basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Tarekah Syattariah Dalam Gerakan Paderi  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Gerakan kaum Paderi dimulai ...

Tarekah Syattariah Dalam Gerakan Paderi 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Gerakan kaum Paderi dimulai dari gerakan "Pelindung Para Pedagang" yang dipelopori oleh Tuanku Nan Tua. Beliau murid dari Syekh Burhanuddin Ulakan yang juga murid dari Syekh Abdurrauf Singkil yang mendirikan pesantren di Ulakan dekat Pariaman. Beliau pemuka dari Tarekat Syattariah di kota Tua.

Tuanku Nan Tua seorang saudagar yang mampu berangkat haji ke Mekkah. Dia juga seorang mubaligh yang menjadi kepala pesantren Syattariah di kota Tua. Yang membuatnya prihatin, sering terjadinya kekerasan antar warga desa di pasar-pasar. Malahan, ada satu desa yang seluruhnya di bumi oleh perampok.

Sementara itu, para penghulu desa tidak efektif menyelesaikan persoalan keributan di pasar. Akhirnya, Tuanku Nan Tua menawarkan pesantrennya sebagai alternatif untuk memecahkan penanganan kejadian di masyarakat, terutama berkaitan dengan dagang. Dia pun mengajak desa-desa disekitarnya untuk menerima syariat sebagai hukum dalam berdagang. Hasilnya pada 1790-an wilayah tersebut dapat meredakan gejolak konflik dan kriminalitas yang mengganggu perdagangan.

Seorang murid Tuanku Nan Tua, Jamaluddin, mendirikan pesantren di kota Lawas. Kota ini kaya akan kopi dan akasia. Jamaludin ingin membangun suatu masyarakat Muslim yang murni. Dalam artian, seluruh warga menjalankan syariat sehari-hari. Masyarakat sangat tertarik karena syariat lebih mudah dipahami dan sangat praktis. Akhirnya, bermunculan pula yang tidak setuju hingga pesantren diserang oleh gerombolan.

Pada 1803, tiga orang Minangkabau kembali dari Tanah Suci. Yaitu, Haji Miskin, Haji Sumanik dan Haji Piabang. Haji Miskin mencoba meluruskan adat istiadat walaupun penuh perlawanan. Petualangan inilah yang menyebabkan dia bertemu dengan Tuanku Nan Tua. Tuanku Nan Tua mendapatkan perlawanan dari para perampok dan kriminal tua. Pesantrennya dibakar. Akhirnya salah satu murid Tuanku Nan Tua yang bernama Tuanku Nan Rinceh bersama Haji Miskin membuat gerakan baru untuk menghadapi gerombolan tersebut. Pada sisi lain Tuanku Nan Tua tidak menyetujuinya. Dia lebih mengedepankan kelemahan lembutan.

Tuanku Nan Rinceh terinspirasi dari Haji Miskin membuat gerakan setiap desa di Ranah Minangkabau mesti dijadikan masyarakat Islam selekas mungkin. Tahapan jihad hati dan lisan sudah selesai. Saatnya memasuki dakwah dengan kekuatan. Beberapa murid Tuanku Nan Tua lainnya bergabung maka gerakan ini semakin kuat.

Salah satu murid Tuanku Nan Tua yang bergelar Datuk Bendahara yang merupakan Raja Empat Sila di utara Agam yang subur dan berpenduduk banyak. Tepatnya di Alahan Panjang dan Rao. Dia tertarik dengan visi Tuanku Nan Rinceh dan Haji Miskin. Salah satu murid Datu Bendahara bernama Peto Syarif yang kemudian dikenal dengan Tuanku Imam Bonjol.

Gereja Saint Catherine, Saksi Perjanjian Damai Amr bin Ash Dengan Kristen Koptik Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Oleh: Nasrulloh Bak...

