basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Tingkatan  Kaum 'Arifun Kaum 'arifin itu bertingkat dan beragam dan dengan tangga yang berjenjang-jenjang, serta derajat...

Tingkatan  Kaum 'Arifun

Kaum 'arifin itu bertingkat dan beragam dan dengan tangga yang berjenjang-jenjang, serta derajat yang berbeda berwarna, serta posisi yang bermacam macam.

1. Di antara mereka ada yang mengenal Allah melalui Sifat qudrot, maka dia sangat takut kepadaNya

2. Ada yang mengenal Allah melalui Sifat KaruniaNya, maka dia sangat berbaik sangka (husnudzon) kepada Allah.

3. Ada yang mengenalnya melalui Muroqobah, maka dia mengokohkan kebenaran hatinya. 

4. Ada yang mengenalnya melalui KeagunganNya, lalu ia meneguhkan rasa takut dan cinta.

5. Ada yang mengenalNya melalui Sifat Maha Mencukupi, lalu ia sangat fakir kepadaNya.

6. Ada yang mengenalNya melalui Sifat Maha SendiriNya, lalu ia meneguhkan kebeningan hatinya.

7. Ada yang mengenalNya melalui Allah, lalu dia bersambung terus menerus denganNya.

Karena itu:

1. Kualitas kema'rifatan rasa takut, tergantung kadar kema'rifatannya atas QudrotNya.

2. Kualitas rasa Husnudzon, tergantung pada kadar kema'rifatannya pada Sifat Anugerah Ilahi.

3.  Kualitas rasa pembenaran dengan kejujuran hati
tergantung kadar kema'rifatan Muroqobahnya. 

4. Kualitas rasa takut penuh cinta, tergantung kema'rifatannya atas Keagungan Allah.

5. Kualitas rasa butuh kepada Allah, tergantung kema'rifatannya atas maha MencukupiNya.

6. Kualitas rasa bening jiwa, tergantung kadar kema'rifatan atas Sifat Maha Sendirinya Allah. 

7. Kualitas wushul, tergantung kadar kema'rifatannya kepada Rabb Ta'ala.

Begitu pula kalangan "Ahli Langit" dalam beribadah, dalam dataran derajat maqom yang berbeda. Ada sebagian maqomnya adalah Rasa Malu, Rasa Hormat, ada pula maqomnya adalah taqarrub dan kemesraan, ada pula yang maqomnya memandang Anugerah. Bahkan ada yang Muroqobah, Haibah, sebagaimana firman Allah Ta'ala:

Ù‡ وما منا إلا له مقام معلوم »

"Dan tak ada dari Kami melainkan baginya adalah Maqom tertentu.." (Qs. Ash-Shoffaat 164).

Kalangan ahli ma'rifat pada umumnya (awam), mengenal Allah mengikuti jejak Rasulullah Saw. dan membenarkan dalam hati mereka, mengamalkan dengan badan mereka, namun kadang mereka berbuat dosa dan maksiat, lalu hidup di dunia penuh dengan kebodohan dan sembrono, dan kala itu mereka dalam bahaya besar, kecuali jika Allah merahmati mereka.

Ada kalangan manusia di atas mereka, yang mengenal Allah melalui dalil bukti, yaitu kalangan ilmuwan, pemikir dan filsuf, yang meyakiniNya dengan Tauhid melalui argumen dan efek Sifat RububiyahNya, di mana mereka mengambil dalil dengan sesuatu yang nyata atas yang tersembunyi, dan mereka meyakini keabsahan dalil pembuktian itu.

Mereka berada dalam jalan yang baik, namun mereka ini sering terhijab dari Allah Ta'ala karena lebih terdindingi oleh dalil pembuktian mereka sendiri.

Sedangkan kalangan khusus dari ahli ma'rifat adalah dari mereka yang memiliki rasa yaqin, mengenal Allah melalui Allah Swt. Mereka bersiteguh dengan ma'rifatnya, sama sekali tidak disertai argumen dalil atau dilatari oleh sebab akibat. Dalil mereka hanya Rasulullah Saw. Imam mereka hanyalah Al Qur'an. Cahaya mereka senantiasa melimpah di arena mereka.

