basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Yahudi Menepati bila Lemah, Berkhianat Saat Kuat (2) Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Yahudi memang ti...

Yahudi Menepati bila Lemah, Berkhianat Saat Kuat (2)

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Yahudi memang tidak pernah memikirkan kemaslahatan negri tempat tinggalnya. Juga, memikirkan kemaslahatan manusia dengan ketulusan dan hati yang bersih. Fokusnya lebih mementingkan kepentingan sukunya sendiri sebagai bangsa Yahudi.

Pakar Sirah Nabawiyah, Syeikh Al-Mubarakfuri mengatakan, "Yahudi bukan termasuk bangsa yang bisa berperang dan mengangkat senjata.  Mereka adalah bangsa yang suka berkhianat dan bersekongkol. Mereka melakukan berbagai cara untuk menganggu mukminin tanpa harus berperang dengan mereka." Maka wajar saja bila penghianatan adalah budaya bangsanya untuk memenangkan pertempuran.

*Penghianatan Bani Nadhir*
Kondisi sekembalinya Rasulullah saw dari perang Uhud yang cukup berdarah-darah walaupun tidak kalah. Membuaat Yahudi semakin berani dan lancang menampakan permusuhan dan penghianatannya. Mereka tetap aktif menjalin kerjasama dengan musyrikin Mekah dan Munafikin. Segala upaya penghianatan yang menguntungkannya terus dilakukan.

Yahudi Bani Nadir berpura-pura baik dihadapan Rasulullah saw. Saat Rasulullah saw bertamu ke salah satu rumah Yahudi Bani Nadir untuk membahas komitmen dukungan akan perjanjian. Mereka berkata, "Kami akan membantu, wahai Abdul Qasim. Sekarang duduklah di situ, biar kami menyiapkan kebutuhanmu."

Saat Rasulullah saw sedang duduk. Di balik tembok, Yahudi Bani Nadir merancang rencana membunuh Rasulullah saw. Mereka berkata, "Siapakah di antara kalian yang berani mengambil batu penggilingan, lalu naik ke atas rumah dan menjatuhkannya ke kepala Muhammad hingga remuk?"  Amr bin Jahsy mengajukan dirinya sebagai eksekutor pembunuhan. Apa yang terjadi?

Jibril turun dari sisi Allah kepada Rasulullah saw memberitahukan rencana mereka. Seketika Itu pula beliau bangkit dari duduknya dan pulang ke Madinah, tanpa memberitahukan kepada siapapun.

Kemudian Rasulullah saw mengutus Muhammad bin Maslamah untuk menemui Bani Nadir dan mengatakan kepada mereka, "Tinggalkanlah Madinah dan jangan hidup bertetangga denganku. Ku beri tempo sepuluh hari. Siapa yang masih kurang temui setelah itu, maka akan dipenggal lehernya."


Yahudi Menepati bila Lemah, Berkhianat Saat Kuat (1) Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) *Perjanjian Deng...

Yahudi Menepati bila Lemah, Berkhianat Saat Kuat (1)

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

*Perjanjian Dengan Yahudi*
Tiba di Madinah. Membuat perjanjian dan menyatukan kaum muslimin. Setelah itu, membuat perjanjian dengan Yahudi dalam menuntaskan persoalan ketatanegaraan dan kemasyarakatan.

Point perjanjian diantaranya:
1. Yahudi satu umat dengan mukminin.
2. Bebas menjalankan agamanya masing-masing
3. Semua pihak saling membantu menghadapi musuh yang hendak menyerang Madinah
4. Saling menasihati, berbuat baik dan tidak boleh berbuat jahat
5. Wajib membantu orang yang dizalimi
Masih banyak point penting yang tertuang dalam perjanjian tersebut. 

*Penghianatan Bani Qainuqa*
Yahudi Bani Qainuqa terkuat di Madinah dibandingkan kabilah Yahudi lainnya. Kabilah ini menetap di dalam Madinah sebagai pengrajin perhiasan, pandai besi, pembuat perkakas dan bejana.

Profesi ini membuatnya memiliki banyak tenaga ahli dalam pembuatan peralatan perang. Memiliki 700 prajurit perang. Dengan kekuatan besar ini mereka paling berani melanggar perjanjian dengan mukminin.

