basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Biarkan Harta Datang dan Pergi Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Berkunjung ke rumah teman yang profesin...


Biarkan Harta Datang dan Pergi

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Berkunjung ke rumah teman yang profesinya sebagai pengusaha telur. Karena sulit parkir, akhirnya memilih sebuah tanah kosong di pinggir jalan untuk memakirkan kendaraan saya. Di samping tanah kosong tersebut, ada rumah yang sangat bagus dibandingkan yang lainnya. Halamannya sangat luas dan terbuka. Cukup ngiler melihat rumahnya. Namun kekaguman ku hilang saat pemilik rumahnya keluar.

Tiba-tiba pemilik rumah tersebut memarahi saya karena parkir di tanah kosong tersebut. Alasannya, tanah kosong tersebut akan disapu. Padahal tanahnya penuh dengan rerumputan. Baru kali ini saya diusir parkir Di sebuah tanah kosong. Ku cari informasi ke tetangganya, katanya watak pemilik rumah tersebut memang seperti itu. Ada kisah, seorang ibu duduk di pinggir halaman rumahnya yang luas. Sang pemilik langsung memarahi. Bukankah seharusnya merasa berkah bila yang dimilikinya bisa dimanfaatkan orang lain?

Pulangnya, ku perhatikan tanah kosong tersebut. Tak ada tanda-tanda bekas disapu tempat kendaraanku tadi parkir. Namun ini sebuah pelajaran berharga, betapa kecintaan membabi terhadap harta dunia, membuat segala yang dimiliki tak boleh ada yang merasakan kemanfaatan selain dirinya sendiri. Hidup yang merana, saat dunia merasuki jiwa.

Kehidupan yang paling melelahkan, bila urusan dan perhatian tertancap pada dunia.  Hidup yang paling menggelisahkan bila dunia sudah merasuki jiwa. Dunia ini bukan milik manusia. Dunia ini milik Allah. Dialah yang mempergilirkan kekayaan dan kemiskinan pada setiap manusia. Dia yang mencabut kekayaan dan kejayaan. Dia yang memberikan kekayaan dan kejayaan kepada manusia sekehendak-Nya.

Imam Hasan Al Bashri pernah berkata, "Bila Allah melimpahkan kekayaan, waspadalah karena bisa jadi itu sebuah istidzrat. Bila Allah memalingkan kekayaan, rasakanlah ada sesuatu yang ingin dihindarkan dari Allah. Bila kita tidak merasakan itu semua, bertanda Allah telah mencabut kebaikan dari diri kita."

Kita mencari harta dan dunia hanya sekedar penunjang kehidupan. Kita berikhtiar mencari dunia hanya sekedar agar ibadah semakin khusyuk. Kita berikhitiar mencari kekayaan untuk menyembuhkan penyakit jiwa yang selalu berkeluh kesah dengan sedikitnya harta. Kita mencari harta dunia, hanya untuk menegakkan harga diri sebuah kebaikan.

Bila yang dimiliki saat ini tidak bisa menentramkan diri, tandanya berapapun kekayaan yang digenggam tidak akan bisa menentramkan jiwa kita. Bila terlalu bergembira dengan bertambahnya harta. Bila bersedih dengan kehilangan harta, bertanda bahwa harta sudah menjadi penyakit jiwa.

Biarkan harta datang dan pergi. Karena setiap yang datang pasti akan pergi. Kehidupan ibarat seorang tamu. Datang sebentar, lalu dia pergi. Hidup adalah sebuah pergiliran. Hidup itu saling bertingkat. Yang terpenting ambil kebaikan, ciptakan pahala dimana pun posisi kita berada.

Ambil kebaikan dari kekayaan kita. Ambil kebaikan dari kemiskinan kita. Ciptakan ridha Allah dari kekayaan kita. Ciptakan ridha Allah dari kemiskinan kita. Jangan pernah pusingkan kaya dan miskin, karena bukan itu hakikat kehidupan. Hakikat hidup adalah menciptakan keridhaan Allah dalam menjalani kehidupan ini.

Waktu Tepat, Menuntaskan Konflik Keluarga Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Seorang anak Abu Talhah dar...

Waktu Tepat, Menuntaskan Konflik Keluarga

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Seorang anak Abu Talhah dari Umum Sulaim meninggal dunia. Maka Umum Sulaim berkata pada keluarganya,"Jangan kalian beritahu Abu Talhah tentang kematian anaknya, hingga saya yang menceritakannya."

Saat Abu Thalhah datang, dia menyambutnya dan selanjutnya memberikannya makan malam. Abu Thalhah pun makan dan minum dengan tenang. Sementara itu Ummu Sulaim juga berdandan dengan sebaik-baiknya, sehingga Abu Thalhah terbangkitkan keinginan syahwatnya dan dia pun menggaulinya.

