basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Agar Alam Memberkahi Manusia Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Malaikat tiba-tiba memprotes saat manusi...

Agar Alam Memberkahi Manusia

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Malaikat tiba-tiba memprotes saat manusia akan dijadikan khalifah di muka bumi. Menjadi pemimpin bumi, tetapi dia sendiri yang merusaknya. Itulah keganjilan yang akan terjadi. Kerusakan bumi mulai terjadi saat manusia menggeserkan perannya dari memanfaatkan kepada keserakahan. Dari eksplorasi ke eksploitasi. Dari menjaga kehidupan ke penumpukan kekayaan.

Bila bumi dibiarkan sendiri, tak ada manusia yang serakah, maka bumi tetap terjaga. Bila seluruh hewan dan tumbuhan dibiarkan, maka tidak akan pernah ada kerusakan. Karena alam semesta memiliki hukum yang pasti dan teratur. Allah menciptakan alam semesta dalam ketundukan dan keteraturan pada hukum-Nya.

Selalu dijelaskan bahwa Hari Kiamat akan tiba bila tidak ada lagi kalimat Allah yang diucapkan oleh manusia di bumi. Bila kalimat tauhid tak lagi ditegakkan maka akan hancurlah alam semesta. Tunduk pada kalimat tauhid pada dasarnya menyelaraskan karakter, akhlak, budaya dan pengelolaan manusia dengan alam semesta. Bila tak ada kalimat tauhid yang ada hanya pengrusakan.

Setiap bencana yang terjadi, bukan karena ulah alam yang marah. Tetapi karena manusia menghancurkan hukum alam yang membuat salah satu keteraturan tidak tersambung dengan keteraturan yang lain. Membuat satu hukum tidak terkoneksi dengan hukum yang lain. Disini terjadi bencana dan azab.

Seperti saluran air. Bila terputus atau terbendung, maka akan terjadi genangan hingga banjir. Seperti kabel atau jaringan listrik yang terputus maka seluruh peralatan yang memanfaatkan energi listrik akan mati. Seperti rantai makan, satu terputus maka seluruh makhluk pada rantai berikutnya akan mati. Semua akibatnya akan dirasakan oleh manusia.

Kekuatan alam maha dahsyat dibandingkan manusia yang lemah. Manusia diberikan kebebasan melakukan apa saja sesuai kehendaknya pada alam ini. Namun hukum alam tak bisa dibelokkan dan diputus oleh manusia. Bila manusia menghancurkan hukum dan keseimbangan alam, maka hanya tinggal menunggu kehancurannya.

Yang bertakwa akan selalu selaras dengan alam. Yang mukmin menjadi alam sebagai mitra kehidupannya. Karena keduanya memiliki karakter yang sama, yaitu taat dan patuh kepada Allah. Karena itulah keberkahan dari langit dan bumi tercipta dari persahabatan manusia dan alam. Alam mencintai manusia. Manusia pun mencintai alam. Itulah buah ketauhidan.

Terulangnya Mukjizat Nabi Ismail  Abul Abbas Asy-Syarafi bercerita, waktu itu saya bersama Abu Turab An-Nakhsyabi di jalur menuj...

Terulangnya Mukjizat Nabi Ismail 

Abul Abbas Asy-Syarafi bercerita, waktu itu saya bersama Abu Turab An-Nakhsyabi di jalur menuju ke Mekkah. Di tengah perjalanan, Dia jatuh sakit, hingga kami terpaksa harus berhenti di suatu tempat.

Lalu, ada salah satu kawannya berkata kepadanya, "Saya haus." Lantas, Abu Turab menghentakan kakinya ke tanah. Tiba-tiba, muncul sumber air yang segar.

"Bisakah saya meminum air ini dengan menggunakan gelas?" Kata kawannya itu. Lalu, Abu Turab An-Nakhsyabi memukulkan tangannya ke tanah.

Tiba-tiba, dia sudah memegang sebuah gelas dari kaca putih yang sangat indah, lalu dia berikan gelas itu kepadanya. Lantas, dia pun minum dan memberi kami minum. Gelas itu masih ada bersama kami sampai di Mekkah.

