basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Perlindungan Alami Terhadap Covid-19 Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Covid-19 tak perlu ditakuti namu...

Perlindungan Alami Terhadap Covid-19

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Covid-19 tak perlu ditakuti namun harus waspada. Takdir kematian dan sakit itu bukan virus, tetapi kehendak Allah. Ini ujian aqidah.

Tak sulit menghindari virus Covid-19. Cukup perhatikan bagaimana tubuh bereaksi terhadap patogen yang berusaha menerobos titik terlemah manusia.

Perhatikan reaksi tubuh menolak virus dan patogen.  Juga reaksi tubuh terhadap virus yang sudah masuk. Tubuh memiliki pertahanan terbaik.

Perhatikan bagaimana syariat Islam melindungi dan mencegah tubuh dari serbuan patogen yang merusak. Semudah itu melawannya.

Semua lubang yang menuju organ tubuh dalam sudah diberikan pertahanan yang terbaik. Ada lendir, bulu, air, kotoran yang rasanya asam, pahit dan asin.

Bila tidak membendungnya, ada bersin, batuk, dan mengeluarkan cairan tertentu yang menghalaunya. Bila tak kuat, tubuh menciptakan panas sebagai perlawanan.

Ada thaharah, wudhu, dan mandi untuk menghalau patogen yang akan masuk ke dalam tubuh. Ada shalat untuk meratakan aliran darah ke tubuh.

Ada puasa yang menyelaraskan metabolisme tubuh. Memadukan sistem pertahanan tubuh dan syariat Allah. Itulah penjagaan kesehatan yang sempurna.

Bila ada patogen yang berhasil masuk berarti ada yang salah dengan gaya hidup kita. Mengapa tubuh tak bereaksi melawan?

Bila ada patogen yang berhasil menerobos tubuh, ada yang salah pada keseharian kita dalam penerapan sunah Rasulullah saw.

Wabah adalah evaluasi total terhadap gaya hidup dan penerapan harian sunah Rasulullah saw pada diri.

Bila perjalanan gaya hidup sehat dan penerapan Sunah Rasulullah  sudah diterapkan. Sakit dan kematian adalah takdir-Nya. Bila belum, akibat zalim pada diri.

Agar Bangsa Tak Terjebak Dalam Kubangan Persoalan  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Tanda kehancuran s...

Agar Bangsa Tak Terjebak Dalam Kubangan Persoalan 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Tanda kehancuran sebuah bangsa. Meninggalkan Allah dalam mengelola kehidupan dan bergaya hidup mewah. Bila sudah menjangkit ranah kekuasaan, tanda kehancurannya semakin dekat.

Dianggap  kekuasaan dan kehidupan cukup dikelola oleh ilmu, teknologi dan akal. Padahal masih terlalu sedikit yang bisa dipecahkan akal dan ilmu.

Dianggap proses kehidupan pasti sejalan dengan alur ilmu, teknologi dan akal manusia. Padahal banyak yang tak terjangkau oleh manusia.

Sekarang, manusia bergerak dan berputar di ranah pengobatan dan penanggulangan. Itulah sumber keruwetan hidup.

Seharusnya manusia bergerak dan berputar di ranah pencegahan, sehingga persoalan dan bencana tidak akan pernah muncul.

Gerakan pencegahan yang sempurna adalah mentaati syariat Allah. Gerakan penanggulangan yang sempurna adalah syariat Allah.

Di era Rasulullah saw, para penegak hukum "nganggur". Para dokter pun "nganggur". Masyarakat bergerak membangun bangsa, tidak berkutat pada persoalan.

Bangsa yang berkutat pada persoalannya akan tertinggal dan terbelakangan. Ini sebab umat Islam melampaui Romawi dan Persia.

Romawi dan Persia berkutat pada persoalan sosial. Umat Islam bergerak progresif membangun peradabannya.

Umat Islam tak memiliki persoalan karena adanya gerakan pencegahan dan  solusi alamiah dari ketaatan pada syariat Allah.

Umat Islam memiliki jalan hidup yang khas, namun mengapa justru terjebak dengan jalan peradaban orang lain?

