basmalah Pictures, Images and Photos
Our Islamic Story

Choose your Language

Isi Suhuf Nabi Ibrahim dan Musa  Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:  سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ Sucikanlah nama Tuh...

Isi Suhuf Nabi Ibrahim dan Musa 


Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: 


سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْاَعْلَىۙ

Sucikanlah nama Tuhanmu Yang Maha Tinggi,
(Al-A‘lā [87]:1)


الَّذِيْ خَلَقَ فَسَوّٰىۖ

yang menciptakan, lalu menyempurnakan (ciptaan-Nya),
(Al-A‘lā [87]:2)

وَالَّذِيْ قَدَّرَ فَهَدٰىۖ

yang menentukan kadar (masing-masing) dan memberi petunjuk,
(Al-A‘lā [87]:3)


وَالَّذِيْٓ اَخْرَجَ الْمَرْعٰىۖ

dan yang menumbuhkan (rerumputan) padang gembala,
(Al-A‘lā [87]:4)


فَجَعَلَهٗ غُثَاۤءً اَحْوٰىۖ

lalu menjadikannya kering kehitam-hitaman.
(Al-A‘lā [87]:5)


سَنُقْرِئُكَ فَلَا تَنْسٰىٓ  ۖ

Kami akan membacakan (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) sehingga engkau tidak akan lupa,
(Al-A‘lā [87]:6)


اِلَّا مَا شَاۤءَ اللّٰهُ ۗاِنَّهٗ يَعْلَمُ الْجَهْرَ وَمَا يَخْفٰىۗ

kecuali jika Allah menghendaki. Sesungguhnya Dia mengetahui yang terang dan yang tersembunyi.
(Al-A‘lā [87]:7)


وَنُيَسِّرُكَ لِلْيُسْرٰىۖ

Kami akan melapangkan bagimu jalan kemudahan (dalam segala urusan).
(Al-A‘lā [87]:8)


فَذَكِّرْ اِنْ نَّفَعَتِ الذِّكْرٰىۗ

Maka, sampaikanlah peringatan jika peringatan itu bermanfaat.
(Al-A‘lā [87]:9)


سَيَذَّكَّرُ مَنْ يَّخْشٰىۙ

Orang yang takut (kepada Allah) akan mengambil pelajaran,
(Al-A‘lā [87]:10)


وَيَتَجَنَّبُهَا الْاَشْقَىۙ

sedangkan orang-orang yang celaka (kafir) akan menjauhinya,
(Al-A‘lā [87]:11)


الَّذِيْ يَصْلَى النَّارَ الْكُبْرٰىۚ

(yaitu) orang yang akan memasuki api (neraka) yang besar.
(Al-A‘lā [87]:12)


ثُمَّ لَا يَمُوْتُ فِيْهَا وَلَا يَحْيٰىۗ

Selanjutnya, dia tidak mati dan tidak (pula) hidup di sana.
(Al-A‘lā [87]:13)


قَدْ اَفْلَحَ مَنْ تَزَكّٰىۙ

Sungguh, beruntung orang yang menyucikan diri (dari kekafiran)
(Al-A‘lā [87]:14)


وَذَكَرَ اسْمَ رَبِّهٖ فَصَلّٰىۗ

dan mengingat nama Tuhannya, lalu dia salat.
(Al-A‘lā [87]:15)


بَلْ تُؤْثِرُوْنَ الْحَيٰوةَ الدُّنْيَاۖ

Adapun kamu (orang-orang kafir) mengutamakan kehidupan dunia,
(Al-A‘lā [87]:16)


وَالْاٰخِرَةُ خَيْرٌ وَّاَبْقٰىۗ

padahal kehidupan akhirat itu lebih baik dan lebih kekal.
(Al-A‘lā [87]:17)


اِنَّ هٰذَا لَفِى الصُّحُفِ الْاُوْلٰىۙ

Sesungguhnya (penjelasan) ini terdapat dalam suhuf (lembaran-lembaran) yang terdahulu,
(Al-A‘lā [87]:18)


صُحُفِ اِبْرٰهِيْمَ وَمُوْسٰى ࣖ

(yaitu) suhuf (yang diturunkan kepada) Ibrahim dan Musa.
(Al-A‘lā [87]:19)

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag

Kaum yang Dihancurkan di Surat Al-Fajr اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖ Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan ...

