basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Lebih Meyakinkan Yang Kasat Mata? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Lebih meyakini pandangan mata atau ...

Lebih Meyakinkan Yang Kasat Mata?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Lebih meyakini pandangan mata atau hati? Lebih Meyakini yang gaib atau kasat mata?

Menurut seorang dokter hanya 0,3 persen yang bisa ditangkap oleh mata.  Sisanya 99,07 persennya tak bisa ditangkap oleh mata.

Para periset pemasaran sering salah dalam memahami konsumen. Hasil risetnya tak menunjukkan hal yang sebenarnya.

Ada kebohongan. Ada kemunafikan. Ada tipu daya dan kelicikan. Mengapa kita lebih mempercayai manusia daripada Allah?

Penglihatan mata lemah. Karena tak bisa menembus jiwa, hati dan akal manusia. Yang dibalik kulit dan dinding pun tak diketahui. Begitu lemahnya pandangan mata.

Mengapa perlu interview, introgasi, riset, analisa, menyelidikan, dan menyidikan? Karena pandangan mata tak bisa diandalkan.

Pandangan hati justru lebih dapat dipercaya. Tak bisa dibohongi. Bila nafsu bisa dikelola. Mata hati sangatlah tajam.

Yang buta bisa menilai seseorang dengan tepat. Bila mata bathinnya hidup, yang buta kadang lebih cerdas dari yang melihat.

Iman itu mata bathin. Lebih dipercaya daripada kasat mata. Iman kepada yang ghaib lebih dipercaya daripada yang terlihat.

Allah itu melihat kita.  Atau seolah-olah dilihat Allah. Seharusnya lebih dipercaya daripada dilihat oleh manusia.

Puncak kekuatan mata bathin adalah merasakan bahwa Allah senantiasa melihat kita.

Solusi Brilian yang Muncul Saat Tidur Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bisakah meriah solusi dan inspi...

Solusi Brilian yang Muncul Saat Tidur

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Bisakah meriah solusi dan inspirasi selama tidur? Saat terbangun, bukankah terkadang menemukan jalan keluar, padahal menjelang tidur persoalan tersebut sangat pelik? Namun justru banyak pula yang persoalan terbawa tidur hingga mengguncangkan jiwa? Bangun tidur bukan kesegaran tetapi justru kehilangan semangat hidup. Mengapa terdapat perbedaan ini?

Para ulama, saat tidur, justru ada yang dapat berinteraksi gurunya. Mereka mendapatkan nasihat dan ilmu. Ada yang bertemu dengan Rasulullah saw untuk bertanya dan mendapatkan nasihat. Tidur mendapatkan ilmu? Tidur bukan sekedar melepaskan lelah dan menyehatkan. Namun mengapa banyak juga yang bermimpi dikejar-kejar syetan dan binatang buas? Bahkan banyak yang takut dengan tidurnya.

Hati Rasulullah saw tetap terjaga walaupun dalam kondisi tidur. Kata BJ Habibie, "Komputer otak manusia terus bekerja walaupun sedang tidur." Karena itulah, saat terbangun sering kali mendapatkan solusi yang tidak pernah didapatkan saat sebelum tidur. Padahal sebelum tidur, dia sudah berfikir dengan sangat keras. Tidur memang menutup panca indra luar, namun bukankah seluruh organ tubuh tetap bekerja tiada henti? Ya Hayyul ya Qayum.

Saat tidur, bukankah tubuh mengeluarkan toksin yang merusak tubuh? Saat tidur seluruh organ dalam dibersihkan, karena itulah saat terbangun sering kali puret mules, ingin kecing dan keringatnya sangat bau. Allah terus tetap menjaga dan memelihara manusia walaupun di saat tidur. Karena itulah disunnahkan membaca Al-Qur'an sebelum tidur agar Allah menjaga manusia. Bila tidak, maka syetanlah yang mengganggunya.

Bersucilah sebelum tidur. Berwudhulah sebelum tidur. Shalat sunah, membaca Al-Qur'an, berdoa dan memaafkan semua manusia. Pasrahkan semua persoalan, ketakutan dan kekhawatiran pada Allah. Itulah cara agar jiwa tak dikotori oleh semua dosa, kesalahan dan keburukan yang dikerjakan seharian. Itulah cara untuk memberikan inputan data, informasi dan energi positif kepada jiwa dan akal agar selama tidur jiwa manusia tetap memproses semua yang belum dituntaskan agar menghasilkan solusi saat terbangun.

