basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Memotong Kaidah Hukum Alam  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ilmu pengetahuan hanyalah duplikasi dari ...

Memotong Kaidah Hukum Alam 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ilmu pengetahuan hanyalah duplikasi dari alam. Teknologi hanyalah duplikasi dari alam. Alam ada batas maksimal ilmu dan teknologi di kolong jagat. Semuanya memanfaatkan hukum dan sarana yang ada di alam. Bila semua merujuk ke alam, padahal alam ditundukkan untuk manusia?

Hukum alam tak bisa dimengerti bila tidak menggunakan akal. Akal pendobrak rahasia alam untuk dibedah bagi sarana kemudahan kehidupan. Lalu, kemudahan hidup itu untuk apa? Agamalah yang bisa menjawabnya.

Banyak rahasia alam yang belum tersentuh oleh akal. Karena proses akal berjalan secara gradual atau bertahap. Bila tidak ada masa lalu, maka akal sangat sulit memahaminya. Sulit mendapatkan gambaran masa depan. Berdasarkan masa lalu dan pengalaman, akal mencoba menterjemahkannya ke masa depan.

Bila seperti ini bagaimana akal mampu menciptakan perkembangan yang eksponensial atau lompatan? Al-Qur'an dan hadist membongkar yang tidak dan belum dicerna oleh akal. Banyak ayat dan sabda Rasulullah saw yang belum terbongkar oleh akal walaupun ratusan bahkan ribuan tahun sudah dilakukan penyelidikan.

Akal mempelajari hukum sebab akibat. Yang prosesnya runut, teratur dan terstruktur. Apakah semuanya berlangsung dengan hukum ini? Hukum lain yang membuat hukum alam tidak berlaku. Ada hukum lain yang lebih dahsyat dari pada sekedar memanfaatkan hukum alam. Ada hukum lain yang membuat hukum alam dapat dikendalikan manusia.

Bagaimana dengan mukjizat para Nabi dan Rasul? Bagaimana dengan karamah para Waliullah? Nabi Sulaiman dapat mengendalikan angin, burung dan berbagai unsur alam. Nabi Yusuf mampu memprediksi tanpa tahu fenomena alam sebelumnya. Di sini akal dicampakan karena memanfaatkan hukum lain yaitu Al-Qur'an dan Hadist.

Bagaimana proses istighfar mampu menurunkan hujan untuk mengusir kemarau, gagal panen, tidak memiliki anak, mengobati krisis, menciptakan mata air? Bila manusia menggunakan proses akal dari pemahamannya terhadap alam, bagaimana bisa mewujudkannya? Namun dengan istighfar semua dapat dituntaskan dengan lisan, ikhlas dan ketundukan hati kepada Allah. Sangat mudah bukan? 

Mendayagunakan Hukum Kun Fayakun Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Allah menciptakan alam semesta dalam...

Mendayagunakan Hukum Kun Fayakun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Allah menciptakan alam semesta dalam 7 hari. Sangat singkat dan mudah. Padahal dengan hanya berfirman," Jadilah." Semua jadi dalam sekejap. Semua teramat mudahnya. Allah Maha Perkasa  dan Berkuasa. Bagaimana penelitian manusia?

Ada seorang astronom amatiran memperkirakan umur sebuah planet baru. Usianya satu milyar tahun. Planet itu diteliti untuk mengetahui bagaimana proses planet baru dibandingkan yang lama?

Mungkin berdasarkan perkiraan manusia, dengan memperhatikan proses hukum alamiah yang terjadi. Semua yang ada di alam semesta membutuhkan proses yang sangat lama. Seorang ilmuwan menemukan dinosaurus di Amerika Latin seperti ayam. Umurnya diperkirakan 100 juta tahun.

Berdasarkan proses alamiah, berapa tahun dibutuhkan oleh umat Islam untuk menjadi guru peradaban dunia? Berdasarkan proses hukum sosial, berapa lama dibutuhkan untuk menggenggam perekonomian dunia? Berdasarkan proses pembelajaran alami, berapa lama dibutuhkan untuk membangun industri dan teknologi yang paling modern dan canggih? Mungkin sangatlah lama  Bagaimana jalan pintasnya?

Dengan air hujan, daerah yang tandus dan kering kerontang, tiba-tiba menjadi lahan yang subur. Tanaman tumbuh. Bunga bermekaran lalu berbuah. Seandainya menggunakan proses penyiram air, berapa waktu yang dibutuhkan?

