basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Melatih Jiwa Dengan Peristiwa Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Jalanlah di lingkungan yang kumuh. Berj...

Melatih Jiwa Dengan Peristiwa

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Jalanlah di lingkungan yang kumuh. Berjalanlah di pasar, berhentilah di tempat pembuangan sampah. Susuri sungai yang dipenuhi sampah, yang airnya kotor dan bau. Berjalanlah di perkampungan yang tak tertata. Padahal dahulu tempat ini sebuah hamparan sawah. Airnya mengalir dan udaranya sangat segar. Begitulah cara menghantam jiwa yang menyenangi dunia.

Cara Rasulullah saw mendidik para Sahabat bukan hanya duduk di masjid dan majlis ilmu. Tetapi juga berjalan di berbagai tempat. Rasulullah saw melewati tempat sampah yang ada bangkai kambingnya. Rasulullah saw langsung bertanya, "Adakah yang mau dihadiahi bangkai kambing?" Semua Sahabat menolaknya. Sabda Rasulullah saw, "Dunia itu lebih hina dari bangkai kambing."

Methodelogi pendidikan Nabi Isa pun sama dengan Rasulullah saw. Saat Nabi Isa dan para muridnya melewati bangkai kambing yang membusuk, Nabi Isa bertanya pada murid-muridnya, "Apa yang kalian liat?" Jawaban muridnya beragam ada yang melihat mata yang sudah membusuk. Ada yang mengatakan bau dan sebagainya. Lalu Nabi Isa berkata, "Mengapa tidak melihat giginya yang putih?" Nabi Isa ingin mengajarkan optimisme dan berfikir positif.

Seorang ulama salaf melewati pandai besi yang sedang membakar besi hingga memerah. Apinya terus berkobar. Sang ulama salaf berhenti sejenak tak bisa melanjutkan perjalanan. Sang ulama menitikan air mata tanpa henti. Tangisannya terus mengeras. Dia membayangkan bila besi yang dipanaskan dan dipukul adalah dirinya di neraka. Hati yang peka dan lembut. Hati yang dirahmati Allah memang mudah mengambil pelajaran dari kejadian keseharian.

Saat langit mendung. Siti Aisyah melihat perubahan wajah Rasulullah saw yang sangat drastis. Yang awalnya cerah, tiba-tiba terlihat ketakutan yang amat kuat. Siti Aisyah bertanya, "Bukankah mendung itu berarti akan turun hujan?" Rasulullah saw menjawab, "Bukankah kaum yang diazab Allah, pada awalnya memandang awan dengan kegembiraan? Disangkanya hujan, ternyata azab Allah yang datang. " Bukankah orang yang bertakwa itu selalu takut kepada Allah?

Umar bin Khatab sangat ketakutan bila mendengar ada kambing yang terpleset dan jatuh di jalan. Sangat khawatir bila mendengar ada rakyatnya yang tersesat di jalan. Gemetar ketakutan bila mendengar ada rakyatnya yang tidak bisa makan. Bagaimana pertanggungjawabannya di hadapan Allah? Bagaimana bila rakyatnya menuntut di Akhirat?

Umar bin Khatab "mengharamkan" makanan yang lezat bagi diri dan keluarganya. Umar bin Khatab  "mengharamkan" pakaian indah dan harta dari kas negara bagi diri dan keluarganya.  Umar bin Khatab memandang bahwa memakan semua yang diinginkannya merupakan keburukan bagi dirinya. Umar bin Khatab selalu khawatir tentang pertanggungjawaban Allah.

Menempa diri. Mendidik diri dengan berbagai kejadian keseharian. Agar semua kejadian adalah riyadhah jiwa dan pemikiran yang tidak pernah terhenti. Agar majlis dzikir dan ilmu ada di setiap tempat dan waktu, seperti Nabi Khidir yang mendidik Nabi Musa dengan beragam kejadian bukan hanya duduk mendengarkan saja.

