basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Yahudi Kokohnya Benteng dan Canggihnya Peralatan Tempur  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Madinah kota...

Yahudi Kokohnya Benteng dan Canggihnya Peralatan Tempur 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Madinah kota terbuka. Bagian  belakangnya hamparan pegunungan, ini pertahanan alami dalam pertempuran. Bagian depannya tanah lapang, ini bagian terlemah, musuh dapat dengan mudah menyerangnya. Saat Madinah akan diserang oleh pasukan sekutu kabilah Arab di perang Khandaq, barulah Rasulullah saw dan Sahabat membuat parit untuk pertahanan.

Berbeda dengan kota Khaibar, pusat tempat tinggal Yahudi di Hijaz. Kota yang terletak antara Madinah dan Syam. Dalam satu kota bisa terdapat 10 benteng yang kokoh. Antar benteng saling terkoneksi. Bila satu benteng kalah, maka dapat pindah dan bergabung ke benteng yang lainnya. Benteng tanda bahwa mereka dapat dimobilisasi berperang setiap saat walaupun mendadak. 

Benteng dilengkapi dengan sumber makanan dan minuman yang melimpah. Bahkan mampu bertahan bila bertahun-tahun dikepung pun tak akan membuat penderitaan karena kekurangan makanan dan minuman. Persenjataan satu benteng terdiri panah, tombak, baju besi, dan perisai. Daya jangkau anak panahnya melebihi anak panah yang dimiliki oleh pasukan Rasulullah saw.

Keahlian membuat senjata Yahudi berasal dari profesi bisnisnya sehari-hari. Bisnis yang digeluti pembuatan perkakas dan bejana, pandai besi, perhiasan hingga emas. Pergelutan bisnis ini yang membuat Yahudi memiliki banyak ahli dalam pembuatan peralatan perang.

Di benteng Bani Qainuqa, memiliki 700 prajurit dengan peralatan tempur yang lengkap. Ini melebihi kehebatan persiapan tempur Quraisy. Dari Benteng, Bani Nadhir mampu menyerang dengan panah dan pelontar batu. Di Benteng Yahudi Bani Quraizah terdapat 1.500 pedang, 2.000 tombak, 300 baju besi dan 500 perisai.

Di Khaibar, salah satu benteng Yahudi sudah memiliki senjata sekelas manjaniq dan meriam. Saat salah satu benteng dikalahkan, kedua senjata yang berhasil direbut digunakan oleh Rasulullah saw untuk mengepung dan membongkar pintu benteng yang lainnya.

Kehebatan benteng Yahudi diabadikan dalam Al-Qur'an, "Mereka pun yakin, bahwa benteng-benteng mereka dapat mempertahankan mereka dari siksa Allah." Namun kenyataannya Yahudi mudah menyerah, padahal pengepungannya tidak lebih dari 30 hari? 

Seni Perang Yahudi: Berlindung Dibalik Benteng (3) Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) *Perang Bani Qurai...

Seni Perang Yahudi: Berlindung Dibalik Benteng (3)

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

*Perang Bani Quraizah*
Yahudi Bani Quraizah berkhianat pada Rasulullah saw di perang Khandaq. Mereka telah menyiapkan 1.500 pedang, 2.000 tombak, 300 baju besi dan 500 perisai untuk membongkong kaum Muslimin dari belakang. Saat itu Muslimin sedang menghadapi kepungan gempuran 10.000 pasukan dari Quraisy, Ghatafan dan Arab Badui lainnya. Benteng Bani Quraizah pun sangat kokoh.

Perang Khandaq dimenangkan oleh Rasulullah saw. Beliau hendak membersihkan diri sejenak. Tiba-tiba Malaikat Jibril datang sambil menghunus pedang sambil berkata, "Mengapa engkau telah meletakkan senjata? Padahal para malaikat belum meletakkan senjata. Aku tidak kembali ke sini kecuali untuk mengejar musuh."

Jibril melanjutkan, "Bangkitlah dengan orang-orang yang bersamamu ke Bani Quraizah. Aku akan berangkat di depanmu. Aku akan mengguncangkan benteng Yahudi Bani Quraizah dan menyusupkan ketakutan ke dalam hati mereka." Rasulullah saw menyambut seruan Jibril tersebut.