Saat kaum mukminin pulang dari kemenangan perang Badar.  Mereka mengejek, "Wahai Muhammad, janganlah engkau terpedaya oleh diri mu sendiri hanya karena telah berhasil membunuh beberapa orang Quraisy. Mereka adalah orang-orang bodoh yang tak tahu cara berperang. Andaikan saja engkau berperang dengan kami, engkau akan tahu bahwa kamilah orangnya. Engkau belum pernah bertemu dengan orang-orang seperti kami."

Tokohnya Ka'ab bin Asyraf sering mendatangi Mekah dan setiap rumah tokoh Quraisy untuk mengobarkan semangat berperang kembali agar Quraisy menyerang kaum mukminin kembali, menjelekkan Rasulullah saw dan Sahabat dengan ketajaman lidahnya.

Rasulullah saw dan para Sahabat sudah mengumpulkan mereka untuk dinasihati dan diingatkan tentang ketaatan pada perjanjian tersebut. Namun karena memiliki benteng paling kokoh, persenjataan yang paling lengkap dengan 700 prajurit terlatih. Mereka sangat yakin bisa mengalahkan Mukminin. Maka perjanjian pun dikhianati.
 

Yahudi Melemahkan Dengan Perselisihan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Pecah belah lalu jajahlah. Biar...

Yahudi Melemahkan Dengan Perselisihan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Pecah belah lalu jajahlah. Biarkan sumber daya, kekuatan dan orang terbaik lawannya habis dan mati untuk menghancurkan sesama mereka sendiri. Ketika sudah lemah  barulah dihancurkan. Bukankah ini sangat efisien dan efektif? 

Bangsa Arab di Madinah terdiri dua suku yaitu Auz dan Khadraj. Di antara mereka sering terjadi pertempuran. Peperangan antar mereka telah berlangsung selama 120 tahun. Apa penyebab? Diadudomba oleh Yahudi. Yahudi mensupport semua kebutuhan untuk berperang sehingga Yahudi mengeruk keuntungan dari peperangan mereka.

Suku Auz dan Khadraj sama-sama bersekutu dengan Yahudi. Auz bersekutu dengan Yahudi dari bani Quraidhah. Suku Khadraj bersekutu dengan Yahudi dari bani Qainuqa. Peperangan terakhir hasil adu domba Yahudi tersebut disebut Perang Bu'ats. Terjadi beberapa tahun sebelum hijrahnya Rasulullah saw dan mengorbankan sejumlah besar pemimpin hebat mereka.

Saat Auz dan Khadraj sudah menyatu. Yahudi tetap berusaha mengadu domba mereka dengan memori perang Bu'ats.  Disisipkan orang-orang Yahudi ke pusat keramaian yang didalamnya bercampur suku Auz dan Khadraj dengan misi yang disebutkan oleh tokoh Yahudi yang bernama Syas bin Qais.

"Pergilah ke tempat mereka kini berada. Lalu, duduklah bersama mereka. Setelah itu usiklah ingatan mereka akan perang Bu'ats dan perang-perang sebelumnya, serta lantunkan kepada mereka syair-syair perang dan kebencian yang dulu pernah mereka lontarkan." 

Haritsah bin Al-Harits dari Auz dan Jabbar bin Shakr dari Khadraj termakan propaganda ini. Mereka terlibat pembicaraan panas dan saling membanggakan dirinya atas orang lain. Lalu, melompat ke atas hewan kendaraannya masing-masing. Sambil berkata, "Mari kita melakukan hal yang sama sebagaimana kita lakukan dulu."

Saat senjata akan beradu senjata. Rasulullah saw mengingatkan, "Ingatlah Allah. Mengapa kalian mengikuti propaganda jahiliyah? Padahal Aku masih berada di tengah kalian. Allah telah memberikan petunjuk kepada Islam dan menjadikan kalian mulia dengannya."

Sekarang, apa yang dijanjikan kepada berbagai negara di Timur Tengah? Juga kelompok-kelompok di Palestina? Oleh Yahudi Israel dengan dukungan negara adi daya.

Penjajahan Yahudi Israel di Palestina, Babak Penyiapan Jiwa Kebangkitan Islam Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Denger...

