basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Inti Kecerdasan, Pengelolaan Hawa Nafsu Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Inti kecerdasan di pengelolaa...

Inti Kecerdasan, Pengelolaan Hawa Nafsu

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Inti kecerdasan di pengelolaan hawa nafsu. Bukan gelar pendidikan. Bukan gelar sematan manusia. Bukan gelar kekuasaan. Bukan gelar-gelar penghargaan lainnya. Bila hawa nafsu masih jadi pengendali, status diri tetaplah budak-budak yang rendah. Status diri tetaplah lebih hina dari binatang ternak.

Bila hawa nafsu jadi pengendali,    sesungguhnya kita adalah binatang buas yang berkedok manusia. Syetan yang berkedok manusia. Merasa menjadi "Tuhan" yang berkedok manusia. Iblis yang berkedok manusia. Bukan syetan tak pernah membunuh sesama syetan? Bukankah syetan tak pernah menjatuhkan sesama syetan? Justru mereka bahu membahu menjerumuskan manusia.

Binatang buas bila sudah kenyang akan diam, tak rakus lagi terhadap yang belum diperolehnya. Seluruh binatang mengambil dunia hanya untuk menjaga kehidupannya saja. Setelah itu akan tentram. Manusia, bila sudah menguasai satu gunung emas akan tetap ingin mendapatkan dan menguasai ribuan gunung emas lainnya dengan cara apa pun. Tak memperdulikan apa pun lagi. Hidupnya tak pernah tentram sebelum merealisasikan semua khayalannya. Hanya kematian yang mampu menghentikannya.

Ibnu Qayyim dalam Zadul Ma'ad mengatakan untuk menundukkan hawa nafsu, lakukan yang berkebalikan dari hawa nafsu. Bagaimana cara mudah mengetahui yang berkebalikan dari hawa nafsu? Beribadahlah. Nafsu perut dan kemaluan, lawanlah dengan berpuasa. Nafsu kikir, hasad dan dengki, lawanlah dengan bersedekah. Nafsu tidur, malas, berleha-leha, lawanlah dengan berqiyamulail. Nafsu berbangga, lawanlah dengan banyak bersujud. Perjalanan hidup, perjalanan panjang menaklukkan hawa nafsu.

Seluruh ketaatan kepada Allah. Seluruh rangkaian ibadah  adalah penaklukan terhadap hawa nafsu untuk mengobati jiwa. Obat jiwa adalah beribadah. Obat pemikiran, tubuh dan hati adalah Al-Qur'an. Bila seluruh rangkaian tersebut sudah dilakukan, namun hawa nafsu tak juga bisa ditaklukkan, tandanya penyakit jiwa dan tubuhnya sudah sangat parah. Dosisnya harus ditambah terus dan terus. Hingga nafsu yang liar menjadi tentram.

Hindari interaksi dan pergaulan yang dapat memperkokoh daya kekuatan hawa nafsu. Semakin sering berinteraksi dengan dunia, hawa nafsu semakin kokoh. Semakin sering berinteraksi dengan harta dan kekuasaan, hawa nafsu semakin kokoh. Bila ingin berinteraksi dengan dunia, harta dan kekuasaan, gunakan adab dan pengelolaan sesuai syariat Allah. Maka pergumulan dengan dunia tidak akan pernah mengokohkan daya kekuatan hawa nafsu. Syariat Allah yang akan melindungi dan menjaga. Syariat Allah yang akan menolong dari keterjerumusan hawa nafsu.

Beribadah dan teguhkan langkah dalam syariat Allah. Itulah satu-satunya cara yang benar dan tepat dalam berinteraksi dengan hawa nafsu. Itulah cara yang tepat agar hawa nafsu tak menjadi pengendali diri.

Tiga Dasar Kesehatan Diri Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Penyakit jasmani, pencegahannya dilakukan d...

Tiga Dasar Kesehatan Diri

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Penyakit jasmani, pencegahannya dilakukan dengan menjaga kesehatan, menghindarkan dari segala hal yang merusak tubuh dan mengeluarkan racun serta zat berbahaya dari tubuh. Ini syariat Allah yang tertuang dalam Al-Qur'an. Ini syariat Allah agar manusia selalu sehat. Ini tanggungjawab setiap insan kepada dirinya yang telah digariskan Allah untuk dirinya sendiri.

