basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Menghidupkan Mesin Akal Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Paling enak, semuanya sudah ada dan tersedia....

Menghidupkan Mesin Akal

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Paling enak, semuanya sudah ada dan tersedia. Paling enak semuanya tinggal dinikmati. Ketika Nabi Adam sudah menikmati itu semua, mengapa tak kuat menahan satu larangan?

Andai semua sudah tersedia. Andai semua tinggal dinikmati. Apa jadinya dengan kehidupan ini? Membosankan? Menjemukan? Monoton? Untuk apa akal? Untuk apa jiwa? Untuk apa raga?

Menikmati hidup bukan berdiam dengan mengkonsumsi sesuatu yang sudah ada. Menikmati hidup dengan menemukan sesuatu yang belum terwujud. Bukankah Allah Maha menciptakan?

Peran akal untuk menemukan, membuat dan berkreasi maka sibukan akal dengan hal ini. Peran akal menerima data dan informasi dari seluruh panca indra lalu dipikirkan, dianalisa dan dipahami untuk membuat langkah, strategi, methodelogi dan segala hal yang bisa diperbaharui. Lihatlah dunia yang tidak pernah statis. Lihatlah dunia yang terus berubah dan tumbuh, walau sosok manusia dari masa ke masa sama, namun akalnya yang membuat kehidupan selalu berbeda.

Akal memiliki penyakit yaitu kejumudan. Akal berdiam diri, malas, dan tertidur maka jadilah rongsokan. Akal diperas hingga hiperaktif, digunakan untuk hal yang di luar jangkauannya.  Kita harus paham kapan menggunakan akal, jiwa dan hati, inilah kecerdikan. Segala sesuatu ada medannya sendiri-sendiri.

Bila cara kerja hari ini dan kemarin tidak pernah berubah. Bila bisnis hari ini dan kemarin tidak pernah berubah. Bila ilmu hari ini dan kemarin tidak pernah berubah. Bila pemahaman hari ini dan hari kemarin tidak pernah berubah. Bila prestasi hari ini dan kemarin tidak pernah berubah dan terus menyusut,  tandanya akal didiamkan menjadi rongsokan.

Bukankah mata setiap hari menemukan fakta baru? Bukankah telinga setiap hari menemukan data dan informasi baru? Bukankah lidah dan kulit setiap hari merasakan hal yang baru? Bukankah jiwa setiap hari merasakan hal yang berbeda? Mengapa akal tak tergerak untuk memikirkan dan memahaminya? Mengapa tak didayagunakan untuk menemukan hal yang baru, solusi baru, cara berfikir baru, cara hidup baru, teknologi baru?

Teknologi baru, strategi baru, solusi baru bukanlah hal yang sulit dan pelik. Hanya hidupkanlah akal, gerakan akal, paksakan akal untuk bekerja, berfikir, menganalisa, mengamati, dan memahami. Akal adalah instrumen istimewa yang diberikan Allah, adakah makhluk lain selain manusia yang diberikan akal?

Para penemu itu hanya menghidupkan akal. Para pencipta itu hanya menghidupkan akal. Para kreator itu hanya menghidupkan akal. Bukankah kita pengendali akal kita sendiri? Bila akal dihidupkan maka dia memiliki caranya sendiri untuk memecahkan persoalan dan mendapatkan solusinya. Kita tidak tahu apa solusinya, namun ketika akal dihidupkan maka dia akan mendapatkannya.

Menghidupkan Antibodi dengan Panas Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Berjuang menyembuhkan flu dengan s...

Menghidupkan Antibodi dengan Panas

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Berjuang menyembuhkan flu dengan senam dan minum air hangat. Itu yang ku lakukan sebelum menggunakan obat. Untuk lebih membantu, mengurut sekitar tenggorakan lalu ke tengah dada. Ku padukan dengan menepuk bagian dada.

Memadukan senam, air hangat, urut dan tepukan ternyata berhasil mengelurkan angin dari tubuh. Jadi sering sendawa. Tubuh menjadi panas. Panas tubuh inilah yang akan menghidupkan antibodi. Menghidupkan panas tubuh sebelum tubuh menciptakan pertahanan dengan demam atau meriang.

