basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Pemindahan Ibukota dalam Kekhalifahan Islam https://www.google.com/amp/s/kiblatmuslimah.com/amp/sejarah-perpindahan-ibu-kota-neg...

Pemindahan Ibukota dalam Kekhalifahan Islam

https://www.google.com/amp/s/kiblatmuslimah.com/amp/sejarah-perpindahan-ibu-kota-negara-islam/

Pemindahan ibu kota faktanya memang bukan suatu keputusan yang ringan. Tercatat, selama negara Islam (Khilafah) berdiri lebih dari 13 abad (622-1942 M), pemindahan ibu kota terjadi sebanyak 12 kali. Maksimal luas wilayah kekuasaannya 2/3 dunia. Jika dikisarkan, setiap 110 tahun, negara Islam baru pindah ibu kota sekali.

Madinah (dulu Yatsrib) adalah kota pertama tujuan Nabi berhijrah. Di sana, sistem negara Islam mulai dijalankan secara penuh, tepatnya di Masjid Nabawi. Madinah Al-Munawwarah/Madinatu Nabiy dikelilingi taman, kebun kurma dan pertanian. Terletak di wilayah Hijaz, semenanjung Arabia. Pusat pemerintah tetap berada di sini hingga masa Khulafaur Rasyidin yang ketiga yakni Utsman bin Affan (656 M).

Kemudian Ali bin Abi Thalib memindahkan ibu kota ke Kufah (wilayah Iraq). Iraq merupakan kota megah nan indah dengan kondisi ekonomi yang makmur. Perpindahan ini untuk memudahkan administrasi wilayah kekhalifahan yang bertambah luas sejak kebijakan ekspansi oleh Umar (khalifah kedua).

Ketika Mua’wiyah bin Abi Sufyan menggantikan Hasan bin Ali sebagai khalifah (661 M), ia menjadikan Damaskus, Suriah sebagai ibu kota. Kota ini memiliki salju di musim dingin. Damaskus adalah ibu kota pertama bagi Dinasti Umawiyyah hingga tahun 744 M.

Setelah 6 tahun berkuasa, Khalifah Marwan II (Khalifah terakhir Dinasti Umawiyyah) memindahkan ibu kota ke Harran (Mesopotamia Utara). Terletak di antara sungai Tigris dan Eufrat (750 M).

Saat Abul Abbas As-Saffah membangun Dinasti Abbasiyah, ibu kota negara Islam dikembalikan lagi ke Kuffah. Namun 12 tahun kemudian (762 M), Abul Abbas As-Saffah “menemukan” kota Baghdad (Iraq) dihuni oleh penduduk yang terkenal akan kecerdasan, adab, pendidikan dan rupa.  Lagi pula Baghdad terletak di lokasi yang begitu strategis, yakni di tepi Sungai Tigris. Sehingga ia memindahkan ibu kota ke sana.

Kala Harun Ar-Rasyid berkuasa (786-809 M), ia membangun pusat kajian ilmu pengetahuan (astronomi, matematika, kedokteran, kimia, zoologi, geografi, kartografi, dsb) yang disebut Baitul Hikmah.  Dari lembaga ini, lahir banyak ilmuwan. Namun setelah 10 tahun berkuasa (796 M), Harun memindahkan ibu kota ke Raqqah (Suriah bagian Utara) hingga masa kekuasaannya berakhir (w. 809). Lalu ibu kota pun dikembalikan ke Baghdad selama 27 tahun.

Penguasa berganti, 836 M Khalifah Al-Mu’tashim memindahkan ibu kota ke Samarra. Sebuah singkatan dari nama kompleks istana (kota) nan megah di tepi Sungai Tigris (125 km dari Baghdad). Dibangun oleh Khalifah Al-Mutawakkil (859 M) yang masyhur dengan sebutan sarra man ra’a (menyenangkan bagi yang melihatnya).