Sumber :
Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Mendayagunakan Peradaban Asing Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Saat perang Khandaq, Rasulullah saw me...

Mendayagunakan Peradaban Asing

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Saat perang Khandaq, Rasulullah saw menggunakan strategi perang kotanya Persia untuk menangkal pengepungan 10.000 pasukan Kafir Quraisy, berbagai kabilah Arab, Munafikin dan Yahudi. Ini taktik yang sangat efisien. Hanya dengan parit, mampu bertahan dengan sedikit pasukan. Pembuatan parit lebih cepat daripada membangun benteng bukan? Memanfaatkan hasil peradaban lain, mengapa tidak?

Muhammad Al-Fatih membangun teknologi militernya untuk menghadapi Binzatium dengan mendapatkan sokongan dari orang kafir. Teknologi tersebut dikembangkan hingga menjadi puncak tertinggi teknologi persenjataan saat itu. Menanfaat berbagai teknologi bukanlah yang terlarang walaupun datangnya dari berbagai peradaban.

Para Sahabat berhijrah ke Habasyah. Negri yang cukup jauh yang berbeda keyakinannya. Mendapatkan perlindungan dari negri yang berbeda keyakinan. Dalam berbagai kesempatan, Rasulullah saw dan para Sahabat mendapatkan perlindungan dari sejumlah tokoh Kafir Quraisy agar tidak digangu oleh tokoh Kafir Quraisy lainnya.

Ibnu Qayyim dalam kitabnya Zadul Maad secara detail menjelaskan berbagai sikap umat Islam dalam berinteraksi dengan kaum kafirin. Berperang, bekerjasama dan saling menopang. Beragam interaksi ini disesuaikan dengan kondisinya. Seperti sikap Rasulullah saw terhadap orang Yahudi di Madinah. Seperti saling melindungi dan berinteraksi. Namun bila sudah membokong dari belakang, bekerjasama dengan musuh dan menyerang maka Rasulullah saw pun mengambil tindakan yang tegas.

Butuh kerendahan hati untuk belajar peradaban dari bangsa lain. Seperti sabda Rasulullah saw untuk belajar hingga ke negri Cina. Rasulullah pun memerintahkan sejumlah sahabat untuk membelajari sejumlah bahasa berbagai negri. Namun butuh keteguhan benteng keimanan juga dalam berinteraksi dengan peradaban lain. Seperti, Rasulullah saw melarang Umar bin Khatab untuk mempelajari kitab-kitab umat sebelumnya.

Butuh penetrasi peradaban terhadap peradaban lain seperti yang dilakukan Rasulullah saw dengan mengirimkan berbagai utusan dan delegasi dakwah. Seperti Rasulullah saw yang memberikan pilihan menjadi muslim dan membayar sejumlah jizyah sebagai bentuk perlindungan terhadap peradaban lain.

Beragam kaidah pergaulan peradaban ini, kaum muslimin dari zaman ke zaman bisa berinteraksi dengan berbagai peradaban. Belajar dan memanfaatkan buah peradaban lain. Kokoh dari intervensi peradaban lain yang merusaknya. Juga, melakukan suntikan pencerahan baru bagi peradaban yang ada. Bukan inferior complex syndrome dihadapan peradaban lain.

Mengambil Kejernihan Peradaban Lain Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bagaimana cara kaum Musyrikin ber...

Mengambil Kejernihan Peradaban Lain

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bagaimana cara kaum Musyrikin bertawaf? Salah satunya dengan bertelanjang. Apakah asalnya seperti itu? Tidak. Lihatlah barisan patung-patung yang disembah oleh kafir Quraisy, apakah sebelumnya ada? Sebelumnya bertauhid. Kisah-kisahlah yang menceritakan bagaimana terjadi semua itu.