Gereja Saint Catherine, Saksi Perjanjian Damai Amr bin Ash Dengan Kristen Koptik

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Oleh: Nasrulloh Baksolahar)

Gereja Saint Catherine di Mesir. Inilah salah satu gereja tertua di dunia. Banyak menyimpan lebih dari 3.500 dokumen kristiani yang berbahasa Yunani, Qibti, Arab dan bahasa lainnya. Gereja ini dibangun pada tahun 300 Masehi oleh para biarawan yang mengasingkan diri dari masyarakat dan memfokuskan untuk beribadah.

Gereja Saint Catherine, bangunannya mirip benteng yang sulit dimasuki dengan tembok tinggi. Karena awalnya dibangun untuk melindungi biarawan dari gerombolan perampok gurun. Gereja ini berdiri kokoh di Semenanjung Sinai. Ada apa dengan Semenanjung Sinai? Ingat kisah Nabi Musa saat dari Madyan kembali ke Mesir bersama Istrinya?

Saat Nabi Musa tersesat bersama Istrinya di Sinai. Musa mencari cara bagaimana bisa keluar. Suatu malam, dilihatnya kobaran api. Disangka, api tersebut berasal dari kemah para pengembara sedang beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan. Ternyata hanya api dari batang pohon dari semak-semak. Disinilah Nabi Musa mendapatkan wahyu dan ditugaskan untuk berdakwah ke Firaun. Apa hubungan api dengan Gereja Santa Catherine?

Menurut para ahli, di lingkungan Gereja Santa Catherine adalah letaknya api tersebut. Jadi diyakini  Nabi Musa diangkat menjadi Nabi di sekitar Gereja ini. Apa alasannya? Di Sinai, hanya tempat ini yang ada semak-semaknya. Lalu apa kaitannya dengan sejarah Islam? Gereja Santa Catherine adalah saksi sejarah kelembutan dan kedamaian Islam.

Imam Ibnu Katsir dalam kitab Bidayah wa Nihayah, mengabadikan perjanjian Amr bin Ash dengan kaum Nasrani di Mesir di era khalifah Umar Bin Khatab. Isinya, "Bismillahirrahmannirrahim, Inilah jaminan keamanan kepada penduduk Mesir, yang mencakup jaminan keamanan terhadap jiwa, agama, harta, rumah ibadah, tanah, air, darat, maupun lautan mereka."

Dokumen perjanjian antara Amr bin Ash dengan penduduk Mesir tersimpan rapih di gereja Santa Catherine. Dalam kekuasaan Islam, semua agama dilindungi dan bebas menjalankan kehidupan beragamanya. Bahkan di era Muhammad Al Fatih, dia mengangkat Patrik bagi umat Kristen Ortodoks. Dalam kekuasaan Islam, Gereja ini masih berdiri kokoh.

Bani Israil, Karakter Yang Mendominasi Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Yang paling banyak dik...

Bani Israil, Karakter Yang Mendominasi Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Yang paling banyak dikisahkan dalam Al-Qur'an adalah perjalanan bani israil. Kisah Nabi yang paling banyak diungkap adalah para Nabi yang diturunkan kepada bani Israil. Kisah Nabi Musa paling panjang dan sering diungkap. Bahkan untuk menyadarkan bani Israil harus menurunkan 2 Nabi sekaligus. Yaitu Musa dan Harun.

Banyak kisah keburukan bani Israil yang diungkap walaupun tak diutus Nabinya saat itu. Ini fakta, adanya Nabi atau tidak, karakter bani Israil tetaplah sama. Yaitu, pembangkangan terhadap kebenaran. Saat Rasulullah saw akan diutus, mereka mengungkapkan keberpihakannya. Siap membelanya hingga meraih kemenangan.

Saat kebenaran tiba, merekalah pionir pembangkangan dan usaha pembunuhan terhadap Rasulullah saw. Bekerjasama dengan munafikin dan musyrikin untuk memupuskan kebenaran. Persepsinya, kemenangan dan kekuasaan harus menjadi hak khusus mereka. Umat lain harus terkalahkan. Inilah sebab kedengkiannya terhadap umat Islam. Apakah penyakit ini hanya khusus bani Israil saja?

