basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Berhasilkah Makar Jahat Kepada Mukminin? Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:  اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى ال...


Berhasilkah Makar Jahat Kepada Mukminin?


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَعْلَمُ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَا يَكُوْنُ مِنْ نَّجْوٰى ثَلٰثَةٍ اِلَّا هُوَ رَابِعُهُمْ وَلَا خَمْسَةٍ اِلَّا هُوَ سَادِسُهُمْ وَلَآ اَدْنٰى مِنْ ذٰلِكَ وَلَآ اَكْثَرَ اِلَّا هُوَ مَعَهُمْ اَيْنَ مَا كَانُوْاۚ  ثُمَّ يُنَبِّئُهُمْ بِمَا عَمِلُوْا يَوْمَ الْقِيٰمَةِۗ اِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Apakah engkau tidak memperhatikan bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi? 

Tidak ada pembicaraan rahasia antara tiga orang, kecuali Dialah yang keempatnya dan tidak ada lima orang, kecuali Dialah yang keenamnya. Tidak kurang dari itu atau lebih banyak, kecuali Dia bersama mereka di mana pun mereka berada.

Kemudian, Dia memberitakan apa yang telah mereka kerjakan kepada mereka pada hari Kiamat. 

Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
(Al-Mujādalah [58]:7)


اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْنَ نُهُوْا عَنِ النَّجْوٰى ثُمَّ يَعُوْدُوْنَ لِمَا نُهُوْا عَنْهُ وَيَتَنٰجَوْنَ بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِۖ وَاِذَا جَاۤءُوْكَ حَيَّوْكَ بِمَا لَمْ يُحَيِّكَ بِهِ اللّٰهُ ۙوَيَقُوْلُوْنَ فِيْٓ اَنْفُسِهِمْ لَوْلَا يُعَذِّبُنَا اللّٰهُ بِمَا نَقُوْلُۗ حَسْبُهُمْ جَهَنَّمُۚ يَصْلَوْنَهَاۚ فَبِئْسَ الْمَصِيْرُ

Apakah engkau tidak memperhatikan orang-orang yang telah dilarang mengadakan pembicaraan rahasia, kemudian mereka kembali (melakukan) apa yang telah dilarang itu?

Mereka saling mengadakan pembicaraan rahasia untuk berbuat dosa, permusuhan, dan durhaka kepada Rasul.

Apabila datang kepadamu (Nabi Muhammad), mereka mengucapkan salam kepadamu dengan cara yang bukan sebagaimana yang ditentukan Allah untukmu.

Mereka mengatakan dalam hati, “Mengapa Allah tidak menyiksa kita atas apa yang kita katakan?”

Cukuplah bagi mereka (neraka) Jahanam yang akan mereka masuki. Maka, (neraka itu) seburuk-buruk tempat kembali.
(Al-Mujādalah [58]:8)


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا تَنَاجَيْتُمْ فَلَا تَتَنَاجَوْا بِالْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ وَمَعْصِيَتِ الرَّسُوْلِ وَتَنَاجَوْا بِالْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ الَّذِيْٓ اِلَيْهِ تُحْشَرُوْنَ

Wahai orang-orang yang beriman, apabila kamu saling mengadakan pembicaraan rahasia, janganlah berbicara tentang perbuatan dosa, permusuhan, dan durhaka kepada Rasul.

Akan tetapi, berbicaralah tentang perbuatan kebajikan dan takwa. 

Bertakwalah kepada Allah yang hanya kepada-Nya kamu akan dikumpulkan.
(Al-Mujādalah [58]:9)


اِنَّمَا النَّجْوٰى مِنَ الشَّيْطٰنِ لِيَحْزُنَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَلَيْسَ بِضَاۤرِّهِمْ شَيْـًٔا اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۗوَعَلَى اللّٰهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُؤْمِنُوْنَ

Sesungguhnya pembicaraan rahasia itu hanyalah dari setan, agar orang-orang yang beriman itu bersedih hati, sedangkan (pembicaraan) itu tidaklah memberi mudarat sedikit pun kepada mereka, kecuali dengan izin Allah.