Baca kembali seluruh kisah-kisah dalam Al-Qur'an. Kehancuran bangsa karena menyingkirkan Allah dalam mengelola kehidupan.

Baca kembali seluruh kisah-kisah dalam Al-Qur'an. Kehancuran bangsa karena kemewahan. Tandanya, menjamurnya penyelewengan anggaran dan kekuasaan.

Titik Kritis Manusia dalam Kisah di Al-Qur'an  Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Ada dua kisah dala...

Titik Kritis Manusia dalam Kisah di Al-Qur'an 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Ada dua kisah dalam Al-Qur'an tentang pemilik kebun. Kisahnya dimulai saat akan memanen. Fokusnya pada sikapnya saat memanen. Disinilah titik krusialnya.

Al-Qur'an tidak mengkisahkan Qarun di awal pengembangan hartanya. Tetapi langsung pada sikapnya saat kekayaan sudah melimpahkan dalam genggaman.

Al-Qur'an tidak mengkisah proses rintisan kekuasaan para pembesar kaum yang menentang para Nabi. Tetapi langsung saat mengenggam kekuasaan.

Al-Qur'an tidak mengkisahkan proses Namrudz dan Fir'aun naik ke pentas kekuasaannya. Tetapi saat sudah menggenggam kekuasaannya.

Al-Qur'an memaparkan titik-titik kritis penyimpangan dan kehancuran manusia. Dalam kondisi apa saja manusia bisa terjungkal dan bangkrut?

Al-Qur'an menjelaskan titik kritis yang dialami oleh manusia dengan beragam kisah kedurhakaan dan ketaatan.

Al-Qur'an menjelaskan titik kritis yang dialami oleh manusia dengan beragam kisah kedurhakaan dan ketaatan.

Titik kritis semua umat manusia, saat Kitab Suci dan para Nabi diutus. Titik kritis kaum Yahudi dan Nasrani saat Rasulullah saw diutus.

Titik kritis para Nabi dan Rasul menjadi tema besar semua kisah yang ada dalam Al-Qur'an. Juga menjadi sebab kemuliaan mereka.

Perhatikan semua titik kritis dan krusial kehidupan  dalam kisah di Al-Qur'an yang menjadi momentum kemuliaan atau kehancuran manusia.

Di titik kritis, sikap manusia biasanya sombong atau risau. Merasa paling berkuasa atau tertindas. Merasa aman atau ketakutan.

Dalam titik kritis kehidupan, manusia berada dipersimpangan jalan. Apa yang akan diputuskan? Itulah awal kemuliaan baru atau kehancuran.

Sunan Gresik, Penyelamat Penderitaan Rakyat Majapahit dari Perang Paregreg Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin ...

Sunan Gresik, Penyelamat Penderitaan Rakyat Majapahit dari Perang Paregreg

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Majapahit terus mengalami kemunduran, sengketa atas takhta pun terus berkepanjangan dengan berkobarnya Perang Paregreg. Di setiap peperangan, rakyatlah yang menjadi korbannya dan menderita. Raja Majapahit Wikramawardhana pun tak mampu mengembalikan Majapahit dalam suasana kejayaan dan kemakmuran.

Hingga pada suatu hari di tahun 1404, datanglah 9 orang utusan dari Kesultanan Turki, para ahli di bidangnya masing-masing yang akan membantu Majapahit. Sembilan tokoh yang dipimpin oleh ahli pertanian dan pengairan bernama Maulana Malik Ibrahim. Dialah salah satu tokoh  yang mendapat mandat dari Sultan Muhammad I untuk membantu rakyat tanah Jawa yang sedang menghadapi bermacam penderitaan akibat bencana alam, kekeringan, dan peperangan yang berkepanjangan.

Demikianlah berita yang tertulis dalam kitab ‘Kanzul Ulum’ karya Ibnu Bathuhtah, seorang pengembara pada abad 15. Kitab yang konon masih tersimpan di perpustakaan istana Turki di Istambul. 

