basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Ilmu Laduni Dari Alam Oleh: Nasrulloh Baksolah (Channel Youtube Dengerin Hati) Pandanglah alam. Bukankah alam itu bertasbih. Set...

Ilmu Laduni Dari Alam

Oleh: Nasrulloh Baksolah
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Pandanglah alam. Bukankah alam itu bertasbih. Setiap detik, alam mengucapkan "Subhanallah". Alam membimbing  untuk memuji Allah kepada yang memandangnya. Adakah cacat? Yang ada hanya kesempurnaan. Tidakkah merasakannya.

Andai belum merasakan getaran halus ini, bertanda, jiwa dalam kematian. Hati penuh kekerasan, dan penyakit. Hati tertutupi tabir, tembok yang tebal. Perjalanan hidup, dalam kepekatan malam. Nabi Ibrahim menemukan Allah, saat mentadaburi alam. Ibrahim bin Adham sadar menyerahkan totalitas diri kepada Allah, saat berburu di hutan.

Lihat yang tak terlihat. Dengar yang tak terdengar. Hubungkan nurani dengan jiwa alam. Kaitkan hati dengan inti alam. Maka, mata dan telinga akan menyaksikan, bahwa alam sedang bertasbih. Alam sedang menasihati jiwa, yang terlalaikan.

Nabi Daud menyaksikan sendiri, seekor ulat yang terus bertasbih. Para sufi melihat burung sedang mengajar ilmu khauf (takut) dan raja' (harap). Para mujahid kehidupan, melihat burung, tengah mengajarkan tawakal dan ikhtiar. Para ahli ibadah, melihat anjing, tengah mengajarkan ketaatan dan ketundukan, kepada Allah.

Saat jiwa tak terketuk dengan perintah keimanan. Tak tertarik dengan keindahan surga. Tak terguncang dengan kengerian neraka. Tak terkesan dengan untaian kisah. Maka, Allah memaparkan keajaiban alam. Agar manusia mendekati alam. Karena alam, bagian dari ayat-ayat-Nya juga. Biarkan alam, menjadi gurunya.

Saat agama dijadikan candu dan dianggap kolot. Saat ilmu pengetahuan dijadikan tuhan. Saat kesibukan rutinitas membosankan. Apa yang tersisa, yang membuat manusia tertarik? Hanya keindahan. Keindahan itu ada di alam. Ketakjuban itu ada di alam. Inilah yang mengelitik fitrah untuk mencari tuhan.

Dalam kepungan keatheisan, hasrat kebendaan, persaingan dan hawa nafsu. Allah masih memberikan sarana ketentraman, dengan memandang alam. Karena alam bagian dari perwujudan kemahabesaran Allah. Bagi para sufi, melihat alam, seperti menyaksikan kehadiran Allah di muka bumi ini.

Cerdas Tanpa Akal, Ilham Laduni Pada Hewan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Manusia mampu berfikir dan...

Cerdas Tanpa Akal, Ilham Laduni Pada Hewan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Manusia mampu berfikir dan  belajar. Dianugerahi akal dan hati. Sudah bergenerasi menetap di bumi. Melimpah ilmu yang ditransfer dari satu genarasi ke generasi. Apa hasilnya?

Karyanya tetap tak bisa menghasilkan madu. Rumahnya tak sempurna seperti lebah. Andai pun melampaui keahlian seluruh makhluk, itu tidaklah aneh. Dengan anugerah akal, berfikir dan belajar, semua bisa dilampauinya. Yang aneh, hewan dapat melampaui karya manusia, padahal tak berakal.  Tanpa proses berfikir-belajar pula. Bagaimana bisa?

Semuanya takdir Allah. Rancangan Allah. Allah Maha Berkehendak atas segala sesuatu. Telisiklah, penyebab hewan diberi kemampuan luar biasa tanpa perlu akal dan proses berfikir. Mengapa tiba-tiba seorang anak hewan langsung memiliki kemampuan seperti induknya?

Perhatikan semut dan lebah, pengorganisasian kelompoknya sangat luar biasa. Ada struktur organisasi dan komandan. Pembagian tugas yang jelas sesuai kemampuannya. Bahu-membahu seperti telah ahli dalam manajemen dan kepemimpinan. Hebatnya, yang terlibat memiliki kemampuan yang sama.

Apakah lebah dan semut bersekolah? Membangun training center yang komprehensif dan modern. Merancang sistem pendidikan. Memiliki jalur komunikasi yang mendisiplinkan seluruh timnya. Bagaimana mengajarkannya? Sehingga proses kerjanya sangat detail tanpa cacat.