Egosentris telah menjadi penyakit dunia. Ego dalam arti diri, kelompok, organisasi, hingga negara. Persepsi kebenaran hanya miliknya. Kekuasaan, kekayaan, penguasaan sumberdaya,  ilmu dan teknologi hanya miliknya. Padahal hidup di dunia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku.

Ketundukannya hanya kepada kemukijzatan materi. Terkesima bila tongkat menjadi ular, membelah lautan dan batu mengeluarkan air. Terkesima bila mampu berbicara  dan memerintahkan hewan, jin, angin dan air. Besi yang keras menjadi lunak.

Saat Nabi Sulaiman dan Daud menjadi raja, tak ada pembangkangan. Saat Nabi lainnya  berasal dari golongan biasa, fenomena perlawanan dan pembunuhan terhadap Nabi dan kebenaran menjadi hal biasa. Menurut Buya Hamka, ada sekitar 50 Nabi yang dibunuh oleh mereka.

Membaca kisah bani Israil, seperti sedang membaca kisah perjalanan diri sendiri. Tengah bercermin memaparkan keburukan diri. Seperti itulah diri. Tunduk dengan ketakjuban materi. Ukuran kebenaran, kemenangan,  ketundukan dan ketaatan adalah materi. Semua harus memuaskan diri. Seperti bani Israil, tak terima bila Nabi bukan dari kaumnya. Bila berasal darinya, maka dibunuhnya bila berasal dari golongan biasa dan tak sesuai hawa nafsunya.

Energi Keghaiban Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Yang Ghaib harus lebih diyakini daripada yang nyata....

Energi Keghaiban

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Yang Ghaib harus lebih diyakini daripada yang nyata. Kesuksesan itu berpondasi pada keyakinan yang ghaib.

Yang Ghaib itu lebih nyata dari yang nyata. Setelah nyata, tahap berikutnya sirna. Hanya kemusnahan bila meyakini yang nyata saja

Yang menggerakkan dan pemberi energi kehidupan itu bukan yang nyata tetapi pada yang ghaib. Obsesi, tujuan dan target itu ghaib.

Para pengekor, meyakini yang nyata. Para pelopor dan pemimpin lebih meyakini yang ghaib.

Tugas pemimpin, merubah yang ghaib menjadi nyata. Pemimpin melihat kenyataan pada saat kebanyakan orang melihatnya masih ghaib.

Masa depan itu nyata. Tujuan itu nyata. Obsesi itu nyata. Rencana itu nyata. Itulah mindset pemimpin. Namun kebanyakan orang melihatnya masih ghaib.

Setiap yang ghaib bisa menjadi kenyataan. Ghaib awal proses menuju kenyataan.

Agar yang ghaib menjadi nyata, butuh bingkai keimanan. Kerangka iman yang benar adalah rukun iman yang 6.

Bila tak ada iman. Dunia ini akan menjemukan. Karena tak ada pembaharuan dan perbaharui dari kenyataan yang telah ada.

Lebih Meyakinkan Yang Kasat Mata? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Lebih meyakini pandangan mata atau ...

Lebih Meyakinkan Yang Kasat Mata?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Lebih meyakini pandangan mata atau hati? Lebih Meyakini yang gaib atau kasat mata?

Menurut seorang dokter hanya 0,3 persen yang bisa ditangkap oleh mata.  Sisanya 99,07 persennya tak bisa ditangkap oleh mata.

Para periset pemasaran sering salah dalam memahami konsumen. Hasil risetnya tak menunjukkan hal yang sebenarnya.

Ada kebohongan. Ada kemunafikan. Ada tipu daya dan kelicikan. Mengapa kita lebih mempercayai manusia daripada Allah?

Penglihatan mata lemah. Karena tak bisa menembus jiwa, hati dan akal manusia. Yang dibalik kulit dan dinding pun tak diketahui. Begitu lemahnya pandangan mata.

Mengapa perlu interview, introgasi, riset, analisa, menyelidikan, dan menyidikan? Karena pandangan mata tak bisa diandalkan.

Pandangan hati justru lebih dapat dipercaya. Tak bisa dibohongi. Bila nafsu bisa dikelola. Mata hati sangatlah tajam.