Dalam keburukan orang kafir Quraisy, apakah tidak ada kebaikannya? Ternyata ada juga adab-adab yang diwariskan oleh Nabi Ibrahim dan Ismail yang tetap dijaga. Adab-adab ini justru dibakukan sebagai bagian sunnah Rasulullah saw dan berpahala yang besar pula. Jadi bagaimana memandang peradaban saat ini?

Seluruh peradaban asalnya Islam, kemudian berpecah-pecah. Seluruh peradaban awalnya hanif (lurus) sesuai fitrah manusia, kemudian menyimpang. Ingat kisah penyimpangan kaum Nabi Nuh? Yang awalnya bertauhid. Lalu mencintai dan menghormati orang sholeh. Terakhir, disimpangkan oleh  syetan dan hawa nafsu. Begitulah siklus peradaban.

Bagaimana cara pandang terhadap berbagai peradaban kafir yang saat ini sedang menggenggam dunia? Asal peradaban mereka adalah Islam dan sesuai fitrah. Berbagai pengalaman yang menempanya membuat berbagai penyimpangan. Namun dalam peradaban mereka ada juga sisa-sisa kebaikannya. Jadi, berinteraksilah dengan sisa-sisa kebaikannya.

Pengambilan budaya yang baik dari   Kafir Quraisy ke dalam sunnah Rasulullah saw mencerminkan bahwa interaksi peradaban bukan saja "mengikis" yang tidak sejalan dengan prinsip yang substansial semata. Mengganti peradaban yang merusak tetapi juga melanjutkan kebaikan dari peradaban yang sudah ada.

Yang bermanfaat tetap terjaga. Yang buih hilang terhempas. Dalam setiap peradaban ada fitrah Insaniah dan kebaikan universal yang terus terjaga, ini menjadi wahana berkomunikasi, penyatuan hati dan kesatuan langkah semua peradaban.

Di era Khalifah Al Makmun dinasti Abbasiyah, kaum muslimin menghimpun buku-buku yang tercecer dan terbuang dari peradaban Yunani, Romawi, Persia dan India. Lalu, diterjemahkan ke dalam bahasa Arab. Ini artinya kaum muslimin sejak lama menjaga dan melanjutkan kemanfaatan yang ada di setiap  peradaban yang pernah ada di jagat raya.

Baitul Hikmah, Mercusuar Interaksi Keterbukaan Peradaban Islam Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Baitul...

Baitul Hikmah, Mercusuar Interaksi Keterbukaan Peradaban Islam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Baitul Hikmah, itulah perpustakaan terlengkap dan termegah pertama di dunia. Dibangun sejak era Harun Al Rasyid khalifah Bani Abbasiyah.

Baitul Hikmah mencapai puncak keemasan di era Khalifah Al-Makmun yang berbeda pendapat dengan Imam Ahmad bin Hambal tentang Al-Qur'an kalamullah.

Banyak yang membela imam Ahmad bin Hambal, tetapi jangan melupakan peran khalifah al-Makmun dalam membangun ilmu humaniora dan jihadnya.

Al-Makmun mengembangkan ilmu dan teknologinya, Imam Ahmad menjaga keorisinalitasannya agar tidak menyimpang. Inilah syarat peradaban kokoh.

Observatorium didirikan, Baitul Hikmah jadi pusat ilmu matematika, astronomi, kedokteran, alkimia dan kimia, zoologi, geografi dan kartografi.

Literatur India, Yunani, Persia dan peradaban dunia lainya dikumpulkan secara masif, dan berdasarkan itu semua mereka membuat penemuan-penemuan mereka sendiri

Pada pertengahan abad ke-9 M, Baitul Hikmah  telah menjadi repositori terbesar dari buku-buku dunia

Dalam Al-Qur'an, Umat Islam adalah saksi bagi umat-umat lain di dunia. Baitul Hikmah telah mengemban amanah ini. Berhak mendapatkan hikmah dari peradaban apapun

Berinteraksi dengan berbagai peradaban dunia yang ekstrim sekalipun  dengan saringan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Inilah prinsip berinteraksi antar peradaban.