Hanya kepada Allah hendaknya orang-orang mukmin bertawakal.
(Al-Mujādalah [58]:10)



Komunikasi Nabi Musa dengan Allah Saat Melawan Ahli Sihir Fir'aun Oleh: Nasrulloh Baksolahar Nabi Musa diperintahkan Allah s...

Komunikasi Nabi Musa dengan Allah Saat Melawan Ahli Sihir Fir'aun

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Nabi Musa diperintahkan Allah swt untuk menemui Fir'aun di istananya. Bukankah Nabi Musa lari ke Madyan untuk menghindari kezaliman Firaun? Saat sudah mewakafkan hidupnya pada Allah swt, tak perlu lagi ada yang ditakuti.

Saat tiba di istana Firaun, secara tak terduga diajak untuk bertarung dengan seluruh ahli sihir di Mesir yang sudah teruji ilmu dan kehandalannya. Sedangkan Nabi Musa, datang hanya berbekal diperintahkan oleh Allah swt untuk menyadarkan Firaun, bukan disiapkan untuk melawan ahli sihir.

Bagaimana suasana kejiwaan Nabi Musa menghadapi kondisi yang tak terduga? Bagaimana Allah swt meneguhkan hati Nabi Musa? Bagaimana komunikasinya Nabi Musa dengan Allah swt? Inilah pelajaran berharga yang jelaskan Allah swt dalam Al-Qur'an.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


قَالُوْا يٰمُوْسٰٓى اِمَّآ اَنْ تُلْقِيَ وَاِمَّآ اَنْ نَّكُوْنَ اَوَّلَ مَنْ اَلْقٰى

Mereka (para penyihir) berkata, “Wahai Musa, apakah engkau yang melemparkan (dahulu) atau kami yang lebih dahulu melemparkannya?”
(Ṭāhā [20]:65)


قَالَ بَلْ اَلْقُوْاۚ فَاِذَا حِبَالُهُمْ وَعِصِيُّهُمْ يُخَيَّلُ اِلَيْهِ مِنْ سِحْرِهِمْ اَنَّهَا تَسْعٰى

Dia (Musa) berkata, “Silakan kamu melemparkan!” Tiba-tiba tali-temali dan tongkat-tongkat mereka terbayang olehnya (Musa) seakan-akan ia (ular-ular itu) merayap cepat karena sihir mereka.
(Ṭāhā [20]:66)

فَاَوْجَسَ فِيْ نَفْسِهٖ خِيْفَةً مُّوْسٰى

Maka, terlintaslah dalam hati Musa (perasaan) takut.
(Ṭāhā [20]:67)

قُلْنَا لَا تَخَفْ اِنَّكَ اَنْتَ الْاَعْلٰى

Kami berfirman, “Jangan takut! Sesungguhnya engkaulah yang paling unggul.
(Ṭāhā [20]:68)


وَاَلْقِ مَا فِيْ يَمِيْنِكَ تَلْقَفْ مَا صَنَعُوْاۗ اِنَّمَا صَنَعُوْا كَيْدُ سٰحِرٍۗ وَلَا يُفْلِحُ السَّاحِرُ حَيْثُ اَتٰى

Lemparkan apa yang ada di tangan kananmu, niscaya ia akan menelan apa yang mereka buat. Sesungguhnya apa yang mereka buat itu hanyalah tipu daya penyihir (belaka). Tidak akan menang penyihir itu, dari mana pun ia datang.”
(Ṭāhā [20]:69)


فَاُلْقِيَ السَّحَرَةُ سُجَّدًا قَالُوْٓا اٰمَنَّا بِرَبِّ هٰرُوْنَ وَمُوْسٰى

Lalu, para penyihir itu merunduk sujud seraya berkata, “Kami telah percaya kepada Tuhannya Harun dan Musa.”
(Ṭāhā [20]:70)

Dalam kondisi paling mencekam, jangan pernah terputus komunikasi dengan Allah. Bukankah Allah paling dekat dengan manusia? Bukankah Allah selalu bersama kita?

