basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Al-Ghazali Abdul Qayum Rela Digantung Demi Membela Rasulullah saw di Era Penjajahan Inggris 6 Mei 1910 saat penjajahan Inggris m...

Al-Ghazali Abdul Qayum Rela Digantung Demi Membela Rasulullah saw di Era Penjajahan Inggris

6 Mei 1910 saat penjajahan Inggris merayakan Yubileum George V Raja Inggris naik tahta, di India terjadi kehebohan. Seorang penulis Hindu dari Aria Samaj mengarang buku yang menghina Rasulullah saw dengan nafsu kebencian dan tuduhan buruk. Muslimin India protes kepada Inggris. Penulisnya pun dipenjara menunggu bukunya ditarik dan kasusnya dicabut.
Sang penghina Rasulullah saw mengajak ulama Islam berdebat di muka pengadilan.

Seorang pemuda dari utara India yang bernama Abdul Qayum sangat terguncang perasaannya mendengar ada penulis yang menghina Rasulullah saw. Dicari informasi waktu persidangannya. Dia pun menghilang dari kampungnya padahal baru 4 bulan dia menikah. Dia berjalan ke tempat pengadilan. Singgah dan Tidur dari masjid ke masjid, sambil terus mengasah pisaunya.

Selama perjalanan, dia mendengar kemarahan muslimin dan kekhawatiran Inggris akan ringan menghukum penghina Rasulullah saw. Saat pengadilan dimulai, Abdul Qayum menyaksikan jalannya sidang dengan berpakaian berselimut tebal khas penduduk India Utara yang dingin. Dia duduk didekat majlis hakim dan penghina Rasulullah saw yang sedang berdebat dengan para ulama.

Abdul Qayum menyaksikan kepongahan penghina Rasulullah saw dalam perdebatan tersebut. Saat perdebatan semakin panas, Abdul Qayum mendekati sang penghina Rasulullah saw, lalu berkata kepada Majlis Hakim, "Orang yang kurang ajar kepada Nabinya umat Islam bukan diselesaikan dengan tanya jawab, tetapi diselesaikan dengan cara ini!" Sambil menancapkan pisau belatinya ke penghina Rasulullah saw. Sang penghina pun mati dengan bersimbah darah.

Saat polisi menangkapnya, dia berkata, "Jangan tergesa dan gugup menangkap saya. Tugas saya sudah selesai. Inilah Saya, tangkaplah dan tahanlah, dan inilah pisau belatinya."

Abdul Qayum dimasukkan ke penjara dengan wajah jernih berseri selama ditahan. Keputusan pengadilan memberikan hukum gantung yang eksekusinya dilakukan di tengah malam. Masyarakat protes atas hukum tersebut namun tak dihiraukan Inggris.

Setelah kesyahidannya, ratusan ribu kaum Muslimin mengantarkan jenazahnya ke liang kubur. Kaum Muslimin akhir bersepakat memberikan gelar kepadanya "Al-Ghazali."

Kisah ini bukan bermaksud mengajak umat Islam Indonesia mengacaukan keamanan. Maksud kita hanya menyerukan kepada pemeluk agama lain atau kaum yang mengejek agama supaya dapat menjaga ketentraman kita bernegara dengan tidak mengadakan sikap dan tingkah laku yang dapat menimbulkan cara yang diambil oleh Al-Ghazali Abdul Qayum.

Sumber:
Tafsir Al Azhar Jilid 6, Buya Hamka, GIP, hal 337-339

Upgrading Kapasitas Manusia dari Kisah Nabi Musa dan Ibunya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Adakah ke...

Upgrading Kapasitas Manusia dari Kisah Nabi Musa dan Ibunya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)



Adakah kecerdasan akal? Akal hanya untuk menganalisa dan berfikir? Apakah kecerdasan buah dari berfikir dan menganalisa?

Bagaimana ibu Nabi Musa beride menyembunyikan bayi Musa ke perahu kecil, lalu dihanyutkan ke sungai Nil. Apakah ini buah kecerdasan sang Ibu?

Bayi Musa tidak mau menyusui kecuali kepada ibu kandungnya. Apakah ini strategi sang Ibu yang brilian?

Firaun "sang tuhan" mengapa tergerak memelihara bayi? Padahal dia berrencana membunuh seluruh bayi yang lahir? Apakah ini sudah ada dalam skenario sang Ibu?

