Proses Peralihan Rezim Penguasa dalam Al-Qur'an
Oleh: Nasrulloh Baksolahar
Peralihan kekuasaan merupakan sesuatu hal yang biasa. Sebab, Allah yang memberikan kekuasaan kepada yang dikehendaki-Nya, dan mencabut kekuasaan kepada yang dikehendaki-Nya. Bagaimana peralihan kekuasaan itu bergulir?
1. Peralihan ke Rezim Thalut
Bani Israel terkukung di Sinai. Bagaimana caranya? Harus berani memasuki Palestina. Untuk mewujudkan ini dibutuhkan pergantian kepemimpinan. Bani Israel meminta kepada Nabinya untuk mengatur pergantian kepemimpinan. Rezim baru dibutuhkan untuk menghadapi tantangan baru.
Allah berfirman:
Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, (yaitu) ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah.”
Dia menjawab, “Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga.”
Mereka menjawab, “Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan sungguh kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?”
Akan tetapi, ketika perang diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim. (Al-Baqarah [2]:246)
Bagaimana agar pergantian rezim tidak terjadi pergolakan, perselisihan dan pertumpahan darah? Rezim baru harus memiliki syarat kepemimpinan yang handal untuk meyakini bahwa rezim baru akan berhasil menjalankan misi yang telah ditetapkan.
Allah swt berfirman:
Nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi rajamu.”
Mereka menjawab, “Bagaimana (mungkin) dia memperoleh kerajaan (kekuasaan) atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?”
(Nabi mereka) menjawab, “Sesungguhnya Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kepadanya kelebihan ilmu dan fisik.”
Allah menganugerahkan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas (kekuasaan dan rezeki-Nya) lagi Maha Mengetahui.
(Al-Baqarah [2]:247)
2. Peralihan Rezim Thalut ke Dawud
Misi rezim lama sudah selesai. Thalut berhasil membawa Bani Israel memasuki Palestina. Maka, Thalut pun menanggalkan kekuasaannya lalu memberikan estapet ke rezim baru yang dipimpin oleh Dawud. Tugas rezim Dawud adalah membangun pondasi bernegara dengan ketauhidan dan ketaatan kepada Allah.
Allah swt berfirman:
Mereka (tentara Talut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan Daud membunuh Jalut.
Kemudian, Allah menganugerahinya (Daud) kerajaan dan hikmah (kenabian); Dia (juga) mengajarinya apa yang Dia kehendaki.
Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini.
Akan tetapi, Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam. (Al-Baqarah [2]:251)
3. Pergantian Rezim Dawud ke Sulaiman
Tugas rezim Dawud sudah tuntas. Pondasi kenegaraan telah selesai dibangun. Selanjutnya, bagaimana agar menjadi bangsa yang besar dan makmur? Bisa memimpin peradaban dunia dengankeimanan? Bagaimana agar seluruh urusan manusia menjadi mudah dan cepat? Dibutuhkan rezim baru untuk menghadapi tantangan baru.
Allah swt berfirman:
Sesungguhnya (surat) itu berasal dari Sulaiman yang isinya (berbunyi,) “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
(An-Naml [27]:30)
Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri!” (An-Naml [27]:31)
Pergantian rezim penguasa memang sebuah keharusan untuk memberikan energi dan keberlangsungan bagi sebuah bangsa. Bila tidak ada, akan terjerumus pada kediktatoran seperti Namrudz dan Firaun.
Link Kami
Beberapa Link Kami yang Aktif