basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Tantangan Dijawab dengan  Ilmu?  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Andai seluruh ilmu di setiap generas...

Tantangan Dijawab dengan  Ilmu? 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Andai seluruh ilmu di setiap generasi terkumpul pada diri seseorang. Sanggupkah ia menghadapi tantangan hidup?

Andai ilmu setiap zaman berkumpul pada diri seseorang. Mampukah ia menghadapi masa depan?

Andai seluruh keahlian berkumpul pada diri seseorang, mampukah dia menghadapi kesulitan kehidupan?

Ilmu dan keahlian diambil dari masa lalu. Padahal yang dihadapinya adalah masa depan yang tak jelas.

Apakah ilmu dan keahlian masa lalu selalu relevan dengan tantangan di masa depan? Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu.

Kehendak Allah melampaui akal, ilmu dan keahlian manusia. Ilmu yang digali dari akal dan ilmu manusia, tidak akan sempurna menghadapi tantangan masa depan.

Membaca kehendak Allah dengan ilmu-Nya Allah. Membaca rahasia Allah dengan ilmu-Nya Allah. Itulah seni menghadapi masa depan dan tantangan.

Semua yang terjadi atas kehendak Allah. Mengapa solusinya dari akal, ilmu dan keahlian yang bersumber dari manusia?

Menjawab soal dari Professor dijawab dengan ilmu dari Yang tak sekolah. Bisakah? Itulah lucunya manusia.

Jawablah persoalan hidup dengan ilmu-Nya Allah. Bukan ilmunya akal manusia. Begitulah agar hidup menjadi sangat mudah.

Yang Tak Terlihat, Yang Dahsyat Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Allah memgawasi. Allah melihat perbua...

Yang Tak Terlihat, Yang Dahsyat

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Allah memgawasi. Allah melihat perbuatan. Allah pun tahu yang terbesit di hati. Mengapa tak pernah menyakininya?  Pada sisi lain, sangat meyakini keberadaan akal walaupun akal tak pernah terlihat. Meyakini adanya perasaan, walaupun tak pernah melihat perasaan berbicara. Meyakini insting untuk meneropong masa depan, walaupun tak pernah tahu keberadaannya.

Banyak yang takut dan meminta tolong kepada syetan dan jin. Walaupun tak pernah tahu tampaknya. Meyakini daging, ikan, daun, dan tumbuhan memiliki banyak nutrisi bagi tubuh, walaupun tak tahu bentuknya. Meyakini sebuah berita, walaupun tak pernah melihat dan mengalaminya.

Saat ilmuwan mengamati dasar bumi dan lautan dengan peralatan yang terbatas. Saat antariksawan meneliti galaksi dengan sarana seadanya. Seluruh manusia sejagat raya menyakininya. Padahal yang tidak diketahui lebih banyak dari yang diketahui. Padahal yang rahasia tersembunyi lebih tak terhitung dari yang sudah terungkap.

Pada diri sendiri, perhatikanlah. Pernahkah mengetahui bahwa jantung, lambung, ginjal dan seluruh organ tubuh dalam sedang bekerja? Siapakah yang mendorong rasa lapar dan haus? Bagaimana bisa merasakan kelezatan makanan dan minuman? Bagaimana bisa merasakan kelelahan? Semua proses tak diketahuinya, tetapi manusia meyakininya sehingga tak berdaya harus mengikutinya.

Mana yang lebih dipercayai, gerakan fisik pasukan lawan atau jebakannya? Informasi rahasia intelejen atau pergerakan kasat mata lawan. Yang memenangkan pertempuran justru yang piawai dalam mengelola yang tak terlihat dari gerakan musuh.

Perusahaan hebat, kekuatannya bukan pada yang terlihat dan kasat mata, tetapi pada yang tersembunyi. Kepahlawanan dan kualitas manusia bukan pada tampilan fisik raga yang terlihat tetapi hati, akal, karakter dan prilakunya. Kekuatan yang tak terlihat justru lebih dahsyat dari yang terlihat.