Maulana Malik Ibrahim adalah ulama Turki ahli bidang pengairan yang telah berhasil membangun saluran air untuk pertanian di Gujarat. Dalam pembangunan irigasi yang kemudian dibangun di Gresik, terbukti mampu meningkatkan hasil pertanian para petani Majapahit. Maka atas keberhasilannya itu, Wikramawardhana pun memberikan tempat di Gresik sebagai  kediamannya. Bahkan Sunan Gresik itu pun kemudian diberikan kebebasan untuk mengajarkan agama yang dibawanya, dalam sebuah pesantren yang didirikannya.

Maulana Malik Ibrahim memilih desa Leran di Gresik untuk memulai dakwahnya. Pada 1392 Masehi (801 Hijriyah) ia mulai menyebarkan agama Islam. Ada tiga metode Malik Ibrahim untuk bisa berbaur dengan masyarakat. Metode itu adalah berdagang, pengobatan, dan bercocok tanam. Malik Ibrahim sebenarnya adalah seorang pedagang cukup berada. Setiba di Gresik, Malik Ibraham membuka warung di Desa Roomo. Warung itu menjual makanan dan kebutuhan pokok warga dengan harga murah. Tak heran dalam waktu singkat warung itu selalu kebanjiran pengunjung.

Ia mempelajari bahasa daerah dengan cara menjajakan barang dagangannya. Kabarnya, ia disegani karena sering dijadikan penengah untuk mendamaikan warga yang berkonflik. Maka dengan itu, masyarakat pun memeluk agama Islam.

Setelah warung, Malik Ibrahim membuka praktik pengobatan gratis. Karena gratis, banyak yang sakit datang ke praktik tersebut. Selain memberi obat, diajarkan juga doa-doa saat meminum obat tersebut. Itu adalah upaya untuk mengenalkan bacaan doa ke masyarakat.

Metode ketiga adalah bercocok tanam. Malik Ibrahim mengajarkan sistem bertani yang lebih maju kepada penduduk. Selain cara bercocok tanam yang benar, Malik Ibrahim juga mengenalkan sistem irigasi yang mengalirkan air dari gunung menuju lahan pertanian penduduk.

Semua metode yang dilakukan Malik Ibrahim selalu menyasar seluruh masyarakat tanpa membedakan status sosial dan kasta. Karena itulah banyak yang bersimpati kepada Malik Ibrahim.

Bersama dengan pasukan dan tentara dari Laksamana Cheng Ho, Sunan Gresik mencetak sawah baru dan membangun irigasi untuk pertanian rakyat. Tindakannya ini berhasil membawa perbaikan pada masyarakat pesisir Gresik. Melalui pendekatan yang halus maka secara perlahan agama Islam dapat disebarkan dengan baik.


Sumber: 
1. https://m.liputan6.com/surabaya/read/4178948/sunan-gresik-berdakwah-hingga-jejaknya-diikuti-sang-anak

2. https://news.detik.com/berita/d-2962176/malik-ibrahim-sebarkan-islam-dengan-kearifan-lokal

3. https://www.google.com/amp/s/www.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/mengenal-wali-songo-dalam-penyebaran-islam-di-indonesia-11757/amp/

4.
https://www.google.com/amp/s/sangpenangsang.wordpress.com/2012/04/22/buka-buku-12-sunan-gresik-guru-ngaji-yang-juga-ahli-irigasi/amp/

Strategi Kejayaan Islam di Dinding Istana Al-Hambra Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Apa yang tersisa ...

Strategi Kejayaan Islam di Dinding Istana Al-Hambra

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Apa yang tersisa di Spanyol dan Portugal (Andalusia)? Lihatlah di dinding Istana Al-Hambra! Ada strategi kehebatan Islam di sana.

Strategi yang kekuatannya tak terkalahkan. Strategi yang membuat seluruh kekuatan dunia bertekuk lutut.

Strategi yang membuat hati seluruh manusia berhimpun dan bertaut. Strategi yang membuat manusia tentram dan bahagia.

Spanyol-Portugal pernah melahir Musa bin Nusair dan Thariqah bin Ziyad, yang terobsesi mengintegrasikan Yerusalem-Roma-Konstatinopel.

Spanyol-Portugal pernah menjadi contoh dimana Islam, Nasrani dan Yahudi berdampingan dengan damai di benua Eropa.

Rahasia kejayaan Islam di Andalusia (Spanyol-Portugal) masih tertulis kokoh di dinding  Istana Al-Hambra hingga sekarang. Perhatikanlah.

