basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Bekal para Nabi dan Rasul Sama Dengan yang Dimiliki Muslimin Sekarang, Buahnya Berbeda? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Yout...

Bekal para Nabi dan Rasul Sama Dengan yang Dimiliki Muslimin Sekarang, Buahnya Berbeda?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Hiburan terbaik Rasulullah saw adalah kisah-kisah Nabi, Rasul dan orang soleh sebelumnya. Hiburan Nabi dan Rasul sebelumnya adalah kelahiran Rasulullah saw.

Dalam Al-Qur'an banyak kisah Nabi dan umat terdahulu. Dalam Taurat dan Injil ada kisah kelahiran Rasulullah saw. Semuanya untuk mengokohkan langkah

Rasulullah saw selalu ditunggu oleh yang mengimani Taurat dan Injil. Nabi Musa ingin jadi umatnya. Nabi Isa kelak menjadi bagian umat Rasulullah saw

Mengapa hanya dengan kisah-kisah, seluruh para Nabi dan Rasul menjadi teguh dan tak bergeming dalam mengemban amanah dan karya?

Mengapa kedahsyatan kekuatan dan kekejaman orang kafir, munafik dan zalim tak pernah menyilaukan dan melemahkan langkahnya?

Kedahsyatan kekuatan orang Kafir, Munafikin dan Zalim hanya tipuan fatamorgana untuk menguji ketauhidan, siapa yang ditakuti?

Mengapa Nabi Ibrahim berani menghadapi Raja Babilonia? Mengapa Nabi Musa berani menghadapi Raja Mesir? Mengapa Nabi Isa menghadapi Romawi?

Semua tantangan, persoalan dan kesulitan adalah ujian ketauhidan. Siapa yang ditakuti? Bila melemahkan langkah, tanda tertipu oleh kerapuhan dunia

Muslimin diwarisi kejayaan masa lalu, dan janji kejayaan dari Allah dan Rasulullah saw di masa depan. Mengapa tak bisa membangkitkan jiwa dan karya?

Yang dibekalkan Allah kepada para Nabi dan Rasul sama dengan yang dibekalkan kepada kaum muslimin saat ini, mengapa hasil kejayaan dan peradabannya berbeda?

Dengan kisah-kisah yang diturunkan di Mekkah, Rasulullah saw dan Sahabat sukses menghadapi tantangan kekerasan dan kekejaman kafir Quraisy.

Dengan kisah-kisah yang diturunkan di Madinah, Rasulullah saw dan Sahabat mampu memimpin Hijaz dan mulai menerobos Romawi dan Persia

Kisah-kisah yang diturunkan di era Rasulullah saw dan Sahabat masih terjaga asli dan terus dikisahkan. Mengapa buahnya berbeda?

Jiwa Kenusantaraan Umat Islam jauh sebelum Indonesia Lahir Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ternyata k...

Jiwa Kenusantaraan Umat Islam jauh sebelum Indonesia Lahir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ternyata kesultanan di Nusantara pernah bersatu melawan Portugis, seperti bersatunya Aceh, Malaka, Demak dan Ternate.

Sunan Giri seorang Sultan Giri Kedaton dan penasihat Demak. Murid-muridnya dari seluruh Nusantara dan putra-putra Raja terutama dari Indonesia Timur.

Kolaborasi Demak dengan Ternate dalam mengusir penjajah karena ada hubungan antara murid dan guru. Itulah keterkaitan Demak-Ternate.

Bagaimana keterkaitan Demak dengan Aceh? Seorang Sunan dari Walisanga ada yang bermukim di Aceh setelah menunaikan tugasnya di Jawa

Seorang Sunan dari Aceh menjadi panglima perang di Demak pada era Sultan Trengana. Orang Demak belajar ke Aceh. Acehlah pusat keilmuan pertama

Apakah berpadunya Aceh, Demak dan Ternate berkaitan dengan jalinan Ini? Bisa jadi benar. Namun alasan mendasarkan adalah sesama mukmin.

Jalinan ini terus bersambung. Sultan Hasanuddin Banten dan Aceh berdamai saat dua pasukannya sudah saling berhadapan karena persoalan wilayah.

Sultan Ageng Tirtayasa  Banten bersatu dengan Syeikh Yusuf Makasar, bangsawan Makassar dan Madura berpadu melawan Belanda.

