basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Keturunan Tulen Nabi Ibrahim Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati)  Doa Nabi Ibrahim paling banyak diabadik...

Keturunan Tulen Nabi Ibrahim

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati) 


Doa Nabi Ibrahim paling banyak diabadikan dalam Al-Qur'an. Inilah bukti Dialah Bapak para Nabi.

Doa Nabi Ibrahim untuk Orang tua dan seluruh keturunannya. Maka langgengkan shalawat Ibrahimiyah. Ini Shalawat paling utama.

Kelahiran Rasulullah saw dan Mekkah menjadi aman dan makmur  karena doa Nabi Ibrahim.

Beragam ibadah, hasil doa Nabi Ibrahim untuk memuliakan dan memelihara keturunannya.

Bermunculannya para pembaharu yang memberikan pemahaman kitab suci sesuai zamannya, berkat doa Nabi Ibrahim juga.

Siapakah keturunan tulen Nabi Ibrahim? Umat Islam. Rasulullah saw selalu disandingkan dengan Nabi Ibrahim as.

Rasulullah saw keturunan langsung dari Ismail bin Ibrahim. Sedangkan yang lainnya turunan dari berbagai Nabi hingga berakhir di Nabi Musa dan Isa.

Umat Islamlah yang selalu didoakan Nabi Ibrahim. Nabi Musa berharap menjadi bagiannya. Nabi Isa berjuang bersamanya.

Kriteria Berguru Rasulullah Saw bersabda: د ذو الوجهين في الدنيا ، ذو لسانين في النار » "Orang yang berwajah dua di dunia, ...

Kriteria Berguru

Rasulullah Saw bersabda:

د ذو الوجهين في الدنيا ، ذو لسانين في النار » "Orang yang berwajah dua di dunia, berlisan dua, berada dalam neraka." (Hr. Abu Dawud dan Ibnu Hibban)

Berdasarkan hadits di atas itulah, kaum 'arifin hanya memalingkan wajahnya kepada Allah Ta'ala. Tak ada dua wajah bagi kaum 'arifin. Dari rahasia ini pula, kaum 'arifin mengambil kesimpulan bahwa mereka tidak boleh mengambil dua guru Mursyid dalam thariqatnya. 

Mereka mengatakan, manakala dijumpai seorang Mursyid lebih kamil dan lebih utama dalam thariqat menuju Allah yang lebih benar dalam mengikuti jejak Rasulullah Saw, maka seorang murid harus berpegang pada Mursyid yang utama tadi. Bahkan para syeikh dan anak-anaknya sekalipun harus mengikuti jejak Mursyid yang utama tadi dalam thariqat. Hal ini merupakan bagian dari keagungan ma'rifat kepada Allah Ta'ala.

Sumber :
Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Umar bin Khatab Menghunus Pedang Untuk Membunuh Rasulullah saw Umar sungguh prihatin melihat permusuhan antara penduduk Makkah y...

Umar bin Khatab Menghunus Pedang Untuk Membunuh Rasulullah saw

Umar sungguh prihatin melihat permusuhan antara penduduk Makkah yang masih musyrik dengan umat Islam pengikut Muhammad. Ia berniat ingin mengembalikan ketenangan Makkah dengan jalan mengikis sumber penyebab perpecahan tersebut.

Hati Umar memberontak. Lama sekali ia memikirkan ingin menghabisi Muhammad dan ajarannya itu.

Suatu hari, Umar berjalan terburu-buru ke rumah al-Arqam. Tampak jelas di matanya kemarahan yang besar. Tangan kanannya menggenggam sebilah pedang. Di tengah perjalanan, ia berpapasan dengan Nu'aim ibn Abdullah dari Bani Zuhrah.

Nu'aim memperhatikan muka Umar yang beringas lalu bertanya, "Hendak ke mana engkau, wahai Umar?" tanya Nu'aim, "Rasanya aku belum pernah melihat engkau begitu marah dengan menghunus pedang seperti ini!"

