basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Al-Qur'an, Hukum Kepastian Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Rencana Allah itu teguh dan kuat. Semu...

Al-Qur'an, Hukum Kepastian

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Rencana Allah itu teguh dan kuat. Semua perbuatan kezaliman dan keangkaramurkaan sudah ditakdirkan menyeretnya pada kebinasaan. Allah hanya memberikan tangguh untuk sementara waktu saja. Seperti Namrudz, Firaun dan para penentang Nabi dan Rasul. Itulah hukum yang sudah tercatat di Lauh Mahfudz. Bukankah Al-Qur'an diturunkan dari Lauh Mahfudz? Al-Qur'an adalah penjelasan atas segala hal yang tertulis di Lauh Mahfudz kepada manusia.

Semua perjalanan makhluk Allah sudah tertulis di Lauh Mahfudz. Semua hukum dan perjalanan kehidupan sudah dituntaskan penulisannya di Lauh Mahfudz. Jadi Al-Qur'an adalah hukum abadi yang telah ditulis. Semua kejadian dan peristiwa berhukum dan berputar dalam batas-batas dan koridor yang sudah tertera dalam Al-Qur'an. Semua akhir peristiwa dan perbuatan manusia pasti berakhir sesuai dengan yang sudah dijelaskan Allah dalam Al-Qur'an.

Hidup ini tak ada keremangan dan kegelapan. Hidup ini terang benderang lebih terang dari matahari. Cahaya Allah telah menyinari kehidupan ini melalui Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah saw. Tak ada lagi kebingungan. Tak ada lagi kekhawatiran. Tak ada kegamangan dan ketakutan. Hidup ini hanya menjalankan apa yang Allah dan Rasul perintahkan. Juga menjaga diri dari apa yang dilarang Allah dam Rasul saja. Kehidupan yang benar dan penuh berkah itu hanya berputar di koridor tersebut. Tidak lebih dan tidak kurang.

Apa yang pertama kali diciptakan? Qalam atau pena. Untuk menulis sekenario, desain,dan sistem yang berlaku di alam semesta dan kehidupan manusia. Setelah itu, "Kun fatakun." Apa yang disiapkan Allah sebelum Rasulullah saw hijrah ke Madinah? Hanya dua buah kisah. Fragmen kelahiran Nabi Musa hingga kembali ke pangkuan ibunya. Kepergian ke Madyan hingga kembali ke Mesir. Lalu kisah pembuangan Nabi Yusuf hingga kembali bertemu dengan keluarganya dengan statusnya sebagai penasihat raja. Mengapa bekalnya hanya sebuah kisah? Bukan sumberdaya kekuatan dunia?

Bagi Rasulullah saw, kisah tersebut bukan dongeng, tetapi takdir dan hukum kehidupan yang disiapkan oleh Allah untuknya. Jadi ini sebuah kepastian yang akan terjadi. Bukankah yang mengisahkan-Nya dari Sang Maha Perkasa? Bukankah yang mengisahkan-Nya adalah pemilik asmahulhusna? Ini jaminan kepastian dari Pemilik Kehidupan. Begitulah karakter para pemimpin. Keyakinan adalah kenyataan dan kepastian bukan khayalan untuk menghibur saja.

Hijrah adalah perintah Allah. Dalam pengejaran, pemburuan dan meninggalkan semua yangi dimiliki karena dirampas oleh kafir Quraisy. Namun kisah Nabi Yusuf dan Musa adalah jaminan akhir dari hijrah. Kepastian hukum bagi Rasulullah saw dan para Sahabat. Jaminan dan kepastian ini tidak hanya berlaku di era Rasulullah saw, tetapi untuk semua zaman dan tempat bagi mereka yang beristiqamah.

Bacalah Al-Qur'an. Pahamilah. Semuanya adalah sistem, hukum kehidupan dan kepastian yang telah dijamin Allah bagi seluruh  alam semesta dan manusia. Masihkah ada keraguan bila yang menjamin adalah Allah? Maha Perkasa, Maha Kuasa dan Pencipta? Bila masih tidak yakin, mengapa bisa percaya kepada manusia yang tercipta dari tanah?

Al-Qur'an, Kurikulum Kehidupan bagi Para Pemimpin Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Al-Qur'an a...

Al-Qur'an, Kurikulum Kehidupan bagi Para Pemimpin

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Al-Qur'an adalah ujian. Menjadi hujjah yang kuat untuk menolong atau justru menghancurkan? Ada yang semakin bertakwa dengan Al-Qur'an, namun ada yang semakin sesat. Al-Qur'an adalah ujian keyakinan kepada Allah? Seberapa kuat keyakinan? Apakah dianggap sebuah dongeng dan khayalan masa lalu, seperti yang dikatakan oleh yang hatinya berpenyakit? Atau yakin, menghujam hingga ke dasar bumi?