Kaum yang Dihancurkan di Surat Al-Fajr



اَلَمْ تَرَ كَيْفَ فَعَلَ رَبُّكَ بِعَادٍۖ
Tidakkah engkau (Nabi Muhammad) memperhatikan bagaimana Tuhanmu berbuat terhadap (kaum) ‘Ad,

Allah bertanya kepada Nabi Muhammad, yang maksudnya untuk memberitahukan kepada beliau atau siapa saja untuk direnungkan, tentang kaum ‘Ad. 

Kaum ini adalah umat Nabi Hud yang mendiami daerah yang disebut Ahqaf di daerah Hadramaut, Yaman. ‘Ad adalah nama nenek moyang mereka, ‘Ad bin Iram bin Sam bin Nuh. 

Mereka diberi nama dengan nama nenek moyang mereka itu. Mereka terkenal sebagai bangsa yang kuat dan memiliki tubuh yang tinggi, besar, dan perkasa. 

Bukti keperkasaan mereka adalah bahwa mereka telah mampu membangun kota yang disebut Iram dengan gedung-gedung yang kokoh, tinggi, dan megah untuk ukuran pada masa itu.

Mereka juga menguasai bangsa-bangsa sekitarnya. Walaupun demikian perkasa dan memiliki peradaban yang tinggi, Allah tetap mampu menghancurkan mereka sehingga hanya tinggal nama. 

Semua itu akibat pembangkangan mereka kepada Allah dan kesewenang-wenangan mereka kepada manusia.



وَثَمُوْدَ الَّذِيْنَ جَابُوا الصَّخْرَ بِالْوَادِۖ
(Tidakkah engkau perhatikan pula kaum) Samud yang memotong batu-batu besar di lembah

Begitu juga Allah telah menghancurleburkan kaum Samud, umat Nabi Saleh. Bangsa ini juga telah memiliki peradaban yang tinggi, yang ditunjukkan oleh kemampuan mereka membangun gedung-gedung megah di tempat-tempat datar dan memotong, memahat batu-batu di pegunungan untuk dibuat tempat-tempat peristirahatan, serta membuat relief-relief dan perhiasan-perhiasan dari batu atau marmer.

Keahlian mereka itu diceritakan dalam ayat lain:
وَتَنْحِتُوْنَ مِنَ الْجِبَالِ بُيُوْتًا فٰرِهِيْنَ

Dan kamu pahat dengan terampil sebagian gunung-gunung untuk dijadikan rumah-rumah. (asy-Syu‘arā’/26: 149)

Walaupun mereka sudah begitu maju, kuat, dan memiliki peradaban yang tinggi, Allah tetap kuasa menghancurkan mereka karena pembangkangan mereka.



وَفِرْعَوْنَ ذِى الْاَوْتَادِۖ
dan Fir‘aun yang mempunyai pasak-pasak (bangunan yang besar)

Allah juga telah menghancurkan Fir‘aun. Ia terkenal sebagai raja yang zalim bahkan memandang dirinya tuhan bangsa Mesir. 

Bangsa ini di bawah Fir‘aun juga telah mencapai peradaban yang tinggi, di antara buktinya adalah kemampuan mereka membangun piramid-piramid yang merupakan salah satu keajaiban dunia sampai sekarang.

Mereka juga telah memiliki angkatan bersenjata yang besar. Akan tetapi, semuanya itu juga sudah dihancurleburkan Allah sehingga sekarang mereka hanya tinggal nama untuk dikenang.



الَّذِيْنَ طَغَوْا فِى الْبِلَادِۖ
yang berbuat sewenang-wenang dalam negeri,

Semua bangsa yang telah disebutkan di atas, yaitu kaum ‘Ad, Samud, dan Fir‘aun telah melakukan kesewenang-wenangan di bumi ini, yaitu mempertuhankan manusia atau benda dan memperkosa hak-hak asasi manusia.



