basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Ramalan Walisanga tentang Demak, Banten, Majapahit dan Mataram Demak berawal dari kisah Raden Patah diperintahkan oleh gurunya, ...

Ramalan Walisanga tentang Demak, Banten, Majapahit dan Mataram


Demak berawal dari kisah Raden Patah diperintahkan oleh gurunya, Sunan Ampel dari Surabaya, agar merantau ke barat dan bermukim di sebuah tempat yang terlindung oleh tanaman gelagah wangi. Tanaman gelagah yang rimbun tentu hanya subur di daerah rawa-rawa.

Dalam perantauannya itu, Raden Patah sampai ke daerah rawa di tepi selatan Pulau Muryo (Muria), sebuah kawasan rawa-rawa besar yang menutup laut (atau lebih tepatnya sebuah selat) yang memisahkan Pulau Muryo dengan daratan Jawa Tengah. Di situlah ditemukan gelagah wangi dan rawa; kemudian tempat tersebut dinamai Raden Patah sebagai “Demak".

Dalam Babat Tanah Jawi, Sunan Ampel meramalkan bahwa Bintara Demak akan menjadi kerajaan besar di Jawa.

-------------------------
Sunan Ampel adalah orang yang paling tahu situasi kerajaan Majapahit. Ketika beberapa wali mengusulkan untuk menyerbu Majapait, Sunan Ampel menyatakan ketidak setujuannya.

“Tanpa diserbupun Kerajaan Majapahit sudah keropos dari dalam. Lagi pula Prabu Brawijaya Kertabumi itu masih ayah kandung Raden Patah selaku Pangeran Demak Bintoro,” kata Sunan Ampel.

“Apa kata orang nanti bila seorang anak durhaka menyerang dan merebut tahta ayahnya sendiri? Saya kira Kerajaan Majapahit akan sirna dengan sendirinya, beberapa adipati yang masih beragama Hindu sudah banyak yang ingin merebut kekuasaan. Kita tak usah ikut-ikutan merebut tahta Majapahit yang hanya mencemarkan keagungan agama yang kita anut,” tambahnya.

Ramalan Sunan Ampel memang benar. Tidak lama setelah beliau meninggal dunia. Adipati Keling atau Kediri bernama Girindrawardhana menyerbu kerajaan Majapahit.

-------------------------
Dipindahkannya pusat pemerintahan Islam dari Banten Girang ke Surowasan bertujuan untuk menarik minat para pedagang di Selat Malaka datang ke Selat Sunda. Strategi ini diusulkan oleh Syarif Hidayatullah kepada putranya, Maulana Hasanuddin, yang kemudian menjadi Sultan Banten yang pertama. Syarif Hidayatullah memandang perlu menjadikan Selat Sunda sebagai pusat perdagangan karena selat Malaka ketika itu berada dalam kekuasaan Portugis setelah mereka berhasil melumpuhkan Kesultanan Islam di Malaka.

Siasat ekonomi Syarif cukup jitu. Pedagangpedagang yang enggan berhubungan dengan penjajah itu akhirnya berdatang an di pelabuhan Banten meramaikan aktivitas ekonomi di sana. Jika demikian halnya, berdirinya Kesultanan Islam di Banten bukan hasil pertapaan Hasanuddin yang dalam waktu sekejap memunculkan pulau untuk mendirikan kerajaan.

----------------
Tanah Mataram dan Pati merupakan hadiah yang diberikan oleh Raja Hadiwijaya dari Kerajaan Pajang pada siapa saja yang berhasil menumpas Arya Panangsang pada tahun 1549.

Ki Ageng Pemanahan berhasil membunuh Arya Panangsang dan mendapat tanah di daerah Kota Gede, Yogyakarta. Sedangkan, Pati diberikan pada Ki Ageng Penjawi.

Berbeda dengan Ki Ageng Penjawi yang diangkat sebagai penguasa Pati saat itu juga, Ki Ageng Pemanahan baru menerima hadiahnya pada 1575. Penguasa Mataram ini diketahui sebagai orang yang sebenarnya berhasil mengalahkan Arya Panangsang dengan bantuan Sunan Kalijaga.

Hadiwijaya yang saat itu masih menguasai tahta Kerajaan Pajang mendengar ramalan dari Sunan Prapen tentang kemunculan pemimpin besar di Tanah Mataram.