3.000 pasukan muslimin segera dibentuk. Penunggang kudanya hanya 30 orang. Panglimanya diserahkan ke Ali bin Abi Thalib. Pasukan bergerak ke benteng Bani Quraizah. Dari dalam benteng terdengar ocehan mereka yang melecehkan Rasulullah saw. Saat tahu Rasulullah saw datang ocehan hinaan berhenti.

Rasulullah saw mengepung benteng Bani Quraizah selama 25 hari saja. Muncullah ketakutan luar biasa pada diri Yahudi Bani Quraizah. Persiapan Yahudi Bani Quraizah berupa 1.500 pedang, 2.000 tombak, 500 baju besi dan 500 perisai tak ada artinya. Tak ada pertempuran dan perlawanan dari Yahudi Bani Quraizah.

Pemimpin Bani Quraizah mengirimkan pesan kepada Rasulullah saw agar mereka diperbolehkan pergi seperti Yahudi Bani Nadhir dengan meninggalkan persenjataannya, namun diperbolehkan membawa unta. Tapi Nabi menolaknya.

Yahudi Bani Quraizah mengirimkan pesan lagi bahwa mereka akan meninggalkan seluruh harta, persenjataan dan yang lainnya. Tapi  Rasulullah saw tetap menolaknya. Melihat gelagat tersebut akhirnya mereka meminta sekutunya terdahulu yang sudah masuk Islam untuk bernegoisasi dengan Rasulullah saw. Akhirnya, diputuskan mereka mengikuti hukum yang terdapat dalam kitab Taurat.

Strategi Yahudi tetap tak berubah. Walaupun mereka telah menyiapkan peralatan tempur yang lengkap namun strategi utamanya tak pernah berubah yaitu berlindung di Benteng. Inikah penyebab Yahudi Israel fokus pada Iron Dome? Dan persenjataan jarak jauh? Namun tak berani mengerahkan pasukan infantri?


Yahudi Berlindung Dibalik Benteng (2) Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) *Perang Bani Nadhir* Rasulullah...

Yahudi Berlindung Dibalik Benteng (2)

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

*Perang Bani Nadhir*
Rasulullah saw dan para Sahabat bersilaturahmi ke salah satu rumah Bani Nadhir. Mengingatkan komitmen perjanjian antar mereka. Namun Bani Nadhir justru merancang upaya pembunuhan kepada Rasulullah saw saat beliau sedang duduk dengan cara menjatuhkan batu ke kepala beliau. Jibril pun menginformasikan rencana tersebut. Rasulullah saw bergegasan meninggalkan rumah tersebut.

Dr Nizar Abazhah dalam bukunya Thath Rayah al-Rasul menyebutkan penghianatan Yahudi Bani Nadhir. Yaitu, Bani Nadhir memprovokasi suku Quraisy untuk bertempur di Uhud, dan menunjukkan titik-titik lemah kaum muslimin. Yahudi memang selama memanfaatkan "tangan orang lain" untuk menghancurkan lawanya.

Rasulullah saw mengutus  Muhammad bin Maslamah untuk menyuruh Bani Nadhir keluar dari Madinah dalam waktu sepuluh hari.  Yahudi Bani Nadir bersiap keluar. Tiba-tiba datanglah sekutunya yaitu Abdullah bin Ubay agar Bani Nadhir tetap bertahan di Madinah.

Abdullah bin Ubay berkata, "Bertahanlah di benteng, kami akan membantu kalian dengan dua ribu tentara gabungan dari kaumku dan kabilah Arab lainya. Bani Quraizah juga akan membantu kalian. Demikian pula sekutu kalian dari Ghatafan." Akhirnya Bani Nadhir menyatakan perang kepada Rasulullah saw karena dukungan yang dijanjikan oleh Abdullah bin Ubay.

Huyai bin Akhthab mengirimkan pesan kepada Rasulullah saw, "Kami tidak akan keluar dari Madinah. Jika kau memerangi kami, kami pun akan memerangimu.  Lakukan saja apa maumu."

Pasukan muslimin dikerahkan. Ali bin Abi Thalib sebagai pembawa bendera. Begitu melihat pasukan Rasulullah saw, Bani Nadhir berlindung dibalik benteng seraya melepaskan panah dan batu. Rasulullah saw mengepung terus Bani Nadhir. Bani Nadhir memanfaatkan pohon-pohon kurma dalam berperang. Ladang-ladang yang ada membuat mereka memiliki stock perbekalan yang cukup untuk bertahan. Rasulullah saw pun menebangi pohon kurma dan ladang mereka.