Penjajahan Yahudi Israel di Palestina, Babak Penyiapan Jiwa Kebangkitan Islam

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Dr Muhammad Said Ramadhan Al-Buthy di kitabnya Fiqh Sirah menjelaskan yang terjadi di Madinah sebelum hijrahnya Rasulullah saw. Saat itu Madinah dihuni oleh bangsa Arab dan Yahudi.  Bangsa Arab dari Yaman. Yahudi menyelamatkan diri di Madinah karena  dikejar oleh raja Babilonia Nebukanezar. Sekaligus menunggu diutusnya Nabi terakhir.

Bangsa Arab terpecah menjadi dua suku yaitu Auz dan Khadraj. Di antara mereka sering terjadi pertempuran. Peperangan antar mereka telah berlangsung selama 120 tahun. Apa penyebab? Diadudomba oleh Yahudi. Yahudi mensupport semua kebutuhan untuk berperang sehingga Yahudi mengeruk keuntungan dari peperangan mereka.

Suku Auz dan Khadraj bersekutu dengan Yahudi. Auz bersekutu dengan Yahudi dari bani Quraidhah. Suku Khadraj bersekutu dengan Yahudi dari bani Qainuqa. Peperangan terakhir hasil adu domba Yahudi tersebut disebut Perang Bu'ats. Terjadi beberapa tahun sebelum hijrahnya Rasulullah saw dan mengorbankan sejumlah besar pemimpin hebat mereka.

Disamping pertempuran antar mereka sendiri. Sering juga terjadi percekcokan diantara bangsa Arab dengan Yahudi. Setiap terjadi perselisihan diantara mereka, kaum Yahudi selalu mengancam orang-orang Arab dengan kedatangan Nabi yang mereka akan menjadi pengikutnya dan memerangi orang-orang Arab sebagimana  kaum Aad dan Iram diperangi.

Kondisi carut marut Madinah ini, menurut Imam Ibnu Qayim Al-Jauziyah di kitabnya Zadul Ma'ad, ada sesuatu yang telah dilakukan Allah untuk Rasul-Nya. Apa itu? Kesiapan jiwa. Kondisi inilah yang  menjadikan penduduk Madinah senantiasa mengharapkan kehadiran agama dan Nabi yang disebut oleh Yahudi.

Suku Auz dan Khadraj  yang menggantungkan harapan pada munculnya agama dan Nabi terakhir ini untuk mempersatukan dan mengakhiri perselisihan yang sudah berkepanjangan hingga ratusan tahun. Maka saat Rasulullah saw bertanya pada mereka saat berhaji, "Apakah kalian dari orang yang hidup bersama Yahudi?"  Mereka pun mau duduk mendengarkan dan berjanji akan datang di haji berikutnya menemui Rasulullah saw.

Lalu mereka berkata, "Demi Allah, ketahuilah bahwa dia adalah Nabi yang dijanjikan oleh orang-orang Yahudi. Jangan sampai Yahudi mendahului kita." Mereka pun berkata kepada Rasulullah saw, "Mudah-mudahan bersama Anda, Allah akan mempersatukan kami lagi."

Madinah menjadi pusat kekuatan kaum muslimin setelah tertindas di Mekkah. Prilaku orang Yahudi yang  buruk di Madinah, justru mengantarkan penduduknya menerima Islam. Ucapan Ibnu Qayim Al-Jauziyah benar adanya. Sekarang, kehadiran Yahudi Israel menjajah Palestina pun akan menjadi babak penyiapan jiwa kebangkitan peradaban Islam.


Klaim Kebohongan Yahudi di Madinah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Strategi terhebat adalah menekuk l...

Klaim Kebohongan Yahudi di Madinah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Strategi terhebat adalah menekuk lawan tanpa pertempuran fisik. Mengepunnya dengan ketakutan, kegelisahan dan kecemasan. Penghancuran mental juang membuat lawan meyakini kalah sebelum bertempur. Mentalah yang menggerakkan, bila jatuh, semua kehebatan dan fasilitas fisik jadi tak berguna.

Kekalahan mental membuatnya merasa tak memiliki kekuatan dan sumber daya lagi untuk melawan. Merasa seluruh syarat-syarat kemenangan tak lagi dimiliki. Merasa menjadi pihak terlemah. Melemahkan manusia cukup dengan melemahkan keyakinannya saja.