Hal ini yang diduga menjadi penyebab tanah tersebut baru diserahkan pada Ki Ageng setelah bertahun-tahun lamanya.

Sumber:
https://kalam.sindonews.com/read/305640/70/kisah-pesantren-jadi-kerajaan-sunan-giri-jadi-raja-bergelar-prabu-satmata
https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/travel/read/2021/07/15/201700427/sejarah-kerajaan-mataram-islam-pendiri-sampai-keruntuhannya
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pw61r6313
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Muslim di Indonesia, Uka Tjandrasasmita, Menara Kudus
Runtuhnya Kerajaan Hindu-Jawa dan Timbulnya Islam di Nusantara, Slamet Mulyana, LKIS


Perkembangan Kota Muslim di Pesisir Utara Jawa dari Era Airlangga, Majapahit hingga Demak  Airlangga adalah pendiri Kerajaan Kah...

Perkembangan Kota Muslim di Pesisir Utara Jawa dari Era Airlangga, Majapahit hingga Demak 


Airlangga adalah pendiri Kerajaan Kahuripan, yang memerintah 1009-1042 dengan gelar abhiseka Sri Maharaja Rakai Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramatunggadewa. Sebagai seorang raja, ia memerintahkan Mpu Kanwa untuk menggubah Kakawin Arjunawiwaha yang menggambarkan keberhasilannya dalam peperangan.

Di akhir masa pemerintahannya, kerajaannya dibelah dua menjadi Kerajaan Kediri dan Kerajaan Janggala bagi kedua putranya. Nama Airlangga sampai saat ini masih terkenal dalam berbagai cerita rakyat, dan sering diabadikan di berbagai tempat di Indonesia.

-----------------
Majapahit adalah sebuah kemaharajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri sekitar tahun 1293 hingga 1527 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389 M

-------------------
Di pesisir Utara Jawa terutama di bagian Timur, sejak abad ke 11 M, abad 14 M dan 15 M, orang Muslim mulai membentuk perkampungan-perkampungan di Gresik, Tuban, Sedayu bahkan di Ibukota Majapahit sendiri. Dengan demikian pada awal abad ke 16 M, tumbuhlah kota-kota pelabuhan yang dikuasai Muslim. Seperti, Gresik, Tuban, Surabaya. Di Madura, yaitu Bangkalan, Pemekasan, juga muncul dan tumbuh sebagai kota Muslim.

Demak yang semula kurang dikenal  sebelum didatangi orang-orang Muslim, pada abad ke-15 M dan awal ke-16 menjadi kota pusat kerajaan besar. Demikian pula Jepara, sejak itu menjadi kota pelabuhan Muslim yang penting.

Babad-babad setempat dan berita asing menggambarkan bagaimana pentingnya kota Demak sebagai pusat kerajaan terbesar di Jawa pada abad ke-16 itu. Jumlah penduduk Demak sekitar 10.000 keluarga atau 50.000 jiwa.

Kota-kota pesisir lain yang tumbuh pada proses penyebaran Islam adalah Tegal, Cirebon serta Indramayu. Kota pelabuhan Sunda Kelapa menjadi kota pelabuhan Muslim pada sekitar 1527 M berkat direbutnya kota itu oleh Sunan Gunung Jati.

Banten tumbuh menjadi pusat kerajaan Muslim sejak 1526 M. Di kota ini didirikan keraton, masjid Agung, pasar, pelabuhan, perkampungan-perkampungan orang asing seperti Pekojan, Pecinaan dan sebagainya.

Abad ke 16 M, ketika orang Belanda berkunjung, Banten dipersamakan dengan Amsterdam. Kesibukan kota Banten ditulis oleh Willem Lodewyckesz pada abad ke 17. Berdasarkan hasil sensus 1694 pada pemerintahan Sultan Abdul Muhasin  Zainal Abidin, kota Banten sudah dihuni 31.743 jiwa.

Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Majapahit
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Airlangga
Pertumbuhan dan Perkembangan Kota Muslim di Indonesia, Uka Tjandrasasmita, Menara Kudus
Sejarah Umat Islam, Buya Hamka, GIP

Catatan Arab dan Keinginan Raja Sriwijaya Belajar Islam  Catatan tertua sejauh ini berasal dari pedagang Arab bernama Ibnu Horda...

