basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Wangsit di Gua Secang Bagi Pangeran Diponegoro  Oleh: Nasruloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bila ke Candi Prambana...

Wangsit di Gua Secang Bagi Pangeran Diponegoro 

Oleh: Nasruloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bila ke Candi Prambanan, antara Klaten-Jogyakarta, singgahlah ke istana Ratu Boko.  Kita akan mendapatkan sebuah reruntuhan istana di atas sebuah bukit. Apa yang menarik? Bagi saya, sebuah gua yang ada di Istana Ratu Boko? Dalam Istana ada gua?

Di gua itu sang raja bersemedi. Sang raja menggali kejernihan hati, jiwa dan pemikirannya. Untuk mengatur roda kekuasaannya dengan keadilan dan kebijaksanaan.

Bila menelisik sejarah Pangeran Diponegoro, maka nama Gua Secang di bukit Selarong di daerah Bantul Selatan Yogyakarta menjadi tak terpisahkan. Apa hubungan gua di Istana Ratu Boko dan Gua Secang di bukit Selarong? Disinilah kekuatan berasal. Disinilah awal kebijaksanaan tumbuh tersebar. Disinilah keadilan tercipta. Di sebuah lorong yang tersembunyi, inilah jiwa sebuah kerajaan.

Kharisma dan aura keagungan para pemimpin tidak lahir dari kemegahan istana dan prajuritnya. Aura itu muncul dari jiwanya sang raja. Aura itu muncul dari cara berfikir, berbicara dan keputusannya. Senjata paling ampuh sang raja adalah keadilan dan kebijaksanaannya. Keduanya, bisa menaklukan musuh untuk bekerjasama dan ketaatan dari para aparat dan rakyatnya.

Kenalkah dengan Puntadewa atau Yudistira dalam Pandawa Lima dalam pewayangan? Adakah ilmu kedigdayaan dan kanuragan padanya? Tidak pernah ada. Menurut para dalang, darah Puntadewa tidaklah merah tetapi putih. Tak memiliki hasrat pada kekuasaan dan dunia, tetapi justru menggenggam kerajaan. Dan seluruh ksatria Pandawa Lima menaubatkan dia sebagai raja. Mengapa? Dia memiliki keadilan dan kebijaksanaan. Darimana sumbernya? Jimat Kalumasadat atau dua kalimat syahadat. Kekuatan yang terhubung kepada Allah dan Rasulullah saw.

Di dalam gua, para raja menarik diri dari keriuhan persoalan dunia. Dari dalam gua, para raja mengasingkan diri dari rutinitas segala kesibukan dunia. Dari gua inilah para raja mendapatkan wangsit dari langit, jalan keluar dari langit, jiwanya terkoneksi kepada penggenggam kehidupan.

Dari Gua Secang di bukit Selarong, Pangeran Diponegoro berbicara kepada dirinya, tentang rakyatnya, tentang keangkaramurkaan VOC Belanda. Dan yang lebih penting mempertanyakan dirinya sendiri mengenai motif-motif di lubuk hati yang paling dalam serta membersihkan dirinya dari segala macam pamrih dan ambisi terselubung. Menciptakan keikhlasan sebelum berkiprah dan mengambil keputusan. Seperti itulah awal dimulainya perang Jawa.

Aspek yang menonjol dalam perang Jawa adalah menegakkan Islam sebagai agama suci, mengusir orang-orang yang tidak percaya pada kebenaran Islam dan mengangkat raja baru yang berdiri tegar dan bertindak tegas sebagai pengatur pelaksanaan ajaran Islam. Begitulah Peter Carey mengutipnya dari buku Malangyuda GWJ Drewes.

Dari Gua Secang di bukit Selaronglah semua persiapan jiwa dan raga disiapkan oleh Pangeran Diponegoro. Dari Gua Secanglah Pangeran Diponegoro menata hati, lalu menggemakan perang Sabil yang seluruh tanah Jawa. Dari Gua Secanglah, keambrukan VOC dimulai. Seratus tahun kemudian, 1830 ke 1945, Indonesia mendeklarasikan kemerdekaannya. Dalam seratus tahun Allah akan mengirimkan para Pembaharu-Nya. Mungkinkah itu Pangeran Diponegoro yang berawal dari Gua Secang di bukit Selarong?