Setelah melihat suaminya telah kenyang dan telah terpuaskan syahwatnya, maka dia berkata pada suaminya,"Wahai Abu Thalhah, jika ada yang meminjamkan sesuatu pada satu keluarga, kemudian yang meminjamkan itu ingin mengambil kembali pinjamannya, apakah dia berhak menolaknya?"

Abu Thalhah menjawab,"Tidak." Umu Sulaim berkata,"Seperti itulah keadaan anakmu." Abu Thalhah kemudian menemui Rasulullah saw, dan memberitahukan tentang apa yang terjadi. Rasullah saw bersabda,"Semoga Allah memberikan keberkahan bagi kalian pada malam kalian berdua." Kemudian Ummu Sulaim pun hamil.

*) Buku 500 kisah orang saleh dan penuh hikmah, Imam Ibnu Jauzi, penerbit pustaka al Kautsar Juni2017 hal 85-86

Kejujuran, Dimana Allah? Abdullah bin Umar dan sejumlah kawannya pergi ke pinggiran Madinah. Kemudian, pada saat mereka berhenti...

Kejujuran, Dimana Allah?


Abdullah bin Umar dan sejumlah kawannya pergi ke pinggiran Madinah. Kemudian, pada saat mereka berhenti istirahat makan, ada pengembala lewat.

Umar memanggil si pengembala ,"Kemarilah, ikut makan bersama kami." Pengembala menjawab,"Saya sedang berpuasa."

"Di hari yang sangat panas ini, ditengah perbukitan sambil mengembala kambing masih tetap berpuasa?" Kata Ibnu Umar. Si pengembala berkata,"Hari-hari terus berlalu dan saya tidak ingin menyia-nyiakannya."

Umar pun merasa kagum pada pengembala. Umar pun ingin menguji kejujurannya,"Maukah engkau menjual salah satu kambingmu itu kepada kami untuk dipotong? Nanti kamu akan memberimu sebagian dari dagingnya untuk engkau berbuka puasa."

Pengembala menjawab,"Kambing itu bukan kepunyaanku, tapi punya majikan." Umar berkata,"Bilang saja kepada majikanmu bahwa salah satu kambingnya hilang dimangsa serigala."

Lalu Pengembala pergi sambil menunjuk ke atas sambil berkata,"Lantas, dimanakah Allah?!" Umar pun mengulang perkataan gembala,"Lantas, dimanakah Allah?"

Setelah kembali ke Madinah, Ibnu Umar lantas menemui majikan si  pengembala lalu memerdekakanya.

*) 500 kisah orang saleh dan penuh hikmah, Imam Ibnu Jauzi, penerbit pustaka al Kautsar, juni 2017, Hal 154-155

Perampok Yang Menjadi Wali Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Dulu Fudhail bin Iyad adalah seorang...

Perampok Yang Menjadi Wali Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Dulu Fudhail bin Iyad adalah seorang penyamun. Dia biasa melakukan aksinya seorang diri. Pada suatu malam, dia pergi untuk menjalankan aksi penyamunan di suatu jalan.

Setelah beberapa saat menunggu, akhirnya ada kafilah sedang lewat menuju ke arahnya. Sebagian dari mereka berkata kepada yang lain,"Lebih baik kita belok arah menuju ke desa lain, karena di depan kita ada penyamun bernama Fudhail."

Fudhail mendengar perkataan tersebut dan tiba-tiba dia merasa gentar dan tubuh nya gemetar. Lalu dia berkata,"Wahai kalian semua, saya Fudhail, silahkan lewat saja. Demi Allah, sungguh saya akan berusaha sekuat tenaga untuk tidak lagi berbuat durhaka terhadap Allah."

Lalu, Fudhail pergi. Sejak itu dia meninggalkan kebiasaannya sebagai penyamun.

Dalam kisah lain, Fudhail menjamu mereka. Dia berkata,"Kalian semua akan dari ancaman Fudhail."

Lalu, dia pergi keluar mencarikan pakan hewan untuk mereka. Ketika kembali, dia mendengar seseorang membaca ayat," Belumkah datang waktunya bagi orang beriman untuk tunduk hati mereka mengingat Allah?" (al Hadid:16)

Seketika itu juga, Fudhail berteriak dan menyobek bajunya seraya berkata,"Ya, Sungguh demi Allah, telah tiba waktunya, telah tiba waktunya."

Itulah awal pertaubatan Fudhail bin Iyad.

*) Buku 500 kisah orang saleh dan penuh hikmah, Imam Ibnu Jauzi, penerbit pustaka al Kautsar, Hal 398-399

Jeli Menetapkan Waktu Kemenangan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Sultan Alib Arsalan dari dinasti Sal...