Hubungan Guru dan Murid antar wilayah dan pulau terus berlangsung di Nusantara. Momentum deklarasinya adalah Sumpah Pemuda

Di Mekkah telah terbentuk komunitas masyarakat Jawi, yang mengumpulkan guru-murid dari seluruh Nusantara.

Dalam jiwa umat Islam, ikatan hati kenusantaraan telah lahir sebelum penjajah hadir dan sebelum Indonesia lahir.

Jihad Kesultanan Demak, Aceh, dan Ternate, Mengusir Penjajah Portugis dari Nusantara. Sejak Melaka jatuh ke tangan Portugal pada...

Jihad Kesultanan Demak, Aceh, dan Ternate, Mengusir Penjajah Portugis dari Nusantara.


Sejak Melaka jatuh ke tangan Portugal pada 1511, Sultan Malaka Mahmud Syah yang mengungsi di Pulau Bintan meminta bantuan kepada Dinasti Ming dan beberapa kerajaan Islam di Nusantara untuk merebut kembali Malaka.

Untuk merespon ini Pati Unus adalah menghidupkan kembali kekuatan armada Majapahit yang tertidur lama pada saat masa - masa perebutan kekuasaan (Perang paregreg), Perang. Kapal - kapal baru tersebut juga dilengkapi dengan Cetbang, yaitu meriam isian belakang (breech loader), di mana kapal dan cetbang juga merupakan kekuatan andalan Armada Majapahit. Pusat produksi kapal-kapal ini adalah Semarang, dan Jepara, dengan bantuan orang-orang Muslim Tionghoa lokal.

Pada Januari 1513 Pati Unus mencoba mengejutkan Malaka, membawa sekitar 100 kapal dengan 5.000 tentara Jawa dari Jepara dan Palembang. Sekitar 30 dari mereka adalah jung besar seberat 350-600 ton (pengecualian untuk kapal utama Pati Unus), sisanya adalah kapal jenis lancaran, penjajap, dan kelulus. Jung-jung itu sendiri membawa 12.000 orang. Kapal-kapal itu membawa banyak artileri yang dibuat di Jawa.

Memasuki tahun 1521, Armada kesultanan Demak melancarkan serang kedua ke Malaka untuk membantu Sultan Mahmud Syah dari Malaka mengambil kembali kota Malaka dari tangan Portugis. Armada ekspedisi kedua kesultanan Demak ini dipimpin kembali oleh Pati Unus yang saat itu telah menjabat sebagai Sultan Demak. Pertempuran hebat terjadi di Malaka selama 3 hari 3 malam baik di laut maupun di darat. Pada pertempuran sengit ini Pati Unus terbunuh di medan perang. 

Tahun 1550, Ratu Kalinyamat, puteri Sultan Trenggana mengirimkan bantuan 40 kapal dan 4000 personil atas permintaan Sultan Johor untuk menyerang Malaka. Gabungan Armada Jepara, Melayu dan Aceh berjumlah total 200 kapal mengepung Malaka. Kekuatan gabungan ini berhasil memukul mundur Portugis dan mengambil alih sebagian besar kota Malaka, sebelum akhirnya berhasil Portugis berhasil menyerang balik. Prajurit-prajurit Melayu berhasil dipukul mundur ke kapal, sementara prajurit-prajurit Jawa dari Jepara tatap bertahan di darat. Setelah Portugis berhasil membunuh pemimpin pasukan Jawa dan menewaskan 2000 prajurit jawa barulah pasukan Jawa mundur ke kapal. Namun badai di laut mengakibatkan 2 kapal Jepara terdampar di pantai dan menjadi sasaran empuk Portugis. Lebih dari setengah pasukan Jepara gugur di medan pertempuran.

Tahun 1574, Ratu Kalinyamat dari Jepara mengirimkan kapal bantuan untuk ekspedisi Kesultanan Aceh menyerang Portugis di Malaka berjumlah 300 kapal (80 diantaranya adalah jung besar berbobot 400 ton) serta 15.000 personil. Setelah pengepungan dan pertempuran sengit selama 3 bulan. Dua per tiga pasukan Jepara gugur, hanya sekitar 5000 pasukan yang masih selamat dan kembali ke Jepara. Namun serangan ini menyebabkan posisi Portugis di kepulauan Maluku terjepit karena bala bantuan dari Malaka terhambat, sehingga Sultan Baabullah dari Ternate berhasil mengusir Portugis dari kesultanan Ternate pada tahun 1575

Sumber:
Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Islam di Nusantara, Slamet Mulyana, LKIS
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Invasi_Kesultanan_Demak_ke_Melaka_Portugis

Mengolah Tanah, Bentuk Cinta kepada Allah dan Rasul Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bila esok hari Ki...