Pertempuran non militer justru lebih penting dari pada pertempuran fisik. Menang dalam sisi ini berarti modal besar memenangkan pertempuran fisik. Inilah penghancur inti semua kekuatan. Bagaimana caranya? Cukup dengan informasi, tulisan, data, propaganda, klaim banyak dukungan, juga dari pihak terkuat.

Inilah yang membuat penduduk Arab Madinah, Auz dan Khadraj, menjadi tak bernyali dihadapan Yahudi sebelum hijrahnya Rasulullah saw. Kalah dalam perang urat syaraf hanya dengan klaim-klaim bahwa akan datang bersama Yahudi seorang Nabi akhir zaman yang akan menaklukkan seluruh kabilah Arab dan bangsa-bangsa yang ada di dunia.

Orang Yahudi selalu berkata, "Sesungguhnya akan diutus seorang Nabi pada akhir zaman. Bersamanya kami akan membunuh kalian, seperti halnya kaum Aad dan Iram." Mengapa menyebutkan kaum Aad dan Iram? Karena pendahulu suku Auz dan Khadraj merasakan azab tersebut karena tidak beriman dan mengikuti Nabinya.

Suku Auz dan Khadraj berasal dari Yaman yang sebelumnya bagian dari pasukan yang kuat dan memiliki persenjataan yang kuat. Hal ini diungkapkannya dihadapan Rasulullah saw dan Abbas bin Abdul Muthalib, saat mereka menjawab komitmennya membela Rasulullah saw bila berhijrah ke Madinah saat Baitul Aqabah ke dua.

Al Bara bin Ma'rur, wakil penduduk Madinah, berkata, "Kami adalah orang-orang yang mahir berperang dan mengepung musuh. Kami mewarisinya sejak dulu." Namun bagaimana kekuatan ini melemah? Cukup menyebarkan klaim-klaim kebohongan. 

Yahudi mengklaim, kaum pilihan dan kekasih tuhan. Hanya Merekalah yang pasti masuk surga. Bila ke neraka pun, paling hanya beberapa hari saja atau sesaat saja. Bila mereka pilihan Tuhan dan akan datang Nabi dari kalangan mereka bagaimana bisa mengalahkan mereka? Ini yang membunuh mental keberanian suku Auz dan Khadraj di Madinah.

Sekarang, klaim kebohongan apa saja yang direkayasa Yahudi Israel? 

Hasil Akhir Kezaliman  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Menyesali diri dan akhirnya terkalahkan. Itula...

Hasil Akhir Kezaliman 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Menyesali diri dan akhirnya terkalahkan. Itulah takdir yang digambarkan oleh Allah bagi musyrikin Quraisy, Munafikin dan Yahudi yang berrencana menghancurkan Rasulullah saw di Madinah. Harta yang dikeluarkan. Pasukan yang dikerahkan. Kelelahan dan seluruh kekuatan yang awalnya dianggap berhasil, ternyata berakhir dengan penyesalan dan terkalahkan. Itulah yang diderita Kafirin di perang Uhud.

Menjengkelkan dirinya sendiri. Tak satu pun tujuannya yang tercapai. Itulah yang diraih oleh Musyrikin Quraisy, Munafikin dan Yahudi setelah mereka mengepung Rasulullah saw di pertempuran Khandaq. Padahal Madinah sudah dikepung oleh 10.000 pasukan gabungan dari seluruh kekuatan yang tersembunyi di dalam Madinah dan seluruh suku di jazirah Arab.

Seluruh capaian yang diraih Kafirin seperti gambaran karakteristik dunia dalam Al-Qur'an. Mempesona di awal. Menguning siap dipanen hasilnya. Namun tiba-tiba diserang hama. Seketika itu juga panennya gagal. Mengapa mempesona di awal? Namun gagal di akhir? Itulah tipuan Allah untuk penghancuran total seluruh kekuatannya.

Allah menghancurkannya dengan cara yang tak pernah diduga oleh akal yang paling pintar sekalipun. Andai seluruh cendikiawan terpintar berkumpul. Andai seluruh ilmu dan teknologi diberdayakan totalitas. Maka proses kehancuran dan kegagalannyanya tetap tak bisa diduga oleh semua manusia.

Saat seluruh pemikir dan pembesar Quraisy berkumpul untuk membunuh Rasulullah saw. Saat syetan pun turut andil di Darul Nadwah merancang pembunuhan Rasulullah saw. Semuanya gagal. Padahal mereka hanya tinggal menunggu pagi saja. Di beberapa pertempuran, syetan turut membantu. Di beragam peristiwa lainnya, syetan pun turut serta. Namun takdir kehidupan yang sudah tercatat di Lauhul Mahfudz tak bisa diubah lagi.