Islam dan Majapahit Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Islam hadir di Nusantara, Islam hadir di Jawa, se...


Islam dan Majapahit

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Islam hadir di Nusantara, Islam hadir di Jawa, sebelum atau sesudah Majapahit? Menurut Sir Thomas Arnold, saudagar Arab sudah menguasai jalur perdagangan dari jazirah Arab hingga ke Tiongkok pada abad ke 7 Masehi atau pada awal kelahiran Islam. Jadi dapat dikatakan penyebaran Islam di dataran melayu sudah terjadi sejak Rasulullah saw diutus ke muka bumi. Dimana Rasulullah saw wafat pada 632 Masehi. Sedangkan Majapahit berdiri pada   1294 Masehi. Jadi Islam sudah hadir di Nusantara 600 tahun sebelum didirikannya Majapahit.

Berdasarkan catatan Tiongkok, pada tahun 674-675 Masehi, orang Arab sudah datang di tanah Jawa. Juga, telah membuat perkampungan di pantai Sumatera Barat pada 684 Masehi. Menurut Buya Hamka, yang datang ke Jawa saat itu adalah khalifah Muawiyah bin Abu Sofyan yang mendatangi Ratu Simo dari kerajaan Kalingga yang memerintahkan dengan adil, makmur, aman dan keras menjaga keamanan. Saat itu Muawiyah bin Abu Sofyan sedang meneliti potensi pengembangan armada Islam. Melihat keadilan dan kemakmuran kerajaan tersebut niat Abu Sofyan pun diurungkan.

Kerajaan Sriwijaya telah ada sebelum Majapahit. Bukti sejarah menunjukan telah ada Korespondensi dari Kerajaan Sriwijaya ke Kekhilafahan Bani Umayyah. Isi suratnya, "Dari Raja yang merupakan keturunan dari seribu raja, yang permaisurinya juga, adalah keturunan seribu raja, yang didalam kandangnya memiliki seribu gajah, dan yang memiliki wilayah dua sungai yang mengairi tanaman gaharu, yang terdapat tanaman herbal, pala, dan kamper yang keharumannya menyebar ke jarak dua belas mil. Untuk Raja Arab, yang tidak menyekutukan Allah dengan yang lainnya. Saya telah mengirimkan kepada Anda, hadiah, yang tidak banyak, tetapi (hanya) sebuah salam dan saya berharap bahwa Anda dapat mengirimkan kepada saya seseorang yang bisa mengajari saya Islam dan memerintahkan saya dalam Hukum Islam."

Sebelum kerajaan Majapahit berdiri pun sudah ada kesultanan Islam di Nusantara. Kesultaanan yang pertama adalah Kesultanan Peureulak / Perlak adalah kerajaan Islam di Indonesia yang berkuasa di sekitar wilayah Peureulak, Aceh Timur, Aceh sekarang disebut-sebut antara tahun 840 sampai dengan tahun 1292. Perlak atau Peureulak terkenal sebagai suatu daerah penghasil kayu perlak, jenis kayu yang sangat bagus untuk pembuatan kapal, dan karenanya daerah ini dikenal dengan nama Negeri Perlak.

Kesultanan Islam kedua sebelum berdirinya Majapahit adalah Samudera Pasai. Kerajaan ini didirikan oleh Marah Silu, yang bergelar Sultan Malik as-Saleh, sekitar tahun 1267. Keberadaan kerajaan ini juga tercantum dalam kitab Rihlah ila l-Masyriq (Pengembaraan ke Timur) karya Abu Abdullah ibn Batuthah (1304–1368), musafir Maroko yang singgah ke negeri ini pada tahun 1345. Menurut Buya Hamka, munculnya kesultanan Samudera Pasai karena dukungan dari Syarif Mekah.

Makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah di Gersik yang wafat pada 2 Desember 1082 M. Batu nisannya ditulis dalam bahasa Arab dengan huruf kaligrafi bergaya Kufi, serta merupakan nisan kubur Islam tertua yang ditemukan di Nusantara. Makam tersebut berlokasi di desa Leran, Kecamatan Manyar, sekitar 5 km arah utara kota Gresik, Jawa Timur. Temuan ini bertanda bahwa sebelum kemunculan Majapahit sudah banyak perkampungan muslim di Jawa bagian utara.

