachtiar, Pro-U Media
Jaringan Ulama Timur Tengah dan Nusantara abad 17-18, Azyumardi Azra, Kencana
Sejarah Umat Islam, Buya Hamka, GIP
Arkeologi Islam Nusantara, Uka Tjandrasasmita, KPG

Keunikan Jihad Melawan Penjajah di Tataran Sunda Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Jihad di tataran Sun...

Keunikan Jihad Melawan Penjajah di Tataran Sunda

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Jihad di tataran Sunda sungguh unik. Di tanah ini Sunan Gunung Jati memimpin langsung pertempuran melawan penjajah Portugis. Walisanga terjun langsung

Tataran Sunda telah menarik beragam kerajaan dan suku bangsa di Nusantara untuk berjihad melawan penjajah.

Kesultanan Demak terpanggil oleh seruan jihadnya. Mataram terpanggil menyambut seruan jihadnya. Tataran Sunda menjadi tempat terpilih perjuangan. Apalagi Kesultanan Banten.

Sultan Trengana dan Sultan Agung mengerahkan panglima dan prajurit terbaiknya demi seruan jihad di Tataran Sunda.

Mursyid Thariqah Khalwatiyah meninggalkan tanah tercintanya demi mengabdi dan berjihad di Tataran Sunda, hingga akhirnya terbuang ke Afrika

Tataran Sunda seperti satu-satunya wilayah di Nusantara yang Walisanga dan Mursyid Thariqah terjun langsung berjuang.

Fatahillah dari Pasai, Sultan Agung dari Mataram, Pangeran Jayakarta, Sultan Ageng, Syeikh Yusuf dari Makasar, Pangeran Purbaya, Untung Surapati dari Madura, Kiyai Tapa, berjuang di Tataran Sunda

Ketika era kerajaan sudah pudar, lahirlah para santri didikan Syeikh Nawawi Al Bantani pelanjut perjuangan. Generasi pejuang tak pernah surut di Tataran Sunda

Belanda tak bisa melanggengkan kerajaan boneka di Tataran Sunda, walau rajanya tunduk, rakyatnya terus melawan

Menghadapi pusat penjajah, banyak muncul kelompok kecil terorganisir yang melawan penjajah. Itulah kisah yang terrekam oleh sejarah.

Setiap daerah memiliki keunikan dalam jihadnya terhadap penjajah. Tataran Sunda pun memiliki kemuliaan jihad tersendiri

Sederhana Merasakan Kemukijzatan Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Tidak paham arti surat...

Sederhana Merasakan Kemukijzatan Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Tidak paham arti surat Maryam. Tetapi merasakan kemukijzatan surat Maryam dari susunan kata dan kalimatnya. Masya Allah.

Tidak paham surat Al Kahfi, namun merasakan kemukijzatannya dari karakter khusus pada kisah-kisah yang ada di dalamnya.

Tak paham surat Ar Rahman, tetapi merasakan kemukijzatannya dari pertanyaan sama yang terus diulang-ulang setelah kelomp ok kalimat tertentu.

Tak paham surat Al-Baqarah, tetapi merasakannya tema sentralnya hanya dengan penyebutan nama yang sangat sederhana.

Tak harus menjadi ulama yang faqih. Tak harus menjadi sufi yang terjaga dari hawa nafsu untuk merasakan kemukijzatan Al-Qur'an.

Al-Qur'an mengetuk hati semua kalangan. Al-Qur'an bukan untuk golongan khusus. Tak perlu syarat ribet untuk merasakan kemukijzatan Al-Qur'an

Tak perlu paham bahasa Arab agar hati bergetar seperti gunung yang hancur saat diperdengarkan Al-Qur'an. Al-Qur'an menembus semua relung hati tanpa syarat

Yang diperlukan hanya satu syarat, kita adalah Hamba-Nya. Al-Qur'an itu petunjuk dari Tuhan. Hanya itu syaratnya.

Manusia, Alien Sesungguhnya di Muka Bumi  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Alien, makhluk asing, di mu...

Manusia, Alien Sesungguhnya di Muka Bumi 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Alien, makhluk asing, di muka bumi itu bernama manusia. Sadarkah? Bukankah malaikat menentang kekhalifahan manusia di muka bumi?