Umat Islam adalah saksi peradaban dunia, yang tahu kejernihan dan kekeruhan setiap peradaban karena menggengam hakim kebenaran

Berinteraksi Dengan Ragam Pemikiran  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (ChannelYoutube Dengerin Hati) Tak sengaja menemukan nama Wahb b...

Berinteraksi Dengan Ragam Pemikiran 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(ChannelYoutube Dengerin Hati)

Tak sengaja menemukan nama Wahb bin Munabbih dalam kitab Zuhud Abdullah Ibnu Mubarak. Mengapa ucapannya banyak dikutip dalam mengkisahkan kezuhudan Nabi dan Rasul sebelum Muhammad saw? Begitu pun dalam kitab Ihya Ulumudin, imam Al-Ghazali banyak mengutip rahasia kata hikmah dan nasihatnya. Siapakah dia?

Tafsir Ibnu Katsir disamping banyak keunggulannya, tapi juga ada yang mengoreksinya. Maka lihatlah banyak Tafsir Ibnu Katsir yang ditahqiq sehingga menjadi ringkas dan sederhana. Apa yang ditahqiq? Beragam kisah Israeliyat. Interaksi para ulama tentang kisah-kisah Israiliyat inilah yang cukup menarik. Sepertinya ada yang ingin diajarkan untuk genarasi berikutnya. 

Siapakah Wahb bin Munabbih?  Seorang pemuka Tabi'in dan ahli dalam bidang sejarah. Ia diperkirakan berasal dari Arab Selatan dan berketurunan Persia dengan memiliki pengetahuan yang mendalam tentang kitab suci dan tradisi dari Yahudi dan Nasrani, sehingga memiliki banyak riwayat kisah Israiliyat. Bagaimana kaitannya dengan kekinian?

Para ulama telah memberikan prinsip dalam berinteraksi dengan kisah Israiliyat. Yaitu, menerima dan jangan menolak karena belum tentu kebenarannya. Seperti itu yang saya pahami. Namun beberapa ulama dalam menjelaskan sesuatu terkadang menukil juga kisah Israiliyat ini. Artinya, kisah Israiliyat dapat digunakan juga untuk mengokohkan dan memudahkan pemahaman terhadap yang sudah baku yang sesuai syariat Islam.

Dapatkah konsep ini digunakan dalam berinteraksi dengan berbagai peradaban yang sudah ada? Termasuk berinteraksi dengan  peradaban yang dibangun oleh orang kafir sekali pun? Apakah tidak ada kebaikan pada peradaban yang dibangun oleh orang kafir dan musyrik? Bila tidak, mengapa dikisahkan dalam Al-Qur'an?

Peradaban itu seperti manusia juga, ada kelemahan dan keunggulannya. Mengapa menciptakan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku? Untuk saling berinteraksi, berkomunikasi dan mengenal. Hanya sampai disitukah?

Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumudin dan Minhajul Abidin, cukup banyak menggunakan logika berfikir untuk menyudutkan hati yang keras dan membatu. Abu Hasan Al-Asykari, menggunakan logika untuk menjelaskan sifat-sifat Allah yang dirangkumnya dalam sifat dua puluh. Pergulatan mereka dengan filsafat dimanfaatkan untuk membangun dan memperkokoh pemahaman yang mendasar dan substansial. Itu salah satu yang sudah dilakukan oleh para pendahulu kita.

Agar Persoalan Tak Jadi Persoalan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Persoalan hidup manusia hanyalah ke...

Agar Persoalan Tak Jadi Persoalan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Persoalan hidup manusia hanyalah kerikil dan sandungan kecil dalam kehidupan. Tetapi mengapa mengundang nestapa yang berat?

Rasulullah saw pernah membuat gambar berupa garis lurus. Disepanjang garisnya ada goresan di kanan kirinya. Itulah tarikan nafsu dan syetan.

