basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Peta Jalan Kemenangan Pertempuran Rasulullah saw Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Pondasi kemenangan a...

Peta Jalan Kemenangan Pertempuran Rasulullah saw

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Pondasi kemenangan adalah pertolongan dan rahmat Allah. Namun, apa peran manusia? Merancang strategi pertempuran. Menyiapkan pasukan dan perbekalan. Melalui bermusyawarah dan menyambut seruan jihad.

Kemenangan di perang Badar, dengan menghancurkan mental lawan dan memotong perbekalan. Caranya, kuasai sumber air. Kalahkan pemimpinnya. Itulah penyebab, terbunuhnya 70 pentolah Quraisy, cukup menghancurkan 1.000 kekuatan.

Mengalahkan Yahudi lebih mudah. Cukup dengan pengepungan saja. Mereka terpenjara di benteng dengan diliputi ketakutan. Peralatan tercanggih berserakan tak berguna. Karena Yahudi itu penakut. Karena  paham, bahwa Rasulullah saw akan memimpin peradaban jagat raya.

Kemenangan di Uhud hampir lenyap, karena terjebak harta, yang sengaja disebarkan di arena pertempuran. Saat kewaspadaan hilang, kacaulah barisan, padamlah semangat. Kafir Quraisy pun menyerang balik dari belakang. Namun Quraisy tetap saja terkalahkan. Mengapa?

Kafir Quraisy membuat desas desus bahwa Rasulullah saw tewas. Ini tipuan. Dalam perang, menewaskan pemimpin sama saja memenangkan seluruh pertempuran. Namun hukum ini tidak berlaku bagi mukmin. Sebab tujuan perangnya karena Allah saja. Inilah pembangkit mental pejuang.

Dalam kepungan perang Khandaq. Dibuatlah parit yang melingkari Madinah. Kerumunan kafir Quraisy dihancurkan dengan strategi adu domba. Rasulullah saw memerintahkan Huzaifah bin Yaman menyamar ke pasukan lawan. Mengutus yang dianggapnya teman untuk mengadu domba. Akhirnya, sesama kabilah Quraisy, Yahudi, dan Munafikin  tidak saling mempercayai lagi.  Inilah, yang membuat satu persatu mereka mundur, dalam mengepung kota Madinah.

Di perang Hunian, mukminin terjebak dalam lorong sempit perbukitan. Dihujani panah, tombak dan batu. Kaum mukminin terpukul mundur. Namun Rasulullah saw terus maju. Para Sahabat berlindung di belakang Rasulullah saw. Keberanian seorang pemimpin, mampu mengembalikan semangat juang.

Dalam perang Mu'tah. Bagaimana terlihat kuat walau sebenarnya lemah? Mengecoh, seolah selalu mendapatkan bantuan pasukan dari Madinah, walau sebenarnya jumlah pasukan terus berkurang karena tewas dan terluka. Inilah strategi gaya Khalid Bin Walid. Semua kecemerlangan strategi ini berasal dari hati yang jernih. Sehingga Allah mengilhamkan strategi ini ke setiap dada para Sahabat.

Kondisi Nusantara, Sebelum dan Saat Hidupnya Rasulullah saw, hingga Abad Pertama Hijriyah Selat Malaka sudah ramai jauh sebelum ...

Kondisi Nusantara, Sebelum dan Saat Hidupnya Rasulullah saw, hingga Abad Pertama Hijriyah

Selat Malaka sudah ramai jauh sebelum kelahiran Nabi Isa. Nusantara sudah menjalin hubungan yang erat dengan India dan Tiongkok melalui hubungan laut selat Malaka. Oleh karena itulah, dalam penelitian sejarah, bahan-bahan dari India dan Tiongkok amat penting dalam meneliti sejarah Indonesia. Menurut Sir Thomas Arnold, saudagar Arab pun sudah melakukan perniagaan yang sangat luas di Nusantara sejak masa permulaan sekali.

Dua abad sebelum kelahiran Rasulullah saw atau sekitar abad ke 4 Masehi, telah ada di Nusantara sebuah kerajaan Hindu di Kalimantan Timur, yaitu Kutai. Ditemukan batu bersurat yang menyatakan bahwa nama rajanya Mulawarman dan huruf batu itu Paliawa. Kerajaan ini sudah menjalin kerjasama dengan berbagai pelosok negri hingga ke India Selatan.