Pada suatu hari, Abu Turab berkata kepada saya, "Apa komentar kawan-kawanmu tentang hal-hal seperti itu yang dikaruniakan oleh Allah kepada para hamba-Nya? Saya menjawab, "Yang saya ketahui, semua percaya."

Abu Turab berkata lagi, "Barangsiapa yang tidak percaya kepada adanya karamah yang dianugerahkan Allah seperti itu, maka dia berarti kufur. Namun, bukan itu yang saya maksudkan, tetapi pandangan dan penilaian mereka." Saya menjawab, "Saya tidak tahu apa pandangan mereka tentang hal seperti itu."

Abu Turab melanjutkan, "Hai anakku, kawan-kawanmu berpikir bahwa hal-hal seperti itu adalah trik dan muslihat jin, padahal bukan. Yang merupakan tipu muslihat dari Jin adalah ketika merasa senang, nyaman, dan tertarik dengan hal semacam itu."

"Adapun orang yang memiliki kemampuan seperti itu, tetapi dia tidak memintanya, tidak menginginkannya, tidak merasa senang dan tertarik kepadanya, maka itu tingkatkan orang-orang Rabbani."

(Dikutip dari kitab Uyun al Hikayah Min Qashash Ash-Shalihin wa Nawadir Az-Zahidin)

Mekkah, Episentrum Perlawanan Terhadap Penjajah di Nusantara (2) Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kepe...

Mekkah, Episentrum Perlawanan Terhadap Penjajah di Nusantara (2)

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Kepergian haji sangat ditakuti oleh Penjajah Belanda. Sejak 1664, mereka yang berangkat haji diawasi.  Sesuai perjalanan waktu, dikeluarkan undang-undang pembatasan haji hingga pembentukan konsulat Belanda di Mekkah untuk memantau haji. Mengapa ditakuti?

Salah satu sebabnya, munculnya komunitas Jawi di Mekkah. Awalnya hanya perjalanan dan kumpul riung belajar bagi masyarakat Nusantara yang belajar di Mekkah, namun kemudian dapat membentuk benih perlawanan dan pembentukan lanskap sosial budaya baru di Nusantara.

Komunitas Jawi juga mempengaruhi keilmuan di Mekkah, semakin hari mereka semakin sukses meraih hati di kalangan penduduk Mekkah. Ada yang dijuluki Sayid Ulama Hijaz. Komunitas Jawi menjadi bagian dari pola halaqah yang ada dari 120 halaqah yang ada diseluruh Mekkah saat Snouck Hurgronje menyamar menjadi muslim di Mekkah.

Untuk membedah pengaruh komunitas Jawi ini, penjajah Belanda "mengutus" Snouck Hurgronje  untuk meneliti agar terbentuk strategi mengurangi pengaruhnya, dan memisahkan antara ulama dengan masyarakat Nusantara.

Hasil penelitiannya, komunitas Jawi  di Mekkah memegang peranan penting sebagai jantung kehidupan keagamaan di Nusantara, mempererat jaringan antara Nusantara dan Timur Tengah, beredarnya kitab-kitab,  meningkatnya permintaan fatwa, membetuk kurikulum pembelajaran pesantren dan komunitas santri di Nusantara.

Kitab-kitab bahan pengajaran di pesantren adalah kitab-kitab yang digunakan dalam halaqah di Mekkah. Beredar luasnya kitab tersebut menunjukkan telah terjadi kontak intensif antara Nusantara dan Timur Tengah melalui perantara komunitas Jawi.

Komunitas Jawi juga berkembang di Kairo Mesir, apalagi dengan muncul gagasan kebangkitan Islam yang digagas oleh Jamaluddin Al Afghani, yang dilanjutkan oleh Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha, membuat Mekkah dan Kairo menjadi inspirasi perlawanan dan kebangkitan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.

Bagaimana terbentuknya komunitas Jawi? Bagaimana peran lulusannya melakukan perlawanan terhadap penjajahan baik dari yang menetap di Mekkah maupun yang kembali ke tanah air?