Riset Seni Bercengkrama Bersama Alam Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Yang disukai dari liburan adalah...

Riset Seni Bercengkrama Bersama Alam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Yang disukai dari liburan adalah riset produk. Riset seperti memasuki ruang gelap hanya mengandalkan imajinasi dan pemahaman berbagai karakter bahan. Bila bisnis mudah dicontek dan teknologi yang dibutuhkannya sederhana, maka dibutuhkan pengembangan produk yang kontinyu. Berhenti riset berarti dicontek. Jadi harus paham karakter bisnis yang digeluti.

Jangan berhenti melakukan riset. Hukum riset adalah bersungguh-sungguhlah maka Allah akan membuka jalan-jalan-Nya. Dari riset ditemukan karakter dan hukum baru. Banyak penemuan sebuah karya dari ketidaksengajaan. Seperti penemuan sinar-X, yang tak sengaja menemukan sinar yang bisa menembus benda padat. Seperti hukum grativitasi bumi, dipahami setelah melihat jatuhnya apel.

Riset merupakan seni berinteraksi dan bercengkrama dengan alam yang tidak bisa berbicara. Alam memiliki sifat, kebiasaan dan budaya tertentu. Kebiasaan ini dapat terbaca dari hukum aksi-reaksi, sebab-akibat dan responnya.  Bila reaksi, respon dan akibatnya konstant terhadap sesuatu maka itulah sifat yang dimiliki oleh obyek yang diteliti. Al-Qur'an berbicara bahwa burung pun memiliki karakter seperti manusia. Persoalannya, bagaimana memahaminya? 

Riset sebuah upaya tafakur dan tadabur. Membongkar keajaiban makhluk Allah yang tersebar di jagat raya. Riset merupakan silaturahim manusia terhadap alam semesta. Dari silaturahim inilah manusia menjadi lebih bersahabat dan menciptakan sinergi dalam membangun alam semesta. Membangun Alam semesta bukan sekedar sinergi manusia dengan manusia, tetapi manusia dengan seluruh makhluk Allah yang ada.

Seorang ustadz ada yang mengirimkan Al-Fatihah bagi alam semesta. Ada yang mengirimkan Al-Fatihah bagi petir dan hujan. Menurut sang ustadz, ini bentuk silaturahmi kepada alam semesta. Dengan bersilaturahmi maka makhluk-Nya akan memperkenalkan diri, lalu tunduk dan membongkar rahasia dirinya. Mungkinkah ini rahasia penyebab ilmu pengetahuan dan teknologi meningkatkan pesat di tangan umat Islam? Dibandingkan di era Yunani, Romawi dan Persia?

Menurut BJ Habibie, ilmu dan teknologi berkembang juga di era Yunani, Romawi dan Persia, Namun kecepatannya tidak seperti di era Islam. Apa rahasia? Keterpaduan ketundukan jiwa muslimin dengan alam semesta kepada Allah. Keterpaduan ibadah muslimin dan alam kepada Allah. Kasih sayang  muslimin dengan alam yang membuat jagat raya pun membuka komunikasi dan memperkenalkan sifatnya.

Keberhasilan riset. Penemuan ilmu dan teknologi bukan soal kejeniusan akal, kehebatan methodelogi dan peralatan riset, tetapi juga bagaimana respon objek yang diriset? Apakah mereka mau membuka,  memperkenalkan dirinya dan membuka komunikasi dengan manusia? Alam semesta bukan benda mati, tetapi jasad yang memiliki jiwa juga. Maka bersiaplah dengan jiwa bukan sekedar laboratorium yang super canggih saja.

Sejarah Sarana Pengetuk Hati Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Al Qur-an menjadikan sejarah sebagai sar...

Sejarah Sarana Pengetuk Hati

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Al Qur-an menjadikan sejarah sebagai sarana mengetuk hati dan kesadaran. Sarana menggugah dan pembuka pintu taufik dan hidayah. Sunatullah hati memang mudah tersentuh dengan beragam kisah dan sejarah. Sunatullah hati mudah digentarkan oleh sejarah.