Ada kisah, seorang pedagang tak bisa membayar hutangnya. Sang pedagang siap dijebloskan ke penjara. Namun dia meminta ijin untuk pulang ke rumah sehari saja. Sang Hakim memberikan ijin. Tiba di rumah, sang pedagang menceritakan persoalannya kepada istrinya. Sang istri mengajaknya bershalawat sebanyak 1.000 kali lalu tidur. Malamnya bertemu Rasulullah saw dan diperintahkan untuk bertemu seseorang. Keesokan harinya, hutangnya pun berhasil dilunasi.

Jangan remehkan tidur. Tidur itu sama dengan terbangun. Ada aktifitas dan ibadah yang harus dilakukan seperti aktifitas di siang hari. Akal terus berfikir dan bekerja bukan saja saat manusia terbangun tetapi juga saat tertidur. Maka perhatikan sunah Rasulullah saw sebelum tidur, agar tidur menjadi sarana mendekatkan diri pada Allah dan membuahkan solusi yang tak bisa didapatkan saat beraktivitas di siang hari. Bukakah Allah memberikan kemenangan dan Pertolongan-Nya dalam perang Badar dengan menidurkan para Sahabat?

Jiwa-Jiwa Pembebas Persia Dan Romawi Oleh: Buya Hamka  Buya Hamka, dalam karyanya Studi Islam, yang diterbitkan oleh Gema Insani...

Jiwa-Jiwa Pembebas Persia Dan Romawi

Oleh: Buya Hamka 

Buya Hamka, dalam karyanya Studi Islam, yang diterbitkan oleh Gema Insani Press Februari 2020, memaparkan rahasia jiwa-jiwa penakluk Persia dan Persia hingga Andalusia. Hanya dalam puluhan tahun mampu membebaskan Imperium yang ada. Apa rahasianya? Bagaimana mereka menempa dirinya? Mari menikmati pemaparan Buya Hamka.

Berislam berarti menyerahkan diri sepenuhnya untuk kepentingan Allah sesudah mengetahui siapa Allah. Kepada Allah saja wajah ditundukkan. Manusia harus merdeka dari segala pengaruh yang ada di alam semesta. Semuanya dipupuk, dididik dan ditempa dengan ibadah. Seperti  shalat, puasa, zakat dan berdzikir. Hingga akhirnya terbentuk totalitas penyerahan kepada Allah.

Iman kepada Allah harus disertai kecintaan dan pengabdian. Hidup itu sendiri hendaklah menjadi medan tempur pengabdian kepada Allah. Beramal shaleh untuk kepentingan manusia. Dari Allah, kita datang ke dunia. Dengan jaminan Allah, kita hidup di dunia untuk mengerjakan amal shaleh. Sesudah itu, mati dan kembali kepada asal kita yaitu Allah untuk mempertanggungjawabkan kehidupan ini. Hanya seperti itu perputaran hidup manusia. Bila memahami ini, adakah rasa takut? Yang ada hanya kemerdekaan diri.

Kemerdekaan sejati adalah kesanggupan menguasai diri, menguasai syahwat hawa nafsu, dan menguasai segala gejala kehendak baik dan buruk. Semua dikuasai dengan timbangan iman dan akal. Dengan iman, tak ada alam yang dapat membatasinya dan tidak ada yang dapat mengikatnya. Saat iman terbina kokoh, ruh pun naik tinggi menggabungkan diri dengan kelompok Robbani.

Kelompok inilah yang mengganti kehendak sendiri dengan kehendak Allah. Keinginannya disesuaikan dengan keinginan Allah. Iradahnya, iradah Allah, itulah kebenaran. Kebenaran sejati itu adalah Allah. Jika nama Allah disebut, itulah nama yang mengandung sifat kesempurnaan, kebajikan, kecintaan dan rahmat kasih sayang. Siapa yang mengabdikan diri kepada ini semua, maka terbebaslah diri dari sifat tercela. Inilah inti kemerdekaan yaitu mengakui diri menjadi budak kebenaran.

Bila hati telah diserahkan sepenuhnya kepada Allah, rasa takut pun tidak ada lagi. Fokusnya hanya mencapai cita-cita, mencari dan menegakkan kebenaran.  Dengan modal ini, pergilah ke medan jihad kehidupan, berjuang bekerja keras hingga kebenaran tegak dan percaya pada takdir Allah bahwa peradaban itu dalam genggaman Islam dan yang bertakwa.