Stock perbekalan sudah rusak. Pohon kurma sebagai strategi bertahan sudah rusak. Munafikin, Bani Ghatafan dan Yahudi Bani Quraizah tidak juga datang. Rasulullah saw terus mengepung dengan membalas serang panah dan batu. Akhirnya Bani Nadhir menyerah. Mereka meminta Rasulullah saw agar dibiarkan keluar dari Madinah.

Bagaimana kondisi Yahudi Israel sekarang? Beranikah mereka menyerang keluar dari benteng mereka? Beranikah mereka menyerang tanpa dukungan negara adi daya? 

Yahudi Berlindung Dibalik Benteng (1) Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) *Perang Bani Qainuqa* Yahudi Ba...

Yahudi Berlindung Dibalik Benteng (1)

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

*Perang Bani Qainuqa*
Yahudi Bani Qainuqa merupakan kelompok Yahudi yang paling kuat di Madinah. Kekayaannya paling besar. Memiliki 700 pasukan bersenjata lengkap. Ahli membuat persenjataan perang. Mereka merasa paling berani diantara suku Yahudi yang lainnya.

Perjanjian dengan Umat Islam pun dibatalkan. Kekuatan Rasulullah saw dilecehkan. Seorang muslimah ditarik hijabnya hingga terlepas. Maka Rasulullah saw menasihati mereka. Namun mereka justru menentangnya. Dengan kekuatan persenjataan yang lengkap dan 700 pasukan terlatih, bagaimana jalan peperangannya?

Bendera perang muslimin diserahkan ke Hamzah bin Abdul Muthalib. Pasukan muslimin dikerahkan ke benteng Bani Qainuqa. Dengan kekuatan besar yang dimilikin Yahudi Bani Qainuqa ternyata hanya bertahan di benteng mereka saja. Tak ada perlawanan dan pertempuran. Kehebatan Yahudi hanya di perang urat syarafnya.

Hamzah bin Abdul Muthalib melakukan pengepungan pada hari Sabtu Syawal 2 Hijriyah. Pengepungan terus berlangsung selama 15 hari atau hingga muncul hilal pada bulan Dzulqaidah sekitar 28 hari. Dalam pengepungan Yahudi terus bertahan. Namun hanya sanggup bertahan 15-28 hari saja. 

Pakar Sirah Nabawiyah, Syeikh Mubarakfuri, mengatakan, "Begitulah Allah memasukkan rasa takut ke dalam hati orang-orang Yahudi itu. Begitulah jika Allah hendak menghinakan suatu kaum, yang diawali dengan memasukkan perasaan takut ke dalam hati mereka." Yahudi Bani Qainuqa menyerah kalah tanpa perlawanan.

Pasca peperangan usai, Rasulullah saw memerintahkan agar Yahudi Bani Qainuqa pergi sejauh-jauhnya. Tidak boleh lagi bertetangga. Akhirnya mereka pergi ke perbatasan Syam. Tidak berapa lama mereka berada di sana, kebanyakan dari mereka mati.

Bagaimana Yahudi berperang kali ini? Bagaimana cara mereka memasuki Palestina? Bagaimana mereka berperang di 1948 dan 1967? Hingga pertempuran dengan Hammas sekarang? Semuanya menggunakan strategi berlindung dibalik benteng.

Yahudi Menghancurkan dengan Tangan Pihak Lain Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati)  Ka'ab bin Asyraf, ...

Yahudi Menghancurkan dengan Tangan Pihak Lain

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati) 

Ka'ab bin Asyraf, Yahudi Bani Qainuqa, sering mendatangi Mekah. Memasuki setiap rumah tokoh Quraisy dan menetap di rumah Al-Muththalib bin Abu Wadah. Dia melantunkan syair sambil menangis. Menyebut orang-orang yang menjadi korban dan dikuburkan di sumur Badar. Dia berharap tindakannya dapat membangkitkan kembali kecemburuan suku Quraisy untuk menyerang kaum Muslimin.

Abu Sofyan bertanya padanya, "Mana yang engkau sukai, agama kami atau agama Muhammad dan rekannya? Manakah dua golongan ini yang lebih lurus?" Ka'ab bin Asyraf menjawab, "Jalan kalian yang lebih lurus dan utama." Lalu Ka'ab bin Asyraf kembali ke Madinah dengan melantunkan syair baru yang menjelekkan istri para Sahabat dengan ketajaman lidahnya. Ka'ab bin Asyraf terus berusaha mempengaruhi suku Quraisy untuk menghancurkan kekuatan Muslimin.