Dengan sejarah tak perlu cambukan  algojo yang kejam. Dengan sejarah tak perlu petarung hebat untuk menundukkan manusia. Cukuplah dengan kisah, biografi dan sejarah untuk menghancurkan kelalaian dan kekerasan hati. Cukup sejarah untuk memberikan sinar kepada hati. Itulah hukum yang telah Allah tetapkan kepada hati. Bagaimana bila hati tak bergeming?

Dalam Al-Qur'an setiap pengajaran dan peneguhan iman dan tahuid selalu disisipkan sejarah dan kisah. Ada sosok sentral yang telah melakoni liku-likunya. Dalam Al-Qur'an setiap penjelasan dan  penerapan syariat selalu disisipkan sejarah dan kisah. Ada sosok sentral yang pernah tunduk dan patuh melaksanakannya.

Inilah seni Al-Qur'an memasuki relung hati yang sudah bising dengan bisikan hawa nafsu dan syetan. Inilah seni menghidupkan api lilin di dalam kepekatan malam yang hitam karena keasyikan maksiat. Inilah seni melunakkan hati yang sudah keras dengan pembangkangan. Sejarah memang ilmu tertua dalam kehidupan ini. Karena kesadaran dan meluruskan manusia sebenarnya cukup dengan membangun kesadaran akan sejarah.

Pukulan telak kepada hati dan akal manusia adalah sejarah. Akal manusia sering kali mempercayai materialistik yang nyata. Fakta sejarah selalu mengepung manusia, baik hanya berupa kisah dari mulut ke mulut, yang sudah dibukukan atau peninggalan sejarah yang berserakan di museum ataupun lokasi kejadian.

Bukankah manusia menikmati perjalanan dan berwisata? Bukankah fitrah manusia tergerak hatinya untuk mengitari dan memahami masa lalu? Inilah fitrah yang Allah tanamkan ke dalam hati.  Oleh karena itu, sejarah sebuah fakta yang hidup di perjalanan manusia.

Bagaimana Al-Qur'an mengisahkan sejarah? Kadang sangat detail. Setiap dialog diungkapkan dengan jelas. Setiap fragmen dan urutanya sangat terstruktur. Namun kadang sangat singkat dan padat. Hanya menjelaskan kezaliman yang telah dilakukan juga azab yang telah ditimpakan. Semua tersisip dalam penjelasan dan pemahaman aqidah  dan syariah. Itulah penyebab pemaparan sejarah dalam Al-Qur'an tak pernah membosankan.

Nikmatnya Kerahasiaan Takdir Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Qadar itu sangat super rahasia. Manusia ...

Nikmatnya Kerahasiaan Takdir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Qadar itu sangat super rahasia. Manusia tak sedikit pun mengetahuinya. Bagaimana cara menyikapinya? Bagaimana menikmatinya? Bagaimana mendapatkan kebaikannya? Yang termudah ikuti tuntunan Allah dalam syariat-Nya. Ikuti tuntunan Sunah Rasulullah saw dalam mengisi seluruh ruang dan waktu.

Tentramkan jiwa bersama tuntutan Allah dan Sunnah Rasulullah saw, dalam dekapan ini ada nasihat, arahan, perlindungan dan pertolongan. Dalam dekapan ini ada terobosan, lompatan dan keluarbiasaan yang siap diilhamkan ke dada manusia. Dalam dekapan ini ada rahasia yang ingin diajarkan Allah secara langsung ke dalam jiwa yang tentram bersamanya.

Bila tidak mentramkan jiwa bersama tuntutan Allah dan Sunnah Rasulullah saw yang terjadi hanya  kehancuran. Setiap fragem kehidupan manusia dipenuhi "konspirasi", tipu daya yang luas. dan jalur jebakan yang sangat banyak. Kadang tipuan dibalas tipuan. Maka dalam mengarungi seluruh situasi bertawakal kepada Allah yang pasti menyempurnakan segala urusan-Nya.