Dibolehkan tidak berpuasa demi menjaga kesehatan. Yang sakit. Yang berpergian. Saat perang Badar, diperbolehkan tidak berpuasa. Semua bertujuan agar stamina dan kesehatan terjaga. Namun bagi kuat berpuasa tentu lebih baik. Bila tidak, Allah memberikan keringanan. Apakah Allah berlaku semena-mena pada hamba-Nya?

Mencukur rambut saat ihram. Apa manfaatnya? Menurut Ibnu Qayyim, di kitabnya Zadul Ma'ad, untuk mengusir uap-uap jahat yang diakibatkan masalah di kepala. Dengan rambut dicukur, pori-pori terbuka sehingga seluruh uap jahat akan keluar dengan sendirinya. Sehingga mengeluarkan zat berbahaya bisa dianalogikan segala bentuk proses pengeluaran zat berbahaya yang mendekam dalam tubuh.

Zat berbahaya bila mendekam dan tidak segera diatasi bisa menimbulkan penyakit. Darah yang bergejolak harus dikeluarkan. Beberapa terapi tradisional seperti bekam dan pengeluaran darah melalui urat nadi bagian kaki bisa jadi contohnya. Mani bila keluar secara terus menerus harus segera dikeluarkan, maka menikahlah. Air seni, kentut, muntah, bersin, ngantuk, rasa lapar dan haus harus segera diatasi. Bila tidak, maka akan membahayakan tubuh.

Operasi untuk mengeluarkan segala yang berbahaya dari dalam tubuh merupakan bagian dari pengeluaran zat berbahaya bagi tubuh. Ini bagian syariat Allah. Ilmuwan muslimlah yang pertama kali memperkenalkan teknologi operasi bagi pasien. Jadi mengeluarkan darah yang bergejolak, menikah, kentut, bersin, kencing, buang air besar, tidur, mengelola haus dan lapar merupakan bentuk Ibadah kepada Allah bila mengikuti sunah Rasulullah saw. Adakah semacam ini di umat lain?

Boleh mengganti air dengan tanah dalam berwudhu bila tidak menemukan air. Atau bila air bisa membahayakannya. Inilah landasan bahwa segala hal yang bisa merusak tubuh. Segala hal yang bisa menganggu fungsi tubuh maka harus dihindari. Inilah cara syariat Allah menjaga tubuh manusia. Menghindari segala hal yang membahayakan bagian dari beribadah kepada Allah.

Inilah tiga pijakan komprehensif yang Allah ajarkan kepada manusia untuk menjaga jasmaninya. Tak harus menjadi dokter untuk mengetahuinya. Tak harus kuliah kesehatan untuk mengetahuinya. Cukup membaca Al-Qur'an dan Assunah, kita sudah mengetahui secara komprehensif ilmu mendasar tentang kesehatan. Berpeganglah pada syariat Allah, maka Allah akan mencerdaskan kita.

Menyehatkan Perut Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Puasa mendidik manajemen perut dan lapar. Mismanaje...

Menyehatkan Perut

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Puasa mendidik manajemen perut dan lapar. Mismanajemen perut menciptakan bahaya terbesar bagi tubuh. Seluruh penyakit bersumber dari apa yang dimasukkan ke perut?  Apa saja yang dimasukkan ke perut? Berapa banyak kuantitas makanan yang dimasukkan ke perut?

Memasukkan makanan lagi, padahal makanan sebelumnya belum selesai dicerna, sangatlah membahayakan. Kelebihan makanan menyebabkan kerja organ melemah. Hati dipaksa bekerja hingga melampaui kapasitasnya. Kelebihan makanan akan sia-sia karena dibuang oleh tubuh atau merusak keseimbangan tubuh.

Kelebihan makanan membuat air sulit masuk, kelebihan kapasitas makanan dan minuman membuat ruang udara menyempit.  Inilah yang membuat tubuh menjadi lemah dan stamina menurun setelah makan. Salah satu penyebab kekalahan Kafir Quraisy saat perang Badar adalah sebelum berperang mereka melakukan pesta pora. Kekalahan negara Arab saat perang enam hari saat melawan Israel adalah berpesta pora di malam hari.

Allah menciptakan alam semesta dengan takaran tertentu. Allah menciptakan alam dengan keseimbangan tertentu. Itulah penyebab alam semesta tetap terjaga. Tubuh adalah alam semesta kecil yang dikuasakan kepada manusia. Manusia diberikan hak untuk mengelolanya. Allah sudah menyiapkan sistem tubuh yang sempurna dengan ukuran tertentu. Manusia dipersilahkan untuk melakukan apa saja terhadap tubuhnya sendiri.