Sebab sudah terlalu lama di muka bumi, manusia menganggapnya sebagai penduduk asli pribumi. Padahal dia berasal dari surga yang tak paham bumi.

Allah mengajarkan nama tumbuhan dan hewan kepada Nabi Adam. Itulah penyiapan dan pendidikan bagi manusia sebelum ditempatkan di daerah terasing.

Allah mengajarkan prinsip, cara hidup dan petunjuk berupa wahyu, agar manusia tidak hancur dan menghancurkan di tempat terasingnya.

Allah memerintahkan seluruh makhluknya, alam semesta, di tempat asing, bumi, untuk melayani manusia.

Makhluk asing di tempat terasing, makhluk alien yang menempati daerah yang bukan tempat menetapnya di muka bumi, itulah manusia.

Bukankah banyak ekosistem yang rusak? Bukankah banyak makhluk dan tanaman yang punah oleh manusia? Seperti itulah karakter makhluk alien

Nikmat Allah itu sempurna di muka bumi, mengapa manusia tak merasakan ketentraman dan bahagia? Sebab bumi itu bukan tempat tinggal aslinya.

Manusia itu bukan penduduk asli bumi, tetapi penduduk asli langit. Mengapa tamak dan saling berkonflik soal apa yang ada di bumi?

Imam Al-Ghazali menggambarkan manusia di bumi, seperti seseorang yang terdampar di sebuah pulau asing lalu terlena. Padahal di pulau itu banyak pemangsa.

Andai manusia abadi tinggal bumi, apakah merasakan kenyamanan dengan hiruk pikuknya? Bukankah persoalan terus berdatangan?

Bukankah orang terkaya pun memiliki persoalan? Bukankah orang yang paling berkuasa pun memiliki ketakutan?

Bila manusia makhluk alien di bumi, maka bersahabatlah dengan penduduk aslinya. Caranya, patuhi wahyu Allah.

Menjegal Pemalsuan Sejarah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mengapa Al-Qur'an tidak mengulangi pen...

Menjegal Pemalsuan Sejarah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Mengapa Al-Qur'an tidak mengulangi penjabaran syariat umat terdahulu, tetapi  menceritakan kembali sejarah yang pernah ada di Taurat dan Injil dengan detail?

Sejarah itu universal, bermanfaat bagi manusia. Sedang syariat umat dulu hanya cocok untuk zamannya. Itulah sebab kisah diulang dalam Al-Qur'an

Sejarah baru bermanfaat bila berisi nilai kejujuran dan rekonstruksi sejarah yang benar. Yang tervalidasi langsung oleh Allah yang merancang peristiwa tersebut

Menjaga keontetikan sejarah sangat sulit, sebab bukti sejarah mudah rusak dan dirusak. Ini peluang untuk direkayasa sesuai kepentingan.

Menjaga keontetikan sejarah sangat sulit, sebab bukti sejarah mudah rusak dan dirusak. Ini peluang untuk direkayasa sesuai kepentingan.

Sejarawan mencatat, ada bukti sejarah di Aceh yang dihancurkan oleh penjajah. Mengapa dihancurkan? Ada masa keemasan yang disembunyikan.

Masa lalu bagian dari kegaiban. Manusia hanya diberikan informasi sedikit saja. Bagaimana agar jelas? Allah mengkisahkan kembali di Al-Qur'an.

Mengenai kisah umat terdahulu, tentramkan dan puaskan diri bersama Al-Qur'an dan Hadist saja agar keontetikan sejarah tetap terjaga.

Dramatisir, detail panjang kisah masa lalu belum tentu berguna karena yang terpenting dari kisah ada jadi bekal menghadapi kini dan masa depan?

Kisah dalam Al-Qur'an untuk menjegal rekayasa  kepalsuan sejarah masa lalu dan memurnikannya kembali. Yang terhormat terjaga. Yang busuk terbongkar

Siapakah Istri Nabi Yusuf AS, Benarkah Zulaikha? Tak ada riwayat kuat menjelaskan tentang nama istri Nabi Yusuf Sebetulnya siapa...

Siapakah Istri Nabi Yusuf AS, Benarkah Zulaikha?

