basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Air Hujan Dan Air Tanah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Tanah yang kering kerontang, bila disiram huj...

Air Hujan Dan Air Tanah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Tanah yang kering kerontang, bila disiram hujan maka akan menjadi subur. Tanah yang kering kerontang,  bila dipupuk namun tak ada hujan, tetap saja tak bisa menghidupkan apa pun. Menurut petani, mata air dan air hujan sangat berbeda efeknya terhadap kesuburan tanah. Air hujan sumber kesuburan. Sedang mata air hanya membantunya.

Bila tak ada air hujan, maka tidak akan ada mata air. Mata air hasil serapan air hujan lalu disimpan  tanah dengan berkolaborasi bersama tumbuhan. Tanah tempat bersemayamnya air hujan dengan penjagaan tumbuhan. Hasil penyimpanannya dikeluarkan sesuai kebutuhan yang berada dipermukaan tanah.

Tanah adalah hati manusia. Dari hati keluarlah mata air kehidupan. Hikmah, ilham, firasat, Ilmu, pemikiran, karakter, akhlak, solusi dan beragam konsep bersumber dari hati. Bila tanah tak bisa menyerap air hujan, darimana mata air itu datang? Bila hati tak menyerap dan menjaga karunia langit berupa wahyu dan sunah Rasulullah saw, darimana kecerdasan dan kehebatan manusia itu datang? Maka akan kering kerontang. Semua hanya jalan buntu.

Semakin banyak tumbuhan dan hewan yang hidup di sebuah tempat, maka kekuatan penyerapan dan penyimpangan air hujan akan semakin baik dan besar. Sumber mata air akan semakin banyak menyebar. Bila satu wahyu dan sunah Rasulullah saw menjadi amal kebaikan, maka daya tampung hati menyerap wahyu dan sunah Rasulullah saw semakin membesar kapasitasnya. Kekuatan jiwa untuk memberikan kemanfaatan semakin banyak dan menyebar.

Andai air hujan tak diturunkan. Maka seluruh kehidupan di muka bumi akan mati. Andai manusia menutup hatinya dari wahyu dan sunah Rasulullah saw, maka hati manusia akan mati. Tak ada kebahagiaan dan jalan keluar. Karena dia sudah menutup satu-satunya penyebab hidupnya kehidupan ini.

Manusia itu bodoh, kecuali yang berikan kecerdasan dan ilmu oleh Allah. Manusia itu pendosa, kecuali yang taubatnya diterima oleh Allah. Manusia itu miskin kecuali yang diberi kekayaan oleh Allah. Manusia itu tersesat kecuali yang diberi bimbingan oleh Allah. Manusia itu telanjang kecuali yang diberikan pakaian oleh Allah. Jadi seluruh kehebatan dan kecerdasan manusia, bukan manusia yang merekayasanya tetapi Allah yang menganugerahkannya.

Bukalah hati untuk menerima curahan petunjuk dari langit. Tumbuhkan amal kebaikan, untuk mengikat kebaikan dari langit. Bagi yang tak mau membuka hatinya, air hujan hanya menjadi bencana dan kering kerontang jiwa dan kehidupan manusia.

Ketakjuban pada Alam, Sentuhan Iman Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Imam Al-Ghazali menulis kitab ten...

Ketakjuban pada Alam, Sentuhan Iman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Imam Al-Ghazali menulis kitab tentang berbagai keajaiban hewan dan tumbuhan. Bisakah kita menyaksikannya juga?

Imam Al-Ghazali menulis kitab tentang keajaiban tubuh manusia. Bisakah kita menyaksikan keajaiban diri sendiri?

Bila tak bisa menyaksikan keajaiban alam dan diri yang kasat mata. Bagaimana bisa menyaksikan kemahabesaran Allah?

Menyaksikan keajaiban alam, membangun akal dan jiwa. Akal membangun ilmu. Jiwa melahirkan akhlak.

Bersekolah dari SD hingga perguruan tinggi. Mengapa tak menyaksikan keajaiban dan ketakjuban pada alam? Ini sebab kemandekan ilmu.

Setiap detik melihat, mendengar, bersentuhan dan merasakan alam. Mengapa tak bisa menyaksikan keluarbiasaannya? Ini penyebab teknologi mandek.

Newton menyaksikan apel jatuh. Archimedes menyaksikan air ke luar dari bak, menjadi ilmuwan berpengaruh di dunia.

Ibnu Khaldun menyaksikan beragam peristiwa. Dia menjadi bapak ilmu sosial dunia. Bukankah yang mereka lihat sama dengan yang kita lihat pula?