Mengolah Tanah, Bentuk Cinta kepada Allah dan Rasul

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bila esok hari Kiamat, apa yang akan dilakukan? Menanam pohon. Itulah jawaban Sahabat. Bila sudah tua, apa yang dilakukan? Menanam pohon.

Saat huru hara Hari Kiamat semakin jelas, apa yang dilakukan? Mengurus Kebun dan ternak. Itu solusi Rasulullah saw pada Sahabat.

Mengolah tanah, mengairi, irigasi, memupuk, oksigen, hama dan binatang yang hidup disekitarnya, keindahan pemandangan, semuanya sedekah.

Bertani dan berkebun untuk mengamalkan Al-Qur'an bukan bisnis. Al-Qur'an menjelaskan infrastruktur lahan pertanian dan berkebun dalam sejumlah ayat.

Merealisasikan Al-Qur'an bukan sekedar ritual simbolis ibadah wajib dan sunah tetapi juga mengelola dan memanfaatkan tanah.

Banyak sekali sengketa tanah. Banyak sekali konflik berkaitan dengan batas-batas tanah. Dakwah harus mengurus hal ini pula

Dakwah Nabi Ismail dan Siti Hajar  dimulai dari pengelolaan tanah yang gersang dan tandus. Nabi Musa dan Rasulullah saw ditempa di daerah pertanian

Muhammad kecil tinggal di Bani Sa'ad yang kering di luar Mekah. Sejak kehadiran Muhammad, tanahnya jadi subur, ternaknya gembuk bersusu banyak.

Sebelum kehadiran Nabi Musa, Syeikh Madyan kesulitan mengelola lahan pertanian dan peternakannya. 8-10 tahun Nabi Musa mengolahnya

Walisanga memulai dakwahnya dengan membuka lahan, mengolah tanah, membangun infrastruktur dan teknologi pertanian sebelum menasihati.

Ibrahim bin Adham, sufi ternama, meninggalkan tahta kekuasaannya untuk terjun dalam pertanian bersama murid-muridnya

Setiap jengkal tanah yang menganggur, bertanda ada peran kekhalifahan yang tidak dilaksanakan oleh mukmin.

Setiap tetesan air hujan yang tak digunakan untuk menyuburkan tanah dan tanaman, ada tanggung hidup yang tak tertunaikan.

Petir yang menakutkan, air hujan, sampah dan kotoran yang berserakan adalah menyubur terbaik di alam. Bila didiamkan ada peran yang tak ditunaikan.

Olahlah tanah, bukan untuk berbisnis dan makan tetapi mewujudkan Al-Qur'an ke dunia nyata. Ini bentuk cinta kepada Allah.

Ramalan Walisanga tentang Demak, Banten, Majapahit dan Mataram Demak berawal dari kisah Raden Patah diperintahkan oleh gurunya, ...

Ramalan Walisanga tentang Demak, Banten, Majapahit dan Mataram


Demak berawal dari kisah Raden Patah diperintahkan oleh gurunya, Sunan Ampel dari Surabaya, agar merantau ke barat dan bermukim di sebuah tempat yang terlindung oleh tanaman gelagah wangi. Tanaman gelagah yang rimbun tentu hanya subur di daerah rawa-rawa.

Dalam perantauannya itu, Raden Patah sampai ke daerah rawa di tepi selatan Pulau Muryo (Muria), sebuah kawasan rawa-rawa besar yang menutup laut (atau lebih tepatnya sebuah selat) yang memisahkan Pulau Muryo dengan daratan Jawa Tengah. Di situlah ditemukan gelagah wangi dan rawa; kemudian tempat tersebut dinamai Raden Patah sebagai “Demak".

Dalam Babat Tanah Jawi, Sunan Ampel meramalkan bahwa Bintara Demak akan menjadi kerajaan besar di Jawa.