Yang dilakukan hewan hanya satu, taat dan patuh kepada Allah. Tak menyimpang dan membangkang. Tak ada kelalaian dan kesia-siaan. Totalitas dan loyalitas waktu dan karyanya hanya menunaikan peran yang Allah gariskan. Dengan ini saja, Allah menganugerahkan kecerdasan luar biasa tanpa akal.

Dalam pembangkangan, manusia tetap mampu menciptakan teknologi yang canggih. Sebabnya, dianganugerahi akal dan kemampuan belajar. Namun energi, waktu dan sumberdaya yang dikorbankan sangatlah besar. Hasilnya pun hanya kerusakan pula. Andai totalitas dan loyalitasnya hanya Allah. Maka hasilnya akan sangat menakjubkan. Peradaban Surga akan tercipta.

Lingkaran Kecerdasan Laduni Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Siapa yang mengenal apa yang mesti dilaku...

Lingkaran Kecerdasan Laduni

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Siapa yang mengenal apa yang mesti dilakukan untuk dirinya, maka akan mengenal apa yang harus dilaksanakan untuk Tuhannya. Lingkaran mereka yang cerdas hanya dari Allah menuju Allah, bagi Allah, bersama Allah dan bersandar pada Allah.

Mengapa ucapan ulama salaf lebih utama dari generasi saat ini? Kehendak mereka hanya untuk memuliakan Islam, menyelamatkan jiwa, kasih sayang pada saudara, dan ridha kepada Ar-Rahman. Sedangkan generasi sekarang kehendaknya memanjakan hawa nafsu, mencari pujian orang, dan kenikmatan dunia.

Mereka yang hidup dalam lingkaran tersebut? Allah akan menganugerahkan puncak gelombang lautan intuisi hati, memuliakannya di atas perbendaharaan rahasia dan rahasia pengetahuan yang tak terhingga jumlahnya, tidak pernah putus uraiannya, tidak pernah ditemukan ujung dalamnya, tidak sirna keajaibannya, hingga mereka menyelami cahaya makrifatullah.

Seorang mendatangi saudaranya yang tengah menghadap Allah dengan bertanya, "Mana faedah dari penghadapanmu pada Tuhanmu?" Saudara terdiam. Lalu ia menjawab, "Sang hamba jika menghadap Allah dengan keselarasan yang benar, Allah akan memberikan faedah-faedah yang tak pernah terlintas di hati manusia."

Suatu hari seorang yang bertakwa mengucapkan ide dan sesuatu yang luar biasa. Lalu ditanya, "Apa yang membuatmu bicara seperti ini?" Dijawabnya, "Hatiku ingin mengatakan demikian, bermula dari pikiranku, dari rahasia jiwaku, dari Tuhanku."

Siapa yang ingin dianugerahkan ilmu oleh Allah tanpa belajar atau ilmu Laduni, maka zuhudlah dari dunia. Perusak zuhud adalah dunia, nafsu dan makhluk itu sendiri. Sedangkan faktor yang menuju Allah adalah akal, yakin, dan makrifat.

Lingkaran hidup orang yang cerdas hanya mengitari Allah saja, seperti atom yang mengitari intinya. Seperti planet mengitari matahari. Seperti darah mengitari jantung. Mengitari inti kehidupan sesuai dengan aturan-Nya dan contoh dari sunnah Rasulullah saw bukan kehendak dirinya. Itulah putaran kecerdasan.

Ilmu Primbon Oleh:  Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Dengan kebijaksanaan, seseorang  dapat melihat titik akhir....

Ilmu Primbon

Oleh:  Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Dengan kebijaksanaan, seseorang  dapat melihat titik akhir. Saat yang lain dalam kegelapan, terperangah atau cemas melihat kejadian yang dipandangnya besar, dia justru tersenyum. Sebab dia sudah tahu akibat segalanya. Logika dan jalan pikirannya sudah paham keterkaitan awal dengan akhir.

Primbon atau meneropong  hasil akhir bisa dilakukan siapa pun. Luasnya ilmu, pengalaman dan pergaulan jadi penuntunnya. Ilmu itu hukum kehidupan yang cendrung berulang. Pengalaman itu sejarah kehidupan yang cendrung berulang pula. Pergaulan itu khazanah ilmu dan pengalaman dari banyak orang. Inilah dasar primbon untuk memprediksi nasib.