Apa pun yang dikorbankan. Apa pun diserahkan, baik waktu, tenaga, harta dan jiwa. Semua yang hilang dan diberikan tidak akan pernah musnah dan sia-sia. Semua untuk mewujudkan cinta kepada dan meraih kesyahidan. Semangat inilah yang telah meleburkan Persia dan Romawi. Akankah terulang kembali? Dari  jiwa membangun peradaban.

Peta Jalan Kemenangan Pertempuran Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Pondasi kemenangan a...

Peta Jalan Kemenangan Pertempuran Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Pondasi kemenangan adalah pertolongan dan rahmat Allah. Namun, apa peran manusia? Merancang strategi pertempuran. Menyiapkan pasukan dan perbekalan. Melalui bermusyawarah dan menyambut seruan jihad.

Kemenangan di perang Badar, dengan menghancurkan mental lawan dan memotong perbekalan. Caranya, kuasai sumber air. Kalahkan pemimpinnya. Itulah penyebab, terbunuhnya 70 pentolah Quraisy, cukup menghancurkan 1.000 kekuatan.

Mengalahkan Yahudi lebih mudah. Cukup dengan pengepungan saja. Mereka terpenjara di benteng dengan diliputi ketakutan. Peralatan tercanggih berserakan tak berguna. Karena Yahudi itu penakut. Karena  paham, bahwa Rasulullah saw akan memimpin peradaban jagat raya.

Kemenangan di Uhud hampir lenyap, karena terjebak harta, yang sengaja disebarkan di arena pertempuran. Saat kewaspadaan hilang, kacaulah barisan, padamlah semangat. Kafir Quraisy pun menyerang balik dari belakang. Namun Quraisy tetap saja terkalahkan. Mengapa?

Kafir Quraisy membuat desas desus bahwa Rasulullah saw tewas. Ini tipuan. Dalam perang, menewaskan pemimpin sama saja memenangkan seluruh pertempuran. Namun hukum ini tidak berlaku bagi mukmin. Sebab tujuan perangnya karena Allah saja. Inilah pembangkit mental pejuang.

Dalam kepungan perang Khandaq. Dibuatlah parit yang melingkari Madinah. Kerumunan kafir Quraisy dihancurkan dengan strategi adu domba. Rasulullah saw memerintahkan Huzaifah bin Yaman menyamar ke pasukan lawan. Mengutus yang dianggapnya teman untuk mengadu domba. Akhirnya, sesama kabilah Quraisy, Yahudi, dan Munafikin  tidak saling mempercayai lagi.  Inilah, yang membuat satu persatu mereka mundur, dalam mengepung kota Madinah.

Di perang Hunian, mukminin terjebak dalam lorong sempit perbukitan. Dihujani panah, tombak dan batu. Kaum mukminin terpukul mundur. Namun Rasulullah saw terus maju. Para Sahabat berlindung di belakang Rasulullah saw. Keberanian seorang pemimpin, mampu mengembalikan semangat juang.

Dalam perang Mu'tah. Bagaimana terlihat kuat walau sebenarnya lemah? Mengecoh, seolah selalu mendapatkan bantuan pasukan dari Madinah, walau sebenarnya jumlah pasukan terus berkurang karena tewas dan terluka. Inilah strategi gaya Khalid Bin Walid. Semua kecemerlangan strategi ini berasal dari hati yang jernih. Sehingga Allah mengilhamkan strategi ini ke setiap dada para Sahabat.

Kondisi Nusantara, Sebelum dan Saat Hidupnya Rasulullah saw, hingga Abad Pertama Hijriyah Selat Malaka sudah ramai jauh sebelum ...

Kondisi Nusantara, Sebelum dan Saat Hidupnya Rasulullah saw, hingga Abad Pertama Hijriyah

Selat Malaka sudah ramai jauh sebelum kelahiran Nabi Isa. Nusantara sudah menjalin hubungan yang erat dengan India dan Tiongkok melalui hubungan laut selat Malaka. Oleh karena itulah, dalam penelitian sejarah, bahan-bahan dari India dan Tiongkok amat penting dalam meneliti sejarah Indonesia. Menurut Sir Thomas Arnold, saudagar Arab pun sudah melakukan perniagaan yang sangat luas di Nusantara sejak masa permulaan sekali.