-------------------------
Sunan Ampel adalah orang yang paling tahu situasi kerajaan Majapahit. Ketika beberapa wali mengusulkan untuk menyerbu Majapait, Sunan Ampel menyatakan ketidak setujuannya.

“Tanpa diserbupun Kerajaan Majapahit sudah keropos dari dalam. Lagi pula Prabu Brawijaya Kertabumi itu masih ayah kandung Raden Patah selaku Pangeran Demak Bintoro,” kata Sunan Ampel.

“Apa kata orang nanti bila seorang anak durhaka menyerang dan merebut tahta ayahnya sendiri? Saya kira Kerajaan Majapahit akan sirna dengan sendirinya, beberapa adipati yang masih beragama Hindu sudah banyak yang ingin merebut kekuasaan. Kita tak usah ikut-ikutan merebut tahta Majapahit yang hanya mencemarkan keagungan agama yang kita anut,” tambahnya.

Ramalan Sunan Ampel memang benar. Tidak lama setelah beliau meninggal dunia. Adipati Keling atau Kediri bernama Girindrawardhana menyerbu kerajaan Majapahit.

-------------------------
Dipindahkannya pusat pemerintahan Islam dari Banten Girang ke Surowasan bertujuan untuk menarik minat para pedagang di Selat Malaka datang ke Selat Sunda. Strategi ini diusulkan oleh Syarif Hidayatullah kepada putranya, Maulana Hasanuddin, yang kemudian menjadi Sultan Banten yang pertama. Syarif Hidayatullah memandang perlu menjadikan Selat Sunda sebagai pusat perdagangan karena selat Malaka ketika itu berada dalam kekuasaan Portugis setelah mereka berhasil melumpuhkan Kesultanan Islam di Malaka.

Siasat ekonomi Syarif cukup jitu. Pedagangpedagang yang enggan berhubungan dengan penjajah itu akhirnya berdatang an di pelabuhan Banten meramaikan aktivitas ekonomi di sana. Jika demikian halnya, berdirinya Kesultanan Islam di Banten bukan hasil pertapaan Hasanuddin yang dalam waktu sekejap memunculkan pulau untuk mendirikan kerajaan.

----------------
Tanah Mataram dan Pati merupakan hadiah yang diberikan oleh Raja Hadiwijaya dari Kerajaan Pajang pada siapa saja yang berhasil menumpas Arya Panangsang pada tahun 1549.

Ki Ageng Pemanahan berhasil membunuh Arya Panangsang dan mendapat tanah di daerah Kota Gede, Yogyakarta. Sedangkan, Pati diberikan pada Ki Ageng Penjawi.

Berbeda dengan Ki Ageng Penjawi yang diangkat sebagai penguasa Pati saat itu juga, Ki Ageng Pemanahan baru menerima hadiahnya pada 1575. Penguasa Mataram ini diketahui sebagai orang yang sebenarnya berhasil mengalahkan Arya Panangsang dengan bantuan Sunan Kalijaga.

Hadiwijaya yang saat itu masih menguasai tahta Kerajaan Pajang mendengar ramalan dari Sunan Prapen tentang kemunculan pemimpin besar di Tanah Mataram.

Hal ini yang diduga menjadi penyebab tanah tersebut baru diserahkan pada Ki Ageng setelah bertahun-tahun lamanya.

Sumber:
https://kalam.sindonews.com/read/305640/70/kisah-pesantren-jadi-kerajaan-sunan-giri-jadi-raja-bergelar-prabu-satmata
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/travel/read/2021/07/15/201700427/sejarah-kerajaan-mataram-islam-pendiri-sampai-keruntuhannya
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pw61r6313
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Muslim di Indonesia, Uka Tjandrasasmita, Menara Kudus
Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Islam di Nusantara, Slamet Mulyana, LKIS


Perkembangan Kota Muslim di Pesisir Utara Jawa dari Era Airlangga, Majapahit hingga Demak  Airlangga adalah pendiri Kerajaan Kah...

Perkembangan Kota Muslim di Pesisir Utara Jawa dari Era Airlangga, Majapahit hingga Demak 


Airlangga adalah pendiri Kerajaan Kahuripan, yang memerintah 1009-1042 dengan gelar abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa. Sebagai seorang raja, ia memerintahkan Mpu Kanwa untuk menggubah Kakawin Arjunawiwaha yang menggambarkan keberhasilannya dalam peperangan.