فَاَكْثَرُوْا فِيْهَا الْفَسَادَۖ
lalu banyak berbuat kerusakan di dalamnya (negeri itu),

Di samping itu, mereka telah melakukan kerusakan di muka bumi, seperti menindas kaum yang lemah bahkan membunuh siapa saja yang mereka kehendaki.



فَصَبَّ عَلَيْهِمْ رَبُّكَ سَوْطَ عَذَابٍۖ
maka Tuhanmu menimpakan cemeti azab (yang dahsyat) kepada mereka?

Akhirnya Allah “menumpahkan kepada mereka cemeti azab”, yang berarti bahwa azab itu dicurahkan seluruhnya kepada mereka sehebat-hebatnya, sehingga mereka hancur lebur tak bersisa dan yang tertinggal hanyalah nama untuk diingat orang.

Yang menimpakan azab itu adalah “Tuhanmu” (ya, Muhammad!), yang berarti bahwa peristiwa-peristiwa itu hendaknya menjadi pelajaran bagi kaum kafir Mekah agar mereka tidak terus-menerus membangkang.

Bagaimana azab yang ditimpakan kepada bangsa-bangsa itu dinyatakan dalam ayat-ayat lain:
فَاَمَّا ثَمُوْدُ فَاُهْلِكُوْا بِالطَّاغِيَةِ ٥ وَاَمَّا عَادٌ فَاُهْلِكُوْا بِرِيْحٍ صَرْصَرٍ عَاتِيَةٍۙ ٦ سَخَّرَهَا عَلَيْهِمْ سَبْعَ لَيَالٍ وَّثَمٰنِيَةَ اَيَّامٍۙ حُسُوْمًا فَتَرَى الْقَوْمَ فِيْهَا صَرْعٰىۙ كَاَنَّهُمْ اَعْجَازُ نَخْلٍ خَاوِيَةٍۚ ٧ فَهَلْ تَرٰى لَهُمْ مِّنْۢ بَاقِيَةٍ ٨ وَجَاۤءَ فِرْعَوْنُ وَمَنْ قَبْلَهٗ وَالْمُؤْتَفِكٰتُ بِالْخَاطِئَةِۚ ٩ فَعَصَوْا رَسُوْلَ رَبِّهِمْ فَاَخَذَهُمْ اَخْذَةً رَّابِيَةً ١٠
Maka adapun kaum Samud, mereka telah dibinasakan dengan suara yang sangat keras, sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin, Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus; maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang pohon kurma yang telah kosong (lapuk). Maka adakah kamu melihat seorang pun yang masih tersisa di antara mereka? Kemudian datang Fir‘aun dan orang-orang yang sebelumnya dan (penduduk) negeri-negeri yang dijungkirbalikkan karena kesalahan yang besar. Maka mereka mendurhakai utusan Tuhannya, Allah menyiksa mereka dengan siksaan yang sangat keras. (al-Ḥāqqah/69: 5-10)


اِنَّ رَبَّكَ لَبِالْمِرْصَادِۗ
Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mengawasi.

Allah menegaskan bahwa Ia sungguh amat kuat pengawasan-Nya terhadap makhluk-Nya. Tidak ada perbuatan sekecil apa pun yang tidak diketahui-Nya.

Oleh karena itu, yang membangkang dan bergelimang dosa seharusnya sadar dan kemudian beriman dan tobat dari dosa-dosanya.

----------
Disalin dari aplikasi Qur'an Kemenag Android (https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag)

Kisah Kaum Tsamud di Surat Asy-Syams Kaum Samud adalah umat Nabi Saleh. Mereka telah mendustakan dan mengingkari kenabian dan aj...

Kisah Kaum Tsamud di Surat Asy-Syams


Kaum Samud adalah umat Nabi Saleh. Mereka telah mendustakan dan mengingkari kenabian dan ajaran-ajaran yang dibawa Nabi Saleh dari Allah. Nabi Saleh diberi mukjizat oleh Allah sebagai ujian bagi kaumnya, yaitu seekor unta betina yang dijelmakan dari sebuah batu besar, untuk menandingi keahlian kaum itu yang sangat piawai dalam seni patung dari batu.

Bila mereka piawai dalam seni patung sehingga patung itu terlihat bagaikan hidup, maka mukjizat Nabi Saleh adalah menjelmakan seekor unta betina yang benar-benar hidup dari sebuah batu. Akan tetapi, mereka tidak mengakuinya, dan berusaha membunuh unta itu.