Catatan Arab dan Keinginan Raja Sriwijaya Belajar Islam 

Catatan tertua sejauh ini berasal dari pedagang Arab bernama Ibnu Hordadzbeh. sekitar abad 9 atau tepatnya 844-848 masehi. Saat itu, dirinya singgah di Sriwijaya yang notabene wilayah kerajaan Buddha di Sumatra, telah terjadi persinggungan budaya. Ia mengamati bagaimana Sriwijaya merupakan wilayah yang terbuka bagi perdagangan. 

"Ketika dia datang ke Sriwijaya, rajanya disebut Maharaja. Wilayahnya terdiri dari banyak pulau, gajah, dengan komoditas kapur barus. Kerajaannya (Sriwijaya) digambarkan sebagai wilayah kaya, mereka menerima 200 man emas per hari yang akan diolah menjadi emas batangan," ujar dia.

------------------

Berdasarkan sumber catatan sejarah dari Arab, Sriwijaya disebut dengan nama Sribuza. Pada tahun 955 M, Al Masudi, seorang musafir (pengelana) sekaligus sejarawan Arab klasik menulis catatan tentang Sriwijaya.


Dalam catatan itu, digambarkan Sriwijaya adalah sebuah kerajaan besar yang kaya raya, dengan tentara yang sangat banyak. Disebutkan kapal yang tercepat dalam waktu dua tahun pun tidak cukup untuk mengelilingi seluruh pulau wilayahnya. Hasil bumi Sriwijaya adalah kapur barus, kayu gaharu, cengkih, kayu cendana, pala, kapulaga, gambir dan beberapa hasil bumi lainya.

------------------
Catatan lain menuliskan bahwa Sriwijaya maju dalam bidang agraris. Ini disimpulkan dari seorang ahli dari Bangsa Persia yang bernama Abu Zaid Hasan yang mendapat keterangan dari Sujaimana, seorang pedagang Arab.

Abu Zaid menulis bahwasanya Kerajaan Zabaj (Sriwijaya -sebutan Sriwijaya oleh bangsa Arab pada masa itu-) memiliki tanah yang subur dan kekuasaaan yang luas hingga ke seberang lautan.

------------------
Korespondensi masa ‘Umar b. ‘Abd ‘Aziz dengan Raja-raja al-Hind adalah ditemukannya bukti surat kepada Raja Sriwijaya. Sriwijaya sendiri merupakan kerajaan yang besar, yang memiliki kekeuasaan wilayah melintang sejauh hamparan seluruh Sumatera, Semenanjung Malaya, dan daratan Jawa.

Kerajaan Sriwijaya juga telah tercatat memainkan peran sentral yang menghubungkan perdagangan di seluruh Nusantara dengan Ibukotanya Palembang. Penulis Arab biasa menyebutnya dengan Zabaj. Kekuasaannya berlangsung dari pertengahan akhir abad ke – 7 sampai akhir abad ke-14.

Tampaknya, sangat tepat jikalau Sriwijaya adalah bagian dari al-Hind, yang dalam bahasan beberapa tokoh cukup berbeda pendapat. Sejumlah Sejarawan mengatakan bahwa al Hind:

“ Orang-orang Arab telah memperluas India sejauh kepulauan Jawa”

Korespondensi Kekhilafahan Bani Umayyah dengan kerajaan Sriwijaya ia tuangkan sebuah karya yang berjudul The Two Letters From The Maharaja To The Khalifah. Sebuah tulisan khusus mengkaji surat dari Maharaja kepada khalifah. Dan disanalah akan dijumpai kisah dari Nu’aym bin Hammad yang telah mengabadikan surat tersebut. 

“Nu’aym bin Hammad telah menulis, “Raja al-Hind mengirim surat untuk Umar b. ‘Abd Aziz, sebagai berikut: Dari Raja yang merupakan keturunan dari seribu raja, yang permaisurinya juga, adalah keturunan seribu raja, yang didalam kandangnya memiliki seribu gajah, dan yang memiliki wilayah dua sungai yang mengairi tanaman gaharu, yang terdapat tanaman herbal, pala, dan kamper yang keharumannya menyebar ke jarak dua belas mil. Untuk Raja Arab, yang tidak menyekutukan Allah dengan yang lainnya. Saya telah mengirimkan kepada Anda, hadiah, yang tidak banyak, tetapi (hanya) sebuah salam dan saya berharap bahwa Anda dapat mengirimkan kepada saya seseorang yang bisa mengajari saya Islam dan memerintahkan saya dalam Hukum Islam, (atau dalam versi lain: Mungkin mengajari saya Islam dan menjelaskan kepada saya, perdamaian.)