Mana yang lebih diyakini, janji Allah atau manusia? Mana yang lebih diyakini kekuatan dan kekuasaan Allah atau para penguasa adi daya? Mana yang lebih diyakini simpanan dan kekayaan di sisi Allah atau para pengusaha terkaya? Mana yang lebih diyakini simpanan yang ada di tangan atau di sisi Allah? Al-Qur'an adalah haq, kebenaran dan kepastian. Sedangkan yang ada disisi manusia mudah dirampas dan terhempas.

Andai dalam kepungan api seperti Nabi Ibrahim. Andai tersudut di tepi lautan dengan kepungan tentara Firaun yang perkasa. Andai suami istri sudah tua renta dan mandul seperti Nabi Zakaria. Andai di dalam gua yang mudah terlihat oleh para pelacak profesional. Apakah masih yakin kepada pertolongan Allah. Atau berputus asa? Namun keyakinan ini luntur, lebih yakin dengan hukum perundangan manusia dibandingkan hukum Allah. Merasa mulia dengan budaya hidup modern dibandingkan sunah-sunah harian Rasulullah saw.

Saat ada dua janji. Janji Allah dan janji manusia yang paling berkuasa dan berharta di dunia, mana yang lebih diyakini? Bila menghadapi pasukan tempur yang kuat dengan persenjataan yang lengkap, dengan modal ketakwaan dan sarana yang ada, bahwa Allah berjanji bisa mengalahkan pasukan tersebut, mana yang lebih diyakini? Seperti sikap para Sahabat yang terus berada di garda terdepan bersama Rasulullah atau kaum bani Israel yang meminta Nabi Musa berperang sendirian?

Al-Qur'an adalah ujian keyakinan. Al-Qur'an adalah ujian kepastian. Seperti Abu Bakar yang didatangi oleh kaum Quraisy saat Romawi dikalahkan Persia. Siapakah yang menjadi pemenang berikutnya? Kafir Quraisy meyakini Persia. Namun Abu Bakar meyakini bahwa kemenangan berikutnya berada di Romawi berdasarkan Al-Qur'an. Seperti itulah karakter manusia yang ditolong dan dimenangkan Allah.  Keyakinan seperti melihat kenyataan atau melihat dulu baru meyakini? Pemimpin itu selalu memulainya dengan keyakinkan.

Al-Qur'an itu untuk para pemimpin bukan yang berkarakter budak. Al-Qur'an itu tempaan terdahsyat bagi mereka yang ingin membentuk dirinya sebagai pemimpin. Sang Maha Perkasa yang mendidiknya. Sang Maha Berilmu yang menempa dan melimpahkan ilmu. Sang Mahabijaksana yang memberikan ilham kebijaksanaan. Sang Maha Pembuka yang akan memberikan jalan kemenangan. Sang Maha Pengasih dan Penyayang yang melimpah rasa keadilan. Al-Qur'an adalah kurikulum hidup para pemimpin.

Bila janji Allah tidak membuat keyakinan akan kemenangan dan kejayaan. Bila janji Allah tak membuahkan semangat bergelora yang tak terpadamkan. Bila janji Allah tak membuat menjadikannya pedoman dan jalan hidup membangun peradaban. Maka kita tak layak untuk menjadi pemimpin. Karena pemimpin itu kuat terhadap keyakinannya. Kuat untuk merealisasikannya. Teguh dengan jalan kehidupannya. Bila Allah tak dipercayai, bagaimana meyakini keyakinan diri sendiri? Yang lemah, bodoh dan tak bisa memberikan kemanfaatan?

Saat Akal Tak Tahu Jalan Keluar Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Dalam 3 kegelapan yang berlipat di ke...

Saat Akal Tak Tahu Jalan Keluar

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Dalam 3 kegelapan yang berlipat di kedalaman samudera, malam dan perut ikan Paus. Nabi Yunus masih optimis selamat. Padahal dia sendiri tak tahu bagaimana jalan keluarnya. Akalnya tak memiliki ilmu dan pengalaman. Namun dalam ketidaktahuan dan ketidakberdayaan masih ada keoptimisan. Darimana sumber keoptimisan?

Dalam kegelapan sumur yang kering. Kesendirian di padang pasir yang tak dilalui manusia. Andai Bisa keluar pun, bagaimana bertahan di daerah ekstrim tanpa kehidupan. Usianya masih belia, tak memiliki ilmu dan pengalaman hidup di tempat ekstrim. Mengapa masih memiliki optimisme? Darimana sumber optimisme?

