basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Dua Model Pergantian Rezim Kepemimpinan dalam Sirah Nabawiyah Oleh: Nasrulloh Baksolahar Pergantian rezim penguasa bisa melalui ...

Dua Model Pergantian Rezim Kepemimpinan dalam Sirah Nabawiyah

Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Pergantian rezim penguasa bisa melalui proses internal yang normal seperti pengangkatan Thalut, peralihan rezim dari Thalut ke Nabi Dawud lalu ke Nabi Sulaiman. Peralihan rezim untuk mengokohkan dan melanjutkan capaian rezim sebelumnya.

Namun, bagaimana peralihan rezimnya tetap damai, walaupun sebelum terjadi pertentangan dan perbedaan ideologi dan senjata? Atau rezim yang baru merupakan tokoh eksternal yang kurang dikenal luas oleh masyarakat di wilayah tersebut?

Dalam sirah Nabawiyah terdapat dua tipe bergantian rezim dalam kondisi ektrem tersebut. Pertama, pergantian rezim model Hijrah ke Madinah. Dimana Rasulullah saw, pihak eksternal, dianggap asing dan memiliki ideologi asing, namun dijadikan  pemimpin secara sukarela oleh suku Aus dan Khazraj yang terbesar secara demografi. 

Padahal sebelumnya telah ada tokoh kuat, seperti Abdullah bin Ubay, yang akan dijadikan pemimpin Madinah. Juga, ada kelompok minoritas yang sangat mendominasi, yaitu Yahudi. Sedangkan suku Aus dan Khazraj yang merupakan kelompok besar secara demografi namun menjadi objek hegemoni Yahudi. 

Bagaimana proses pergantian rezim yang damai dalam kondisi ini? Bagaimana mengakomodasi kekuatan yang telah ada?  Rasulullah saw menetapkan aturan yang jelas dan adil diantara kelompok yang ada. Rasulullah saw membangun kebersamaan yang bertanggung jawab dalam menyelesaikan persoalan yang krusial dan berat. Rasulullah saw mempersaudarakan seluruh komponen bangsa yang ada. Semuanya dirangkum dalam Piagam Madinah.

Kedua, pergantian rezim model Futuh Mekah. Padahal rezim Mekah sebelumnya sangat kejam dan bengis, melakukan pengusiran juga memberangus dengan kekuatan militer. Bagaimana peralihan rezim yang damai dalam kondisi ini?

Saat memasuki Mekah, Rasulullah saw memberikan pengampunan massal, termasuk kepada para pemimpinnya. Bukankah mereka keluarga dan satu suku dengan para Sahabatnya juga? Hanya 10 orang yang dimasukkan daftar hukuman mati oleh Rasulullah saw.

Keberhasilan pergantian rezim model Futuh Mekah terlihat dari pertempuran  Hunain. Dimana, berbondong-bondong  masyarakat Mekah ikut berperang bersama Rasulullah saw. Bahkan mereka memberikan pinjaman dan secara sukarela menyiapkan infrastruktur militernya.

Proses Peralihan Rezim Penguasa dalam Al-Qur'an Oleh: Nasrulloh Baksolahar Peralihan kekuasaan merupakan sesuatu hal yang bi...

Proses Peralihan Rezim Penguasa dalam Al-Qur'an

Oleh: Nasrulloh Baksolahar

Peralihan kekuasaan merupakan sesuatu hal yang biasa. Sebab, Allah yang memberikan kekuasaan kepada yang dikehendaki-Nya, dan mencabut kekuasaan kepada yang dikehendaki-Nya. Bagaimana peralihan kekuasaan itu bergulir?

1. Peralihan ke Rezim Thalut

Bani Israel terkukung di Sinai. Bagaimana caranya? Harus berani memasuki Palestina. Untuk mewujudkan ini dibutuhkan pergantian kepemimpinan. Bani Israel meminta kepada Nabinya untuk mengatur pergantian kepemimpinan. Rezim baru dibutuhkan untuk menghadapi tantangan baru.