Ikuti jalan yang lurus, jangan pedulikan tarikan dari kanan dan kiri. Sekali menoleh, tarikan itu akan membuat langkah dan persoalan menjadi sangat berat.

Persoalan hidup hanyalah gangguan kecil hati. Apakah akan disibukkan olehnya? Atau hati tetap tertuju pada Allah? Ingat nikmat-Nya, terus bersyukur.

Persoalan hanya goresan kecil yang mudah sekali penyembuhannya. Hanya berupaya olesan kecil saja, sudah sembuh. Hanya ada syaratnya, iman pada Allah.

Bila hati rusak, goresan persoalan kecil akan menjadi borok yang membusuk dan menahun. Solusinya hanya diamputasi saja.

Hati tidak dibenamkan ke dalam lautan samudera Asmaulhusna-Nya Allah. Tak mengarungi cinta dan rindu pada Allah. Itulah sebab persoalan jadi penderitaan.

Manusia tak fokus pada perannya sebagai hamba dan khalifah Allah. Itulah sebab terjebabnya pada lumpur hidup yang menelan jiwa

Jangan sampai persoalan menyebabkan hati berpaling dari Allah. Hidup bukan untuk bergumul dengan persoalan tetapi kebersamaan dengan Allah.

Persoalan hanya penyadaran akan kelemahan diri. Lalu diarahkan pada kebutuhan akan pertolongan dan kepemimpinan Allah.

Putaran Global Peta Persolan dan Solusi Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kerangka liku-liku pe...

Putaran Global Peta Persolan dan Solusi Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Kerangka liku-liku perjalanan manusia di seluruh dunia dapat dipahami  dalam kisah para Nabi dan Rasul.

Bagaimana mengawali sesuatu? Apa yang harus disiapkan? Bagaimana memperbaiki diri setelah jatuh? Pahamilah kisah Nabi Adam

Kecemburuan antar istri. Ada yang lebih berkuasa dan kaya yang "mengejar" istri. Istri tak mendukung. Istri meninggalkan suaminya.

Persoalan dengan istri ada di kisah Nabi Adam, Ibrahim, Nuh, Luth, dan Ayub. Perselisihan dengan anak dan antar anak di kisah Adam, Nuh, Yakub

Bagaimana bila harta seketika habis? Seluruh anak wafat? Istri tak peduli lagi saat mengalami musibah berat? Pahami kisah Nabi Ayub.

Bagaimana bila mengalami sakit yang tak kunjung sembuh? Bagaimana sikapnya agar dan saat sembuh?  Pelajari kisah Nabi Ayub dan Yakub.

Bagaimana bila mengalami sakit yang tak kunjung sembuh? Bagaimana sikapnya agar dan saat sembuh?  Pelajari kisah Nabi Ayub dan Yakub.

Kelaparan dan kehausan saat perjalanan dan kehidupan, dapat membaca kisah Nabi Yusuf, Musa dan Ismail.

Pergulatan di lautan dapat membaca kisah Nabi Muh, Musa, dan Yunus. Terkurung dalam persoalan yang tak tahu solusinya ada dikisah Ibrahim, Yunus, Musa, Yusuf

Kisah para Nabi dan Rasul memuat liku-liku kehidupan pribadi juga perjalanan dakwahnya. Liku-liku sebagai anak manusia juga pengemban risalah Allah.

Persoalan jodoh, hidup sendiri, membujang, dituduh selingkuh, dikagumi para wanita dapat membaca kisah Nabi Isa, Yusuf dan Maryam.

Tak memiliki anak di kisah Nabi Ibrahim dan Zakaria. Banyak memiliki anak dan manajemen anak kisah Nabi Ayub dan Yakub. Perceraian di kisah Ismail.

Peta global persoalan pribadi manusia hanya berputar-putar dan berkutat pada kisah Nabi dan Rasul saja. Mengapa masih bingung menghadapi hidup?

Peta solusi persoalan manusia sudah dicontohkan oleh Nabi dan Rasul. Mengapa masih merasa kebuntuan hidup dan kegelisahan?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (177) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)