Menurut John Crawford, 1820 M dalam History of Indian Archipelago, "Saudagar Muslim tidak datang sebagai penakluk seperti yang dikerjakan oleh bangsa Spanyol pada abad 16M. Mereka tidak menggunakan pedang dalam dakwahnya. Juga tidak memiliki hak untuk melakukan penindasan terhadap rakyat bawahnya. Para Dai hanya sebagai Saudagar yang memanfaatkan kecerdasan dan peradaban mereka yang lebih tinggi untuk kepentingan dakwahnya. Harta perniagaannya lebih mereka utamakan sebagai modal dakwah dari pada untuk memperkaya diri." Karakter inilah yang menurut Buya Hamka, mereka dapat berbaik-baikan dalam kerajaan Hindu yakni Langkasuka, Sriwijaya, Janggala, Daha dan Singasari. Mereka dapat masuk ke Istana dan mendapatkan penghargaan hingga menjadi anggota perutusan.

Bagaimana pengaruh semua ini terhadap struktur masyarakat Majapahit? Menurut Ma Huan yang datang bersama Pangeran Ceng Ho ke Jawa, dalam bukunya Ying-yai heng-la yang disusun 1451 M, struktur masyarakat Majapahit terbagi 3 yaitu orang muslim dari Barat, orang Cina yang sebagian sudah masuk Islam dan orang Jawa yang masih menyembah berhala. Tidak hanya sampai disitu, para bangsawan Jawa di Istana Majapahit pun telah ada yang memeluk Islam 50 tahun sebelum kedatangan Ma Hua. Ini dibuktikan dengan batu nisa Trowulan dan Troloyo. Juga makam-makam orang Jawa Muslim di dekat situs Istana Hindu Majapahit.

Sebelum kehadiran Majapahit, masyarakat Nusantara sudah bersentuhan dengan Islam hampir 6 abad lamanya. Dibuktikan dengan hadirnya perkampungan muslim dipesisir Utara Jawa dan Sumatera, datangnya Muawiyah bin Abu Sofyan ke kerajaan Kalingga, surat menyurat antara khalifah bani Umayah dengan raja Sriwijaya, hadirnya kesultanan Perlak dan Samudera Pasai serta struktur masyarakat dan elit Majapahit yang telah memeluk Islam. Jadi wajar saja bila ada yang menyimpulkan bahwa Majapahit adalah kerajaan Islam? Namun sejarawan mengatakan bahwa Majapahit adalah kerajaan Hindu, namun elit dan masyarakatnya sudah ada yang muslim.

Adat Basandi Syarak, Reformasi di Tanah Minang Oleh: Nasrulloh Baksolahar (ChannelYoutube Dengerin Hati) Adat Basandi Syarak, Sy...

Adat Basandi Syarak, Reformasi di Tanah Minang

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(ChannelYoutube Dengerin Hati)

Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Itulah reformasi di tanah Minangkabau. Hasil pergulatan dan kompromi panjang luar biasa antar para Ulama, kaum Adat dalam menghadapi serangan eksternal Belanda.

Dari sisi ulama, ini bentuk kearifan dakwah yang dimulai dari Syekh Abdurrauf Singkil, dilanjutkan oleh Syeikh Burhanuddin yang menerapkan strategi Syara Mandaki, Adat Manurun. Yang menggambarkan pergerakan dakwah dari pantai ke pedalaman.

Dari gerakan ini menghasilkan perubahan besar di tanah Minangkabau. Besarnya arus gerakan Tarekat. Yang mengedepankan sisi spiritual dari pada tuntunan etis. Gerakan ini diterima masyarakat karena tidak mereduksi kehidupan desa.

Gerakan dakwah berikutnya dimotori oleh Tuanku Nan Tua. Gerakan penerapan syariat terutama dalam perdagangan. Agar  perdagangan penuh berkah. Meminimalkan kecurangan dan kejahatan. Hingga dia diberi gelar Pelindung Para Pedagang. Namun banyak yang tak menyukainya. Sehingga pesantrennya sering di rusak oleh para gerombolan.