Awal kecelakaan bagi kaum Samud adalah ketika tampil seorang yang paling jahat dari mereka, yaitu Qudar bin Salif.

Ia adalah seorang yang sangat berani, perkasa, dan bengis. Ia datang memprovokasi kaumnya untuk membunuh unta betina mukjizat Nabi Saleh.

Nabi Saleh memperingatkan kaumnya agar tidak mengganggu unta itu. Ia memperingatkan bahwa unta itu adalah mukjizat dari Allah, dan haknya untuk memperoleh minum berselang hari dengan mereka, harus dihormati.

Ia memperingatkan pula bahwa bila mereka mengganggunya, mereka akan mendapat bahaya.

Akan tetapi, kaumnya memandang Nabi Saleh bohong, begitu juga unta itu sebagai mukjizat, dan menganggap sepi peringatan Nabi Saleh tersebut. 

Unta itu mereka tangkap beramai-ramai, lalu Qudar bin Salif membunuhnya dengan cara memotong-motongnya. Akhirnya Allah meratakan negeri mereka dengan tanah, dengan mengirim petir yang menggelegar yang diiringi gempa yang dahsyat, sebagai balasan pembangkangan dan dosa-dosa mereka.

Allah tidak peduli bencana yang Ia timpakan kepada mereka dengan korban yang begitu besar. Hal itu karena pembangkangan mereka yang sudah sangat keterlaluan, yaitu membunuh unta betina (mukjizat) yang diturunkan-Nya kepada nabi-Nya.

 (https://play.google.com/store/apps/details?id=com.quran.kemenag)

Mengelola Amal yang Riya Abu Bakar Al-Wasithi merupakan sahabat dari sufi termashur yaitu Junaid Al-Baghdadi dan Ahmad An-Nuri. ...

Mengelola Amal yang Riya


Abu Bakar Al-Wasithi merupakan sahabat dari sufi termashur yaitu Junaid Al-Baghdadi dan Ahmad An-Nuri. Nama populernya Ibnu Al-Furghani. Beliau hidup di abad ke-4 Hijriah, dan wafat pada tahun 320 Hijriah.

Kisah hidupnya yang sering dikisahkan adalah saat ia pergi melaut, lalu perahunya pecah. 

Ia bertahan bersama istriya di atas sebuah papan, lalu disitu istrinya melahirkan dan sangat kehausan.

Ia mendongkak ke atas, ternyata ada seorang laki-laki duduk di atas angin sambil memegang seikat emas berisi cawan dari yaqut. 

Laki-laki itu berkata, "Minumlah!" Maka mereka berdua minum.
Al Washithi berkata, "Kemudian aku bertanya, siapakah engkau?"

Ia menjawab, "Aku adalah hamba dari Tuanmu."

Aku bertanya, "Bagaimana engkau bisa mencapai keadaan ini?"

Ia menjawab, "Dengan meninggalkan hawa nafsu untuk meraih ridha-Nya, hingga Dia mendudukanku di atas permadani seperti yang kau lihat ini."  Kemudian laki-laki itu menghilang. 

Salah satu wejangannya yang diabadikan dalam kitab Tanbihul Ghafilin; 

"Menjaga ibadah itu lebih sulit daripada mengerjakannya. Karena, ibadah itu seperti kaca yang mudah pecah. Dan, tidak bisa ditambal.

Demikian juga amal, bila sudah tersentuh riya maka akan pecah. Bila tersentuh ujub, akan pecah pula.

Apabila seseorang hendak beramal dan khawatir akan adanya riya, bila bisa hendaknya menghilangkan riya dari hatinya.

Namun, bila tidak mungkin, tetaplah mengerjakannya meskipun ada perasaan riya. Kemudian, memohon ampunan kepada Allah swt atas perasaan riya itu.

Tujuannya, agar Allah swt memberikan pertolongan untuk ikhlas pada amal berikutnya."

Sumber:
Al-Faqih Abul Laits As-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, Pustaka Amani

Musibah dan Keyakinan pada Allah swt Barangsiapa yang zuhud kepada dunia, maka dia menganggap ringan musibah-musibah yang menimp...