Menurut Sayid Qutb dalam tafsir Fizilalil Quran mengatakan bahwa qadar Allah itu terus bergerak, berganti terus, dan kejadian-kejadian terjadi terus menerus. Sikap menyerahkan segala urusan kepada Allah itulah perkara yang utama dan terbaik. Menjaga hubungan dengan-Nya, lebih tertuntun dan terarah. Di dalam ketakwaan dan merasakan pengawasan Allah terdapat segala kebaikan.

Jiwa manusia bisa dikuasai oleh keadaan yang sedang terjadi dengan segala kondisi dan sentuhan yang ada di dalamnya. Bisa jadi segala jalan keluar menuju masa depan tertutup. Sehingga, jiwa menjalani hidup dalam penjara situasi dan kondisi yang terjadi. Dan, ia merasakan bahwa situasi itu gelap selamanya, dan segala kondisi dan keadaan yang terjadi akan selalu menyertai dan mengusiknya. Ini merupakan penjara jiwa yang mengunci dan merusak otot-otot dalam banyak hal.

Namun, bukan itu hakikatnya, karena qadar Allah selalu bekerja, selalu berganti, dan selalu berubah. Juga selalu menciptakan sesuatu yang tidak terlintas dalam perhitungan manusia berkenaan dengan keadaan dan situasi. Yaitu, jalan keluar dan keluasan setelah mengalami kesempitan. Kemudahan setelah kesulitan. Kelapangan setelah kesukaran rezeki. Allah dalam setiap hari selalu sibuk dengan segala urusan. Dia akan menampakannya bagi makhluk setelah hal itu tertutup dari mereka.

Allah menghendaki agar hakikat ini tertanam kokoh dalam diri manusia. Sehingga, mereka selalu berharap terhadap apa yang diperbuat Allah dalam segala urusan yang selalu diperbaharui-Nya dan pintu-pintu harapan selalu terbuka terhadap perubahan situasi dan kondisi yang dialami. Juga agar jiwa-jiwa selalu dinamis dengan harapan-harapan, optimis dengan cita-cita, dan tidak terbentur dengan pintu-pintu keluar yang terkunci. Dan, dia tidak hidup dalam penjara situasi dan kondisi yang terjadi. Yang terjadi bisa saja membawa sesuatu yang tidak pernah terbayangkan.

Berinteraksi Dengan Beragam Peradaban Oleh: Nasrulloh Baksolaha (Channel Youtube Dengerin Hati) Melawan peradaban material denga...

Berinteraksi Dengan Beragam Peradaban

Oleh: Nasrulloh Baksolaha
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Melawan peradaban material dengan material. Melawan peradaban akal dengan akal. Apa yang terjadi? Kehancuran. Salah satu hancur atau keduanya. Seperti itukah interaksi antar peradaban? Seperti itukah pergaulan antar peradaban? Setiap peradaban memiliki ciri khasnya, seperti manusia yang bersuku-suku dan berbangsa-bangsa agar saling memahami dan mengenal.

Perhatikan bagaimana para Nabi dan Rasul berinteraksi dengan berbagai peradaban. Mereka tidak silau dengan peradaban yang ada. Tidak merunduk dan rendah diri dengan peradaban yang sedang berkuasa saat itu. Para Nabi dan Rasul menggengam peradabannya sendiri. Peradaban yang bersumber dari fitrah dan nurani. Peradaban yang bersumber dari Pencipta Alam Semesta.

Bila orientasi hidup masih sama dengan peradaban yang ada, bagaimana bisa melampaui mereka? Batas tertinggi yang akan diraih seperti apa yang telah mereka raih. Liku-liku perjalanannya, seperti yang telah mereka lalui. Kesulitan yang dirasakan seperti yang telah mereka alami. Terus jatuh di lubang yang sama. Seperti itukah peradaban yang akan dibangun kembali?

