basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Jeli Menetapkan Waktu Kemenangan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Sultan Alib Arsalan dari dinasti Sal...

Jeli Menetapkan Waktu Kemenangan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Sultan Alib Arsalan dari dinasti Saljuk harus menghadapi kaisar Armanus Romawi. Sang kaisar berkekuatan 200.000 pasukan. Ada 300 komandan pasukan. Tiap komandan membawa 100 prajurit berkuda.

Ikut serta pula 35.000 Eropa. 15.000 prajurit perang terlatih dari Konstantinopel. 100.000 tukang penggali dan penjebol benteng dan 1.000 arsitek. 400 gerobak pembawa sendal dan paku. 2.000 gerobak pengangkut senjata, pelita, pelontar kecil dan besar dengan 1.200 pelontar. Misinya, membasmi Islam dan pemeluknya.

Lalu berapa jumlah kekuatan muslimin?  hanya 20.000 pasukan saja. Sang Sultan Arsalan merasa gentar melihat banyaknya pasukan Romawi. Lalu apa yang dilakukannya ?

Ulama penasihatnya, Abu Nashr Muhammad, memberikan nasihat agar waktu pertempurannya bertepatan dengan hari Jumat setelah matahari tergelincir. Ketika para khatib memanjatkan doa untuk muhajidin.

Saat Jumat tiba, sang Sultan memimpin shalat. Sultan menangis, semua orang pun menangis karena tangisan Sultan. Beliau berdoa, pasukannya pun mengamini.

Sultan pun membuang busur dan anak panahnya, lalu mengambil pedangnya. Beliau mengenakan kain putih dan melilitkan di tubuhnya, sambil berpesan,"Jika aku terbunuh, maka inilah kafan ku."

Saat pasukan sudah berhadapan. Sultan turun dari kuda. Bersujud pada Allah dan melumuri wajahnya dengan tanah sambil berdoa.

Allahuakbar!  Akhirnya kepada orang seperti merekalah kemenangan Allah diturunkan.


*) Muhammad al Fatih, Syekh Ramzi Al-Munyawi, Pustaka Al Kautsar Juni 2016

Kecerdikan Hasan bin Ali dalam Menyatukan Umat  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Pasca kematian Utsman...

Kecerdikan Hasan bin Ali dalam Menyatukan Umat 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Pasca kematian Utsman bin Affan, kaum muslimin terpecah dalam 3 pendapat dalam menyelesaikan hukum Qisash bagi pembunuh Utsman. Ada 3 pendapat, yaitu Ali, Muawiyah dan Siti Aisyah.

Perbedaan pendapat ini menimbulkan konflik berkepanjangan yang dikhawatirkan dapat melemahkan kaum muslimin. Pasca kematian Ali bin Abi Thalib, kaum muslimin mengangkat Al Hasan sebagai Khalifah. Apa yang dilakukan Al Hasan ?

Al Hasan mau menerima baiat tersebut dengan syarat mau memerangi orang yang diperangi dan juga berdamai dengan orang yang diajak damai oleh Hasan. Ketika semua telah berbaiat padanya, Hasan justru berbaiat pada Muawiyah. Ada apa ?

Sulaiman bin Shurad menolak keputusan Hasan. Karena Hasan memiliki 100.000 prajurit Iraq. Rakyat Basrah dan Hijaz siap mendukung Hasan. Lalu, apa yang dikatakan Hasan ?

"Aku bersaksi kepada Allah dihadapan kalian. Semua itu kulakukan demi menjaga darah kalian. Demi mendamaikan kalian. Bertakwalah kepada Allah. Terimlah takdir-Nya. Agar orang berbakti bisa istirahat dengan tenang, atau bisa istirahat dari serangan kaum zalim.

Kau sebut aku sebagai orang yang telah menghinakan kaum Muslimin. Demi Allah, aku lebih senang melihat kalian hina, tetapi saling memaafkan. Daripada mulia tapi saling membunuh."

Hasan pun melanjutkan,"Ali bin Abi Thalib  pernah berkata bahwa Muawiyah kelak akan menjadi khalifah. Demi Allah, andai kita menyerang dia dengan membawa kekuatan gunung dan pohon, maka Muawiyah akan tetap menang.