Dua abad sebelum kelahiran Rasulullah saw atau sekitar abad ke 4 Masehi, telah ada di Nusantara sebuah kerajaan Hindu di Kalimantan Timur, yaitu Kutai. Ditemukan batu bersurat yang menyatakan bahwa nama rajanya Mulawarman dan huruf batu itu Paliawa. Kerajaan ini sudah menjalin kerjasama dengan berbagai pelosok negri hingga ke India Selatan.

Satu abad sebelum kelahiran Rasulullah saw, abad ke 5 Masehi di Jawa Barat ada pula sebuah kerajaan Hindu bernama Tarumanegara dengan rajanya Purnawarman. Di abad ini pula, pelawat dari Tiongkok yang bernama Fa Hian telah melawat ke Nusantara. Dicatat negri-negri yang didatanginya seperti Jawa, Sumatera dan Kalimantan.

Rasulullah saw hidup dari 571-632 Masehi. Apa yang terjadi di Nusantara? Di Solok Sumatera Barat telah didapati sebuah patung Budha yang menurut penaksirannya dari abad ke 6 Masehi. Selain itu, disebut juga nama kerajaan San Foh Sji. Menurut penelitian, itulah kerajaan Sambojaya, cikal bakal Sriwijaya yang berdiri pada abad ke 7 Masehi.

Ketika Islam berkembang di Tanah Arab pada abad ke 7, agama Budha Mahayana sedang berkembang pula di Nusantara, di bawah pimpinan Sriwijaya yang berpusat di Palembang. Sriwijaya sebagai perantaraan aliran Budha yang datang dari Hindustan menuju Tiongkok yang singgah di Sriwijaya. Warisan ini jugalah yang disambut oleh Indonesia pada zaman Islam yang menjadi tempat perantara antara kemajuan dari Arab dan Hindustan yang akan menuju ke Maluku dan Filipina.

Menilik daerah-daerah yang dikuasainya, Sriwijaya sebuah kerajaan maritim yang berdagang hingga ke India dan Tiongkok melalui Selat Malaka. Kekuasaannya sampai ke Siam, Birma dan Vietnam. Pengaruhnya sampai hingga ke India Selatan, Sailan dan menancapkan kuasanya hingga ke Tanah Jawa untuk memperkokoh pengaruh agama Budha.

Di periode ini juga perniagaan orang Arab telah sampai ke Tiongkok dan sangat maju. Berdasarkan pustaka Tiongkok, orang Arab telah datang Nusantara pada abad ke 7 Masehi, artinya pada abad pertama  Islam. Menurut Sir Thomas Arnold, Islam pun sudah dibawa ke Nusantara oleh para saudagar Arab sejak abad pertama dari hijrahnya Rasulullah saw.

(Diringkas dari buku Sejarah Umat Islam karya Hamka)

Mengulang Kemukijzatan Para Nabi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kemujizatan para Nabi terus berulang...

Mengulang Kemukijzatan Para Nabi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Kemujizatan para Nabi terus berulang dari satu Nabi ke Nabi yang lainnya. Dari satu zaman ke zaman yang lainnya. Dari satu generasi ke generasi yang lain. Hingga satu saat mukjizat itu terhenti saat Rasulullah saw wafat. Adakah kemukijzatan itu akan berulang?

Adakah Nabi yang mewariskan kemukijzatan? Tongkat Nabi Musa, tak diketahui rimbanya. Kemampuan menyembuhkan dan menghidupkan orang mati hanya milik Nabi Isa. Tak terbakar api hanya untuk Nabi Ibrahim. Kemukijzatan pergi setelah kepergian Nabinya. Namun tidak bagi umat Islam.

Umat Islam umat pilihan. Nabinya mewariskan kemukijzatan. Umatnya diwarisi kemukijzatan. Berarti, kondisi, situasi, kehebatan dan kejayaan di era Rasulullah saw bisa diulangi setiap saat dan tempat, tanpa harus lahir dan diutusnya Nabi kembali. Tak perlu manusia super hebat untuk mengulangi kejayaan di era Rasulullah.