Jeli Menetapkan Waktu Kemenangan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Sultan Alib Arsalan dari dinasti Saljuk harus menghadapi kaisar Armanus Romawi. Sang kaisar berkekuatan 200.000 pasukan. Ada 300 komandan pasukan. Tiap komandan membawa 100 prajurit berkuda.

Ikut serta pula 35.000 Eropa. 15.000 prajurit perang terlatih dari Konstantinopel. 100.000 tukang penggali dan penjebol benteng dan 1.000 arsitek. 400 gerobak pembawa sendal dan paku. 2.000 gerobak pengangkut senjata, pelita, pelontar kecil dan besar dengan 1.200 pelontar. Misinya, membasmi Islam dan pemeluknya.

Lalu berapa jumlah kekuatan muslimin?  hanya 20.000 pasukan saja. Sang Sultan Arsalan merasa gentar melihat banyaknya pasukan Romawi. Lalu apa yang dilakukannya ?

Ulama penasihatnya, Abu Nashr Muhammad, memberikan nasihat agar waktu pertempurannya bertepatan dengan hari Jumat setelah matahari tergelincir. Ketika para khatib memanjatkan doa untuk muhajidin.

Saat Jumat tiba, sang Sultan memimpin shalat. Sultan menangis, semua orang pun menangis karena tangisan Sultan. Beliau berdoa, pasukannya pun mengamini.

Sultan pun membuang busur dan anak panahnya, lalu mengambil pedangnya. Beliau mengenakan kain putih dan melilitkan di tubuhnya, sambil berpesan,"Jika aku terbunuh, maka inilah kafan ku."

Saat pasukan sudah berhadapan. Sultan turun dari kuda. Bersujud pada Allah dan melumuri wajahnya dengan tanah sambil berdoa.

Allahuakbar!  Akhirnya kepada orang seperti merekalah kemenangan Allah diturunkan.


*) Muhammad al Fatih, Syekh Ramzi Al-Munyawi, Pustaka Al Kautsar Juni 2016

Kecerdikan Hasan bin Ali dalam Menyatukan Umat  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Pasca kematian Utsman...

Kecerdikan Hasan bin Ali dalam Menyatukan Umat 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Pasca kematian Utsman bin Affan, kaum muslimin terpecah dalam 3 pendapat dalam menyelesaikan hukum Qisash bagi pembunuh Utsman. Ada 3 pendapat, yaitu Ali, Muawiyah dan Siti Aisyah.

Perbedaan pendapat ini menimbulkan konflik berkepanjangan yang dikhawatirkan dapat melemahkan kaum muslimin. Pasca kematian Ali bin Abi Thalib, kaum muslimin mengangkat Al Hasan sebagai Khalifah. Apa yang dilakukan Al Hasan ?

Al Hasan mau menerima baiat tersebut dengan syarat mau memerangi orang yang diperangi dan juga berdamai dengan orang yang diajak damai oleh Hasan. Ketika semua telah berbaiat padanya, Hasan justru berbaiat pada Muawiyah. Ada apa ?

Sulaiman bin Shurad menolak keputusan Hasan. Karena Hasan memiliki 100.000 prajurit Iraq. Rakyat Basrah dan Hijaz siap mendukung Hasan. Lalu, apa yang dikatakan Hasan ?

"Aku bersaksi kepada Allah dihadapan kalian. Semua itu kulakukan demi menjaga darah kalian. Demi mendamaikan kalian. Bertakwalah kepada Allah. Terimlah takdir-Nya. Agar orang berbakti bisa istirahat dengan tenang, atau bisa istirahat dari serangan kaum zalim.

Kau sebut aku sebagai orang yang telah menghinakan kaum Muslimin. Demi Allah, aku lebih senang melihat kalian hina, tetapi saling memaafkan. Daripada mulia tapi saling membunuh."

Hasan pun melanjutkan,"Ali bin Abi Thalib  pernah berkata bahwa Muawiyah kelak akan menjadi khalifah. Demi Allah, andai kita menyerang dia dengan membawa kekuatan gunung dan pohon, maka Muawiyah akan tetap menang.

Kita memohon pada Allah agar menolongnya dalam menjalankan pemerintahan. Jika Allah menjauhkan kekuasaan itu dari kita, maka kita harus rela menerimanya."

Seperti inilah cara Hasan menyatukan kaum Muslimin yang terbelah pendapatnya. Menyerahkan kekuasaan dan berdamai. Karena kekuatan itu disaat  bersatu walau sebenarnya punya kekuatan besar untuk melawan.


*) Politik dan Kekuasaan, Ibnu Qutaibah, Pustaka Al Kautsar Juni 2017

Saat Shalahuddin Terkepung Selama 2 Tahun Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Di kota Akka, raja Perancis...