Strategi Periode Mekahnya Suriah dalam Menghindari Tarikan ke Medan Pertempuran  Oleh: Nasrulloh Baksolahar  "Lebih dari 60...

Strategi Periode Mekahnya Suriah dalam Menghindari Tarikan ke Medan Pertempuran 

Oleh: Nasrulloh Baksolahar 


"Lebih dari 60 serangan udara Israel terjadi selama 12 jam terakhir," kata Resul Serdar, pemimpin Suriah, kepada Al Jazeera (15/12/24). Dia pun menambahkan bahwa penjajah Zionis Israel telah melakukan sekitar 800 serangan udara di seluruh Suriah sejak penggulingan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

"Israel jelas telah melewati batas penarikan pasukan di Suriah, yang mengancam eskalasi baru yang tidak dapat dibenarkan di kawasan tersebut,” kata al-Sharaa, seraya menambahkan bahwa meskipun terjadi pelanggaran, “kelelahan umum di Suriah setelah bertahun-tahun perang dan konflik tidak memungkinkan kita untuk memasuki konflik baru.”

“Prioritas pada tahap ini adalah rekonstruksi dan stabilitas,” tambahnya.

Tidak itu saja, penjajah Zionis Israel mulai merusak sarana dan fasilitas kebutuhan sipil dengan menghancurkan jalan, saluran listrik, dan jaringan air di wilayah tenggara Quneitra setelah penduduk menolak mengikuti perintah mereka untuk mengungsi, menurut Muntasir Abou Nabout dari Al Jazeera.

Pemimpin Suriah yang baru terus terfokus pada penyelesaian persoalan internal Suriah. Tidak terpancing dengan "ajakan" penjajah Zionis Israel untuk bertempur.

Ini seperti strategi Rasulullah saw di periode Mekah selama 13 tahun, yang terfokus pada pembinaan akidah, rekrutment calon pemimpin dan bersabar atas tindakan penyiksaan kafir Quraisy. Rasulullah saw dan Sahabat terus menunggu perintah perang dari Allah swt.

Rakyat Suriah sudah sangat kuat menghadapi kekejaman rezim Assad, maka akan kuat pula menghadapi permainan "anak nakal" penjajah Zionis Israel. Bukankah, terpojoknya penjajah Zionis Israel di mata dunia karena kekejamannya terhadap sipil?

"Diamnya" pemimpin baru Suriah bertujuan untuk mendegradasi legitimasi penjajah Zionis Israel sebagai bangsa dan negara di mata dunia. Agar, semua bangsa dan negara "sepakat" bahwa bahwa Israel sebagai agresor dan pelaku kejahatan dunia.

"Diamnya" pemimpin baru Suriah juga untuk menghancurkan kekuasaan Netanyahu. Sebab, bila terpancing dengan perang baru, maka Netanyahu semakin memiliki alasan untuk memperpanjang kekuasaannya dan menghentikan kasus hukum serta korupsinya dengan alasan darurat perang.

Mulai beralihnya penghancuran  infrastruktur militer ke Sipil Suriah, sebuah tanda bahwa penjajah Zionis Israel sangat serius untuk menarik Suriah ke medan pertempuran. Namun, rakyat Suriah kokoh dengan strategi periode Mekahnya Rasulullah saw.

Pertanyaan Kedua Firaun kepada Nabi Musa Saat Tiba di Istananya Oleh: Nasrulloh Baksolahar Pertanyaan pertama Firaun tentang Tuh...

Pertanyaan Kedua Firaun kepada Nabi Musa Saat Tiba di Istananya

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Pertanyaan pertama Firaun tentang Tuhan dijawab dengan sangat apik oleh Nabi Musa. Firaun tersudut. Kepalsuan ketuhanannya terbongkar. Namun, bagaimana agar tetap mendapatkan dukungan dari pejabat, kaum intelektual dan rakyatnya?