Bukti lain yang dikutip oleh Ibn Taghri-Berdi dari karya seorang periwayat yang handal, yang tak lain adalah Ibnu Asakir (499/1105-571/1176):

“Saya telah mengirim Anda hadiah batu mulia amoer, wewangian, kamper. Terimalah, dan jadikan aku sebagai saudara dalam Islam”

Surat tersebut terjadi pada tahun ke 99 H, atau 717-718 M. Surat yang ditulis oleh Umar’ b. ‘Abd ‘Aziz tidak saja mengajak masuk Islam. Namun, khalifah menginginkan mereka juga memberikan kesetiaan kepada Khilafah Bani Umayyah.

Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sriwijaya
https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/pg2qzk385
https://www.google.com/amp/s/sumsel.idntimes.com/news/sumsel/amp/muhammad-rangga-erfizal/masuknya-islam-dan-asimilasi-kerajaan-maritim-sriwijaya
Jaringan Ulama Timur Tengah Abad 17 dan 18, Azmuradi Azra, Kencana

Proses Samudera Pasai dan Banda Aceh Jadi Kota Muslim  Samudera Pasai sebelum kedatangan dan penyebaran Islam hanyalah sebuah ka...

Proses Samudera Pasai dan Banda Aceh Jadi Kota Muslim 

Samudera Pasai sebelum kedatangan dan penyebaran Islam hanyalah sebuah kampung yang dikepalai kepala suku. Walaupun belum menjadi kota, kampung tersebut sudah berfungsi sebagai tempat persinggahan para pedagang muslim sejak abad ke-7 M. Wajarlah bila di abad ke-13 kampung tersebut menjadi ibukota yang bercorak Islam dan pusat perdagangan hingga abad 16.

Di tahun 1512-1515, kota Pasai baru berpenduduk 20.000 orang. Uangnya terbuat dari emas dan perunggu dengan memuat nama Sultan Ala'uddin, Sultan Mansur Malik az-Zahir, Sultan Abdullah yang memerintah di abad 13-15 M.

Ketika pengaruh Portugis mulai kuat, peran Pasai berkurang maka muncullah Banda Aceh sebagai pusat kerajaan dengan sultan pertamanya Ali Mughayat Syah(1530). Kota ini mengalami puncaknya kejayaannya di era Sultan Iskandar Muda. Di era itu terdapat 7.000-8.000 rumah. Saat perang, sultan mampu menghimpun 40.000 tentara.

Pertumbuhan Pasai dan Banda Aceh menyebabkan tumbuhnya daerah-daerah sepanjang selat Malaka, seperti Pedir, Aru, dan Malaka karena sebab perdagangan dan pelayaran. Saat Malaka masih menjadi pusat muslim, pedagang-pedagang bertempat tinggal di kampung Ilir dan Upih. Di daerah ini banyak ditemukan pedagang dari Jawa pula

Begitu pentingnya kota Malaka, Portugis dan Belanda ingin menguasai kota ini. Akhirnya pada 1511, Malaka jatuh ke Portugis. Ini tidak dikehendaki oleh Demak dan kerajaan Islam lainnya. Dipati Unus dari Raja Jawa dan raja Aceh selalu berusaha merebutnya,  apalagi sejak era kekuasaan Iskandar Muda.

Palembang sejak dulu sudah diduga sebagai pusat kota Sriwijaya. Sejak abad 16 M, Palembang menjadi kota bercorak Islam,dengan penduduk 10.000. Kota yang mulai tumbuh pada abad 16 M adalah Jambi dan Pariaman.

Sumber:
Pertumbuhan dan Perkembangan, Kota-kota Muslim di Indonesia, Uka Tjandrasasmita mencatat, Menara kudus.

Perguliran Kejayaan dan Kehancuran Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Di Perang Badar, kaum musyrikin Qu...

Perguliran Kejayaan dan Kehancuran

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Di Perang Badar, kaum musyrikin Quraisy terluka. Di Perang Uhud, kaum Muslimin terluka yang serupa. Kejayaan muslimin dan kafirin terus dipergilirkan.

Masa kejayaan dan kehancuran terus dipergilirkan agar terbongkar siapa yang beriman, zalim dan kafir.

Namrudz, Firaun, Qarun dan Haman, pernah menduduki posisi puncak. Nabi Daud dan Sulaiman pun mencapai posisi puncak.

