basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Tiga Tenaga Medis di Era Rasulullah saw https://m.republika.co.id/berita/q7svtw430/tiga-tenaga-medis-di-zaman-nabi-muhammad Sepa...

Tiga Tenaga Medis di Era Rasulullah saw

https://m.republika.co.id/berita/q7svtw430/tiga-tenaga-medis-di-zaman-nabi-muhammad


Sepanjang sejarah dan bahkan sejak masa Nabi Muhammad, ada wanita muslim yang memberikan kontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat mereka. Mereka secara aktif berpartisipasi dalam manajemen, pendidikan, agama, kedokteran dan kesehatan karena mereka termotivasi oleh kepedulian mereka terhadap urusan rakyat.

Syariah (hukum Islam) menuntut umat Islam untuk memiliki perhatian besar bagi masyarakat di semua bidang kehidupan. Jadi, sepanjang sejarah Islam, pencarian ilmu pengetahuan dianggap sebagai bagian dari sebuah pengabdian.

Perempuan Islam pun hadir sebagai dokter dan memperlakukan sama antara perempuan dan laki-laki terutama di medan perang. Namun, pemisahan ketat antara laki-laki dan perempuan berarti bahwa perempuan memiliki sedikit atau tidak ada kontak dengan laki-laki di luar keluarga dekat mereka.

Jadi perawatan kesehatan wanita Muslim terutama ditangani oleh wanita lain, terutama karena secara sosial tidak pantas bagi seorang pria untuk memeriksa seorang wanita mengenai masalah kesehatannya.

Berikut ini adalah beberapa contoh dari beberapa wanita Muslim yang berkontribusi pada kemajuan kedokteran.

Perawat pertama Islam adalah Rufayda Binti Saad Al Aslamiyya. Tapi nama-nama perempuan lain tercatat sebagai perawat dan praktisi kedokteran pada awal kebangkitan Islam adalah Nusayba Binti Kaab Al-Mazeneya, salah satu wanita Muslim yang menyediakan layanan keperawatan untuk prajurit di pertempuran Uhud (625 H), Umm Sinan Al-Islami (dikenal juga sebagai Umm Imara), yang menjadi seorang Muslim dan meminta izin dari Nabi Muhammad untuk pergi keluar dengan para prajurit untuk merawat yang terluka dan menyediakan air, Umm Matawe 'Al-Aslamiyya, yang dengan sukarela menjadi perawat di tentara setelah terjadinya perang Khaybar, Umm Waraqa Bint Hareth, yang berpartisipasi dalam mengumpulkan Al-Quran dan memberikan layanan keperawatannya kepada para prajurit di perang Badar.

Kali ini dikisahkan, tiga tenaga medis wanita pada masa awal Islam:

Rufayda binti Sa'ad

Rufayda binti Sa'ad juga dikenal sebagai Rufayda al-Aslamiyyah, dianggap sebagai perawat pertama dalam sejarah Islam, hidup pada masa Nabi Muhammad. Dia merawat yang terluka dan sekarat dalam perang bersama Nabi Muhammad dalam pertempuran Badar pada 13 Maret 624 H.

Rufayda belajar sebagian besar pengetahuan medisnya dengan membantu ayahnya, Saad Al Aslamy, yang adalah seorang dokter. Rufayda mengabdikan dirinya untuk merawat orang-orang yang sakit kemudian dikenal sebagai ahli pengobatan.

Dia melatih keterampilannya di tenda rumah sakit darurat di berbagai pertempuran bersama Nabi. Nabi biasa memerintahkan agar semua korban dibawa ke tendanya sehingga dia dapat merawat mereka dengan keahlian medisnya.

Rufayda digambarkan sebagai perawat yang baik dan empati terhadap pasien. Dengan keterampilan klinisnya, ia melatih wanita lain untuk menjadi perawat dan bekerja di bidang perawatan kesehatan.

Dia juga bekerja sebagai pekerja sosial, membantu menyelesaikan masalah sosial yang terkait dengan penyakit. Selain itu, ia membantu anak-anak yang membutuhkan dan merawat anak yatim, disabilatas, dan orang-orang miskin.

Syifa binti Abdullah

Syifa binti Abdullah al Qurashiyah al Adawiyah merupakan seorang wanita yang namanya tercatat dalam sejarah Islam. Dia dikenal sebagai wanita yang bijak di masanya.