Firaun mencoba membangkitkan emosi. Membangkitkan ketakutan yang mencekam sehingga seluruh komponen masyarakat Mesir bersemangat dan rela berkorban hingga titik darah penghabisan untuk membela Fir'aun. 

Pada pertanyaan kedua, Firaun seolah-olah sudah memiliki data yang akurat tentang kedatangan Nabi Musa. Nabi Musa langsung diberondong pertanyaan, "Apakah kemukjizatan Nabi Musa untuk mengusir rakyat Mesir dari tanah airnya sendiri?"

Firaun berhasil memviralkan kebohongan tentang pengusiran rakyat Mesir oleh Nabi Musa. Akhirnya, banyak yang terpancing dengan berita bohong ini. Salah satunya, para ahli Sihir.  Kisah ini diabadikan dalam Al-Qur'an:


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


قَالَ اَجِئْتَنَا لِتُخْرِجَنَا مِنْ اَرْضِنَا بِسِحْرِكَ يٰمُوْسٰى

Dia (Fir‘aun) berkata, “Apakah engkau datang kepada kami untuk mengusir kami dari negeri kami dengan sihirmu, wahai Musa?
(Ṭāhā [20]:57)


فَلَنَأْتِيَنَّكَ بِسِحْرٍ مِّثْلِهٖ فَاجْعَلْ بَيْنَنَا وَبَيْنَكَ مَوْعِدًا لَّا نُخْلِفُهٗ نَحْنُ وَلَآ اَنْتَ مَكَانًا سُوًى

Kami pun pasti akan mendatangkan sihir semacam itu kepadamu. Buatlah suatu perjanjian antara kami dan engkau untuk (mengadakan) pertemuan yang tidak akan kami dan engkau langgar di suatu tempat pertengahan (antara kedua pihak).”
(Ṭāhā [20]:58)

قَالَ مَوْعِدُكُمْ يَوْمُ الزِّيْنَةِ وَاَنْ يُّحْشَرَ النَّاسُ ضُحًى

Dia (Musa) berkata, “Waktumu (untuk bertemu dengan kami) ialah hari raya dan hendaklah orang-orang dikumpulkan pada waktu duha.”
(Ṭāhā [20]:59)


فَتَوَلّٰى فِرْعَوْنُ فَجَمَعَ كَيْدَهٗ ثُمَّ اَتٰى

Maka, Fir‘aun meninggalkan (tempat itu), lalu mengatur tipu dayanya. Kemudian, dia datang kembali (pada waktu dan tempat yang disepakati).
(Ṭāhā [20]:60)


قَالَ لَهُمْ مُّوْسٰى وَيْلَكُمْ لَا تَفْتَرُوْا عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا فَيُسْحِتَكُمْ بِعَذَابٍۚ وَقَدْ خَابَ مَنِ افْتَرٰى

Musa berkata kepada mereka (para penyihir), “Celakalah kamu! Janganlah kamu mengada-adakan kedustaan terhadap Allah, nanti Dia membinasakan kamu dengan azab. Sungguh rugi orang yang mengada-adakan kedustaan.”
(Ṭāhā [20]:61)


فَتَنَازَعُوْٓا اَمْرَهُمْ بَيْنَهُمْ وَاَسَرُّوا النَّجْوٰى

Mereka berbantah-bantahan tentang urusannya dan merahasiakan percakapannya.
(Ṭāhā [20]:62)


قَالُوْٓا اِنْ هٰذٰنِ لَسَاحِرٰنِ يُرِيْدَانِ اَنْ يُّخْرِجٰكُمْ مِّنْ اَرْضِكُمْ بِسِحْرِهِمَا وَيَذْهَبَا بِطَرِيْقَتِكُمُ الْمُثْلٰى

Mereka (para penyihir) berkata, “Sesungguhnya dua orang ini adalah benar-benar penyihir yang hendak mengusirmu dari negerimu dengan sihir mereka berdua dan hendak melenyapkan adat kebiasaanmu yang utama.
(Ṭāhā [20]:63)