Pemimpin itu bieliving is seeing. Pecundang itu seeing is bieliving. Langkah terdepan. Lompatan karya.  Dimulai dari yang belum ada saat ini, tetapi percaya bahwa semuanya bisa diwujudkannya. Semua diawali dari keyakinan kepada Allah.

Rahasia Kecemerlangan Ibnu Sina Oleh: Nasrulloh Baksolaha (Channel Youtube Dengerin Hati) Belajar sejarah, kebanyakan hanya memb...

Rahasia Kecemerlangan Ibnu Sina

Oleh: Nasrulloh Baksolaha
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Belajar sejarah, kebanyakan hanya membongkar kehebatan dan kiprah seseorang. Sangat jarang, mengapa seseorang menjadi luar biasa? Seperti sosok Ibnu Sina, sejarah hanya menampilkan wajahnya sebagai Bapak Kedokteran Dunia. Hanya sampai di situ saja. Lalu bagaimana generasi berikutnya bisa menduplikasi kehebatannya?

Imam Adz Dzahabi, dalam kitabnya Siyar Alamin Nubula, membongkar kehebatan Ibnu Sina. Bagaimana liku-likunya mencapai kecerdasan yang luar biasa? Ibnu Sina fokus melakukan tadabur. Ibnu Sina tak pernah bosan melakukan riset. Inilah yang dicontoh oleh ilmuwan barat saat ini. Dalam majalah National Geographic, seorang ilmuwan barat berkeliling dunia hanya untuk mencari obat nyeri pada manusia, dengan meriset sejumlah jenis kalajengking untuk diketahui komposisi dan ragam kimiawi yang ada di dalamnya. Lalu apa yang berbeda dari ilmuwan barat saat ini dengan Ibnu Sina?

Ilmuwan barat tersebut melihat keanehan. Mengapa banyak obat untuk mengobati sesuatu, namun belum menemukan obat penghilang nyeri? Bukankah nyeri itu sakit yang mendasar? Obat nyeri saat ini sudah ditemukan, tetapi menimbulkan efek samping yang luar biasa yaitu kecanduan yang bisa menjerumuskan seseorang pada Narkoba. Inilah yang dihindari oleh almarhum Pepeng si Jari-Jari. Di saat Ibnu Sina tak menemukan solusi dari tadabur dan risetnya. Di saat Ibnu Sina menemukan dinding gelap yang tak bisa ditembus oleh akal dengan riset. Apa yang dilakukan? Inilah yang tak pernah dibongkar oleh para penulis sejarah di bangku sekolah.

Ibnu Sina beranjak ke tempat wudhu, lalu shalat. Ibnu Sina menanggalkan keegoannya. Ibnu Sina menanggalkan statusnya sebagai perdana mentri. Menanggalkan keilmuwannya. Menanggalkan semua sebutan kehebatan dari manusia. Ibnu Sina menghadap Allah dengan kepasrahan total. Menghadap Allah sebagai mahkluk yang bodoh, lemah dan miskin. Memanjatkan doa atas semua jalan buntu dari riset yang sedang ditemuinya. Inilah sumber kecerdasan dan kebrilianan Ibnu Sina.

Bila Ibnu Sina menghadapi masalah rumit, dia bersegera shalat dengan totalitas ketundukan. Inilah kiprah kehebatan yang dicatat oleh Imam Adz Dzahabi. Adakah yang menuliskan ini di buku sejarah sekolah? Shalat, itulah tempat pencarian pertolongan Allah. Shalat, itulah tempat penemuan solusi hidup. Shalat sebagai media dibukanya pintu-pintu langit. Allah sebagai Dzat sumber semua ilmu dan solusi. Itulah rahasia kecemerlangan ilmuwan muslim masa lalu. Inilah yang menyebabkan Islam memberikan kontribusi luar biasa bagi peradaban dunia. Bila ingin mengulanginya, lakukan kembali langkah pendahulunya.

Akal yang dirahmati Allah. Akal yang diridhai Allah. Akal yang memadukan proses berfikir yang sudah dianugerahkan Allah dengan ilham-ilham keilmuan baru yang masih disimpan oleh Allah. Memohon ilmu-ilmu yang masih di simpan dalam pembendaharaan Allah. Itulah peran menundukkan hati dengan totalitas kepada Allah. Itulah akal yang menciptakan kebrilianan.