Dalam kepungan api yang panas. Adakah yang bisa selamat? Dalam sejarah manusia, tak pernah ada yang selamat. Mengapa Nabi Ibrahim memiliki optimisme bisa selamat? Dalam keterhimpitan laut dan kejaran prajurit tentara penguasa zalim. Mengapa masih ada optimisme?

Seluruh pelindungnya telah wafat. Diusir dari kota kelahiran yang dicintainya. Ditempat barunya diusir pula. Dia memutuskan kembali ke Mekah. Siapa yang akan menjadi pelindungnya? Itulah yang ditanya Zaid bin Haritsah pada Rasulullah saw. Namun dia tetap kembali dari Thaif. Darimana sumber keoptimisan tersebut?

Indonesia melawan penjajah. Dipimpin langsung oleh para sultan, namun gagal. Para sultan pun berguguran. Digantikan oleh para panglima perangnya. Berjatuhan pula. Dipimpin oleh para ulama. Tak juga bisa membendung penjajahan. Akhirnya dengan kekuatan bambu runcing, pergerakan rakyat semesta dan ulama, bangsa Indonesia habis-habisan mengusir penjajahan. Darimana keoptimisan ini?

Optimisme yang ditopang oleh kekuatan dunia dan manusia adalah kepalsuan. Optimisme yang ditopang oleh bala bantuan adalah kebohongan. Optimisme yang ditopang oleh ketauhidan itulah energi hakiki optimisme. Optimisme buah dari iman.

Andaikan seluruh kekuatan berhimpun untuk menghancurkannya. Apakah akan hancur? Andaikan seluruh kekuatan akan memberikan kemanfaatan. Apakah akan berjaya? Semua urusan kembali kepada Allah. Hanya ini sumber hakikat optimisme. 

Reformasi Birokrasi Ala Umar bin Abdul Aziz  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Saat Umar bin Abdul Aziz...

Reformasi Birokrasi Ala Umar bin Abdul Aziz 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Saat Umar bin Abdul Aziz baru saja diangkat sebagai khalifah, dia bersegera membersihkan hartanya. Harta diri, keluarga dan kas negara. Agar tidak ada lagi harta yang diperoleh dari kezaliman, kecurangan, ketamakan, hasad dan iri. Agar seluruh harta diperoleh melalui syariat Allah yang penuh dengan keridhaaan-Nya. Inilah modal dasar mendapat pertolongan Allah. Imam Ahmad bin Hambal ditanya, "Mana yang lebih utama, shalat malam dengan nafkah yang halal?" Dijawabnya, "Nafkah yang halal." Kehalalan adalah pondasi semua kebaikan dan ketaatan.

Beriringan dengan reformasi penerimaan keuangan. Umar bin Abdul Aziz melanjutkan reformasi berikutnya. Membuang segala pengeluaran kebutuhan yang tak perlu. Dirubah perabotan rumah, baju, makanan dan minuman. Tak ada lagi keinginannya terhadap dunia. Saat Umar bin Abdul Aziz bertanya pada sahabatnya, "Bagaimana cara mendapatkan pertolongan Allah dalam mengelola negara?" Sahabatnya bertanya, "Bagaimana sikap mu terhadap Dunia?" Umar bin Abdul Aziz menjawab, " Tak dihiraukan lagi." Sang Sahabat menjawab, "Itulah sebab turunya pertolongan Allah." Allah mengabaikan dan meninggalkan manusia yang orientasinya pada dunia.

Umat Islam tidak akan pernah bisa bangkit dengan hanya mengandalkan kekuasaan, kekayaan, kecerdikan, kepintaran, ilmu dan teknologi. Bila mengandalkan sarana dan prasarana dunia, maka Allah akan meninggalkan dan menghinakannya. Semua kekhalifahan dan kesultanan hancur karena meninggal tugas dan perannya. Yaitu, menegakkan syariat Allah dan jihad membangun peradaban dunia. Meninggalkan peran menegakkan kebaikan dan mencegah keburukan. Bila seluruh tanggungjawab ini diabaikan maka Allah akan mencabut kekuasaan, kekayaan, kemenangan dan kemakmuran dari Umat Islam.