Imam Al-Ghazali dengan kepekaan terhadap alam membuatnya jadi bapak ilmu jiwa. Temukan ketakjuban pada setiap pandangan dan pendengaran

Bisakah dalam setiap pandangan dan pendengaran, kita sedang menyaksikan jejak kekuasaan dan ilmu-Nya Allah?

Bila sudah menemukan ketakjuban. Maka Alamlah yang akan berbicara langsung kepada kita tentang ilmu,  teknologi dan kekayaannya dengan ijin Allah.

Mengapa alam bungkam? Menutup diri? Tak membongkar ilmu, teknologi dan kekayaannya? Karena penentangan manusia pada Allah.

Kemaksiatanlah penyebab tertundanya kemakmuran di alam semesta ini.

Menyongsong Berita Gembira dari Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bacalah hadist-hadist ...

Menyongsong Berita Gembira dari Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bacalah hadist-hadist Rasulullah saw tentang akhir zaman. Jangan hanya membaca ancamannya saja tetapi juga peluangnya. Seperti perguliran kediktatoran dengan tegaknya kembali nilai-nilai nubuwah di jagat raya ini. Seperti sabarnya pemeluk agama Hanif Ibrahim menunggu kelahiran Rasulullah saw di Madinah. Seperti sabarnya Nabi Nuh selama 950 tahun menunggu datangnya pertolongan Allah.

Hadist tentang bahwa di akhir zaman, bumi akan mengeluarkan keberkahan bumi melalui tumbuhan. Apakah tumbuhan ini berarti pepohonan? Teknologi dan infrastruktur? Yang pasti bersiaplah menanti keberkahan yang luar biasa ini. Semua ini dalam gengama muslimin.

 Hadist tentang pasar-pasar yang mendekat. Hadist tentang fokus berkebun dan mengurus ternak. Bagaimana teknologinya, ilmu pengetahuanny, manajemennya, model bisnisnya? Segera bertindak. Kerahkan semua waktu dan  sumberdaya yang ada untuk menyongsong era ini.

Bagaimana tiba-tiba Turki mampu menemukan cadangan emas dan gas alam terbesar di Eropa? Bagaimana proses ini muncul, padahal seluruh negara yang memiliki teknologi paling canggih telah mengerahkan seluruh kecanggihan sarananya?

Bukankah Kaisar Cina saat menolak permohonan bantuan Kaisar Persia mengatakan, "Aku tak sanggup menghadapi pasukan Muslimin, seandainya yang dihadapinya ada gunung, maka gunung pun akan lenyap." Ada sebuah surat Al-Qur'an. Yang bila dibacakan oleh yang bertakwa dengan hati yang yakin, maka akan dapat melenyapkan gunung dengan ijin Allah.

Bukankah kezaliman akan lenyap? Bukankah riba akan lenyap?  Bukankah bisnis yang tak bersandarkan pada syariat Allah akan dilenyapkan? Bukankah kekuasaan yang tak berlandaskan keadilan akan lenyap? Kita harus menyiapkan zaman ini.  Kita harus mengkondisikan momentum ini.   Kita menjadi prajurit yang menumbangkannya. Dengan keyakinan pada Allah dan sarana yang harus diwujudkan.

Rasulullah saw selalu bertindak dan berkarya sesuai bimbingan Allah. Bukan intuisinya. Bukan akalnya. Bukan dari energi kekuatannya. Tetapi dengan lembaran wahyu dan petunjuk Allah. Maka bertindaklah dari ayat-ayat Al-Qur'an dan hadist-hadist Rasulullah saw.  Begitulah cara menghadapi dan mengisi masa depan. 

Ambil Sesuai Ukurannya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ambil dunia sesuai ukurannya. Ambillah kekuasa...

Ambil Sesuai Ukurannya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ambil dunia sesuai ukurannya. Ambillah kekuasaan sesuai ukurannya. Ambillah penguasaan apapun sesuai ukurannya. Dalam sisi Allah, semua terukur dengan tepat. Tak ada yang melebihi. Tak ada yang terkurangi.

Keras beragama menciptakan kefuturan dan kelesuan. Lemah dalam beragama menciptakan keterjerumusan. Ibadah itu banyak ragamnya. Setiap ibadah memiliki tujuan spesifik dalam membentuk karakter manusia. Maka jalani semuanya sesuai ukurannya.

Dalam kitab Ihya Ulumudin, seorang yang shaleh menyisihkan hartanya untuk berinfaq. Saat berjalan di sekitar Masjidil Haram, terlihat seorang yang miskin sedang bertawaf. Muncul keinginannya untuk memberikan hartanya kepada orang tersebut.