Yang buta bisa menilai seseorang dengan tepat. Bila mata bathinnya hidup, yang buta kadang lebih cerdas dari yang melihat.

Iman itu mata bathin. Lebih dipercaya daripada kasat mata. Iman kepada yang ghaib lebih dipercaya daripada yang terlihat.

Allah itu melihat kita.  Atau seolah-olah dilihat Allah. Seharusnya lebih dipercaya daripada dilihat oleh manusia.

Puncak kekuatan mata bathin adalah merasakan bahwa Allah senantiasa melihat kita.

Solusi Brilian yang Muncul Saat Tidur Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bisakah meriah solusi dan inspi...

Solusi Brilian yang Muncul Saat Tidur

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Bisakah meriah solusi dan inspirasi selama tidur? Saat terbangun, bukankah terkadang menemukan jalan keluar, padahal menjelang tidur persoalan tersebut sangat pelik? Namun justru banyak pula yang persoalan terbawa tidur hingga mengguncangkan jiwa? Bangun tidur bukan kesegaran tetapi justru kehilangan semangat hidup. Mengapa terdapat perbedaan ini?

Para ulama, saat tidur, justru ada yang dapat berinteraksi gurunya. Mereka mendapatkan nasihat dan ilmu. Ada yang bertemu dengan Rasulullah saw untuk bertanya dan mendapatkan nasihat. Tidur mendapatkan ilmu? Tidur bukan sekedar melepaskan lelah dan menyehatkan. Namun mengapa banyak juga yang bermimpi dikejar-kejar syetan dan binatang buas? Bahkan banyak yang takut dengan tidurnya.

Hati Rasulullah saw tetap terjaga walaupun dalam kondisi tidur. Kata BJ Habibie, "Komputer otak manusia terus bekerja walaupun sedang tidur." Karena itulah, saat terbangun sering kali mendapatkan solusi yang tidak pernah didapatkan saat sebelum tidur. Padahal sebelum tidur, dia sudah berfikir dengan sangat keras. Tidur memang menutup panca indra luar, namun bukankah seluruh organ tubuh tetap bekerja tiada henti? Ya Hayyul ya Qayum.

Saat tidur, bukankah tubuh mengeluarkan toksin yang merusak tubuh? Saat tidur seluruh organ dalam dibersihkan, karena itulah saat terbangun sering kali puret mules, ingin kecing dan keringatnya sangat bau. Allah terus tetap menjaga dan memelihara manusia walaupun di saat tidur. Karena itulah disunnahkan membaca Al-Qur'an sebelum tidur agar Allah menjaga manusia. Bila tidak, maka syetanlah yang mengganggunya.

Bersucilah sebelum tidur. Berwudhulah sebelum tidur. Shalat sunah, membaca Al-Qur'an, berdoa dan memaafkan semua manusia. Pasrahkan semua persoalan, ketakutan dan kekhawatiran pada Allah. Itulah cara agar jiwa tak dikotori oleh semua dosa, kesalahan dan keburukan yang dikerjakan seharian. Itulah cara untuk memberikan inputan data, informasi dan energi positif kepada jiwa dan akal agar selama tidur jiwa manusia tetap memproses semua yang belum dituntaskan agar menghasilkan solusi saat terbangun.

Ada kisah, seorang pedagang tak bisa membayar hutangnya. Sang pedagang siap dijebloskan ke penjara. Namun dia meminta ijin untuk pulang ke rumah sehari saja. Sang Hakim memberikan ijin. Tiba di rumah, sang pedagang menceritakan persoalannya kepada istrinya. Sang istri mengajaknya bershalawat sebanyak 1.000 kali lalu tidur. Malamnya bertemu Rasulullah saw dan diperintahkan untuk bertemu seseorang. Keesokan harinya, hutangnya pun berhasil dilunasi.