Syifa merupakan satu wanita yang pandai membaca dari banyaknya wanita yang masih buta huruf. Karena kepandaiannya dia dilibatkan dalam kegiatan administrasi publik dan dunia kedokteran.

Nama aslinya adalah Laila, Syifa sendiri berarti penyembuhan karena profesiya sebagai perawat. Salah satu metode pengobatannya yang terkenal adalah pengobatan dan pencegahan terhadap gigitan semut.

Nabi menyetujui metodenya dan meminta dia untuk melatih wanita muslim lainnya.

Nusayba binti Harits al-Ansari

Nusayba binti Harits al-Ansari, juga disebut Umm 'Atia, merawat korban di medan perang dan memberi mereka air, makanan dan pertolongan pertama. Selain itu, dia juga bisa melakukan sunat. 

Cara Umar bin Abdul Aziz dan Nurudin Zanky, Mengejar Ketertinggalan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) M...

Cara Umar bin Abdul Aziz dan Nurudin Zanky, Mengejar Ketertinggalan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Mengejar ketertinggalan, bagaimana cara yang termudah dan tercepat di tengah hantaman badai?

Umar bin Abdul Aziz menghadapi persoalan besar di tengah carut marutnya kekhalifahan Bani Ummayah. Bagaimana solusinya?

Umar bin Abdul Aziz segera mengumpulkan sahabatnya, mencari dan mengumpulkan  surat-surat, keputusan dan kebijakan di era Umar bin Khatab. Lalu diterapkan.

Cinta seorang keturunan kepada leluhurnya, Umar bin Khatab. Itulah cara mendongkrak kinerja pemerintah sang cicit di era Bani Ummayah

Nurudin  Zanky, kekhalifahan Abbasiyah sedang melemah. Pasukan Salib, gabungan Eropa, bersatu meluluhlantah Baitul Maqdish. Apa yang dilakukannya?

Nurudin Zanky bersama Shalahuddin Al Ayubi, mengumpulkan kebijakan Umar bin Abdul Aziz dan Umar bin Khatab, lalu diterapkan. Inilah ungkapan cinta.

Cara termudah dan mempercepat menaikan derajat keilmuan dan karya dengan cara adalah dengan cinta. Cinta ciptaan lompatan.

Seorang Sahabat ingin disejajarkan dengan Rasulullah saw di surga. Tetapi tak memiliki kualitas seperti Rasulullah saw. Bagaimana caranya?

Umat akhir zaman tak bisa sejajar dengan kualitas para Sahabat. Namun bagaimana melampuinya dengan amal seadanya?

Cinta kepada Rasulullah saw dan cinta kepada Sahabat di tengah carut marutnya huru hara di akhir zaman. Itulah lompatan dari umat akhir zaman

Menggenggam bara api. Beristiqamah dengan sunah Rasulullah saw dan Sahabat dalam segala kondisi, itulah cara cepat sekualitas mereka.

Pohon Makrifat  Rasulullah SAW bersabda: ه آبي يوم القيامة باب الجنة فاستفتح، فيقول الخازن : من أنت ؟ فأقول : محمد، فيقول : بك أ...

Pohon Makrifat 

Rasulullah SAW bersabda:

ه آبي يوم القيامة باب الجنة فاستفتح، فيقول الخازن : من أنت ؟ فأقول : محمد، فيقول : بك أمرت أن لا أفتح لأحد قبلك »

"Aku datangi pintu syurga di hari kiamat, lalu aku dibukakan. Maka sang penjaga syurga bertanya, "Siapa anda?" Aku katakan, "Muhammad." Lalu dia berkata, "Demi dirimulah aku diperintahkan agar tidak membuka (pintu syurga) bagi siapa pun sebelum dirimu..." (Hr. Ahmad dan Muslim).

Ahlul Ilmi Billah (para Ulama Billah) telah mengetahui bahwa syurga adalah pintu kebajikan Ilahi yang abadi. Tidak akan dibuka kecuali dibuka oleh Kanjeng Nabi Muhammad SAW dan dialah sang pembuka bagi kebaikan dunia dan akhirat. Mengetahui akan perilakunya merupakan rahasia pengetahuan pada Allah Ta'ala. Siapa yang ingin dibukakan pintu-pintu kebaikan dunia dan akhirat, ia harus menggantung padanya. Karena disana tersembunyi rahasia ma'rifat.