Satu abad sebelum kelahiran Rasulullah saw, abad ke 5 Masehi di Jawa Barat ada pula sebuah kerajaan Hindu bernama Tarumanegara dengan rajanya Purnawarman. Di abad ini pula, pelawat dari Tiongkok yang bernama Fa Hian telah melawat ke Nusantara. Dicatat negri-negri yang didatanginya seperti Jawa, Sumatera dan Kalimantan.

Rasulullah saw hidup dari 571-632 Masehi. Apa yang terjadi di Nusantara? Di Solok Sumatera Barat telah didapati sebuah patung Budha yang menurut penaksirannya dari abad ke 6 Masehi. Selain itu, disebut juga nama kerajaan San Foh Sji. Menurut penelitian, itulah kerajaan Sambojaya, cikal bakal Sriwijaya yang berdiri pada abad ke 7 Masehi.

Ketika Islam berkembang di Tanah Arab pada abad ke 7, agama Budha Mahayana sedang berkembang pula di Nusantara, di bawah pimpinan Sriwijaya yang berpusat di Palembang. Sriwijaya sebagai perantaraan aliran Budha yang datang dari Hindustan menuju Tiongkok yang singgah di Sriwijaya. Warisan ini jugalah yang disambut oleh Indonesia pada zaman Islam yang menjadi tempat perantara antara kemajuan dari Arab dan Hindustan yang akan menuju ke Maluku dan Filipina.

Menilik daerah-daerah yang dikuasainya, Sriwijaya sebuah kerajaan maritim yang berdagang hingga ke India dan Tiongkok melalui Selat Malaka. Kekuasaannya sampai ke Siam, Birma dan Vietnam. Pengaruhnya sampai hingga ke India Selatan, Sailan dan menancapkan kuasanya hingga ke Tanah Jawa untuk memperkokoh pengaruh agama Budha.

Di periode ini juga perniagaan orang Arab telah sampai ke Tiongkok dan sangat maju. Berdasarkan pustaka Tiongkok, orang Arab telah datang Nusantara pada abad ke 7 Masehi, artinya pada abad pertama  Islam. Menurut Sir Thomas Arnold, Islam pun sudah dibawa ke Nusantara oleh para saudagar Arab sejak abad pertama dari hijrahnya Rasulullah saw.

(Diringkas dari buku Sejarah Umat Islam karya Hamka)

Mengulang Kemukijzatan Para Nabi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kemujizatan para Nabi terus berulang...

Mengulang Kemukijzatan Para Nabi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Kemujizatan para Nabi terus berulang dari satu Nabi ke Nabi yang lainnya. Dari satu zaman ke zaman yang lainnya. Dari satu generasi ke generasi yang lain. Hingga satu saat mukjizat itu terhenti saat Rasulullah saw wafat. Adakah kemukijzatan itu akan berulang?

Adakah Nabi yang mewariskan kemukijzatan? Tongkat Nabi Musa, tak diketahui rimbanya. Kemampuan menyembuhkan dan menghidupkan orang mati hanya milik Nabi Isa. Tak terbakar api hanya untuk Nabi Ibrahim. Kemukijzatan pergi setelah kepergian Nabinya. Namun tidak bagi umat Islam.

Umat Islam umat pilihan. Nabinya mewariskan kemukijzatan. Umatnya diwarisi kemukijzatan. Berarti, kondisi, situasi, kehebatan dan kejayaan di era Rasulullah saw bisa diulangi setiap saat dan tempat, tanpa harus lahir dan diutusnya Nabi kembali. Tak perlu manusia super hebat untuk mengulangi kejayaan di era Rasulullah.

Mengapa kejayaan umat Islam berusia ribuan tahun? Karena kemukijzatan Nabinya bersemayam di hati, akal dan jiwanya. Mengulangi kejayaan hanya butuh keyakinan dan pengamalan saja. Kehadiran kembali sosok para Sahabat Rasulullah saw hanya butuh mengikuti contoh sepak terjang Rasulnya saja. Semudah itu meraih kejayaan.

