basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Pemicu Alami Kecerdasan, Ilmu dan Teknologi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kecerdasan itu mengikuti....

Pemicu Alami Kecerdasan, Ilmu dan Teknologi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Kecerdasan itu mengikuti. Kecerdasan itu buah dari sesuatu yang telah ditanam. Kecerdasan itu dianugerahkan Allah pada mereka yang berbuat baik.

Niat baik menciptakan kecerdasan. Amal sholeh menciptakan kecerdasan. Akhlakul karimah menciptakan kecerdasan.

Adab mendahului ilmu. Beramal membongkar rahasia ilmu-ilmu baru. Terobosan besar muncul dari upaya penciptaan kemaslahatan yang besar.

Updated kesinambungan ilmu kesehatan dan teknologinya muncul karena niat mulia, bagaimana agar manusia dapat hidup sehat dan berkualitas?

Energi yang dapat diperbaharui, sebab niat menjaga kesinambungan alam semesta? Niat dan amal shaleh yang menciptakan kecerdasan baru.

Mengapa anak dididik adab dan akhlak? Mengapa dikuatkan beramal yang baik? Diluruskan niatnya terlebih dahulu? Agar kecerdasan tercipta dengan sendirinya.

Yang salah, dijejali ilmu terlebih dahulu. Seharusnya, arahkan hidupnya dulu, agar otomatis gandrung pada ilmu yang akan memudahkan tercapainya arah hidup.

Yang salah, ilmu dan kecerdasan telah menjadi tujuan pendidikan. Padahal keduanya tak berguna bila tak memiliki arah hidup.

Sarana dan prasarana tercipta dan diciptakan dengan sendirinya bila berkomitmen kuat pada arah hidupnya. Begitu pun dengan ilmu, kecerdasan dan teknologi.

Islam fokus menekankan pada ibadah dan kekhalifahan agar semua sarana yang dibutuhkan tercipta dengan sendirinya. Inilah titik fokus pendidikan.

Sumber Kekuatan Nabi Musa Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Nabi Musa seorang Ululazmi, namun dalam set...

Sumber Kekuatan Nabi Musa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Nabi Musa seorang Ululazmi, namun dalam setiap momentum kehidupan, dia selalu berdoa dan merintih pada Allah. Bukan aku bisa, aku kuat!

Nabi Musa diberikan hikmah dan pengetahuan oleh Allah. Sebab alamiah yaitu akil baligh dan hidupnya berorientasi pada kebaikan.

Visi dan misi hidup tak bisa diciptakan oleh akal, ilmu dan pengalaman, tetapi oleh agama yang dibimbingan Allah.

Allah menetapkan visi dan misi hidup manusia. Allah juga yang menetapkan peran tugas kenabian pada setiap Nabi dan Rasul yang diutus.

Adakah kisah pergulatan Nabi dan Rasul menetapkan visi dan misin hidupnya? Semua sudah ditetapkan Allah.

Saat visi dan misi hidup selaras dengan Allah, maka Allah akan mengerahkan pasukan-Nya untuk menolong dan membimbingnya.

Saat visi dan misi selaras dengan Allah. Manusia hanya tinggal menengadahkan tangannya kepada Allah saja. Sangat sederhana.

Saat Nabi Musa dikejar pasukan Firaun. Lalu melarikan diri ke negri Madyan. Kekuatannya hanya doa saja, "Selamatkan dari orang zalim."

Saat terus dikejar, Nabi Musa berdoa, "Tuhanku, pimpinlah aku ke jalan yang benar."

Saat tiba di Madyan, Nabi Musa berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku sangat memerlukan kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku."

Yang visi dan misinya selaras dengan Allah, doa adalah senjata utama dalam mengarungi hidup. Sarana pembuka pintu langit dan solusi.

Pusat Destinasi Rezeki Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Rezeki itu mencari manusia. Bukan manusia yang...

Pusat Destinasi Rezeki

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Rezeki itu mencari manusia. Bukan manusia yang mencari atau menjemput rezeki.

Rezeki itu makhluk yang "menghamba" pada manusia. Mereka bekerja dan melayani manusia. Bahkan malaikat dan syetan pun diperintahkan bersujud pada  manusia.

Bagaimana menjadi pusat kunjungan (destinasi) rezeki? Bagaimana karakter rezeki? Model manusia seperti apa yang diburu rezeki?

