basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Ambil Sesuai Ukurannya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ambil dunia sesuai ukurannya. Ambillah kekuasa...

Ambil Sesuai Ukurannya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ambil dunia sesuai ukurannya. Ambillah kekuasaan sesuai ukurannya. Ambillah penguasaan apapun sesuai ukurannya. Dalam sisi Allah, semua terukur dengan tepat. Tak ada yang melebihi. Tak ada yang terkurangi.

Keras beragama menciptakan kefuturan dan kelesuan. Lemah dalam beragama menciptakan keterjerumusan. Ibadah itu banyak ragamnya. Setiap ibadah memiliki tujuan spesifik dalam membentuk karakter manusia. Maka jalani semuanya sesuai ukurannya.

Dalam kitab Ihya Ulumudin, seorang yang shaleh menyisihkan hartanya untuk berinfaq. Saat berjalan di sekitar Masjidil Haram, terlihat seorang yang miskin sedang bertawaf. Muncul keinginannya untuk memberikan hartanya kepada orang tersebut.

Saat diberikan, orang tersebut hanya mengambil 5 dinar. 4 dinar untuk pakaiannya. Sedinar untuk makan. Begitulah alasannya. Sepekan kemudian, orang shaleh ini masih melihat orang tersebut bertawaf dengan pakaian barunya. Oang tersebut mengajak orang shaleh bertawaf bersama. Apa yang dilihatnya?

Yang dilihat oleh orang shaleh, sepanjang lintasan Tawaf dipenuhi batu emas permata yang tidak bisa dilihat oleh orang lain. Namun mengapa orang tersebut tidak mengambilnya? Orang tersebut berkata, "Yang ku butuhkan dalam hidup ini tidak sebanyak itu." Hamparan harta ditelantarkan saja.

Ambillah harta sesuatu kebutuhannya. Penuhi kebutuhan dasarnya dan jangan melebihi. Makan, minum, pakaian dan perumahan. Bila melebihi, Allah akan menghisabnya. Bukankah penghisaban itu mengerikan?

Bila memenuhi kebutuhan dan keinginan ada rasa ingin menonjolkan diri, memamerkan, dan menunjukkan kehebatan, segera tinggalkan. Segera dibuang. Karena ini akan dihisab oleh Allah. Allah akan mematahkan sesuatu yang di dalamnya ada kebanggaan diri, apalagi nilai sudah muncul kesombongan. Inilah titik awal kehancuran.

Dizalimi Itu Menguatkan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ashabul Ukhdud sebuah kisah di Al-Qur'an ...

Dizalimi Itu Menguatkan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ashabul Ukhdud sebuah kisah di Al-Qur'an yang menggambarkan pemberangusan dakwah. Upaya pemberangusannya dijelaskan detail oleh para ulama, dilemparkan  dari puncak gunung hingga ke samudera yang luas. Namun semua upayanya gagal total karena Allah yang menjaganya.

Namun ada saat Allah tidak menjaganya. Sang penguasa memanahnya tepat di lehernya sambil mengucapkan, "Aku beriman kepada Tuhan pemuda tersebut." di hadapan seluruh rakyat negrinya. Mengapa rakyatnya dikumpulkan? Agar seluruh rakyat takut menyaksikan akibat buruk dari iman dan berdakwah kepada Allah. Apa yang terjadi?

Rakyat justru mengikuti langkah sang pemuda. Rakyat justru beriman kepada Tuhannya pemuda yaitu Allah. Efek pemberangusan justru melahirkan empati dan dukungan yang luas. Ternyata rakyat tak sedikitpun takut kepada penguasa. Andai tidak ada perlawanan pun, namun jiwa rakyat memberontak terhadap kezaliman ini.

Blokade ekonomi dan sosial Quraisy selama 3 tahun terhadap Rasulullah saw, Sahabat dan Bani Hasyim. Apa efeknya? Muncul perlawanan dari orang kafir Quraisy sendiri. Jiwa manusia tetap memiliki nurani. Jiwa manusia tetap memiliki empati. Inilah fitrah. Inilah mengapa kezaliman dilarang. Karena kezaliman akan menghadapi perlawanan dari nurani manusia.

Kezalimanlah yang justru mengokohkan sesuatu. Kesewenanganlah yang menguatkan dan melindunginya. Andaikan tidak ada kesewenangan kafir Quraisy, apakah akan ada sosok Raja Najasy? Apakah akan ada kaum Anshar di Madinah? Kezaliman justru menciptakan para penolong dan penyokong pihak yang dizalimi. Juga, melemahkan dan menghancurkan pelaku kezaliman.

Saat kezaliman memuncak. Maka Allah mengambil peran sebagai penolong dan pembelanya. Tak peduli muslimin maupun kafiriin akan dibela oleh Allah. Bukankah kezaliman terhadap kafir zimni berarti melawan terhadap Rasulullah saw? Doa orang terzalimi walaupun kafir, bukankah akan dikabulkan oleh Allah? 