Bagaimana memahami sistem tubuh? Biarlah para ahli yang meneliti dan mengungkapkan seluruhnya. Namun Allah sudah mengajarkan manusia bagaimana mengelola apa yang dimasukkan ke dalam tubuh. Allah mengajarkan bagaimana menjaga tubuh dengan berpuasa dan berbagai ibadah lainnya. Bagaimana menjaga kesehatan jiwa dan ruh sebagai unsur yang menggerakkan tubuh dan menghadirkan beragam perasaan yang mempengaruhi metabolisme tubuh.

Rasulullah saw ditawarkan kekayaan yang luar biasa. Yang diminta oleh Rasulullah saw adalah sehari lapar dan sehari kenyang. Dengan kondisi ini umat Islam mampu membukukan kemenangan terhadap Persia dan Romawi. Puasa terbaik adalah puasa nabi Daud, sehari berpuasa sehari tidak, dengannya nabi Daud mampu mengenggam kekuasaan dan kekayaan yang tak terhingga. Keberhasilan manajemen perut akan memberikan kontribusi besar pada kekuasaan dan kekayaan yang dirahmati dan ditolong Allah.

Itulah keluarbiasaan syariat Allah. Melakukan hal kecil. Melakukan aktifitas sederhana tetapi mampu menciptakan prestasi yang luar biasa. Dari manajemen perut, dari berpuasa bisa mengelola peradaban dunia yang diberkahi Allah. Masihkah memandang bahwa puasa itu keletihan? Masih memandang bahwa ibadah itu menyulitkan? Andai belum menggengam kekuasaan dan kekayaan dari berpuasa, minimal ada kekayaan yang lebih baik dari semua itu yaitu kesehatan jasad dan jiwa.

Dari Geladak Kapal Nabi Nuh Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Air mulai memancar dari seluruh permukaan...

Dari Geladak Kapal Nabi Nuh

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Air mulai memancar dari seluruh permukaan bumi. Allah memerintahkan hewan yang berpasangan, mereka yang beriman baik dari keluarga Nabi Nuh dan bukan untuk segera masuk ke kapal sambil menyebut nama Allah saat berlayar maupun berlabuhnya.

Peradaban manusia pertama dari Nabi Adam telah hancur. Sekarang memasuki peradaban kedua dari keturunan Nabi Nuh dan mereka yang beriman. Usia peradaban Nabi Adam selama 10 kurun. Satu kurun 1.000 tahun. Jadi rentang peradaban Nabi Adam hingga Nabi Nuh selama 10.000 tahun. Begitulah pendapat Ibnu Abbas.

Yang berada di kapal Nabi Nuh, itulah nenek moyang seluruh manusia dan hewan yang ada di seluruh belahan bumi saat ini. Nenek moyang manusia yang saat ini menempati berbagai daratan benua, negara dan suku bangsa, pernah kumpul bersama di geladak kapal Nabi Nuh.

Nenek moyangnya mukmin dan bertauhid, pembela kebenaran dan dakwah kepada Allah. Mereka yang selalu berdzikir selama mengarungi terjangan badai terbesar dunia dan saat berlabuh. Selalu beristighfar dan sabar dalam mengarungi lautan kehidupan. Ini amanah karakter yang harus terus terjaga.

Nenek moyangnya pernah bersama dalam satu kapal, mengapa ada permusuhan, pertikaian, eksploitasi dan kezaliman antar manusia? Bila pernah bersama dengan hewan, mengapa menzalimi hewan? Kebersamaan harus tetap terjaga. Ini amanah ikatan hati dan saling menopang antar umat manusia dan hewan.

Agama asal nenek moyang manusia saat ini adalah yang diserukan oleh Nabi Nuh, yaitu Islam. Menundukkan diri kepada Allah dengan taat dan beribadah.

Bila ada pertikaian, ingatlah bahwa nenek moyangnya pernah duduk bersama di geladak kapal Nabi Nuh.  Pernah merasakan perjuangan bersama, makan, tidur,  berbicara dan merasakan suasana hidup bersama. Kisah Nabi Nuh mengeratkan ikatan hati manusia di jagat raya.

Proses Melahirkan Karya Besar dari Nabi Nuh  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ketika umat Nabi Nuh ter...