Bila sudah mengarah ke batuk. Datang ke tukang soto atau sop. Sambil menunggu hidangan, ambil kecap dan jeruk nipis yang ada di meja. Campurkan, jadilah obat batuk alami. Setelah itu nikmati hangatnya rempah soto dan sop.

Bila masuk angin, cari tempat kuliner yang biasanya menyediakan acar. Nikmati bawang merah mentah untuk membantu mengeluarkan angin.

Ada cara unik yang sering dilupakan. Cari tiang. Tubuh bagian belakang senderkan ke tiang. Lalu gesekan antara tiang dengan tubuh bagian belakang. Jadilah urut dan pemijatan. Ini cara mengerok secara alami juga yang ku dapatkan dari para petani bila merasakan sesuatu dari tubuhnya tanpa dikerok.

Gerakan cepat menghasilkan panas tubuh. Gunakan gerakan push up. Saat posisi tubuh di bawah, tahan hingga berkeringat.

Cara membantu antibodi tubuh sangat mudah. Panaskan tubuh dengan gerakan, makanan, minuman atau berrendam air hangat sebelum tubuh menjaga dirinya dengan demam atau meriang.

Perjalanan Pengaruh Wahabi di Nusantara Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Wahabi apakah gerakan yang ke...

Perjalanan Pengaruh Wahabi di Nusantara

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Wahabi apakah gerakan yang keluar dari golongan Ahli Sunnah wal Jamaah? Dia hanya salah satu gerakan perbaikan yang memiliki sisi kekurangan juga.

Sayid Utsman, seorang Mufti Betawi di masa kolonial Belanda, melarang gerakan Wahabi. Cobalah baca sejarah pengaruhnya di Indonesia sejak awal 1.800M

Pengaruh Wahabi berevolusi menjadi gerakan Paderi di Minangkabau. Persentuhannya dengan adat dan thariqah Syattariyah membuahkan revolusi.

Di Minangkabau, Adat bersendi Syara, Syara bersendikan Kitabullah. Ini kecerdasan dan kearifan perubahan sosial.

Pengaruh Wahabi di awal 1.900M melahirkan banyak gerakan dakwah dan sosial kemasyarakatan. Misalnya, Muhammadiyah dan Persis.

Apakah wajah Muhamadiyah dan Persis sama dengan wajah Wahabi di Hijaz? Sangat berbeda,  inilah kecerdasan dan kearifan ulama  Nusantara.

Gelombang Wahabi era sekarang di Indonesia perlu belajar pada sikap ulama terdahulu dalam merespon dan mengasimilasikan dengan kearifan lokal. Bacalah sejarah.

Bukankah kebenaran harus diungkapkan dengan bahasa kaumnya? Bukankah adat istiadat pun bagian dari hukum Islam dengan syarat tertentu?

Seperti konflik Khalifah Al Makmun dengan Imam Ahmad bin Hambal yang melahirkan karya besar  Imam Abu Hasan al-Asyari dalam teologi.

Seperti kerasnya karakter Sunan Kudus yang melahirkan fiqh pemotongan kerbau untuk menghormati pemeluk Hindu dan Budha

Saat Kelaparan, Diserahkan Seluruh Hartanya Ibrahim bin Adham seorang sufi. Hidupnya dipenuhi pengembaraan terhadap ilmu. Dia me...

Saat Kelaparan, Diserahkan Seluruh Hartanya

Ibrahim bin Adham seorang sufi. Hidupnya dipenuhi pengembaraan terhadap ilmu. Dia meninggalkan seluruh kekayaan dan jabatan tertinggi di Khurasan. Dia memilih menjadi rakyat jelata dengan pakaian alakadarnya. Salah satu profesi Ibrahim bin Adham yang kadang digeluti ialah menjadi buruh tani biasa.

Sehabis mendapatkan upah bekerja.  Ibrahim bin Adham dan muridnya mendatangi tukang cukur dan bekam. Sang tukang cukur merendahkannya dengan berkata, "Di dunia ini, tidak ada orang yang lebih saya benci daripada kalian berdua. Tidak ada yang mau melayani kalian selain saya."

Ibrahim bin Adham mendapatkan giliran terakhir. Ibrahim bin Adham membayarkan tukang cukur tersebut dengan nilai 20 dinar. Seluruh upahnya diberikan kepada tukang cukur tersebut. Sang tukang cukur terperangah, orang yang direndahkan tetapi membayarnya dengan sangat tinggi.

