basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Berkah Musyawarah, Baik Salah Atau Benar Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Musyawarah itu berkah, apapu...

Berkah Musyawarah, Baik Salah Atau Benar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Musyawarah itu berkah, apapun keputusannya. Berkah saat benar atau pun salah hasil keputusannya. Allah memberkahi prosesnya bukan kebenaran  keputusannya.

Keberkahan saat keputusannya benar. Lihatlah saat perang Khandaq. Dikepung  10.000 pasukan dari seluruh kabilah Arab. Namun tak bisa menembus pertahanan Madinah. Dengan keputusasaan kabilah Arab pulang.

Saat perang Badar, musyawarah telah melahirkan strategi perang yang jitu. Sahabat menyarankan agar berpindah posisi yang lebih dekat dengan sumber air. Lalu, menutup sumber air yang bisa digunakan oleh musyrikin Mekkah. Musyrikin pun dikalahkan.

Ada pula keputusan musyawarah yang salah. Belajarlah dari perang Uhud. Rasulullah saw menginginkan perang kota di Madinah. Namun para Sahabat ingin menyambut musuh di luar Madinah. Hasilnya, Muslimin hampir kalah. Mereka menyesal mengapa tak mengikuti saran Rasulullah saw. Lalu dimanakah keberkahan keputusan yang salah itu ?

Allah membongkar hikmah yang luar biasa. Hikmah bagaimana ketaatan pada Rasulullah saw ? bagaimana menghadapi kondisi genting ? Juga, bagaimana merecovery keputusasaan dan kelemahan ?

Belajarlah pada perang Salib gelombang ke-3. Saat kaisar Jerman, Perancis dan Inggris juga Paus, mengerahkan seluruh kekuatannya. Untuk menghadapinya, Shalahuddin bermusyawarah.

Strategi Shalahuddin, menghadang pasukan Salib sebelum mencapai Syam. Namun suara terbanyak, menginginkan menghadapi mereka selurunya di kota Akka. Hingga Akka dikepung selama 2 tahun, lalu direbut oleh tentara Salib dengan perjanjian damai.

Para pakar Sejarah berkesimpulan bahwa Shalahuddin menerima keputusan musyawarah itu salah besar. Yang benar adalah strategi Shalahuddin. Apakah Shalahuddin menyesal atas keputusan Musyawarah dan menyalahkan mereka yang tak mengikuti strategi Shalahuddin ? Tidak pernah. Lalu dimanakah keberkahannya ?

Setelah keberhasilan tersebut, tentara salib sangat kelelahan dan jenuh. Mentalnya anjlok sehingga tak punya daya juang lagi.  Walau bisa menguasai kota Akka, namun korbannya 50.000 tentara Salib mati. Timbullah perpecahan atas kemenangan tersebut. Adik raja Inggris melakukan pemberontakan.

Mereka juga melihat Shalahuddin memperlakukan kaum Nasrani dengan adil dan bebas beribadah. Lalu apalagi yang diperangi ? Apalagi yang harus diperjuangkan ? Akhirnya tentara Salib mundur dan membuat perjanjian damai. Disinilah keberkahannya.

Mari menikmati Musyawarah apapun hasilnya. Dalam kebenaran dan kesalahan hasil musyawarah tetap ada keberkahannya.

Kepungan Persoalan Sang Pahlawan Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Pahlawan tidak lahir dari sokongan s...

Kepungan Persoalan Sang Pahlawan

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Pahlawan tidak lahir dari sokongan sumber daya dan kekuatan yang besar. Pahlawan hadir karena mobilisasi yang efektif, tepat dan efisien dari kekuatan yang sangat mimimal.

Andai Kita Shalahuddin 
Terusir dari sebuah benteng. Mendapat amanah melawan agresi Eropa yang terorganisir. Mereka punya kekuatan dari rohaniawan, senjata mutakhir dan pasukan yang besar.

Sedang kaum muslimin dalam keadaan lemah. Tapi kaum muslim,  ada yang berkomplot dengan agresor. Ada yang saling berebutan kekuasaan sesama muslim. Ada Syiah yang menikam dari belakang.

Meminta bantuan ke khalifah Bani Abbasiyah, dia sedang lemah. Khalifah diminta untuk memimpin perang Salib, namun ditolaknya. Sedikit bantuan dari sang khalifah.

Meminta bantuan ke Sultan Bani Saljuk, mereka sedang dalam fase kemunduran. Meminta bantuan ke kesultanan Magribi, mereka menikam dari belakang.

Guru spiritual dan maha gurunya, Nurudin Zanki, sudah wafat. Hanya tinggal Shalahuddin penerus amanah mimpi sang guru.