"Aku hendak menghabisi Muhammad memecah-belah persatuan Quraisy, menganggap bodoh yang telah para pemuka mereka, menghina keyakinan mereka dan telah mencaci-maki tuhan-tuhan mereka," jawab Umar.

Mendengar jawaban Umar yang penuh emosi itu, Nu'aim segera menukas, "Demi Allah, kalau begitu, sungguh engkau telah ditipu nafsumu sendiri. Apakah engkau kira Bani Abdu Manaf akan membiarkanmu berjalan di muka bumi dengan tenang setelah engkau membunuh Muhammad? Mengapa engkau tidak kembali saja kepada keluargamu sendiri dan membereskan mereka terlebih dahulu?"

"Apa maksudmu? Apakah engkau juga sudah meninggalkan agama kita dan memeluk agama Muhammad? Lalu, ada apa dengan keluargaku?" Umar balik bertanya.

"Wahai Umar," ujar Nu'aim, "Maukah engkau kutunjukkan hal yang aneh? Ipar sekaligus sepupumu, Sa'id ibn Zaid, dan adik perempuanmu, Fatimah, mereka telah memeluk Islam dan menjadi pengikut Muhammad! Kurasa lebih baik jika engkau mengurus saudaramu sendiri!"

Kontan saja, berita itu menambah kemarahannya. Darahnya bagai mendidih. "Apakah benar mereka berdua telah melakukannya? Jika semua itu benar, pasti mereka akan kubunuh dengan cara amat keji!" bisik Umar dalam hati. Umar segera mengalihkan tujuannya dan pergi ke rumah adiknya dengan gejolak amarah yang tidak bisa ditahannya lagi.

Mengapa Fir'aun Ditenggelamkan? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Sebelum Firaun ditenggelamkan, ap...

Mengapa Fir'aun Ditenggelamkan?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Sebelum Firaun ditenggelamkan, apa yang terjadi? Inilah gambaran kasih sayang Allah yang terus membimbing manusia walaupun penuh kezaliman.

Seorang bayi menjadi keluarga Firaun. Padahal dia sudah mengerahkan seluruh pasukan, kekuatan dan jaringan birokrasi untuk membunuh bayi yang lahir.

Fir'aun tak sadar pula, totalitas kekuatan dan kekuasaannya tak bisa memberangus seorang bayi. Strateginya dikalahkan oleh seorang ibu dan anak remaja.

Seluruh pasukan, kekuatan dan jaringan birokrasinya tak mampu mengejar Musa yang hijrah ke negri Madyan. Padahal Musa sendirian tak berdaya.

Fir'aun tak sadar pula, strateginya dikalahkan seorang pria yang berhasil membocorkan keputusan kerajaan super rahasia untuk membunuh Musa.

Jaringan intelejen Fir'aun tak bisa mengendus keberadaan Nabi Musa yang saat itu tinggal bersama Nabi Syuaib yang tengah membangun bisnis, ilmu dan keluarga.

Fir'aun terperangah saat Nabi Musa mendatangi istananya dengan keberanian dan keyakinan bersama Nabi Harun saudaranya.

Hati terkunci. Walaupun mata melihat dan menyaksikan, telinga mendengarkan, dan akal takjub, semuanya tak berarti bila hati terkunci. Itulah Firaun dihadapan Musa

Argumentasi Firaun dipatahkan. Tangan Nabi Musa bercahaya. Tongkat berubah jadi ular besar. Namun Musa dituduh akan merebut kekuasaannya

Firaun mengundang intelektual dari penjuru Mesir. Para intelektual justru beriman pada Nabi Musa. Yang dibawa Musa bukan ilmu tapi petunjuk

Firaun tak sadar pula, bahwa Nabi Musa yang terlihat lemah dan tak berdaya, setiap saat bisa merevolusi mendahsyatkan kekuatannya dalam seketika.

Kemarau yang panjang. Kelaparan menghimpit Mesir. Sungai Nil tak bisa mensupport kemakmurannya yang menyebabkan dirinya merasa jadi tuhan.