Akan tetapi, karena kondisi politik tak berjalan baik di masa selanjutnya, ibu kota dikembalikan ke Baghdad (892-1258 M). Sehingga Samarra ditinggalkan oleh penduduknya dan menjadi reruntuhan. Lantas disebut dengan sa’a man ra’a (duka bagi yang melihatnya) dan masih disingkat dengan istilah Samarra. Baghdad pun berakhir dan lumpuh saat pasukan Mongol menyerang (1258 M).

Namun, kekuasaan Negara Islam tidak lantas hancur semuanya. Ada Kesultanan Mamluk di bawah Dinasti Abbasiyah yang masih menguasai Kairo sejak 1250 M. Kota yang terkenal dengan tanah subur dan penduduknya shaleh. Pernah dalam suatu Jum’at, satu masjid dipenuhi 10.000 jama’ah. 

Kota yang berada di tepi sungai Nil, Mesir, dulu bernama Fustat. Lantas dibangun kota baru di sampingnya bernama Kairo. Keduanya digabung dengan nama Al-Qahirah (Kairo) dan menjadi ibu kota hingga tahun 1517.

Sementara itu, ekspansi wilayah Islam menyentuh bisyarah Rasulullah. Konstantinopel bergabung dalam negara Islam tahun 1453 M melalui tangan keturunan Utsman bin Erthugrul (Pendiri Dinasti Utsmaniyyah). Saat kekuasaan Kesultanan Mamluk mampu dikuasai oleh Sultan Selim I, cucu dari Muhammad Al-Fatih pada tahun 1517, iapun memindahkan ibu kota negara ke Kontantinopel/Istanbul (Turki). Bertahan di sana hingga negara Islam berakhir (1922-1924 M).

Maka ringkasan proses perpindahan ibu kota negara Islam:

Nabi hingga Khulafaur Rasyidin ke-3: Madinah (622-656 M)

Khulafaur Rasyidin ke-4 sampai Dinasti Umawiyyah: Kuffah (656-661 M), Damaskus (661-744 M) dan Harran (744-750 M)

Dinasti Abbasiyah: Kuffah (750-762 M), Baghdad (762-796 M), Raqqah (796-809 M), Baghdad (809-836 M), Samarra (836-892 M), Baghdad (892-1258 M), kosong kekuasaan 3 tahun.

Kesultanan Mamluk: Kairo (1261-1517 M)

Dinasti Utsmaniyyah: Konstantinopel (1517-1924 M)

Strategi Pembukaan Ibu Kota Baru di Era Umar bin Khatab https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qtm2er320  Pada Muhar...

Strategi Pembukaan Ibu Kota Baru di Era Umar bin Khatab



https://www.google.com/amp/s/m.republika.co.id/amp/qtm2er320

 Pada Muharram, Saad bin Abi Waqash pindah dari Mada'in, ibu kota Persia, ke Kota Kufah. Kota ini disukai banyak orang kala itu karena orang Arab senang tinggal di padang pasir yang terbuka sehingga mereka bisa menggembala hewan ternaknya.

Dijelaskan Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah Wa An-Nihayah, karya Ibnu Katsir, karena itulah Saad berkeinginan memindahkan pusat kekuasaan dari wilayah Persia ke Kufah. Dan ini disetujui Umar bin Khattab, khalifah saat itu. Umar pun mengakui lantas mengirimkan surat, "Orang Arab memang hanya cocok (tinggal di suatu daerah) jika unta mereka setuju."

Lalu, Saad memerintahkan Hudzaifah bin Al Yaman dan Salman bin Ziyad mencari lokasi tepat untuk permukiman mereka. Keduanya melewati Kufah, tempat subur dan berpasir merah, keduanya pun terpikat. Ada tiga biara di sana yaitu Biara Hirqah binti An Numan, Biara Um Amar, dan Dair Silsilah. Di samping kelebihan lainnya yang dimiliki kawasan ini.