Sumber:
1. Ulama dan Kekuasaan, Prof Jajat Burhanuddin, Mizan 2012
2. Islam dalam Arus Sejarah Indonesia, Prof Jajat Burhanuddin, Kencana 2020
3. 100 Ulama Nusantara di Tanah Suci, Maulana La Eda, Aqwam 2020

Rintihan Nabi Nuh Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Merintihlah kepada Allah karena seluruh kejadian be...

Rintihan Nabi Nuh

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Merintihlah kepada Allah karena seluruh kejadian berada dalam genggaman-Nya. Seluruh takdir dalam pengaturan-Nya. Seluruh doa  hanya Allah yang mengabulkan-Nya. Allah memberikan rahmat dan karunia kepada yang dikehendaki-Nya.

Lihatlah para Ululazmi, apa yang dilakukan saat menghadapi tantangan kehidupan yang paling berat? Para Nabi dan Rasul, merupakan manusia yang paling sulit dan berat menghadapi kesulitan hidup, apa yang dilakukan saat mengarungi semua persoalan hidup?

Padahal Ululazmi paling dahsyat kemukijzatannya. Padahal Ululazmi paling dekat dengan Allah. Tapi apa yang dilakukannya?

Belajarlah pada generasi pertama Ululazmi, Nabi Nuh as. Bagaimana saat menghadapi tantangan dari kaumnya? Bagaimana saat dicemooh dan dimusuhi kaumnya? Tak pernah mengandalkan kehebatan dan kepintaran diri, tetapi merintih kepada Allah.

Di tengah kelelahan menyeru kaumnya, Nabi Nuh berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku telah menyeru kaumku siang dan malam, tetapi seruanku itu tidak menambah keimanan mereka, justru mereka lari dari kebenaran." (Nuh: 5-6)

Semakin diseru, kaumnya justru semakin merendahkan Nabi Nuh. Mereka semakin memamerkan kekuatan, kekuasaan dan kekayaannya dan semakin durhaka. Hingga Nabi Nuh berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya mereka durhaka kepadaku, dan mereka mengikuti orang-orang yang harta dan anak-anaknya hanya menambah kerugian baginya." (Nuh: 21)

Ketika permusuhan kaumnya semakin keras. Ketika kezaliman dan kerusakan yang diperbuatnya semakin kuat. Nabi Nuh berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakan aku." (Al-Mukminun:26) "Sesungguhnya aku telah dikalahkan, maka tolonglah aku." (Al-Qamar: 10)

Ketika kedustaan terus memuncak dan tak terkendalikan, Nabi Nuh berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya kaumku telah mendustakan aku, maka berilah keputusan antara aku dengan mereka dan selamatkan aku dan mereka yang beriman." (Asy: Syu'ara: 117-118)

Kapal berlayar di tengah badai  yang tak tertandingi dalam seluruh zaman. Dalam ketakutan dan kekhawatiran yang luar biasa, Nabi Nuh berdoa, "Ya Tuhanku, tempatkan aku pada tempat yang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baiknya pemberi tempat."

Saat keluarga yang durhaka terus berjuang naik ke atas gunung untuk menyelamatkan diri. Nabi Nuh pun tahu bahwa usaha anaknya tersebut akan sia-sia, Nabi berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya anakku, adalah termasuk keluargaku, dan janji-Mu itu pasti benar. Engkau adalah hakim yang paling adil." (Hud: 45)

Saat tindakan permohonan untuk anaknya melanggar syariat Allah, Dia segera berdoa, "Ya Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu untuk memohon kepada-Mu sesuatu yang aku tidak mengetahui hakekatnya." (Hud: 47)

Rahasia kekuatan para Ululazmi ternyata bukan dirinya, tetapi rintihannya kepada Allah.

Membebaskan Seseorang dari Penjara dengan Shalat Allah al-Khayyath bercerita, waktu itu saya sedang duduk bersama Sari As-Saqthi...