Amalku Tak Diterima Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) "Mahasuci Engkau, Ya Allah. Sungguh, kami ti...

Amalku Tak Diterima

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

"Mahasuci Engkau, Ya Allah. Sungguh, kami tidak mampu beribadah kepada-Mu dengan ibadah yang semestinya." Itulah rintihan para malaikat yang beribadah tanpa henti dan lelah sejak diciptakan hingga hari kiamat nanti. Sedang manusia masih mencampurkan antara ibadah dengan menikmati rezeki dari Allah. Mencampurkannya dengan kelalaian, kebosanan, tak sesuai rukun, terkontaminasi tidak ikhlas dan riya. Rintihan apa yang sepantasnya diungkapkan?

Rasulullah saw dengan kerendahan hati bersabda, "Aku tidak mampu memanjatkan pujian kepada-Mu sebanyak pujian yang Engkau panjatkan untuk diri Mu sendiri." Imam Al-Ghazali mengatakan, "Rasulullah saw tak mampu memuji Allah dengan pujian yang sebenarnya. Yang mana Allah memang berhak atasnya. Yakni, dengan pujian dan ibadah yang jauh lebih baik dari sekedar yang sanggup beliau lakukan."

Menurut imam Al-Ghazali. Di hari kiamat. Manusia akan diberikan 3 buku catatan. Buku kebaikannya. Buku keburukannya. Buku kenikmatan yang Allah berikan. Ternyata buku kebaikannya tidak mampu mengungguli buku kenikmatannya. Manusia masih memiliki hutang. Keburukannya pun tidak tertebus oleh kebaikannya plus hutang kenikmatan. Lalu apa yang Allah akan perbuat pada manusia?

Bila kondisi seperti ini, di hari kiamat yang diandalkan manusia hanyalah rahmat Allah dan ampunan-nya. Hanya kasih sayang dan kerahmanan Allah saja. Karena itulah Imam Nawawi Al Bantani memberikan rumus, cara pandang manusia terhadap dirinya haruslah cara pandang yang penuh keburukan dan kehinaan.

Siapa yang tak mengenal imam Hasan Al Bashri? Dialah yang telah membimbing khalifah Umar bin Abdul Aziz menjadi khalifah yang bertakwa dan memakmurkan penjuru negri. Suatu malam seorang ulama bertemu Hasan Al Bashri dalam mimpinya, setelah Hasan Al Bashri wafat. Dalam mimpi ulama tersebut bertanya tentang keadaan yang dialami sang imam di alam barzah.

Sang imam bercerita. "Allah menempatkan diriku ke hadapan-Nya, lalu Dia berfirman, "Hai Hasan, apakah engkau masih ingat, suatu saat shalat di masjid, tiba-tiba orang-orang melayangkan pandangannya kepada mu, lalu engkau menambah kebaikan shalat mu? Seandainya bukan karena niatmu yang ikhlas saat memulainya, tentu sudah Aku usir kamu dari sisi-Ku." Begitu sangat teliti Allah memeriksa perbuatan manusia.

Dengan amal apa kamu sering berharap? Rabiah Al-Adawiyah menjawab, "Dengan keputus-asaanku pada amal yang paling besar."  Ulama besar  Abu Yazid Al-Bustami dinasehati seseorang, "Bila kamu ingin sampai kepada Allah, hendaklah kamu selalu merendahkan diri dan merasa butuh kepada Allah."

Seorang ulama Abu Fadhl berkata, "Aku tahu bahwa seluruh amalku tidak diterima Allah, karena semua syarat diterimanya amal tidak dapat aku lakukan." Temannya berkata, "Mengapa tetap beramal?" Abu Fadhl menjawab, "Siapa tahu pada suatu hari nanti Allah menjadikannya baik untukku dan aku pun telah terbiasa berbuat baik, sehingga tak perlu membiasakan dari awal."

Risalah Jihad Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Jihad adalah menguras potensi dalam membela agama Allah...