Hudzaifah dan Salman pun turun di lokasi itu untuk menunaikan sholat dan berdoa. Keduanya berdoa sebagai berikut:

اللهم رب السماء وما أظلت، ورب الأرض وما أقلت، ورب الريح وما ذرت، والنجوم وما هوت، والبحار وما جرت، والشياطين وما أضلت والخصاص وما أجنت، بارك لنا فى هذه الكوفة، واجعلها منزل ثبات
“Ya Allah, Tuhan langit dan yang dinaunginya, Tuhan bumi dan yang dikandungnya, Tuhan angin dan yang ditiupnya, Tuhan bintang dan yang mengitarinya, laut dan segala yang berlayar di atasnya, Tuhan yang menguasai setan dan segala yang dia sesatkan, dan Tuhan penguasa kefakiran dan segala dampaknya, berkahilah Kufah dan jadikanlah dia tempat tinggal yang nyaman.”

Lalu kemudian, keduanya menulis berita ke Saad tentang hasil dari survey tersebut. Wilayah yang berada di tepi barat Sungai Eufrat itu pun menjadi pilihan sebagai tempat bermukim. Perpindahan ini terjadi pada awal 638 M.

Saad lantas memerintahkan agar menyiapkan lanskap pembangunan. Bangunan yang dimulai pertama adalah masjid. Kemudian masjid dan gedung pemerintahan pun dibangun dengan gaya arsitektur Persia di bawah kepemimpinan Saad.

Dari lokasi masjid yang hendak dibangun, lalu Saad memerintahkan seseorang yang sedang memegang sebuah senjata panahan. Saad memerintahkan orang tersebut untuk melepas panahnya ke empat sisi. Sehingga, ketika panah itu jatuh, maka di situlah lokasi orang-orang akan membangun kediamannya.

Sedangkan Umar bin Khattab membangun istana dengan mihrab masjid untuk para pengurus masjid. Selain itu Umar juga tak lupa untuk membangun baitul maal sebagai langkah untuk membangun kesejahteraan rakyat di wilayah tersebut.

Bangunan baitul maal itu adalah bangunan pertama yang dibuat dengan alang-alang yang kemudian dibakar sepanjang tahun. Akhirnya Umar memerintahkan agar bangunan tersebut direnovasi diganti menggunakan batu bata, dengan syarat tidak berlebihan dan tidak melebihi batas.

Kota Kufah terus mengalami perkembangan hingga kemudian tak sedikit dari para sahabat Nabi Muhammad SAW yang hijrah dan bermukim di kota Kufah. Di antara sahabat tersebut ialah Abu Musa, Ali bin Abi Thalib, Abdullah bin Masud, Salman, Ammar bin Yasir, dan Hudzaifah bin Al Yaman.
 

Strategi Pembukaan Lahan dalam Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Membuka lahan baru untuk...

Strategi Pembukaan Lahan dalam Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Membuka lahan baru untuk pertanian, perkebunan dan kehidupan. Belajarlah pada Nabi Adam, Nabi Ibrahim, Siti Hajar dan Nabi Ismail. Bagaimana strateginya?

Al-Qur'an menginformasikan bagaimana tanah tandus menjadi subur? Strategi bumi dan langit. Takwa, Shalat Istisqa, doa dan menanam tumbuhan.

Strategi pembukaan lahan daerah baru, bagaimana mudah mengakses air? Allah mengubah kering kerontang hanya dengan air hujan.

Tumbuhan apa yang dapat hidup di tanah yang gersang, namun saat hidup bisa menjadi sumber mata air? Al-Qur'an menceritakan pohon Kurma dan Anggur.

Dalam kisah Nabi Yunus, ada tumbuhan yang hidup di daerah pesisir yang tandus namun mengandung banyak air. Ini strategi menanam pohon.

Di Al-Qur'an, kebun yang subur karena ada air yang mengalirkan di antara dua kebun. Di kebun tersebut muncul mata air. Apakah ini strategi infrastruktur air?