Seorang ibu yang biasa saja, tiba-tiba menjadi sangat brilian dihadapan sang Maharaja Firaun yang dikelilingi penasihat yang mumpuni. Berubah drastis?

Musa kecil memilih bara api bukan roti. Padahal akalnya menyukai roti. Apakah seorang anak kecil bisa berfikir strategi jangka panjang?

Mengapa pemuda Musa berlari ke arah Madyan? Apakah sudah tahu kondisi masyarakat dan daerahnya? Apakah sudah tahu akan ada penolongnya?

Akal tak bisa menjangkau apa yang belum terjadi. Hanya memperkirakan berdasarkan informasi masa lalu. Apakah Ibunya Musa dan Musa memiliki informasi ini?

Di Madyan, Nabi Musa hanya bertani dan berternak selama 8-10 tahun, mengapa saat kembali ke Mesir memiliki kekuatan besar yang ditakuti?

Saat Nabi Musa hendak membawa kaumnya ke Palestina atas perintah Allah, mengapa setiap rintangan dapat dilaluinya? Hingga dapat membelah laut?

Saat kaumnya tidak mau ke Palestina, kehebatannya hilang seketika. Tersesat tak menemukan jalan keluar. Mengapa saat ke negri Madyan penuh solusi?

Kemana kecerdasan yang dulu? Kemana kekuatan yang melimpahkan? Kemana solusi yang dulunya selalu muncul? Kemana kedahsyatan yang muncul seketika?

Allah yang mengilhamkan dan mengkaruniakan semua yang dibutuhkan kepada Nabi Musa dan Ibunya selama menjaga amanah Allah.

Ketika manusia memalingkan peran yang diamanahkan Allah di muka bumi, yang muncul hanya kelemahan dan kebodohan diri sebagai manusia.

Upgrading kemampuan manusia bukan dengan berfikir mengandalkan akal, tetapi menapaki peran kehidupan yang diamanahkan Allah.

Allah dengan Maha Kehendak-Nya mengilhamkan berbagai kedahsyatan bagi yang mau menjalankan amanah-Nya

Berilmu dengan Perbincangan Berdua saja Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Nabi Yusuf duduk berdua denga...

Berilmu dengan Perbincangan Berdua saja

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Nabi Yusuf duduk berdua dengan Bapaknya. Berbincang dengan hangat, akrab, dan sopan tentang mimpinya.

Nabi Ismail duduk bersama dengan Bapaknya Nabi Ibrahim. Dengan kesopanan yang tinggi untuk mendengarkan mimpi ayahnya.

Lukmanul Hakim berbincang berdua saja dengan anak tentang prinsip-prinsip kehidupan agar tak terjerumus.

Rasulullah saw bersama keponakannya, Ibnu abbas, berboncengan naik unta berbincang tentang aqidah.

Ilmu mendalam itu lahir bukan dari kelas-kelas formal dengan beragam kurikulum. Tetapi dari kumpul riung obrolan ringan dari hati.

Seorang ulama besar, menyengajakan kumpul riung dengan murid-murid tertentu pada momentum tertentu yang tak terjadwal.

Saat yang berkesan, itulah saat penyerapan ilmu kebijaksanaan yang tak terhingga. Seperti air yang terserap di tanah tandus

Nabi Musa duduk berdua dengan Syeikh Madyan membicarakan perjanjian kerjasama dan juga soal perjodohan dengan putrinya.

Abu Bakar menjadi sahabat yang paling mulia karena paling sering berbincang berdua dengan Rasulullah saw.

Ali bin Abi Thalib menjadi pintunya Ilmu, karena sejak kecil sering berduaan berbincang dengan Rasulullah saw.

Perbincangan dan duduk berdua, sarana pembukaan jiwa dan hati yang paling termudah. Apalagi bila berduaan dengan Allah!

Strategi Nabi Yusuf dalam Mengarungi Liku-liku Kehidupan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Nabi Yusuf d...

Strategi Nabi Yusuf dalam Mengarungi Liku-liku Kehidupan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)
Nabi Yusuf dimasukkan ke Sumur kering di padang pasir, bagaimana balasan  Nabi Yusuf kepada mereka?

Nabi Yusuf dijebloskan ke penjara karena fitnah, bagaimana balasan Nabi Yusuf saat berkuasa terhadap yang memfitnahnya?

Nabi Yusuf dijadikan budak, bagaimana balasan Nabi Yusuf kepada mereka yang telah menjadikannya budak?

Bagaimana sikap Nabi Yusuf kepada mereka yang telah mendengki dan merekayasa tipu daya kepadanya?