Di akhir masa pemerintahannya, kerajaannya dibelah dua menjadi Kerajaan Kediri dan Kerajaan Janggala bagi kedua putranya. Nama Airlangga sampai saat ini masih terkenal dalam berbagai cerita rakyat, dan sering diabadikan di berbagai tempat di Indonesia.

-----------------
Majapahit adalah sebuah kemaharajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1527 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389 M

-------------------
Di pesisir Utara Jawa terutama di bagian Timur, sejak abad ke 11 M, abad 14 M dan 15 M, orang Muslim mulai membentuk perkampungan-perkampungan di Gresik, Tuban, Sedayu bahkan di Ibukota Majapahit sendiri. Dengan demikian pada awal abad ke 16 M, tumbuhlah kota-kota pelabuhan yang dikuasai Muslim. Seperti, Gresik, Tuban, Surabaya. Di Madura, yaitu Bangkalan, Pemekasan, juga muncul dan tumbuh sebagai kota Muslim.

Demak yang semula kurang dikenal  sebelum didatangi orang-orang Muslim, pada abad ke-15 M dan awal ke-16 menjadi kota pusat kerajaan besar. Demikian pula Jepara, sejak itu menjadi kota pelabuhan Muslim yang penting.

Babad-babad setempat dan berita asing menggambarkan bagaimana pentingnya kota Demak sebagai pusat kerajaan terbesar di Jawa pada abad ke-16 itu. Jumlah penduduk Demak sekitar 10.000 keluarga atau 50.000 jiwa.

Kota-kota pesisir lain yang tumbuh pada proses penyebaran Islam adalah Tegal, Cirebon serta Indramayu. Kota pelabuhan Sunda Kelapa menjadi kota pelabuhan Muslim pada sekitar 1527 M berkat direbutnya kota itu oleh Sunan Gunung Jati.

Banten tumbuh menjadi pusat kerajaan Muslim sejak 1526 M. Di kota ini didirikan keraton, masjid Agung, pasar, pelabuhan, perkampungan-perkampungan orang asing seperti Pekojan, Pecinaan dan sebagainya.

Abad ke 16 M, ketika orang Belanda berkunjung, Banten dipersamakan dengan Amsterdam. Kesibukan kota Banten ditulis oleh Willem Lodewyckesz pada abad ke 17. Berdasarkan hasil sensus 1694 pada pemerintahan Sultan Abdul Muhasin  Zainal Abidin, kota Banten sudah dihuni 31.743 jiwa.

Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Majapahit
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Airlangga
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Muslim di Indonesia, Uka Tjandrasasmita, Menara Kudus
Sejarah Umat Islam, Buya Hamka, GIP

Catatan Arab dan Keinginan Raja Sriwijaya Belajar Islam  Catatan tertua sejauh ini berasal dari pedagang Arab bernama Ibnu Horda...

Catatan Arab dan Keinginan Raja Sriwijaya Belajar Islam 

Catatan tertua sejauh ini berasal dari pedagang Arab bernama Ibnu Hordadzbeh. sekitar abad 9 atau tepatnya 844-848 masehi. Saat itu, dirinya singgah di Sriwijaya yang notabene wilayah kerajaan Buddha di Sumatra, telah terjadi persinggungan budaya. Ia mengamati bagaimana Sriwijaya merupakan wilayah yang terbuka bagi perdagangan. 

"Ketika dia datang ke Sriwijaya, rajanya disebut Maharaja. Wilayahnya terdiri dari banyak pulau, gajah, dengan komoditas kapur barus. Kerajaannya (Sriwijaya) digambarkan sebagai wilayah kaya, mereka menerima 200 man emas per hari yang akan diolah menjadi emas batangan," ujar dia.

------------------

Berdasarkan sumber catatan sejarah dari Arab, Sriwijaya disebut dengan nama Sribuza. Pada tahun 955 M, Al Masudi, seorang musafir (pengelana) sekaligus sejarawan Arab klasik menulis catatan tentang Sriwijaya.