Dalam kisah Nabi Ismail, hentakan kakinya mengeluarkan air zamzam. Ini banyak terjadi pula di era para Tabiin. Apakah ini strategi menggali sumur?

Kaum Aad menjadi subur. Di sepanjang jalannya dipenuhi buah-buahan yang mudah dan bebas dipetik karena bendungan air. Ini strategi infrastruktur air?

Al-Qur'an menginformasikan kebun yang subur, muncul  mata airnya, dilewati sungai karena kelanggengan  beristighfar

Di era Tabiin, ada kebun yang senantiasa diguyur hujan, sebab dari hasil panennya 33% berinfak, 33% investasi kembali, 33% operasional.

Berharap Surga dengan Kakinya yang Pincang Diantara tokoh Bani Salamah ada yang bernama Amr bin al-Jumuh. Dia seorang Sahabat ya...

Berharap Surga dengan Kakinya yang Pincang


Diantara tokoh Bani Salamah ada yang bernama Amr bin al-Jumuh. Dia seorang Sahabat yang menderita cacat berat, yaitu pincang pada kakinya. Dia memiliki empat anak laki-laki pemberani bagaikan harimau. Semuanya ikut berjuang dalam pertempuran.

Ketika perang Uhud meletus, keempat anak tersebut ingin memasung sang ayah seraya berkata, "Sesungguhnya Allah swt telah menerima udzurmu." Lalu sang ayah menghadap Rasulullah saw untuk mengadu.

Amr bin al-Jumuh berkata, "Sesungguhnya anak-anakku ingin memasungku untuk agar tidak berpartisipasi dalam kesempatan ini, berperang bersamamu. Demi Allah, sungguh aku berharap dapat masuk surga dengan kepincanganku ini."

Kemudian Rasulullah saw menasihatinya, "Adapun kamu, maka Allah telah menerima udzurmu sehingga kamu tidak berkewajiban berjihad." 

Sedangkan kepada keempat anak Amr bin al-Jumuh, Rasulullah saw bersabda, "Kalian tidak berhak untuk melarangnya, barangkali Allah menganugerahkan kesyahidan kepadanya."

Setelah itu, Amr bin al-Jumuh keluar bersama pasukan Rasulullah saw hingga gugur sebagai syahid dalam perang Uhud.

Di Mekkah, Tapi Melihat Baitul Maqdis dengan Mata Kepalanya Sendiri Diantara mukjizat Rasulullah saw yang berkaitan dengan Isra ...

Di Mekkah, Tapi Melihat Baitul Maqdis dengan Mata Kepalanya Sendiri


Diantara mukjizat Rasulullah saw yang berkaitan dengan Isra Miraj, bahwa orang-orang Quraisy bertanya kepada beliau tentang ciri-ciri Baitul Maqdis dan jumlah pintunya. Lalu Allah swt memperlihatkan Baitul Maqdis kepada beliau dan meletakannya di hadapan beliau sehingga beliau leluasa menjawab seluruh pertanyaan Quraisy tanpa salah sedikit pun.

Rasulullah saw bersabda, "Ketika orang-orang Quraisy mendustakanku di Hijr Ismail, maka Allah swt menampakkan Baitul Maqdis kepadaku, sehingga aku pun leluasa menyebutkan ciri-cirinya kepada mereka, dan aku melihatnya dengan mata kepala."

Energi Kebencian dan Cinta, Mana yang Kuat? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ingat filem Avatar Aang? ...

Energi Kebencian dan Cinta, Mana yang Kuat?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ingat filem Avatar Aang? Mengapa raja api Ozai sangat kuat? Mengapa Azula dapat mengeluarkan api biru yang lebih panas dari api merah? Semakin benci, semakin kuat energi pengendalian apinya. Daya rusaknya pun semakin kuat. Itulah yang dilakukan oleh raja api Ozai saat kemunculan meteor Sozin untuk menghancurkan kerajaan bumi.