Jangan jadikan rezeki menjadi Tuhan. Bukan sebab senang dan sedih. Bukan sebab merasa terhina dan mulia. Bukan atribut strata sosial.

Potensi dan kemuliaan manusia bukan untuk memburu rezeki tetapi fokus jadi hamba dan khalifah. Rezeki hanya fasilitas Allah saja.

Fasilitas diberikan sempurna pada mereka yang mau menjalankan visi dan misi kehambaan dan kekhalifahan. Jadi sibukkan pada peran bukan rezeki.

Merealisasikan visi dan misi hamba dan kekhalifahan melalui bisnis, kekuasaan, kebudayaan, pertanian, kekayaan dan pelayanan. Sebab manusia untuk Allah.

Ada ketundukan hati dan merealisasikan syariat Allah dalam bisnis, kekuasaan, kebudayaan, pertanian, kekayaan dan pelayanan. Sebab manusia "wakil" Allah

Pusat destinasi rezeki adalah ketundukan hati pada Allah dan penegakan syariat-Nya. Inilah yang meyebabkan rezeki memburu manusia.

Dimana pun medan kehidupan, profesi, model dan sistem bisnis, bila hati ditundukkan dan syariat Allah ditegakkan, semuanya jadi destinasi rezeki.

Mutiara Makrifat Bagi Orang Yang Dipilih Allah Buku: Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y Rasulullah SAW. bersabda...

Mutiara Makrifat Bagi Orang Yang Dipilih Allah

Buku: Menjelang Ma'rifat, Syeikh Ahmad Ar-Rifa'y

Rasulullah SAW. bersabda:

«الكيس من دان نفسه وعمل لما بعد المـؤت، والعاجـز من أتبع

نفسه هواه وتمنى على الله » .

"Orang yang cerdas adalah orang mengenal dirinya dan beramal untuk kehidupan setelah mati. Sedangkan orang yang lemah (akalnya) adalah orang yang mengikuti hawa nafsunya dan berangan-angan pada Allah".

Mengamalkan rahasia hadits ini, adalah ma'rifat itu sendiri. Memang ma'rifat tersebut adalah dari hamba, sedangkan pengenalan ma'rifat itu dari Rabb Ta'ala, yang merupakan petunjuk paling mulia dan paling agung, yang dihidayahkan kepada para hambaNya.

Karena Allah Swt. apabila berkehendak memilih hambaNya dan memberikan keutamaan dibanding hambaNya yang lain, menampakkan rahasia matahari ma'rifatNya, maka Allah Swt memandang hambaNya dengan Pandangan karunia dan rahmat, dan dibukakan pintu-pintu hidayah, lalu diberinya kehormatan untuk sadar, dibangkitkan dari tidurnya orang-orang alpa.

Allah memberi nikmat dan anugerah harapan dengan hati yang lapang, lalu kematian hati dihapus melalui pemahaman, sedangkan keraguan dihapus pula darinya. Ia diberi kemuliaan rasa malu, rasa takut, rasa yaqin dan dihapuslah keraguan dan rasa tidak aman.

Apabila kondisi jiwa sang hamba berpadu dengan sejumlah karakter itu, maka kedalaman hatinya memancarkan cahaya, lalu ia menembus apa yang ada dibalik alam Jabarut, syurga pun rindu kepadanya, dan luapan api neraka padam karenanya.

Seandainya ma'rifat itu bisa terukir pada suatu benda, tak seorang pun bisa memandangnya kecuali ia akan mati karenanya disebabkan oleh kebagusan dan keindahannya. Segala orang ada modalnya, dan modal orang beriman itu adalah ma'rifat.

Seseorang bertanya kepada Dzun Nuun al-Mishry ra. "Sungguh aku mencintaimu..." Namun Dzun Nuun menjawab, "Bila engkau benar-benar mengenal Allah, maka cukuplah bagimu, Allah. Namun jika kamu belum mengenal Allah, maka carilah orang yang mengenal Allah Ta'ala sampai orang itu menunjukkan padamu pada Allah Ta'ala."

Kecerdasan Finansial dari Buya Hamka  Buku: Akhlakul Karimah Termasuk hak atas diri ialah mencari nafkah untuk menghidupi diri d...