Mesir diserang katak, kutu, belalang dan air yang berubah jadi darah, sebab wabah ini dituduhkan kepada Nabi Musa oleh Firaun.

Piramid yang dibuat ternyata tak bisa menembus langit. Kehebatan teknologi dan ilmu pengetahuan ternyata kecil dihadapan alam semesta.

Kekayaan para pendukungnya hancur. Seluruh harta Qarun tenggelam ditelan bumi. Fenomena ini terjadi dihadapan Firaun.

Firaun tak sadar juga. Semua peristiwa tak sedikit menggugah hatinya. Apakah ditenggelamkannya Fir'aun sebuah kezaliman Allah?

Pedagang Yang Berilmu dan Berhati Ulama, Kunci Sukses Dakwah di Nusantara Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin H...

Pedagang Yang Berilmu dan Berhati Ulama, Kunci Sukses Dakwah di Nusantara

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Pusat dakwah Nusantara dimulai dari Pasar, Pesantren dan Istana. Atau lembaga ekonomi, pendidikan dan kekuasaan. Di era Walisanga, masuk ke ranah kebudayaan.

Gunakan dunia untuk memasuki akhirat, itulah kecendrungan besar manusia. Hiruk pikuk dunia untuk memasuki ketentraman akhirat.

Membangun pesisir pantai menjadi pusat ekonomi dan niaga. Menjadi pelabuhan nasional lalu internasional, itulah yang pertama dilakukan penyebar Islam di Nusantara.

Pasai dari pemukiman berkembang jadi pelabuhan internasional. Dikembangkan Malaka lalu seluruh pesisir di Nusantara. Pasai pusat Islamisasi di Asia Tenggara

Pusat pelayaran dikuasai, lalu pusat rempah-rempah dunia diislamisasi yaitu Maluku. Seluruh kekuatan ekonomi saat itu dikuasai penyebar Islam Nusantara.

Yang pertama mengislamisasikan Nusantara bukanlah ulama, tetapi pedagang yang berprilaku ulama. Ini lebih menarik hati manusia.

Berdagang hanya pembuka obrolan, komunikasi dan persahabatan. Akhlakul Karimah yang menundukkan hati manusia untuk menerima Islam. Inilah visi pedagang.

Dalam strata Hindu, pedagang menjadi perantara antara golongan bawah dan atas. Ini membuat lingkaran komunikasi meluas ke semua kelas sosial.

Model partnership dalam ekonomi Islam, semuanya bergairah, derajatnya sama, keuntungannya adil. Konsep ekonomi Islam penyebab berduyunnya berislam.

Mengapa konsep ekonomi Eropa, tak menyebabkan Nusantara berduyun-duyun menjadi Kristen? Mereka datang sebagai kolonial, bukan partnership.

Manusia lebih menghargai kekayaan, ini yang harus dimanfaatkan untuk menembus hati dengan keimanan.

Juru dakwah tak harus dimulai dari pendidikan Islam tetapi mulailah dari penerapan ekonomi islam.

Pengabulan Doa Bukan Tujuan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Merubah ketakutan menjadi waspada, tenang...

Pengabulan Doa Bukan Tujuan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Merubah ketakutan menjadi waspada, tenang dan berani. Bagaimana caranya? Tak perlu dukungan dari luar. Cukup menggalinya dari dalam.

Nabi Musa ketakutan saat dikejar oleh Fir'aun. Rasa takut berubah menjadi waspada hanya dengan berdoa. Waspada menciptakan pengendalian

Muncul ketakutan Nabi Musa saat diperintahkan Allah menghadapi Firaun. Allah membekalinya dengan doa, ditemani Harun dan mukjizat.

Bani Israel ketakutan saat menghadapi pasukan Firaun. Jawab Musa, "Memohon Pertolongan Allah dan bersabar."

Bani Israil ketakutan saat terhimpit di laut Merah. Jawab Musa, "Kita tidak akan terkejar." Walaupun tak tahu caranya.