Musibah dan Keyakinan pada Allah swt


Barangsiapa yang zuhud kepada dunia, maka dia menganggap ringan musibah-musibah yang menimpanya (Hadist)

Barangsiapa yang menerima qadha-Ku. Sabar terhadap musibah dan bersyukur terhadap nikmat-Ku, maka Aku catat ia sebagai orang yang benar dan dibangkitkan pada hari Kiamat bersama orang yang benar. (Hadist)

Barangsiapa di pagi harinya merasa sedih memikirkan dunia, berarti pagi-pagi ia sudah marah kepada Allah swt

Barangsiapa mengeluh atas musibah yang menimpanya, berarti ia sudah mengeluhkan Rabb-nya

Musibah itu hanya satu, namun bila ia mengeluh, maka akan tertimpa dua musibah. Yaitu, musibah itu sendiri dan musibah karena tidak mendapatkan pahala musibah. (Abdullah bin Mubarak)

Allah swt mengambil paksa dari kamu, tetapi jika kamu ikhlas dan sabar, maka Allah swt memberikan berkah sempurna dan rahmat. (Hasan Al-Bashri)

Barangsiapa merasa sedih atas apa yang tidak dicapainya, berarti ia membenci keputusan Rabb-nya (Wahb bin Munabbih)

Sumber:
Al-Faqih Abul Laits As-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, Pustaka Amani 

Menyimpulkan 4.000 Hadist dalam 4 Hal Salah seorang tokoh tasawuf yang masyhur dalam sejarah Islam adalah Imam Syaqiq al-Balkhi....

Menyimpulkan 4.000 Hadist dalam 4 Hal


Salah seorang tokoh tasawuf yang masyhur dalam sejarah Islam adalah Imam Syaqiq al-Balkhi. Secara nasab, sufi tersebut sesungguhnya adalah anak seorang hartawan. Alih-alih terjun dalam kesibukan berdagang dan meraih keuntungan materi, ia pada masa dewasanya memilih jalan salik.

Kecenderungannya pada tasawuf bermula dari ekspedisi niaga yang ditempuhnya. Saat masih berusia muda, Syaqiq al-Balkhi melakukan perjalanan menuju ke Anatolia (Turki). Sebelum sampai ke kota tujuan berbisnis, ia terlebih dahulu singgah di sebuah daerah di Syam.

Syaqiq lalu menghampiri seorang dari mereka dan berkata, "Untuk apa kamu bersujud di berhala? Padahal, semua manusia diciptakan oleh Zat Yang Mahahidup, Maha Mengetahui, Mahakuasa."

Melihat si pendeta hanya diam, Syaqiq melanjutkan perkataannya.

"Sembahlah Allah. Jangan menyembah patung-patung yang tidak memberikan manfaat ataupun mudarat padamu!"

Akhirnya, si pendeta menjawabnya dengan tenang, "Kalau benar bahwa Tuhan yang engkau sebut itu Mahakuasa, memberikan rezeki dan sebagainya kepadamu, mengapa engkau ada di negeri kami sekarang? Apakah Tuhanmu tidak menjamin rezeki bagimu di negerimu sendiri?"

Mendengar jawaban itu, Syaqiq terkejut. Saat melangkah keluar dari kuil tersebut, jantungnya seperti terguncang.

Baru kali ini ia menyadari, bahwa dirinya terlalu mengejar dunia. Lalai dari mengingat Allah.

Sejak saat itu, Syaqiq berupaya zuhud terhadap dunia. Ia mulai menyelami dunia tasawuf seutuhnya.

Syaqiq Al-Balkhi juga mengarungi dunia hadist. Dia mempelajari 4.000 hadist. Dari 4.000 hadist dia pilih 400 hadist, lalu dipilih 40 hadist, lalu disimpulkan 4 masalah, yaitu:

1. Jangan mengikatkan hati kepada perempuan. Karena hari ini untukmu dan esok hari untuk orang lain. Apabila patuh pada perempuan maka ia akan memasukkan ke neraka.

2. Jangan mengikatkan hati pada harta. Niscaya, akan menghalangi untuk menunaikan kewajiban kepada Allah swt, takut miskin dan menuruti setan.