Perhatikan perkataan Mughirah bin Syu'bah saat mendatangi Rustum sang Panglima Besar Persia. Saat Rustum menawarkan kekayaan, makanan, pakaian dan kehidupan yang gemerlap. Dijawab oleh Mughirah bin Syu'bah, "Kami datang karena menerima tugas yang langsung dari Allah untuk menyampaikan kalimat kebenaran kepada kalian. Kalian hidup dalam pikiran gelap selama ini. Kami datang untuk hendak membimbing kalian ke tempat yang terang."

Mughirah bin Syu'bah melanjutkan, "Kalian selama ini hanyalah budak-budak dari sesama manusia, dari raja-raja, dari orang-orang besar yang kalian sembah. Kami datang hendak memerdekakan kalian agar bebas langsung berhubungan dengan Allah." Lihat begitu sangat jauh peradaban yang saat itu ada dengan peradaban yang dibangun oleh Islam. Bila masih sama, layakkah untuk ditawarkan? Bila masih sama, berarti hanya mencontek saja.

Yang rendah akan merunduk pada yang tinggi. Yang hina akan mengikuti yang mulia. H.G Wells, pengarang hebat Inggris, pernah meramalkan akan hilangnya pertentanganperadaban. Yang ada sebuah proses penyatuan ke arah peradaban yang sesuai dengan kemajuan perikemanusiaan. Peradaban yang memanusiakan manusia. Peradaban yang memuliakan manusia. Peradaban seperti apa yang memenuhi kriteria  ini? Islam.

Peradaban yang saat ini berjaya sedang mencari arah peradaban baru. Peradaban yang saat ini ada sedang mencari hakikat peradaban yang sebenarnya. Mereka sedang menempuh berbagai percobaan dan penderitaan ke arah peradaban yang berkemanusiaan. Tugas kaum muslimin hanya membumi kehidupan dengan hakikat Islam dan tauhid. Maka kelak mereka menjadi penyokong dan pengikut peradaban Islam.

Kesempurnaan Agama Dengan Kekuasaan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Saat terhimpit dan terjepit. Saat...

Kesempurnaan Agama Dengan Kekuasaan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Saat terhimpit dan terjepit. Saat tertindas dan tersiksa. Saat persoalan terus mengepung karena kezaliman penguasa yang terstruktur. Apa solusinya? Hanya meminta kesabaran? Keteguhan hati? Solusi keduniaaan pun harus dipanjatkan.

Dalam keterhimpitan yang terjepit Rasulullah saw memohon kekuasaan untuk menuntaskannya. Rasulullah saw berdoa, "Ya Tuhanku, masukanku ke tempat masuk yang benar dan keluarkanku pula ke tempat keluar yang benar. Serta, berikanlah kepadaku dari sisi-Mu, kekuasaan yang dapat menolongku." Inilah penuntasan persoalan yang komprehensif.

Agama yang memandu dan membimbing. Agama yang memberikan cahaya. Agama yang menentukan arah dan tujuan. Agama sumber nilai, moral, hukum, kebenaran dan kebaikan. Namun kekuasaanlah yang bisa mewujudkannya. Tak ada kesempurnaan tanpa kekuasaan.

Kekuasaan seperti apa yang menuntaskan persoalan? Kekuasaan seperti apa yang mengokohkan dan mewujudkan agama dalam keseharian? Sulthanan Nashira. Menurut Buya Hamka, kekuasaan yang langsung dari sisi Allah sendiri. Bukan anugerah manusia. Bukan hasil mengemis. Bukan juga hadiah.

Perhatikan proses Rasulullah saw mewujudkan doanya. Mendatangi seluruh kabilah yang berhaji hingga akhirnya bertemu dengan kabilah Khazraj dari Madinah. Kongkow sebentar tentang visi kenabian. Mengirimkan utusan ke Madinah. Hingga pada haji berikutnya sekitar 73 orang dari Madinah berbaiat kepada Rasulullah saw. Lalu berhijrah. Inilah proses membangun kekuatan dakwah juga kekuasaan.