Ka'ab sangat dihormati karena dialah tokoh Yahudi Bani Qainuqa. Orang terkaya sebagai pengusaha emas, suka berbuat baik kepada orang Arab, memiliki benteng sendiri di belakang benteng Yahudi Bani Nadhir.

Dalam perang Sawiq, Salam bin Misykam Yahudi Bani Nadhir, memberikan fasilitas rumah, penginapan dan makanan bagi Abu Sofyan untuk menyerang kaum Muslimin di Madinah. Dia juga memberikan informasi pasukan Islam sehingga pasukan Quraisy  berhasil membunuh dua orang laki-laki dari kaum Anshar. Yahudi terus memberikan fasilitas agar Quraisy sukses menghancurkan kaum Muslimin.

Upaya Yahudi membujuk Quraisy tidak pernah berhenti. Mereka terus mendatangi semua suku Arab dan kelompok yang sakit hati yaitu Munafikin. Hingga akhirnya Yahudi berhasil meyakinkan pembesar Quraisy dengan perkataannya, "Kami pasti akan ikut bersama kalian sehingga kita dapat menghabiskan musuh hingga ke akar-akarnya." Quraisy pun tersanjung dan bersemangat menyambut ajakan Yahudi.

Yahudi dan Quraisy bersama-sama mendatangi suku Ghatafan dan berbagai suku Arab lainnya dengan memaparkan rencana penyerangan dan persetujuan Quraisy terhadap rencana tersebut. Akhirnya mereka bersepakat.

Isi kesepakatannya:
a. Suku Ghatafan bergabung dengan membawa 6.000 prajurit
b. Yahudi membayar suku Ghatafan  dengan seluruh buah-buahan Khaibar dalam waktu setahun.
c. Suku Quraisy menyiapkan 4.000 pasukan.
d. Pasukan dipimpin oleh Abu Sofyan

Perang Khandaq pun terjadi dari hasil lobi-lobi Yahudi terhadap seluruh kekuatan yang memusuhi Rasulullah saw di Hijaz. Dari 10.000 pasukan, adakah kekuatan pasukan Yahudi? Yahudi hanya membantunya secara diam-diam seperti gerakan Munafikin di jantung kota Madinah. 

Begitulah Yahudi, menghancurkan musuh bukan dengan tanganya sendiri. Tetapi memprovokasi orang lain untuk menghancurkan yang menjadi musuh Yahudi. Bagaimana sekarang?

Yahudi Menepati bila Lemah, Berkhianat Saat Kuat (Habis) Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Khaibar jara...


Yahudi Menepati bila Lemah, Berkhianat Saat Kuat (Habis)

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Khaibar jaraknya 60-80 mil dari Madinah ke arah utara menuju Syiria. Wilayahnya berupa padang pasir berair. Dipenuhi pohon-pohon kurma yang subur dan panennya cukup melimpah. Di wilayah ini terdapat 8-10 benteng yang kuat dan kokoh yang dihuni oleh Yahudi. Total pasukan Yahudi di seluruh benteng berjumlah 10.000 orang dengan persenjataan yang lengkap.

Awalnya Khaibar tidak terlibat permusuhan dengan kaum Muslimin. Namun sejak Yahudi Bani Nadhir terusir dari Madinah karena berkhianat hendak membunuh Rasulullah saw. Banyak  tokoh terkemuka Yahudi Bani Nadhir yang pindah ke Khaibar. Tokoh utama Bani Nadir ini  menjadi pemimpin di Khaibar dengan pengaruhnya kuat.

Dendam kepada kaum Muslimin di Madinah tak kunjung redup. Dirancanglah pengepungan Madinah secara totalitas dari luar dan dalam oleh Yahudi Khaibar. Didekati kabilah Quraisy, Ghatafan, dan Arab Badui. Munafikin di Madinah didorong untuk bergabung pula. Sukseslah melobi semua kekuatan. Semuanya berkomitmen mengambil bagian.

Terkuraslah kekayaan Khaibar untuk rencana ini. Strateginya berjalan sempurna. Madinah terkepung dari dalam dan luar. Seluruh kabilah Arab dari luar. Munafikin bersiap menghancurkan dari dalam. Dengan keyakinan dapat menghancurkan Madinah, terakhir didatangilah Yahudi Bani Quraizah.