Biarkan kekafiran dan kezaliman mencapai puncaknya. Biarkan kekafiran dan kezaliman menggenapkan totalitas kerusakannya. Saat sumber dayanya dicurahkan tak tersisa lagi, disitulah dihancurkan hingga ke akarnya. Agar tidak lagi muncul kerusakan dan kehancuran yang baru.

Fir'aun dihancurkan setelah seluruh pasukan dikerahkan. Fir'aun dihancurkan setelah para penyandang dana, ilmu dan teknologi dikerahkan. Ternyata semuanya dihancurkan dengan sesuatu yang tak terduga. Para pengepung rumah Rasulullah saw dikalahkan hanya dengan rasa ngantuk saja. Menyesali diri, hanya menambah kejengkelan, terkalahkan dan tak satu pun tujuannya tercapai. Itulah takdir para penentang kebenaran.

Penggugah Jiwa, Seni Membeturkan  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Junaid Al Baghdadi mengatakan bahwa...

Penggugah Jiwa, Seni Membeturkan 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Junaid Al Baghdadi mengatakan bahwa malu kepada Allah lahir karena merasakan rahmat-Nya yang luas, namun jiwanya terus bermaksiat kepada Allah. Dalam hadist Qudsi dikatakan bahwa Allah malu bila doa tidak dikabulkan, namun mengapa manusia justru tidak malu bermaksiat kepada-Nya?

Abdullah bin Muqotil berkata, "Aku heran pada manusia, membangkang pada Allah tetapi disertai butuh pada-Nya. Memerintahkan orang lain tetapi dirinya sendiri tidak mengerjakannya. Marah pada orang lain tetapi dirinya melanggarnya. Benci pada maksiat sedangkan dirinya melakukannya. Senang ditaati tetapi tidak taat kepada Allah. Mencaci orang lain dengan prasangka, tetapi tak pernah mencaci dirinya dengan yakin."

Hatim al-Asham berkata, "Aku heran, malu pada makhluk, tetapi tidak malu pada Allah. Mencari ridha manusia, tetapi tidak mencari ridha Allah. Mencintai ahli ibadah, sedangkan dirinya menuju maksiat. Mengenal keagungan Allah, namun bagaimana bisa kontra pada-Nya? Makan rezeki dari Tuhannya, tetapi berterimakasih kepada makhluk-Nya. Membeli budak dengan hartanya, tetapi tidak membeli orang merdeka dengan kebajikan dan ucapan indahnya."

Lihatkah cara ke tiga ulama salaf tersebut menegur, menasihati dan mengintrospeksi dirinya. Membenturkan yang bertolak belakang dari yang seharusnya. Melihat aksi dan reaksi yang di luar logika dan kepantasan. Metode ini menyadarkan keanehan dan penyimpangan prilaku, sikap dan akhlak.

Benturan menciptakan ledakan suara yang pekak dan menghebohkan. Jiwa akan mencari sumber suaranya sambil bertanya, " Apa yang terjadi?" Maka muncullah ketertarikan untuk menyaksikan, mendengarkan  dan memperhatikan. Bila jiwa sudah mulai dibuka. Bila hati rela membuka dirinya, maka gerakan penyadaran alamiah dan mandiri berproses dengan penuh kelembutan.

Benturan menciptakan hentakan kesadaran yang mengagetkan. Jiwa yang keras harus dibenturkan kesadarannya dengan keterkejutan yang luar biasa. Seperti seseorang yang meminta ijin untuk berzina kepada Rasulullah saw. Lalu dibenturkan orang tersebut pada sebuah kenyataan. Bagaimana bila yang dizinai itu ibunya, saudaranya dan anak gadisnya sendiri? Dengan hentakan ini, seketika itu pula, niat keburukannya runtuh.

Perlu kecerdikan dalam mendidik jiwa. Dibutuhkan beragam alat penghantam yang sesuai dengan kekerasan hati yang sudah terbentuk. Sekeras batu, besi atau bajakah? Semakin keras, hantamannya pun harus menohok dasar jiwa yang terdalam.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (176) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)