Risalah Jihad

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Jihad adalah menguras potensi dalam membela agama Allah, dan tidak takut cercaan orang yang mencerca dalam melaksanakan agama Allah (Ibnu Abbas ra).  Jihad adalah bekerjalah untuk Allah dengan sebenar-benarnya kerja, dan beribadahlah kepada Allah dengan sebenar-benarnya ibadah (Muqatil). Tujuan jihad adalah membentuk masyarakat islami dan membentuk negara Islam yang benar (Dr Said Ramadhan Al-Buthi).

Sebagian dari jihad, memunculkan emosi yang dinamis dan kuat, yang dapat memupuk rasa cinta pada kemuliaan dan kejayaan Islam. Yang membisikkan kerinduan pada kekuasaan dan kekuatan Islam. Yang menangis sedih melihat kelemahan dan kehinaan yang dialami kaum muslimin. Yang tersayat dan terbakar mengetahui kondisi yang tidak diridhai oleh Allah, Rasulullah saw dan jiwa hati mukminin.

Sebagian dari jihad, menjadikan kepedulian yang kontinu dan kedukaan yang mendalam sebagai pemicu untuk berfikir serius mencari solusi dan jalan keluar. Membawa pada perenungan yang panjang untuk mengkaji cara beramal dan strategi andalan.

Sebagian jihad, menyisihkan waktu, harta dan kepentingan diri untuk kebaikan Islam dan putra-putri kaum muslimin. Menunaikan tuntutan kepemimpinan dan bahu membahu bersama masyarakat.

Sebagian dari jihad, memerintahkan yang maruf dan mencegah yang mungkar. memberi nasihat yang tulus untuk mentaati Allah, Rasul-Nya, Kitab-Nya, para pemimpin muslimin, kemaslahatan muslimin, serta menyeru manusia kepada jalan Allah dengan bijaksana dan nasihat yang baik. Sebab tidak ada suatu kaum yang meninggalkan tradisi ini kecuali akam terhina dan terlantar.

Sebagian dari jihad, menjadi prajurit Allah, mewakafkan diri, dan harta kepada Allah. Tidak menyisakan sedikitpun daripadanya untuk selain-Nya. Apalagi kemuliaan Islam terancam, kehormatannya tercemar, dan seruan kebangkitan untuk mengembalikan kejayaan Islam telah berkumandang, maka menjadi orang pertama kali yang menyambut seruan ini.

Sebagian dari jihad, menegakan timbangan keadilan, memperbaiki urusan makhluk, bersikap objektif pada orang yang dizhalimi, dan mencegah orang berbuat zalim.

Risalah Al-Matsurat Hasan Al Banna dan Syeikh Hasan Asy-Syadzali Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Seja...

Risalah Al-Matsurat Hasan Al Banna dan Syeikh Hasan Asy-Syadzali

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Sejarawan Muslim Dr Muhammad Ash Shalabi mengabadikan berbagai dzikir dan munajat Syeikh Hasan Asy-Syadzali dalam bukunya yang diterjemahkan dan diterbitkan oleh Pustaka Al-Kautsar yang berjudul "Bangkit dan runtuhnya daulah Ayyubiyah." Salah satu yang dibahas adalah Wirid Hizib Nasr dan Bahr.

Saya pernah bertemu dengan beberapa ustadz dari berbagai pondok pesantren. Ternyata para Kiyai banyak yang mengijazahkan hizib ini kepada murid-muridnya. Terutama di masa-masa genting dan penting.

Saya juga membaca di buku sejarah, ternyata ketika Belanda membonceng tentara sekutu untuk menjajah Indonesia, para kiyai mengajarkan Hizib ini kepada masyarakat. Ingat ketika KH Hasyim Ashari menyerukan jihad total saat Surabaya diserbu pada 10 Nopember? Hizib ini pun diajarkan.