Akibat yang baik bagi yang bertakwa. Allah memperbaiki urusan mereka yang bertakwa. Inilah dasar mengarungi liku-liku kehidupan.

Manusia itu mudah khilaf dan terperosok. 3 pondasi mindset ini yang membentuk sikap Nabi Yusuf kepada mereka yang telah mendengkinya.

Dari kegelapan sumur menuju istana. Dari penjara menjadi penguasa. Allah mengangkat yang tertindas menjadi penguasa. Inilah hukum kehidupan.

Nabi Yusuf tidak tahu bagaimana keluar dari sumur. Bila keluar, apakah bisa hidup di tengah gurun tandus? Hanya tawakal dan doa yang menyelamatkan

Penjara itu penjagaan dan perlindungan Allah terhadap Nabi Yusuf. Bukan seperti hukuman yang ditimpakan pada pelaku kejahatan.

Di penjara mukjizat tafsir kejadian, peristiwa dan mimpi terasah kembali. Sebelumnya terpendam sebab rutinitas dan hiruk pikuk kehidupan.

Setiap kelebihan tertentu ada ujiannya. Keahlian tafsir mimpi didengki oleh saudaranya. Kegantengannya jadi pesona wanita.

Saat jadi penguasa, apakah bertindak adil kepada bangsa Mesir atau melebihkan saudaranya Bani Israil? Memaafkan yang telah menzaliminya?

Kisah Nabi Yusuf, seperti kisah manusia biasa, tak ada kemukijzatan super dahsyat seperti Nabi Nuh, Ibrahim, Musa, dan Isa.

Kisah Nabi Yusuf, tak ada kejadian penghancuran terhadap kafirin, tapi kemitraan dalam mewujudkan kemaslahatan manusia.

Nabi Yusuf menjalani kehidupan normal. Bekalnya, kelapangan dada, pengendalian nafsu, interpretasikan peristiwa masa depan ke masa kini

Hanya kisah Nabi Yusuf yang dituntaskan dalam satu surat saja. Kisah Nabi lainnya tersebar di berbagai surat. Tak ada kisah bersambung.

Kegembiraan Umar ibn khatab, Putrinya Dipinang Rasulullah saw Hafshah, putri Umar, merasa terpukul atas kematian sang suami, Khu...

Kegembiraan Umar ibn khatab, Putrinya Dipinang Rasulullah saw

Hafshah, putri Umar, merasa terpukul atas kematian sang suami, Khunais ibn Hudzafah, usai Perang Badar. Sang ayah, Umar ibn al-Khathab, juga sedih dan prihatin melihat putrinya yang masih muda harus menjanda, kehilangan masa mudanya, sering duduk menyendiri, dan nyaris kehilangan gairah hidup. 

Umar mulai berpikir, menimbang, dan memutuskan untuk mencarikan teman hidup bagi Hafshah. Pilihannya jatuh kepada Abu Bakar, seorang muslim yang paling dicintai Rasulullah. Umar berharap, semoga dengan sifat tenggang rasa dan kelembutannya, Abu Bakar dapat membimbing putrinya menjadi wanita yang lebih lembut dan toleran. Karena, ia menyadari, Hafshah mewarisi watak dan sifat dirinya yang keras, tegas, dan bersemangat tinggi.

Tanpa ragu, Umar berangkat ke rumah Abu Bakar. Setibanya di sana, ia mengutarakan keinginannya dan menawarkan putrinya, Hafshah, untuk menjadi istri Abu Bakar. Namun, Abu Bakar bergeming, tidak menjawab apa-apa untuk menanggapi maksud Umar. Tentu saja, Umar kesal dan marah melihat sikap Abu Bakar demikian. Ia pun berpaling dari hadapan Abu Bakar dengan perasaan sangat kecewa.

Sepulang dari rumah Abu Bakar, Umar melangkah kan kakinya menuju rumah Utsman ibn Affan yang ketika itu belum lama ditinggal wafat istrinya, Ruqayyah bint Muhammad. Ia menghimbau agar Utsman bersedia menikah dengan Hafshah. Ia juga berharap mudah mudahan Allah memilih Utsman sebagai suami Hafshah karena menurut penilaiannya, Utsman pun sama baiknya dengan Abu Bakar serta cocok menjadi suami putrinya. Di luar dugaan, Utsman minta waktu untuk menjawab penawaran Umar tersebut.