Mengelola kekuasaan butuh orang yang kredibel. Bagaimana cara agar orang terpilih dan amanah menjadi bagian dan berperan dalam kekuasaannya? Umar bin Abdul Aziz mengirim surat kepada sahabatnya. Dia meminta salinan seluruh surat menyurat dan keputusan Umar bin Khatab. Dia ingin mengulangi dan mengikuti sepak terjang Umar Al Faruq dalam mengelola kekhalifahan. Namun bagaimana mendapatkan pejabat negara hingga level yang paling bawah yang kualitasnya selevel orang-orang yang bersama Umar bin Khatab? Ini keresahan Umar bin Abdul Aziz.

Sang Sahabatnya menjawabnya, "Selama di dalam hati memang berniat berjihad menegakkan kebaikan maka Allah akan mengutus orang-orang terbaik untuk terlibat dalam kekuasaannya." Mudah saja melihat kebaikan sebuah pemerintahan. Bila "kaki tangannya" korupsi, menyeleweng dan zalim, itu pula yang ada di dalam hati sang pemimpinnya. Keburukan akan menarik hati orang yang berniat pada keburukan. Kebaikan akan menarik hati orang yang memiliki kebaikan untuk terlibat didalamnya. Bila ingin ditolong Allah dengan hadirnya orang yang berkualitas, teguhkan dan kuatkan jihad untuk menegakkan syariat Allah.

Umar bin Abdul Aziz sering meminta nasihat kepada Hasan Al Bashri. Ulama Tabiin utama yang hidup di zamannya. Dia pun ingin terus menapaki jalan sang khalifah mulia Umar bin Khatab. Komitmen kepada agama. Menjauhi dunia mengutamakan akhirat. Inilah faktor utama Allah mencurahkan Pertolongan-Nya dalam mengelola kekhalifahannya. Bagaimana dengan kekuasaan saat ini?

Mufti Kerajaan Johor: Misi Penyelamatan Sejarah Nusantara Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Alwi bin Th...

Mufti Kerajaan Johor: Misi Penyelamatan Sejarah Nusantara

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Alwi bin Thahir Al-Haddad, penulis terkenal, sejarawan dan ulama Johor. Seorang Jurriyahnya Rasulullah saw. Ia dilahirkan di Bandar Qeidun, Hadramaut, Yaman pada tanggal 14 Syawal 1301 Hijriah atau tanggal 7 Agustus 1884 Masehi. 

Alwi bin Thahir Al-Haddad merupakan guru besar para ulama. Mengajar di Jami'at Kheir yang berlokasi di Jakarta. Mengajar di Bogor dan kota-kota lain Pulau Jawa. Pendakwah di negara Malaysia, Arab Saudi, dan negara-negara Afrika Timur yaitu Somalia dan Kenya.

Ia pernah menjabat sebagai Mufti Johor Bahru Beliau menjabat sebagai mufti Kerajaan Johor selama 27 tahun. Ia memulai jabatannya pada tahun 1934 dan mengakhirinya pada tahun 1961.

Buya Hamka dalam bukunya Dari Perbendaharaan Lama mengkisahkan bahwa beliau berminat besar kepada sejarah Nusantara, Indonesia dan Semenanjung Tanah Melayu. Pendapatnya, Islam masuk ke Indonesia di era Utsman bin Affan.

Beliau menunjukkan nomor-nomor sumber buku bacaannya dalam Museum Jakarta untuk menguatkan pendapatnya. Tahun 1956M, dia datang ke Jawa dan mencari buku tersebut di museum, sayang buku yang sudah ada catatan registrasi di museum tersebut sudah tidak ada. Kemana raibnya?

Dalam sejarah Islam, banyak sekali misi ekspedisi sejumlah Sahabat dan Tabiin ke sejumlah wilayah. Seperti Amr bin Ash ke Mesir. Thariq bin Ziyad ke Andalusia. Okbah bin Nafi ke Afrika. Mohammad bin Qasim ke Pakistan dan India. Ini yang meyakininya bahwa sejak awal pertama Islam sudah ada ekspedisi ke Nusantara.

Menurut Buya Hamka, sudah ada Sahabat Rasulullah saw yang menginjakan kaki di Nusantara. Apa lagi para Tabiin. Hanya saja mereka hanya singgah, lalu kembali  lagi. Tidak ada diantara mereka yang wafat di Nusantara. Andai ada, niscaya telah menjadi pusat ziarah yang ramai.


Sumber:
1.https://id.m.wikipedia.org/wiki/Alwi_bin_Thahir_al-Haddad

2. Dari Perbendaharaan Lama karya Buya Hamka

Solusi Negara, Penguasa Berkoalisilah dengan Ulama Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Fir'aun lebih ...

Solusi Negara, Penguasa Berkoalisilah dengan Ulama

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Fir'aun lebih memilih berkoalisi dengan Haman dan Qarun yang memiliki dan ditopang kekuatan modal luar biasa, dibandingkan dengan Nabi Musa dan Harun.