Muridnya Tuanku Nan Rinceh tidak terima. Ditambah pemikiran tokoh Minangkabau yang pulang belajar dari Mekkah. Membuat semangat penerapan syariat harus di semua sektor kehidupan. Dakwah berubah dari hati dan lisan yang sudah dilakukan oleh gurunya, Tuanku Nan Tua, ke dakwah dengan kekuatan.

Sang guru tidak mendukung gerakan sang murid. Dakwah harus dengan kelembutan, bukan kekuatan. Namun kalangan muda justru mendukung Tuanku Nan Rinceh. Yang kemudian dilanjutkan oleh Tuanku Imam Bonjol.

Kebijaksanaan Syekh Burhanuddin dan Tuanku Nan Tua menyuburkan Islam di hati masyarakat Minangkabau. Namun gerakan Tuanku Nan Rinceh justru menjadi sebuah gerakan besar untuk menghadapi penjajahan Belanda.

Pemikiran Tuanku Nan Tua, Muridnya Tuanku Nan Rinceh juga cucu Muridnya Tuanku Imam Bonjol  menghasilkan sebuah pemikiran yang menjadi pijakan Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah. Walaupun sepertinya pemikiran mereka seperti berbeda, namun sebenarnya berhubungan sangat erat. Karena setiap zaman membutuhkan strategi yang berbeda.

Semua perbedaan yang terjadi pada diri ulama, merupakan persiapan untuk menjaga yang sudah ada juga bersiap menghadapi tantangan baru. Itulah cara Allah menjaga umat ini.

Tarekah Syattariah Dalam Gerakan Paderi  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Gerakan kaum Paderi dimulai ...

Tarekah Syattariah Dalam Gerakan Paderi 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Gerakan kaum Paderi dimulai dari gerakan "Pelindung Para Pedagang" yang dipelopori oleh Tuanku Nan Tua. Beliau murid dari Syekh Burhanuddin Ulakan yang juga murid dari Syekh Abdurrauf Singkil yang mendirikan pesantren di Ulakan dekat Pariaman. Beliau pemuka dari Tarekat Syattariah di kota Tua.

Tuanku Nan Tua seorang saudagar yang mampu berangkat haji ke Mekkah. Dia juga seorang mubaligh yang menjadi kepala pesantren Syattariah di kota Tua. Yang membuatnya prihatin, sering terjadinya kekerasan antar warga desa di pasar-pasar. Malahan, ada satu desa yang seluruhnya di bumi oleh perampok.

Sementara itu, para penghulu desa tidak efektif menyelesaikan persoalan keributan di pasar. Akhirnya, Tuanku Nan Tua menawarkan pesantrennya sebagai alternatif untuk memecahkan penanganan kejadian di masyarakat, terutama berkaitan dengan dagang. Dia pun mengajak desa-desa disekitarnya untuk menerima syariat sebagai hukum dalam berdagang. Hasilnya pada 1790-an wilayah tersebut dapat meredakan gejolak konflik dan kriminalitas yang mengganggu perdagangan.

Seorang murid Tuanku Nan Tua, Jamaluddin, mendirikan pesantren di kota Lawas. Kota ini kaya akan kopi dan akasia. Jamaludin ingin membangun suatu masyarakat Muslim yang murni. Dalam artian, seluruh warga menjalankan syariat sehari-hari. Masyarakat sangat tertarik karena syariat lebih mudah dipahami dan sangat praktis. Akhirnya, bermunculan pula yang tidak setuju hingga pesantren diserang oleh gerombolan.

Pada 1803, tiga orang Minangkabau kembali dari Tanah Suci. Yaitu, Haji Miskin, Haji Sumanik dan Haji Piabang. Haji Miskin mencoba meluruskan adat istiadat walaupun penuh perlawanan. Petualangan inilah yang menyebabkan dia bertemu dengan Tuanku Nan Tua. Tuanku Nan Tua mendapatkan perlawanan dari para perampok dan kriminal tua. Pesantrennya dibakar. Akhirnya salah satu murid Tuanku Nan Tua yang bernama Tuanku Nan Rinceh bersama Haji Miskin membuat gerakan baru untuk menghadapi gerombolan tersebut. Pada sisi lain Tuanku Nan Tua tidak menyetujuinya. Dia lebih mengedepankan kelemahan lembutan.