Proses Melahirkan Karya Besar dari Nabi Nuh 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ketika umat Nabi Nuh terus membangkang dan memperolok-olok. Terus menghalangi jalan kebenaran, mengintimidasi, mendustakan dan membuat sedih. Nabi Nuh tetap bersabar. Hingga Allah menentukan waktu untuk menjatuhkan hukuman kepada yang kafir.

Saat kezaliman dan kerusakan terus memuncak tanpa batas. Nabi Nuh berdoa, "Ya Tuhanku, tolonglah aku karena mereka mendustakanku." Doa ini terus dipanjatkan hingga akhirnya Allah menurunkan perintah cara selamat dari kezaliman mereka.

Allah memerintahkan Nabi Nuh membuat piranti keselamatan berupa kapal yang mampu mengarungi banjir besar dan yang airnya akan menenggelamkan puncak-puncak pegunungan.

Nabi Nuh merupakan tukang kayu, akan tetapi belum pernah membuat kapal. Kapal yang memuat sejumlah orang, binatang ternak, kebutuhan logistik, tidak rentan diterjang badai dan hujan lebat. Bagaimana melakukan lompatan kemampuan dari tukang kayu menjadi pakar perkapalan dalam waktu singkat?

Spesifikasi kemampuan yang dimiliki harus memiliki pengetahuan, pengalaman teknik, ilmu bangunan, perincian dan perakitan. Butuh pengarahan dan koreksi agar tidak terjadi kesalahan dan cacat yang berpotensi menenggelamkan kapal.

Saat itu kapal merupakan karya inovatif yang belum pernah dilakukan oleh manusia sebelumnya. Bagaimana caranya? 
Sejak perencanaan, persiapan, teknik pembuatan kapal, penentuan materi yang digunakan, cara mengerjakannya, dan pengawasannya dibimbing oleh wahyu Allah.

Setelah mencemooh dakwahnya, sekarang mencemooh proses pembuatan kapal. Hiruk-pikuk pencemoohan memasuki babak baru. Semua orang mencemooh saat melewati tempat pembuatan kapal tersebut. Apalagi proses pembuatannya berada di tempat antara Syam dan Irak yang tidak ada lautan. Nabi Nuh tetap teguh melanjutkan proyek tersebut.

Setelah kapal selesai, Allah pun terus menjaga kapal tersebut dari pengrusakan orang-orang kafir. Saat mereka melemparkan kotoran ke kapal, bagaimana cara membersihkannya? Allah menurunkan penyakit yang obatnya hanya dari kotoran di Kapal tersebut.

Ini sebuah pelajaran, bahwa karya besar lahir karena terjun langsung menghadapi tantangan. Kendalanya, bagaimana menjembatani kesenjangan kompetensi yang ada dengan kompetensi super canggih yang dibutuhkan?  Belajarlah dari Nabi Nuh.


Mengapa Nabi Nuh Dianggap Lemah? Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Mengapa manusia sangat sulit menundu...

Mengapa Nabi Nuh Dianggap Lemah?

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Mengapa manusia sangat sulit menundukkan hatinya kepada Allah? Mengapa sulit menyungkurkan dirinya dihadapan Allah?

Mengapa manusia, merasa dirinya lebih hebat dari alam semesta? Lebih pintar dari Maha Kuasa? Lebih berilmu dan kaya dari Maha Perkasa?

Nabi Nuh bersabda, "Aku tak memiliki gudang-gudang rezeki dan kekayaan, tak mengetahui yang gaib dan bukan pula malaikat."

Nabi Nuh tidak mengetahui sedikitpun dari ilmu Allah selain yang Allah ajarkan kepadanya. Tak sedikit pun memiliki kemampuan, selain yang diberikan Allah.

Nabi Nuh tak memiliki kuasa untuk mendatangkan manfaat ataupun menolak bahaya pada dirinya sendiri, kecuali yang dikehendaki Allah.

Kaum Nabi Nuh justru berkata, "Kami tidak melihat kamu memiliki suatu kelebihan apa pun atas kami bahkan kami menganggap kamu seorang pendusta." Kekuatan terbesar tertutup di mata yang menuhankan akal dan materi. Mana mungkin melakukan revolusi tanpa kekuatan kasat mata?

Kaum Nabi Nuh berkata, "Apakah kami harus beriman kepadamu padahal pengikut-pengikutmu orang-orang yang hina?" Inilah logika keterbatasan akal.

