basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Mindset Tabuk dan Beragamnya Karakter Pejuang Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Tabuk 980 km dari Madin...

Mindset Tabuk dan Beragamnya Karakter Pejuang

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Tabuk 980 km dari Madinah.  Musim terik, batu dan pasir memanas.  Musuh yang dihadapi Heraklius sang kaisar Romawi.

Di Madinah musim panen. Mekah sudah ditaklukkan. Seluruh jazirah Arab sudah dalam genggaman. Apa lagi yang dicari ?

Ada yang terus terjaga semangatnya. Abu Bakar menyerahkan seluruh hartanya. Umar setengah hartanya. Utsman bin Affan, menyerahkan 10.000 dinar; 900 unta dan pelana, 500 kuda.

Ada yang menangis. Tak bisa pergi karena tak ada kuda, onta, peralatan perang. Mereka mendatangi Utsman, mungkin ada kekayaan untuk menopang jihad mereka. Ternyata tak ada.

Namun ada pula yang bermalas-malasan.  Di kebun yang sedang berbuah. Di taman yang sejuk dan air yang gemericik. Ada yang terlena seperti Kaab bin Malik. Saya sadar akan jihadnya. Rasulullah saw sudah jauh meninggalkan.

Ada sahabat yang tersadar. Di rumah berleha. Namun Rasulullah saw berteriak dan berlelah. Kesadarannya menghentak. Segera menyusul Rasulullah saw ke tabuk. 

Kisah tabuk, ada kisah para Sahabat yang menyusul.  Mereka tersadarkan. Menyusul perjuangan. Tidak menjadi yang tertinggal.

Ali bin abi thalib. Merasa malu diberikan tugas menjaga Madinah. Dia menyusul Rasulullah saw. Namun Rasulullah saw tetap memintanya menjaga Madinah. Hanya di Tabuk, tidak berjihad.

Apakah mereka yang pergi itu yang terpilih?  

Ada munafikin yang menyusup. Selama perjalanan mengembuskan keraguan dan kegamangan. Mereka merencanakan pembunuhan terhadap Rasulullah saw.

Dari semua tipe. Dimana posisi kita dalam perjuangan ?  Bisa jadi merasa dalam perjuangan, tapi sebenarnya berkontribusi dalam melemahkannya.

Musuh Itu Menghancurkan? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Setelah Shalahuddin al Ayubi wafat. Siapakah...

Musuh Itu Menghancurkan?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Setelah Shalahuddin al Ayubi wafat. Siapakah yang cakap untuk menggantikan ?  Tak ada.

Kekuasaan terpecah kepada saudara dan anak-anaknya. Inilah awal konflik. Tak ada yang  kuat. Tak ada yang menyatukannya.

Mereka berkonflik. Lalu berperang. Lalu para ulama datang untuk mendamaikannya. Namun tak bisa. Hasrat kekuasaannya terlalu berat. Namun akhirnya, mereka bisa bersatu pula. Dengan apa ?

Gelombang perang salib ke 4 dan 5 menyerbu Syam dan Mesir. Wilayah Syam ada yang diduduki Salib. Ulama berseru. Musuh menyerbu. Akhirnya mereka bersatu. 

Musuh hadir bukan untuk menghancurkan dan membinasakan. Namun menyadarkan kekhilafan akut. Yang tak bisa lagi diselesaikan dengan nasihat ulama.

Andai tidak sadar juga. Maka musuh datang untuk menghancurkannya. Lalu muncul generasi baru yang siap dan kuat.

Mari bertanya. Mengapa Allah menghadirkan musuh super power pada umat Islam?

Hadapi, Walaupun Dalam Keterbatasan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mu'tah berjarak 1.100 km dari...

Hadapi, Walaupun Dalam Keterbatasan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Mu'tah berjarak 1.100 km dari Madinah. Berada di wilayah Romawi. Ditempuh dengan berkuda dan unta. Prajurit muslimin berjumlah 3.000 orang.

Mereka kehabisan bekal dan persediaan. Serta terputus berita setelah keluar dari Madinah. Mereka masuk dalam terkaman musuh, yang dapat melakukan apa saja terhadap mereka.

Dalam perjalanan, terdengar kabar bahwa  pasukan musuh berjumlah 100.000 pasukan Romawi. Didukung oleh pasukan dari berbagai kabilah Arab.100.000 dihadapi dengan 3.000 ?

Terpencil dan jauh dari Madinah. Habis perbekalan. Menghadapi musuh di kandangnya. Musuh berkekuatan penuh.

Mendengar berita tersebut. Pasukan yang dipimpin Zaid bin Haritsah agak sedikit ragu. Mereka berkata,"Kita tulis kepada Rasulullah saw untuk memberitahu jumlah pasukan musuh kita. Mungkin beliau akan mengirimkan bantuan pasukan, atau mungkin akan menyuruh kita melakukan sesuatu dan kita laksanakan."

