basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Umar Mengumumkan Keislamannya Abdullah ibn Umar menceritakan keislaman ayahnya, “Ayahku, Umar, berkata setelah ia memeluk Islam,...

Umar Mengumumkan Keislamannya

Abdullah ibn Umar menceritakan keislaman ayahnya, “Ayahku, Umar, berkata setelah ia memeluk Islam, 'Siapa orang Quraisy yang lebih cepat menyampaikan berita?' Orang-orang menjawab Jamil ibn Ma'mar al-Jumahi. Pagi itu, ayahku pergi menemui Jamil dan berkata ke padanya, 'Kautahu, Jamil, bahwa aku telah menjadi muslim dan telah menganut agama Muhammad?' Ia tidak membantah, tetapi berdiri dan diikuti oleh Umar.

Jamil lalu ke masjid dan berdiri di pintunya, menghadap orang-orang Quraisy yang berkumpul dalam kelompok-kelompok kecil. Jamil lalu berteriak dengan keras, 'Wahai kaum Quraisy! Ketahuilah, Umar ibn al Khathab sudah meninggalkan agama leluhurnya!' Umar berkata dari belakangnya, 'Bohong! Aku hanya memeluk Islam dan bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad hamba dan Rasul-Nya!'

Kontan saja, mereka gaduh dan ramai-ramai mencerca Umar. Mereka juga saling bersitegang di antara mereka sendiri, juga dengan Umar, hingga matahari mulai tinggi. Karena sudah letih, Umar lalu duduk. Mereka mengelilinginya. Umar kemudian berkata, 'Lakukanlah sekehendak kalian. Aku bersumpah! Kalau kami sudah mencapai tiga ratus orang, akan kami tinggalkan semua perdebatan itu.

Tiba-tiba datanglah seorang laki-laki tua. Ia mengenakan jubah katun bergaris-garis. Ia berdiri di depan mereka seraya berkata, 'Ada apa ini?' 'Umar meninggal kan agama leluhurnya!' jawab mereka. Laki-laki tua itu berkata, 'Lalu? Jika seseorang mencari sesuatu untuk dirinya sendiri, kalian mau apa? Kalian kira Bani Adi ibn Ka'ab akan menyerahkan anggotanya begitu saja? Biarkan dia! Seolah mereka pakaian yang sudah tak terpakai.""

Usai hijrah, Umar ditanya oleh anaknya, Abdullah, "Ayah, siapa laki-laki yang menghardik orang-orang Quraisy di Makkah dulu tatkala mereka hendak menyerang ayah?" Umar menjawab, "Dia al-Ash ibn Wa'il dari Bani Sahm."

Berita tentang keislaman Umar tersebar luas di kalangan kaum musyrik Quraisy. Kaum muslim merasa beroleh kekuatan berkat keislaman Umar. Hal itu juga akan berpengaruh besar di kalangan kaum musyrik Quraisy, juga kota Makkah pada umumnya. Tidak ada keislaman seseorang yang mengguncangkan kaum musyrik Quraisy sebesar guncangan yang ditimbulkan keislaman Umar ibn al-Khathab. Mereka memperhitungkan sungguh-sungguh akibat yang ditimbulkan oleh keislamannya.

Paman, Aku Telah Memeluk Islam Sehari setelah memeluk Islam, Umar  bin Khatab mendatangi pamannya, Amr ibn Hisyam, atau lebih di...

Paman, Aku Telah Memeluk Islam

Sehari setelah memeluk Islam, Umar  bin Khatab mendatangi pamannya, Amr ibn Hisyam, atau lebih dikenal dengan sebutan Abu Jahal. Umar mengetuk pintu rumahnya, dan Abu Jahal keluar menyambut kedatangannya seraya berkata, "Selamat datang keponakanku. Ada keperluan apa engkau datang?"

"Paman, aku datang untuk memberitahumu bahwa aku sekarang telah memeluk Islam," ujar Umar. "Aku kini beriman kepada Allah serta utusan-Nya, Muhammad. Kubenarkan semua ajaran yang dibawa olehnya."

Bagai disambar geledek mendengar pengakuan tak terduga dari keponakannya, Abu Jahal membanting pintu sembari membentak, "Celakalah engkau! Kau datang membawa berita seburuk itu! Tuhan mengutuk engkau dengan yang engkau percayai."

Kemudian Umar berkeliling ke rumah-rumah pembesar kaum Quraisy. Ia menantang mereka dan berharap ada yang berani bergelut dengannya. Tapi tak ada satu pun yang berani

Konsep Dasar Kepemilikan Harta Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Harta itu bukan milik manusia. Harta i...

Konsep Dasar Kepemilikan Harta

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Harta itu bukan milik manusia. Harta itu milik Allah, sedangkan manusia diberi hak untuk mengelolanya sesuai kehendak Allah, bukan maunya manusia.