Sumber :
Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Hamba-Hamba Utama Diriwayatkan  bahwa Nabi Musa AS bermunajat, "Ya Tuhan, manakah hamba-hamba paling banyak kebajikannya da...

Hamba-Hamba Utama

Diriwayatkan  bahwa Nabi Musa AS bermunajat, "Ya Tuhan, manakah hamba-hamba paling banyak kebajikannya dan paling tinggi derajatnya dihadapan Mu?" Allah menjawab, "Yang paling mengetahuiKu..."

Imam Ali bin Abi Thalib Karromallahu wajhah mengatakan, "Orang yang paling tahu kepada Allah, adalah yang paling dahsyat pengagungannya, karena menghormati Laa Ilaaha Illallah..."

Abu ad-Darda' RA menegaskan, "Siapa yang bertambah ilmunya tentang Allah, aka akan bertambah rasa malunya..."

Diriwayatkan bahwa Allah Ta'ala memberikan wahyu kepada Nabi Dawud AS "Wahai Dawud, engkau tahu ilmu yang bermanfaat?"

"Oh Tuhanku, apakah ilmu yang bermanfaat itu?" jawab Dawud.

"Hendaknya engkau mengenal Kebesaranku, Keagunganku, Ketak-tertandingiKu, dan Kesempurnaan KuasaKu atas segala sesuatu. Itulah yang membuatmu dekat padaku. Dan Aku tidak menyilaukan orang yang bertemu denganKu dengan kebodohan..." jawab Allah Ta'ala.

Muhammad bin al-Fadhl as-Samarqandy RA ditanya, "Apakah yang disebut mengetahui Allah itu?" "Hendaknya anda melihat bahwa ketentuanNya pada makhluk itu pasti, segala mudharat, manfaat, kemuliaan dan kehinaan itu dariNya. Dan anda melihat diri anda hanya untuk

Allah. Segala sesuatu ada di GenggamanNya. Jangan memilih pilihan dari dirimu, bukan pilihanNya, dan anda berbuat benar benar hanya bagi ikhlas Allah." Begitu beliau menjawab.

Hai anak-anakku sekalian, tekunlah dalam menggali ilmu rahasia. Anda harus membenci dunia, dan kenalilah kehormatan orang-orang saleh. Hukumi perkaramu untuk kematian.

Allah Ta'ala berfirman:

"Dan katakanlah, "Tuhanku, tambahilah diriku ilmu.." "Dan Allah memberikan ilmu padamu, pengetahuan yang belum pernah engkau tahu."

"Dan Kami telah memberikan pengajaran ilmu kepadanya dari Sisi Kami."

"Orang-orang yang berjuang tekun di dalam Kami, maka Kami bakal memberikan petunjuk jalan-jalan kami..."

Betapa banyak orang yang meriwayatkan hadits, tetapi dia bodoh terhadap Allah. Sesungguhnya ilmu ma'rifat itu merupakan anugerah Allah Ta'ala, diberikan olehNya kepada orang yang dipilih dari makhlukNya, dan dipilihnya untuk dekat denganNya.

Dalam hadits disebutkan, "Ilmu itu ada dua: Ilmu ucapan, yaitu argumentasi Allah atas hamba-hambaNya. Dan ilmu hati, yaitu ilmu yang tinggi, dimana seorang hamba Allah tidak pernah meraih rasa takut nan cinta pada Allah, kecuali dengan ilmu itu."

Beliau Nabi SAW juga bersabda:

"Yang paling dalam rasa takut dan cintanya kepada Allah adalah yang paling mengenal Allah."


Sumber :
Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Hakikat Ilmu Makrifat Ilmu Makrifat adalah ilmu tentang Allah Ta'ala. Yaitu Cahaya dari Cahaya-cahaya Yang Maha Agung, dan p...

Hakikat Ilmu Makrifat

Ilmu Makrifat adalah ilmu tentang Allah Ta'ala. Yaitu Cahaya dari Cahaya-cahaya Yang Maha Agung, dan perilaku dan berbagai perilaku utama.

Dengan pengetahuan ma'rifat itu Allah memuliakan hati para cendekiawan, kemudian Allah merias dengan keindahanNya yang bajik, dan keagunganNya. Dengan ma'rifat pula, Allah mengistimewakan ahli kewalian dan pecintaNya.