Bagaimana dengan Suko? Sang putra raja api? Energi pengendalian apinya hilang, sejalan dengan tidak adanya kebencian terhadap Avatar. Avatar Aang pun tidak bisa mengendalikan api karena di hatinya tidak ada kemarahan dan kebencian. Padahal energi api diambil dari kemarahan dan kebencian. Bagaimana mengendalikan api tanpa kebencian?

Apakah memegang kekuasaan hanya dengan dorongan nafsu berkuasa dan strategi kelicikan? Apakah jalan mengenggam kekayaan dengan hanya dengan cinta keduniaaan? Apakah menundukkan manusia hanya dengan menebarkan ketakutan dan kegombalan? Apakah menundukkan bangsa lain dengan energi penghancuran?

Ternyata Suko dan Aang mendapatkan cara lain. Pengendalian apinya didapatkan dari sepasang naga dari suku api kuno yang mengajarkan tarian dan jurus bagaimana energi pengendalian api berasal dari kasih sayang dan kelembutan hati. Ternyata Suko pun mampu menandingi Azula dan mengalahkannya. Energi kebencian  terkalahkan dengan energi kasih sayang.

Energi kebencian terkesan menghasilkan kekuatan yang super kuat tak tertandingi. Energi kasih sayang terkesan lemah. Bagaimana kah sebenarnya? Lihatlah efek kemarahan? Lihatlah efek kebencian pada diri seseorang? Energi jiwanya terkuras total. Raganya tertimpa penyakit parah. Kuat dalam pandangan mata, namun raga dan jiwanya sendiri hancur total termakan dengan kemarahan dan kebencian.

Bagaimana dengan kasih sayang? Hatinya lembut. Jiwanya tentram dan bahagia. Inilah penciptaan ketangguhan. Raganya terhindar dari berbagai penyakit. Bahkan antibodi dan metabolisme tubuh menjadi semakin baik. Inilah penambah kekuatan. Beragam kekuatan terus berhimpun.

Memang sangat mudah menghidupkan nafsu kemarahan dan kebencian. Karena itulah energi terrendah dari nafsu makhluk yang terrendah. Bukankah syetan, binatang ternak dan buas seperti itu? Menghadirkan kasih sayang perlu energi besar untuk menciptakannya, karena itu pula kekuatannya selalu melampaui kemarahan dan kebencian. Kasih sayang, sang penakluk sebenarnya.

Perhatian Nabi Muhammad pada Urusan Pertanian https://islam.nu.or.id/post/read/122177/perhatian-nabi-muhammad-pada-urusan-pertan...

Perhatian Nabi Muhammad pada Urusan Pertanian


https://islam.nu.or.id/post/read/122177/perhatian-nabi-muhammad-pada-urusan-pertanian

"Siapa pun Muslim yang menanamkan suatu tanaman atau menabur suatu benih, kemudian hasilnya dimakan oleh burung atau manusia atau binatang ternak, melainkan ia menjadi sedekah baginya," kata Nabi Muhammad dalam sebuah hadits riwayat Bukhari dan Ahmad.

Nabi Muhammad tinggal di Kota Madinah selama kurang lebih sepuluh tahun. Berbeda dengan Makkah yang tandus, Madinah adalah kota yang kaya sumber mata air. Ia dikenal sebagai kota pertanian, penghasil kurma, dan anggur. Oleh karena itu, Nabi Muhammad sedikit banyak bersentuhan dengan dunia cocok tanam.

Lebih dari itu, Nabi Muhammad menaruh perhatian yang cukup besar terhadap sektor pertanian dan mendorong agar umatnya bercocok tanam.   Hal itu bisa dilihat dari beberapa hadits Nabi Muhammad yang terkait dengan sektor pertanian. Misalnya, beliau pernah bersabda bahwa ada tujuh orang yang pahalanya terus mengalir selama dia berada di alam kubur; salah satunya adalah orang yang menanam pohon kurma. 