Murid Ibrahim bin Adham menanyakan sebab mengapa membayar upah tukang cukur sangat tinggi. Dijawanya, Agar orang itu tidak lagi meremehkan orang miskin."

Uang Ibrahim bin Adham habis untuk membayar tukang cukur tersebut. Saat perbekalan habis, maka Ibrahim bin Adham menyuruh muridnya untuk menjual bukunya, lalu uangnya digunakan untuk membeli makanan.

Muridnya pergi ke pasar. Di tengah perjalanan ada seorang pelayan yang mengendarai kereta kuda yang mengangkut berpeti-peti uang. Sang pelayan mencari orang yang bernama Ibrahim bin Adham. Sang murid mengantarkan pelayan tersebut ke Ibrahim bin Adham.

Betapa harunya sang pelayan saat bertemu tuannya, "Tuanku, mengapa engkau meninggalkan kehormatan di Khurasan, lalu memilih hidup seperti ini?" Ibrahim bin Adham tak menjawab, justru bertanya, "Mengapa datang ke sini?" Pelayan menjawab, "Syeikh wafat."

Ibrahim bin Adham berkata, "Kematian syeikh membuatmu datang dengan membawa semua apa yang dibawa. Apa yang engkau inginkan?"  Pelayannya menjawab, "Menyerahkan sisa harta yang tertinggal, karena seluruh harta lainnya sudah dibawa kabur oleh pelayan yang lainnya."

Ibrahim bin Adham lalu menyerang seluruh harta tersebut pada pelayannya. Tak ada sedikitpun yang disisakan untuknya. Setelah mempersilahkan pelayannya pergi, Ibrahim bin Adham menoleh ke muridnya dan berkata, "Ada apa denganmu? Cepat gadaikan buku-buku itu, kemudian belikan sesuatu yang bisa kita makan."

Sumber: 
Uyun al-hikayah min qhisas ash shalihin wa Nawadir Az-Zahidin karya Imam Ibnul Jauzy 

Kasih Sayang Allah pada Kekafiran Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Perhatikan... Kasih sayang Allah pa...

Kasih Sayang Allah pada Kekafiran

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Perhatikan... Kasih sayang Allah pada orang kafir. Kasih sayang Allah pada orang zalim dan munafik.

Allah memberikan hak-hak kehidupan pada kafirin, zalimin dan munafikin dengan sempurna. Semua kebutuhannya dipenuhi tanpa batas dan perhitungan.

Dalam kekafiran, Allah tidak mengusirnya dari jagat raya. Akalnya tak dicabut. Ruh tetap dipelihara hingga waktu yang telah ditetapkan

Allah membiarkan kekafiran karena hanya di jagat raya inilah tempatnya bersenang dan berpesta pora. Kesenangan sesaat, melenakan, menghancurkan

Kekafiran hanya bisa meneguk kesenangan yang sesuai hawa nafsu, namun  tak bisa menyelaraskannya dengan kebahagiaan hati.

Kekafiran butuh model kesenangan beranekaragam, tak terhingga dan tak terdefinisikan. Dibenamkan pada kesenangan yang tak membahagiakan.

Allah membiarkan kekafiran menikmati  seluruh model kesenangan tanpa batas dan penghalang, agar tak ada alasan ditelantarkan saat pertanggungjawaban di akhirat.

Bertempur dengan dirinya sendiri. Membunuh dan membohongi dirinya sendiri. Itulah perjalanan keseharian kekafiran.

Raganya melawan. Hatinya menolak. Fitrahnya merintih. Itulah keseharian kekafiran. Allah terus membiarkannya

Peradaban yang hancur karena kesenangan itulah buah kekafiran. Pembiaran  Allah sesaat, itulah Ar Rahman-Nya Allah pada kekafiran.

Hidup Proses Penyesuaian Diri Pada Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Titipkan hidup pada Allah ma...

Hidup Proses Penyesuaian Diri Pada Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Titipkan hidup pada Allah maka seluruh liku-liku persoalan menjadi indah dengan sendirinya

Bersikaplah sesuai bimbingan Allah dalam menyikapi sesuatu. Berikhtiarlah sesuai ikhtiar yang dikehendaki Allah.