Allah berfirman:

Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, (yaitu) ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah.” 

Dia menjawab, “Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga.”

Mereka menjawab, “Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan sungguh kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?” 

Akan tetapi, ketika perang diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim. (Al-Baqarah [2]:246)

Bagaimana agar pergantian rezim tidak terjadi pergolakan,  perselisihan dan pertumpahan darah? Rezim baru harus memiliki syarat kepemimpinan yang handal untuk meyakini bahwa rezim baru akan berhasil menjalankan misi yang telah ditetapkan. 

Allah swt berfirman:

Nabi mereka berkata kepada mereka, “Sesungguhnya Allah telah mengangkat Talut menjadi rajamu.” 

Mereka menjawab, “Bagaimana (mungkin) dia memperoleh kerajaan (kekuasaan) atas kami, sedangkan kami lebih berhak atas kerajaan itu daripadanya dan dia tidak diberi kekayaan yang banyak?”

(Nabi mereka) menjawab, “Sesungguhnya Allah telah memilihnya (menjadi raja) kamu dan memberikan kepadanya kelebihan ilmu dan fisik.”

Allah menganugerahkan kerajaan-Nya kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas (kekuasaan dan rezeki-Nya) lagi Maha Mengetahui.
(Al-Baqarah [2]:247)
 

2. Peralihan Rezim Thalut ke Dawud

Misi rezim lama sudah selesai. Thalut berhasil membawa Bani Israel memasuki Palestina. Maka, Thalut pun menanggalkan kekuasaannya lalu memberikan estapet ke rezim baru yang dipimpin oleh Dawud. Tugas rezim Dawud adalah membangun pondasi bernegara dengan ketauhidan dan ketaatan kepada Allah.

Allah swt berfirman: 

Mereka (tentara Talut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan Daud membunuh Jalut.

Kemudian, Allah menganugerahinya (Daud) kerajaan dan hikmah (kenabian); Dia (juga) mengajarinya apa yang Dia kehendaki.

Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, niscaya rusaklah bumi ini.

Akan tetapi, Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan-Nya) atas seluruh alam. (Al-Baqarah [2]:251)


3. Pergantian Rezim Dawud ke Sulaiman

Tugas rezim Dawud sudah tuntas. Pondasi kenegaraan telah selesai dibangun. Selanjutnya, bagaimana agar menjadi bangsa yang besar dan makmur? Bisa memimpin peradaban dunia dengankeimanan? Bagaimana agar seluruh urusan manusia menjadi mudah dan cepat? Dibutuhkan rezim baru untuk menghadapi tantangan baru.

Allah swt berfirman:

Sesungguhnya (surat) itu berasal dari Sulaiman yang isinya (berbunyi,) “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
(An-Naml [27]:30)

Janganlah engkau berlaku sombong terhadapku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri!” (An-Naml [27]:31)

Pergantian rezim penguasa memang sebuah keharusan untuk memberikan energi dan keberlangsungan bagi sebuah bangsa. Bila tidak ada, akan terjerumus pada kediktatoran seperti Namrudz dan Firaun.

Pertanyaan yang Menggugah Ketauhidan  Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:  فَلْيَأْتُوْا بِحَدِيْثٍ مِّثْلِهٖٓ اِنْ كَانُوْ...