Heraklius dan Kisra pernah menjadi penguasa adi daya. Abu Bakar, Umar, Utsman dan Ali pun menguasai daerah yang pernah dikuasai Romawi dan Persia.

Yang berkuasa di Palestina pun silih berganti dari Mesir, Yunani, Babilonia, Romawi dan Persia. Kejayaan dan kehancuran terus bergantian.

Penguasa Nusantara pun terus bergantian dari Sriwijaya, Samudera Pasai, Majapahit, Aceh, Demak, Mataram Islam, Belanda pun  terusir

Organisasi besar pun terus bergantian. Para Penguasa pun terus lahir dan jatuh. Partai politik pun silih berganti berkuasa. Tak ada yang langgeng.

Perusahaan terhebat dan orang terkaya pun ada yang muncul dan berakhir. Semua menandakan kedatangan dan perpisahan.

Yang muda akan tua. Generasi datang dan pergi mengisi zaman. Kisah Para Nabi dan Rasul datang dan pergi sesuai zamannya.

Yusuf dari dalam Sumur Tua dan budak menjadi penguasa. Banyak penguasa yang akhirnya menjadi budak. Semua bisa terjadi. Hidup itu dalam genggaman Allah

Bila semua dipergilirkan, esensi hidup itu untuk apa? Mengejar kejayaan dan menghindari kehancuran? Padahal semuanya pasti terjadi

Apa yang diisi oleh para Nabi dan Rasul, itulah yang seharusnya diperbuat. Sedangkan perguliran kejayaan dan kehancuran diserahkan kepada Allah

Sebab Hayam Wuruk Memberikan Hak Istimewa pada Umat Islam Prasasti Trowulan atau Canggu yang berangka tahun 1358 dikeluarkan ole...

Sebab Hayam Wuruk Memberikan Hak Istimewa pada Umat Islam


Prasasti Trowulan atau Canggu yang berangka tahun 1358 dikeluarkan oleh Hayam Wuruk, raja Majapahit ke IV (1350-1389), yang isinya mengatur kedudukan desa-desa di tepian Sungai Brantas dan Bengawan Solo, yang menjadi tempat penyeberangan. Mengapa diberi nama Canggu?

Dari seluruh daerah di sepanjang tepian Sungai Brantas dan Bengawan Solo, daerah yang paling penting adalah daerah Canggu. Canggu adalah pusat pangkalan militer, pusat pelabuhan sungai dan  pelabuhan bea dan cukai. Canggu menjadi salah satu penopang kemakmuran Majapahit. Siapakah yang tinggal di tempat ini?

Di Canggu tinggal berbagai komunitas muslim dari berbagai negri, terutama Cina yang berasal dari sisa-sisa pasukan Mongol yang menyerbu Singasari yang tidak kembali ke negrinya. Juga Campa dan India.

Masyarakat Canggu diberi hak istimewa, berupa keringanan pajak, diperbolehkan menghadiri perayaan kerajaan tingkat lokal dan pusat, diperbolehkan bertemu raja tanpa perantara penguasa lokal. Sehingga muncullah kelompok elit baru yang hampir sama dengan kelompok elit tradisional yang merupakan penguasa wilayah bawahan Majapahit.

Hak istimewa lainnya, Raja Hayam Wuruk memberikan hak menjalankan ibadahnya sendiri. Yang menarik, ibadah yang dilakukan oleh komunitas tersebut adalah ibadah lima waktu atau 'dasardha diwasa' yang berbeda dengan kerajaan. Ritual ibadah ini menunjukkan mayoritas masyarakat yang ada di Canggu yaitu Islam.

Mengapa Hayam Wuruk memberikan sejumlah fasilitas kepada umat Islam? Daerah yang dihuni mayoritas muslim seperti Gresik, Tuban dan Canggu merupakan daerah perdagangan dan kaya. Kontribusi memakmurkan Majapahit cukup berpera.

Kaum muslimin juga menunjukkan kepatuhan kepada sang raja walaupun berbeda agama. Menghargai politik setempat, budaya lokal dan penghormatan tertinggi kepada orang tua.