Dengarkan hati. Bila tentram, teruskan dan perjuangankan. Ketentraman hati tanda bahwa hasil akhir akan tercapai. Keyakinan hari ini adalah kenyataan hari esok. Itulah penyebab, mengapa harus meyakini yang ghaib? Karena keghaiban hari ini adalah bukti di hari esok. 

Target itu ghaib. Yang akan diraih itu ghaib. Visi itu ghaib. Tujuan itu ghaib. Rencana itu ghaib. Semuanya ghaib pada hari ini. Namun yang beriman dan bertakwa tak ada yang ghaib, semuanya jelas di hari ini tanpa menunggu hari esok.

Jangan berlaku zalim. Jangan berakhlak buruk. Hempaskan karakter dan sifat yang tercela. Buang kekafiran, kemusyrikan dan kemunafikan. Bila karakter ini masih ada, hanya kehancuran yang ditemukan. Seperti itulah hukum di kehidupan ini.

Titik awal menentukan titik akhir. Bila keikhlasan musnah. Bila tujuan mulia lenyap. Bila kehendak kuat  tak ada lagi. Bila keberanian  pupus. Bila kesombongan dan kebanggaan mewarnai hati. Sangat mudah ditebak akhirnya. Yaitu kegagalan.

Banyak akhir kisah perjalanan umat terdahulu dalam Al-Qur'an. Seperti Fir'aun, Qarun, Haman, Namrudz, dan pembangkang lainnya, yang hanya berbuah kegagalan dan kehancuran saja. Itulah cara menghubungkan, masa lalu, yang dilakukan hari ini dengan prediksi hari esok.  Itulah cara mudah memprimbonkan peta akhir.

Titik Kritis Kekayaan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Di titik mana keterpedayaan sering menerjang?  ...

Titik Kritis Kekayaan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Di titik mana keterpedayaan sering menerjang?  Kekikiran dan kesombongan, terbentuk saat sebelum atau setelah meraih kekayaan? Kerusakan jiwa dan lupa diri sering mulai menerpa di titik mana? Ini yang harus dicermati agar kekayaan dan kesuksesan tetap langgeng.

Dalam Al-Qur'an terdapat kisah pemilik kebun. Fragmen ceritanya dimulai saat kebun sudah panen. Ada dialog, bagaimana agar panennya tidak diketahui oleh fakir miskin? Bagaimana agar mereka tak bisa memasuki kebun? Dirancanglah, memanennya dilakukan di pagi yang buta. Apa yang terjadi? Buahnya rusak. Mereka pun menyesal dan beristghfar.

Kisah Qarun dimulai darimana? Hanya sedikit kisah memuat upaya dalam meraih kekayaan. Ceritanya lebih banyak sikapnya setelah meraih kekayaan yang luar biasa. Kisah tentang kunci gudangnya harus ditarik dan digotong oleh kendaraan dan orang yang kuat. Kisah memamerkan kekayaan dan upaya melemahkan dakwah Nabi Musa.

Perumpamaan dunia dalam Al-Qur'an dimulai dari gambaran padi yang menguning lalu mati. Mengapa tidak banyak yang berkisah proses penanamannya? Kisah Namrudz dan Fir'aun tidak dikisahkan bagaimana cara mereka meraih kekuasaan, tetapi lebih banyak kisah kezaliman saat berkuasa.

Dalam kitab Zuhud imam Ahmad bin Hambali lebih banyak kisah para Sahabat dan ulama salaf dalam menginfakkan hartanya. Mengapa tak banyak kisah meraih kekayaan? Nasihat meraih kekayaan hanya soal kehalalan, kejujuran dan amanah. Namun cara mengelola kekayaan dibimbing soal kehalalan, kematang akal dan raga, tidak mubazir, tidak berlebihan, tidak kesia-siaan, zakat, shadaqah, dan tidak berputar dikalang terbatas. Apa artinya?

Banyak yang terhempas setelah meraih kekayaan. Yang sukses meraih kekayaan dengan halal dan baik, namun belum benar dan halal dalam pemanfaatan dan pengelolaannya. Itulah penyebab mengapa kekayaan dan kesuksesan terus bergulir.

Yang meraih kekayaan dengan keharaman dan kezaliman, maka akan pasti hancur saat pemanfaatannya. Yang meraih dengan kehalalan dan berdisiplin dengan syariat-Nya berpotensi jatuh juga pada keharaman dan kezaliman dalam pengelolaannya. Inilah titik kritik kekayaan.