Kecerdasan Finansial dari Buya Hamka 

Buku: Akhlakul Karimah

Termasuk hak atas diri ialah mencari nafkah untuk menghidupi diri dan keluarga. Kita mesti hidup, mesti makan dan minum, dalam hidup itu kita harus berusaha. Seperti perkataan Sayyidina Umar r.a., "Langit tidak pernah menghujankan emas." Maka ada orang yang beroleh rezeki dari waris harta pusaka, ada pula yang daripada usahanya sendiri, dari makan gaji atau berniaga, bertukang, bertani, dan sebagainya. Semua pekerjaan itu adalah hak dan tugas hidup, semuanya itu perlu dan wajib.

Orang penganggur dan pemalas, sebagaimana dahulu pernah diterangkan, adalah kutu yang berbahaya bagi masyarakat. Cuma satu yang perlu diperhatikan yaitu hendaklah semuanya itu dari pintu halal.

Harta waris jangan dari hasil penipuan, jangan sebagai perbuatan seorang kemenakan yang mendakwakan anak mamaknya karena menurut adat negerinya pusaka itu turun kepada kemenakan sehingga anak yang berhak itu menjadi telantar hidupnya.

Atau seperti di suatu negeri lagi, seorang istri menerima waris dari suaminya, kemudian didakwakan pula di muka hakim oleh saudara suaminya itu karena disana kaum perempuan tidak berhak menerima waris menurut adat, walaupun syara membolehkannya. Kedua golongan ini meskipun beroleh harta, tetapi seakan-akan menyalakan api neraka di dalam perutnya.

Berniaga hendaklah jujur karena keuntungan yang diperoleh dengan tipu muslihat itu adalah harta yang haram dan merendahkan derajat. Harta menjadi tidak berharga, walaupun bagaimana besar jumlahnya dan hina walaupun mulia tampaknya.

Kehinaan itu berkesan pada muka si penipu, dia menjadi kebencian masyarakat sebab merugikan masyarakat. Begitu juga orang yang hidup dari gaji, cuma tenaga yang dijual, bukan jiwa. Banyak orang yang makan gaji menjadi orang yang pengecut, takut menyatakan kebenaran, dan takut menempuh suatu perkara yang wajib ditempuhnya.

Orang seperti ini lama-lama boleh menjadi musyrik dengan tidak disadarinya, tidak percaya akan kekuasaan Tuhannya bahwa dunia ini masih luas, medan perjuangan masih terbentang. 

Suatu perusahaan yang mulia walaupun amat mahal harganya dan amat besar kesannya bagi budi kita. Jangan sampai lupa bahwa harta benda itu untuk mencapai maksud yang mulia, dikumpulkan untuk tangga mempertinggi budi, bukan untuk menghina dan merendahkan orang lain.

Banyak orang yang berharta, kaya raya, hartawan, tetapi kehilangan kawan dan sahabat lantaran sombongnya. Dia sombong lantaran kayanya, sahabat-sahabat yang setia hilang, berganti dengan sahabat-sahabat pengambil muka yang mengharapkan "persenan." Orang ini sebetulnya bukan kaya raya, tetapi amatlah miskin. Orang ini sebetulnya lupa pada hadits, bahwasanya yang menyebabkan seseorang menjadi kaya ialah lantaran pertolongan orang lain yang lebih dhaif darinya. Sebab itu, tidaklah pantas dia memutuskan hubungan dengan orang yang dhaif itu.

Jangan dikurangi nafsu bersedekah, berzakat, dan menolong orang karena kita sendiri tidak selamanya hidup seperti sekarang. Hidup seperti roda pedati, sekali di atas sekali di bawah.

Sukses keberuntungan yang mengantarkan kita ke atas puncak kekayaan, hanyalah seizin Allah SWT semata, dan peruntungan itu bisa di cabut-Nya sewaktu-waktu. Di samping itu kita disuruh menabung untuk persiapan hari esok, jangan dicurahkan semuanya. Berzakatlah demi menyucikan batin dari kebatilan dan kebakhilan, berbuat baik dan berdermalah sebagai tabungan yang dikirim lebih dahulu kepada Allah SWT pengganti tabungan supaya dicatatkan-Nya kebaikan atas dirimu supaya diperbuat-Nya rumah mulia yang kita dapati nanti.

Sering-seringlah berbuat baik karena dapat menjadi ketenteraman hati. Rahasiakan kebaikan itu kepada orang lain karena merahasiakan artinya menyatakannya. Kecil-kecilkan dan jangan dibesar-besarkan sebutannya karena dengan mengecil-ngecilkan itulah yang membesarkannya.