Dengan ma'rifat Allah memuliakannya di atas seluruh ilmu mana pun. Manusia, mayoritas alpa atas kemuliaan ma'rifat, bodoh atas kelembutan-kelembutan ma'rifat, lupa atas keagungan getarannya, apalagi mereka juga lupa atas makna makna terdalamnya, yang tak akan ditemui kecuali oleh orang yang memiliki hati yang berserasi denganNya.

Ilmu ma'rifat ini merupakan asas, dasar, dimana seluruh ilmu pengetahuan dibangun. Dengannya pula kebajikan dua rumah dunia dan akhirat tergapai, kemuliaan terengkuh. Dengan ilmu ma'rifat, aib-aib diri terkuak. Anugerah Ilahi dikenal, keagunganNya diketahui, begitu pula keparipurnaan KuasaNya.

Dengan ilmu ma'rifat itu, rahasia hamba terbang dengan sayap-sayap ma'rifat, dalam kelembutan sutera Qudrat, berjalan menuju pangkal kemuliaan. Berwisata di taman Al-Quds. Maka seluruh ilmu manakala tidak berpadu dengan ma'rifat tidak pernah sempurna. Dan amal perbuatan tidak akan rusak kecuali jika ilmu ma'rifat itu sirna. Tidak ada yang menghuni pengetahuan itu kecuali hati yang dipandang oleh Allah Ta'ala, dengan pandangan Kasih dan Sayang. Kemudian Allah meneteskan hujan penghayatan pemahaman yang dalam, lalu menabur aroma yaqin dan kecerdasan. Allah menjadikannya sebagai tempat akal dan firasat, menyucikannya dari kotoran kebodohan dan kealpaan, meneranginya dengan dian-dian ilmu dan hikmah, Allah Swt. berfirman:

و يرفع الله الذين آمنوا منكم والذين أوتوا العلم درجات >

"Allah meninggikan derajat orang-orang yang beriman dari kalian, dan orang-orang yang diberi ilmu (tentang Allah)."

Setiap 'arif pastilah takut penuh rasa cinta dan bertaqwa menurut kadar pengetahuannya pada Allah Ta'ala, karena firmanNya:

و إنما يخشى الله من عباده العلماء »

"Sesungguhnya yang takut penuh cinta pada Allah dari hamba-hambaNya adalah para Ulama (Billah),"

Dengan cahayaNya godaan syetan bisa dikenal, sekaligus bisa menjadi pertahanan atas tindak maksiat dan dosa, peringatan bagi bencana-bencana hasrat.

Allah Swt. berfirman:

"Bukankah orang yang dilapangkan dadanya oleh Allah bagi Islam adalah orang yang berada dalam pancaran cahaya Tuhannya?" 

ه ومن لم يجعل الله له نورا فما له من ثور »

"Siapa pun yang Allah tidak menjadikan baginya cahaya,

maka baginya tidak mendapatkan cahaya." Dalam hadits dijelaskan, "Sebagian ilmu ada yang seperti perbendaharaan terpendam, di mana tidak diketahui kecuali oleh ahlul ilmi (Ulama) Billah, dan tidak diingkari kecuali oleh

kalangan yang terkena tipudaya."

Ada seseorang datang kepada Nabi Saw. lalu bertanya, "Amal apakah paling utama?" Nabi Saw. menjawab, "Mengetahui Allah."


Sumber :
Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Derajat Ulama Sofyan At-Tsaury mengatakan, Ulama itu terbagi jadi tiga:  1. Orang alim yang tahu perkara Allah, tetapi tidak tah...

Derajat Ulama

Sofyan At-Tsaury mengatakan, Ulama itu terbagi jadi tiga: 

1. Orang alim yang tahu perkara Allah, tetapi tidak tahu Allah. Itulah alim yang dusta, yang tidak layak baginya kecuali neraka!

2. Orang alim yang mengenal Allah, tetapi tidak mengenal perkara Allah, itulah alim yang masih kurang.

3. Orang alim yang mengenal Allah, mengenal perkara Allah, itulah yang disebut Ulama sempurna. 

Sebagaian orang 'arif ditanya, "Apa jalan ma'rifat pada Allah itu?"
"Allah tidak dikenal dengan segala sesuatu. Tetapi segala sesuatu dikenal melalui Allah, sebagaimana Dzun Nuun al Mishry RA, mengatakan, Aku mengenal Allah melalui Allah, dan mengenal selain Allah melalui Cahaya Allah." Jawabnya.