Harta itu diberikan kepada yang dikehendaki-Nya, tanpa batas dan perhitungan. Kadang diluaskan dan disempitkan oleh Allah. Jadi kaya dan miskin sama saja.

Ada akhlak di saat kaya. Ada akhlak di saat miskin. Ini yang utama. Taat kepada syariat Allah di saat kaya dan miskin, ini bukti ketundukan dan penghambaan kepada Allah.

Rasulullah saw melewati seluruh model kehidupan. Bagaimana akhlak Rasulullah saw di saat kaya dan miskin? Bagaimana kisah para Nabi dan Rasul saat kaya dan miskin?

Aliran harta tidak boleh memiskinkan tapi saling mengkayakan dalam model ukhuwah dan kesetaraan. Inilah model partnership Islam.

Partnership menghimpun semua kekuatan dalam kerangka pola dan sistem Allah, sehingga hati dan langkah bisa berpadu dengan Keridhaaan.

Partnership dalam kerangka menasihati dalam kebaikan dan kesabaran, amar makruf nahi munkar dalam pengelolaan kekayaan.

Partnership dalam kerangka menasihati dalam kebaikan dan kesabaran, amar makruf nahi munkar dalam pengelolaan kekayaan.

Partnership dalam rangka menundukkan hati dalam penghambaan diri kepada Allah dalam pengelolaan kekayaan.

Karena harta itu milik Allah bukan manusia, maka dalam pengelolaan harta muncullah pewarisan harta yang ditinggalkan.

Bila tidak ada sistem waris, maka pengelolaan dan pemberdayaan kekayaan terhenti setelah kematian pemiliknya. Maka Allah menata hukum waris

Warisan bukan otomatis milik anak keturunan dan kerabatnya. Tetapi menjadi milik anak keturunan dan kerabatnya setelah Allah membagikannya

Jadi yang memberikan hak kepemilikan harta warisan adalah Allah menurut syariat-Nya. Tidak legal bila kepemilikan harta warisan sesuai maunya manusia.

Bila ingin melihat karakter dan penghambaan diri pada Allah yang asli, lihatlah bagaimana sikapnya terhadap harta warisan.

Peralihan harta penuh pergesekan karena  ego manusia. Maka hukum dasar harta, kepemilikan dan pengelolaan mutlaknya pada Allah Pencipta Alam Semesta

Asal Mula Kota Makasar, al-Fatihah dan Penjelmaan Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mala...

Asal Mula Kota Makasar, al-Fatihah dan Penjelmaan Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Malaka jatuh ke tangan Portugis. Kesultanan Aceh segera membangun kekuatan baru di setiap kota-kota perdagangan dan dan pusat rempah di Nusantara untuk menghadapi kekuatan Portugis. Maka diutuslah para mubaligh ke seluruh Nusantara.

Pada sisi lain, di kerajaan Gowa Tallo, Sulawesi Selatan,  rajanya sudah berinteraksi dengan berbagai utusan dari beragam negara dan agama. Raja ingin menpelajari beragam agama. Dia meminta Portugis untuk mengirimkan pendeta Katolik. Sedangkan ke Aceh, sang raja meminta dikirimkan ulama yang paling alim dari Aceh 

Portugis lambat merespon. Namun  Aceh di bawah kekuasaan Sultan Sidi  al-Mukammil bergerak cepat. Dikirimlah Khatib Tunggal yang berasal dari Minangkabau ke Gowa Tallo. Lalu masyarakat Gowa Tallo memanggilnya dengan gelar Datuk Ri Bandang. Bagaimana kisah tibanya Datuk Ri Bandang ke Gowa Tallo?

Seperti yang dijelaskan dalam banyak historiografi tradisional, semisal Lontara Patturio Loangan Tri Tugowaya, Raja Tallo yang menjabat Mangkubumi kerajaan Gowa, Mallingkaang Daeng Mannyonri, dikabarkan telah memeluk Islam setelah diislamkan oleh Dato Ri Bandang.

Setelah Dato Ri Bandang tiba di pelabuhan Gowa-Tallo, beliau berdiam di Ujung Kampung Pamatoang hingga  pertengahan abad 16. Setelah itu Dato Ri Bandang mengajak raja Gowa Tallo untuk beralih menjadi Muslim.

Mengacu pada tradisi lisan yang hidup di tengah Muslim Makasar. Islamisasi di Makassar bermula ketika Dato Ri Bandang tiba di Pelabuhan Tallo dengan menumpang perahu ajaib. Setibanya di pantai, ia melaksanakan shalat yang mengherankan rakyat setempat.  Setelah itu, ia menyampaikan keinginannya untuk menghadap raja.