Pertanyaan yang Menggugah Ketauhidan 


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


فَلْيَأْتُوْا بِحَدِيْثٍ مِّثْلِهٖٓ اِنْ كَانُوْا صٰدِقِيْنَۗ

Cobalah mereka membuat yang semisal dengannya (Al-Qur’an) jika mereka orang-orang benar.
(Aṭ-Ṭūr [52]:34)

اَمْ خُلِقُوْا مِنْ غَيْرِ شَيْءٍ اَمْ هُمُ الْخٰلِقُوْنَۗ

Apakah mereka tercipta tanpa asal-usul ataukah mereka menciptakan (diri mereka sendiri)?
(Aṭ-Ṭūr [52]:35)

اَمْ خَلَقُوا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ بَلْ لَّا يُوْقِنُوْنَۗ

Apakah mereka menciptakan langit dan bumi? Sebenarnya mereka tidak meyakini (apa yang mereka katakan).
(Aṭ-Ṭūr [52]:36)

اَمْ عِنْدَهُمْ خَزَاۤىِٕنُ رَبِّكَ اَمْ هُمُ الْمُصَۣيْطِرُوْنَۗ

Apakah di sisi mereka ada perbendaharaan Tuhanmu ataukah mereka yang berkuasa?
(Aṭ-Ṭūr [52]:37)

اَمْ لَهُمْ سُلَّمٌ يَّسْتَمِعُوْنَ فِيْهِۚ فَلْيَأْتِ مُسْتَمِعُهُمْ بِسُلْطٰنٍ مُّبِيْنٍۗ

Apakah mereka mempunyai tangga (ke langit) untuk mendengarkan (hal-hal yang gaib)? Hendaklah orang yang mendengarkan di antara mereka itu datang membawa keterangan yang nyata. (Aṭ-Ṭūr [52]:38)

اَمْ لَهُ الْبَنٰتُ وَلَكُمُ الْبَنُوْنَۗ

Apakah (pantas) bagi-Nya anak-anak perempuan, sedangkan untuk kamu anak-anak laki-laki? (Aṭ-Ṭūr [52]:39)


اَمْ تَسْـَٔلُهُمْ اَجْرًا فَهُمْ مِّنْ مَّغْرَمٍ مُّثْقَلُوْنَۗ

Apakah engkau (Nabi Muhammad) meminta imbalan kepada mereka sehingga mereka dibebani dengan utang? (Aṭ-Ṭūr [52]:40)
 
اَمْ عِنْدَهُمُ الْغَيْبُ فَهُمْ يَكْتُبُوْنَۗ

Apakah mereka mempunyai (pengetahuan) tentang yang gaib, lalu mereka menuliskannya?
(Aṭ-Ṭūr [52]:41)

اَمْ يُرِيْدُوْنَ كَيْدًاۗ فَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا هُمُ الْمَكِيْدُوْنَۗ

Apakah mereka hendak melakukan tipu daya? Justru orang-orang yang kufur itulah yang terkena tipu daya.
(Aṭ-Ṭūr [52]:42)

اَمْ لَهُمْ اِلٰهٌ غَيْرُ اللّٰهِ ۗسُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ

Apakah mereka mempunyai tuhan selain Allah? Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.
(Aṭ-Ṭūr [52]:43)

Maha Berkehendak Allah  Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:  وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ bahwa sesungguhnya kepada ...

Maha Berkehendak Allah 




Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


وَاَنَّ اِلٰى رَبِّكَ الْمُنْتَهٰىۙ

bahwa sesungguhnya kepada Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu), (An-Najm [53]:42)


وَاَنَّهٗ هُوَ اَضْحَكَ وَاَبْكٰى

bahwa sesungguhnya Dialah yang menjadikan orang tertawa dan menangis, (An-Najm [53]:43)


وَاَنَّهٗ هُوَ اَمَاتَ وَاَحْيَاۙ

bahwa sesungguhnya Dialah yang mematikan dan menghidupkan,
(An-Najm [53]:44)

 

وَاَنَّهٗ خَلَقَ الزَّوْجَيْنِ الذَّكَرَ وَالْاُنْثٰىۙ

bahwa sesungguhnya Dialah yang menciptakan pasangan laki-laki dan perempuan (An-Najm [53]:45)

مِنْ نُّطْفَةٍ اِذَا تُمْنٰىۙ

dari mani ketika dipancarkan
(An-Najm [53]:46)