Saat diberikan, orang tersebut hanya mengambil 5 dinar. 4 dinar untuk pakaiannya. Sedinar untuk makan. Begitulah alasannya. Sepekan kemudian, orang shaleh ini masih melihat orang tersebut bertawaf dengan pakaian barunya. Oang tersebut mengajak orang shaleh bertawaf bersama. Apa yang dilihatnya?

Yang dilihat oleh orang shaleh, sepanjang lintasan Tawaf dipenuhi batu emas permata yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Namun mengapa orang tersebut tidak mengambilnya? Orang tersebut berkata, "Yang ku butuhkan dalam hidup ini tidak sebanyak itu." Hamparan harta ditelantarkan saja.

Ambillah harta sesuatu kebutuhannya. Penuhi kebutuhan dasarnya dan jangan melebihi. Makan, minum, pakaian dan perumahan. Bila melebihi, Allah akan menghisabnya. Bukankah penghisaban itu mengerikan?

Bila memenuhi kebutuhan dan keinginan ada rasa ingin menonjolkan diri, memamerkan, dan menunjukkan kehebatan, segera tinggalkan. Segera dibuang. Karena ini akan dihisab oleh Allah. Allah akan mematahkan sesuatu yang di dalamnya ada kebanggaan diri, apalagi nilai sudah muncul kesombongan. Inilah titik awal kehancuran.

Dizalimi Itu Menguatkan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ashabul Ukhdud sebuah kisah di Al-Qur'an ...

Dizalimi Itu Menguatkan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ashabul Ukhdud sebuah kisah di Al-Qur'an yang menggambarkan pemberangusan dakwah. Upaya pemberangusannya dijelaskan detail oleh para ulama, dilemparkan  dari puncak gunung hingga ke samudera yang luas. Namun semua upayanya gagal total karena Allah yang menjaganya.

Namun ada saat Allah tidak menjaganya. Sang penguasa memanahnya tepat di lehernya sambil mengucapkan, "Aku beriman kepada Tuhan pemuda tersebut." di hadapan seluruh rakyat negrinya. Mengapa rakyatnya dikumpulkan? Agar seluruh rakyat takut menyaksikan akibat buruk dari iman dan berdakwah kepada Allah. Apa yang terjadi?

Rakyat justru mengikuti langkah sang pemuda. Rakyat justru beriman kepada Tuhannya pemuda yaitu Allah. Efek pemberangusan justru melahirkan empati dan dukungan yang luas. Ternyata rakyat tak sedikitpun takut kepada penguasa. Andai tidak ada perlawanan pun, namun jiwa rakyat memberontak terhadap kezaliman ini.

Blokade ekonomi dan sosial Quraisy selama 3 tahun terhadap Rasulullah saw, Sahabat dan Bani Hasyim. Apa efeknya? Muncul perlawanan dari orang kafir Quraisy sendiri. Jiwa manusia tetap memiliki nurani. Jiwa manusia tetap memiliki empati. Inilah fitrah. Inilah mengapa kezaliman dilarang. Karena kezaliman akan menghadapi perlawanan dari nurani manusia.

Kezalimanlah yang justru mengokohkan sesuatu. Kesewenanganlah yang menguatkan dan melindunginya. Andaikan tidak ada kesewenangan kafir Quraisy, apakah akan ada sosok Raja Najasy? Apakah akan ada kaum Anshar di Madinah? Kezaliman justru menciptakan para penolong dan penyokong pihak yang dizalimi. Juga, melemahkan dan menghancurkan pelaku kezaliman.

Saat kezaliman memuncak. Maka Allah mengambil peran sebagai penolong dan pembelanya. Tak peduli muslimin maupun kafiriin akan dibela oleh Allah. Bukankah kezaliman terhadap kafir zimni berarti melawan terhadap Rasulullah saw? Doa orang terzalimi walaupun kafir, bukankah akan dikabulkan oleh Allah? 

Saat Keburukan Mudah Dibongkar? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Inilah era kritik. Inilah era dimana ...


Saat Keburukan Mudah Dibongkar?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Inilah era kritik. Inilah era dimana keburukan dan kesalahan mudah sekali terbongkar. Inilah era semua orang bisa merekam dan mendistribusikan keburukan dengan sangat mudah. Bukankah manusia lebih mudah membongkar aib? Mengapa lahir era ini?

Inilah era persiapan penghisaban. Inilah era yang yang memberikan gambaran yang memaparkan begitu mudahnya Allah membongkar kesalahan dan keburukan manusia. Di saat seluruh manusia bisa menjadi citizen Journalism. Di saat semua orang dapat membongkar keburukan dengan sangat cepat dan akurat. Mengapa masih menikmati keburukan?