Abu Bakar ketakutan saat pasukan Quraisy berada di mulut gua. Jawab Rasulullah saw, "Sesungguhnya Allah bersama kita."

Rasulullah saw khawatir, lalu bermunajat saat perang Badar dimulai. Solusi semua ketakutan, kekhawatiran dan kegalauan hanyalah berdoa. Sederhana tapi mujarab.

Seorang pedagang dirampok. Saat hendak dibunuh, dia berdoa. Malaikat pun datang menolongnya. Ada seruan dari langit yang menyebabkan malaikat membantu.

Doa itu pasti terkabul. Proses pengabulannya sangat rahasia, hanya Allah yang tahu. Inilah ujian keyakinan pada Allah. Semuanya hak Allah semata.

Pengabulan doa tidaklah penting dan bukan pula tujuan. Hanya perwujudan penghambaan dan kelemahan pada Allah. Ini yang terpenting.

Digerakan berdoa adalah anugerah dan nikmat terbesar dari Allah. Ini lebih besar kenikmatannya dari pengabulan doa.

Bukankah semua peristiwa sama baiknya? Bukankah semua takdir sama baiknya? Jadi pengabulan doa tak penting, digerakkan berdoa adalah nikmat terbesar.

Sifat Kaum Arifin Bibir mereka senantiasa tersenyum kepadaNya. Mata mereka senantiasa memancar kepadaNya, Qalbu-qalbu mereka ter...

Sifat Kaum Arifin

Bibir mereka senantiasa tersenyum kepadaNya. Mata mereka senantiasa memancar kepadaNya, Qalbu-qalbu mereka terus bergelayut kepada Allah Swt, hasrat mereka sinambung kepadaNya, rahasia batin mereka terus menerus memandangNya. Mereka melemparkan dosa-dosa mereka ke samudera taubat dan mereka menghamburkan kepatuhannya ke samudera anugerah.

Mereka buang gerak gerik batinnya ke lautan Keagungan. Dan kehendak mereka terlempar ke lautan sucinya jiwa, bahkan hasrat mereka adalah samudera mahabbah. Di medan khidmah kepadaNya mereka berlalu lalang. Di bawah payung kemuliaan mereka saling merenda keindahan.

Dan di taman rahmatNya mereka merambat, lalu mereka mencium aroma anugerah yang wangi. Mereka memandang dunia dengan mata perenungan, memandang akhirat dengan mata penantian, memandang nafsunya dengan mata hina, memandang taatnya dengan mata penuh kekurangan, bukan dengan mata merasa amal.

Mereka memandang ampunan dengan mata kebutuhan, memandang ma'rifat dengan mata kegembiraan, memandang yang Dima'rifati Allah Swt. dengan mata kebanggaan. Mereka melemparkan nafsunya dalam negeri cobaan, dan melemparkan ruhnya ke negeri akhirat, kemudian qalbu-qalbu mereka menuju keluhuran dan kharisma, lisan mereka sumber puja dan pujian, ruh mereka adalah tempat-tempat rindu dan cinta, sedangkan nafsu mereka dikendalikan oleh akal dan kecerdasan.

Hasrat mereka lebih banyak untuk kontemplasi dan tafakkur. Ucapan terbanyak mereka adalah memuja dan memujiNya. Amal mereka adalah taat dan khidmah. Pandangan mereka hanya kelembutan di balik ciptaan Rabbul Izzah Swt.

Di antara mereka anda lihat pucat menguning wajahnya karena rasa takut pisah denganNya, sendi-sendinya gemetar karena Kharisma KebesaranNya. Begitu panjang mereka menunggu penuh rindu bertemu denganNya. Mereka menempuh jalan Al-Musthafa. Mereka lempar dunia ke belakang tengkuknya. Mereka rasakan kesenangan nafsu sebagai konsumsi kehampaan. Mereka lebih berteguh pada pijak telapak keserasian yang benar. 

Sumber : 
Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (301) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)