Kita memohon pada Allah agar menolongnya dalam menjalankan pemerintahan. Jika Allah menjauhkan kekuasaan itu dari kita, maka kita harus rela menerimanya."

Seperti inilah cara Hasan menyatukan kaum Muslimin yang terbelah pendapatnya. Menyerahkan kekuasaan dan berdamai. Karena kekuatan itu disaat  bersatu walau sebenarnya punya kekuatan besar untuk melawan.


*) Politik dan Kekuasaan, Ibnu Qutaibah, Pustaka Al Kautsar Juni 2017

Saat Shalahuddin Terkepung Selama 2 Tahun Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Di kota Akka, raja Perancis...

Saat Shalahuddin Terkepung Selama 2 Tahun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Di kota Akka, raja Perancis, Inggris, Jerman, dan seluruh kekuatan Eropa mengepung Shalahuddin selama 2 tahun. Bagaimana rasanya dikepung selama 2 tahun ? Siapakah yang sanggup bertahan dikepung selama itu ? Apa yang membuat  mereka kuat ?

Di kota ini, perbekalan muslimin habis, semangat bertempur melemah, persenjataan musuh lebih modern, dana peperangan tak ada lagi, bala bantuan tak juga datang, dan banyak tentara yang mengajukan cuti. Dalam kondisi ini apalagi yang bisa dilakukan seorang  Sholahuddin ?

Dalam kegelisahan, dia mengirim surat pada Qadhi Al-Fadhil. Penasihatnya juga seorang ulama robbani. Apa jawaban sang Ulama ?

"Janganlah tuan tidak senang pada lamanya ujian dihadapan musuh, karena pahalanya juga lebih banyak. Amalan baik akan bertambah. Pengaruhnya pada umat Islam akan terus mengalir.

Agama ini tidak pernah menang dengan jumlah dan banyaknya harta. Allah hanya memilih orang yang punya keinginan. Sebaik-baiknya orang yang datang kemudian adalah yang mengikuti kaum Salaf.

Cara ini menghilangkan krisis yang parah, kesulitan demi kesulitan akan hilang. Allah akan mendengarkan ke telinga kita berita yang menyenangkan hati. Musibah yang sulit akan meninggalkan Islam.

Kita datang karena diri kita sendiri. Kalaulah kita mengamalkan perintah-Nya pastilah kita akan menerima balasan amal kita dan Allah tidak akan menyiksa kita dengan musuh kita.

Jangan menunggu prajurit bertambah, jangan tunggu harta datang, jangan tunggu si fulan yang kamu yakini dia akan ikut, jangan tunggu si fulan memberikan masukan. Hanya kepada Allah tempat berharap. Semua aktifitas yang tidak berpegang kepada Allah, tidak akan menang. Kita tak bisa menjamin bahwa Allah akan mewakilkan kemenangan kepada kita. Mohon ampunlah pada Allah.

Prajurit kita tidak mengeluh, segala puji bagi Allah yang menjauhkan kita dari kelemahan. Mereka hanya gelisah. Kekuatan manusia ada batasnya. Takdir Allah punya tujuannya sendiri.

Anda tidak akan mendapatkan bantuan Muslimin seluruhnya tanpa menyerukan mereka untuk berjihad. Tapi dengan menyerukan jihad karena Allah, sama sepert kamu memanggil diri mu sendiri. Dengan hanya menawarkan surga kepada mereka, seakan akan kamu ingin memonopoli surga itu hanya untuk diri sendiri tanpa mereka.

Jika kamu terkena muslihat dalam membela agama Allah, jangan merasa lemah dan kecewa. Allah Maha Tahu dalam urusan-Nya. Jika kita berupaya menanggung kesusahan dengan penuh persiapan bersama takdirNya. Tuanku, dengan kekuasaan Allah, akan lebih kokoh.

Para raja berperang dengan ambisinya. Sedang Tuanku berperang dengan imam kepadaNya. Apabila Allah melihat hati Tuanku, niscaya Allah tidak akan menemukan kepercayaan mengemban jihad ini selain Tuanku.

