basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Budak Yang Menjadi Pemimpin  (Diringkas dari Buku Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam, Karya Buya Hamka) Tidak ada penaklukan...


Budak Yang Menjadi Pemimpin 

(Diringkas dari Buku Prinsip dan Kebijaksanaan Dakwah Islam, Karya Buya Hamka)

Tidak ada penaklukan dalam Islam yang ada adalah pembebasan. Hanya dengan Islam, akal, mata, telinga dan hati dapat terbuka dan tersadarkan.

Menjadi Budak di era Romawi dan Persia. Terbelakang di era Romawi dan Persia. Namun menjadi pemimpin di era Islam.

Ahli Fiqh di Irak, Hasan Al Bashri dan Ibnu Sirin. Sebelumnya budak-budak yang dibebaskan. para Khalifah  pun duduk di majlis mereka.

Ahli Fiqh di Mekah, Atha bin Abu Rabah, Mujahid, Said bin Jabir dan Sulaiman bin Yassar. Budak-budak yang dibebaskan oleh di era Islam.

Ahli Fikih di Madinah, Zaid bin Aslam, Muhammad bin Munkadir dan Nail bin Abi Nujaih. Mereka budak-budak yang dibebaskan di era Islam.

Ahli Fikih di Quba, Rabiah ar Rayi dan Ibnu Abi Zanaad. Ahli Fikih di Yaman, Thawus dan Ibnu  Munabah. Mereka budak-budak yang dibebaskan di era Islam.

Ahli Fikih Khurasan, Atha bin Abdullah. Ahli Fiqh Syam, Makhul. Ahli Fikih Kufah, Hakam bin Utbah dan Amar bin Abi Sulaiman. Mereka yang dibebaskan di era Islam.

Semua peradaban melahirkan perbudakan atas manusia. Namun semua manusia menjadi manusia dibawah peradaban Islam.

Profesi Menulis Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Hukum Perdata, kegiatan hubungam manusia dengan manus...

Profesi Menulis

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Hukum Perdata, kegiatan hubungam manusia dengan manusia, bagian ajaran Islam.

Hukum perikatan dan perjanjian tak terpisahkan dalam Islam. Ini bagian cara mendamaikan persengketaan.

Menulis transaksi, peristiwa dan perjanjia. Menyelesaikan sengketa, bagian dari ketakwaan kepada Allah.

Menjadi Akuntan dan Notaris bentuk pengabdian kepada Allah. Bukan hanya para ustadz saja.

Pahami Al-Baqarah ayat 282, menunjukkan penting profesi Akuntan, Notaris dan profesi penulisan lainnya dalam menentramkan  kehidupan manusia.

Rasulullah saw mengelola Negara dengan secarik kertas. Menuliskan kesepakatan bernegara dalam piagam Madinah.

Rasulullah saw membangun hubungan luar negri dengan secarik kertas. Itulah dahsyatnya tulisan dalam mengelola kehidupan.

Menulis itu perintah dan atas nama Allah. Adil dan jujur. Jangan mengurangi dan melebihkan. Jangan jemu menulis. Itulah hukum menulis dalam Al-Qur'an.

Raihlah ridha Allah dari aktivitas tulis menulis. Dari tulisan harian, berita, bisnis, perjanjian hingga perundangan negara.

Hanya Takwa Sumber Keadilan  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ilmu pengetahuan semakin mudah diakses d...


Hanya Takwa Sumber Keadilan 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ilmu pengetahuan semakin mudah diakses dalam hitungan detik. Namun mengapa keadilan tak juga tegak?

Makin banyak yang bersekolah tinggi hingga Doktor dan Professor. Mengapa keadilan masih terus langka?

Gizi semakin baik. Intelegensi makin meningkat dan merata pada manusia. Mengapa keadilan tetap saja asing?

Usia bumi semakin tua. Pengalaman manusia semakin matang. Mengapa keadilan tak juga membumi?

Manusia mampu menciptakan teknologi yang paling canggih. Namun mengapa tetap tak bisa menciptakan keadilan?

Mereka yang bergelimangan dengan kemakmuran, ilmu pengetahuan dan teknologi tinggi. Mengapa tak juga bisa menghadirkan keadilan? Justru makin tamak!

Menurut Umar bin Khatab, keadilan itu bertalian erat dengan kedekatan seseorang pada Allah dan ketakwaan.