Tak ada riwayat kuat menjelaskan tentang nama istri Nabi Yusuf

Sebetulnya siapa perempuan yang menjadi istri Nabi Yusuf? Alquran tidak menyebut soal pernikahan Nabi Yusuf ataupun sosok perempuan yang menjadi istrinya.

Bahkan, hadits Nabi Muhammad SAW juga tidak mengungkapkannya. Ulama sejarah, Muhammad bin Ishaq memberi penjelasan dengan kemungkinan besar menukil perkataan seorang Ahli Kitab seperti yang dilakukan Ibn al-Qayyim dalam menjelaskan istri Nabi Yusuf. 

Ibn Ishaq memaparkan, Ahli Kitab itu menyampaikan bahwa ketika Nabi Yusuf memutuskan untuk meninggalkan godaan yang tidak bermoral dan lebih memilih penjara, Allah SWT kemudian membuat Nabi Yusuf berada dalam penjara yang ketat.  

Hal itu justru untuk melindungi Nabi Yusuf, menguak kebenaran tentang dirinya, dan supaya bisa menikah dengan perempuan tersayang. 
Ibn al-Qayyim memberi tanggapan atas penjelasan tersebut. 

Menurutnya, apa yang disebutkan itu tidak berarti cerita itu benar dan dia menilai cerita tersebut berasal dari Ahli Kitab. Sebab, Rasulullah SAW memerintahkan untuk tidak mempercayai dan tidak menyangkal Ahli Kitab. Nabi 

Muhammad SAW bersabda: 
لا تصدّقوا أهل الكتاب ولا تكذّبوهم، وقولوا: آمنّا بالله وما أَنزل إلينا وما أُنز

 "Jangan percayai Ahli Kitab dan jangan menampiknya juga. Katakan saja, 'Kami beriman kepada Allah SWT dan apa yang diturunkan kepada kami dan apa yang diturunkan kepadamu (Nabi Muhammad SAW)". (HR Bukhari dari jalur Abu Hurairah) 

Selanjutnya, Muhammad bin Ishaq menjelaskan, Nabi Yusuf menikahi perempuan bernama Rahel setelah bebas dari penjara. Lalu Nabi Yusuf meminta kepada Raja Rayyan bin Al-Walid agar dirinya menjadi penjaga harta dan benda negeri Mesir saat itu. Hal ini sebagaimana 

Surat Yusuf ayat 55:
قَالَ اجْعَلْنِي عَلَىٰ خَزَائِنِ الْأَرْضِ إِنِّي حَفِيظٌ عَلِيمٌ "

Dia (Yusuf) berkata, 'Jadikanlah aku bendaharawan negeri (Mesir), karena sesungguhnya aku adalah orang yang pandai menjaga, dan berpengetahuan." 

Raja Rayyan pun memenuhi Nabi Yusuf dan menyingkirkan posisi Qithfir. Hal ini sebagaimana dalam 

Surat Yusuf ayat 56:
وَكَذلِكَ مَكَّنّا لِيوسُفَ فِي الأَرضِ يَتَبَوَّأُ مِنها حَيثُ يَشاءُ نُصيبُ بِرَحمَتِنا مَن نَشاءُ وَلا نُضيعُ أَجرَ المُحسِنينَ
"Demikianlah Kami memberi kedudukan kepada Yusuf di negeri Mesir; (dia berkuasa penuh) pergi menuju kemana saja ia kehendaki di bumi Mesir itu. Kami melimpahkan rahmat Kami kepada siapa yang Kami kehendaki dan Kami tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik."  

Beberapa hari kemudian, Qithfir meninggal dunia. Lalu Raja Rayyan menikahkan Nabi Yusuf dengan istri Qithfir, Zulaikha. Muhammad bin Ishak menjelaskan, dari pernikahan tersebut, lahirlah Afraim (Efraim) bin Yusuf, dan Misya (Manasye) bin Yusuf.

Sumber:
https://m.republika.co.id/amp/qn1s8y320



Dari Arab, Melayu, Israel: Apa itu istilah Jawa dan Jawi? Silap bahasa kadang membuat berbeda bahkan berbeda arti dan pengertian...

Dari Arab, Melayu, Israel: Apa itu istilah Jawa dan Jawi?