Kita tidak bergantung dengan kekuatan, selain kekuatan Allah. Disana ada jalan keluar, keringanan yang telah dijanjikan. Jangan berputus asa pada rahmat Allah. Jangan katakan,"Kapan pertolongan Allah datang?" Tapi hendaknya Tuanku bersabar, karena kita diciptakan untuk bersabar. Bahkan kita diciptakan untuk bersyukur. Bersyukur pada kondisi bersabar itulah tingkatkan syukur yang paling tinggi.

Cukuplah lidah pedang yang merah ini memohon ampunan dalam jihad. Cukuplah suara pertempuran mengetuk pintu pintu surga.

Posisi mu berada dimata Allah. Diam dan bergerakmu di jalan Allah. Kebahagiaan karena kaki berdebu di jalanNya."

Disaat keresahan memuncak,  surat dari ulama Rabani inilah yang merubah kelemahan jiwa sang pahlawan perang Salib kembali mengaung membahana menggetarkan musuh dan memompa para mujahidin.

Setelah kemenangan diraih, Shalahuddin berkata,"Bukanlah aku yang menaklukan negri dengan pedang ku, tapi aku ditaklukkan oleh pena Qadhi Al-Fadhil."


*) Shalahuddin Al Ayubi, Muhammad Ash Shalabi, Pustaka Al Kautsar September 2015.

Saat Konstantinopel Belum Juga Dibebaskan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Apa yang bisa dilakukan seo...

Saat Konstantinopel Belum Juga Dibebaskan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Apa yang bisa dilakukan seorang ulama, Syekh Aaq Syamsuddin, saat Muhammad al Fatih selama 54 hari belum bisa menaklukan Konstantinopel ?

Semua pasukan gelisah. Byzantium semakin kuat karena mendapat bantuan 4 kapal perang dari Paus. Semangat mereka terpompa luar biasa.

Sebaliknya dengan panglima dan mentri Daulah Utsmanniyah, mereka menggugat kebijakan Al-Fatih yang mengikuti dorongan Syekh Aaq Syamsuddin. Akibatnya, banyak prajurit yang tewas dan peralatan perang yang rusak. Terasa tak ada harapan lagi.

Al-Fatih meminta solusi pada sang Syekh. Hanya dijawab,"Pasti, Allah akan mengkarunikan kemenangan." Tak puas dengan jawaban itu,  sang Syekh menuliskan surat.

Isinya,"Dialah Sang Pemberi kekuatan dan kemenangan... Peristiwa masuknya kapal-kapal perang itu telah menyebabkan jiwa muslimin hancur dan khawatir. Lalu, melahirkan kegembiraan dan kesombongan di kalangan kafirin.

Namu satu hal yang pasti adalah hamba yang mengatur namun Allah yang mentakdirkan. Dan ketetapan terakhir itu semuanya milik Allah.

Kita telah kembali kepada Allah dan membaca Al-Quran. Semua itu tak ubahnya seperti rasa kantuk, lalu setelah itu terjadilah karunia Allah, sehingga nampaklah berbagai kabar gembira yang belum pernah terjadi sebelumnya."

Surat ini memberikan ketenangan dan kelegaan dalam diri para panglima dan prajurit. Saat penyerangan berikutnya, Al-Fatih meminta sang Syekh mendampinginya. Namun sang Syekh menolak.

Lalu apa yang dilakukan sang Syekh ? Saat Al-Fatih ke kemahnya. Dilihat sang Syekh tengah bersujud dengan sujud yang panjang. Sorbannya terurai dari kepalanya. Rambut putihnya terjulur ke tanah. Jenggotnya yang putih dan rambutnya tampak bercahaya.

Lalu Al-Fatih melihat gurunya itu bangun dari sujudnya. Air matanya menetes di kedua pipinya. Beliau telah bermunajat dan berdoa kepada Allah agar menurunkan kemenangan dan penaklukan dalam waktu dekat.

Sang guru pun mendekati sambil berkata,"Jagalah syariat Allah dalam peperangan dan menjaga hak-hak bangsa  yang ditaklukkan."

Saat Konstantinopel berhasil ditaklukkan. Al Fatih berkata,"Kegembiraanku bukan karena penaklukan Konstantinopel, tetapi karena kehadiran beliau di zamanku."


*)Muhammad Al-Fatih, Syekh Ramzi Al-Munyawi, Pustaka Al Kautsar Juni 2016.

Takbirnya Menghancurkan 4.000 Tentara Romawi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ini kisah Muhammad As-Sa...