Saat Shalahuddin Terkepung Selama 2 Tahun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Di kota Akka, raja Perancis, Inggris, Jerman, dan seluruh kekuatan Eropa mengepung Shalahuddin selama 2 tahun. Bagaimana rasanya dikepung selama 2 tahun ? Siapakah yang sanggup bertahan dikepung selama itu ? Apa yang membuat  mereka kuat ?

Di kota ini, perbekalan muslimin habis, semangat bertempur melemah, persenjataan musuh lebih modern, dana peperangan tak ada lagi, bala bantuan tak juga datang, dan banyak tentara yang mengajukan cuti. Dalam kondisi ini apalagi yang bisa dilakukan seorang  Sholahuddin ?

Dalam kegelisahan, dia mengirim surat pada Qadhi Al-Fadhil. Penasihatnya juga seorang ulama robbani. Apa jawaban sang Ulama ?

"Janganlah tuan tidak senang pada lamanya ujian dihadapan musuh, karena pahalanya juga lebih banyak. Amalan baik akan bertambah. Pengaruhnya pada umat Islam akan terus mengalir.

Agama ini tidak pernah menang dengan jumlah dan banyaknya harta. Allah hanya memilih orang yang punya keinginan. Sebaik-baiknya orang yang datang kemudian adalah yang mengikuti kaum Salaf.

Cara ini menghilangkan krisis yang parah, kesulitan demi kesulitan akan hilang. Allah akan mendengarkan ke telinga kita berita yang menyenangkan hati. Musibah yang sulit akan meninggalkan Islam.

Kita datang karena diri kita sendiri. Kalaulah kita mengamalkan perintah-Nya pastilah kita akan menerima balasan amal kita dan Allah tidak akan menyiksa kita dengan musuh kita.

Jangan menunggu prajurit bertambah, jangan tunggu harta datang, jangan tunggu si fulan yang kamu yakini dia akan ikut, jangan tunggu si fulan memberikan masukan. Hanya kepada Allah tempat berharap. Semua aktifitas yang tidak berpegang kepada Allah, tidak akan menang. Kita tak bisa menjamin bahwa Allah akan mewakilkan kemenangan kepada kita. Mohon ampunlah pada Allah.

Prajurit kita tidak mengeluh, segala puji bagi Allah yang menjauhkan kita dari kelemahan. Mereka hanya gelisah. Kekuatan manusia ada batasnya. Takdir Allah punya tujuannya sendiri.

Anda tidak akan mendapatkan bantuan Muslimin seluruhnya tanpa menyerukan mereka untuk berjihad. Tapi dengan menyerukan jihad karena Allah, sama sepert kamu memanggil diri mu sendiri. Dengan hanya menawarkan surga kepada mereka, seakan akan kamu ingin memonopoli surga itu hanya untuk diri sendiri tanpa mereka.

Jika kamu terkena muslihat dalam membela agama Allah, jangan merasa lemah dan kecewa. Allah Maha Tahu dalam urusan-Nya. Jika kita berupaya menanggung kesusahan dengan penuh persiapan bersama takdirNya. Tuanku, dengan kekuasaan Allah, akan lebih kokoh.

Para raja berperang dengan ambisinya. Sedang Tuanku berperang dengan imam kepadaNya. Apabila Allah melihat hati Tuanku, niscaya Allah tidak akan menemukan kepercayaan mengemban jihad ini selain Tuanku.

Kita tidak bergantung dengan kekuatan, selain kekuatan Allah. Disana ada jalan keluar, keringanan yang telah dijanjikan. Jangan berputus asa pada rahmat Allah. Jangan katakan,"Kapan pertolongan Allah datang?" Tapi hendaknya Tuanku bersabar, karena kita diciptakan untuk bersabar. Bahkan kita diciptakan untuk bersyukur. Bersyukur pada kondisi bersabar itulah tingkatkan syukur yang paling tinggi.

Cukuplah lidah pedang yang merah ini memohon ampunan dalam jihad. Cukuplah suara pertempuran mengetuk pintu pintu surga.

Posisi mu berada dimata Allah. Diam dan bergerakmu di jalan Allah. Kebahagiaan karena kaki berdebu di jalanNya."

Disaat keresahan memuncak,  surat dari ulama Rabani inilah yang merubah kelemahan jiwa sang pahlawan perang Salib kembali mengaung membahana menggetarkan musuh dan memompa para mujahidin.

Setelah kemenangan diraih, Shalahuddin berkata,"Bukanlah aku yang menaklukan negri dengan pedang ku, tapi aku ditaklukkan oleh pena Qadhi Al-Fadhil."


*) Shalahuddin Al Ayubi, Muhammad Ash Shalabi, Pustaka Al Kautsar September 2015.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (303) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)