وَاَنَّ عَلَيْهِ النَّشْاَةَ الْاُخْرٰىۙ

bahwa sesungguhnya Dialah yang menetapkan penciptaan yang lain (kebangkitan setelah mati),
(An-Najm [53]:47)

وَاَنَّهٗ هُوَ اَغْنٰى وَاَقْنٰىۙ

bahwa sesungguhnya Dialah yang menganugerahkan kekayaan dan kecukupan, (An-Najm [53]:48)

وَاَنَّهٗ هُوَ رَبُّ الشِّعْرٰىۙ

bahwa sesungguhnya Dialah Tuhan (yang memiliki) bintang Syi‘ra,704)
(An-Najm [53]:49)


وَاَنَّهٗٓ اَهْلَكَ عَادًا ۨالْاُوْلٰىۙ

dan bahwa sesungguhnya Dialah yang telah membinasakan (kaum) ‘Ad yang terdahulu. (An-Najm [53]:50)

Bisakah Meminta Pertolongan pada Malaikat? ۞ وَكَمْ مِّنْ مَّلَكٍ فِى السَّمٰوٰتِ لَا تُغْنِيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا اِلَّا مِن...

Bisakah Meminta Pertolongan pada Malaikat?




۞ وَكَمْ مِّنْ مَّلَكٍ فِى السَّمٰوٰتِ لَا تُغْنِيْ شَفَاعَتُهُمْ شَيْـًٔا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ اَنْ يَّأْذَنَ اللّٰهُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ وَيَرْضٰى

Betapa banyak malaikat di langit yang syafaat (pertolongan) mereka sedikit pun tidak berguna, kecuali apabila Allah telah mengizinkan(-nya untuk diberikan) kepada siapa yang Dia kehendaki dan ridai. (An-Najm [53]:26)


اِنَّ الَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ بِالْاٰخِرَةِ لَيُسَمُّوْنَ الْمَلٰۤىِٕكَةَ تَسْمِيَةَ الْاُنْثٰى

Sesungguhnya orang-orang yang tidak beriman kepada kehidupan akhirat benar-benar menamai para malaikat dengan nama perempuan. (An-Najm [53]:2


وَمَا لَهُمْ بِهٖ مِنْ عِلْمٍۗ اِنْ يَّتَّبِعُوْنَ اِلَّا الظَّنَّ وَاِنَّ الظَّنَّ لَا يُغْنِيْ مِنَ الْحَقِّ شَيْـًٔاۚ

Padahal, mereka tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu. Mereka tidak lain hanyalah mengikuti dugaan dan sesungguhnya dugaan itu tidak berfaedah sedikit pun terhadap kebenaran. (An-Najm [53]:28)
 


فَاَعْرِضْ عَنْ مَّنْ تَوَلّٰىۙ عَنْ ذِكْرِنَا وَلَمْ يُرِدْ اِلَّا الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۗ

Tinggalkanlah (Nabi Muhammad) orang yang berpaling dari peringatan Kami (Al-Qur’an) dan hanya menginginkan kehidupan dunia!
(An-Najm [53]:29)



ذٰلِكَ مَبْلَغُهُمْ مِّنَ الْعِلْمِۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖۙ وَهُوَ اَعْلَمُ بِمَنِ اهْتَدٰى

Itulah kadar pengetahuan mereka. Sesungguhnya Tuhanmulah yang lebih mengetahui siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia pulalah yang mengetahui siapa yang mendapat petunjuk. (An-Najm [53]:30)

Mengulang Strategi Yahudi Bani Qainuqa di Pasca Runtuhnya Rezim Assad  Oleh: Nasrulloh Baksolahar Pasca jatuhnya rezim Assad, ra...

Mengulang Strategi Yahudi Bani Qainuqa di Pasca Runtuhnya Rezim Assad 


Oleh: Nasrulloh Baksolahar


Pasca jatuhnya rezim Assad, rakyat Suriah merasakan kegembiraan yang luar biasa. Suasananya, bagai perayaan Idul Fitri di Indonesia. Suara takbir bergema di masjid-masjid. Mereka yang dianggap hilang, kembali ke rumahnya.  Yang di pengungsian pun pulang ke negrinya. 