Sumber:
https://www.ngopibareng.id/read/dimanakah-letak-curabhaya-surabaya-kuno-1489452/amp
Canggih Pelabuhan Sungai Majapahit Abad XIV hingga XVI, Mawardi Purbo Sanjoyo, IAIN Jember
Orang-orang Tionghoa dan Islam di Majapahit, Adrian Perkasa, Penerbit Ombak 

Rentetan Sejarah Sebelum Islamisasi Majapahit oleh Tiongkok  Keluarnya bangsa Mongol menyerbu daerah yang dikuasai Muslimin bera...

Rentetan Sejarah Sebelum Islamisasi Majapahit oleh Tiongkok 

Keluarnya bangsa Mongol menyerbu daerah yang dikuasai Muslimin berakhir dengan kekalahan Muslimin. Namun momentum ini penyebab bangsa Mongol memeluk Islam. Kelak Mongol ditaklukkan juga di perang Ain Jalut.

Islamnya bangsa Mongol berpengaruh pada Islamisasi Majapahit oleh Tiongkok yang dimulai dari era Raden Wijaya saat mereka mengirimkan pasukan untuk menghukum Kertanegara yang telah menghina utusannya. Bagaimana rentetan sejarahnya? 

Islamisasi Majapahit melalui dua jalan yaitu pedagang muslim yang sudah ada sejak Sriwijaya dan Airlangga dan tentara Mongol yang tidak pulang ke negrinya saat mereka menyerbu Singasari.

---------------------------
Pengepungan Baghdad, yang terjadi pada 1258, adalah sebuah invasi, pengepungan, dan penghancuran kota Baghdad, ibu kota Kekhalifahan Abbasiyah ketika itu dan ibu kota Irak modern, oleh pasukan Ilkhanate Mongol bersama pasukan sekutu-sekutu mereka di bawah pimpinan Hulagu Khan.

------------------
Cucu dari Jengis Khan, yakni Berke Khan merupakan seorang pendiri kerajaan Mongol sekaligus panglima perang yang terkenal kejam dari Jochi. Namanya cukup populer di Kekaisaran Mongol yang beragama Islam.

Akibat pengaruh Islam yang dibawa oleh seorang sufi dari Khawarizm bernama Saifuddin, Berke mengucapkan dua kalimat syahadat pada 1251 di Buhkara. Sejak saat itu, Berke menjadi seorang Muslim yang taat dan tetap seperti itu sepanjang usianya.

------------------------
Pertempuran Ain Jalut (bahasa Arab: معركة عين جالوت, translit. Ma'rakat ‘Ayn Jālūt‎), juga dieja Ayn Jalut, terjadi antara Bahri Mamluk dari Mesir dan Kekaisaran Mongol pada 3 September 1260 (25 Ramadhan 658 H) di Galilea tenggara di Lembah Yizreel dekat tempat yang sekarang dikenal sebagai Sumur Harod (bahasa Arab: عين جالوت, translit. ‘Ayn Jālūt, har. 'Musim semi Goliat'‎). Pertempuran tersebut menandai puncak jangkauan penaklukan Mongol, dan merupakan pertama kalinya pasukan Mongol dipukul mundur secara permanen dalam pertempuran langsung di medan perang.

-------------------
Penaklukan Dinasti Song oleh Mongol di bawah Kubilai Khan (memerintah 1260–1294) adalah tahap akhir bagi bangsa Mongol untuk menguasasi seluruh Tiongkok di bawah Dinasti Yuan. Hal ini juga dianggap sebagai kesuksesan militer besar yang terakhir dari Kekaisaran Mongol.[2]

----------------------
Serbuan Yuan-Mongol ke Jawa adalah invasi Kekaisaran Tiongkok-Mongol di bawah Dinasti Yuan ke tanah Jawadwipa (pulau Jawa sekarang). Pada tahun 1293, Kubilai Khan, Khan Agung Kekaisaran Mongol dan pendiri Dinasti Yuan, mengirim invasi besar ke pulau Jawa dengan 20.000[5] sampai 30.000 tentara. Serbuan ini merupakan ekspedisi untuk menghukum Raja Kertanegara dari Kerajaan Singhasari, yang menolak membayar upeti dan bahkan melukai utusan.

Sumber:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Serbuan_Yuan-Mongol_ke_Jawa
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pertempuran_Ain_Jalut
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Penaklukan_Song_oleh_Mongol.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Pengepungan_Baghdad_(1258)
https://www.google.com/amp/s/m.kumparan.com/amp/hijab-lifestyle/mengenal-berke-khan-penguasa-mongol-pertama-yang-masuk-islam-1tgoxUNDYve

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (178) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)