Mendengar kedatangan orang ajaib itu, Raja Tallo bergegas ke pantai. Di tengah perjalanan ke pantai, di depan pintu depan gerbang halaman Istana Tallo, baginda bertemu dengan seorang tua yang menanyakan tujuan perjalanan baginda. Orang itu menuliskan sesuatu di atas kuku ibu jari raja Tallo dan mengirimkan salam kepada orang ajaib yang ada di pantai.

Sewaktu Dato Ri Bandang diberi tahu tentang pertemuan raja dengan orang tua itu, ia melihat bahwa yang tertulis di atas kuku ibu jari Raja Tallo adalah surah Al-Fatihah. Dato Ri Bandang menyatakan bahwa orang tua yang ditemui adalah penjelmaan Rasulullah saw. Orang Makasar menamakan penjelmaan Rasulullah saw adalah "Makkasaraki  Nabi Muhammad saw.

Sebagian orang Makasar menafsirkan kalimat itu sebagai asal usul nama kota Makassar. Maka setelah bertemu dengan Dato Ri Bandan, baginda memeluk Islam dan menyebarkan ke semua orang Makasar.

Sedangkan Buya Hamka menghimpun dongeng yang tersebar di rakyat Makasar, bahwa raja Gowa yang belum beragama bermimpi bertemu Rasulullah saw di tepi pantai Makasar sebelum menyatakan keislamannya.

Dato Ri Bandang memegang peranan dalam mengajarkan Islam. Sampai sekarang, apa yang dianggap sebagai tempat pertemuan raja Tallo dengan penjelmaan Nabi Muhammad masih ada, dan dijadikan tempat keramat dan diziarahi. Begitupun makam Dato Ri Bandang di kota Makassar masih terpelihara dengan baik.

Sumber:
Islam Dalam Arus Sejarah Indonesia, Jajat Burhanuddin, kencana
Sejarah Umat Islam, Buya Hamka, GIP 

Nilai Dunia Hanya Debu di Alam Semesta Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Hingga detik ini, manusia tida...

Nilai Dunia Hanya Debu di Alam Semesta

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Hingga detik ini, manusia tidak tahu, apakah alam semesta memiliki ujung atau batasnya? Alam semesta tak terhingga luasnya.

Bumi dihamparan alam semesta hanyalah debu. Andai ada manusia yang menguasai seluruh kekayaan dan kekuasaan satu planet bumi. Nilainya sebesar debu.

Alhamdulillah, nilanya lebih berat dari langit dan bumi. Kalimat Tauhid nilai lebih berat dari alam semesta.

Shalat Fajar nilainya lebih baik dari kekayaan seisi  bumi. Betapa remehnya semua yang ada di alam semesta ini.

Ilmu, teknologi dan kepintaran akal manusia belum bisa membongkar rahasia alam semesta. Semua masih misteri. Selalu muncul misteri baru.

Mengapa manusia memburu dunia? Memburu kekayaan dan kekuasaannya? Padahal nilanya seberat debu?

Mengapa manusia terus bertikai, berselisih, bertempur, saling menguasai dan merendahkan, bila yang diburu nilainya hanya sebuah debu?

Mengapa manusia saling berbangga, sombong, iri dan dengki, bila yang ada pada dirinya dan orang lain hanya setitik di alam semesta?

Mengapa ada kesedihan dan penderitaan, bila segala yang ada dan yang terjadi hanya senilai debu di alam semesta?

Manusia dipermainkan dengan cara pandang kehidupan yang teramat sempit. Tak mau berpindah pada cara pandang ketauhidan.

Semua kerusakan jiwa, raga, alam dan hidup, karena mengabaikan cara pandang ketauhidan yang sangat luas tak bertepi yang menciptakan keluasan dada dan pikiran.

Bila cara pandangnya hanya keduniaan, maka ruang dada dan pikirannya akan mengerucut seluas dan seberat debu saja.

Luaskan cara pandang hidup dengan tauhid, maka dada, pikiran dan cakrawala menjadi tak terbatas, lebih luas dari alam semesta ini.

Menjelajah Gua Tsur di Musim Haji 1900 M Gua Tsur hingga detik ini masih dapat disaksikan. Masih ada dan dapat dilihat mata sehi...

Menjelajah Gua Tsur di Musim Haji 1900 M

Gua Tsur hingga detik ini masih dapat disaksikan. Masih ada dan dapat dilihat mata sehingga apabila kita dapat ziarah ke sana, akan tergambar dalam ingatan kita kedahsyatan Hijrah saat itu, seakan-akan baru terjadi kemarin, maka akan bertambahlah cinta kita kepada Rasulullah saw kalau kita kuat mendaki Gunung Tsur hingga ke guanya.

Jauh kaki gunung itu dari Masjidil Haram adalah 5,5 mil. Sebelum kendaraan bermotor ada, termasuk sukar mencapainya. Dahulu dengan  baik kuda memakan waktu ke kaki bukitnya saja kira-kira 2 jam. Sekarang beberapa menit saja. Tetapi mendaki ke atasnya membutuhkan kekuatan nafas.