Takbirnya Menghancurkan 4.000 Tentara Romawi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ini kisah Muhammad As-Samin yang menceritakan terbunuhnya 4.000 tentara Romawi.

Pada suatu waktu, Saya beramal dengan rasa kerinduan kepada Allah. Saya dikuasai oleh perasaan rindu tersebut.

Pada suatu kesempatan, Saya ikut dalam sebuah misi perjuangan melawan Romawi dalam keadaan saya masih dipenuhi dengan kerinduan tersebut. Waktu itu, jumlah personil musuh jauh lebih banyak dibandingkan pasukan Islam.

Kedua pasukan saling mendekat, akhirnya terjadilah peperangan. Pasukan Islam dilanda rasa takut mengingat jumlah pasukan Romawi sangat banyak.

Dalam situasi seperti itu, saya mulai diserang rasa gentar dan takut. Perasaan gentar dan takut semakin kuat. Lalu, saya mulai mencela dan mengecam diri saya sendiri.

Saya berkata kepada diri saya sendiri,"Wahai pendusta, sebelumnya engkau mengklaim sangat rindu kepada Allah. Akan tetapi, ketika datang situasi yang ditunggu-tunggu seperti Ini, engkau justru berubah menjadi penakut dan pengecut."

Dalam situasi seperti Ini, tiba-tiba muncul sebuah ide untuk turun ke sungai dan mandi. Lalu, saya pun turun ke sungai dan mandi. Setelah mandi, tiba-tiba saya menemukan kembali sebuah tekad kuat yang saya sendiri tidak tahu apa itu. Kemudian, saya keluar dari sungai, mengenakan kembali pakaian dan senjata saya, sementara tekad kuat tersebut terus menguasai diri ku.

Lalu, saya mulai mendekati barisan pasukan dan langsung menerobos barisan pasukan Islam dan langsung menerjang barisan pasukan Romawi dengan sebuah kekuatan, keberanian, dan tekad yang menjadikan diri saya seakan-akan bukan diri saya yang saya kenal selama ini, hingga tak sadar saya sudah berada di belakang mereka semua di balik sungai.

Kemudian, saya memekikan takbir. Mendengar pekikan takbir tersebut, pasukan Romawi mengira bahwa pasukan penyergap sedang menyerang mereka dari belakang, hingga akhirnya mereka berbalik arah untuk mundur dan melarikan diri.

Kesempatan tersebut dimanfaatkan pasukan Islam untuk menyerang mereka. Dalam kejadian tersebut, pasukan Romawi yang terbunuh berkat takbir saya tersebut mencapai 4.000 personil, dan Allah menjadikan hal itu sebagai sebab di balik kemenangan pasukan Islam waktu itu.

*Dari buku 500 kisah orang saleh dan hikmah, Imam Ibnu Jauzi, penerbit pustaka al Kautsar Juni 2017, Hal 459-460

Pedagang yang Diselamatkan Malaikat Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Seorang Sahabat Anshar yang diken...

Pedagang yang Diselamatkan Malaikat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Seorang Sahabat Anshar yang dikenal dengan kunyahnya Abu Mua'allaq, berdagang dengan hartanya dan harta orang lain ke segenap penjuru. Dia rajin beribadah dan wara'.

Suatu hari dia ditemui pencuri yang membawa senjata. Pencuri itu berkata,"Letakkan harta yang kau bawa, jika tidak saya akan membunuhmu!" Dia menjawab,"Apa hubungannya dengan darahku? sedangkan engkau inginkan hanyalah harta?"

Pencuri itu menjawab,"Harta itu menjadi miliku. Dan saya hanya menginginkan darahmu!" Dia berkata,"Jika engkau ngotot, berikan saya kesempatan untuk shalat empat rakaat." Pencuri itu berkata,"Shalatlah sesuai yang engkau mau."

Dia kemudian berwudhu, setelah itu shalat empat rakaat. Di antara doanya,"Ya  Allah, Yang Memiliki Arsy yang Agung, Yang Maha Melakukan apa yang Dia kehendaki, saya memohon dengan keagungan-Mu yang tidak akan pernah berkurang, dan kekuasaan-Mu yang tidak akan pernah runtuh, dan cahaya-Mu yang memenuhi seluruh sisi Arsy-Mu, agar Engkau menghentikan kejahatan pencuri ini."