3. Tinggalkan apa yang ragu dalam hati, karena hati yang beriman akan merasa bimbang dalam hal yang syubhat, lari dari yang haram dan tenang dalam hal yang halal

4. Jangan berbuat sesuatu, sebelum mengerti benar bagaimana menjawabnya jika kelak ditanya oleh Allah swt.


Sumber:

https://khazanah.republika.co.id/berita/sp6j9h458/perjalanan-sufi-syaqiq-albalkhi-part2

Al-Faqih Abul Laits As-Samarqandi, Tanbihul Ghafilin, Pustaka Amani

Cari Artikel Ketik Lalu Enter

Artikel Lainnya

Indeks Artikel

!qNusantar3 (1) 1+6!zzSirah Ulama (1) Abdullah bin Nuh (1) Abu Bakar (3) Abu Hasan Asy Syadzali (2) Abu Hasan Asy Syadzali Saat Mesir Dikepung (1) Aceh (6) Adnan Menderes (2) Adu domba Yahudi (1) adzan (1) Agama (1) Agribisnis (1) Ahli Epidemiologi (1) Air hujan (1) Akhir Zaman (1) Al-Baqarah (1) Al-Qur'an (354) Al-Qur’an (2) alam (3) Alamiah Kedokteran (1) Ali bin Abi Thalib (1) Andalusia (1) Angka Binner (1) Angka dalam Al-Qur'an (1) Aqidah (1) Ar Narini (2) As Sinkili (2) Asbabulnuzul (1) Ashabul Kahfi (1) Aurangzeb alamgir (1) Bahasa Arab (1) Bani Israel (1) Banjar (1) Banten (1) Barat (1) Belanja (1) Berkah Musyawarah (1) Bermimpi Rasulullah saw (1) Bertanya (1) Bima (1) Biografi (1) BJ Habibie (1) budak jadi pemimpin (1) Buku Hamka (1) busana (1) Buya Hamka (53) Cerita kegagalan (1) Cina Islam (1) cinta (1) Covid 19 (1) Curhat doa (1) Dajjal (1) Dasar Kesehatan (1) Deli Serdang (1) Demak (3) Demam Tubuh (1) Demografi Umat Islam (1) Detik (1) Diktator (1) Diponegoro (2) Dirham (1) Doa (1) doa mendesain masa depan (1) doa wali Allah (1) dukun (1) Dunia Islam (1) Duplikasi Kebrilianan (1) energi kekuatan (1) Energi Takwa (1) Episentrum Perlawanan (1) filsafat (3) filsafat Islam (1) Filsafat Sejarah (1) Fir'aun (2) Firasat (1) Firaun (1) Gamal Abdul Naser (1) Gelombang dakwah (1) Gladiator (1) Gowa (1) grand desain tanah (1) Gua Secang (1) Haji (1) Haman (1) Hamka (3) Hasan Al Banna (7) Heraklius (4) Hidup Mudah (1) Hikayat (3) Hikayat Perang Sabil (2) https://www.literaturislam.com/ (1) Hukum Akhirat (1) hukum kesulitan (1) Hukum Pasti (1) Hukuman Allah (1) Ibadah obat (1) Ibnu Hajar Asqalani (1) Ibnu Khaldun (1) Ibnu Sina (1) Ibrahim (1) Ibrahim bin Adham (1) ide menulis (1) Ikhwanul Muslimin (1) ilmu (2) Ilmu Laduni (3) Ilmu Sejarah (1) Ilmu Sosial (1) Imam Al-Ghazali (2) imam Ghazali (1) Instropeksi diri (1) interpretasi sejarah (1) ISLAM (2) Islam Cina (1) Islam dalam Bahaya (2) Islam di India (1) Islam Nusantara (1) Islampobia (1) Istana Al-Hambra (1) Istana Penguasa (1) Istiqamah (1) Jalan Hidup (1) Jamuran (1) Jebakan Istana (1) Jendral Mc Arthu (1) Jibril (1) jihad (1) Jiwa Berkecamuk (1) Jiwa Mujahid (1) Jogyakarta (1) jordania (1) jurriyah Rasulullah (1) Kabinet Abu Bakar (1) Kajian (1) kambing (1) Karamah (1) Karya Besar (1) Karya Fenomenal (1) Kebebasan beragama (1) Kebohongan Pejabat (1) Kebohongan Yahudi (1) Kecerdasan (249) Kecerdasan Finansial (4) Kecerdasan Laduni (1) Kedok Keshalehan (1) Kejayaan Islam (1) Kejayaan Umat Islam (1) Kekalahan Intelektual (1) Kekhalifahan Islam (2) Kekhalifahan Turki Utsmani (1) Keluar Krisis (1) Kemiskinan Diri (1) Kepemimpinan (1) kerajaan Islam (1) kerajaan Islam di India (1) Kerajaan Sriwijaya (2) Kesehatan (1) Kesultanan Aceh (1) Kesultanan Nusantara (1) Ketuhanan Yang Maha Esa (1) Keturunan Rasulullah saw (1) Keunggulan ilmu (1) keunggulan teknologi (1) Kezaliman (2) KH Hasyim Ashari (1) Khaidir (2) Khalifatur Rasyidin (1) Kiamat (1) Kisah (1) Kisah Al Quran (1) kisah Al-Qur'an (1) Kisah Hadist (4) Kisah Nabi (1) Kisah Nabi dan Rasul (1) Kisah Para Nabi (1) kisah para nabi dan (2) Kisah Para Nabi dan Rasul (521) kisah para nabi dan rasul. Nabi Daud (1) kisah para nabi dan rasul. nabi Musa (2) Kisah Penguasa (1) Kisah ulama (1) kitab primbon (1) Koalisi Negara Ulama (1) Krisis Ekonomi (1) Kumis (1) Kumparan (1) Kurikulum Pemimpin (1) Laduni (1) lauhul mahfudz (1) lockdown (1) Logika (1) Luka darah (1) Luka hati (1) madrasah ramadhan (1) Madu dan Susu (1) Majapahi (1) Majapahit (4) Makkah (1) Malaka (1) Mandi (1) Matematika dalam Al-Qur'an (1) Maulana Ishaq (1) Maulana Malik Ibrahi (1) Melihat Wajah Allah (1) Memerdekakan Akal (1) Menaklukkan penguasa (1) Mendidik anak (1) mendidik Hawa Nafsu (1) Mendikbud (1) Menggenggam Dunia (1) menulis (1) Mesir (1) militer (1) militer Islam (1) Mimpi Rasulullah saw (1) Minangkabau (2) Mindset Dongeng (1) Muawiyah bin Abu Sofyan (1) Mufti Johor (1) muhammad al fatih (3) Muhammad bin Maslamah (1) Mukjizat Nabi Ismail (1) Musa (1) muslimah (1) musuh peradaban (1) Nabi Adam (71) Nabi Ayub (1) Nabi Daud (3) Nabi Ibrahim (3) Nabi Isa (2) nabi Isa. nabi ismail (1) Nabi Ismail (1) Nabi Khaidir (1) Nabi Khidir (1) Nabi Musa (27) Nabi Nuh (6) Nabi Sulaiman (2) Nabi Yunus (1) Nabi Yusuf (7) Namrudz (2) NKRI (1) nol (1) Nubuwah Rasulullah (4) Nurudin Zanky (1) Nusa Tenggara (1) Nusantara (212) Nusantara Tanpa Islam (1) obat cinta dunia (2) obat takut mati (1) Olahraga (6) Orang Lain baik (1) Orang tua guru (1) Padjadjaran (2) Palembang (1) Palestina (404) Pancasila (1) Pangeran Diponegoro (3) Pasai (2) Paspampres Rasulullah (1) Pembangun Peradaban (2) Pemecahan masalah (1) Pemerintah rapuh (1) Pemutarbalikan sejarah (1) Pengasingan (1) Pengelolaan Bisnis (1) Pengelolaan Hawa Nafsu (1) Pengobatan (1) pengobatan sederhana (1) Penguasa Adil (1) Penguasa Zalim (1) Penjajah Yahudi (35) Penjajahan Belanda (1) Penjajahan Yahudi (1) Penjara Rotterdam (1) Penyelamatan Sejarah (1) peradaban Islam (1) Perang Aceh (1) Perang Afghanistan (1) Perang Arab Israel (1) Perang Badar (3) Perang Ekonomi (1) Perang Hunain (1) Perang Jawa (1) Perang Khaibar (1) Perang Khandaq (2) Perang Kore (1) Perang mu'tah (1) Perang Paregreg (1) Perang Salib (4) Perang Tabuk (1) Perang Uhud (2) Perdagangan rempah (1) Pergesekan Internal (1) Perguliran Waktu (1) permainan anak (2) Perniagaan (1) Persia (2) Persoalan sulit (1) pertanian modern (1) Pertempuran Rasulullah (1) Pertolongan Allah (3) perut sehat (1) pm Turki (1) POHON SAHABI (1) Portugal (1) Portugis (1) ppkm (1) Prabu Satmata (1) Prilaku Pemimpin (1) prokes (1) puasa (1) pupuk terbaik (1) purnawirawan Islam (1) Qarun (2) Quantum Jiwa (1) Raffles (1) Raja Islam (1) rakyat lapar (1) Rakyat terzalimi (1) Rasulullah (1) Rasulullah SAW (1) Rehat (478) Rekayasa Masa Depan (1) Republika (2) respon alam (1) Revolusi diri (1) Revolusi Sejarah (1) Revolusi Sosial (1) Rindu Rasulullah (1) Romawi (4) Rumah Semut (1) Ruqyah (1) Rustum (1) Saat Dihina (1) sahabat Nabi (1) Sahabat Rasulullah (1) SAHABI (1) satu (1) Sayyidah Musyfiqah (1) Sejarah (2) Sejarah Nabi (1) Sejarah Para Nabi dan Rasul (1) Sejarah Penguasa (1) selat Malaka (2) Seleksi Pejabat (1) Sengketa Hukum (1) Serah Nabawiyah (1) Seruan Jihad (3) shalahuddin al Ayubi (3) shalat (1) Shalat di dalam kuburannya (1) Shalawat Ibrahimiyah (1) Simpel Life (1) Sirah Nabawiyah (215) Sirah Para Nabi dan Rasul (3) Sirah Penguasa (217) Sirah Sahabat (136) Sirah Tabiin (42) Sirah Ulama (142) Siroh Sahabat (1) Sofyan Tsauri (1) Solusi Negara (1) Solusi Praktis (1) Sriwijaya Islam (3) Strategi Demonstrasi (1) Suara Hewan (1) Suara lembut (1) Sudah Nabawiyah (1) Sufi (1) sugesti diri (1) sultan Hamid 2 (1) sultan Islam (1) Sultan Mataram (3) Sultanah Aceh (1) Sunah Rasulullah (2) sunan giri (3) Sunan Gresi (1) Sunan Gunung Jati (1) Sunan Kalijaga (1) Sunan Kudus (2) Sunatullah Kekuasaan (1) Supranatural (1) Surakarta (1) Syariat Islam (18) Syeikh Abdul Qadir Jaelani (2) Syeikh Palimbani (3) Tak Ada Solusi (1) Takdir Umat Islam (1) Takwa (1) Takwa Keadilan (1) Tanda Hari Kiamat (1) Tasawuf (29) teknologi (2) tentang website (1) tentara (1) tentara Islam (1) Ternate (1) Thaharah (1) Thariqah (1) tidur (1) Titik kritis (1) Titik Kritis Kekayaan (1) Tragedi Sejarah (1) Turki (2) Turki Utsmani (2) Ukhuwah (1) Ulama Mekkah (3) Umar bin Abdul Aziz (5) Umar bin Khatab (3) Umar k Abdul Aziz (1) Ummu Salamah (1) Umpetan (1) Utsman bin Affan (2) veteran islam (1) Wabah (1) wafat Rasulullah (1) Waki bin Jarrah (1) Wali Allah (1) wali sanga (1) Walisanga (2) Walisongo (3) Wanita Pilihan (1) Wanita Utama (1) Warung Kelontong (1) Waspadai Ibadah (1) Wudhu (1) Yusuf Al Makasari (1) zaman kerajaan islam (1) Zulkarnain (1)