Revolusi kehidupan tak butuh gudang-gudang rezeki dan kekayaan, sekapasitas supranatural dan  malaikat. Tak butuh juga pendukung yang mulia dan perkasa.

Revolusi kehidupan hanya membutuhkan, "Bertakwalah kamu kepada Allah dan taatlah kepadaku (Rasul). Dan aku tak meminta imbalan kepadamu."

Mengapa kekuatan yang beriman tak terlihat? Mengapa kekuatannya hanya bertakwa, taat kepada Rasul dan keikhlasan saja? Agar tak bisa diprediksi oleh siapapun.

Kekuatan yang beriman disembunyikan Allah. Dimunculkan saat dibutuhkan. Dihadirkan di momentum yang tepat, efeknya melumpuhkan total.

Kaum Nabi Nuh tak menduga kehebatan kapal. Mereka berusaha merusak kapal namun mereka sendiri yang terpaksa memperbaikinya.

Yang menuhankan akal dan materi, menganggap mukmin itu sangat lemah. Mereka tak paham keterkaitan ketakwaan dengan Kekuatan, kemakmuran dan kebahagiaan.

Padahal takwa adalah penarik dan penghimpun seluruh kekuatan kehidupan, alam semesta dan manusia dengan kehendak Allah.

Takwa adalah pendobrak keterbatasan manusia sehingga memunculkan keajaiban yang tak pernah terpikirkan manusia. Daya Allah bukan manusia.

Itulah penyebab mengapa kehadiran Nabi sangat mengherankan manusia yang menuhankan akal dan materi. Karena cara pandang kehidupannya berbeda.

Sumber energi mukmin berbeda dengan yang menuhankan akal dan materi. Mukmin dilecehkan, sebab mereka tak paham energi dahsyat yang tersembunyi.

Mengenggam Kemampuan Nabi Nuh dan Ilmu Nabi Khaidir Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Saat banjir memen...

Mengenggam Kemampuan Nabi Nuh dan Ilmu Nabi Khaidir

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Saat banjir memenuhi seluruh bumi. Apa yang bisa menyelamatkan? Umat Nabi Nuh berfikir, berlari ke gunung yang paling tinggi dan kokoh. Itulah akal.

Proses berfikir akal hanya berdasarkan fenomena, fakta dan pengetahuan  yang sudah direkam melalui panca indra. Akal tak bisa menjangkau selain itu.

Yang luput dari akal sangatlah banyak. Yang tak diketahui akal sangatlah melimpah dan tak terhingga. Padahal persolan manusia tak pernah terduga.

Ilmu, teknologi, sumber daya dan proses berfikir, dalam satu ketika tak bisa menyelesaikan, sebab persoalannya melampaui prediksi dan kemampuannya.

Andai manusia mengetahui persoalan yang paling sulit, namun tak bisa otomatis mendapatkan solusinya. Ada proses pencarian, belajar, penelitian dan uji coba.

Manusia terus dilanda  kesulitan dan ketakutan, karena imajinasi persoalannya lebih tinggi dari kecepatan mencari dan mendapatkan solusinya.

Penyebab umat Nabi Nuh hancur, memandang solusi banjir hanya berlari ke tempat tertinggi, tak menduga ketinggian airnya melampaui gunung yang tertinggi.

Nabi Nuh memanggil putranya agar naik ke kapal. Namun logika akal putranya, solusinya naik ke gunung yang tertinggi. Itulah fenomena keterbatasan akal.

Nabi Nuh selamat. Mengapa bisa mengantisipasi krisis, bencana dan persoalan yang akan terjadi? Bagaimana mendapatkan solusi yang tuntas dan mudah?

Saat putranya terus menaiki gunung, Nabi Nuh berkata, "Tak ada yang selamat selain perlindungan Allah yang Maha Penyayang." Perlindungan yang terkokoh adalah takwa.

Bersikaplah seperti Nabi Nuh, mengapa bisa membuat kapal? Mengapa yang dibuatnya adalah kapal? Padahal tak tahu apa yang akan terjadi di masa depan.

Nabi Khaidir bertindak karena sudah tahu yang akan terjadi. Namun Nabi Nuh melakukan sesuatu padahal tak tahu apa yang akan terjadi. Solusinya mendahului persoalannya.

Ilmu Nabi Khaidir masih ada. Kemampuan Nabi Nuh masih ada. Semuanya dalam genggaman umat Islam. Semuanya dapat muncul lagi hanya dengan ketakwaan

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (277) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (402) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (302) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (449) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)