Allah yang memelihara mukjizat Rasulullah saw. Artinya kejayaan umat Islam pun dipelihara Allah selama mengikuti sepak terjang mukjizat tersebut. Kemunduran umat Islam hanya sesaat menunggu kembalinya kesadaran terhadap Al-Qur'an dan Sunnah. Sampai kapan? Hingga hawa nafsunya dihempaskan.

Kejayaan umat Islam tidak dibangun dari kecemerlangan akal, Ilmu pengetahuan, material, militer dan kekuasaan. Tetapi kuatnya interaksi dan penerapan terhadap Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Semua kekuatan akan luluh lantah dihadapan kemukijzatan Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw.

Bila Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw diterapkan, maka setiap jiwa terisi dengan kemukijzatan yang berjalan dan berkiprah di muka bumi. Akal, hati, jiwa dan raganya memuat  kemukjizatan. Karyanya cermin buah kemukijzatan. Bila seperti Ini, dapatkan dikalahkan dan dilemahkan?

Menyerap Mukjizat Rasulullah Secara Alamiah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mukjizat, peristiwa maha ...

Menyerap Mukjizat Rasulullah Secara Alamiah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Mukjizat, peristiwa maha dahsyat atas kehendak dan ijin Allah. Hanya Allah yang dapat melakukan.   Semuanya melampaui batas akal dan kemampuan manusia. Allah menantang manusia untuk membuat Al-Qur'an satu surat saja. Dapatkah? Tantangan ini menunjukkan ketidakberdayaan dan ketidakmampuan abadi manusia.

Keterjagaan keaslian Al-Qur'an dan As Sunnah merupakan mukjizat. Bagaimana mungkin sebuah kata dapat ditelusuri dari penutur ke penutur lainnya tanpa ada sedikit pun perbedaan? Setiap karakter, akhlak dan keseharian sang penutur terdokumentasikan dan terseleksi dengan rapih, jelas dan terjaga. Adakah yang sanggup melakukan hal ini?

Fakta sejarah sebuah bangsa saja diyakini dimanipulasi oleh sang pemenang saja. Fakta yang belum ratusan tahun saja diperdebatkan keaslianya. Padahal jejak dan monumennya masih ada. Padahal penuturnya masih ada yang hidup. Hawa nafsu yang membuat segala sesuatu menjadi remang dan dikaburkan.

Mukjizat Al-Qur'an bukan mukjizat akrobatik. Menyulap sesuatu seketika dalam hitung detik. Kemukijzatan Al-Qur'an dapat diserap menjadi sebuah jati diri yang disinari dan diselubungi kemukijzatan dengan proses alamiah melalui penempaan  dan pendidikan. Kemukijzatan Rasulullah saw dapat ditularkan dan diduplikasikan ke setiap orang.

Proses kemukijzatan Nabi Musa cukup hanya mengetukan tongkatnya. Kemukijzatan Nabi Isa, seketika langsung menyembuhkan dan menghidupkan yang telah mati. Namun bagaimana proses kemukijzatan Rasulullah saw? Berproses secara alamiah dan ilmiah. Ada tahapan dan strateginya. Ada energi dan upaya yang diakukan. Ada pengorganisasiannya.

Rasulullah saw memenangkan perang Badar. Diawali dengan menyiapkan pasukan dan persenjataan. Menempatkan pasukan diposisi yang tepat. Mengatur pergerakan pasukan dan barisan. Setelah itu bermunajat yang kokoh dan pasrah. Disitulah Allah menurunkan malaikatnya. Proses ini dapat diduplikasikan oleh setiap yang bertakwa.

Saat perang Kemerdekaan Republik Indonesia. Peristiwa ini pun terulang. Saat perang Afghanistan dan Bosnia, peristiwa ini terulang. Saat perang Yarmuk dan Qadisiyah di era Umar bin Khatab, peristiwa ini terulang pula. Inilah bukti bahwa kemukijzatan pada diri Rasulullah saw terus berulang di setiap zaman dan manusia. Bila diterapkan pada tataran ekonomi, sosial dan kekuasaan, maka kemukijzatannya dapat terulang kembali juga.


Mudahnya Mentadaburi Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mentadaburi Al-Qur'an dapat me...