Andai saat itu engkau terlahir sebagai Shalahuddin, mengambil peran atau melempar tanggungjawab ?

Seorang pahlawan memang terlahir untuk menuntaskan masalah besar, ruwet dan kompleks namun dengan cerdik dan sumberdaya yang efisien. Itulah karakter pahlawan.

Saat perang salib bisa dimenangkan, saat  pasukan dan dukungan luas masyarakat berada digenggamnya,  apakah dia memberontak pada sang Khalifah Bani Abbasiyah ?

Tidak... Dia justru memperbaharui janji setia pada khalifah. Dalam kepahlawanan ada kerendahan hati. Itulah pahlawan.

Mari belajar pada Shalahuddin al Ayubi, pemimpin dan pahlawan hebat dalam keterbatasan sumber daya yang tetap rendah hati demi kesatuan rakyat.

Pondasi Menuju Keunggulan Ilmu dan Teknologi Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Semua jenis angka ada da...

Pondasi Menuju Keunggulan Ilmu dan Teknologi

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Semua jenis angka ada dalam Al-Qur'an. Dari nol, satu, ganjil, genap, pecahan, desimal, sistem bilangan biner, dan tak terhingga.

Semua sistem bilangan satuan, belasan, puluhan, ratusan, tiga dan lima ratusan, dan ribuan dijelaskan dalam Al-Qur'an dan Hadist.

Semua sistem operasi matematika, tambah, kurang, bagi, kali, perbandingan, dan deret dijelaskan dalam Al-Qur'an.

Para ilmuwan, matematikawan, kimiawan dan fisikawan muslim lahir tadaburnya terhadap Al-Qur'an dan Alam. Bukan ambisi kehebatan diri.

Penggalian Ilmu pengetahuan dan teknologi muslim didasarkan keseriusannya  mentadaburi Al-Qur'an, Hadist, alam dan kemaslahatan manusia.

Akal, hati dan karya muslim disibukkan dan berada dalam lingkaran tadabur dan tafakur Al-Qur'an, Hadist, Alam dan kemaslahatan manusia.

Karya akhirat itulah karya dunia. Tidak ada negara untuk kaisar, agama untuk rohaniawan. Jiwa dan raga itu berpadu tak bisa dipisahkan.

Manusia akan mati, bila ruh dan raga dipisahkan. Kehidupan ini akan hancur bila karya akhirat dan dunia itu dipisahkan.

Mengapa dalam ibadah, Allah menjanjikan pula keberlimpahan rezeki, kesehatan, kemenangan dan kekuasaan?

Mengapa dalam kekayaan dan kekuasaan, Allah menjanjikan kebahagiaan, keamanan dan perlindungan di akhirat?

Mengapa dalam istighfar, Allah menjanjikan hujan, kebun yang bermata air, panen yang melimpah dan keturunan yang menyenangkan?

Mengapa dalam makanan dan minuman ada halaman dan thayiban? Semangat keduniaan karena semangat akhirat.

Berkarya, menggengam kekayaan dan kekuasaan karena hendak totalitas menundukkan diri kepada Allah saja.

Filosofi Angka Binner (0 dan 1) dalam Al-Qur'an dan Hadist Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Angka ...

Filosofi Angka Binner (0 dan 1) dalam Al-Qur'an dan Hadist

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Angka 0 (nol) dan satu (1). Bila mau meng"nol"kan diri maka akan sampai pada yang Esa yaitu tingkatan Makrifatullah. LaIlla hailallah.

Angka biner memuat dua angka yaitu 0 dan 1. Inilah yang membuat teknologi informasi berkembang pesat. Meniadakan diri dan mengesakan Allah, membuat manusia menembus semua batas keterbatasan ruang dan waktu.

Angka satu (1) disebutkan Al-Qur'an dalam konteks ketauhidan, penghambaan dan amal. Tujuan, visi dan niat harus tertuju pada yang Esa yaitu Allah.

Angka nol (0) disebutkan dalam konteks sumber ilmu, kekayaan dan kekuasaan. Semuanya dari rahmat Allah bukan kehebatan manusia.

Nabi Sulaiman dan Zulkarnaen yang selalu menggunakan angka nol (0) saat kekuasaan, kekayaan dan kekuatan berada dalam genggamnya. Semuanya rahmat Allah.

Rasulullah saw melakukan Isra Miraj, menang dalam pertempuran, atas  kehendak dan pertolongan Allah. Bila ingin meraih yang ada di bumi, "nol"kan diri.

Setiap kenaikan tingkat dari satuan ke belasan, dari belasan ke ratusan, ribuan hingga milyaran. Pasti ada penambahan angka nol (0). Mengapa?