Nabi Ibrahim AS bermunajat, "Ilahi, jika bukan karena Engkau, bagaimana aku mengenal siapa DiriMu..."

Hal senada juga disampaikan Rabi'ah al-Adawiyah, ketika bertanya kepada Dzun Nuun al-Mushry RA, "Bagaimana engkau kenal Allah?"

"Allah melimpahi rizki rasa malu padaku, dan memberikan pakaian muroqobah padaku. Ketika aku susah dengan musibah, aku mengingat kebesaran Allah, lalu aku sangat malu padaNya...", jawab Dzun Nuun.

Sumber :
Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Metafora Makrifat Metafora Makrifat itu seperti pohon yang memiliki enam cabang. Akarnya kokoh di bumi yaqin dan pembenaran, dan...



Metafora Makrifat

Metafora Makrifat itu seperti pohon yang memiliki enam cabang. Akarnya kokoh di bumi yaqin dan pembenaran, dan cabang-cabangnya tegak dengan iman dan tauhid. 

• Cabang pertama, Khauf (rasa takut) dan Raja' (harapan pada anugerah-rahmatNya) yang disertai dengan cabang perenungan.
• Cabang kedua, berlaku benar dan serasi dengan kehendak Allah, yang disertai dengan cabang Ikhlas.
• Cabang ketiga, Khasyyah (takut penuh cinta) dan menangis, yang disertai dengan cabang Taqwa.
• Cabang keempat, Qana'ah (menerima pemberian Allah) dan ridho, yang disertai cabang Tawakkal.
• Cabang kelima, Pengagungan dan rasa malu yang disertai dengan cabang ketentraman.
• Cabang keenam, Istiqomah dan berselaras dengan Allah yang disertai dengan cabang cinta dan kasih.

Setiap cabang dari masing-masing akan bercabang pula sampai tiada hingga dalam jumlah kebajikan, dalam tindakan benar dan perbuatan, kemesraan berdekat-dekat dengan Allah, kesunyian Qurbah, kebeningan waktu dan segala sepadan yang tak bisa disifati oleh siapa pun juga.

Di setiap cabang yang ada akan berbuah bermacam-macam, yang satu sama lainnya tidak sama, rasanya, yang di bawahnya ada cahaya-cahaya taufiqNya, yang mengalir dari sumber anugerah dan pertolonganNya. 
Dalam hal ini manusia berpaut paut dalam derajat dan berbeda-beda dalam kondisi ruhani, Di antara mereka :

1. Ada yang mengambil cabangnya saja, tapi alpa dari akarnya tertutup dari pohonnya dan tertirai dari rasa manis buahnya.
2. Ada yang hanya berpegang teguh pada cabangnya belaka.
3. Adapula yang berpegang pada akar aslinya, dan meraih semuanya (pohon, cabang dan buah) tanpa sedikit pun menoleh pada semuanya, tetapi hanya memandang yang memilikinya, Sang Penciptanya.

Siapa yang tak memiliki cahaya dalam lampu pertolongan Ilahi, walaupun telah mengumpulkan, mengkaji semua kitab dan hadits, kisah-kisah, maka tidak akan bertambah kecuali malah jauh dan lari dari Allah, sebagaimana keledai yang memikul buku-buku.

Ada seseorang yang datang kepada Imam Ali KarromAllahu Wajhah:

"Ajari aku tentang ilmu-ilmu rahasia..." pintanya.
"Apa yang kau perbuat perihal ilmu utama?" kata Sayyidina Ali.
 "Apakah pangkal utama ilmu?" orang itu balik bertanya.
"Ya.." jawabnya.
"Apakah kamu mengenal Tuhanmu?" Tanya beliau. 
"Apa yang sudah kau lakukan dalam menjalankan kewajibanNya?"
"Masya Allah..." jawab orang itu.
 "Berangkatlah dan teguhkan dengan itu (hak dan kewajiban),
jika kamu sudah kokoh benar, kamu baru datang kemari, kamu akan saya ajari ilmu-ilmu rahasia..." Jawab beliau.

Ada yang mengatakan, "Perbedaan antara ilmu ma'rifat dan ilmu lainnya adalah seperti perbedaan antara hidup dan mati".

Sumber :
Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (305) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)