Mudahnya Mentadaburi Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Mentadaburi Al-Qur'an dapat menafsirkan sejumlah ilmu. Al-Qur'an itu induk ilmu baku yang paten. Merangkum ilmu masa lalu, hari ini dan masa depan. Butuh cara mentadaburinya agar tidak tersesat dan maksimal hasilnya. Al-Qur'an sudah dimudahkan oleh Allah, maka siapa pun mampu menggali hikmahnya.

Saat menghujamkan aqidah ke jiwa dihubungkan dengan keajaiban alam, diri, fakta kehidupan dan kematian. Dipaparkan nikmat dan sifat Allah, bukan doktrin atau dogma. Dialognya terbuka. Lebih banyak membangkitkan kesadaran hati dan akal, bukan ancaman dan siksaan. Allah berfirman dalam posisi kesejajaran dengan hamba-Nya, walaupun Dia Sang Maha Perkasa.

Dua pertiga isinya adalah kisah. Ini sangat mengasyikkan. Dari kisah dipaparkan tauhid, hukum syariat dan kehidupan. Manusia dibiarkan mengambil hikmahnya sendiri. Diberdayakan akal dan imajinasinya. Biar manusia menghubungkan sendiri dengan pengalaman dan kejadian yang dialaminya. Tak ada pengajaran yang langsung menohok merendahkan manusia. 

Pemaparan alam sangat dominan. Alam hidup berdampingan dengan manusia. Yang terdekat didekatkan kembali oleh Allah dalam Al-Qur'an.  Agar semua yang dilihat dan didengar menjadi nasihat dan pelajaran. Agar manusia terkepung oleh nasihat dan kesadaran diri sehingga hawa nafsu dan syetan pun tak bisa melalaikan  jiwa.

Semua ini ruang terbuka untuk membedah yang tersirat di balik yang tersurat, mengambil hikmah kebijaksanaan dan membongkar yang tersembunyi sangatlah luas. Allah meluaskannya dengan tak terhingga. Agar di setiap waktu, zaman dan generasi, manusia bisa merengguk petunjuk-Nya untuk bergulat dalam kehidupan ini.

Uraian halal-haram dan rukun ajaran agama amatlah sedikit.  Ruang ini hak khusus Allah. Akhlak kita cukup mengikuti mereka yang sudah paham dengan hukum syariat. Kajian haram-halal diserahkan ke yang ahlinya. Yang halal amatlah luas. Yang haram sangatlah sedikit. Jadi tidak akan menyulitkan manusia.

Kemujizatan Al-Qur'an salah satunya adalah kesederhanaan dan kemudahannya. Semua level dan ragam manusia dapat mengambil hikmahnya dengan sangat mudah. Yang hatinya bersih dan tersesat bisa mengambil pelajaran dengan mentadaburi dan menyelidikinya.

Gelombang Dakwah di Nusantara Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Dunia tercengang dengan gerakan cepat p...


Gelombang Dakwah di Nusantara

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Dunia tercengang dengan gerakan cepat para Sahabat yang berhasil menembus Persia, Romawi dan Mesir. Lalu menyebar ke Asia Tengah hingga ke India hanya kurang dari satu abad. Bagaimana dengan Nusantara dan dataran Melayu? Saudagar dan komunitas muslim sudah ada sejak abad ke 7 Masehi, namun mengapa baru mendirikan kesultanan Pasai sekitar abad 12 dan Demak abad 15?

Butuh 5 abad agar Pasai berdiri. Butuh 8 abad agar Demak berdiri. Padahal bila mau, mengapa tidak meminta pasukan besar dari kekhalifahan Bani Umayah dan  Abbasiyah saja? Bukankah kekuatan pasukan mereka mampu menundukkan penguasa dunia? Nusantara memang unik. Pendekatannya sangat fenomenal. Inilah terobosan luar biasa dari para ulama.

Gelombang dakwah Nusantara sangat alamiah. Ada tiga gelombang besar pendekatan dakwah di Nusantara. Pertama, Gelombang pembentukan basis masyarakat dengan datangnya para    saudagar. Gerakan dakwah dengan ekonomi dan sosial. Bagaimana menciptakan kesejahteraan, mengangkat derajat manusia dari perbudakan dan sikap hidup yang bersih, rapih dan egaliter.