Membebaskan Seseorang dari Penjara dengan Shalat


Allah al-Khayyath bercerita, waktu itu saya sedang duduk bersama Sari As-Saqthi. Lalu, seorang perempuan datang menemui kami.

"Wahai Abul Hasan (Sari As-Saqthi), saya adalah salah satu tetanggamu. Tadi malam, prajurit peronda menangkap anakku dan saya khawatir terjadi apa-apa dengannya. Untuk itu, tolong temani saya untuk melepaskan anakku itu, atau kirim seseorang untuk membantu melepaskannya." Kata wanita itu kepada Sari As-Saqthi.

Waktu itu, saya (Allan) berfikir Sari As-Saqthi akan mengirim seseorang untuk melepaskan putra putra perempuan itu. Akan tetapi, Dia justru beranjak berdiri untuk shalat, bahkan dia memperpanjang shalatnya sampai cukup lama, hingga perempuan itu semakin gusar dan was-was.

"Wahai Abul Hasan, saya sangat mengkhawatirkan keselamatan putraku. Saya takut sultan akan menyakitinya," kata perempuan itu tidak sabar menunggu Sari As-Saqthi shalat.

Kemudian, Sari As-Saqthi salam dan berkata, "Saya sedang membantumu." Tiba-tiba datang seorang tetangga perempuan tersebut, "Cepat pulang, mereka sudah melepaskan putramu."

Allan Al-Khayyath bercerita lagi tentang Sari As-Saqthi.

Hari itu, Sari As-Saqthi membeli satu kurr kacang seharga 60 dinar untuk dijual kembali. Lalu, Dia menulis di wajahnya, "Dijual dengan keuntungan 3 dinar."

Ternyata harga dipasaran sudah naik menjadi 90 dinar. Lalu seorang tengkulak datang menemuinya. "Saya ingin membeli kacang itu, berapa harganya?" kata tengkulak.

Sari As-Saqthi menjawab, "63 dinar." Sang tengkulak berkata, "Harga kacang sudah naik menjadi 90 dinar." Sari As-Saqthi menjawab, "Saya telah membuat akad dengan Allah dan saya tidak akan membatalkannya. Saya tetap menjualnya dengan 63 dinar." kata Sari As-Saqthi.

Sang tengkulak juga berkata, "Saya juga telah membuat kontrak dengan Allah bahwa saya tidak akan menipu dan mencurangi seorang muslim pun. Saya tidak akan membelinya darimu kecuali dengan harga 90 dinar."

Akhirnya, si tengkulak tidak jadi membeli. Sari As-Saqthi tak jadi menjual. "Bagaimana tidak dikabulkan doa orang yang seperti itu perbuatannya," kata Allan mengomentari.

(Dikutip dari kitab Uyun al Hikayah Min Qashash Ash-Shalihin wa Nawadir Az-Zahidin)

Dirham Berguguran dari Usapan Tangannya Abu Said al-Kharraz bercerita pada kami. Suatu ketika, saya berada di Mekkah bersama tem...

Dirham Berguguran dari Usapan Tangannya


Abu Said al-Kharraz bercerita pada kami. Suatu ketika, saya berada di Mekkah bersama teman yang shaleh dan wara. Selama 3 hari kami bertahan di sana tanpa makan apa pun.

Waktu itu, di depan kami ada orang miskin yang membawa bungkusan kecil dan cerek yang tertutup kain. Barangkali, waktu itu saya juga sempat melihatnya makan roti. Dalam hati, saya berkata, "Saya akan bilang kepada orang itu bahwa malam ini, kami ingin bertamu ke rumahnya."

Kemudian, keinginan itu pun benar-benar saya utarakan kepadanya dan ternyata dia mempersilahkan dengan senang hati. "Silahkan, dengan senang hati," kata orang itu.

Setelah Isya, saya pun menemuinya. Waktu itu, saya perhatikan sepertinya dia tak punya apa-apa. Kemudian, saya melihat dia mengusapkan tangannya ke sebuah tiang, tiba-tiba ada sesuatu yang terjatuh ke tangannya, kemudian dia memberikannya kepadaku, ternyata itu adalah uang sebanyak dua dirham.