Ditengah keraguan itu, Abdullah bin Rawahah membangkitkan keberanian kaum muslimin. Ia berkata, "Wahai kaum! Kita tidak memerangi manusia karena jumlah, kekuatan atau banyaknya mereka. Kita memerangi mereka karena agama yang Allah memuliakan kita dengannya. Maka majulah. Disana ada dua kebaikan. Menang atau mati syahid."

Rasulullah saw paham kondisi ini. Untuk itulah Rasulullah saw mengangkat 3 panglima. Semuanya syahid, Allahuakbar.

Apapun kondisinya. Seberat dan sesulit apa pun jangan pernah mengeluh, menyerah dan mundur. Hadapi saja. Karena semua kondisi adalah kemenangan bila orientasinya Allah. Hadapi saja. Jangan pernah mundur apalagi lari.

Takdir Umat Islam, Menghadapi Adi Daya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (ChannelYoutube Dengerin Hati) Umat Islam harus paham takdir s...

Takdir Umat Islam, Menghadapi Adi Daya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(ChannelYoutube Dengerin Hati)

Umat Islam harus paham takdir sejarahnya. Takdir sebagai pembebas disetiap zaman dan waktu. Kondisi apapun tak boleh memandang dirinya sebagai inferior, apalagi pencudang.

Ibrahim sendirian menghadapi penindasan raja Babilonia. Musa menghadapi Firaun. Daud dihadapkan pada Jalut yang berkasa. Ini takdir sejarah kita. Takdir para Nabi dan Rasul menghadapi para penguasa.

Rasulullah saw membangun pondasi. Jazirah Arab tertuntaskan. Dimasa Abu Bakar dan Umar menghadapi Persia dan Romawi. Hingga Persia berhasil ditaklukkan. Romawi tergeser ke Konstatinopel.

Gabungan seluruh raja Eropa menggempur Baitul Maqdis. Bangsa Tartar yang bergerak bagaikan kilat semua dituntaskan. Kolonialisasi  daerah berhasil ditaklukkan dengan pekik Allahuakbar.

Sekarang umat Islam menghadapi kolonialisasi Ekonomi, Budaya dan Politik. Melawan 9 naga yang menggurita. Melawan asing yang menguasai sumber daya. Melawan budaya yang merusak.

Pada sisi lain, umat terpecah dan lemah. Apakah bisa menuntaskan tantangan ini ? Ingat takdir umat Islam selalu dihadapkan pada adidaya. Lawan tanding umat Islam yang sepadan yaitu para adidaya. Adidaya politik, ekonomi, budaya yang mengabungkan kezaliman.

Jadi jangan heran bila ulama dihadapkan dengan para penguasa. Memang seperti itu perjalanan para ulama. Ingat takdir umat Islam sebagai guru peradaban dunia.

Pergesekan Internal Muslimin Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Sejarah itu cerminan perjalanan manusia....

Pergesekan Internal Muslimin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Sejarah itu cerminan perjalanan manusia. Ada kebersamaan. Ada juga pergesekan. Banyak liku-liku perjalanannya. Kita ini manusia. Maka sejarahnya pun tentang manusia juga.

Siti Hajar dan Siti Sarah pernah saling cemburu. Padahal keduanya orang yang mulia. Dididik dan bersama oleh Bapak para Nabi.

Nabi Musa dan Harun pernah berdebat. Saat Musa meninggalkan bani Israil bertemu Tuhan. Ternyata  mereka menyembah patuh sapi Samiri. Musa meminta pertanggungjawaban Harun.

Yusuf dan saudaranya berkonflik. Saudaranya iri pada Yusuf. Padahal mereka putra dan dididik oleh nabi Yakub.

Sahabat Rasulullah saw pernah berselisih tentang harta rampasan perang saat perang Badar dan Hunain. Hingga diabadikan dalam surat Al Anfal. Rasulullah saw juga berkhutbah pada sahabat Anshar, mengapa membuat kebijakan seperti itu.

Saat perjanjian Hudaibiyah, para Sahabat agak sedikit tidak menyetujui perjanjian tersebut. Umar protes keras, Ali agak enggan menuliskan perjanjian. Dan para Sahabat kurang berrespon, saat diminta memotong kambing dan mencukur rambut.

Saat Rasulullah memerintahkan shalat Ashar di sebuah tempat. Persepsi Sahabat terbelah. Ada yang shalat sebelum ditempat tersebut, ada juga yang shalat di tempat tersebut.

Mengapa Allah menghadirkan kisah kisah pergesekan di era kehadiran para Nabi dan Rasul ? Agar sadar bahwa kita sedang berbicara tentang manusia juga. Bukan berarti orang mulia itu tanpa pergesekan. Tetapi belajarlah tabir dan hikmahnya.

Menunduk, Setiap Mendengar kata Allah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Seorang Sahabat Nabi dari Bani ...


Menunduk, Setiap Mendengar kata Allah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Seorang Sahabat Nabi dari Bani Salim pernah diutus oleh Rasulullah saw ke Bani Sa'ad untuk mengajak memeluk Islam. Di Bani Sa'ad, Sahabat tersebut bertemu dengan seorang pemuda yang bernama Ahnaf.