"Wahai Dzat Yang Maha Menolong, tolonglah saya. Wahai Dzat yang Maha Menolong, tolonglah saya. Wahai Dzat yang Maha Menolong, tolonglah saya. Wahai Dzat yang Maha Menolong, tolonglah saya!"

Dia berdoa seperti itu sebanyak 3 kali. Tiba-tiba datang seorang tentara berkuda, di tangannya terdapat tombak pendek, yang terletak diantara dua telinga kudanya. Saat dia melihat pencuri itu, dia mendatanginya, dan menusuknya dengan tombak hingga mati. Setelah itu dia datang kepadanya dan berkata,"Bangunlah!"

Dia berkata,"Siapakah engkau? Allah telah menyelamatkan dengan perantaraanmu, pada hari ini."

Dia menjawab,"Saya adalah malaikat yang berada di langit ke empat. Engkau berdoa dengan doamu yang pertama, maka saya mendengar pintu-pintu langit bergerak."

"Setelah itu engkau berdoa dengan doamu yang kedua, maka saya mendengar penduduk langit menjadi hiruk pikuk. Setelah itu engkau berdoa dengan doamu yang ketiga, dikatakan kepadaku: ini dia orang yang sedang membutuhkan pertolongan, maka saya memohon kepada Allah swt untuk menugaskanku membunuh pencuri itu."

*) 500 kisah orang saleh dan penuh hikmah, Imam Ibnu Jauzi, pustaka al Kautsar, Hal 138-139

Taubat, The Management of Change Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Titik peralihan antara gelap dan ter...

Taubat, The Management of Change

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Titik peralihan antara gelap dan terang. Batas perpindahan dari maksiat dan ketaatan adalah taubat. Taubat titik awal baru yang lebih baik. Bila hijrah sudah tertutup, maka pintu taubat selalu terbuka hingga sakratul maut dan hari kiamat.

Dengan azab dunia dan neraka, apakah Allah zalim? Padahal Allah selalu membuka pintu taubat setiap saat. Allah menerima taubat setiap saat dengan penuh kegembiraan. Dengan taubat, semua kegelapan dan kesalahan dihapus-Nya. Taubat menjadi lembaran putih baru dalam kehidupan manusia.

Renaldi Kasali, pakar manajemen, mengatakan bahwa manajemen perubahan atau management of change sebuah perusahaan diawali dari kesadaran akan kesalahan. Merasakan adanya kesalahan. Melihat fakta kesalahan. Ini harus disadari dan dirasakan oleh setiap level. Inilah pondasi perubahan.

Cara terkuat membangun perubahan adalah keinsafan diri, bukan yang ditunjukan dan disadarkan oleh orang lain. Inilah pentingnya manzilah Muhasabah, selalu mengintropeksi diri. Bagaimana Allah menyadarkannya? Perhatikan apa yang akan diperbuat untuk hari esok. Perhatikan apa yang terjadi di hari esok. Bagaimana bila menghadapi kematian? Bagaimana bila bisnis ini menghadapi kematian?

Taubat itu memperbaiki hari ini untuk menghadapi tantangan hari esok. Melakukan perubahan dan perbaikan hari ini untuk merevolusi masa depan. Muhasabah itu menemukan kekurangan, kekhilafan, kelalaian dan kesia-siaan yang lalu dan hari ini lalu beristighfar dan bertaubat untuk melakukan continuous improvment dan learning.

Muhasabah orang yang awam itu pada kesalahan dan maksiatnya. Muhasabah tingkat pertengahan itu pada kelalaian dan kesia-siaannya. Tetapi muhasabah orang pilihan dan khusus itu pada kebaikan yang telah dilakukannya. Muhasabah pada pengelolaan bisnis pun harus pada level semua keunggulan yang telah dibuat. Karena keunggulan hari ini adalah keusangan di hari esok.

Setelah itu beristiqamahlah, istiqamah dalam bisnis adalah menjaga konsistensi dan keberlangsungan keunggulan dalam proses, lini dan struktur bisnis. Keistiqamahan dibangun dari konsistensi menapaki manzilah taubat dan muhasabah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (306) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (450) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)