Imam Hasan Al Banna, pendiri gerakan Ikhwanul Muslimin, dalam Risalah Pergerakannya pun menuliskan munajat dan wirid dari Syeikh Hasan Asy-Syadzali untuk menjadi panduan para kadernya. Panduan dalam bermunajat dan berdzikir. Semua ini dihimpun dalam Risalah Al Matsurat yang menjadi bagian dari Pemikirannya yang dihimpun dalam Risalah Pergerakannya.

Hasan Al Banna dalam Risalah Pergerakannya mengatakan bahwa gerakan dakwah haruslah menjadi penyambung generasi terdahulu. Bukan menghancurkan apa yang sudah dibangun oleh para pendahulunya.

Dalam Sirah Nabawiyah, Rasulullah saw menebarkan debu ke muka kafir Quraisy sehingga mereka tidak melihat Rasulullah saw dalam peristiwa Hijrah, Perang Badar dan Hunain. Bisa jadi ini yang mengilhamkan Syeikh Hasan Asy-Syadzali untuk mewiridkan Hizib Bahr yang membutakan mata musuh?

Para Sahabat mengisahkan ketika kaum Muslimin terjebit di Perang Hunain, Rasulullah saw menebarkan debu yang membuat kondisi menjadi terbalik. Rasulullah saw pun bermunajat sangat luar biasa saat perang Badar.

Seorang Ulama Salaf, Muhammad bin Wasi, saat berperang bermunajat kepada Allah. Yang oleh para panglima dikatakannya, doanya lebih baik dari seribu pedang. Saat penaklukan Konstatinopel, Syeikh Aaq Syamsudin, bermunajat kepada Allah. Sehingga dilihat oleh Muhammad al Fatih muka sang syeikh mengeluarkan cahaya dan air matanya berlinang deras.

Memadukan ikhtiar dan doa merupakan sebuah prinsip pergerakan. Maka ambillah doa dan wirid yang matsur. 

Mindset Tabuk dan Beragamnya Karakter Pejuang Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Tabuk 980 km dari Madin...

Mindset Tabuk dan Beragamnya Karakter Pejuang

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Tabuk 980 km dari Madinah.  Musim terik, batu dan pasir memanas.  Musuh yang dihadapi Heraklius sang kaisar Romawi.

Di Madinah musim panen. Mekah sudah ditaklukkan. Seluruh jazirah Arab sudah dalam genggaman. Apa lagi yang dicari ?

Ada yang terus terjaga semangatnya. Abu Bakar menyerahkan seluruh hartanya. Umar setengah hartanya. Utsman bin Affan, menyerahkan 10.000 dinar; 900 unta dan pelana, 500 kuda.

Ada yang menangis. Tak bisa pergi karena tak ada kuda, onta, peralatan perang. Mereka mendatangi Utsman, mungkin ada kekayaan untuk menopang jihad mereka. Ternyata tak ada.

Namun ada pula yang bermalas-malasan.  Di kebun yang sedang berbuah. Di taman yang sejuk dan air yang gemericik. Ada yang terlena seperti Kaab bin Malik. Saya sadar akan jihadnya. Rasulullah saw sudah jauh meninggalkan.

Ada sahabat yang tersadar. Di rumah berleha. Namun Rasulullah saw berteriak dan berlelah. Kesadarannya menghentak. Segera menyusul Rasulullah saw ke tabuk. 

Kisah tabuk, ada kisah para Sahabat yang menyusul.  Mereka tersadarkan. Menyusul perjuangan. Tidak menjadi yang tertinggal.

Ali bin abi thalib. Merasa malu diberikan tugas menjaga Madinah. Dia menyusul Rasulullah saw. Namun Rasulullah saw tetap memintanya menjaga Madinah. Hanya di Tabuk, tidak berjihad.

Apakah mereka yang pergi itu yang terpilih?  

Ada munafikin yang menyusup. Selama perjalanan mengembuskan keraguan dan kegamangan. Mereka merencanakan pembunuhan terhadap Rasulullah saw.

Dari semua tipe. Dimana posisi kita dalam perjuangan ?  Bisa jadi merasa dalam perjuangan, tapi sebenarnya berkontribusi dalam melemahkannya.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (248) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (379) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (270) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (446) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (185) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (206) Sirah Sahabat (128) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)