Memotong proses. Memotong waktu pengerjaan. Mempercepat kebangkitan dan kejayaan. Bukan dengan jalur alamiah. Menggunakan proses alamiah oleh manusia. Tetapi dengan jalur percepatan yang luar biasa. Caranya, libatkan Allah. Benamkan diri bersama syariat Allah. Begitulah potong kompas membangun peradaban.

Manfaatnya energi "Kun Fayakun"-Nya Allah. Bagaimana agar Allah ridha sehingga menggerakkan Maha Perkasa dan Berkuas-Nya Allah dalam mempercepat bangkit umat Islam menjadi guru peradaban dunia? Jangan menggunakan jalur akal dan langkah manusia. Tetapi benamkan diri bersama Allah dan Islam untuk mempercepatnya.

Keruwetan Cinta Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Jangan mencari orang yang mencintai kita. Tetapi caril...

Keruwetan Cinta

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Jangan mencari orang yang mencintai kita. Tetapi carilah orang mencintai Allah. Alasan mencintai bisa pudar seiring waktu dan perubahan. Cinta itu mudah berbolak balik bila alasannya karena kita sebagai manusia.

Cinta kepada Allah, itulah yang menjaga cintanya kepada kita. Mencintai kita bukan karena kita, mencintai karena perwujudan cinta kepada Allah. Cinta kepada kita hanya efek cintanya kepada Allah.

Cinta yang kandas. Bahtera pernikahan yang luluh lantah, coba cari penyebabnya. Cinta yang rumit. Cinta yang awet "rajet" karena salah dalam mencari alasan cinta.

Alasan cinta. Mengapa mencintai? Bagaimana bisa jatuh cinta? Cobalah terus ditelisik alasan tersebut. Cobalah ditemukan esensinya, agar cinta tidak seumur jagung perjalanan hidup.

Mencintai Allah maka manusia pun akan mencintainya. Taat kepada Allah maka manusia pun akan taat kepadnya. Bila ada persoalan dengan cinta, berarti ada persoalan cinta kita pada Allah. Bila ada keruwetan cinta, berarti hati pun sedang ruwet cintanya pada Allah.

Perbaikan cinta mu pada Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungan cinta kita. Cinta itu soal hati. Hati itu penuh keajaiban. Keajaiban hati terbongkar dan dipahami bila mencintai Allah.

Tak usah mempersoalkan dan memusingkan cinta. Fokuskan cinta pada Allah, maka persoalan cinta, keruwetan cinta, kegalauan cinta akan tuntas dengan sendirinya.

Perang Tanding Dunia Terakhir  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Pertempuran melawan Yahudi adalah pert...

Perang Tanding Dunia Terakhir 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Pertempuran melawan Yahudi adalah pertempuran terakhir di muka bumi sebelum kiamat tiba. Tentu saja pertempuran ini sangat alot. Semua negara terlibat. Semua negara mengambil kebijakan. Yahudi kerepotan dihajar rakyat Palestina, mengapa negara lain yang pusing? Bukankah Yahudi Israel sangat kuat?

Bila gempuran dialami rakyat Palestina, tak ada negara yang dipusingkan. Paling hanya Turki dan Qatar saja. Yang bergerak justru masyarakat akar rumput yang memiliki nurani. Mereka yang bergeliat memberikan dukungan justru lembaga non formal.

Dalam sejarah pertempuran dunia. Bani Israel hanya sekali melakukan pertempuran head to head yaitu saat perang antara Jalut dan Thalut. Thalut ditunjuk Allah untuk memimpin pasukan bani Israel. Walaupun akhirnya, bani Israel tetap melakukan penghianatan.

Selain pertempuran di atas, Yahudi lebih sering bertempur dengan bersembunyi di benteng. Bila kehabisan amunisi barulah menyerah dengan menanggalkan semua yang dimiliki dengan penuh ketakutan. Itulah yang terjadi di era Rasulullah saw.

Lihatlah strategi perang Yahudi Israel tercanggih, sangat mengandalkan pelindung besi. Menyerang melalui udara. Membatasi gerak musuh dengan tembakan jarak jauh. Yahudi memang belum teruji bila perang darat. Perluasan wilayah pendudukan lebih banyak karena pembantaian dan pergusuran terhadap rakyat jelata.