Tuanku Nan Rinceh terinspirasi dari Haji Miskin membuat gerakan setiap desa di Ranah Minangkabau mesti dijadikan masyarakat Islam selekas mungkin. Tahapan jihad hati dan lisan sudah selesai. Saatnya memasuki dakwah dengan kekuatan. Beberapa murid Tuanku Nan Tua lainnya bergabung maka gerakan ini semakin kuat.

Salah satu murid Tuanku Nan Tua yang bergelar Datuk Bendahara yang merupakan Raja Empat Sila di utara Agam yang subur dan berpenduduk banyak. Tepatnya di Alahan Panjang dan Rao. Dia tertarik dengan visi Tuanku Nan Rinceh dan Haji Miskin. Salah satu murid Datu Bendahara bernama Peto Syarif yang kemudian dikenal dengan Tuanku Imam Bonjol.

Gereja Saint Catherine, Saksi Perjanjian Damai Amr bin Ash Dengan Kristen Koptik Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Oleh: Nasrulloh Bak...

Gereja Saint Catherine, Saksi Perjanjian Damai Amr bin Ash Dengan Kristen Koptik

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Oleh: Nasrulloh Baksolahar)

Gereja Saint Catherine di Mesir. Inilah salah satu gereja tertua di dunia. Banyak menyimpan lebih dari 3.500 dokumen kristiani yang berbahasa Yunani, Qibti, Arab dan bahasa lainnya. Gereja ini dibangun pada tahun 300 Masehi oleh para biarawan yang mengasingkan diri dari masyarakat dan memfokuskan untuk beribadah.

Gereja Saint Catherine, bangunannya mirip benteng yang sulit dimasuki dengan tembok tinggi. Karena awalnya dibangun untuk melindungi biarawan dari gerombolan perampok gurun. Gereja ini berdiri kokoh di Semenanjung Sinai. Ada apa dengan Semenanjung Sinai? Ingat kisah Nabi Musa saat dari Madyan kembali ke Mesir bersama Istrinya?

Saat Nabi Musa tersesat bersama Istrinya di Sinai. Musa mencari cara bagaimana bisa keluar. Suatu malam, dilihatnya kobaran api. Disangka, api tersebut berasal dari kemah para pengembara sedang beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Ternyata hanya api dari batang pohon dari semak-semak. Disinilah Nabi Musa mendapatkan wahyu dan ditugaskan untuk berdakwah ke Firaun. Apa hubungan api dengan Gereja Santa Catherine?

Menurut para ahli, di lingkungan Gereja Santa Catherine adalah letaknya api tersebut. Jadi diyakini  Nabi Musa diangkat menjadi Nabi di sekitar Gereja ini. Apa alasannya? Di Sinai, hanya tempat ini yang ada semak-semaknya. Lalu apa kaitannya dengan sejarah Islam? Gereja Santa Catherine adalah saksi sejarah kelembutan dan kedamaian Islam.

Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wa Nihayah, mengabadikan perjanjian Amr bin Ash dengan kaum Nasrani di Mesir di era khalifah Umar Bin Khatab. Isinya, "Bismillahirrahmannirrahim, Inilah jaminan keamanan kepada penduduk Mesir, yang mencakup jaminan keamanan terhadap jiwa, agama, harta, rumah ibadah, tanah, air, darat, maupun lautan mereka."

Dokumen perjanjian antara Amr bin Ash dengan penduduk Mesir tersimpan rapih di gereja Santa Catherine. Dalam kekuasaan Islam, semua agama dilindungi dan bebas menjalankan kehidupan beragamanya. Bahkan di era Muhammad Al Fatih, dia mengangkat Patrik bagi umat Kristen Ortodoks. Dalam kekuasaan Islam, Gereja ini masih berdiri kokoh.

Bani Israil, Karakter Yang Mendominasi Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Yang paling banyak dik...