Dalam catatan itu, digambarkan Sriwijaya adalah sebuah kerajaan besar yang kaya raya, dengan tentara yang sangat banyak. Disebutkan kapal yang tercepat dalam waktu dua tahun pun tidak cukup untuk mengelilingi seluruh pulau wilayahnya. Hasil bumi Sriwijaya adalah kapur barus, kayu gaharu, cengkih, kayu cendana, pala, kapulaga, gambir dan beberapa hasil bumi lainya.

------------------
Catatan lain menuliskan bahwa Sriwijaya maju dalam bidang agraris. Ini disimpulkan dari seorang ahli dari Bangsa Persia yang bernama Abu Zaid Hasan yang mendapat keterangan dari Sujaimana, seorang pedagang Arab.

Abu Zaid menulis bahwasanya Kerajaan Zabaj (Sriwijaya -sebutan Sriwijaya oleh bangsa Arab pada masa itu-) memiliki tanah yang subur dan kekuasaaan yang luas hingga ke seberang lautan.

------------------
Korespondensi masa ‘Umar b. ‘Abd ‘Aziz dengan Raja-raja al-Hind adalah ditemukannya bukti surat kepada Raja Sriwijaya. Sriwijaya sendiri merupakan kerajaan yang besar, yang memiliki kekeuasaan wilayah melintang sejauh hamparan seluruh Sumatera, Semenanjung Malaya, dan daratan Jawa.

Kerajaan Sriwijaya juga telah tercatat memainkan peran sentral yang menghubungkan perdagangan di seluruh Nusantara dengan Ibukotanya Palembang. Penulis Arab biasa menyebutnya dengan Zabaj. Kekuasaannya berlangsung dari pertengahan akhir abad ke – 7 sampai akhir abad ke-14.

Tampaknya, sangat tepat jikalau Sriwijaya adalah bagian dari al-Hind, yang dalam bahasan beberapa tokoh cukup berbeda pendapat. Sejumlah Sejarawan mengatakan bahwa al Hind:

“ Orang-orang Arab telah memperluas India sejauh kepulauan Jawa”

Korespondensi Kekhilafahan Bani Umayyah dengan kerajaan Sriwijaya ia tuangkan sebuah karya yang berjudul The Two Letters From The Maharaja To The Khalifah. Sebuah tulisan khusus mengkaji surat dari Maharaja kepada khalifah. Dan disanalah akan dijumpai kisah dari Nu’aym bin Hammad yang telah mengabadikan surat tersebut. 

“Nu’aym bin Hammad telah menulis, “Raja al-Hind mengirim surat untuk Umar b. ‘Abd Aziz, sebagai berikut: Dari Raja yang merupakan keturunan dari seribu raja, yang permaisurinya juga, adalah keturunan seribu raja, yang didalam kandangnya memiliki seribu gajah, dan yang memiliki wilayah dua sungai yang mengairi tanaman gaharu, yang terdapat tanaman herbal, pala, dan kamper yang keharumannya menyebar ke jarak dua belas mil. Untuk Raja Arab, yang tidak menyekutukan Allah dengan yang lainnya. Saya telah mengirimkan kepada Anda, hadiah, yang tidak banyak, tetapi (hanya) sebuah salam dan saya berharap bahwa Anda dapat mengirimkan kepada saya seseorang yang bisa mengajari saya Islam dan memerintahkan saya dalam Hukum Islam, (atau dalam versi lain: Mungkin mengajari saya Islam dan menjelaskan kepada saya, perdamaian.)

Bukti lain yang dikutip oleh Ibn Taghri-Berdi dari karya seorang periwayat yang handal, yang tak lain adalah Ibnu Asakir (499/1105-571/1176):

“Saya telah mengirim Anda hadiah batu mulia amoer, wewangian, kamper. Terimalah, dan jadikan aku sebagai saudara dalam Islam”

Surat tersebut terjadi pada tahun ke 99 H, atau 717-718 M. Surat yang ditulis oleh Umar’ b. ‘Abd ‘Aziz tidak saja mengajak masuk Islam. Namun, khalifah menginginkan mereka juga memberikan kesetiaan kepada Khilafah Bani Umayyah.

Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pg2qzk385
https://www.google.com/amp/s/sumsel.idntimes.com/news/sumsel/amp/muhammad-rangga-erfizal/masuknya-islam-dan-asimilasi-kerajaan-maritim-sriwijaya
Jaringan Ulama Timur Tengah Abad 17 dan 18, Azmuradi Azra, Kencana

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (305) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)