Mendidik Sebuah Bangsa Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mendidik sebuah negri, Allah menawarkan cara m...

Mendidik Sebuah Bangsa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Mendidik sebuah negri, Allah menawarkan cara memperbaikinya dengan 3 strategi kepada Nabi Dawud. Apa yang dipilih Nabi Dawud?

Paceklik dan kelaparan. Dikuasai oleh musuh-musuhnya. Ditimpa wabah. Itu Cara menyadarkan sebuah bangsa

Ada kisah, sebuah bangsa tak terkalahkan dan sangat kuat. Bagaimana cara termudah menghancurkannya? Cukup menyuburkan budaya kemaksiatan secara merata

Cara menghancurkan musuh paling mudah adalah menghancurkan keimanannya. Menyuburkan kekufuran dan kezaliman.

Bila perjanjian tak lagi dihormati, yang terjadi adalah perselisihan dan pertumpahan darah. Energi terkuras habis untuk menghancurkan.

Bila bisnis saling berkhianat, maka Allah mencabut keberkahan dari kongsi perdagangannya hingga diazab seperti kaum Nabi Syuaib

Umat yang berorientasi hanya kepada ilmu dan teknologi, bagaimana akhirnya? Lihatlah Hamman

Umat yang berorientasi pada pembangunan ekonomi, bagaimana akhirnya? Lihatlah Qarun.

Umat yang berorientasi pada kesenangan, bagaimana akhirnya? Lihatlah kaum Nabi Luth.

Umat yang berorientasi pada kekuasaan, kolonialisasi orang dan bangsa lain, Bagaimana akhirnya? Lihatlah Firaun.

Mengapa Rasulullah saw bersabda bahwa kelak kekaisaran Romawi dan Persia, tak muncul lagi? Ada apa dengan Romawi dan Persia?

Ada peradaban yang hilang. Ada yang tenggekam dan tak diberi peran peradaban lagi. Ada juga yang akan muncul kembali untuk memimpin.

Peradaban yang bisa mengemban amanah Allah, amanah kemanusiaan dan alam semesta, yang akan diberi kepemimpinan oleh Allah.

Yang tak amanah akan mengalami paceklik, kelaparan, dikuasai musuhnya dan diterpa wabah tak kunjung henti. Apakah cara ini menyadarkan?

Buya Hamka: Keberhalaan Modern Itu Kediktatoran  (Diringkas dari Tafsir Al-Azhar Karya Buya Hamka, Al-Baqarah: 257) Diktator tid...

Buya Hamka: Keberhalaan Modern Itu Kediktatoran 

(Diringkas dari Tafsir Al-Azhar Karya Buya Hamka, Al-Baqarah: 257)


Diktator tidak disebut Tuhan, tetapi dipuja sebagaimana memuja Tuhan. Mereka tak pernah salah. Tak boleh disalahkan juga.

Seluruh diktator anti agama, walaupun dari mulut mereka menyebut, "Allah Subhanahu wa Ta'aala." Untuk membujuk rakyat yang diperbodoh.

Musuh diktator yang paling besar dan yang mereka benci adalah ulama yang berani menegakkan kebenaran dan membuka mulut.

Ulama dimusuhi karena memegang tuntutan Tuhan dari Kitab Suci. Jiwa mereka merdeka menyuarakannya dari masjid-masjid.

Yang beriman, tak menjual jiwanya kepada diktator. Sebab, telah berpegang pada Allah sebagai wali.

Yang lemah, mendatangi diktator. Menghambakan diri dengan pujian dan pemberian beragam gelar. Diktator pun kian sombong.

Yang lemah begitu terhormat di mata. Namun jiwanya laksana binatang ternak yang dikerahkan di hari besar buat berjemur mendengarkan pidato para diktator.

Kediktatoran hanya dikalahkan dengan ketauhidan. Tauhid menciptakan kemerdekaan jiwa raga dari pengaruh sekalian alam ciptaan Allah.

Yang lemah kehilangan jati diri, kesadaran, dan kebebasannya. Pikirannya tenggelam dengan semboyan dan slogan yang diciptakan para diktator.

Kediktatoran adalah keberhalaan atau paganisme akut di abad modern, kata Buya Hamka di  Tafsir Al-Azhar. 