Menurut Umar bin Khatab, keadilan itu buah dari cinta dan kasih sayang. Sumber keadilan adalah kejernihan hati.

Maka carilah pemimpin dari mereka yang paling bertakwa. Agar keadilan mewarnai kekuasaan.

Keadilan tak lahir dari kepintaran Arjuna, keperkasaan Bima, ketangkasan Nakula Sadewa. Tapi dari darah putihnya Yudistira.

Dengan keadilan, kepintaran, keperkasaan dan ketangkasan berpadu dan bersinergi. Semua kekuatan tunduk pada keadilan. Itulah pelajaran dari Pandawa.

Keadilan berkaitan erat dengan interaksi bersama Al Qur'an. Penyantun dan kasih sayang berkaitan dengan mengikuti Sunah Rasulullah saw.

Keadilan merupakan anugerah Allah yang dicurahkan pada yang bertakwa. Tak ada keadilan tanpa ketakwaan.

Islam, Melampaui Peradaban Yang Pernah Ada Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Setiap bangsa memiliki pel...

Islam, Melampaui Peradaban Yang Pernah Ada

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Setiap bangsa memiliki peluang yang sama untuk mempimpin peradaban dunia, karena semuanya diberikan fasilitas kehidupan yang sama oleh Allah.

Semua bangsa akan berakhir pada wajah peradaban yang sama. Hanya ragamnya yang berbeda-beda.

Romawi, Persia, India dan China memiliki wajah peradaban yang sama. Walaupun mereka berasal dari bangsa yang berbeda.

Apa bedanya peradaban Eropa, Amerika  dan China di bidang ekonomi? Menjajah  berbagai bangsa dengan uang dan investasi. Padahal era kejayaannya berbeda.

Semua peradaban tak bisa menciptakan peradaban kemanusiaan, keadilan dan kasih sayang, bila orientasinya kepentingan dunia.

Semua peradaban tak bisa menciptakan kemakmuran dan kesejahteraan merata di muka bumi. Karena orientasinya nasionalisme bangsanya sendiri.

Saat  kejayaan peradaban  Romawi dan Persia, mengapa diturunkan Islam? Mereka tak tersambung ke langit. Semuanya peradaban bumi. Begitu ujar Buya Hamka.

Peradaban yang tersambung dengan Allah. Peradaban ini untuk mengelola alam semesta sebagai wujud Maha Rahman-Nya Allah.

Peradaban Islam tak bisa digantikan dengan peradaban lainnya, walaupun seluruh manusia berusaha membangun peradaban ideal dengan akal dan ikhtiarnya.

Peradaban Islam tak bisa dilampaui oleh peradaban lainnya, walaupun seluruh manusia berpadu mengerahkan energi kekuatannya.

Mengapa setiap diri tak menghadirkan adab dan cara hidup islami, agar lahir peradaban Islam di kehidupan ini?

Yang paling dimintai pertanggungjawaban oleh Allah di akhirat atas carut marutnya dunia adalah Umat Islam. Membawa obor penerang tetapi dipadamkan.

Umat Islam yang munafik akan ditenggelamkan paling dasar di neraka, bukan orang kafir, karena mengabaikan peran tanggungjawab peradaban dunia.

Kemewahan Musuh Peradaban Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kemewahan awal kehancuran. Obati dengan ber...

Kemewahan Musuh Peradaban


Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Kemewahan awal kehancuran. Obati dengan berbagi. Peradaban yang hanya melahirkan kemewahan hancur dengan sendirinya.

Menurut Buya Hamka, kalahnya Belanda oleh Jepang dalam sekejap karena kemewahan telah membudaya di kalangan Belanda.

Menurut Buya Hamka, diakhir penjajahan Belanda, Homoseksual sudah membudayakan di elit Belanda. Itulah buah kemewahan.

Saat kemewahan merasuk, akhlaknya buruk, dipenjarakan hawa nafsu, merebak kejahatan dan penipuan. Nasihat tak bisa menembus jiwa.

Keberanian, jiwa besar, ruh jihad, obsesi kebaikan dan perbaikan hilang dari mereka yang berjiwa kemewahan. Terjadi kematian peradaban.

Saar pejabat hidup diwarnai  kemewahan, program pembangunan hanya untuk meraih  "fee" anggaran bukan membangun rakyat dan bangsanya.

Hutang negara yang terus membengkak tanda, anggaran tidak produktif menghasilkan sumber pemasukan baru. Ini tanda kemewahan pejabat.