Letakkan pada tempatnya. Karena derma dan uang yang dihamburkan tidak diletakkan pada tempatnya yang betul, kelak tidak ubahnya dengan menanamkan padi di bumi yang tiada subur, hilang lenyap kepada bumi. Hasil tidak ada, badan pun payah.

Buya Hamka: Sehat Dengan Bermusyafir Buku: Akhlakul Karimah Jika bukan syara' yang menyuruh kita menjaga kesehat...

Buya Hamka: Sehat Dengan Bermusyafir

Buku: Akhlakul Karimah


Jika bukan syara' yang menyuruh kita menjaga kesehatan, tentu tidak akan ada perintah bangun pagi-pagi, bahkan ada hadits yang menyatakan bahwa bangun pada siang hari itu ialah sebagai perbuatan warisan orang kafir.

Jika bukan menyuruh menjaga kesehatan, tentu tidak ada larangan meminum minuman keras. Rasulullah saw. bersabda, "Jauhilah oleh kamu akan khamr, bahwasanya hal itu adalah kunci tiap-tiap kesehatan."

Kata hukama, "Khamr adalah bencana yang terletak di dalam gelas."

Jalan untuk mencapai kesehatan pun dibukakan juga. Melancong keluar negeri, musafir, seperti yang dilakukan oleh orang Eropa, piknik ke tempat-tempat yang indah, tamasya (dengan menjauhi perbuatan maksiat) semuanya adalah tuntutan dari syara'.

Sabda Rasulullah saw. disampaikan oleh Abu Hurairah r.a. dan dirawikan oleh Imam Ahmad, "Bermusyafirlah agar sehat badanmu."

Pepatah Arab menyatakan, "Tingggalkanlah tanah airmu untuk mencari kemuliaan dan musafirlah karena ada lima faedah dari musafir itu. Di antaranya menghilangkan kedukaan, mencari rezeki, mencari ilmu, menambah adab, dan mencari teman dan sahabat yang berbudi.

Jika ada orang berkata bahwa berjalan jauh itu menghinakan diri, memayahkan badan, penat, dan sukar, lebih baik dia mati saja dari hidup di dalam lingkungan kerendahan dan kehinaan, di antara cemooh dan hasad dengan orang.

Kita hidup bukan untuk mencari pujian, bukan pula supaya kelihatan di atas dari orang lain, tetapi meskipun itu tidak kita cari, meskipun kita tahan, dan tidak kita harapkan, jika sekiranya kita tidak pandai menjaga kebersihan, kehormatan kita akan jatuh di mata orang banyak.

Sabda Rasulullah saw. berbunyi, "Perbaguslah pakaian kamu, perbaikilah kendaraan kamu sehingga dapat kamu laksanakan sebutir tahi lalat di tengah-tengah pipi di dalam pergaulan dengan manusia banyak."

Lima kali sehari semalam kita disuruh berwudhu setiap akan melakukan shalat, kemudian, meskipun wudhu belum lepas, disunnahkan pula memperbaruinya. 

Dalam pada itu, oleh ahli-ahli tasawuf diterangkan, hikmah berwudhu itu pada batin. Mencuci tangan dengan air, membasuh kaki, muka, dan lain-lain demikian pula. Mereka mencari hikmah-hikmah seperti itu, meskipun di dalam hadits dan dalil tidak bertemu supaya manusia jangan hanya membersihkan lahirnya saja. 

Apabila batin kotor, loba, tamak, atau rakus wudhu yang lima kali sehari itu tidak diterima oleh Allah SWT dan shalat tidak menjauhkan dari fahsya dan munkar.

Buya Hamka: Wajib Menjaga Kesehatan Buku: Akhlakul Karimah  Yang menjadi hak diri juga ialah menjaga kesehatan dan m...


Buya Hamka: Wajib Menjaga Kesehatan

Buku: Akhlakul Karimah 

Yang menjadi hak diri juga ialah menjaga kesehatan dan mengobatinya jika ditimpa penyakit. Ada orang yang mengatakan bahwa berobat hanya sunnah yaitu berpahala jika dilakukan, tidak berdosa jika tidak dilakukan. Pendapat itu tidak dapat diterima oleh akal, sebab kita diwajibkan Allah SWT berusaha dan bukan yang semacam itu yang bernama tawakal.