Saat Keburukan Mudah Dibongkar? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Inilah era kritik. Inilah era dimana ...


Saat Keburukan Mudah Dibongkar?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Inilah era kritik. Inilah era dimana keburukan dan kesalahan mudah sekali terbongkar. Inilah era semua orang bisa merekam dan mendistribusikan keburukan dengan sangat mudah. Bukankah manusia lebih mudah membongkar aib? Mengapa lahir era ini?

Inilah era persiapan penghisaban. Inilah era yang yang memberikan gambaran yang memaparkan begitu mudahnya Allah membongkar kesalahan dan keburukan manusia. Di saat seluruh manusia bisa menjadi citizen Journalism. Di saat semua orang dapat membongkar keburukan dengan sangat cepat dan akurat. Mengapa masih menikmati keburukan?

Tandanya, keburukan zaman sudah sangat pekat kegelapannya. Keburukan bukan lagi aib dan cela diri. Nggak korupsi bukan pejabat? Nggak korupsi bukan politisi? Nggak menyuap bukan pengusaha? Zaman yang sudah terbuka seperti ini tak juga bisa mengerem keburukan dan kemungkaran.

Andaikan semua orang terjun kelapangan kehidupan. Mengolah tanah, laut dan udara. Mengolah semua sumber daya yang dimiliki. Andaikan semua berebut menggandrungi ilmu dan teknologi. Andaikan semua berupaya membangun peradaban. Mungkin dalam waktu singkat negri ini telah gemah ripah loh jinawi.

Namun mengapa yang diburu perampokan anggaran dari hasil hutang? Yang dikejar fee dari proyek-proyek? Jual beli kekuasaan dan jabatan? Memburu dan membunuh lawan politik? Lihat Habibie, penjara politik dikosongkan agar semua elemen bangsa membahu menuntaskan krisis 1998.

Saat ini semua sibuk mendapatkan popluaritas dan menjatuhkan yang dianggap membahayakan kekuasaannya. Semua politisi dan pejabat berusaha membangun dinasti kekuasaan dengan melibatkan keluarga besar. Tak terkecuali eksekutif tertinggi di negri ini.

Bila seperti ini siapa yang mencurahkan seluruh energi, waktu dan pemikiran untuk membangun negri? Adakah tunas-tunas baru yang belum muncul untuk merombak kebobrokan ini?

Tertipunya Kezaliman Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ulama yang benar selalu dibimbing Al...

Tertipunya Kezaliman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Ulama yang benar selalu dibimbing Allah. Allah menganugerahkan ilham dan firasat tentang masa depan, di saat pelaku kezaliman hanya mengandalkan akal dan analisanya yang dipenuhi kebodohan. Mata analisa kezaliman pun dipenuhi kegelapan dan keremangan walaupun ditopang oleh para pakar yang paling pintar sekali pun.

Gerak ulama yang benar diterangi cahaya dan hikmah dari Allah. Hari ini dianggap kekalahan dan kerugian, namun di masa depan adalah kemenangan yang nyata. Ingat perjanjian Hudaibiyah? Disangka kemenangan oleh Kafir Quraisy. Disangka kekalahan oleh para Sahabat. Namun firman Allah justru menginformasikan kemenangan.

Ingat dalam semua pertempuran kaum muslimin. Awal pertempuran, posisi kezaliman selalu diprediksi menang.  Selalu di atas angin dan mampu mengalahkan kaum muslimin. Dalam pertempuran antara Imam Mahdi dan Dajal, hari-hari pertama kaum muslimin terdesak. Namun kemudian dapat mengalahkan Dajjal.

Dalam pertempuran Yarmuk, Qadisiyah, Manzikert, Perang Salib, Ainu Jalut,  hingga Konstantinopel, prediksi awalnya kaum muslimin terkalahkan. Namun bagaimana kenyataannya? 

Mengapa pertempuran awal terdesak? Menguji mental, keistiqamahan, kekokohan daya juang, dan siapa yang diandalkan? Allah, sumber daya atau kekuatan diri? Agar jelas kemunafikan yang masih tersisa pada tubuh muslimin. 

Lihat pertempuran Badar dan Uhud, berapa banyak kaum munafikin yang membelot setelah melihat kekuatan kafir Quraisy? Apakah unsur kemenangan hanya berdasarkan hitungan akal manusia, peralatan militer? Apakah tidak ada lagi selain itu? Bagi kaum muslimin masih ada pertolongan Allah. Juga tipu daya Allah terhadap pelaku kezaliman. Ini yang tak pernah disadari pelaku kezaliman.

Pelaku kezaliman tersenyum lebar, saat sang ulama berhasil dimasukkan ke penjara. Dianggap ini kemenangan besar. Namun lihat wajah sang ulama tersebut, masih tersenyum, dan sorotan matanya tajam seperti rajawali yang siap menerkam mangsanya. Harga dirinya sangat kokoh dan berwibawa di saat borgolnya diacungkan tinggi ke udara. Ini simbol kebanggaan, bahwa jalannya benar.