Berhukumlah sesuai hukum yang dikehendaki Allah. Berniat dan berfikirlah sesuai kerangka yang dikehendaki Allah

Proses dan perjalanan hidup sebenarnya hanya liku-liku penyesuaian kehendak diri menjadi sesuai dengan kehendak Allah.

Titik puncak karya, prestasi, kesuksesan  dan kemuliaan hanya saat hati mengakui dan mendeklarasikan "Tidak ada Tuhan selain Allah" dengan kesadaran dan kepahaman.

Hidup itu ruwet, karena terlalu banyak tuhan yang mengerumuni, menarik dan yang disembah. Seperti satu budak yang diperintahkan oleh dua tuannya

Titik puncak karya, prestasi, kesuksesan  dan kemuliaan hanya saat hati mengakui dan mendeklarasikan "Tidak ada Tuhan selain Allah" dengan kesadaran dan kepahaman.

Mengapa banyak aliran ilmu dan filsafat? Banyak keinginan dan kebutuhan? Banyak interpretasi peristiwa? Sebab banyak tuhan pada hati manusia

Mengapa banyak perselisihan, pergesekan, konflik dan perseteruan? Sebab beragamnya tuhan di dada manusia.

Mengapa banyak yang dibanggakan, dipamerkan, dan diperebutkan? Banyak definisi kesuksesan dan kehebatan? Sebab terlalu banyak tuhan di hati manusia

Seorang Wali Allah, sebab keinginannya pada satu buah delima, tercabutlah kenikmatannya beribadah dan bermunajat pada Allah.

Hampanya ibadah, hampanya hidup, sebab terlalu banyak tuhan yang menggelayuti hati dan bersemayam di dada

Merunut Akar Konflik Internal Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Menyatukan hati bisakah? Selalu saja ada...


Merunut Akar Konflik Internal

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Menyatukan hati bisakah? Selalu saja ada rivalitas. Selalu ada perseteruan. Selalu saja pergesekan. Bagaimana agar tidak terjadi perpecahan?

Tak ada yang bisa menyatukan hati manusia kecuali Allah. Imingan harta tak bisa menyatukan. Imingan jabatan tak menyatukan. Dunia itu meresahkan. Bukankah dunia penyebab perpecahan hati? Bila kata sepakat sulit ditemukan. Bila musyawarah sulit bermufakat. Bila perpecahan begitu mudah terbakar. Tanyakan, apa yang ada di hati? Akhirat atau dunia?

Ibnu Khaldun dalam kitabnya Mukadimah berkata, "Kesatuan jiwa dan persatuan hanya dapat terjadi atas pertolongan Allah swt dengan mendirikan agama-Nya." Orientasi agamalah yang bisa menyatukan. Orientasi Allah dan akhiratlah yang bisa menyatukan.

Ibnu Khaldun menambahkan, "Apabila jiwa terdorong untuk melakukan kejahatan dan condong pada kehidupan dunia, maka akan terjadi persaingan dan konflik." Menurut Sayid Qutb, konflik internal bukan karena perbedaan tetapi karena hawa nafsu yang sudah menyelimuti institusi tertentu. Sadarkah penyebab konflik?

Apabila jiwa-jiwa tunduk pada kebenaran, menolak tipu daya kenikmatan dunia dan berbagai kejahatan yang ada di dalamnya, maka kondisi itu akan memperkuat visi dan misi. Rivalitas hilang, konflik minimal pada akhirnya mempererat kerjasama dan saling membantu. Begitulah cara menciptakan ukhuwah menurut Ibnu Khaldun.

Karakter umat Islam di era kelemahannya, sabda Rasulullah saw, yaitu cinta dunia dan takut mati. Dengan karakter ini perpecahan mencuat. Kehidupan di bawah kekuasaan bangsa asing. Hidup bagai buih yang tak memberikan kemanfaatan. Inilah era persatuan sulit dirajut. Sumber kekacauan ini adalah cinta dunia dan takut mati, itulah yang menggelorakan hawa nafsu. Hawa nafsu takkan mungkin bisa menyatukan, karena karakternya ingin menguasai dan zalim.

Bagaimana menuntaskan konflik internal dan perpecahan? Buang cinta dunia dan takut mati. Kelola nafsu. Perbaiki kejernihan hati.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (355) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (26) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (133) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)