Peralihan kekuasaan pun masih berjalan damai. Pemerintah baru Suriah akan mengumumkan "peta jalan" setelah proses peralihan, yang meliputi pelaksanaan sensus, membuat konstitusi baru dan mengadakan pemilu bebas, lapor surat kabar pro pemerintah Turki, Hurriyet.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden saat berbicara dengan Raja Yordania Abdullah II menyatakan dukungan bagi transisi yang dipimpin Suriah di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Jerman dan Prancis menyatakan siap bekerja sama dengan pemerintah baru Suriah, sambil tekanan bahwa penghormatan terhadap hak asasi manusia serta pelindungan kalangan minoritas akan menjadi syarat penting untuk kerja sama tersebut.

Dalam kondisi seperti ini, tiba-tiba Penjajah Zionis Israel melakukan pembatalan Gencatan Senjata 1974 secara sepihak. Lalu, mengagresi Suriah dengan pengerahan tank dan tentaranya hingga ke dekat Damaskus. Melakukan 300 serangan udara ke pangkalan milter, bandara dan kapal angkatan laut Suriah. Alasannya, menjaga keamanan Penjajah Zionis Israel.

Tidak itu saja, penjajah Zionis Israel juga tengah mulai menjalin kerjasama dengan kelompok oposisi Suriah yang tidak mengambil bagian dalam menjatuhkan rezim Assad. Targetnya, membuat kekacauan baru. Bila memungkinkan, terjadi pertempuran senjata baru di tubuh oposisi itu sendiri. Bisakah?

Sikap Penjajah Zionis Israel pasca kejatuhan rezim Assad di Suriah sama seperti sikap Yahudi bani Qainuqa di Madinah dalam menyikapi kemenangan Muslimin di perang Badar. Mereka membatalkan perjanjian Madinah yang berarti mengobarkan peperangan dengan Muslimin.

Tidak itu saja, mereka berusaha mengadu domba muslimin. Seorang tokoh Yahudi Bani Qainuqa, Syasy bin Qais, terus memata-matai Muslimin untuk mencari kelemahannya. Akhirnya ditemukan, caranya dengan mengelorakan kebencian antara suku Aus dan Khazraj yang telah memeluk Islam. 

Dengan penuh kebencian, ia berbisik kepada pemuda Yahudi di sebelahnya, "Lihatlah orang-orang bani Aus dan Khazraj itu! Mereka kini telah bersatu di kota ini. Demi Allah, saya tidak akan pernah bersama mereka meskipun mereka bersatu!" Syasy bin Qais merasa bahwa inilah kesempatannya untuk mempengaruhi mereka.

Ia dan kawannya menghampiri suku Aus dan Khazraj. Saat percakapan sedang mengalir, Ibnu Qais menyebut tentang kehebatan Khazraj atas Aus dalam Perang Bu'ats. Ia terus mengungkit-ungkit kembali hari kemenangan Suku Khazraj dan betapa kekalahan yang telah dialami Aus dalam peristiwa pada tahun-tahun belakangan itu.

Bahkan, pemuda yang mendampingi Syasy menyanyikan lagu-lagu permusuhan yang sudah biasa dilantunkan prajurit Khazraj saat berperang dengan Aus. Maka permusuhan pun terjadi antara Aus dan Khazraj. Beruntung, datang Rasulullah saw yang mendamaikannya.

Apakah oposisi Suriah akan teguh dengan peralihan kekuasaan yang damai? Apakah terprovokasi dengan ulah Penjajah Zionis Israel?

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Qur'an (278) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (230) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) Kisah Para Nabi dan Rasul (404) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (70) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (210) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (309) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (450) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (186) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (211) Sirah Sahabat (130) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (138) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)