Pelaku kezaliman selalu tertipu oleh persiapan dan kekuatannya. Pelaku kezaliman selalu tertipu oleh kemenangan awalnya. Begitulah cara Allah membuat tipu daya terhadap kezaliman. 

Nasihat Nabi pun Tak Berguna Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kekuatan nasihat bukanlah dari siapa yan...

Nasihat Nabi pun Tak Berguna

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Kekuatan nasihat bukanlah dari siapa yang menasihati. Buktinya, banyak orang yang tetap musyrik dan kafir walau yang menasihatinya Rasulullah saw.

Kesolehan seseorang tidak tergantung semata pada era siapa dia hidup. Buktinya, banyak orang yang hidup di masa Rasulullah saw namun tetap Musyrik dan kafir, padahal mereka melihat langsung kemukjizatan Nya.

Berikhtiar menjadi umat pilihan, tidak bertemu dan mendengarkan nasihat langsung dari Rasulullah saw, namum kehidupan kita terus mencoba menuju pada kepribadian Rasulullah saw.

Kita bisa belajar pada Abu Darda. Saat keranda berjalan dihadapannya, ia ditanya oleh seseorang,"Keranda siapa ?" Abu Darda menjawab," Itu keranda mu, bila engkau tidak mau maka itu keranda ku."

Abu Darda mencoba mengimajinasi sesuatu pada dirinya. Menarik sebuah kejadian, seolah terjadi pada dirinya. Inilah seni menggugah kesadaran. Inilah seni memproduksi nasihat oleh diri, untuk diri sendiri, dari segala yang terjadi pada dirinya.

Imam Abu Hanifah, pernah  menasihati hati hati pada anak kecil yang akan jatuh. Lalu anak tersebut justru berkata," bagaimana bila fatwa Imam Ahmad yang terpeleset? " Akhirnya bisa terpeleset ke neraka.

Ada seorang tabiin yang terkena bara api. Lalu dia berimajinasi,"Bagaimana bila terkena bara api neraka? "

Demikianlah cara mereka, selalu menghubung kejadian dunia dengan beragam siksa yang ada di akhirat. Mereka generasi yang jasad di dunia tetapi jiwa sudah sampai di akhirat.

Hidup itu Ujian Cinta Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ibadah adalah ujian cinta. Siapakah yang didahu...

Hidup itu Ujian Cinta

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ibadah adalah ujian cinta. Siapakah yang didahulukan?

Kesibukan adalah ujian cinta. Untuk siapakah kesibukannya?

Bergaul, berbisnis, berkuasa, adalah ujian cinta. Untuk siapakah seluruh aktivitasnya?

Kekayaan dan kemiskinan. Jadi penguasa dan rakyat jelata, adalah ujian cinta, bagaimana sikapnya dalam semua kondisi tersebut.

Hidup itu jalinan cinta. Penuh kerinduan kepada Allah swt dan Rasulullah saw.

Hidup itu medan pembuktian cinta kepada Allah swt dan Rasulullah saw.

Bersolusi Dalam 2 detik Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Berfikir tanpa berfikir. Bersolusi tanpa meli...

Bersolusi Dalam 2 detik

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Berfikir tanpa berfikir. Bersolusi tanpa melibatkan akal. Bersolusi hanya dalam 2 detik pertama.

Muhammad Al Fatih membuat strategi brilian yang tak pernah direncanakannya hanya dari untaian syair sang gurunya.

Benteng Persia yang terakhir direbut, hanya dari seorang penunggang kuda yang berani menerobos sungai besar yang deras dan dalam.

"The Blink", bersolusi hanya dalam 2 detik pertama dari melihat, mendengar dan merasakan tanpa analisa, riset dan ilmu pengetahuan yang rumit.

Berfikir sesuatu yang melampaui akal. Lakukan sesuatu yang melampui kemampuan dasar manusia.

Bila hanya mengandalkan kekuatan diri, perubahannya bisa stagnan, bertahap dan linier saja.

Dalam kurun 40 tahun, Umat Islam mampu melampaui Romawi dan Persia yang telah dibangun berabad-abad lamanya.

Hanya yang beriman dan bertakwa yang bisa membaca tanda-tandanya. Inilah konsep dasar "The Blink"

Hanya Ulilalbab dan Ulilabshar yang memiliki kemampuan "The Blink".

Bila Allah menjadi Wali atau pemimpin, maka manusia dibimbing dari kegelapan menuju cahaya. Ini syarat "The Blink"

Bila beriman dan bertakwa, maka dianugerahkan kemenangan yang besar dan dekat. Ini hasil "The Blink"

Manusia diselimuti kehinaan walau telah totalitas mengerahkan akal, ilmu dan teknologi. Yang mengangkatnya, hanya ketundukan pada Allah swt saja.

Manusia berbangga dengan kehebatan dirinya. Padahal dia lemah, bodoh dan diselimuti kesalahan. Mengapa tidak meraih hidayah Allah?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (248) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (382) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (273) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (446) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (185) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (206) Sirah Sahabat (128) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)