Tancapkan "Lahaula wala quwata ilabilahi aliyul azim" dalam semua ikhtiar, peristiwa dan karya. Inilah cara meningkatkan kapasitas diri dan kesempurnaan karya.

Dengan meng"nol"kan diri, kekuatan Allah yang akan mendesain dan memainkan peranan. Itulah cara meraih lompatan hidup.

Ada angka yang unik. Angka ini  tak disebutkan langsung dalam Al-Qur'an. Yaitu angka 9. Angka 9 disandingkan dengan angka 1 menjadi 19. Mengapa?

Angka 9 disebutkan dalam hadist dengan cara tidak langsung, yaitu 100 kurang 1. Disandingkan pula dengan angka yang sama yaitu 99.

Dalam teori Iluminasi Yahudi, angka 9 menunjukkan nilai kehebatan dan kekuatan optimum manusia.

Kemampuan optimum manusia harus melalui proses dan ikhtiar. Seperti proses 100 kurang satu (1). Harus ada satu yang dibuang yaitu hawa nafsu.

Kekuatan optimum manusia tergali bila disandingkan dengan Esa atau satu, yaitu Tauhid atau makrifatullah. Ini filosofi angka 19 dalam Al-Qur'an.

Bila manusia berhasil menyambungkan akal, otak, raga, ilmu, teknologi, emosi dan jiwa. Yang bisa diraih hanya angka 8 saja.

Umat Islam dapat langsung meraih kemampuan maksimal tanpa proses deret angka dengan menyandingkan dirinya dengan angka 1 dan nol (0).

Proses menyandingkan 1 dan 9, jadi 19. Proses 100 kurang satu, 99 atau asmaulhusna. Itulah rahasia lompatan sejarah di era Romawi dan Persia.

Kediktatoran Hadapi dengan "Kelemahan" Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Yang paling lemah ke...

Kediktatoran Hadapi dengan "Kelemahan"

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Yang paling lemah kedudukannya itu para penguasa. Walaupun didukung oleh alat kekuasaan dan penyokong yang banyak.

Dalam kisah di Al-Qur'an, kehancuran penguasa itu disandingkan dengan hal yang sangat remeh. Jadi jangan takut dengan penguasa yang zalim.

Penguasa Babilonia, Namrudz, kekuasaannya digulingkan dengan seekor nyamuk. Bukan kehebatan, kepintaran dan kedigdayaan Nabi Ibrahim.

Penguasa Mesir yang tersohor, Fir'aun, kediktatorannya dihancurkan dengan sebuah tongkat. Bukan kegagahan dan kekuatan Nabi Musa.

Pengaruh dan kekuatannya nya Abu Lahab, lunglai  dengan penyakit yang membuat seluruh tubuhnya membusuk.

Para Nabi dan Ulama hanya menegakkan Amar makruf nahi munkar pada penguasa. Proses kehancurannya, hanya Allah yang mendesain dan mengetahui-Nya.

Menghadapi kezaliman dan kediktatoran penguasa, jangan dengan kekuatan yang setimpal, tapi dengan gerakan yang terlemah yang tak terdeteksi penguasa.

Amar makruf nahi munkar dilakukan dengan terbuka, tapi gerakan penghancurannya dengan cara yang tak dijangkau oleh radar dan intelejen penguasa.

Saat lisan dan titah penguasa bisa merubah hukum perundangan yang baku. Saat legislatif dan yudikatif lunglai dengan titah penguasa. Itulah awal lemahnya kekuasaan.

Kekuasaan hanya kuat dengan keadilan. Bukan dengan semakin kuatnya cengkraman alat kekuasaan dan banyaknya budak penguasa.

Semakin kuat di mata manusia, semakin lemah dalam pandangan Allah. Semakin kuat mengandalkan alat kekuasaan, semakin lunglai di mata rakyatnya.

Mengenal Angka dan Operasi Matematika dalam Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Operasi mat...

Mengenal Angka dan Operasi Matematika dalam Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Operasi matematika dalam Al-Qur'an. Mengapa Allah menjelaskan dakwah Nabi Nuh 1.000 tahun kurang 50 tahun. Tidak langsung 950 tahun saja?

Mengapa Allah menjelaskan tidurnya Ashabul Kahfi, 300 tahun tambah 9 tahun. Mengapa tidak langsung 309 tahun saja?

Pahala dari Allah dijelaskan dengan satu biji, tumbuh 7 tangkai, satu tangkai 100 biji? Mengapa tidak langsung 700 biji?

Mengapa Allah menjelaskan pahala dimulai dari angka satu? Lalu ke 7, lalu ke 100? Mengapa bukan angka lain?