Jangan remehkan tidur. Tidur itu sama dengan terbangun. Ada aktifitas dan ibadah yang harus dilakukan seperti aktifitas di siang hari. Akal terus berfikir dan bekerja bukan saja saat manusia terbangun tetapi juga saat tertidur. Maka perhatikan sunah Rasulullah saw sebelum tidur, agar tidur menjadi sarana mendekatkan diri pada Allah dan membuahkan solusi yang tak bisa didapatkan saat beraktivitas di siang hari. Bukakah Allah memberikan kemenangan dan Pertolongan-Nya dalam perang Badar dengan menidurkan para Sahabat?

Jiwa-Jiwa Pembebas Persia Dan Romawi Oleh: Buya Hamka  Buya Hamka, dalam karyanya Studi Islam, yang diterbitkan oleh Gema Insani...

Jiwa-Jiwa Pembebas Persia Dan Romawi

Oleh: Buya Hamka 

Buya Hamka, dalam karyanya Studi Islam, yang diterbitkan oleh Gema Insani Press Februari 2020, memaparkan rahasia jiwa-jiwa penakluk Persia dan Persia hingga Andalusia. Hanya dalam puluhan tahun mampu membebaskan Imperium yang ada. Apa rahasianya? Bagaimana mereka menempa dirinya? Mari menikmati pemaparan Buya Hamka.

Berislam berarti menyerahkan diri sepenuhnya untuk kepentingan Allah sesudah mengetahui siapa Allah. Kepada Allah saja wajah ditundukkan. Manusia harus merdeka dari segala pengaruh yang ada di alam semesta. Semuanya dipupuk, dididik dan ditempa dengan ibadah. Seperti  shalat, puasa, zakat dan berdzikir. Hingga akhirnya terbentuk totalitas penyerahan kepada Allah.

Iman kepada Allah harus disertai kecintaan dan pengabdian. Hidup itu sendiri hendaklah menjadi medan tempur pengabdian kepada Allah. Beramal shaleh untuk kepentingan manusia. Dari Allah, kita datang ke dunia. Dengan jaminan Allah, kita hidup di dunia untuk mengerjakan amal shaleh. Sesudah itu, mati dan kembali kepada asal kita yaitu Allah untuk mempertanggungjawabkan kehidupan ini. Hanya seperti itu perputaran hidup manusia. Bila memahami ini, adakah rasa takut? Yang ada hanya kemerdekaan diri.

Kemerdekaan sejati adalah kesanggupan menguasai diri, menguasai syahwat hawa nafsu, dan menguasai segala gejala kehendak baik dan buruk. Semua dikuasai dengan timbangan iman dan akal. Dengan iman, tak ada alam yang dapat membatasinya dan tidak ada yang dapat mengikatnya. Saat iman terbina kokoh, ruh pun naik tinggi menggabungkan diri dengan kelompok Robbani.

Kelompok inilah yang mengganti kehendak sendiri dengan kehendak Allah. Keinginannya disesuaikan dengan keinginan Allah. Iradahnya, iradah Allah, itulah kebenaran. Kebenaran sejati itu adalah Allah. Jika nama Allah disebut, itulah nama yang mengandung sifat kesempurnaan, kebajikan, kecintaan dan rahmat kasih sayang. Siapa yang mengabdikan diri kepada ini semua, maka terbebaslah diri dari sifat tercela. Inilah inti kemerdekaan yaitu mengakui diri menjadi budak kebenaran.

Bila hati telah diserahkan sepenuhnya kepada Allah, rasa takut pun tidak ada lagi. Fokusnya hanya mencapai cita-cita, mencari dan menegakkan kebenaran.  Dengan modal ini, pergilah ke medan jihad kehidupan, berjuang bekerja keras hingga kebenaran tegak dan percaya pada takdir Allah bahwa peradaban itu dalam genggaman Islam dan yang bertakwa.

Apa pun yang dikorbankan. Apa pun diserahkan, baik waktu, tenaga, harta dan jiwa. Semua yang hilang dan diberikan tidak akan pernah musnah dan sia-sia. Semua untuk mewujudkan cinta kepada dan meraih kesyahidan. Semangat inilah yang telah meleburkan Persia dan Romawi. Akankah terulang kembali? Dari  jiwa membangun peradaban.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (356) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (2) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (4) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (133) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)