Hukum Kesulitan dalam Catatan Lauhul Mahfudz Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Semua kesulitan akan ber...

Hukum Kesulitan dalam Catatan Lauhul Mahfudz

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Semua kesulitan akan berganti dengan kemudahan. Cukup bersabar dan terus berikhtiar. Tak ada kesulitan yang tak ada titik akhir. Tak ada kesulitan yang berkepanjangan. Hanya putus asa dan lekas menyerah, yang membuat kesulitan  tak ada ujungnya.

Kesulitan sesuai kesanggupan manusia. Allah membebankan sesuatu menurut kekuatannya. Kemampuan manusia melampaui kesulitannya, maksimal sepadan dengannya.  Bila merasa tak kuat, bertanda diri tak mengetahui potensi terbaiknya. Tak tahu jati dirinya. Bukankah manusia makhluk terbaik, yang Malaikat bersujud dan alam semesta melayaninya?

Tak ada yang sia-sia di kehidupan ini. Daun yang jatuh dan kotoran hewan pun menjadi pupuk yang menyuburkan. Kesulitan menciptakan kemajuan peradaban, ilmu pengetahuan dan teknologi. Kesulitan membuat akal berfikir, jiwa menjadi kuat dan dipenuhi pengalaman.

Allah telah menghapus kesulitan yang dialami umat terdahulu. Tak ada kesulitan berulang semodel masa lalu. Islam hadir untuk menghapus kesulitan umat terdahulu. Banyak hukum umat terdahulu yang dihapus dan diganti dengan yang sangat mudah.

Allah memaafkan kekhilafan dan kesalahan yang tak disengaja dalam menuntaskan kesulitan. Jadi buatlah rencana, strategi dan langkah detail dan komprehensif dalam menuntaskan kesulitan. Agar semua potensi kesalahan sudah diidentifikasi sejak awal sehingga tak ada lagi kesalahan disengaja dan dibiarkan. Tak ada lagi kesalahan dan kekhilafan yang berdosa.

Dalam kesulitan ada rahmat, ampunan dan pemaafan Allah yang tak didapatkan dalam ketaatan. Dalam kesulitan, malaikat turun menjadi teman untuk menentramkan hati, menciptakan  keberanian dan mendatangkan pertolongan bagi yang beristiqamah di jalan Allah. 

Dalam kesulitan ada pahala jihad memecahkan persoalan. Mendapat 2 pahala kebaikan bila benar solusinya. 1 pahala bila masih belum menemukan solusi tuntas. Bila kesulitan masih meresahkan, tandanya jiwa masih diselimuti ego kesenangan diri yang penuh hawa nafsu, bukan ridha Allah.

Memerdekakan Budak Karena Suaranya Melebihi Ibunya Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Berbicara namun di...

Memerdekakan Budak Karena Suaranya Melebihi Ibunya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Berbicara namun dia selamat dari lidahnya. Dia tidak pernah bersumpah walaupun sumpah itu benar apalagi bersumpah palsu.

Dia tidak pernah marah. Ketika seseorang membuatnya marah, Dia berkata, "Semoga Allah memberkati mu."

Seorang laki-laki bertengkar dengannya, lalu dia berkata, "Andaikan ucapanku tidak dicatat, tentu aku sudah membalasnya dengan kata-kata."

Dia memiliki banyak tempat untuk berdagang. Tetapi dia tidak mau menyewakan ke muslimin. Alasannya, "Penyewaan kios ini terkadang ada suatu bentakan saat menagih uang sewa dengan suara keras, aku benci membentak seorang muslim."

Suatu hari, ibunya memanggilnya, lalu dia memenuhi panggilan tersebut, tiba-tiba suaranya melebihi suara ibunya, maka dia memerdekakan dua orang budak untuk menebus kesalahannya.

Seorang budaknya merasa takut padanya karena telah membutakan unta pengangkut air miliknya. Dengan rasa takut sang budak menghampirinya. Dia berkata, Pergilah, kamu orang merdeka karena berharap ridha Allah."

Dia laki-laki yang tidak pernah mengeluh apa pun dari sakitnya dan penderitaannya hingga wafatnya.

Laki-laki itu bernama Abdullah bin Aun yang dikenal sebagai sosok yang tidak pernah bertengkar dengan siapa pun karena sibuk dengan urusan pribadinya. Dia hidup sezaman dengan Hasan Basri da Ibnu Sirin.


Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (230) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (338) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (15) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (4) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (210) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (175) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (122) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (125) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)