Strategi yang hanya membutuhkan ketundukan hati dan penghancuran ego. Hanya butuh penghancuran kesombongan diri dan hawa nafsu.

Strategi ini menghujam di hati Al-Fatih yang juga diwasiatkan kepada pewaris tahta Turki Utsmani saat beliau akan wafat. Apa strateginya?

"Laa Ghaliba Illallaah" Tidak ada kemenangan kecuali Allah.

Tulisan di dindingnya mengajarkan cara muslimin menjalani kehidupannya. Seruan ini akan abadi di Istana Al-Hambra hingga menembus hati manusia.

Datanglah ke Spanyol-Portugal. Datanglah ke Istana Al-Hambra. Terapkan strategi yang membuat muslimin berjaya.

Maulana Ishaq, Ahli Epidemiologinya Walisanga Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Tim Walisanga memiliki ...

Maulana Ishaq, Ahli Epidemiologinya Walisanga

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)

Tim Walisanga memiliki keahlian yang mencengangkan, dari ahli irigasi, industri kreatif hingga tata negara. Maulana Ishaq memiliki keahlian unik sebagai dokter dan ahli epidemiologi. Saat Blambangan diserang wabah, Sunan Ampel memerintahkannya untuk menghentikan wabah tersebut.

Entah apa penyakit yang sedang melanda Kadipaten Blambangan. Namun dalam beberapa prasasti dan naskah Kuna telah disebutkan  bahwa pada masa lampau, penyakit atau wikara di Jawa antara lain adalah, bubuhen/wudunen, buletin/katarak, humbelen/flu, buduk/lepra/kusta, uleren/cacingan, beser, mengi/asma, Lampung/penyakit kulit, tidur/koma, dan sebagainya.

Wabah penyakit yang menyerang warga Blambangan telah berbulan-bulan lamanya. Penyakit tersebut telah banyak menyebabkan orang meninggal dunia, hampir setiap hari ada orang yang meninggal, penyakit tersebut dikenal sebagi penyakit yang ganas, sampai-sampai jika seseorang terkena penyakit ini pada pagi hari, maka malam akan meninggal, begitu sebaliknya.

Syekh Maulana Ishaq melakukan riset dengan berkeliling ke desa-desa dan memperhatikan keadaan lingkungan dan kebiasaan masyarakat. Dia paham bahwa masyarakat Blambangan masih kurang memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan sehingga di daerah mereka dapat muncul wabah penyakit semacam itu.

Masyarakat Jawa pada waktu itu masih banyak yang mengkonsumsi kalong (kaluwang), kera (wrai), dan lain-lain. Bahkan orang Jawa juga mengkonsumsi cacing, katak, dan tikus yang menurut Negarakertagama, binatang-binatang itu adalah pantangan yang apabila dikonsumsi hanya akan menyebabkan kehinaan.

Selain daripada itu, memang binatang-binatang tersebut adalah pembawa bakteri atau virus yang diantaranya mungkin menjadi sebab penyakit meningitis, penyakit yang penderitanya bisa tak sadarkan diri dalam waktu yang lama seperti gejala yang ditampakkan pada putri  adipat Blambangan.

Setelah memperhatikan keadaan Blambangan, Syaikh Maulana Ishaq paham bahwa masyarakat masih kurang memperhatikan kebersihan diri dan lingkungan sehingga muncul wabah penyakit semacam itu.

Syaikh Maulana Ishaq menyampaikan pada Adipati Blambangan, bahwa Islam yang dia anut sangat memperhatikan kebersihan. Sebelum beribadah diharuskan mensucikan diri dengan air. Membasuh wajah, tangan, dan kaki. Setidaknya itu dilakukan lima kali dalam sehari. Selain itu, setiap hari seluruh rakyat Blambangan akan semakin sehat jika dihimbau untuk rutin mandi, untuk menjaga kesucian diri agar terus bersih dan sehat.

Wabah penyakit juga melanda istana, puteri raja sendiri yang bernama Dewi Sekardadu sakit parah. Syekh Maulana Ishaq bersedia mengobatinya dengan syarat, Prabu Menak Sembuyu memperbolehkan dakwah Islam di Blambangan. Prabu pun menyetujuinya, Maulana Ishaq mengobati Dewi Sekardadu. Sang dewi pun sembuh.