Disebutkan bahwa Allah akan memberi pahala kepada orang yang menanam pohon sebanyak pohon yang ia tanam dan buah yang dihasilkan pohonnya itu. Dikisahkan bahwa Nabi Muhammad pernah membantu salah satu sahabatnya, Salman al-Farisi, menanam 300 benih pohon kurma, sebagai harga yang harus dibayar untuk kemerdekaannya.

Semula Salman adalah seorang budak. Setelah memeluk Islam, Nabi Muhammad meminta Salman membuat perjanjian kepada majikannya agar bisa dibebaskan. Sang majikan akan memberikan kemerdekaan manakala Salman menanam 300 pohon kurma—tanpa ada satu batang pun yang mati—dan 40 uqiyah. 

Singkat cerita, Nabi Muhammad memerintahkan para sahabatnya untuk membantu Salman mengumpulkan 300 benih pohon kurma. Setelah terkumpul, Nabi meminta Salman untuk membuat lubang-lubang di tanah untuk menanam ratusan benih pohon kurma tersebut.

Merujuk Akhlak Rasul Menurut Al-Bukhari dan Muslim (Abdul Mun’im al-Hasyimi, 2018), Nabi Muhammad, Salman, dan para sahabat kemudian mulai menanam benih pohon kurma tersebut satu per satu ke dalam lubang yang sudah dipersiapkan.

Kisah lain, seperti diceritakan Nizar Abazhah (Sejarah Madinah, 2017), Nabi Muhammad pernah meninjau langsung orang-orang yang bekerja di ladang perkebunan kurma. Pada saat itu, orang-orang tengah mengawinkan kurma miliknya. Melihat hal itu, Nabi Muhammad mencoba memberikan saran agar tidak melakukan hal seperti itu—mengawinkan kurma. Dengan demikian, Nabi menilai bahwa kurma akan lebih banyak berbuah.    "Coba kalian tidak begitu kan, tentu hasilnya akan baik," kata Nabi.

Pada musim itu para sahabat melaksanakan saran Nabi Muhammad, yaitu tidak mengawinkan pohon kurmanya. Namun naasnya, mereka mengalami gagal panen. Buah kurma menjadi busuk dan rusak. Nabi yang kemudian mengetahui persoalan itu mengatakan bahwa dirinya hanya menebak saja—soal tidak perlu mengawinkan pohon kurma agar berbuah banyak. Sehingga mereka tidak perlu mengambil saran Nabi tersebut. 

Beliau menegaskan bahwa umatnya lebih mengetahui urusan dunia mereka sendiri. "Sungguh aku hanya mengira-ngira. Karena itu, tak usah kau ambil perkiraanku. Tetapi bila aku berbicara sedikit saja yang berkaitan dengan Allah, ambil dan pegangilah," tegas Nabi.

Selain itu, Nabi Muhammad memberikan ‘keringanan’ kepada para petani untuk memelihara anjing, sebagi penjaga lahan. Dengan adanya anjing yang menjaga lahan, maka diharapkan hasil pertanian bisa banyak dan melimpah karena tidak lagi dicuri orang atau dimakan hewan.

Nabi Muhammad juga membuat beberapa ketentuan agar petani yang menjual hasil pertaniannya dan pembeli terhindar dari kemungkinan tertipu, dirugikan, atau pun berselisih di kemudian hari.

Misalnya, Nabi melarang menjual buah-buahan sampai buah tersebut matang dan bisa dimakan, melarang transaksi muhaqalah (menyewa tanah dengan tanam-tanaman atau menjual makanan di mayangnya dengan gandum), mukhadharah (menjual buah-buahan atau biji-bijian sebelum diketahui baik atau tidaknya), dan muzanabah (menjual kurma dengan takaran tertentu—jika kurang maka tidak boleh minta tambah dan jika lebih maka boleh diambil).

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (355) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (26) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (133) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)