Tandanya, keburukan zaman sudah sangat pekat kegelapannya. Keburukan bukan lagi aib dan cela diri. Nggak korupsi bukan pejabat? Nggak korupsi bukan politisi? Nggak menyuap bukan pengusaha? Zaman yang sudah terbuka seperti ini tak juga bisa mengerem keburukan dan kemungkaran.

Andaikan semua orang terjun kelapangan kehidupan. Mengolah tanah, laut dan udara. Mengolah semua sumber daya yang dimiliki. Andaikan semua berebut menggandrungi ilmu dan teknologi. Andaikan semua berupaya membangun peradaban. Mungkin dalam waktu singkat negri ini telah gemah ripah loh jinawi.

Namun mengapa yang diburu perampokan anggaran dari hasil hutang? Yang dikejar fee dari proyek-proyek? Jual beli kekuasaan dan jabatan? Memburu dan membunuh lawan politik? Lihat Habibie, penjara politik dikosongkan agar semua elemen bangsa membahu menuntaskan krisis 1998.

Saat ini semua sibuk mendapatkan popluaritas dan menjatuhkan yang dianggap membahayakan kekuasaannya. Semua politisi dan pejabat berusaha membangun dinasti kekuasaan dengan melibatkan keluarga besar. Tak terkecuali eksekutif tertinggi di negri ini.

Bila seperti ini siapa yang mencurahkan seluruh energi, waktu dan pemikiran untuk membangun negri? Adakah tunas-tunas baru yang belum muncul untuk merombak kebobrokan ini?

Tertipunya Kezaliman Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ulama yang benar selalu dibimbing Al...

Tertipunya Kezaliman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ulama yang benar selalu dibimbing Allah. Allah menganugerahkan ilham dan firasat tentang masa depan, di saat pelaku kezaliman hanya mengandalkan akal dan analisanya yang dipenuhi kebodohan. Mata analisa kezaliman pun dipenuhi kegelapan dan keremangan walaupun ditopang oleh para pakar yang paling pintar sekali pun.

Gerak ulama yang benar diterangi cahaya dan hikmah dari Allah. Hari ini dianggap kekalahan dan kerugian, namun di masa depan adalah kemenangan yang nyata. Ingat perjanjian Hudaibiyah? Disangka kemenangan oleh Kafir Quraisy. Disangka kekalahan oleh para Sahabat. Namun firman Allah justru menginformasikan kemenangan.

Ingat dalam semua pertempuran kaum muslimin. Awal pertempuran, posisi kezaliman selalu diprediksi menang.  Selalu di atas angin dan mampu mengalahkan kaum muslimin. Dalam pertempuran antara Imam Mahdi dan Dajal, hari-hari pertama kaum muslimin terdesak. Namun kemudian dapat mengalahkan Dajjal.

Dalam pertempuran Yarmuk, Qadisiyah, Manzikert, Perang Salib, Ainu Jalut,  hingga Konstantinopel, prediksi awalnya kaum muslimin terkalahkan. Namun bagaimana kenyataannya? 

Mengapa pertempuran awal terdesak? Menguji mental, keistiqamahan, kekokohan daya juang, dan siapa yang diandalkan? Allah, sumber daya atau kekuatan diri? Agar jelas kemunafikan yang masih tersisa pada tubuh muslimin. 

Lihat pertempuran Badar dan Uhud, berapa banyak kaum munafikin yang membelot setelah melihat kekuatan kafir Quraisy? Apakah unsur kemenangan hanya berdasarkan hitungan akal manusia, peralatan militer? Apakah tidak ada lagi selain itu? Bagi kaum muslimin masih ada pertolongan Allah. Juga tipu daya Allah terhadap pelaku kezaliman. Ini yang tak pernah disadari pelaku kezaliman.

Pelaku kezaliman tersenyum lebar, saat sang ulama berhasil dimasukkan ke penjara. Dianggap ini kemenangan besar. Namun lihat wajah sang ulama tersebut, masih tersenyum, dan sorotan matanya tajam seperti rajawali yang siap menerkam mangsanya. Harga dirinya sangat kokoh dan berwibawa di saat borgolnya diacungkan tinggi ke udara. Ini simbol kebanggaan, bahwa jalannya benar.

Pelaku kezaliman selalu tertipu oleh persiapan dan kekuatannya. Pelaku kezaliman selalu tertipu oleh kemenangan awalnya. Begitulah cara Allah membuat tipu daya terhadap kezaliman. 

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (248) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (381) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (273) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (446) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (185) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (206) Sirah Sahabat (128) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)