Silap bahasa kadang membuat berbeda bahkan berbeda arti dan pengertian. Bisa saja dalam sebuah kelompok masyarakat menyebut istilah itu dengan arti yang sama, tapi mungkin saja di kelompok atau suku masyarakat lain diartikan berbeda. Beda kata malah berbeda arti dan kadang tidak berhubungan sama sekali.

Guru Besar Filsafat Universutas Paramadina dan sekaligus penyair sufi, Prof Abdul Hadu WM, mencontohkan kondisi itu. Di antaranya adalah soal isitilah dari penggunaan kata ‘Jawa’ dan ‘Jawi’. Pada orang Jawa memang kedua kata sama saja. Jawi adalah bahasa ’tinggi’ (kromo alus) untuk menyebutkan kata Jawa.

“Di kalangan orang Melayu tak dikenal kata-kata piyantun Jawi atau tyang Jawi, yang artinya orang Jawa. Di dalam bahasa Melayu orang Jawa disebut orang Jawa. Tetapi kata-kata 'Jawi' juga digunakan untuk meyebut aksara yang digunakan orang Melayu dari abad ke-14 s/d 20 M untuk menulis teks-teks keagamaan, keilmuan dan sastra,’’ kata Abdul Hadi, kepada Republika.co.id (1/6).

Yang disebut, lanjutnya, aksara Jawi jelas bukan huruf Jawa (abjad Ha Na Ca Ra Ka dst), melainkan aksara Arab Melayu. Di Jawa dan Madura aksara ini disebut aksrara Arab Pegon atau Arab Gundul.

‘’Lalu kenapa aksara Arab Melayu disebut aksara Jawi? Karena penyusun aksara ini ialah Syekh Jawini. Syekh ini adalah guru bahasa yang hidup pada akhir abad ke-13 di Samudra Pasai, Aceh. Dialah yang mempelopori penulisan karangan-karangan berbahasa Melayu dengan menggunakan aksara yang disebut huruf Jawi,’’ ujarnya. (Hal yang sama juga kini terjadi di Pakistan di mana huruf Arab dipakai untuk menulis kata dalam bahasa Urdu).

Tetapi di negeri Arab, kata Abdul Hadi, sebutan Jawi dan Jawa bertumpang tindah. Semua orang Nusantara disebut Jawi. Bahkan istilah ini kerap dipakai bahan candaan atau guyonan ringan.

“Mendiang Gus Dur dahulu pernah berkelakar. Katanya untuk membedakan orang Jawi yang berasal dari Jawa dengan mereka yang datang dari Sumatra dan Malaysia ialah dengan menyebut Jawi al-Mriki untuk orang Jawa dan Jawi al-Mriko untuk yang datang dari Sumatra,’’ ungkap Abdul Hadi seraya menyatakan bila orang Arab umumnya menyebut orang Asia Tenggara sebagai Jawi.

Menurut Abdul Hadi, memang kata Jawi berasal dari nama penyusun abjad Arab Melayu. Sedangkan nama Jawa itu berasal dari kata 'Juwawut'. Di pulau Jawa kata juwawut artinya jelai. Orang India mengartikannya padi.

"Namun, adanya sebutan  kalimat Jawi yang dikatakan orang Arab untuk menyebut orang asal Asia Tenggara itu, juga menunjukkan hebatnya hubungan Melayu dan Islam.'' kata Abdul Hadi lagi.

Selain itu dalam dunia masa kini, istilah Jawa sebagai juga mulai dikenal ada persamaan yang lain. Di dalam dunia pemograman komputer kini ada yang memakai memakai nama 'Java' (Jawa).

Mengutip Wikipedia, Jaffa atau Yafo (bahasa Ibrani: יפו, Yafo; Arab: يَافَا‎, juga disebut japho atau joppa), adalah bagian selatan dan tertua dari Tel Aviv-Yafo, sebuah kota pelabuhan kuno di Israel.

Ibu kota Israel, Tel Aviv,itu juga mendapat penyebutan dengan nama yang ketika dilafalkan seperti seperti 'Jawa', yakni Jaffa'. Apalagi memang kota ini juga memiliki komunitas Arab (Palestina) yang cukup besar. Komunitas Arab terutama berada di wilayah  Yafo atau Jaffa


Sumber:
https://m.republika.co.id/berita/p9ms2d385/dari-arab-melayu-israel-apa-itu-istilah-jawa-dan-jawi

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)