Bani Israil, Karakter Yang Mendominasi Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Yang paling banyak dikisahkan dalam Al-Qur'an adalah perjalanan bani israil. Kisah Nabi yang paling banyak diungkap adalah para Nabi yang diturunkan kepada bani Israil. Kisah Nabi Musa paling panjang dan sering diungkap. Bahkan untuk menyadarkan bani Israil harus menurunkan 2 Nabi sekaligus. Yaitu Musa dan Harun.

Banyak kisah keburukan bani Israil yang diungkap walaupun tak diutus Nabinya saat itu. Ini fakta, adanya Nabi atau tidak, karakter bani Israil tetaplah sama. Yaitu, pembangkangan terhadap kebenaran. Saat Rasulullah saw akan diutus, mereka mengungkapkan keberpihakannya. Siap membelanya hingga meraih kemenangan.

Saat kebenaran tiba, merekalah pionir pembangkangan dan usaha pembunuhan terhadap Rasulullah saw. Bekerjasama dengan munafikin dan musyrikin untuk memupuskan kebenaran. Persepsinya, kemenangan dan kekuasaan harus menjadi hak khusus mereka. Umat lain harus terkalahkan. Inilah sebab kedengkiannya terhadap umat Islam. Apakah penyakit ini hanya khusus bani Israil saja?

Egosentris telah menjadi penyakit dunia. Ego dalam arti diri, kelompok, organisasi, hingga negara. Persepsi kebenaran hanya miliknya. Kekuasaan, kekayaan, penguasaan sumberdaya,  ilmu dan teknologi hanya miliknya. Padahal hidup di dunia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.

Ketundukannya hanya kepada kemukijzatan materi. Terkesima bila tongkat menjadi ular, membelah lautan dan batu mengeluarkan air. Terkesima bila mampu berbicara  dan memerintahkan hewan, jin, angin dan air. Besi yang keras menjadi lunak.

Saat Nabi Sulaiman dan Daud menjadi raja, tak ada pembangkangan. Saat Nabi lainnya  berasal dari golongan biasa, fenomena perlawanan dan pembunuhan terhadap Nabi dan kebenaran menjadi hal biasa. Menurut Buya Hamka, ada sekitar 50 Nabi yang dibunuh oleh mereka.

Membaca kisah bani Israil, seperti sedang membaca kisah perjalanan diri sendiri. Tengah bercermin memaparkan keburukan diri. Seperti itulah diri. Tunduk dengan ketakjuban materi. Ukuran kebenaran, kemenangan,  ketundukan dan ketaatan adalah materi. Semua harus memuaskan diri. Seperti bani Israil, tak terima bila Nabi bukan dari kaumnya. Bila berasal darinya, maka dibunuhnya bila berasal dari golongan biasa dan tak sesuai hawa nafsunya.

Energi Keghaiban Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Yang Ghaib harus lebih diyakini daripada yang nyata....

Energi Keghaiban

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Yang Ghaib harus lebih diyakini daripada yang nyata. Kesuksesan itu berpondasi pada keyakinan yang ghaib.

Yang Ghaib itu lebih nyata dari yang nyata. Setelah nyata, tahap berikutnya sirna. Hanya kemusnahan bila meyakini yang nyata saja

Yang menggerakkan dan pemberi energi kehidupan itu bukan yang nyata tetapi pada yang ghaib. Obsesi, tujuan dan target itu ghaib.

Para pengekor, meyakini yang nyata. Para pelopor dan pemimpin lebih meyakini yang ghaib.

Tugas pemimpin, merubah yang ghaib menjadi nyata. Pemimpin melihat kenyataan pada saat kebanyakan orang melihatnya masih ghaib.

Masa depan itu nyata. Tujuan itu nyata. Obsesi itu nyata. Rencana itu nyata. Itulah mindset pemimpin. Namun kebanyakan orang melihatnya masih ghaib.

Setiap yang ghaib bisa menjadi kenyataan. Ghaib awal proses menuju kenyataan.

Agar yang ghaib menjadi nyata, butuh bingkai keimanan. Kerangka iman yang benar adalah rukun iman yang 6.

Bila tak ada iman. Dunia ini akan menjemukan. Karena tak ada pembaharuan dan perbaharui dari kenyataan yang telah ada.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (301) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)