Setelah lewat beberapa hari, Utsman datang menemui Umar dan menyampaikan jawabannya, "Saya belum mempunyai keinginan untuk menikah lagi saat ini." Kontan saja, Umar hampir pecah dadanya karena rasa marah menghadapi suasana yang tegang itu. Umar merasa tak dapat lagi menguasai gejolak hatinya yang meluap-luap. Ia tak dapat menahan kesabarannya.

Di dorong oleh rasa marahnya, Umar menuju rumah Rasu lullah dengan maksud hendak mengadukan perlakuan dua sahabatnya yang menolak Hafshah. Ia masih berpikir, kenapa putrinya, Hafshah, bisa ditolak oleh dua sahabatnya? Padahal, menurutnya, Hafshah itu wanita muda, cantik, dan bertakwa.

Umar masuk ke rumah Rasulullah dalam keadaan tidak dapat menguasai diri lagi karena marah dan sakit hati Rasulullah menyambut kedatangan Umar dengan lemah lembut dan wajah berseri-seri. Beliau menanyakan permasalahan yang sedang dihadapi sahabatnya itu.

Umar mengutarakan isi hatinya kepada Nabi ya Rasulullah, kutawarkan Hafshah kepada Abu Bakan untuk diperistri. Ia bergeming seperti batu, lalu tersenyum tanpa mengatakan sesuatu. la seolah meng hinaku! Kemudian kudatangi Utsman dan kutawarkan Hafshah menjadi istrinya. la malah kelihatan jemu padaku dan menatap lekat wajahku. la meminta waktu untuk berpikir, tapi akhirnya ia pun tidak bersedia menikah dengan Hafshah putriku."

Rasulullah yang bijaksana tersenyum mendengar penuturan Umar. Lalu, beliau berkata mengejutkan, "Wahai Umar, Hafshah akan diperistri oleh orang yang lebih baik daripada Utsman dan Utsman akan menikah dengan orang yang lebih baik daripada Hafshah. Umar mengulang sabda Nabi itu dengan kekaguman yang mendadak muncul, "Hafshah akan dinikahi oleh orang yang lebih baik dari Utsman?"

Meski tidak dinyatakan secara terus terang, Umar menangkap apa yang dimaksud Nabi. la merasa hormat mendengar niat Rasulullah untuk menik putrinya, wajahnya kini bersinar karena kebahagiaan. Maka, cepat-cepat ia angkat kaki membawa berita gembira ini dan menyampaikannya kepada setiap orang dicintainya. Orang pertama yang ditemuinya adalah Abu Bakar. Ketika melihat wajah Umar yang berseri-seri , Abu Bakar lekas mengerti tentang rahasia kegembiraannya.

Abu Bakar mengulurkan tangannya seraya mengucapkan selamat kepada Umar.

Imam Bukhari menuturkan dialog dua sahabat besar ini. Abu Bakar bertanya pada Umar, "Apakah kamu marah kepadaku ketika kamu menawarkan Hafshah kepadaku dan aku tidak memberikan jawaban sedikit

Umar menjawab, "Benar. Ketika itu, aku memang agak marah."

"Aku tidak memberikan jawaban kepadamu ketika kamu menawarkan Hafshah kepadaku semata-mata karena aku pernah mendengar Rasulullah pernah menyebut nama putrimu. Aku tidak ingin membuka rahasia beliau kepadamu. Namun, seandainya beliau membiarkannya, tentu akulah yang akan menikahi Hafshah," jelas Abu Bakar.

Kini, Umar memahami mengapa Abu Bakar menolak menikahi Hafshah, sedangkan penolakan Utsman hanya karena ia masih merasa sedih atas wafatnya Ruqayyah. Selanjutnya, kedua sahabat ini pergi bersama sama. Abu Bakar menuju ke kediaman Aisyah untuk memberi tahu rencana pernikahan Rasulullah dengan Hafshah, dan Umar pulang ke rumah untuk memberi tahu putrinya bahwa ia akan menikah dengan seorang termulia. Umat Islam turut merasa gembira mendengar kabar pernikahan yang agung ini.

Sumber:
The Great of Two Umars, Fuad Abdurahman, Zaman 

Bekal para Nabi dan Rasul Sama Dengan yang Dimiliki Muslimin Sekarang, Buahnya Berbeda? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yout...