Mengapa kejayaan umat Islam berusia ribuan tahun? Karena kemukijzatan Nabinya bersemayam di hati, akal dan jiwanya. Mengulangi kejayaan hanya butuh keyakinan dan pengamalan saja. Kehadiran kembali sosok para Sahabat Rasulullah saw hanya butuh mengikuti contoh sepak terjang Rasulnya saja. Semudah itu meraih kejayaan.

Allah yang memelihara mukjizat Rasulullah saw. Artinya kejayaan umat Islam pun dipelihara Allah selama mengikuti sepak terjang mukjizat tersebut. Kemunduran umat Islam hanya sesaat menunggu kembalinya kesadaran terhadap Al-Qur'an dan Sunnah. Sampai kapan? Hingga hawa nafsunya dihempaskan.

Kejayaan umat Islam tidak dibangun dari kecemerlangan akal, Ilmu pengetahuan, material, militer dan kekuasaan. Tetapi kuatnya interaksi dan penerapan terhadap Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Semua kekuatan akan luluh lantah dihadapan kemukijzatan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw.

Bila Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw diterapkan, maka setiap jiwa terisi dengan kemukijzatan yang berjalan dan berkiprah di muka bumi. Akal, hati, jiwa dan raganya memuat  kemukjizatan. Karyanya cermin buah kemukijzatan. Bila seperti Ini, dapatkan dikalahkan dan dilemahkan?

Menyerap Mukjizat Rasulullah Secara Alamiah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mukjizat, peristiwa maha ...

Menyerap Mukjizat Rasulullah Secara Alamiah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Mukjizat, peristiwa maha dahsyat atas kehendak dan ijin Allah. Hanya Allah yang dapat melakukan.   Semuanya melampaui batas akal dan kemampuan manusia. Allah menantang manusia untuk membuat Al-Qur'an satu surat saja. Dapatkah? Tantangan ini menunjukkan ketidakberdayaan dan ketidakmampuan abadi manusia.

Keterjagaan keaslian Al-Qur'an dan As Sunnah merupakan mukjizat. Bagaimana mungkin sebuah kata dapat ditelusuri dari penutur ke penutur lainnya tanpa ada sedikit pun perbedaan? Setiap karakter, akhlak dan keseharian sang penutur terdokumentasikan dan terseleksi dengan rapih, jelas dan terjaga. Adakah yang sanggup melakukan hal ini?

Fakta sejarah sebuah bangsa saja diyakini dimanipulasi oleh sang pemenang saja. Fakta yang belum ratusan tahun saja diperdebatkan keaslianya. Padahal jejak dan monumennya masih ada. Padahal penuturnya masih ada yang hidup. Hawa nafsu yang membuat segala sesuatu menjadi remang dan dikaburkan.

Mukjizat Al-Qur'an bukan mukjizat akrobatik. Menyulap sesuatu seketika dalam hitung detik. Kemukijzatan Al-Qur'an dapat diserap menjadi sebuah jati diri yang disinari dan diselubungi kemukijzatan dengan proses alamiah melalui penempaan  dan pendidikan. Kemukijzatan Rasulullah saw dapat ditularkan dan diduplikasikan ke setiap orang.

Proses kemukijzatan Nabi Musa cukup hanya mengetukan tongkatnya. Kemukijzatan Nabi Isa, seketika langsung menyembuhkan dan menghidupkan yang telah mati. Namun bagaimana proses kemukijzatan Rasulullah saw? Berproses secara alamiah dan ilmiah. Ada tahapan dan strateginya. Ada energi dan upaya yang diakukan. Ada pengorganisasiannya.

Rasulullah saw memenangkan perang Badar. Diawali dengan menyiapkan pasukan dan persenjataan. Menempatkan pasukan diposisi yang tepat. Mengatur pergerakan pasukan dan barisan. Setelah itu bermunajat yang kokoh dan pasrah. Disitulah Allah menurunkan malaikatnya. Proses ini dapat diduplikasikan oleh setiap yang bertakwa.

Saat perang Kemerdekaan Republik Indonesia. Peristiwa ini pun terulang. Saat perang Afghanistan dan Bosnia, peristiwa ini terulang. Saat perang Yarmuk dan Qadisiyah di era Umar bin Khatab, peristiwa ini terulang pula. Inilah bukti bahwa kemukijzatan pada diri Rasulullah saw terus berulang di setiap zaman dan manusia. Bila diterapkan pada tataran ekonomi, sosial dan kekuasaan, maka kemukijzatannya dapat terulang kembali juga.


Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (300) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)