Namun sang Prabu mengingkari janjinya. Maulana Ishaq diusir dari Kerajaan Blambangan. Beliau pun  pindah ke Pasai. Sejak kepergiannya, wabah penyakit pun kembali menerjang Blambangan.

Padahal selama di Blambangan, masyarakat begitu tertarik dengan keberadaannya. Akhlaknya mulia, badannya yang selalu bersih dan harum, dekat dengan masyarakat bawah dan tidak membeda-bedakan status sosial, serta masyarakat yang datang berobat tidak pernah dimintai upah, bahkan malah terlihat sering diberikan bekal untuk perjalanan pulang.


Sumber:
1. https://www.google.com/amp/s/daerah.sindonews.com/beritaamp/1197615/29/kisah-karomah-syekh-maulana-ishaq
2. https://islamtoday.id/ulas-nusa/20200121103724-5871/dakwah-ayahanda-sunan-giri-syaikh-maulana-ishaq/
3.
https://www.viva.co.id/amp/berita/nasional/619245-seri-walisanga-kisah-desa-yang-dikutuk-wabah-penyakit?page=all&utm_medium=all-page
4.
https://belambangan.com/artikel/detail/syekh-maulana-ishaq-dan-wabah-di-blambangan

Revolusi di Tengah Wabah Oleh: Nasrulloh Baksolahar (Channel Youtube Dengerin Hati) Berita kematian, membuat depresi atau rileks...

Revolusi di Tengah Wabah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar
(Channel Youtube Dengerin Hati)


Berita kematian, membuat depresi atau rileks? Mencekam atau tentram? Bertaubat dan mengharapkan rahmat Allah atau stress?

Pasukan mukminin mencari syahid. Bukankah kematian di saat wabah juga kesyahidan?

Syahid berperang setelah menggunakan senjata, perisai, baju besi dan strategi. Menghadapi wabah dengan sarana yang bisa menyelamatkannya.

Yahudi dan Nasrani menganggap jadi manusia pilihan Allah. Lalu Al-Qur'an menantangnya agar meminta kematian sekarang. Mereka ketakutan. Itulah kita hari ini.

Wabah saran meraih kesyahidan. Seperti para Sahabat yang berlomba menuju medan perang karena rindu kesyahidan.

Bila wabah menimbulkan ketakutan, seperti Yahudi dan Munafikin yang ketakutan dan lari saat menghadapi pertempuran.

Saat wabah melanda, bersyukur. Allah telah memberikan waktu untuk bertaubat dan mengharap rahmat-Nya.

Saat wabah melanda, Muadz bin Jabal mengatakan inilah jalan para Nabi dan orang pilihan. Bila kematian terasa dekat, itulah penyelamatan  Allah dari kelalaian.

Wabah melanda untuk menyembuhkan penyakit kronis Muslimin yaitu Cinta Dunia dan Takut Mati.

Wabah melanda untuk mengobati penyakit hati, hawa nafsu dan meluruskan tujuan hidup muslimin.

Wabah ini seperti madrasah Ramadhan. Yang membersihkan penyakit aqidah dan jiwa. Setelah itu, kebangkitan baru.

Andai tidak ada letusan Krakatau. Tak ada perlawanan rakyat Banten terhadap Belanda di 1880 M. Wabah merevolusi untuk amar makruf nahi munkar.

Yang paling banyak selamat dari wabah seharusnya muslimin. Seperti dalam semua peperangan. Yang paling banyak tumbang adalah Kafirin.

Kerinduan akan pertemuan dengan Allah dan Rasulullah saw menciptakan ketentraman dan menjauhkannya dari wabah, bukan obat-obatan.

Bila pun wafat, karena Allah dan Rasulullah saw rindu bertemu dengannya, seperti kematian Utsman bin Affan. Bukan karena kurangnya fasilitas kesehatan.

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (232) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (50) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (356) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (69) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (2) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (4) Nabi Sulaiman (1) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (218) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (437) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (180) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (204) Sirah Sahabat (124) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (133) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)