Orang yang telantar mencari penghidupan, padahal tiap-tiap penyakit itu ada obatnya. Telantar mencari penghidupan menyebabkan telantar pula makanan anak, istri, sekolah, dan segala keperluannya. Dengan demikian, mengobati penyakit itu adalah wajib.

Tidak dapat diterima orang yang mengatakan berobat itu sunnah. Ulama-ulama kita telah mengatakan, "Jika sekiranya pekerjaan yang wajib tidak dapat di sempurnakan melainkan dengan dia, maka itu pun wajib pula." Kita disuruh di dunia berjuang mencari nafkah menghidupi beberapa jiwa yang terserah penjagaannya kepada kita. Kita wajib selamatkan. 

Bagaimana kita menunaikan kewajiban, kalau jiwa kita tidak sehat, tidaklah wajib menjaga kesehatan badan? Wajib menjaga diri, jangan dipikulkan kepadanya barang yang tidak sepadan dengan kekuatannya, beri dia istirahat untuk mendatangkan kegembiraan dan bawa juga diri itu mengambil udara baru, untuk mendatangkan pikiran baru.

Dengan demikian, akan tercapailah segala maksud dari segala cita-cita dan itu pulalah maksud dari sabda Nabi saw.,

"Bahwa diri engkau sendiri mempunyai hak atas engkau."

Hadits ini menegaskan bahwa kesehatan adalah hak tubuh yang mesti dijaga, sebagaimana menjaga hak tubuh yang lain. Kekuatan dan kesehatan itu sebagian besar timbul dari penjagaan.

Setengah dari jalan kesehatan yang telah dibukakan Islam ialah menjaga kebersihan. Islam telah memerintah kebersihan lebih dari perintah yang didatangkan oleh agama lain. Tidak sah ibadah jika badan tidak suci bersih lebih dahulu. Di dalam pengajian fiqih bab thaharah berada di bab yang pertama, Sebelum shalat disuruh berwudhu dengan air yang suci lagi menyucikan, bukan air musyammas yang telah kena matahari, bukan pula air yang telah terpakai untuk keperluan lain.

Dengan sebab itu, timbulkan teknologi untuk memakai air bersih. Bukan air yang telah 70 macam baunya dan 100 macam warnanya, di kolam atau di muka mushala yang penuh dengan lumut. Bukan itu karena bertentangan dengan ajaran agama dan jauh pula dari yang dikehendaki oleh Imam asy-Syafi'i.

Setelah habis bersuci dan berwudhu, hendaklah tempat shalat dibersihkan pula, bukan tikar shalat dibersihkannya pula, bukan tikar shalat yang telah berkesan kening, yang mana tiap-tiap orang yang shalat di sana sehingga tembus karena itu, bisa pula membawa penyakit. Jika sudah demikian, nyatalah bahwa ilmu kedokteran modern sejalan dengan asal muasal dari pokok ajaran Islam mengenai kebersihan. Dalam hadits Nabi saw.
bersabda, 

"Kebersihan itu bagian dari iman." 
"Allah Ta'aala bersih dan suka pada yang bersih."

Sebagian penyakit datang dari kotoran. Oleh sebab itu, kebersihan bukanlah mengenai tempat-tempat ibadah dan kolam saja, tetapi rumah tangga, kediaman, pakaian, kamar tidur, air minum dan udara yang kita hirup di sekitar kita ini. Di dalam hadits yang tersebut sebagai tolakan dari orang yang sebentar-sebentar menyebut takdir, lagi-lagi takdir.

"Orang itu pun dari takdir pula, dan memberi manfaat pula dengan izin Allah SWT." 

Dengan demikian i'tikad baik, tetapi terpelihara sebab dinyatakan bahwa obat adalah sebab, dan sebab itu termasuk takdir juga. Takdir berjalan dengan lulus menuruti yang telah digariskan Allah SWT yaitu jalan sebab dan akibat.

Jika kita berobat dengan sungguh-sungguh, penyakit kita tentu akan sembuh. Jika tidak sembuh, barangkali belum sesuai di antara obat dengan penyakit. Jika mati padahal sudah berobat tidaklah menyesal, jika dibandingkan dengan mati, tetapi tidak mau berobat terlebih dahulu.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (177) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)