Dijelaskan ke Yahudi Bani Quraizah bahwa seluruh strategi yang dirancang. Seluruhnya sudah bergerak ke Madinah. Penghianatan  munafikin dari dalam sudah sempurna. Yahudi Quraizhah awalnya menolak karena semua kekuatan Yahudi yang tinggal di kota Madinah sudah hancur, yang tersisa hanya Yahudi Bani Quraizah saja.

Yahudi Khaibar terus memprovokasi bahwa seluruh kabilah Arab tidak akan meninggalkan Madinah sebelum menghancurkannya. Yahudi Khaibar siap membantu Yahudi Bani Quraizah dengan 10.000 pasukan Khaibar yang bersenjata lengkap bila kabilah Arab gagal menghancurkan Madinah. Akhirnya Yahudi Bani Quraizah menerima pendapat Yahudi Khaibar.

Yahudi Bani Quraizah yang awalnya takut membatalkan perjanjian segera mengumumkan pembatalannya. Keyakinannya, dengan serbuan 10.000 pasukan dari kabilah Arab dan penghianatan munafikin akan mampu melumpuhkan Madinah. Begitu pun dengan Yahudi Khaibar, berani terang terangan  mendorong Yahudi Bani Quraizah berkhianat karena dukungan dari 10.000 pasukan tempur dari kabilah Arab.

Sekarang, lihatlah saat seperti apa Yahudi Israel membatalkan dan melanggar semua perjanjian yang diprakarsai PBB maupun sejumlah negara?

Yahudi Menepati bila Lemah, Berkhianat Saat Kuat (3) Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Rasulullah saw t...

Yahudi Menepati bila Lemah, Berkhianat Saat Kuat (3)

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Rasulullah saw terkepung dari seluruh arah. Seluruh kabilah Arab mengepungnya. Madinah dalam kondisi paceklik. Mereka hanya mengandalkan parit untuk menahan laju gerakan seluruh kabilah Arab ke Madinah. Perang ini dinamakan perang Khandaq atau Ahzab.

Bagaimana dengan Yahudi dan Munafikin? Mereka membangun aliansi strategis dengan kabilah Arab yang mengepung Madinah dari luar. Sedangkan Yahudi dan Munafikin menghancurkan dari dalam. Sangat sempurna agenda penghancurannya, bukan!

*Penghianatan Bani Quraizhah*
Dalam kondisi genting, Huyai bin Akhthab, tokoh Yahudi Bani Nadhir yang terusir lalu menetap di Khaibar, menemui Ka'ab bin Qurazhi pemimpin Yahudi bani Quraizhah. Agar menghianati perjanjian dengan Rasulullah saw.

Huyai berkata, "Wahai Ka'ab, aku datang bersama Quraisy, pemimpin dan pemuka mereka, bersama kabilah Ghathfan pula. Mereka semua berjanji dan bersumpah kepadaku untuk tidak pulang sebelum membinasakan Muhammad dan pengikutnya." 

Huyai menambahkan, "Jika orang-orang Quraisy dan Ghatafan mundur, mereka tidak jadi menyerang Muhammad, aku (Yahudi Khaibar) akan bergabung denganmu di dalam bentengmu dan aku siap menanggung akibatnya bersamamu." Ka'ab pun terpengaruh. Yahudi Bani Quraizah membatalkan perjanjian dan bangkit memerangi kaum mukminin.

Di dalam Madinah, Shafiyah binti Abdul Muthalib mengisahkan, "Yahudi melewati tempat kami dan mengelilingi benteng. Padahal tak ada yang menjaga kami. Rasulullah  saw dan mukminin sedang berhadapan dengan musuh. Tidak mungkin mereka mundur ke tempat kami dan meninggalkan pos mereka jika ada yang menyerang kami."

Berita penghianatan Yahudi Bani Quraizah sampai juga ke telinga Rasulullah saw. Rasulullah saw segera mengutus para Sahabatnya ke Yahudi bani Quraizah untuk memeriksa kebenarannya. Saat tiba mereka justru mencemooh Rasulullah saw, "Siapa itu Rasul Allah? Tidak ada perjanjian antara kami dan Muhammad dan juga tidak ada ikatan apa-apa."

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (352) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (25) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (131) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)