Saat Sahabat Nabi bertanya padanya, Apa pendapatmu tentang Rasulullah saw?" Sang pemuda menjawab, "Beliau hanya mengatakan kebaikan." Sang Sahabat melaporkan ucapan pemuda ini pada Rasulullah saw. Lalu Rasulullah saw bersabda, "Ya Allah, ampunilah Ahnaf."

Suatu hari, saat Ahnaf sedang bertawaf, sesorang menemuinya. Ternyata dia Sahabat Nabi yang pernah ditugaskan menyeru Islam di wilayahnya. Sahabat Rasulullah saw bertanya, "Apakah engkau masih ingat saat Rasulullah saw mengutus ku ke kaum mu?"

"Apa yang engkau ucapan aku sampaikan kepada Rasulullah saw,  lalu Rasulullah saw bersabda, 'Ya Allah, ampunilah Ahnaf." Mendengar informasi Ini, Ahnaf berkata, "Tidak ada sesuatu yang lebih aku harapkan melebihi ampunan-Nya."

Abu Muawiyah bin Hisyam menjelaskan penyebab derajat Ahnaf bin Qais sangat tinggi, penyebabnya, "Dia orang yang paling sangat kuat mengendalikan dirinya. Sejalan dengan kebaikan dan terjaga dari keburukan."

Ahnaf bin Qais paling disiplin terhadap bicara. Apa yang membuatnya seperti itu? Dia berkata, "Aku takut kepada Allah bila berbohong, dan takut kepada kalian bila aku benar."

Ahnaf bin Qais mengisi sebagian shalat malamnya dengan berdoa. Sering mendekati lampu, lalu meletakkan jarinya di lampu sambil berkata, "Rasakan!" Sambil berkata pada dirinya, " Wahai Ahnaf, apa yang mendorong engkau berbuat demikian pada hari Ini? Apa yang mendorongmu berbuat pada hari itu?"

Ahnaf bin Qais berkata, "Demi Allah, setiap kali mendengar kata Allah, aku selalu menunduk, karena ada sesuatu yang sangat agung didalamnya."

Ahnaf bin Qais berkata, "Tidak ada kehormatan bagi pendusta, tidak ada istirahat bagi pendeki, tidak ada kecerdikan dalam bakhil, tidak ada kemuliaan dalam perbuatan tercela, dan tidakada persaudaraan bagi orang yang tidak sabar."

Suatu hari keponakan Ahnaf mengeluhkan rasa sakit gigi gerahamnya kepadanya. Lalu Ahnaf bin Qais berkata padanya, "Aku telah kehilangan mataku sejak 40 tahun yang silam, tetapi aku tidak ceritakan itu pada siapapun."

Sumber:
Shifatush Shofwah imam Ibnul Jauzy 

Selama Berhaji, Tidurnya pun Bersujud Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Suatu hari seorang pemuda dipan...

Selama Berhaji, Tidurnya pun Bersujud

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Suatu hari seorang pemuda dipanggil oleh Umar bin Khatab. Umar bertanya, "Siapa nama mu?" Masruq menjawab, "Masruq bin al Adja." Umar melanjutkannya, "Al-Adja itu nama syetan. Kamu adalah Masruq bin Abdurahman." Sejak itu bapaknya berganti nama "Abdurahman".

Masruq berarti anak yang diculik. Sebab, saat kecil dia pernah diculik, namun kemudian berhasil ditemukan kembali. Ayahnya saat itu masih musyrik.

Masruq berkata, "Ketika seseorang telah memasuki usia 40 tahun, hendaklah mawas diri terhadap Allah."

"Cukuplah kebodohan seorang mukmin jika ia kagum terhadap perbuatannya. Cukuplah kealiman seorang mukmin jika dia takut kepada Allah."

"Sudah semestinya seseorang punya tempat khusus untuk menyepi, mengingat segala dosa, dan memohon ampun darinya."

"Demi Allah, seandainya malaikat mendatangiku lalu mengabarkan bahwa Allah tidak akan menyiksaku, aku akan tetap beribadah sungguh-sungguh."

Masruq selama perjalanan haji melakukan shalat malam di atas untanya. Selama Berhaji, dia tidak pernah tidur kecuali dalam posisi sujud hingga kembali ke kampung halamannya.

Istri Masruq bercerita, Masruq melaksanakan shalat sampai kakinya bengkak. Bila malam tiba, Masruq menggeraikan selambu untuk menghalangi dia dan sanak keluarganya, kemudian tenggelam dalam shalatnya dan mengosongkan diri dari keluarga dan hiruk pikuk dunia.

Masruq terus berpuasa walaupun kondisi hari sangat terik. Putrinya menyarankan untuk berbuka. Tapi Masruq menolak karena mengharapkan kemudahan pada hari yang lamanya sama dengan 50 ribu tahun.

Menjelang ajal, dirinya gelisah. Saat ditanya kegelisahannya, "Inilah saat dimana aku tidak tahu akan kemana aku pergi? Di depanku ada dua jalan. Aku tidak tahu ke surga atau ke neraka?"

Sumber:
Shifatush Shofwah imam Ibnul Jauzy 

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)