Mengapa Allah mengkaitkan angka 7 dengan lapisan bumi dan langit?

Mengapa Allah menyebutkan satu hari di akhirat sama dengan 1.000 tahun di dunia? Ini perbandingan dua dimensi waktu. Mengapa yang dibandingkan waktu?

Mengapa angka 6 dikaitkan dengan lamanya penciptaan langit dan bumi?

Jumlah Ashabul Kahfi, 3 orang, ke-4nya anjing. 5 orang, ke-6nya anjing. 7 orang, ke-8nya anjing.

Mengapa angka dua sering dikaitan dengan kisah-kisah yang berkaitan dengan kebun? Dan datang kepada Allah dengan berdua-dua atau sendiri.

Dalam pernikahan, mengapa dimulai dari angka 4, 3, 2, 1? Semua deret angka yang semakin kecil.

Allah menyebutkan bilangan tak terhingga tanpa batas, saat berbicara pahala, rahmat dan rezeki-Nya.

Angka 19 disebutkan sebagai jumlah  penjaga di neraka Saqar. Untuk menguji orang-orang kafir.

Mengapa Rasulullah saw menyebutkan Asmaulhusna dengan kalimat 100 di kurang 1? Mengapa tidak langsung ke 99?

Mengapa dalam Al-Qur'an dan Hadist  tidak ada angka 9 yang berdiri sendiri? Yang ada angka 19 atau 99? 9 adalah akhir dari angka.

Angka pecahan dijelaskan Al-Qur'an dalam warisan, setengah (1/2), seperempat (1/4), seperdelapan (1/8), dua per tiga (2/3), sepertiga (1/3), dan seperenam (1/6).

Operasi "Pembagian" Matematika dijelaskan saat Allah mendistribusikan karunia-Nya kepada manusia.

Angka nol (0) dan 1 (satu) beriringan disebutkan.  Asalnya dari kalimat Tauhid. Apa maknanya?

Keberlimpahan Karamah Wali Allah Menjelang Hari Kiamat  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Kaum muslimin...

Keberlimpahan Karamah Wali Allah Menjelang Hari Kiamat 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Kaum muslimin saat ini memang tidak sebaik para Sahabat dan Tabiin. Namun Allah memberikan banyak keutamaan bagi kaum muslimin di era ini berupa karamah. Mengapa? Karena kaum muslimin akan menghadapi para Dajjal yang memiliki kekuatan besar tanpa didampingi para Nabi dan Rasul. Maka yakinkan untuk beristiqamah dan berjihad, pintu-pintu karamah  itu terus terbuka lebar.

Karamah yang diturunkan Allah pada kaum muslimin di era ini akan merata pada setiap aspek kehidupan. Bukan saja dalam pertempuran dan kemiliteran, tetapi dalam bidang ekonomi, Ilmu, teknologi,  politik, kebudayaan dan beragam bidang lainnya. Perhatikan rakyat Palestina, mengapa bisa menciptakan teknologi yang mempersulit Yahudi Israel? Mengapa Turki 'the sick man' menjadi terkuat ekonominya di Eropa?

Dr Abdullah bin Azzam mencoba mengkaji mengapa karamah terjadi begitu banyak saat perang Afghanistan. Padahal mereka tidak sebaik para Sahabat. Dalam aqidah Ahlussunnah wal jamah, keberadaan karamah merupakan keniscayaan pada wali-wali Allah.

Dalam penelitian Dr Abdullah bin Azzam di berbagai kitab Aqidah ternyata didapatkan pendapat Ibnu Taimiyah dan Imam Ahmad bin Hambal bahwa karamah yang terjadi pada masa Tabiin lebih banyak daripada era Sahabat, pada para Sahabat sebaik-baiknya generasi.

Ibnu Taimiyah saat penjara menyaksikan sendiri karamah tersebut. Orang-orang yang biasa ditolongnya datang menjenguknya di penjara. Mereka berkata, "Engkau masih terus mendatangi kami dan memberikan santunan sama seperti yang sudah-sudah." Bagaimana mungkin dari balik penjara tetap berkeliling ke rumah-rumah? 

Berarti karamah yang dilimpahkan Allah pada kaum muslimin di era sekarang akan semakin banyak dan menyebar diberbagai bidang kehidupan. Untuk Apa? Meneguhkan keyakinan orang mukmin agar tetap berada di jalan Allah apabila keimanan mereka melemah.

Mengapa kaum mukminin mendapatkan beragam ujian di seluruh bidang kehidupan? Memupuk dan menanamkan keberanian dalam hati. Agar keberanian terus mengalir keseluruh aliran darah kaum muslimin dalam berjuang dan beristiqamah.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (355) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (26) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (133) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)