Buya Hamka: "Sudahkah Teguh Hatimu Sudahkah Ridha Tuhanmu?" Buku : Akhlaqul Karimah Demi mencari keridhaan manusia, ap...

Buya Hamka: "Sudahkah Teguh Hatimu Sudahkah Ridha Tuhanmu?"

Buku : Akhlaqul Karimah


Demi mencari keridhaan manusia, apabila ada seorang saudara atau anak yang wafat, diadakan kenduri besar-besar melebihi kekuatan dirinya. Dipakai pepatah, "Tidak kayu jenjang dikeping, tidak emas bungkal diasah." Uang habis, sawah tergadai, dan ladang terjual hanya untuk biaya kenduri dan menjamu tamu.

Akan tetapi, saat badan telah jatuh melarat tidak seorang pun tamu-tamu yang dijamu tadi yang sanggup menolong, mereka hanya menggelengkan kepala dan berujar "kasihan dia." Dapatkah geleng kepala orang lain menolong harga dan uang yang telah ludes tadi?

Dalam pernikahan diadakan perhelatan besar-besaran, katanya untuk mencukupi persyaratan adat istiadat agar dianggap sebagai orang terpandang. Maka dari itu, mereka telah mubadzir membuang-buang harta tidak berketentuan. 

Lantaran dianggap sebagai "memegang adat istiadat," dia pun memilih apa yang dikatakan Al-Qur'an, ikhwanus syayaathiin 'saudara setan’.

Banyak contoh yang kita lihat sehari-hari tentang nasib tragis orang-orang yang mengutamakan ridha manusia daripada ridha Allah SWT. Oleh karena itu, wajiblah bagi kita mencegah meluasnya sifat-sifat itu dan menyadarkan mereka yang lupa diri dan mendurhakai Allah SWT.

Katakan apa yang terasa kepada umum, mereka terima atau tidak asal kita yakin bahwa kita tidak berlaku kasar, tunjukkan mana kepincangan dalam masyarakat. Seorang dokter membedah pasiennya karena mengharapkan hidup pasien itu, bukan lantaran hendak membunuhnya.

Pekakkan telingamu mendengar cela dan makian mereka, dengan pepatah Arab. "Biarkan aku mengatakan apa yang terasa.
Kemudian itu, boleh engkau beri nama kepada saya dengan nama yang engkau sukai. 
Saya tidak pemarah, sikap saya lapang dada. Cuma dhamir, cuma kemanusiaan juga yang tidak dapat saya jual, cobalah katakan kepadaku atas nama Allah.
Adakah manusia yang sudi menjual kemanusiaannya menjual keagungan kehormatannya?"

Tanda keimanan yang benar ialah mempertahankan kebenaran. Berikan nasihat yang suci kepada sesama Muslim. Untuk itu, kita mesti berani menempuh koban, yaitu kebencian dan kemarahan orang karena kebodohannya.

Apabila yang kita cari hanya keridhaan atau kesuka an manusia, niscaya akan membuat kita bingung. Sebab setiap orang mempunyai pikiran dan kesukaan yang berlainan. Oleh sebab itu, serahkan diri kepada Allah SWT, teguhkanlah pendirian, dan jangan digantungkan diri pada kehendak manusia. Dengan menyerahkan din pada Allah SWT, kita bekerja mengajak manusia ke jalan yang benar.

Marilah kita menjadi "dukun" kita urut-uratnya yang terkilir, walaupun ia menjerit supaya dia lekas sembuh Mari kita marahi dia sebagai tanda cinta, "kasih di anak dipetangis, kasih di kampung ditinggalkan."

Biarkan dia mencela dan memaki hari ini, biarkan ini. Biarkan mereka memandang kita sebagai musuhnya, tetapi kita adalah sahabatnya. Setelah kita hilang dari matanya, mereka akan mencari kita kembali, mereka akan menanyakan manakah dukun yang ahli urut itu?

Bertahanlah pada kesakitan yang pertama, untuk kemenangan yang kedua, dan jangan lupa, tanyakan hatimu dan tanyakan Tuhanmu. Sudahkah teguh hatimu sudahkah ridha Tuhanmu? Jika sudah, "Bismillaahi wa atashamtu billaahi, wa tawakkaltu alallaahi."

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (248) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (379) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (270) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (446) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (185) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (206) Sirah Sahabat (128) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)