Penguasa seringkali salah memperhitungkan kekuatan nyata dengan kekuatan kamuflase. Firaun tak menyadari kekuatan Nabi Musa.

Padahal kekuatan Nabi Musa dapat menyapu bersih kekuatan persenjataan pasukan, ilmu, teknologi, korporasi dan para pemodal yang kekuatannya tak terhingga.

Saifuddin Qhutuz dalam menghadapi serbuan bangsa Tartar yang dahsyat, yang pertama dilakukan rekonsiliasi nasional dengan para Ulama.

Najamudin Ayub saat menghadapi gelombang serbuan tentara Salib ke 7, yang pertama dilakukan, rekonsiliasi kekuatan dengan ulama.

Mengapa Najamudin Ayub dan Saifuddin Qhutuz tidak menggalang kekuatan militer, permodalan dulu. Mengapa pertamanya ke ulama?

Saat Alp Arslan menghadapi serbuan tentara Romawi Timur, yang pertama didengarkan adalah perkataan ulama. Bukan para panglima perang?

Saat pengepungan Konstantinopel hampir gagal, Lalu Muhammad Al Fatih lebih mendengarkan para ulama dibandingkan panglima perangnya. Akhirnya menang.

Saat Madinah mengalami bancana alam berkepanjangan, Umar bin Khatab mendatangi pamannya Rasulullah saw memohonkan doa.

Para pemimpin adil dan shaleh ketika menghadapi persoalan pemerintahan, yang pertama kali didatangi adalah para ulama.

Berbeda dengan penguasa yang zalim, saat menghadapi persoalan yang pertama di penjara dan dibunuh adalah ulamanya. Seperti itu sejarah berbicara.

Ada Sultan mengusir Imam Nawawi, kekuasaannya runtuh. Ada Sultan mengusir Imam Ibnu Qudamah, kekuasaannya hampir runtuh, lalu menyadari kesalahannya.

Respon Alam Terhadap Kezaliman Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Tegakkan amar makruf nahi munkar. Bila...

Respon Alam Terhadap Kezaliman

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Tegakkan amar makruf nahi munkar. Bila tidak, maka Allah akan menghancurkan kaum tersebut dan tidak mengabulkan doa orang yang berdoa. Mengapa Bani Israel terlunta-lunta hidupnya? Mengapa mereka terusir dari satu negri ke negeri lainnya? Bahkan sudah merampas negri pun kehidupan mereka tidak tenang dan nyaman. Karena tidak menegakkan amar makruf nahi munkar.

Amar makruf nahi munkar itu untuk menjaga alam, manusia dan kehidupan. Untuk menyelaraskan hukum semesta dengan tingkah pola manusia. Menyelaraskan alam yang bersujud pada Allah dengan manusia sebagai hamba Allah. Bila Alam dan manusia tak saling beriring maka terjadilah kehancuran.

Alam akan merespon kezaliman dengan cepat. Dalam Al-Qur'an dijelaskan sebuah kaum yang zalim tiba-tiba diserang oleh wabah belalang, kodok dan banjir darah. Sebuah kaum, tiba-tiba hasil panennya gagal total padahal di malam harinya tidak ada peristiwa apa pun yang bisa menggagalkan panen. Angin, hujan, petir, tanah dan suhu udara yang biasanya bersahabat, justru berbalik menghancurkan manusia.

Menurut kisah leluhur. Apa yang terjadi saat penjajahan Belanda? Apa yang terjadi sebelum peristiwa G30S PKI? Negri muslim yang kaya raya tiba-tiba menjadi budak. Tanah yang subur tiba-tiba mengalami panceklik yang menimbulkan kemelaratan. Tanah yang subur tiba-tiba menjadi tandus. Mata air tiba-tiba menghilang.

Sofyan Tsauri pernah menyaksikan fenomena yang aneh. Di era Umar bin Abdul Aziz, tanaman subur, kambing dan serigala bersahabat. Namun saat dia perjalanan dalam pengembaraannya, terlihat serigala memakan kambing. Dia pun bertafakur, berkesimpulan sebentar lagi pemimpin yang adil akan wafat digantikan yang zalim. Keesokan paginya terdengar bahwa pemimpin yang adil wafat.

Hati yang terpecah belah. Perseteruan dalam pentas publik. Hiruk-pikuknya masyarakat. Sebuah isyarat dan fenomena bahwa kezaliman telah datang dan kita berdiam diri dalam menegakkan amar makruf nahi munkar.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (352) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (1) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (25) Nabi Nuh (3) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (131) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)