Dahulu tempat itu dibiarkan saja tak terurus. Tetapi orang-orang Haji yang yakin mencoba juga untuk mendakinya.

Pada tahun 1318 Hijriah atau 1900 Masehi, Amirul Haji dari Mesir, yaitu Ibrahim Rifat Pasya telah mencoba mendakinya, tetapi memakai kawal tentara Mesir beberapa kompi, karena waktu itu gangguan Badui terlalu banyak.

Pada waktu itu kalau mendaki tidak memakai rombongan, bisa mati dibunuh Badui dan dirampas barang-barang yang dibawa. Tetapi di zaman sekarang, asal badan kuat dan nafas tidak sesak, orang sudah mudah mendaki dan memasuki gua yang bersejarah itu.

Pintu gua ada dua, di sebelah timur dan barat. Masuk dari sebelah barat dengan merangkak, dan dari timur lebih lapang. Pintu sebelah barat itulah yang dimasuki Rasulullah saw dengan merangkak, dan disanalah laba-laba membuat sarang, sesudah Rasulullah saw masuk.

Sayangnya, sekarang sudah dihancurkan dengan dinamit, supaya orang-orang mudah memasukinya, tetapi nilai sejarahnya menjadi kurang karena itu.

Bila kita lihat bebas tempat itu, pahamlah kita bahwa dengan cara yang amat sukar Rasulullah saw dapat masuk ke dalamnya. Besar kemungkinan bahwa tempat itu sudah diteliti terlebih dahulu oleh beliau atau oleh suruhan beliau sebelum beliau bersembunyi ke sana.

Sumber:
Tafsir Al Azhar jilid 4, Buya Hamka, GIP

Manajemen Berkecamuknya Hati Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Amati kebun. Apa pun dapat hidup, tumbuh...

Manajemen Berkecamuknya Hati

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Amati kebun. Apa pun dapat hidup, tumbuh dan berbuah. Yang merusak maupun yang bermanfaat. Hewan yang berbisa maupun ternak. Bila dibiarkan, apa yang terjadi? Yang bermanfaat bisa mati, kurus dan tak produktif. Kebun pun gersang dipenuhi rumput dan ilalang. Andai dihuni hewan berbisa, justru mencelakakan pemiliknya sendiri. Itulah kebun yang tak pernah dikelola.

Petani harus paham yang ditanam dan dipelihara. Mencabuti akar gulma pada saat yang tepat. Hingga tahu cara agar gulma tak bisa tumbuh. Olah tanah. Tanam tumpang sari yang menjadi musuh alami gulma tersebut. Inilah seni mengelola kebun. Bagaimana dengan hati?

Hati terus berkecamuk tak pernah berhenti. Seperti beragam tanaman yang tumbuh di kebun. Hati berbolak balik hingga sulit dikendalikan. Bisikan fujur (keburukan) dan takwa (kebaikan) terus bersaing agar menjadi besar, hingga saling mematikan. Pikiran positif dan negatif terus bergesekan. Suaranya membisingkan angkasa hati hingga membingungkan dan menggalaukan. Itulah centang merentangnya suasana hati.

Hanya bisikan takwa yang harus didengar. Hanya gaung takbir yang boleh membahana. Hanya pandangan positif yang terus menyelimuti. Hanya niat besar dan mulia yang dikuatkan. Hanya keyakinan boleh menghujam. Itulah tanaman dan suara yang harus ditanam dan dipelihara di kebun hati.

Bila paham yang harus ditanam, secara otomatis paham pula gulmanya. Mudah pula mengidentifikasikan bisikan yang harus diredam dan dimatikan volume suaranya. Paham pula bagaimana olahan tanah dan pupuk nya. Paham pula tumpang sari yang dapat menyuburkan tanaman dan membunuh gulmanya. Inilah langkah awal mengelola kebun hati.

Setiap hari kebun harus dibersihkan  dan dirawat. Tak boleh dibiarkan terbengkalai. Tunas gulma harus segera dicabut akarnya. Tumbuhan yang kekurangan nutrisi harus segera dipupuk. Hati pun tak boleh dibiarkan tanpa perhatian dan perawatan. Setiap tunas penyakit hati yang baru tumbuh, segera dicabut akarnya. Beri energi pada obat hati agar terus tumbuh dan tak pernah layu.

Hati medan jihad terberat. Karena gulma dan hamanya terus tumbuh, berkembang biak dan mendatanginya. Tak boleh lengah sedikit pun. Harus terus waspada tanpa henti. Bila terus fokus pada pengelolaan hati, maka manajemen kehidupan dan kesuksesan akan terbentuk dengan sendirinya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (307) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (450) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)