Kemewahan mendorong kesewenangan hukum, penindasan dan ketidakadilan. Sebab itu Umar bin Khatab menciptakan perundangan agar pejabatnya hidup sederhana.

Kemewahan mendorong hegemoni. Kekuasaan hanya dikalangan terdekatnya saja. Untuk itu Umar bin Khatab membatasi kekayaan dan jabatan bagi kalangan terdekatnya.

Kemewahan itu penyakit peradaban. Karena itulah Abu Bakar menyatakan perang pada mereka yang tak mau berzakat.

Nusantara Tanpa Islam? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Andai tidak ada Islam, apa jadinya Nusantara d...

Nusantara Tanpa Islam?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Andai tidak ada Islam, apa jadinya Nusantara di tangan Penjajahan Belanda dan Jepang? Seperti suku Indian di Amerika? Aborigin di Australia?

Kata Buya Hamka, "Dengan memakai paham Islam, dengan sendirinya kebangsaan dan kesatuan Indonesia terjamin. Bila menonjolkan kebangsaan tanpa Islam, orang kembali mengorek sejarah lama, ini pangkal bencana."

Belanda ingin mengadu domba Minangkabau dan Jawa. Yang terjadi, Sentot Ali Basya justru ingin diangkat Amin Islam di Minangkabau.

Andai Sumatera membanggakan Sriwijaya. Jawa mengelukan Majapahit. Sunda mengangkat Pajajaran. Adakah NKRI? Ulama yang membuang semua sekatnya.

Saat Belanda membentuk Republik Indonesia Serikat dengan pemimpinnya para boneka Belanda. Para Ulama yang menggagalkan dengan mosinya.

Saat Inggris membawa tentara Gurka yang muslim, banyak diantara mereka yang justru membantu dan mendidik pemuda menjadi Tentara Nasional Indonesia.

Snouck Hurgronje ingin memadamkan perjuangan Nusantara. Caranya, angkat nasionalisme kedaerahan. Akhirnya yang ditonjolkan bukan peran para ulama.

Bagaimana ikatan hati berusaha dihancurkan? Diangkat kembali beragam perbedaan suku yang sebelumnya sudah disatukan oleh ulama.

Adakah penghancuran  kerajaan di Nusantara oleh Islam? Kerajaan Islam  dan ulamanya fokus melawan penjajah Spanyol, Portugis, Belanda dan Jepang.

Ulama yang mendidik rakyat Nusantara, melalui kitab yang tersebar dari Afrika Selatan, Maroko, Turki, Arab hingga Nusantara.

Dikala Penjajah hanya mendidik para bonekanya. Ulama membangun pesantren dan surau hingga ke pelosok dengan pendidikan gratis dan terjangkau.

Bagaimana  Nusantara tanpa Islam? Namun mengapa sekarang ulamanya yang disingkirkan?

Tanda Rapuhnya Pemerintahan (Diringkas dari Buku Dari Perbendaharaan Lama, Karya Buya Hamka) Perangai manusia di segala zaman, b...

Tanda Rapuhnya Pemerintahan

(Diringkas dari Buku Dari Perbendaharaan Lama, Karya Buya Hamka)


Perangai manusia di segala zaman, baik feodalisme, diktator, maupun demokrasi tetap saja sama.

Gelar dan jabatan pemerintahan sering kali hanya di atas kertas saja. Penguasa sebenarnya dalam genggaman yang tak terlihat. Ini yang terjadi sekarang.

Saat kerajaan kuat, para raja memakai gelar sederhana. Saat mundur, gelarnya  semakin mulia dan panjang, padahal tak berarti lagi.

Oleh Belanda, semakin banyak kekuasaan raja dicopot dan tanahnya dirampas. Bertambah panjang gelar sanjungan yang diberikan.

Semakin rapuh, sang raja semakin dilayani dan rapi para pengawalannya. Bila perlu ditambahkan masa berkuasanya.

Semakin rapuh, yang mengelilinginya semakin menjauhkan raja dari rakyatnya. Yang mengelilinginya semakin banyak dan rapat.

Semakin rapuh, yang mengelilingi raja hanya para budak, mereka yang tak dikenalinya dan kompeni Belanda.

Semakin rapuh, saat keluar istana harus diiringi Belanda. Megah kelihatan pada lahir, namun bathinnya remuk. Kesepian dalam keramaian.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (305) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)