Bekal para Nabi dan Rasul Sama Dengan yang Dimiliki Muslimin Sekarang, Buahnya Berbeda?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Hiburan terbaik Rasulullah saw adalah kisah-kisah Nabi, Rasul dan orang soleh sebelumnya. Hiburan Nabi dan Rasul sebelumnya adalah kelahiran Rasulullah saw.

Dalam Al-Qur'an banyak kisah Nabi dan umat terdahulu. Dalam Taurat dan Injil ada kisah kelahiran Rasulullah saw. Semuanya untuk mengokohkan langkah

Rasulullah saw selalu ditunggu oleh yang mengimani Taurat dan Injil. Nabi Musa ingin jadi umatnya. Nabi Isa kelak menjadi bagian umat Rasulullah saw

Mengapa hanya dengan kisah-kisah, seluruh para Nabi dan Rasul menjadi teguh dan tak bergeming dalam mengemban amanah dan karya?

Mengapa kedahsyatan kekuatan dan kekejaman orang kafir, munafik dan zalim tak pernah menyilaukan dan melemahkan langkahnya?

Kedahsyatan kekuatan orang Kafir, Munafikin dan Zalim hanya tipuan fatamorgana untuk menguji ketauhidan, siapa yang ditakuti?

Mengapa Nabi Ibrahim berani menghadapi Raja Babilonia? Mengapa Nabi Musa berani menghadapi Raja Mesir? Mengapa Nabi Isa menghadapi Romawi?

Semua tantangan, persoalan dan kesulitan adalah ujian ketauhidan. Siapa yang ditakuti? Bila melemahkan langkah, tanda tertipu oleh kerapuhan dunia

Muslimin diwarisi kejayaan masa lalu, dan janji kejayaan dari Allah dan Rasulullah saw di masa depan. Mengapa tak bisa membangkitkan jiwa dan karya?

Yang dibekalkan Allah kepada para Nabi dan Rasul sama dengan yang dibekalkan kepada kaum muslimin saat ini, mengapa hasil kejayaan dan peradabannya berbeda?

Dengan kisah-kisah yang diturunkan di Mekkah, Rasulullah saw dan Sahabat sukses menghadapi tantangan kekerasan dan kekejaman kafir Quraisy.

Dengan kisah-kisah yang diturunkan di Madinah, Rasulullah saw dan Sahabat mampu memimpin Hijaz dan mulai menerobos Romawi dan Persia

Kisah-kisah yang diturunkan di era Rasulullah saw dan Sahabat masih terjaga asli dan terus dikisahkan. Mengapa buahnya berbeda?

Jiwa Kenusantaraan Umat Islam jauh sebelum Indonesia Lahir Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ternyata k...

Jiwa Kenusantaraan Umat Islam jauh sebelum Indonesia Lahir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ternyata kesultanan di Nusantara pernah bersatu melawan Portugis, seperti bersatunya Aceh, Malaka, Demak dan Ternate.

Sunan Giri seorang Sultan Giri Kedaton dan penasihat Demak. Murid-muridnya dari seluruh Nusantara dan putra-putra Raja terutama dari Indonesia Timur.

Kolaborasi Demak dengan Ternate dalam mengusir penjajah karena ada hubungan antara murid dan guru. Itulah keterkaitan Demak-Ternate.

Bagaimana keterkaitan Demak dengan Aceh? Seorang Sunan dari Walisanga ada yang bermukim di Aceh setelah menunaikan tugasnya di Jawa

Seorang Sunan dari Aceh menjadi panglima perang di Demak pada era Sultan Trengana. Orang Demak belajar ke Aceh. Acehlah pusat keilmuan pertama

Apakah berpadunya Aceh, Demak dan Ternate berkaitan dengan jalinan Ini? Bisa jadi benar. Namun alasan mendasarkan adalah sesama mukmin.

Jalinan ini terus bersambung. Sultan Hasanuddin Banten dan Aceh berdamai saat dua pasukannya sudah saling berhadapan karena persoalan wilayah.

Sultan Ageng Tirtayasa  Banten bersatu dengan Syeikh Yusuf Makasar, bangsawan Makassar dan Madura berpadu melawan Belanda.

Hubungan Guru dan Murid antar wilayah dan pulau terus berlangsung di Nusantara. Momentum deklarasinya adalah Sumpah Pemuda

Di Mekkah telah terbentuk komunitas masyarakat Jawi, yang mengumpulkan guru-murid dari seluruh Nusantara.

Dalam jiwa umat Islam, ikatan hati kenusantaraan telah lahir sebelum penjajah hadir dan sebelum Indonesia lahir.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)