فَاَجْمِعُوْا كَيْدَكُمْ ثُمَّ ائْتُوْا صَفًّاۚ وَقَدْ اَفْلَحَ الْيَوْمَ مَنِ اسْتَعْلٰى

Kumpulkanlah segala tipu daya (sihir)-mu, kemudian datanglah dalam satu barisan! Sungguh, beruntung orang yang menang pada hari ini.”
(Ṭāhā [20]:64)



Pertanyaan Pertama Firaun kepada Nabi Musa Saat Tiba di Istananya Oleh: Nasrulloh Baksolahar  Allah memerintahkan Nabi Musa dan ...

Pertanyaan Pertama Firaun kepada Nabi Musa Saat Tiba di Istananya


Oleh: Nasrulloh Baksolahar 

Allah memerintahkan Nabi Musa dan Harun untuk mendatangi Fir'aun di istananya. Dengan perasaan khawatir, keduanya bergegas ke istana. Setibanya di istana, dihadapan para pejabat Fir'aun.  Terjadi dialog antara Fir'aun dengan Nabi Musa.

Apa pertanyaan pertama yang ditujukan Fir'aun kepada Nabi Musa? Bagaimana Nabi Musa menjawabnya?  Dialog bersejarah ini diabadikan di dalam Al-Qur'an. Mengapa dialog ini diabadikan?

Agar seluruh manusia paham fitrah seluruh manusia, walaupun dia seorang diktator yang kejam. Fitrah yang tetap bersemayam walaupun kezaliman telah menjadi karakternya. Apa yang ditanyakannya? 

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


قَالَ فَمَنْ رَّبُّكُمَا يٰمُوْسٰى

Dia (Fir‘aun) berkata, “Siapakah Tuhanmu berdua, wahai Musa?”
(Ṭāhā [20]:49)


قَالَ رَبُّنَا الَّذِيْٓ اَعْطٰى كُلَّ شَيْءٍ خَلْقَهٗ ثُمَّ هَدٰى

Dia (Musa) menjawab, “Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah menganugerahkan kepada segala sesuatu bentuk penciptaannya (yang layak), kemudian memberinya petunjuk.”
(Ṭāhā [20]:50)



قَالَ فَمَا بَالُ الْقُرُوْنِ الْاُوْلٰى

Dia (Fir‘aun) bertanya, “Bagaimana keadaan generasi terdahulu?”
(Ṭāhā [20]:51)

 

قَالَ عِلْمُهَا عِنْدَ رَبِّيْ فِيْ كِتٰبٍۚ  لَا يَضِلُّ رَبِّيْ وَلَا يَنْسَىۖ

Dia (Nabi Musa) menjawab, “Pengetahuan tentang itu ada pada Tuhanku di dalam sebuah Kitab (Lauhulmahfuz). Tuhanku tidak akan salah ataupun lupa.
(Ṭāhā [20]:52)


الَّذِيْ جَعَلَ لَكُمُ الْاَرْضَ مَهْدًا وَّسَلَكَ لَكُمْ فِيْهَا سُبُلًا وَّاَنْزَلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۗ فَاَخْرَجْنَا بِهٖٓ اَزْوَاجًا مِّنْ نَّبَاتٍ شَتّٰى

(Dialah Tuhan) yang telah menjadikan bumi sebagai hamparan dan meratakan jalan-jalan di atasnya bagimu serta menurunkan air (hujan) dari langit.” Kemudian, Kami menumbuhkan dengannya (air hujan itu) beraneka macam tumbuh-tumbuhan.
(Ṭāhā [20]:53)

 

كُلُوْا وَارْعَوْا اَنْعَامَكُمْ ۗاِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيٰتٍ لِّاُولِى النُّهٰى ࣖ

Makanlah dan gembalakanlah hewan-hewanmu! Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berakal.
(Ṭāhā [20]:54)