Kedua, gelombang para ulama. Mendidik umat dengan tasawuf dan syariat. Mengajarkan pengelolaan negara. Intervensi budaya baru ke dalam budaya yang sudah ada. dengan lembut dan hikmah. Budaya lama dipertahankan dengan warna islam yang rahmatan lil alamin.

Ketiga, gelombang berdirinya kesultanan. Melihat masyarakatnya sudah berislam. Sosial dan kebudayaannya sudah terbentuk. Maka mendirikan bangunan kekuasaan sangatlah mudah. Seperti Demak, saat putra Majapahit menjadi sultan. Masyarakat sudah terikat dan mencintai tegaknya keadilan Islam.  Maka pamor Majapahit dengan sendirinya runtuh bertahap. Tak ada  penyerangan dari Demak ke Majapahit.

Dengan proses ini, saat Andalusia yang mengenggam Eropa selama 600 tahun dirobohkan oleh Raja Ferdinand dan Isabel. Maka Islam diterima dengan sukarela di Nusantara dan semenanjung Melayu. Mana yang lebih berharga? Bukankah kekayaan alam berada di Nusantara? Bukankah Eropa memperebutkan Nusantara?

Berapa umur dakwah sejak kemerdekaan hingga hari ini, belum ada 100 tahun. Mengapa tergesa-gesa dan berputus asa dalam membangun masyarakat dan kekuasaan? Dakwah di Nusantara memiliki keunikan. Ikuti jejak Nahdatul Ulama dan Muhammadiyah yang sudah matang, sambil membuat terobosan yang penuh hikmah. Jangan terbawa arus hiruk pikuk yang menghabiskan kekuatan.

Agar Hidup Dipenuhi Ketakjuban  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Al-Qur'an dibuka dengan kata bism...

Agar Hidup Dipenuhi Ketakjuban 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Al-Qur'an dibuka dengan kata bismillah. Artinya, Allah bersiap siaga menolong hamba-Nya setiap keadaan dan waktu. Menolong dengan sifat Maha Pengasih dan Penyayang. Menolong sebagai Pencipta, Pemilik, Penguasa dan Pemelihara alam semesta.

Al-Qur'an dimulai dengan kata Alhamdulillah. Segala puji bagi Allah yang telah menyiapkan ketakjuban dan decak kagum manusia atas semua yang diberikan-Nya. Semua akhir bagi yang bertakwa adalah ketakjuban luar biasa atas seluruh kejadian yang dialami.

Bersiap menikmati kekagetan yang dipenuhi ketakjuban yang tak terkira. Bersiaplah menerima ketercengahan luar biasa yang tak pernah terduga oleh angan-angan dan khayalan manusia. Bersiaplah merasakan kebahagiaan yang tak pernah terpikirkan dari Yang Maha Rahman dan Rahim. Apa syaratnya?

Yakini hari akhir. Yakini ada kehidupan setelah kehidupan. Kematian hanya gerbang menuju kehidupan baru. Keyakinan atas hari akhir membuat kehidupan dunia terasa ringan, karena dunia bukan tujuan dan target perjalanan. Dunia bukan tempat kesuksesan dan kesenangan. Dunia hanya menjalankan peran yang diamanahkan Allah saja.

Hidup terus bersambung. Generasi baru terus berdatangan sebagai pelanjut. Bila dunia ini akhir, maka tidak ada lagi yang datang dan pergi. Tak ada lagi perguliran dan pergantian. Tak ada lagi yang pergi. Yang ada hanya berduyun-duyun berdatangan lalu menetap dan berkumpul.

Tujuan hidup itu hanya menjalankan peran. Lalu memohon pertolongan agar Allah menolong menjalankan peran tersebut. Karena itulah Allah mendahulukan kekuatan pertolongan-Nya sejak awal Al-Qur'an. Juga janji memberikan nikmat dan pertolongan yang menakjubkan sejak awal. Agar menjalankan hidup dengan ketentraman.

Pertolongan-Nya berupa jalan yang lurus. Sangat dekat pertolongan-Nya. Sangat kuat pertolongan-Nya. Sehingga jalan yang dilalui manusia menjadi sangat mudah, tak melelahkan, tak menyulitkan, tak membosankan, tetapi penuh kenikmatan dan ketakjuban yang tak terkira. Syaratnya, jalani peran sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (355) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (26) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (133) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)