Umar bin Khatab berkata, "Sesungguhnya Allah akan lebih melancarkan agama dengan kekuasaan lebih daripada apa yang dapat dilancarkan dengan Al-Qur'an." Menurut Buya Hamka, "Isi Al-Qur'an tidak akan dapat dilaksanakan kalau tidak ada kekuasaan yang menjalankannya."

Menurut Al-Qatadah, maksud dari Sulthanan Nashira, "Rasulullah saw mengetahui bahwa beliau tidak akan sanggup memikul tugas ini kecuali dengan kekuasaan. Untuk itulah Rasulullah saw memohon kekuasaan untuk kemenangan. Yaitu, menolong berjalan Kitab, peraturan dan perintah Allah. Serta berdiri tegak agama-Nya."

Pembungkaman Ulama dan Kekuasaan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Berapa lama periode Mekkah? Berapa l...

Pembungkaman Ulama dan Kekuasaan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Berapa lama periode Mekkah? Berapa lama periode Madinah? Periode Mekkah lebih lama dari Madinah. Ini bukan berbicara soal pembentukan aqidah saja, yang pembentukannya butuh waktu yang lama dari penegakan syariah, tetapi juga tentang hukum kehidupan bila ulamanya diusir dari sebuah wilayah.

Mekkah tetap bertahan kokoh selama Rasulullah saw ada di kota tersebut. Namun saat Rasulullah saw para  Sahabatnya diusir dan memilih berhijrah, inilah awal kehancurannya. Daerah yang menjadi tempat tujuannya, Madinah justru semakin kokoh dan bersinar terang peradabannya. Inilah hukum pergulatan sejarah, kondisi sebuah tempat dengan ulamanya.

Bagaimana kisah Bani Israel saat hendak memasuki Palestina? Tak menghiraukan Nabi Musa dan Harun. Akhirnya, tersingkir dan tersesat di Sinai selama 40 tahun. Apa sebab penghancuran Yerusalem oleh Nebukanezar? Karena orang Yahudi mengusir Nabi Isa dan pengikutnya, juga berusaha membunuhnya. Akhirnya orang Yahudi pun terusir dan terlunta-lunta kembali di berbagai belahan dunia. Itulah penyebab, kehadiran Yahudi di Madinah.

Bagaimana saat Yahudi memusuhi dan berusaha membunuh Rasulullah saw dan para Sahabatnya? Terusir dari Madinah. Terkalahkan dan kembali melanglang buana tanpa arah. Padahal kehadirannya di Madinah untuk menunggu diutusnya dan datangnya Rasul terakhir.

Begitu pun yang terjadi di Mekkah. Berapa lama bertahan? Hanya 10 tahun. Buya Hamka mengomentari pengusiran Rasulullah saw oleh Kafir Quraisy, "Tidaklah mereka yang mengusirnya itu akan bertahan lama dengan kekuasaan itu." Terusirnya Rasulullah saw justru permulaan dari kekuasaan Rasulullah saw yang akan tumbuh. Cepatlah, proses mereka yang mengusirnya itu porak poranda dan kocar-kacir.

Bagaimana bila jiwa sudah terusir dari raga? Hanya kematian. Bagaimana bila kebersihan hati terusir dari jiwa? Hanya kerusakan. Seperti itulah proses kehancuran kekuasaan bila ulama disingkirkan dari panggung kehidupan. Seperti itulah bila ulama dipenjara perannya. Juga dijadikan penghuni jeruji penjara.

Bagaimana kisah Raja Faruq dan Gamal Abdul Naser di Mesir? Bagaimana kisah Mustafa Kemal di Turki? Bagaimana kisah para diktator seperti Stalin dan Mussolini? Ketika jiwa-jiwa yang menghidupkan masyarakat dihancurkan maka yang hancur kekuasaannya sendiri. Apakah terjadi pula di Indonesia?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (233) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (356) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (2) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (4) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (133) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)