۞ مِنْهَا خَلَقْنٰكُمْ وَفِيْهَا نُعِيْدُكُمْ وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرٰى

Darinya (tanah) itulah Kami menciptakanmu, kepadanyalah Kami akan mengembalikanmu dan dari sanalah Kami akan mengeluarkanmu pada waktu yang lain.
(Ṭāhā [20]:55)

 

وَلَقَدْ اَرَيْنٰهُ اٰيٰتِنَا كُلَّهَا فَكَذَّبَ وَاَبٰى

Sungguh Kami benar-benar telah memperlihatkan kepadanya (Fir‘aun) tanda-tanda (kebesaran) Kami semuanya. Namun, dia mendustakan dan enggan (menerima kebenaran).
(Ṭāhā [20]:56)

Inilah salah kemukjizatan Al-Qur'an, mampu memaparkan para pelaku sejarah hidup hingga ke dialognya. 

Menerima Al-Qur’an bila Memahami Asmaulhusna Oleh: Nasrulloh Baksolahar Mengapa Al-Qur’an tidak agung di hati? Mengapa setiap ba...

Menerima Al-Qur’an bila Memahami Asmaulhusna

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Mengapa Al-Qur’an tidak agung di hati? Mengapa setiap bacaan Al-Qur'an tidak menggetarkan jiwa? Mengapa perintah dan larangan di Al-Qur’an tak menyebabkan ketundukan hati?

Mengapa Al-Qur’an tidak bisa menciptakan energi, inspirasi dan obsesi? Tidak mendorong keyakinan yang menghalau seluruh pernak-pernik kehidupan? Tidak menciptakan peradaban dunia?

Agar memahaminya, di surat Taha, Allah swt mengawalinya dengan memaparkan  keagungan Al-Qur’an. Setelah itu memaparkan Asmaulhusna-Nya. Mengawali dengan peran Al-Qur’an dalam kehidupan, lalu memaparkan kesempurnaan, keagungan dan kemuliaan Allah swt. Untuk apa?

Agar manusia dengan rela, ridha, ikhlas dan berserah diri pada setiap firman-Nya. Awal memuliakan Al-Qur’an dengan memuliakan Allah terlebih dahulu.

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


مَآ اَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْقُرْاٰنَ لِتَشْقٰٓى ۙ

Kami tidak menurunkan Al-Qur’an ini kepadamu (Nabi Muhammad) supaya engkau menjadi susah.
(Ṭāhā [20]:2)


اِلَّا تَذْكِرَةً لِّمَنْ يَّخْشٰى ۙ

(Kami tidak menurunkannya,) kecuali sebagai peringatan bagi orang yang takut (kepada Allah).
(Ṭāhā [20]:3)


تَنْزِيْلًا مِّمَّنْ خَلَقَ الْاَرْضَ وَالسَّمٰوٰتِ الْعُلٰى ۗ

(Al-Qur’an) diturunkan dari (Allah) yang telah menciptakan bumi dan langit yang tinggi.
(Ṭāhā [20]:4)


اَلرَّحْمٰنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوٰى

(Dialah Allah) Yang Maha Pengasih (dan) bersemayam di atas ʻArasy.
(Ṭāhā [20]:5)


لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا وَمَا تَحْتَ الثَّرٰى

Milik-Nyalah apa yang ada di langit, apa yang ada di bumi, apa yang ada di antara keduanya, dan apa yang ada di bawah tanah.
(Ṭāhā [20]:6)


وَاِنْ تَجْهَرْ بِالْقَوْلِ فَاِنَّهٗ يَعْلَمُ السِّرَّ وَاَخْفٰى

Jika engkau mengeraskan ucapanmu, sesungguhnya Dia mengetahui (ucapan yang) rahasia dan yang lebih tersembunyi (darinya).
(Ṭāhā [20]:7)


اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۗ  لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى

Allah tidak ada tuhan selain Dia. Milik-Nyalah nama-nama yang terbaik.
(Ṭāhā [20]:8)

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (278) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (309) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (450) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)