Uangnya kami gunakan untuk membeli roti dan lauk. Selang beberapa waktu setelah itu, saya pun menemuinya.

"Sejak malam itu, saya selalu memperhatikan engkau. Saya ingin sekali tahu bagaimana engkau bisa melakukannya? Jika hal itu bisa dicapai dengan suatu amalan, tolong beritahu saya," kataku setelah mengucapkan salam kepadanya.

"Wahai Abu Said, hal itu bisa dicapai dengan hanya satu kalimat saja," kata orang itu. "Apa itu?" Tanyaku kepadanya, "Engkau hilangkan nilai makhluk dari hatimu,  maka engkau akan memperoleh hajatmu," Kata orang itu.

(Dikutip dari kitab Uyun al Hikayah Min Qashash Ash-Shalihin wa Nawadir Az-Zahidin)

Yang Paling Siap Keluar dari Krisis Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Bertahan di saat krisis. Umat Isl...


Yang Paling Siap Keluar dari Krisis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Bertahan di saat krisis. Umat Islam tinggal membuka lembaran sejarahnya sendiri. Perjalanan 1.400 tahun sebagai umat akhir zaman memberikan banyak khazanah pengalaman dan keilmuan untuk menghadapi setiap kondisi. Umat Islam seharusnya yang paling siap menghadapi krisis dan yang paling cepat keluar dari krisis. Mengapa tidak belajar dari  perjalanan 1.400 tahun?

Bertahan dari krisis. Umat Islam, seharusnya umat yang paling kuat menghadapi krisis, juga yang paling cepat keluar dari krisis. Setiap hari ditempa oleh Allah dengan beragam ibadah dan akhlak. Bukankah shalat dan sabar menjadi penolong? Penempaan sabar sebagai penempaan jiwa. Shalat sebagai penempaan fisik untuk membackup penempaan jiwa. Bila jiwa sudah siap, apakah ada yang bisa menghalangi dan mencelakakannya?

Menghadapi krisis, umat Islam seharusnya umat yang paling siap menghadapi dan keluar dari krisis. Bukankah Rasulullah saw sudah mengabarkan seluruh peristiwa yang akan dihadapi dan dilalui umat Islam hingga hari kiamat? Bukankah Rasulullah saw sudah mengajarkan manajemen resiko dalam menghadapi huru-hara, Krisis, kebaikan-keburukan? Kita hanya berijtihad sesuai jamannya lalu mempraktekkannya saja.

Bimbingan Rasulullah saw tidak pernah putus dalam bentuk As Sunnah. Dalam kisah para ulama dan pemimpin yang bertakwa, Rasulullah saw hadir pula dalam mimpi-mimpi mereka. Imam Hasan As Syadzali, bertemu dengan Rasulullah saw dalam mimpinya, saat umat Islam menghadapi serbuan tentara Salib yang dipimpin oleh Raja Louis IX. Disitu Rasulullah saw memberikan strategi kemenangan. Mengapa kita belum mengambil Sunnah Rasulullah saw dalam menghadapi Krisis? Mengapa Rasulullah saw tidak hadir dalam mimpi-mimpi kita dalam menghadapi Krisis?

Bukankah Allah selalu membimbing dan memberikan hidayah kepada yang bertakwa? Buka kembali Al-Qur'an. Taati syariat-Nya. Ambil keputusan sesuai Maqasid Syariah dan ushul fiqh. Allah akan mengilhamkan juga ilmu laduni secara langsung ke dalam dada setiap manusia. Begitu banyak khazanah dan perangkat yang sudah disiapkan Allah untuk menghadapi tantangan dalam kehidupan ini.

Syekh Nawawi Al Bantani dalam kitabnya Nasihahul Ibad, mengutip perkataan para ahli hikmah, "Terlahir sebagai muslim sudah cukup membuatku bersyukur kepada Allah." Karena dalam Islamlah semua perangkat menghadapi zaman sudah disiapkan dan diajarkan. Sudahkah merasakannya?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (352) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (25) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (131) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)